cover
Contact Name
Puji Astuti
Contact Email
puji21433@gmail.com
Phone
+6281347243104
Journal Mail Official
puji21433@gmail.com
Editorial Address
urnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Kalimantan Timur. Jl. Ir. H. Juanda No.80 Samarinda, Kalimantan Timur. Telepon 0541 743390. Email:jakt@untag-smd.ac.id, cc: puji21433@gmail.com URL:http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/JAKT
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika
ISSN : 29866200     EISSN : 29863503     DOI : https://doi.org/10.31293/jakt
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika (JAKT) adalah jurnal ilmiah yang didedikasikan untuk menerbitkan naskah penelitian di bidang teknologi pertanian, budidaya pertanian, bidang manajemen hutan, budidaya hutan, hama penyakit hutan, dan yang relevan dengan pertanian tropika dan kehutanan tropika.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024" : 10 Documents clear
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAN PUPUK ORGANIK CAIR FORTUNE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) VARIETAS BONANZA Liah, Benediktus; Rahmi, Abdul; Jannah, Noor
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7276

Abstract

Jagung  (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas sayuran dan sebagai makanan pokok bagi masyakat Indonesia. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pupuk kompos dan POC Fortune serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, dosis pupuk kompos dan konsentrasi POC dan produksi jagung manis.Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2020. Lokasi penelitian terletak di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimatan Timur.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial 4 x 4 yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk Kompos (K) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu: tanpa pupuk kompos (k0); 4,30 ton/ha setara dengan 1,00 kg/petak (k1); 6,45 ton/ha setara dengan 2,50 kg/petak, (k2); dan 12,89 ton/ha setara dengan 3,00 kg/petak (k3).  Faktor kedua adalah konsentrasi POC Fortune (P) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu: tanpa POC Fortune (p0); 2 ml/l air (p1); 4 mI/l air (p2); dan 6 mI/l air (p3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kompos berpengaruh tidak nyata, terhadap tinggi tanaman pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam, saat keluar bunga jantan, saat keluar bunga betina, panjang tongkol, dan produksi tongkol, tetapi berpengaruh nyata terhadap diameter tongkol.  Produksi tongkol tertinggi dihasilkan pada perlakuan 6,45 ton/ha kompos atau setara dengan 2,50 kg/petak (k2) yaitu 10,92 ton/ha,  perlakuan POC Fortune berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, saat keluar bunga jantan, saat keluar bunga betina, panjang tongkol, diameter tongkol, dan produksi tongkol.  Interaksi antara pupuk kompos dan POC Fortune berpengaruh tidak nyata terhadap parameter penelitian.
STUDI TENTANG METODE PEMANENAN DENGAN JALUR TEBANG (MICROPLANNING) DAN TANPA JALUR TEBANG DI PT. SURYA HUTANI JAYA KECAMATAN MUARA KAMAN KUTAI KARTANEGARA Marsono, Rachmad; Biantary, Maya Preva; Bakrie, Ismail; Emawati, Heni; Jumani, Jumani
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7143

