cover
Contact Name
Nehru Millat Ahmad
Contact Email
nehrumillatahmad@gmail.com
Phone
+628112578882
Journal Mail Official
jurnalhalaqah2024@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Soekarno-Hatta Jambearum Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal Jawa Tengah 51319
Location
Kab. kendal,
Jawa tengah
INDONESIA
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
ISSN : -     EISSN : 30905567     DOI : https://doi.org/10.62509/hjis.v1i1.96
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies terbit dua kali setahun: yaitu pada bulan Juni dan Desember. Jurnal ini adalah jurnal yang bertemakan Studi Islam dengan manfaat dan tujuan bagi perkembangan Studi Islam, dengan mengedepankan sifat orisinalitas, kekhususan dan kemutakhiran artikel pada setiap terbitannya. Tujuan dari publikasi Jurnal ini adalah untuk memberikan ruang mempublikasikan pemikiran kritis hasil penelitian asli, maupun gagasan konseptual dari para akademisi, peneliti, maupun praktisi yang belum pernah dipublikasikan pada media lainnya. Fokus dan lingkup pada penulisan Jurnal ini meliputi: Studi Islam, Hukum Islam, Ekonomi Islam, Komunikasi dan Dakwah Islam, Sejarah Islam, Tradisi Islam, Tasawuf, Teologi dan Tafsir.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies" : 8 Documents clear
TELAAH PENYIMPANGAN SOSIAL PERILAKU LGBT (Studi Kontekstual Abdullah Saeed Atas Q.S. al-A'raf 80-84) Farhan, Rivki Lutfiya; Putra, Aldo Marezka
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 1 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i1.96

Abstract

Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengkaji isu sosial berupa penyimpangan sosial yang marak terjadi dewasa ini. Melalui sumber utama dan tambahan kajian ini mengungkap bagaimana diskursus LGBT dalam penafsiran para mufassir dan bagaimana pula penerapan hermeneutika kontekstual Abdullah Saeed terhadap kisah di kelompok ayat surah al-A’raf ayat 80-84 berdasrkan metode kualitatif dan studi kepustakaan. Dari hasil kajian yang telah dilakukan sajian kisah hampir serupa dari tafsir klasik hingga modern. Akan tetapi pada tafsir era modern kontemporer tampaknya kisah dibahas lebih mendekat kepada kondisi masyarakat. Adapun setelah diterapkan secara kontekstual dengan hermeneutika Abdullah Saeed pesan ayat bisa ditangkap secara menyeluruh setelah mengkaji linguistic, literary context, literary form, parallel text dan preseden. Dari hal tersebut ditemukan bahwa perbuatan liwath dilakukan pertama kali oleh kaum nabi Luth yang telah melampaui batas fitrah manusia. Kisah ini mengandung ibrah bagi umat Muhammad yang secara paralel kisah serupa disebutkan juga di surat lain yang menunjukkan kisah itu benar-benar terjadi sekaligus menegaskan perilaku tersebut adalah perbuatan keji dan tercela. Dalam konteks masa kini perilaku LGBT bukan hal yang tabu lagi, bahkan ada kampanye untuk melegalisasikan penyimpangan ini. Setelah dikaji pada kondisi masa kini maka dapat diidentifikasi penyebab, dampak, dan hal baru terkait perilaku LGBT
TEOLOGI BENCANA: Studi Antroposentris atas pemikiran KH Maemun Zubair dalam Buku Tsunāmī fī Bilādinā Indonesia am Huwa ‘Aẓab aw Muṣībah Anam, Saichul
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 1 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i1.97

