cover
Contact Name
Supardi
Contact Email
supardi@uny.ac.id
Phone
+62274-550847
Journal Mail Official
fisika@uny.ac.id
Editorial Address
Faculty of Mathematics and Natural Sciences UNY (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Jl. Colombo No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA)
ISSN : -     EISSN : 30265983     DOI : -
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Fisika, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini menerbitkan karya ilmiah atau artikel dari hasil penelitian khususnya tugas akhir mahasiswa fisika, atau karya ilmiah lain yang berkaitan dengan fisika. Prosedur penerbitan dalam jurnal ini melalui peer-review dan menerapkan etika penerbitan ilmiah sebagaimana ditetapkan oleh Committee on Publication Ethics (COPE). Ruang lingkup artikel dalam jurnal ini adalah ilmu fisika dan terapannya.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Fisika" : 7 Documents clear
THE EFFECT OF VARIATION METAL SUBSTANCE CHARACTERIZATION USING XRF AND OES TO DETERMINE THE HARDNESS OF A STEEL Saedatul Fatimah , Ariswan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan unsur logam menggunakan XRF dan OES sebagai penentu tingkat kekerasan pada baja paduan yang terdiri dari logam SS304, SS310, Low Alloy, dan 17-4PH produksi PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur. Teknik yang dilakukan untuk mengetahui variasi unsur dan persentase bahan mineral dalam baja adalah dengan menggunakan karakterisasi X-Ray Fluorescence (XRF) dan Optical Emission Spectroscopy (OES). Sampel yang berbentuk lempengan tersebut kemudian diuji menggunakan metode pengujian Rockwell untuk mengetahui tingkat kekerasan baja sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jenis baja sampel menyebabkan perbedaan pada tingkat kekerasan baja. Hasil pengujian menggunakan Rockwell yang kemudian dikonversikan kedalam satuan Brinell memperlihatkan bahwa urutan baja dari empat sampel yang memiliki tingkat kekerasan paling tinggi 17-4PH = (372 ± 7) satuan Brinell, SS304 = (159 ± 4) satuan Brinell, Low Alloy = (141 ± 3) satuan Brinell, dan SS310 = (123 ± 3) satuan Brinell. Hasil karakterisasi XRD dan OES dapat diketahui bahwa unsur-unsur yang paling berpengaruh pada urutan tingkat kekerasan adalah unsur karbon (C) dan vanadium (V). Semakin besar persentase kandungan unsur karbon dan vanadium, maka semakin besar pula tingkat kekerasannya. Pada logam 17-4PH yang memiliki tingkat kekerasan paling tinggi mengandung unsur karbon dan vanadium paling besar diantara keempat sampel yakni 0,206% dan 0,102%. Pada logam yang memiliki tingkat kekerasan paling rendah yakni SS310 mengandung unsur karbon dan vanadium yang paling rendah sebesar 0,141% dan 0,064%. Kata kunci: kekerasan baja, baja, XRF dan OES Abstract This research aimed to identify substance concentration of alloy steel using XRF and OES in order to define the alloy steel hardness of SS304, SS310, Low Alloy, and 17-4PH produced by PT Petrokimia Gresik, East Java. X-Ray Fluorescence (XRF) and Optical Emission Spectroscopy (OES) technique were used to determine the substance and its percentage of steel. Sample was then tested using Rockwell method to determine the hardness of the steel. The result showed that hardness were different for different alloy steel substance concentration. The Rockwell method is result were then the converted to Brinell unit, and shown from the hardest to the lowest as follows: 17-4PH = (327 ± 7), SS304 = (159 ± 4), Low Alloy = (141 ± 3), and