Abstract

Pemanenan ramah lingkungan dapat meningkatkan produktifitas dari area produksi, pemanenan hutan selalu memperhitungkan dampak terhadap lingkungan selain dari dampak ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebersihan lahan dan nilai kepadatan tanah dari dua metode penebangan yang berbeda, yaitu penebangan dengan menggunakan jalur tebang (microplanning) dan penebangan tanpa menggunakan jalur tebang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dan Deskriptif Kuantitatif.  Metode Deskriptif Kualitatif yaitu membandingkan kualitas kebersihan lahan dengan melakukan pengamatan di lapangan disertai dokumentasi menggunakan drone pada pemanenan menggunakan metode jalur tebang (microplanning) dan tanpa jalur tebang. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa Metode pemanenan menggunakan jalur tebang (microplanning) menghasilkan tingkat kebersihan lahan lebih signifikan dibandingkan dengan metode pemanenan tanpa menggunakan jalur tebang, Tingkat kepadatan tanah pada metode pemanenan menggunakan jalur tebang (microplanning) lebih rendah dibandingkan dengan metode pemanenan menggunakan jalur tanpa tebang. Pemanenan menggunakan jalur tebang, rata-rata nilai kepadatan tanah hasil uji lab dari setiap plot adalah 1) 1,311 g/ml untuk kedalaman 0-20 cm ; 2) 1,061 g/ml untuk kedalaman 20-40 cm. Sehingga dengan penghitungan pada form penilaian kepadatan total nilai yang di peroleh adalah 2,372 g/ml. Sedangkan Pada metode pemanenan menggunakan jalur tebang, rata-rata nilai kepadatan tanah hasil uji lab dari setiap plot adalah 1) 1,366 g/ml untuk kedalaman 0-20 cm ; 2) 1,369 g/ml untuk kedalaman 20-40 cm. Sehingga dengan penghitungan pada form penilaian kepadatan total nilai yang di peroleh adalah 2,735 g/ml. 
PERUBAHAN KELAS TUTUPAN LAHANDI SETIAP FUNGSI KAWASAN DI WILAYAH KABUPATEN KUTAI BARAT DARI TAHUN 2009 SAMPAI TAHUN 2020 Fitriansyah, Fitriansyah; Derita, Djumansi
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7482

Abstract

Alih fungsi lahan tanpa perencanaan dapat mengakibatkan banyak masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan tutupan lahan masing-masing fungsi kawasan selama rentang waktu 11 tahun dimulai dari tahun 2009 sampai tahun 2020 di Wilayah Kabupaten Kutai Barat.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Februari–Mei 2021, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan data dan penyajian hasilPenelitian ini menggunakan peta perubahan tutupan lahan wilayah Kabupaten Kutai Barat selama rentang waktu 11 tahun dari tahun 2009 sampai tahun 2020 dan peta fungsi kawasan hutan dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana perubahan tutupan lahan masing-masing fungsi kawasan yang terjadi di wilayah Kabupaten Kutai Barat.Hasil penelitian menunjukan terjadi perubahan luas areal berhutan seluas 105.439,10 Ha atau sekitar 6,16% atau sekitar 0,56% pertahunnya, yang beralih menjadi areal non hutan sebesar 6,16%, dimana perubahan terbesar terjadi pada hutan lahan kering sekunder sebesar 107.736,89 Ha atau sekitar 6,30 %, hal ini selain disebabkan oleh adanya pemanfaatan dan penggunaan areal hutan menjadi areal non hutan, juga terjadi karena adanya peralihan status kawasan hutan menjadi kawasan non hutan/areal penggunaan lain.
PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Kurniawan, Anas Jaya; Emawati, Heni; Ismail, Ismail
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7448

Abstract

Kegiatan Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan yang dilakukan oleh Manggala Agni salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur dengan dilatar belakangi oleh kebutuhan penguasaan wilayah, kebutuhan pemetaan wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan, kebutuhan potret desa secara lengkap, kebutuhan penyebarluasan pengetahuan dan proses perubahan perilaku sosial masyarakat untuk terlibat dalam pengendalian kebakaran.Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif yang dimana peneliti mendeskripsikan data sekunder. Data sekunder berupa data luasan kebakaran hutan dan lahan tahun 2015-2016 dikaitkan dengan data curah hujan 2015-2016 yang keduanya telah direkapitulasikan berdasarkan bulan pertahunnya menggunakan MS. Excel, data hotspot yang didapat dari katalog LAPAN dan SIPONGI berupa jumlah hotspot wilayah Kalimantan Timur Kabupaten Paser lalu diolah dengan menggunakan MS. Excel dan ArcMap 10.8 sehingga didapat jumlah sebaran titik panas (hotspot) perbulan wilayah Kabupaten Paser.Analisis data deskriptif menggunakan model Miles dan Huberman. Analisis data ini meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Luasan pemadaman kebakaran hutan dan lahan Ketika diadakan kegiatan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan di tahun 2016 yang dilakukan di Kabupaten Paser menurun dari tahun 2015, dari luasan yang terbakar di tahun 2015 seluas 1197,8 Ha menjadi 4 Ha pada tahun 2016, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan di Provinsi Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten Paser dapat meminimalisir jumlah luasan kebakaran di tahun 2016. Patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan dilakukan secara itensif ketika jumlah hotspot mulai terdeteksi, curah hujan rendah dan luasan pemadaman kebakaran sedang tinggi.
PENGARUH PUPUK ORGANIK TANIJAU DAN PUPUK GANDASIL D TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE GAJAH (Zingiber officinale Var. officinale) Romi, Marselinus; Sutejo, Hery
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7133

Abstract

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman obat dan rempah-rempah yang banyak dimanfaatkan masyarakat terutama bagian rimpangnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Pupuk Organik Tanijau Dan Pupuk Gandasil D serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe gajah, dosis yang tepat dan interasiknya. Penelitian dilaksanakan di Kampung Kinong Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur pada bulan April 2018-Juli 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan percobaan faktorial 3 x 3 dan terdiri atas 3 ulangan (blok), terdiri dari 2 faktor perlakuan. Perlakuan pupuk Tanijau berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20, 40 dan 60 hari setelah tanam, jumlah daun umur 20, 40, 60 hari setelah tanam, jumlah anakan, berat rimpang per petak produksi dan berat rimpang per hektar produksi. Berat rimpang tertinggi dihasilkan pada perlakuan 15 ton/ha setara dengan 2,16 kg/petak (t2) yaitu 20.18 ton/ha, sedangkan yang paling ringan pada perlakuan tanpa pupuk Tanijau (t0) yaitu 13.29 ton/ha. Perlakuan pupuk Gandasil D berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat rimpang umur 20, 40 dan 60 hari setelah tanam. Interaksi perlakuan pupuk tanijau dan gandasil D sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20 hari setelah tanam, berbeda nyata terhadap tinggi tanaman 40 dan 60 hari setelah tanam, jumlah daun 20 dan 40 hari setelah tanam. Produksi polong tertinggi terdapat pada perlakuan t2g2 yaitu 23,33 ton/ha. sedangkan yang paling rendah terdapat pada perlakuan t0g0 yaitu 12,63 ton/ha.
PENGARUH PUPUK PETROGANIK DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) VARIETAS MAHESA F1 Triyatmoko, Ragil; Rahmi, Abdul; Fatah, Abdul
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7450

Abstract

Semangka sebagai komuditas buah yang dikenal masyarakat Indonesia dengan nilai ekonomi tinggi dengan pasar yang luas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk petroganik dan NPK Mutiara serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schard) varietas Mahesa F1 dan untuk memperoleh dosis pupuk Petroganik dan NPK Mutiara.Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2022. Lokasi penelitian terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial 4x4 yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah pupuk petroganik (P) yang terdiri atas 4 taraf yaitu: tanpa pemberian pupuk Petroganik (p0), 1 ton ha-1 atau 1,6 kg petak-1 (p1), 2 ton ha-1 atau 3,2 kg petak-1 (p2), dan 3 ton ha-1 atau 4,8 kg petak-1 (p3). Faktor kedua adalah pupuk NPK Mutiara (N) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa pupuk NPK Mutiara (n0), 100 kg ha-1 atau 10 g tanaman-1 (n1), 200 kg ha-1 atau 20 g tanaman-1 (n2), dan 300 kg ha-1 atau 30 g tanaman-1 (n3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Petroganik       berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap panjang tanaman umur 20 dan 60    hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, diameter buah, berat per buah dan produksi buah. Pemberian pupuk NPK Mutiara berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap panjang tanaman umur 20 dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat panen, diameter buah, berat per buah dan produksi buah.
PENGARUH PUPUK KASCING DAN PUPUK BIOBOOST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) VARIETAS VIMA 1 Krismayanti, Neni
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7025

