cover
Contact Name
Resti Nurmala Dewi
Contact Email
restinurmaladewi@gmail.com
Phone
+6281336684567
Journal Mail Official
jurnalperikanan@unram.ac.id
Editorial Address
Redaksi Jurnal Perikanan Universitas Mataram Program Studi Budidaya Perairan Jl. Pendidikan No. 37 Mataram, 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Perikanan
Published by Universitas Mataram
ISSN : 23026049     EISSN : 26570629     DOI : 10.29303/jp.v14i3.925
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ini memuat artikel yang berhubungan dengan hasil penelitian di bidang perikanan dan ilmu kelautan yang meliputi 1. teknologi penyediaan pakan buatan 2. rekayasa akuakultur 3. teknologi pembenihan dan pembesaran ikan 4. rekayasa genetik 5. teknologi pengendalian hama dan penyakit ikan 6. teknologi budidaya pakan alami 7. manajemen sumberdaya perairan 8. teknologi hasil perikanan 9. teknologi perikanan tangkap 10. ilmu dan teknologi kelautan 11. agribisnis perikanan
Articles 52 Documents
Search results for , issue "Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN" : 52 Documents clear
ANALISIS POTENSI LESTARI UDANG JERBUNG (Fenneropenaeus merguinsis) YANG DIDARATKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) PANGANDARAN JAWA BARAT MENGGUNAKAN METODE WALTER HILBORN DAN SCHAEFER Syarof, Zaka; Suryanti, Ani
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1584

Abstract

TPI Pangandaran merupakan fishing base dengan produktivitas pendaratan ikan tertinggi di Kabupaten Pangandaran, salah satu komoditas yang didaratkan salah satunya adalah udang jerbung (Fenneropenaeus merguiensis). Permintaan yang tinggi akan udang jerbung menyebabkan intensitas penangkapan meningkat, sehingga diperlukan analisis potensi lestari untuk menjaga kelestarian dari udang jerbung. Analisis potensi lestari dengan pendekatan Maximum Sustainable Yeield (MSY) penting untuk menjaga kelestarian sumber daya udang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai CPUE, FPI, dan MSY dari udang jerbung. Metode yang digunakan untuk menganalisis nilai MSY adalah metode surplus produksi dengan pendekatan Walter Hilborn dan Schaefer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai CPUE mengalami fluktuasi selama tahun 2017–2022, dengan nilai tertinggi sebesar 88,67 kg/trip pada tahun 2018 dan nilai terendah sebesar 23,44 kg/trip pada tahun 2022. Trammel net ditetapkan sebagai alat tangkap standar dengan nilai FPI tertinggi. Nilai MSY menggunakan metode Schaefer yaitu 917.990,50 kg/tahun dengan Total Allowable Catch (TAC) sebesar 734.392,4 kg/tahun, sedangkan metode Walter Hilborn menghasilkan nilai MSY sebesar 418.065,50 kg/tahun dengan TAC sebesar 334.452,4 kg/tahun. Eksploitasi udang jerbung di TPI Pangandaran masih dalam kondisi aman. Nilai R square dengan metode Walter Hilborn lebih besar dibanding dengan metode Schaefer, yaitu 0,90254. Nilai R square yang lebih besar atau mendekati 1 menunjukkan bahwa pada penelitian ini metode Walter Hilborn lebih relevan untuk menentukan MSY dan TAC udang jerbung
PENENTUAN STATUS KUALITAS AIR SITU CISANTI DENGAN METODE STORET Gunawan, Ronald Krina Rizki; Herawati, Heti; Sahidin, Asep; Zahidah, Zahidah
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1585