SS310 = (123 ± 3). The characterization result using XRD and OES showed that the substances which have contribution to the hardness value of the steel at normal temperature were karbon (C) and vanadium (V). The bigger Carbon and Vanadium concentration in the steel, the hardness level will be higher. The 17-4PH steel which has the highest level of hardness contain the biggest amount of Carbon and Vanadium among four samples, which are 0,206% and 0,102% respectively. On the other hand the lowest hardness, SS310 contains the smallest amount of Carbon and Vanadium, which are 0,141% and 0,064% respectively. Keywords: hardness steel, steel, XRF, and OES
INFLUENCE OF MAGNET SELENOID FIELD INDUCTION ON NICOTIN ABSORPTION ON CIGARETTE FILTER Adittya Oktawinanta , Suparno
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian kali ini yang berjudul pengaruh medan magnet terghadap daya serap nikotin pada filter rokok bertujuan untuk i) mengetahui adanya pengaruh induksi medan magnet terhadap daya absorbsi nikotin pada filter rokok. ii) mengetahui pengaruh lama paparan medan magnet pada filter rokok terhadap absorbsi nikotin. Penelitian dimulai dengan pembuatan selenoida dengan spesifikasi panjang selenoida sepanjang sembilan cm dan diameter kawat satu setengah mm selanjutnya menginduksi filter rokok menggunakan magnet selenoida dalam rentan empat sampai dua puluh empat jam dengan kenaikan empat jam, langkah selanjutnya ialah dengan melinting ulang filter yang telah diinduksi oleh medan magnet dan membakarnya menggunkan alat penghisap setelah itu melarutkan nikotin pada filter yang telah diberi perlakuan medan magnet dan yang tidak diberi perlakuan yang sebelumnya melewati tahap pembakaran, tahap terakhir larutan diuji dengan alat spektrofotometer UV-Vis.Penelitian tentang pengaruh induksi medan magnet selenoida terhadap daya searp nikotin didapatkan hasil i) hubungan lama paparan dan besar absorbsinya bersifat eksponen dengan persamaan ⁄ . ii) hubungan kuat medan magnet dan besar absorbsinya bersifat eksponen dengan persamaan grafik ⁄ . Kata kunci: Induksi, medan magnet selenoida, filter rokok, nikotin, panjang gelombang, spektrofotometer UV-Vis Abstract The present study entitled the effect of magnetic field on nicotine absorption on cigarette filter aims i) to know the effect of induction of magnetic field on nicotine absorption power in cigarettes filter. ii) to know the effect of long exposure of magnetic field on cigarettes filter to nicotine absorption.The study began with the manufacture of selenoids with a length of nine cm long selenoid and a diameter of one and a half mm wire subsequently induced cigarette filters using magnet selenoid in a four to twenty four hour interval with a four-hour rise, the next step was to rebound the field induced filter magnet and burn it using a suction apparatus after which the nicotine is dissolved in the treated filter of the magnetic field and which is not treated prior to the combustion stage, the final stage of the solution is tested by a UV-Vis spectrophotometer. Research on the effect of induction of the magnetic field of selenoid to the power of the nicotine syringe is obtained by the result of i) the long exposure relationship and the absorbs are exponential with the equation ⁄ . ii) the magnetic field strength relationship and the large absorbs are exponential with the equation of graphic ⁄ . Keywords: Induction, magnet selenoid field, cigarette filter, nicotine, wavelength, UV-Vis spectrophotometer.
Production Of Audio Stimulator For Plant Growth And Productivity Use The Natural Animal Sound vinna Alvianty , Nur Kadarisman
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis binatang yang memiliki range frekuensi sonic bloom 3000-5000hz, menghasilkansumber stimulator menggunakan frekuensi asli dan gabungan dari beberapa sumber suara binatang alamiah, dan memvalidasi peak frekuensi dari stimulator yang diproduksi. Penelitian ini menggunakan sumber suara dari beberapa binatang alamiah beberapa jenis burung dan serangga. Suara binatang alamiah direkam langsung menggunakan voice recorder, kemudian untuk mengkarakterisasi spectrum bunyi digunakan matlab r2014b sehingga diketahui nilai peak frekuensi dari binatang alamiah tersebut. Sumber stimulator dibuat dengan memotong peak frekuensi pada range 3000-5000hz, baik untuk suara dari masing-masing binatang maupun untuk suara gabungan. Hasil pemotongan kemudian dianalisis menggunakan matlab r2014b untuk mendapatkan nilai peak frekuensi yang akan digunakan dalam pembuatan stimulator. Hasil pemotongan peak frekuensi yang sudah dianalisis peak frekuensi nya kemudian dibuat stimulator dengan durasi 1 jam menggunakan adobe audition cs6 dalam format mp3 dalam bentuk cd dan format wav dalam bentuk file. Stimulator yang diproduksi kemudian divalidasi output keluaran peak frekuensi menggunakan matlab r2014b. Terdapat 18 jenis audio stimulator, 17 audio stimulator dari masing-masing binatang dan satu audio stimulator gabungan. Adapun jenis binatang dan nilai range frekuensi pada stimulator dari masing-masing sumber suara yaitu, burung anismerah (3000hz-3500hz), burung cendet (3000hz-4000hz), burung ciblek (3000hz-3500hz), burung cucakijo 3000hz, burung jalakpecalang 3000hz, burung jalaksuren (3000hz-5000hz), jangkrik 4500hz, burung kacer sumatra 3000hz-3500hz, burung kenari 3500hz-4000hz, kinjengtangis 5000hz, burung kutilang 3000hz-3500hz, burung lovebird 4000hz-5000hz, burung mozambic 3000hz-4000hz, burung muraibatu 3000hz-4000hz, orong-orong 3000hz, burung pentet 3000hz-4000hz, dan burung pleci 3000hz-4000hz. Stimulator gabungan diproduksi dari berbagai suara dengan ragam peak frekuensi beberapa sumber suara yaitu suara burung ciblek 3000hz, burung pentet 3500hz, burung lovebird 4000hz, jangkrik 4500hz, dan burung lovebird 5000hz. Kata kunci: binatanglamiah, peakfrekuensi, stimulator. Abstract This research has purpose to know what kind of animal that have sonic bloom frequency range about 3000-5000hz, audio stimulator production and combination, and validation peak frequency of stimulator product.this research using some of natural animal sound from kind of bird and insect. Sound of natural animal has been direct recorded using digital voice recorder, then to caracterization the sound spektrum used matlab r2014b so the value of peak frequency has ben detect. Stimulator source made with cut the peak frequency at range 3000-5000hz, rather for each animal sound or combination. The result of the cutting then analized the value of peak frequency using matlab r2014b for get the value of peak frequency that will be used on stimulator production. The result of the cutting peak frequency that has been analized then the stimulator are producted with adobe audition cs6 and the duration about 1hour with mp3 format in cd and wav format in file. And then the stimulator are validated the output of peak frequency using matlab r2014b. There are 18 audio stimulators, 17 audio stimulators from each animal and one audio stimulator from combination.as kind of animal and the value of range frequency stimulator from each sound source are, anismerah (3000-3500)hz, cendet (3000-4000)hz, ciblek (3000-3500)hz, cucakijo 3000hz, jalakpecalang 3000hz, jalaksuren (3000-5000)hz, jangkrik 4500hz, kacer sumatra (3000-3500)hz, kenari (3500-4000)hz, kinjengtangis 5000hz, kutilang (3000-3500)hz, lovebird (4000-5000)hz, mozambic (3000-4000)hz, muraibatu (3000-4000)hz, orong-orong 3000hz, pentet (3000-4000)hz, and pleci (3000-4000)hz. Combination stimulator product from kind of peak frequency are, ciblek 3000hz, pentet 3500hz, lovebird 4000hz, jangkrik 4500hz, and lovebird 5000hz. Key word: natural animal, peak frequency, stimulator.
PEAK FREQUENCY CLASSIFICATION OF NATURAL ANIMAL SOUNDS AS A STIMULANT OF PLANT GROWTH Bagoes Wibowo , Nur Kadarisman
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui spektrum peak frekuensi suara binatang alamiah khas Indonesia dan (2) Mengetahui hasil klasifikasi ragam peak frekuensi suara binatang alamiah pada interval peak frekuensi sonic bloom 3000 Hz-5000 Hz yang dapat digunakan sebagai alternatif sumber stimulator pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Penelitian ini meliputi beberapa tahapan antara laintahap perekaman suara binatang menggunakan voice recorder digital dengan beberapa kali perekaman untuk mendapatkan suara terbaik dengan sedikit/ tanpa noise, tahap analisis menggunakan program MATLAB 2014bdengan algoritma FFT (Fast Fourier Transform)untuk mengetahui karakter spektrum ragam peak frekuensi, dan tahappemotongan sinyal suara menggunakan softwareAdobe Audition CS6 untuk dilakukan klasifikasi peak frekuensi.Telah dihasilkan klasifikasi suara masing-masing binatang memiliki rentang frekuensi antara lain: 1-1000 Hz sejumlah 6 binatang, 1000-2000 Hz sejumlah 8 binatang, 2000-3000 Hz sejumlah 14 binatang, 3000-4000 Hz sejumlah 12 binatang, 4000-5000 Hz sejumlah 2 binatang, dan 5000-6000 Hz sejumlah 4 binatang. Hasil dari pemotongan sinyal diperoleh suara binatang alamiah dengan peak frekuensi interval frekuensi sonic bloom (3000 Hz – 5000 Hz) sejumlah 17 jenis binatang. Kata kunci: binatang alamiah, peak frekuensi, sonic bloom, timbre Abstract The research is aimed to (1) find peak frequency spectrum (timbre) of Indonesian’s natural animal soundsand (2)to classify sounds which have frequency range between 3000 Hz-5000 Hz that are used as an alternative stimulant of plant growth. The procedures of this research activities are started by recording the sounds of animals using digital voice recorder several times. This activity aim to obtain sounds with low noise. Total of 27 sounds of 21 birds, 4 insects, frog and gecko were analyzed using the MATLAB 2014b program to determine the character of the peak frequency spectrum. To classify the sounds wich are in 3000 Hz-5000 Hz frequency range of sonic bloom, the sounds were cutted in parts by using Adobe Audtion CS6 and then the sounds were analyzed by using Matlab to find peak frequency.The result of classified of timbre are frequency range between 1-1000 Hz for 6 animals, 1000-2000 Hz for 8 animals, 2000-3000 Hz for 14 animals, 3000-4000 Hz for 12 animals, 4000-5000 Hz for 2 animals, and 5000-6000 Hz for 4 animals. The signal of animal sounds, has been obtained 17 sounds which are in frequency range of sonic bloom (3000 Hz - 5000 Hz). Keywords: animal sounds, peak frequency, sonic bloom, timbre
Digital Image Processing Of Frinji Interference Pattern To Determine The Thickness Of Transparent Mica In Micro Orde Widhi Mahardi Darma , Agus Purwanto
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkanpengolahan citra digital pergeseran frinji pola interferensi untuk menentukan ketebalan mica transparan. Hasil pengukuran ketebalan bahan tipis akan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari pengukuran menggunakan mikrometer sekrup. Bahan yang digunakan adalah mica transparan. Mica transparan diletakkan di salah satu lengan interferometer Michelson, kemudian sampel tersebut diputar perlahan dengan variasi sudut 1° sampai 7°. Hasil pergeseran pola frinji direkam, kemudian dengan bantuan pengolahan citra digital citra pola frinji diubah menjadi citra greyscale (keabuan) untuk memudahkan analisis jumlah pergeseran pola frinji untuk setiap variasi sudut. Setelah didapatkan pergeseran pola frinji (N), maka ketebalan mica transparan (t) dapat ditentukan. Hasil perbandingan pengukuran ketebalan mica transparanpada orde mikro menggunakan metode interferensi dengan bantuan pengolahan citra digital dan dengan mikrometer sekrup tidak jauh berbeda. Pengukuran dengan metode interferometer menghasilkan tebal mica transparan (0,067±0,003) mm, sedangkan dengan menggunakan mikrometer sekrup diperoleh (0,07±0,01) mm. Pengolahan citra digital pada frinji pola interferensi terbukti dapat meningkatkan ketelitian pengukuran. Kata kunci: mica transparan, interferometer Michelson, pola frinji, pengolahan citra digital. Abstract The objective of this study was to utilize digital image processing to study the shifting of interference patterns to determine the thickness of transparent mica. In this study the result of measurement of mica thickness would be compared with the result obtained from measurement using screw micrometer. The material used was transparent mica. A sheet of transparent mica was placed in one of Michelson's interferometer arms, then the sample was rotated slowly with angle variations of 1 ° to 7 °. The results of the fringe pattern shift were recorded, then by the help of digital image processing, the image of the fringe pattern was transformed into a greyscale image to facilitate the analysis of the number of fringe patterns shifts for each angle variation. Having obtained the number of fringe shift (N), the transparent mica thickness (t) could be determined.The results of measurement of transparent mica thickness in micro order using inteference method by the help of digital image processing and by screw micrometer were not much different. Measurements using interferometer method resulted in a transparent mica thickness of (0.067 ± 0.003) mm, while by using a screw micrometer obtained transparent mica thickness of (0.07 ± 0.01) mm. Digital image processing on fringe interference patterns proved to improve the precision of measurements. Keywords: transparent mica, Michelson interferometer, fringe pattern, digital image processing.
SUBSURFACE INTERPRETATION OF OPAK FAULT LINE IN YOGYAKARTA USING GEOMAGNETIC METHOD Desi Novi Dayana, Nugroho Budi Wibowo , Denny Darmawan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran anomali medan magnet di sekitar jalur Sesar Opak dan mengetahui struktur bawah permukaan di kawasan jalur Sesar Opak. Pengambilan data dilakukan menggunakan Proton Precession Magnetometer Geometric tipe G-856 dengan 77 titik pengukuran dan jarak antar titik pengukuran ± 2 km. Pengolahan data dilakukan melalui koreksi variasi harian, koreksi IGRF, reduksi ke kutub, dan kontinuasi ke atas. Pemodelan dilakukan dengan menganalisis anomali medan magnet yang telah direduksi ke kutub dan kontinuasi ke atas pada ketinggian 3000 m. Hasil analisa menunjukkan rentang nilai anomali medan magnet di kawasan penelitian adalah -468 nT hingga 912 nT. Hasil pemodelan 2D menunjukkan bahwa kawasan penelitian tersusun oleh 6 formasi batuan yaitu Formasi Aluvium dengan nilai suseptibilitas 0,7 × 10-3,Formasi Merapi Muda dengan nilai suseptibilitas (0 – 2) × 10-3, Formasi Wonosari dengan nilai suseptibilitas (0 – 1) × 10-3, Formasi Sambipitu dengan nilai suseptibilitas (0,4 – 5) × 10-3, Formasi Nglanggran dengan nilai suseptibilitas (0,6 – 70) × 10-3, dan Formasi Semilir dengan nilai suseptibilitas (0 – 100) × 10-3. Kata kunci: metode geomagnet, Sesar Opak, struktur bawah permukaan. Abstract The aims of this study were to determine the distribution of magnetic field anomaly around Opak Fault line area and to determine subsurface structure in Opak Fault line area. Data were acquired using Geometric Proton Precession Magnetometer type G-856 with 77 observation points and interval between each point was ±2 km. Data were processed using diurnal correction, IGRF correction, reduction to pole, and upward continuation. The modelling was done by analyzing magnetic field anomaly which had been reducted to pole and transformed using upward continuation at 3000 m elevation. The results showed that the range of magnetic field anomaly in study area was -468 nT to 912 nT. 2D modelling result showed that the study area was composed by 6 rock formations which were Alluvium Formation with susceptibility of 0,7 ×〖10〗^(-3), Merapi Muda Formation with susceptibility of (0 – 2) ×〖10〗^(-3), Wonosari Formation with susceptibility of (0 – 1) ×〖10〗^(-3), Sambipitu Formation with susceptibility of (0,4 – 5) ×〖10〗^(-3), Nglanggran Formation with susceptibility of (0,6 – 70) ×〖10〗^(-3), and Semilir Formation with susceptibility of (0 – 100) ×〖10〗^(-3). Keywords: geomagnetic method, Opak Fault, subsurface structure.
