cover
Contact Name
Elvis Salouw
Contact Email
elvisalvred@gmail.com
Phone
+6282122727114
Journal Mail Official
juparita@bukitpengharapan.ac.id
Editorial Address
Jl. Grojogan Sewu, Kalisoro, Kec. Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57792
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
JUPARITA: Jurnal Pariwisata Tawangmangu
ISSN : -     EISSN : 30249430     DOI : https://doi.org/10.61696/juparita.
JUPARITA: Jurnal Pariwisata Tawangmangu terbit tiga kali dalam satu tahun (Februari, Juli dan Desember). Kami mengundang semua peneliti, mahasiswa, praktisi, dan akademisi untuk mempublikasikan karya tulisnya di JUPARITA. Template artikel dapat ditemukan pada link berikut: Scope jurnal ini: Tourism, Management, Sustainable Development, Hospitality
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2025): Maret 2025" : 6 Documents clear
ITIAK LADO MUDO SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KULINER DI KOTA BUKITTINGGI Nurrahma, Cleo Amalia; Aura, Veyka Gusfi Diaz; Rahman, Fadlul; Eliza, Meria
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 3 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v3i1.548

Abstract

Bukittinggi telah menjelma menjadi salah satu magnet wisata kuliner yang menarik perhatian wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Kota ini dikenal sebagai destinasi yang menyajikan kuliner khas, termasuk Gulai Itiak Lado Mudo, yang semakin populer berkat lokasinya yang strategis di sekitar Ngarai Sianok, salah satu objek wisata utama di daerah ini. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi potensi Gulai Itiak Lado Mudo sebagai daya tarik wisata di Bukittinggi, (2) Menelaah pengelolaan wisata kuliner di kawasan ini, dan (3) Menganalisis dampak kehadiran kuliner tersebut di Bukittinggi. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan penyajian yang bersifat deskriptif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, studi dokumen, wawancara, dan tinjauan literatur, yang kemudian dianalisis menggunakan metode reduksi data. Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan penting: 1) Aksesibilitas yang baik menjadi kekuatan utama, 2) Waktu pembuatan makanan yang cukup lama menjadi kelemahan, 3) Dukungan pemerintah dalam pengembangan wisata kuliner memberikan peluang yang positif, dan 4) Keberadaan wisata kuliner di daerah lain dapat menjadi ancaman. Secara keseluruhan, penelitian ini mengindikasikan bahwa wisata kuliner memegang peranan penting dalam meningkatkan perekonomian kawasan destinasi, menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat, dan meningkatkan kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian tempat wisata.
PARIWISATA BELANJA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT LOKAL: (Studi pada Pasar Buah Berastagi) Ginting, Jesicha Eloyna Br; Tobing, Amanda Desire Romaito; Sidabutar, Ivan Sandro
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 3 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v3i1.549

Abstract

Dengan menciptakan peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat, pariwisata belanja telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana wisata belanja dapat memengaruhi ekonomi lokal melalui hubungan yang terjadi antara wisatawan dan komunitas setempat. Selain meningkatkan pendapatan pedagang, industri ini mendorong perkembangan industri terkait seperti kuliner, kerajinan tangan, dan akomodasi. Wisatawan mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan membelanjakan uang mereka pada produk lokal. Pariwisata belanja juga membantu menciptakan pekerjaan baru dan mengurangi pengangguran di wilayah tersebut. Selain itu, penelitian ini menemukan masalah yang dihadapi dalam kemajuan pariwisata belanja, seperti peningkatan layanan dan promosi yang lebih baik. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan saran strategis tentang cara mengembangkan pariwisata belanja yang berkelanjutan sehingga dapat mempertahankan kelestarian budaya dan lingkungan sambil menghasilkan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Dengan kata lain, pariwisata belanja berfungsi sebagai bukan hanya sumber pendapatan tetapi juga sebagai alat yang membantu komunitas lokal memperbaiki kesejahteraan mereka.
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS 4A DI DESA HARANGGAOL, KABUPATEN SIMALUNGUN Marlina, Elsa Artha; Nurdiani, Silvana; Khairunnisa, Ayang
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 3 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v3i1.552

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan pariwisata berbasis 4A (Attraction, Accessibility, Amenities, Ancillary) di Desa Haranggaol, Kabupaten Simalungun. Desa Haranggaol memiliki potensi wisata alam yang signifikan, terutama sebagai bagian dari kawasan Danau Toba, yang merupakan destinasi pariwisata prioritas nasional. Penelitian ini penting dilakukan untuk memajukan kepariwisataan di Desa Haranggaol. Daya tarik wisata berupa keindahan alam, budaya lokal, dan aktivitas perikanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis menggunakan data primer melalui wawancara dan observasi, serta data sekunder melalui studi literatur. Analisis menunjukkan bahwa meskipun Desa Haranggaol memiliki daya tarik yang kuat, tantangan utama terletak pada aksesibilitas yang terbatas dan minimnya fasilitas pendukung. Rekomendasi strategi meliputi pengembangan infrastruktur transportasi, promosi digital melalui platform online, peningkatan kualitas layanan wisata, serta pelibatan aktif masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata. Temuan ini diharapkan menjadi landasan bagi pengembangan pariwisata berbasis 4A di Desa Haranggaol dan dapat mendorong peningkatan ekonomi lokal secara berkelanjutan
NASI KAPAU SEBAGAI IDENTITAS KULINER MINANGKABAU: SEJARAH DAN FILOSOFINYA Alfayet, Muhammad Isra; Juniartika, Siti
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 3 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v3i1.560