Abstract

Penelitian ini mengkaji konsep teologi bencana menurut pandangan KH Maimun Zubair, atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Moen. Melalui metode kualitatif studi pustaka, penelitian ini mengeksplorasi pemikiran Mbah Moen yang dituangkan dalam kitabnya “Tsunāmīy Am Huwa ‘Aẓab aw Muṣīibah”. Penelitian ini menemukan bahwa Mbah Moen melihat bencana sebagai manifestasi kekuasaan Allah yang dapat berfungsi baik sebagai rahmat maupun azab, tergantung pada respons manusia terhadap bencana tersebut. Dalam pandangannya, bencana adalah peringatan bagi manusia untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Konsep ini dibangun berdasarkan tafsir ayat-ayat Al-Qur’an yang dikaitkan dengan kejadian-kejadian bencana alam. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan teologi bencana yang diajukan oleh Mbah Moen menawarkan perspektif yang lebih humanis dan harmonis, yang tidak menyudutkan korban bencana tetapi mendorong mereka untuk mengambil hikmah dan meningkatkan keimanan. Berbagai bencana yang menimpa manusia mengandung pesan moral antara lain sebagai tanda peringatan Tuhan, sebagai bahan evaluasi diri, tanda kekuasaan-Nya dan teguran Tuhan buat manusia supaya kembali ke jalan yang benar.
GERAKAN FEMINISME DALAM PANDANGAN AGAMA-AGAMA Zurur, Iwanuz; Nafisah Innayati; Fahmi Fahreza Al-muzakki
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 1 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i1.98

Abstract

Tulisan ini membahas tentang gerakan feminisme yang banyak di gaungkan oleh kaum perempuan sebagai wujud dari emansipasi wanita dan kesetaraan gender. Dalam melakukan analisis, penulis mencoba untuk melihat beberapa pandangan agama terkait gerakan feminisme ini, kemudian melanjutkan analisis tersebut dengan beberapa pendekatan-pendekatan yang relevan, seperti pendekatan filsafat, pendekatan historis dan pendekatan sosiologis. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan library research serta disajikan dengan deskriptif analisis, maka didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai kedudukan antara laki-laki dan perempuan karena laki-laki dan perempuan diciptakan sama dengan kapasitas kemampuannya masing-masing. Kata kunci: Feminisme, Agama, Pendekatan Filosofis
MENYINGKAP EKSISTENSI SUFI WANITA SEJAK MASA NABI MUHAMMAD HINGGA PASCA NABI MUHAMMAD Muna, Siti Nilna
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 1 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i1.102

Abstract

Sejak datangnya Islam, eksistensi para wanita sudah tidak lagi dibatasi. Diantara eksistensi mereka adalah berdagang, ikut serta dalam peperangan, dan mengikuti kegiatan belajar bersama Rasululla saw. Tidak hanya itu, para wanita saat itupun ada yang sudah mampu untuk mengajar, memimpin dan bahkan mencapai tingkatan sufi karena ketekunan ibadahnya. Wanita tersebut berasal dari keluarga Rasulullah saw sendiri, salah satunya yaitu istri pertamanya Siti Khadijah. Dalam penelitian ini penulis akan menguraikan para wanita sufi yang masih jarang dikenal oleh masyarakat, padahal sebenarnya banyak para sufi yang berasal dari kalangan wanita, hanya saja minim literatur yang mengkajinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa sejarah telah mencatat banyakya para sufi wanita namun yang masyhur hanya Rabi’ah al-adawiyah saja. Penulis menggunakan pendekatan metode kualitatif (library reseach). Adapun sumber data primer yang digunakan adalah kitab Thabaqȃt as-Shȗfiyyah wa yalȋhi Dzikr an-Niswah al-Muta’abbidȃt as-Shȗfiyyȃt sedangkan sumber data sekunder yaitu buku, jurnal, tesis, dan sumber lain yang mendukung untuk menyempurnakan penulisan ini. Penulis menemukan para sufi wanita yang mana eksistensinya selama ini masih jarang diungkap oleh para akademisi diantaranya yaitu sayyidah nafisah, Maryam al-Bashriyah, Ummu Haram dsb. Dengan terungkapnya eksistensi para wanita tersebut dapat dijadikan sebagai teladan bagi para wanita di era sekarang agar senantiasa mampu menjaga kehormatannya, meningkatkan kualitas kecerdasan dan ibadahnya.Kata Kunci: Eksistensi, