cover
Contact Name
Muhamad Rudi Wijaya
Contact Email
rudiwijaya68@gmail.com
Phone
+6282175218558
Journal Mail Official
rudiwijaya68@gmail.com
Editorial Address
Dusun Rejo Agung Desa Rejo Agung Kecamatan Batanghari, Kab. Lampung Timur, Provinsi Lampung, 34181
Location
Kab. lampung timur,
Lampung
INDONESIA
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan)
Published by CV Najah Bestari
ISSN : 29649633     EISSN : 2964965X     DOI : -
Jurnal An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) khusus membahas masalah pendidikan Islam. Ruang lingkup jurnal meliputi penelitian, pemikiran pendidikan Islam, dan kerja lapangan tentang pendidikan Islam. Pendekatannya bersifat interdisipliner, melingkupi, dan menggabungkan perspektif dari filsafat pendidikan Islam, studi banding pendidikan Islam, kurikulum, proses belajar mengajar dalam pendidikan Islam, evaluasi, pendidikan Islam, dan pendidikan khusus yang relevan dengan isu-isu pendidikan Islam.
Articles 35 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 4: Juli 2024" : 35 Documents clear
ISLAM, CADAR, JILBAB DAN BURQA MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN Nayla Raisya; Muhammad Daffa Abhirama
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to explain the interpretation of Islam, veil, hijab, and burqa. This research uses a qualitative approach by applying descriptive analysis method. The results and discussion of this research provide an explanation of Islam, veil, hijab, and burqa in the Qur'anic perspective. The conclusion of this research is that the use of hijab, veil, and burqa is seen as a form of protection and preservation of women's dignity in some views, although it is often controversial in some cultures. Although the hijab was known in various traditions before Islam, the concept became more prominent after the introduction of Islam, particularly in Arab societies. Debates surrounding the identification and negative judgment of the veil and burqa have also been highlighted in the context of their use in Indonesia.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH PENGGERAK SD NEGERI 4 WAY SERDANG KABUPATEN MESUJI Saiful Sarifudin; Jaenullah; Ihsan Mustofa
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka merupakan dua kurikulum yang diterapkan di Indonesia, kemudian dengan adanya sebuah implementasi kedua kurikulum tersbut memiliki dampak yang signifikan terhadap pembelajaran Pendidikan agama islam di sekolah-sekolah, termasuk di SD Negeri 4 Wat Serdang Kabupaten Mesuji. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka pada mata Pelajaran Pendidikan agama islam di SD Negeri 4 Way Serdang, dengan Fokus pada Perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari kedua kurikulum tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitataif, data yang dikumpulkan melalui observasi wawancara dan juga denfan dokumentasi terkait dengan implementasi kurikulum. Hasil penelitian menunjukan bahwa implemntasi kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka pada mata Pelajaran Pendidikan agama islam di SD Negeri 4 Way Serdang memiliki perbedaan dalam pendekatan pembelajaran, bahan ajar, serta penilaian kurikulum 2013 cenderung lebih terstuktur dan berorientasi pada kompetensi, sementara kurikulum Merdeka memberikan kebebasan yang lebih besar kepada guru dalam menentukan mataeri pembelajaran.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V TEMA 8 MATERI SIKLUS AIR DI MI MIFTAHUL ULUM PANDANARUM Fadilah Rohmah; Akhmad Fauzi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The decrease in the average PISA score in the field of science from 403 in 2015 to 396 in 2018 shows a decrease in science learning in Indonesia. Similarly, grade V students at MI Miftahul Ulum Pandanarum experience difficulties in science subjects, with 50% of students not meeting KKM and an average PAS score of 45. Lack of student enthusiasm for material that is considered difficult and boring and limitations in the learning model used., The purpose of this study was to determine the influence and how much influence the use of the Team Games Tounament (TGT) Type Cooperative Learning Model on Science Learning Outcomes Theme 8 Water Cycle Material at MI Miftahul Ulum Pandanarum. The type of research used is quantitative with a pre-experimental design method, namely one group pretestI-posttest experiment. The research sample used was class V Al-Hakam totaling 29 students with the data collection technique used was a written test (question), The results of the data analysis test explained that there was an increase after the treatment using the TGT model of 52.41, the value = 0.367 for n = 29, then it can be stated = 52.41 > = 0.376. So it can be concluded that, rejected and accepted. And the N-Gain test score with a value obtained 77,1251 or equal to 77% is an effective criterion, so it can be stated that there is an influence and there is a big influence of the Team Games Tounament (TGT) Type Cooperative Learning Model on Science Learning Outcomes Theme 8 Water Cycle Material at MI Miftahul Ulum Pandanarum.
Islam dan Pluralisme Menurut Q.S. Al-Baqarah Ayat 213 Najma Aulia Nisa; Muhammad Akmal Fadillah; Muhammad Alif Ramadhan
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berfokus pada penafsiran Q.S. Al-baqoroh ayat 213 tentang Islam dan Pluralisme. Pluralisme sebagai prinsip yang menerima dan menghargai keragaman agama, budaya, dan identitas menjadi tantangan yang harus dihadapi. Dari perspektif Islam, penting untuk membangun toleransi, pemahaman, dan konsep multikulturalisme guna menjaga kerukunan antar umat beragama. Islam dan pluralisme adalah konsep yang berkaitan dengan perbedaan agama, budaya, dan identitas. Dalam konteks pluralisme, ayat 213 dari Q.S. Al-baqaroh merupakan faktor penting dalam memahami hubungan antara Islam dan pluralisme. Ayat tersebut memiliki makna dan tujuan yang serupa mengenai pluralisme dalam Islam. Keberagaman agama dianggap sebagai sunnatullah, yaitu merupakan ketentuan Ilahi yang tidak dapat diganggu gugat atau dihindari. Oleh karena pluralisme agama ini, Islam menekankan pentingnya saling menghormati dan tidak saling merendahkan. Pluralisme agama telah ada sejak zaman dahulu, sebelum munculnya Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah SWT untuk menyelesaikan konflik dan membawa perdamaian antara umat beragama. Perdamaian akan tercapai dengan memahami bahwa ajaran yang paling benar adalah bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat.
Relevansi Lulusan Perguruan Tinggi dengan Dunia Kerja Kansha Dianita Pramesti; Nur Indah Meisya; Rizki Amrillah
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Relevansi lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja menjadi isu krusial yang mendapat perhatian besar dari berbagai pihak. Lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki kompetensi dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, agar dapat terserap dengan baik. Namun, terdapat kesenjangan yang signifikan antara kompetensi yang dimiliki oleh lulusan dan kebutuhan pasar kerja saat ini. Penulisan artikel ini, menggunakan penelitian literatur. Evaluasi tentang sejauh mana lulusan perguruan tinggi siap menghadapi tuntutan dunia kerja, kurikulum perguruan tinggi merupakan elemen penting dalam menyiapkan lulusan yang siap pakai dan mampu bersaing di dunia kerja, perkembangan teknologi dan perubahan dinamika ekonomi global, tren karier dan peluang bagi lulusan perguruan tinggi mengalami transformasi teknologi dan digitalisasi telah mengubah dunia kerja secara signifikan. Dengan kerjasama dan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan kesenjangan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja dapat dipersempit, sehingga tercipta lulusan perguruan tinggi yang siap berkompetisi dan berkarya di era yang penuh tantangan ini.