Abstract

Situ Cisanti memiliki fungsi utama yaitu dimanfaatkaan oleh masyarakat sekitar untuk berbagai aktivitas seperti perkebunan, perikanan dan kegiatan wisata. Banyaknya aktivitas tersebut berdampak pada penurunan kualitas air yang ada di perairan Situ Cisanti. Kualitas air Situ Cisanti harus memenuhi standar dikarenakan Situ Cisanti merupakan titik nol dari Sungai Citarum yang dapat berdampak secara langsung pada kegiatan budidaya ikan maupun sumber air minum sepanjang aliran Sungai Citarum. Penentuan status kualitas air pada suatu perairan dapat dilakukan dengan beberapa metode salah satunya dengan Metode STORET. Sampling dilakukan dengan menggunakan metode survei. Penentuan titik sampling ditentukan berdasarkan pertimbangan zonasi badan perairan yang terdiri atas inlet, bagian tengah perairan, dan outlet. Analisa data dilakukan dengan cara membandingkan dengan standar kualitas air dan diberi skoring. Berdasarkan hasil didapatkan status kualitas air Situ Cisanti dikategorikan ”Tercemar ringan hingga sedang” dengan skor antara -10 sampai -11 untuk standar kualitas air kelas 1 dan dikategorikan tercemar ringan dengan skor -10 untuk standar kualitas kelas 2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 untuk baku air minum dan kegiatan perikanan
Efektivitas Aplikasi Probiotik, Prebiotik, dan Sinbiotik dalam Meningkatkan Produktivitas Budidaya Perikanan Hasyimi, Wahid; Yandi, Misri
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1588

Abstract

Budidaya perikanan merupakan salah satu sektor penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat. Namun, intensifikasi budidaya seringkali dihadapkan pada tantangan seperti penurunan kualitas air, meningkatnya serangan penyakit, serta pertumbuhan organisme yang tidak optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pendekatan berbasis bioteknologi seperti aplikasi probiotik, prebiotik, dan sinbiotik mulai banyak dikembangkan. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan bagi inang melalui perbaikan mikroflora usus, sedangkan prebiotik merupakan senyawa non-pencernaan yang mendorong pertumbuhan mikroorganisme menguntungkan. Kombinasi keduanya, yang dikenal sebagai sinbiotik, diyakini dapat memberikan efek sinergis dalam meningkatkan kesehatan dan ketahanan organisme akuatik. Artikel ini mengulas berbagai hasil penelitian terkait efektivitas penggunaan probiotik, prebiotik, dan sinbiotik dalam meningkatkan performa pertumbuhan, ketahanan terhadap penyakit, serta efisiensi pakan pada berbagai spesies ikan dan udang. Dengan penerapan strategi ini, budidaya perikanan berkelanjutan dapat terwujud melalui penguatan sistem imun alami dan peningkatan keseimbangan mikrobiota akuatik.
PERBANDINGAN MORFOMETRIK LAMUN Enhalus acoroides DI PANTAI TUKAK DAN PANTAI TANJUNG KERASAK KABUPATEN BANGKA SELATAN Ramadhayanti, Rizka; Umroh, Umroh; Utami, Eva
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1589

Abstract

Perbedaan dalam kualitas perairan serta karakteristik substrat antara Pantai Tukak dan Pantai Tanjung Kerasak diduga dapat memengaruhi morfometrik lamun Enhalus acoroides yang tumbuh di wilayah tersebut. Mengacu pada hasil penelitian sebelumnya, dibutuhkan eksplorasi lebih lanjut secara mendalam di wilayah Bangka Selatan, terutama di Pantai Tukak dan Pantai Tanjung Kerasak sebagai lokasi utama penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variasi morfometrik lamun Enhalus acoroides antara kedua lokasi penelitian tersebut, serta melakukan analisis keterkaitan antara morfometrik lamun tersebut dengan kondisi kualitas perairan di lokasi tersebut. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama bulan Januari tahun 2024, dengan lokasi pelaksanaan studi bertempat di Pantai Tukak dan Pantai Tanjung Kerasak. Pengambilan data dilakukan di enam titik stasiun, dengan jumlah total 360 sampel morfometrik lamun Enhalus acoroides yang berhasil dikumpulkan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan ukuran morfologi pada lamun Enhalus acoroides diantara kedua Lokasi penelitian tersebut. Hasil analisis kondisi kualitas perairan Pantai Tukak menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara parameter DO (oksigen terlarut) dan panjang daun lamun Enhalus acoroides. Sementara itu, hasil analisis yang dilakukan di kawasan Pantai Tanjung Kerasak menunjukkan bahwa kualitas perairan di wilayah tersebut berada dalam kondisi yang memiliki korelasi dalam tingkat sedang terhadap morfometrik lamun dari spesies Enhalus acoroides
Potensi Tanaman Brotowali (Tinospora cordifolia) Sebagai Imunostimulan Pada Udang: Artikel Reviuw Affandi, Rangga Idris; Muahiddah, Nuri
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1600