Abstract

Kacang hijau merupakan sumber protein yang sangat baik, rendah lemak dan mengandung banyak serat serta antioksidan. Kacang hijau banyak diperlukan untuk kebutuhan kesehatan dan bubur bayi tentunya menjadi pasar yang baik untuk dibudidayakan.Tujuan penelitian untuk mengetahui dosis pupuk Kascing dan konsentrasi pupuk Bioboost serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau.Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2020. Tempat penelitian dilaksanakan di lahan SMK Pertanian Pembangunan Samarinda, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktorial 4x4 dan jumlah ulangan 4 (empat) kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk Kascing (K) terdiri atas 4 taraf yaitu : tanpa pupuk Kascing (k0), 200 g/polibag (k1), 300 g/polibag (k2), dan 400 g/polibag (k3). Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk Bioboost (B) terdiri atas 4 taraf yaitu : tanpa pupuk Bioboost (b0), 2 ml/l air (b1), 4 ml/l air (b2), dan 6 ml/l air (b3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Kascing berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 28, dan 42 hari setelah tanam, umur berbunga, jumlah polong dan berat biji kering per tanaman; pemberian pupuk Bioboost berpengaruh sangat nyata terhadap umur berbunga dan berpengaruh nyata terhadap berat biji kering per tanaman, dan interaksi antara pupuk Kascing dan pupuk Bioboost berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 14, 28, dan 42 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, jumlah polong, persentase polong isi, berat 100 biji kering dan berat biji kering per tanaman.
PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK GANDASIL D TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG PREI (Allium porrum L.) liah, RB Lasah
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7452

Abstract

Keberhasilan suatu tanaman ditentukan oleh media tanam. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang sapi dan pupuk Gandasil D terhadap pertumbuhan tanaman bawang prei, juga untuk mengetahui dosis pupuk kandang sapi dan pupuk Gandasil D yang tepat terhadap perumbuhan tanaman bawang prei.Penelitian dilakukan selama 3 bulan, mulai bulan April 2022 sampai dengan bulan Juni 2022 terhitung mulai dari persiapan media tanam, pemberian pupuk, penanaman, hingga pemanenan dan pengambilan data. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kampung Ujoh Bilang RT 03. Kabupaten Mahakam Hulu.Penelitian menggunakan rancangan percobaan dengan analisis faktorial 4 x 4 dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang diulang sebanyak 5 kali. Terdiri atas 2 faktor perlakuan. Faktor I, Dosis Pupuk Kandang Sapi (K) terdiri dari atas 4 taraf, yaitu: tanpa pupuk kandang sapi atau kontrol (k0), dosis pupuk 200 g/polibag (k1), dosis pupuk 400 g/polibag (k2), dan dosis pupuk 600 g/polibag (k3). Faktor II, Konsentrasi Pupuk Gandasil D (G)), terdiri atas 4 taraf, yaitu: tanpa pupuk gandasil D atau kontrol (g0), konsentrasi 2 ml/l.air (g1), konsentrasi 4 ml/l.air (g2), dan konsentrasi 6 ml/l.air (g3).      Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan pupuk kandang sapi (K) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, panjang akar dan bobot tanaman. Bobot tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan pupuk kandang sapi dengan dosis 600 g/polibag (k3), yaitu 90,05 g. Sedangkan bobot tanaman terendah terdapat pada perlakuan tanpa pupuk kandang sapi atau kontrol (k0), yaitu 45,35 g.Perlakuan pupuk Gandasil D (G) tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun, jumlah anakan, panjang akar dan bobot tanaman. Bobot tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi 6 g/li.air pupuk Gandasil D (g3), yaitu 79,90 g. Sedangkan Bobot tanaman terendah terdapat pada perlakuan tanpa pupuk Gandasil D atau kontrol (g0), yaitu 60,95 g.Interaksi perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk Gandasil D (KxG) tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan. Berpengaruh sangat nyata terhadap panjang akar dan bobot tanaman. Bobot tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan k3g3 (dosis 600 g/polibag pupuk kandang sapi dan konsentrasi 6 g/l.ait pupuk gandasil D), yatu 104,40 g. Sedangkan bobot tanaman terendah terdapat pada perlakuan k0g0 (tanpa pupuk kandang sapi dan pupuk gandasil D), yaitu 36,60 g.
STUDI KEBAKARAN HUTAN TAHUN 2015 –2019 BERDASARKAN APLIKASI SIPONGI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT NOAA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Indra, Indra; Kamarubayana, Legowo; Tirkaamiana, Muhammad Taufan
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7166