Eksistensi Tradisi Nganteuran Pada Masyarakat Sunda Dilingkungan Masyarakat Islam Ranau Siti huzaimah; Meriyana; Ahmad Mukhlishin
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tentang tradisi nganteuran yang masih eksis hingga saat ini walaupun sudah berada di luar jawa dan sudah berada ditengah-tengah lingkungan masyarakat suku Ranau. Tradisi nganteuran adalah tradisi mengantarkan makanan khas lebaran seperti masakan yang berupa nasi, daging (ayam, sapi atau kerbau), ikan, hingga beragam jenis kue kering atau kue basah kepada orang terdekat seperti sanak saudara atau keluarga khususnya kepada saudara yang lebih tua. Khususnya oleh kalangan muda kepada orang yang lebih tua. Makanan biasanya di kemas dalam rantang bertingkat. Nganteuran merupakan sebuah tradisi yang mungkin saat ini sudah mulai jarang ditemukan khususnya di lingkungan masyarakat perkotaan. Tradisi nganteuran ini bisa eksis dan bertahan hingga saat ini karena di dalam tradisi nganteuran ini terdapat nilai-nilai dan makna-makna yang terkandung di dalamnya, nilai-nilai yang terkandung didalamnya adalah nilai kasih sayang (loves), nilai tanggung jawab (responsibility) dan nilai keserasian hidup (life harmony). Adapun makna dari tradisi nganteuran jika ditinjau dari teori interaksionisme simbolik Herbert Blumer yaitu; (a) Pemaknaan (meaning), Dalam penelitian ini masyarakat melakukan tradisi nganteuran dimaknai sebagai sarana dalam mempererat tali silaturahmi, penghormatan dan tanda kasih sayang kepada saudara atau keluarga yang lebih tua. Tradisi nganteuran juga memiliki makna bahwa dengan kita melakukan tradisi ini artinya kita masih bisa berbagi antar saudara sesama muslim. Adapun makanan yang terdapat dalam tradisi nganteuran seperti nasi, lauk seperti daging sapi, kambing, ayam atau ikan dan berbagai kue kering atau kue basah, semua itu juga memiliki makna. (b) Bahasa (Language) Tradisi nganteuran adalah sebuah hasil daripada suatu bentuk interaksi yang dibangun oleh para pendahulu yang beranggapan bahwa tradisi nganteuran tidak semerta-merta tradisi saling memberi saja, namun juga sebagai ajang berkumpulnya keluarga serta mempererat tali silaturahmi antar keluarga. Selain itu tradisi nganteuran juga memiliki makna kasih sayang dan penghormatan kepada orang yang lebih tua serta saling melengkapi antar saudara sesame muslim. (c) Pikiran (thought) Berdasarkan teori Blumer, manusia akan mencoba berpikir untuk dapat merealisasikan makna dari simbol yang ada dikehidupan sosialnya. Setelah itu, manusia akan menyepakati hasil makna dari suatu simbol dan disosialisasikan pada keturunannya. Sesudah dari hasil interaksi dan kesepakatan tersebut, para orang tua akan mengenal dan mengajarkan simbol tersebut kepada keturunannya agar dapat mempercayai dan menyakini pada simbol yang dibangun oleh para pendahulu kemudian dilakukan terus-menerus dan menjadikannya sebagai tradisi. Nilai-nilai dan makna-makna itulah yang mendasari tradisi nganteuran masih eksis dan bertahan hingga sekarang walaupun sudah berada ditengah-tengah lingkungan masyarakat yang bersuku Ranau. Adapun factor yang mempengaruhi eksistensi tradisi nganteuran diantaranya (a) Minat generasi selanjutnya dalam melestarikan tradisi nganteuran. (b) Kelonggaran dalam pelaksanaan tradisi. (c) Adanya persepsi positif yang berkembang di masyarakat.
Tafsir Al-Qur'an dalam konteks HAM : mengungkap pesan-pesan kemanusiaan dibalik kalam Allah Silvia Lativatul Diniah; Siti Maemunah; Salman Bariq Suherman
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isu keadilan terkait hak asasi manusia di Indonesia selalu menjadi topik penelitian yang sangat penting. Artikel ini membahas tentang hak asasi manusia dari sudut pandang Al-Quran. Kajian ini menunjukkan bahwa dalam Al-Qur'an, hak asasi manusia yang mendasar disebut dengan 'Huquq Insaniyah'. Prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia dapat dijelaskan dengan menggunakan tiga konsep: al-istiqrār, hak untuk hidup di bumi sampai mati. al-istimtā’, hak untuk mengeksplorasi sumber daya alam dan al-karamah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas ayat-ayat tentang hak asasi manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan teknik deskriptif analitis dalam mencari interpretasi dan pembahasan. Penelitian ini juga menggunakan metode penafsiran Maudhui ketika mencari kitab suci yang berkaitan dengan hak asasi manusia. Sedangkan tujuan formal kajian ini adalah ilmu Al-Qur'an dan penafsirannya, sedangkan tujuan materialnya adalah kitab suci hak asasi manusia. Hasil dan kajian tersebut menunjukkan bahwa hak asasi manusia telah ada sejak zaman dahulu dan kitab suci yang kami temukan sangat relevan dengan permasalahan yang ada, khususnya permasalahan hak asasi manusia. Kajian ini dilakukan oleh (Q.S.al-A'raf: 24), (Q.S.asy-Syu'ara: 183), (Q.S.an-Nisa: 58), (Q.S.al-Maidah: 32) sebagai berikut: Kami menyimpulkan bahwa keduanya saling berhubungan.Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang harus mempunyai karakter yang adil, terutama dalam membela hak asasi manusia.