Analysis of Elasticity and Chemical Characterization Metal Steel SS 304, SS 310 and Low Alloy by Using Tensile Test Machine Eka Maulana Badarin Latama P , Ariswan, Fernandez
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik mekanik dan kimia logam baja SS 304, SS 31o dan Low Alloy produksi PT. Petrokimia Gresik dan melakukan analisis elastisitas masing-masing logam baja paduan. Data penelitian diperoleh melalui hasil uji kekuatan logam menggunakan Tensile Test Machine dan karakterisasi kimia menggunakan XRF XL-2 GOLDD berbasis X-Rays Fluorosence (XRF) dan Arc Met 8000 berbasis Optical Emission Spectroscopy. Hasil penelitian ini adalah : (1) Kekuatan tarik atau elastisitas logam SS 304 adalah 342,20 kg/cm2, SS 310 adalah 260,60 kg/cm2 dan Low Alloy adalah 201,90 kg/cm2. (2) Pengujian menggunakan Niton XL2 GOLDD adalah logam SS 304 ini memiliki Cr 17,96033 %, Si 2,05% , Mn 1,31733% dan Ni 7,703%. Logam SS 310 kandungan Ni 19,3255%, Cr 23,896%, Mo 0,1125%, Mn 1,5115% dan Si 1,0665%. Logam Low Alloy kandungan Ni 0,09%, Cr 0,9%, Mo 0,459%, Mn 0,466333% dan Si 0,088333%. dan Arc Met 8000 didapatkan hasil pengujian logam 304 diperoleh komposisi logam yaitu Si 0,588%, Cr 19,378%, Ni 6,973% , C 0,177%, Mn 1,554% dan Mo 0,098%, logam SS 310 diperoleh komposisi logam yaitu Si 1,23%, Cr 29,38%, Ni 15,48% , C 0,78%, Mn 1,44% dan Mo 0,176% dan logam Low Alloy diperoleh komposisi logam yaitu Si 2,71%, Cr 1,11%, Ni 0,27 % , C 1,52%, Mn 0,54% dan Mo 0,32%. Kata kunci: Strain dan Stress, Karakteristik Logam, Kandungan Unsur Logam Abstract This research aims to determine the mechanical and chemical characteristics of SS 304, SS 31o and Low Alloy steel produced by PT. Petrokimia Gresik and perform elasticity analysis of each alloy steel metal. The research data was obtained through metallic strength test result using Tensile Test Machine and chemical characterization using XR-2 X-Ray GOLDD based on X-Rays Fluorescent (XRF) and Arc Met 8000 based on Optical Emission Spectroscopy. The results of this research are: (1) Tensile strength or elasticity of SS 304 metal is 342,20 kg / cm2, SS 310 is 260,60 kg / cm2 and Low Alloy is 201,90 kg / cm2. (2) Testing using Niton XL2 GOLDD is metal SS 304 has Cr 17,96033%, Si 2,05%, Mn 1,31733% and Ni 7,703%. Metal SS 310 content of 19,3255% Ni, Cr 23,896%, Mo 0.1125%, Mn 1.5115% and Si 1.0665%. Metals Low Alloy Ni content of 0.09%, Cr 0.9%, Mo 0.459%, Mn 0.466333% and Si 0.088333%. and Arc Met 8000 obtained metal test result 304 obtained by metal composition that is 0,588%, Cr 19,378%, Ni 6,973%, C 0,177%, Mn 1,554% and Mo 0,098%, metal of SS 310 obtained by metal composition that is Si 1,23%, Cr 29,38%, Ni 15,48%, C 0,78%, Mn 1,44% and Mo 0,176% and metals of Low Alloy obtained by metal composition is Si 2.71%, Cr 1,11%, Ni 0, 27%, C 1.52%, Mn 0.54% and Mo 0.32%. Keywords: Strain and Stress, Metal Characteristics, Metal Elements Content

Page 1 of 1 | Total Record : 7