Abstract

Kebakaran Hutan sangat merugikan secara ekonomis dan lingkungan seperti yang berakibat langsung terhadap luas lahan yang terbakar berikut objek-objek di atasnya (tanaman dan kayu). Selain itu juga gangguan akibat penyebaran asap kebakaran terhadap roda transportasi darat, laut dan udara.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luasan lahan yang terbakar dari rentang waktuk tahun 2015 hingga tahun 2019 selain itu juga untuk mengetahui jumlah sebaran Hotspot di Kalimantan Timur dan untuk mengetahui faktor penyebab kebakaran serta jenis kawasan yang mudah terbakar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Aplikasi Sipongi dan menganalisis data kebakaran hutan serta data sebaran hotspot berdasarkan aplikasi sipongi serta melakukan kuesioner di wilayah Kabupaten Kutai Barat. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah diketahui bahwa Sebaran hotspot di kalimantan Timur terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2015 dan 2019 untuk tahun 2016-2018 menurun. Kejadian ini menyebabkan sejumlah kawasan hutan dan lahan di Kalimantan Timur terbakar cukup luas pada tahun pertama dan terakhir yaitu 2015 dan 2019, sesuai dengan banyaknya sebaran hotspot.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) VARIETAS DEWATA F1 PADA PEMBERIAN PUPUK TSP DAN PUPUK KCl Safitri, Melisa
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7485

Abstract

Masyarakat Indonesia sebagai besar sebagai penggemar cabai yang dikonsumsi setiap hari sebagai pendamping berbagai jenis makanan ataupun lauk. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit terhadap pemberian pupuk TSP dan pupuk KCL. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022. Tempat penelitian di Desa Kelinjau Ulu, Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur.Rancangan percobaan menggunakan analisis faktorial 3 x 3 dalam Rancangan Acak Lengkap, yang diulang sebanyak 5 kali. Terdiri atas 2 faktor perlakuan. Faktor I, Dosis Pupuk TSP (T) terdiri dari atas 3 taraf, yaitu: tanpa pupuk TSP atau kontrol (t0), dosis pupuk 150 kg/ha (t1), dan dosis pupuk 300 kg/ha (t2). Faktor II, Dosis Pupuk KCl (K), terdiri atas 3 taraf, yaitu: tanpa pupuk KCl atau kontrol (k0), dosis pupuk 100 kg/ha (k1), dan dosis pupuk 200 kg/ha (k2).                   Perlakuan pupuk TSP tidak berpengaruh nyata padan parameter umur tanaman berbunga. Berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman umur 30 hari setelah tanam. Berpengaruh sangat nyata pada parameter tinggi tanaman umur 15 hari dan umur 45 hari setelah tanam, jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanam. Perlakuan pupuk KCL tidak berpengaruh nyata pada parameter umur tanaman berbunga, parameter tinggi tanaman umur 30 hari setelah tanam. Berpengaruh sangat nyata pada parameter tinggi tanaman umur 15 hari dan umur 45 hari setalah tanam, jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanaman.  Interaksi perlakuan tidak berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman umur 15 hari, umur 30 hari dan umur 45 hari setelah tanam, umur tanaman berbunga, jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanaman.

Page 1 of 1 | Total Record : 10