Abstract

Shrimp is among the most economically important aquaculture species globally, playing a significant role in ensuring both food and economic stability. However, the development of aquaculture, particularly shrimp farming, faces several management challenges, with disease outbreaks being a major concern. One effective strategy for disease control is maintaining shrimp health through preventive measures, such as administering immunostimulants. Natural sources of immunostimulants, especially from plants, are gaining attention. One such plant is guduchi (Tinospora cordifolia), known for its rich array of bioactive compounds. Widely recognized as an ingredient in traditional bitter herbal medicine, guduchi offers various health benefits to humans and holds promise for enhancing shrimp immunity. This literature review aims to highlight the potential of guduchi as an immunostimulant for shrimp. The study applies a systematic literature review approach, involving planning, data collection, analysis, and drawing conclusions. Findings indicate that guduchi contains several compounds capable of boosting the immune response in shrimp, suggesting strong potential for further research and application in aquaculture, particularly in shrimp production
ECONOMIC VALUATION OF THE DIRECT BENEFITS OF CAPTURE FISHERIES AND THE CONTRIBUTION OF MANGROVES FOR FISHERMEN OF BATU ITAM VILLAGE, BELITUNG Yolanda, Yolanda; Umroh, Umroh; Wahidin, La Ode
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1632

Abstract

Pesisir Desa Batu Itam memiliki potensi sumber daya alam dan jasa lingkungan serta memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi di wilayah pesisirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat ekonomi langsung perikanan tangkap di ekosistem mangrove, mengetahui kontribusi nilai ekonomi langsung ekosistem mangrove terhadap pendapatan rumah tangga di Desa Batu Itam. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2024. Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan metode snowball sampling dan sensus. Responden dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu nelayan mangrove yang berjumlah 27 responden yang ditentukan dengan metode sensus dan nelayan umum yang berjumlah 20 responden yang ditentukan dengan rumus slovin. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer (wawancara responden) dan data sekunder (studi pustaka). Pengukuran luasan mangrove dalam penelitian ini berbasis spasial dengan menggunakan data satelit sentinel-2A. Hasil yang diperoleh yaitu nilai ekonomi langsung ekosistem mangrove di Desa Batu Itam sebesar Rp. 1.376.670.000/tahun dengan rata-rata Rp. 275.334.000/tahun, hal ini dapat terbentuk karena didukung oleh luas ekosistem mangrove sebesar 205,13 Ha. Nilai manfaat langsung dari ikan memberikan nilai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan nilai manfaat langsung dari cumi-cumi, kepiting, udang, dan kerang. Kontribusi pendapatan dari ekosistem mangrove terhadap total pendapatan rumah tangga nelayan di Desa Batu Itam sebesar 74%.
STRUKTUR KOMUNITAS GASTROPODA DI EKOSISTEM MANGROVE PANTAI KEJAWANAN: HUBUNGAN PARAMETER LINGKUNGAN TERHADAP KELIMPAHAN GASTROPODA Yuandita, Tinta; Juliandri Prihadi, Donny; Sahidin, Asep; Sunarto, Sunarto; Sofyana, Neng Tanty; Syakilah, Salsabila Putri
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1706

Abstract

This study aims to determine the structure of the gastropod community and the relationship between environmental parameters and gastropod abundance in the mangrove ecosystem of Kejawanan Beach. This study used a survey method using 10 x 10 m quadrant transects with 1 x 1 m subplots inside, with five points placed at each corner and in the center. The results of the study showed 12 families, including Potamididae, Littorinidae, Cerithiidae, Ellobiidae, Naticidae, Melongenidae, Coniidae, Nassariidae, Clavatulidae, Assimineidae, Ampullariidae, and Achatinidae. The total abundance of gastropods was 32.78 ind/m2. The diversity (H’) obtained falls into the moderate diversity category, with a value of 1.61. The evenness (E) obtained falls into the moderate evenness category and indicates a stable community, with a value of 0.62. The dominance (C) of gastropods indicates that no single species dominates across all research stations. The abundance of gastropods in the mangrove ecosystem of Kejawanan Beach shows a strong and positive relationship with environmental parameters such as silt fraction and salinity, and has a negative correlation with sand fraction and Dissolved Oxygen (DO).
ESTIMATION OF CARBON STORAGE POTENTIAL IN THE MANGROVE FOREST REHABILITATION AREA IN SEBELE VILLAGE, RIAU ISLANDS Lestari, Indri; Arief, Mochamad Candra Wirawan; Mulyani, Yeni; Ismail, Mochamad Rudyansyah; Widyasthana, Ferdiansyah Naufal
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1707

Abstract

Global warming is a phenomenon of increasing the average temperature of the earth's surface. Carbon can be stored in various forms in ecosystems, one of which is the concept of blue carbon. This research aims to analyze the condition of the mangrove ecosystem and the potential for carbon storage in the mangrove forest rehabilitation area in Sebele Village, Karimun Regency, Riau Islands. This research was conducted from October 2024 to July 2025 in the mangrove forest rehabilitation area of Sebele Village, Riau Islands Province. The method used in this research is the survey method. Standing biomass data was obtained using allometric equations. The research results show that the level of tree density in the mangrove forest rehabilitation area of Sebele Village is in the Sparse category. At the tree level, it is dominated by the Xylocarpus granatum species, while at the sapling level it is dominated by the Rhizophora mucronataspecies. The highest carbon storage value is found in the Avicennia marina species with a carbon storage value of 14.44 tons/ha. And the potential carbon storage from the calculation results obtained a carbon storage value of 61.43 tons/ha. The carbon storage value is directly proportional to the standing biomass. The greater the standing biomass, the greater the carbon stored.
OPTIMIZATION OF INTEGRATED MULTI-TROPHIC AQUACULTURE (IMTA) CULTIVATION IN AQUARIA: A REVIEW OF PRODUCTIVITY, ECOSYSTEM BALANCE, AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY Afisha, Fauziyah Nur; Hasan, Zahidah; Iskandar, Iskandar; Haetami, Kiki; Sahidin, Asep; Grandiosa, Roffi
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1719

Abstract

This study aimed to evaluate the effectiveness of an aquarium-based Integrated Multi-Trophic Aquaculture (IMTA) system compared to a monoculture system. The research was conducted from November to December 2024 at the Aquaculture Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Padjadjaran. The experimental design used was a Completely Randomized Design (CRD) with five treatments and three replications, involving combinations of guppy fish (Poecilia reticulata), Egeria densa aquatic plants, Ramshorn snails (Planorbella duryi), and Orange Rili shrimp (Neocaridina davidi). Parameters observed included water quality (pH, DO, nitrate, phosphate, turbidity, temperature), organism growth, benefit-cost ratio (BCR), and aesthetic value using a 1–5 scale. The results showed that Treatment E (combining fish, plants, snails, and shrimp) provided the best performance, with the most stable water quality, highest organism growth, highest BCR, and an average aesthetic score of 4.89. The IMTA system was shown to improve resource efficiency, reduce biological waste, and enhance the visual appeal of aquarium-based aquaculture. These findings support the application of aquarium-scale IMTA as a sustainable aquaculture model that is ecologically, economically, and aesthetically adaptive.
ANALYSIS OF SOCIO-ECONOMIC CHARACTERISTICS OF HOUSEHOLD CATFISH FARMERS IN PALEMBANG CITY Ningrum, Anilda Satya; Ariyani, Desi; Amin, Mohamad
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1773

Abstract

Catfish farming is one of the rapidly growing fisheries sectors in urban areas, including Palembang City. However, the success of this business is greatly influenced by the socio-economic conditions of the farmers. A common problem faced is the lack of information about the socio-economic characteristics of catfish farming households, which can serve as a basis for policy formulation in developing aquaculture businesses. This study aims to identify the socio-economic characteristics of catfish farming households in Palembang City.This research uses a descriptive method and collects data through questionnaires and direct interviews with farmers in the districts of Plaju, Sematang Borang, Gandus, and Sukarami. The results indicate that 63% of farmers have completed senior high school education, 43% are in the productive age range of 41–50 years, and 51% have less than 10 years of work experience. Most farmers (70%) own farming land measuring 1,100–2,000 m², classified as medium-scale enterprises. Economically, 53 respondents earn additional income from agricultural activities such as patin fish farming, while 47 respondents earn income from non-agricultural sectors. The average monthly operational cost of catfish farming reaches IDR 10,887,512, dominated by variable costs amounting to IDR 8,839,525. These findings reflect the importance of understanding socio-economic conditions in the sustainable development of catfish farming businesses.