ISLAM DAN LEMBAGA NEGARA Muhammad Rizki Maulana; Salaisya Nazwa Fatimah; Ulva Lidia Dewi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memahami makna lembaga negara, lembaga-lembaga negara pada umumnya merupakan salah satu landasan dan penopang bangunan yang disebut negara dan diperlukan bagi terwujudnya kepentingan dan tujuan pembentukan negara, yaitu bagi keberadaan lembaga-lembaga negara. Allah SWT yang menyuruh umat agar untuk selalu berbuat adil dalam setiap urusan, ucapan, pekerjaan terutama dalam menegakkan hukum. melaksanakan amanat dan berbuat adil diantara setiap manusia perlu dijadikan prinsip juga pedoman hidup oleh setiap umat muslim, agar membangun masyarakat yang senantiasa saling percaya dan sejahtera. Allah SWT berfirman pada QS. An-Nisa: 58-59 yang didalamnya dijelaskan bahwa pemimpin haruslah menunaikan misinya dan menjunjung tinggi hukum. Dan Allah SWT memerintahkan umat islam untuk selalu menaati Allah SWT, Rasul-Nya, serta Ulil Amri dan para penguasa
Islam dan Liberalisme dalam Al-Qur’an; Analisis Tafsir Maudhu’i Saedul Mubarok; Tazqia Putri Awaliya; Zulfa Lutfi Afifah
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampai hari ini, masih banyak sekali perdebatan tentang bagaimana liberalisme berpengaruh pada Islam. Namun, banyak penganut dan cendekiawan Muslim yang bersedia memberikan penjelasan mendalam tentang teori liberal dalam Islam. Tujuan dari penelitain ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang teori liberal dalam konteks pendidikan Islam dan untuk menekankan perbedaan pendapat antara komunitas Ahli. Penelitan ini menggunakan metode tafsir maudhu’i yakni metode tafsir yang bertujuan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan dalam Al-Qur'an dengan mengumpulkan ayat-ayat dari Al-Qur'an dengan tujuan tertentu, menyusunnya sesuai dengan masa dan sebab-sebab turunnya, memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan dan keterangan tentang hubungannya satu sama lain, dan kemudian mengistimbatkan hukum-hukum. liberalisme dalam Islam masih menjadi subjek perdebatan yang menarik. Namun, tafsir maudhu'i tentang liberalisme Islam menawarkan perspektif yang seimbang dan menghargai nilai-nilai agama dan moral serta pentingnya menghargai. liberalisme bukanlah satu ideologi yang monolitik; ada berbagai aliran yang berbeda, dan tidak semua aliran liberalisme bertentangan dengan agama Islam. Orang-orang yang beragama Islam harus mempelajari dan memahami liberalisme secara kritis, sehingga mereka dapat memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk.
Islam dan Pluralisme: Perspektif dan Implementasi dalam Masyarakat Indonesia Soni Sabana Abdu Jabbar; Talin Salsa Bila; Tsalsa Audisty Tienaya Karimah
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pluralisme dalam masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun perbedaan ini tidak hanya sebatas pada kebudayaan tetapi juga pada masalah yang akan dan sedang dihadapi saat ini. Pendidikan yang tidak merata menjadi salah satu masalah atau problematika yang perlu dihadapi, serta eksklusivisme inilah yang mendorong individu untuk tidak menerima perbedaan. Namun, pluralisme pun juga dapat memunculkan potensi konstruktif jika direspon dengan positif. Maka dari itu, penulisan jurnal ini berusaha menggali solusi mengenai pluralitas yang hadir dalam tatanan masyarakat luas pada era ini dari Al Qur'an menggunakan salah satu metode tafsir, yaitu tafsir maudhu'i. Munasabah ayat, hadits, asbab al-Nuzul mengenai pluralism dianalisis oleh penulis sehingga menghasilkan satu kesimpulan setiap perbedaan akan membawa rahmat bagi siapapun. Memberikan pelajaran bagi yang memperhatikan tentang tanda-tanda kuasa Allah, serta menjadi salah satu wasilah pendewasaan bagi hamba-hambaNya dalam memantaskan diri untuk bertemu dengan-Nya suatu saat kelak.

Page 1 of 4 | Total Record : 35