Abstract

Nasi Kapau adalah salah satu hidangan khas Minangkabau yang tidak hanya menggambarkan kekayaan tradisi kuliner Sumatera Barat, tetapi juga mencerminkan identitas budaya masyarakat Minangkabau. Hidangan ini terdiri dari nasi yang disajikan dengan berbagai lauk-pauk yang kaya rasa, seperti daging, sayur, dan sambal, yang dihidangkan dalam tampilan yang unik. Nasi Kapau berasal dari daerah Kapau di Lembah Agam dan telah berkembang dengan pengaruh filosofi adat Minangkabau yang berbunyi "Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah",yang nmenekankan pentingnya keharmonisan, keseimbangan, dan penghormatan terhadap tradisi. Nasi Kapau tidak hanya memberikan pengalaman rasa yang kaya, tetapi juga menjadi simbol dari prinsip gotong royong, makanan ini disajikan secara bersama sebagai tanda kebersamaan dan kesatuan. Proses penyajian dan persiapannya penuh dengan makna simbolis yang mencerminkan nilai-nilai Minangkabau yang berakar pada keluarga, komunitas, dan agama Islam. Sebagai bagian dari identitas kuliner, Nasi Kapau juga menjadi pintu untuk memahami nilai sosial, agama, dan budaya yang mengikat masyarakat Minangkabau, menjadikannya sebagai elemen penting dalam warisan budaya Sumatera Barat dan bagian integral dari kekayaan kuliner Indonesia. Melalui Nasi Kapau, kita tidak hanya menikmati cita rasa, tetapi juga menghargai filosofi hidup yang mendalam yang melekat pada masyarakat Minangkabau.
TINJAUAN LITERATUR MENGENAI KEBERLANJUTAN KEBIJAKAN PARIWISATA HALAL DI INDONESIA Pamungkas, Pandu
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 3 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v3i1.634

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah Muslim terbanyak di dunia, memiliki kesempatan besar untuk mengembangkan pariwisata halal yang selaras dengan prinsip syariah. Artikel ini membahas pelaksanaan kebijakan pariwisata halal di Indonesia serta keberlanjutan dalam mengembangkan konsep ini, dan juga menguraikan bagaimana industri pariwisata halal berkembang di wilayah tersebut. Pariwisata halal tidak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal, tetapi juga bagi pengunjung internasional yang mencari pengalaman berlandaskan pada ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist. Pertumbuhan pariwisata halal merupakan fenomena terkini dalam sektor pariwisata di Indonesia. Penulis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis literatur, yang mencakup buku-buku serta beberapa jurnal ilmiah yang telah ada sebelumnya. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa saat ini, pariwisata halal di Indonesia sedang berkembang pesat dan akan semakin mendunia di tengah berbagai peluang dan tantangannya. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, serta negara-negara lain di dunia seperti Korea, Malaysia, Jepang, dan Turki yang sedang berupaya mengembangkan industri pariwisata halal mereka.
PEMETAAN KERAGAMAN WISATA BUDAYA TANGIBLE DI KAWASAN GEOPARK GALUNGGUNG KECAMATAN LEUWISARI KABUPATEN TASIKMALAYA Darmawan, Cahya; Fadjarajani, Siti
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 3 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v3i1.646

Abstract

Geopark Galunggung merupakan platform untuk memperkenalkan kekayaan yang ada disuatu daerah. Penelitian yang dilakukan mengambil satu aspek kajian yaitu keragaman budaya difokuskan pada kajian tangible (berwujud). Keragaman budaya merupakan wujud kekayaan yang dimiliki oleh setiap daerah hasil dari ciptaan generasi sebelumnya. Pemetaan keragaman wisata budaya sebagai salah satu upaya untuk mengetahui titik koordinat objek budaya tersebut berada. Metode yang digunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pemetaannya dengan menggunakan aplikasi OruxMaps dan software ArcMap10.3. Berdasarkan hasil pemetaan dan kajian lapangan terdapat 12 objek wisata tangible, keberadaan objek tersebut masih perlu pengelolaan secara mendalam, perlu dilestarikan keberadaannya agar tetap lestari dan terjaga. Partisipasi dan dukungan dari semua pihak tentu sangat dibutuhkan untuk mewujudkan kawasan Geopark Galunggung ini.

Page 1 of 1 | Total Record : 6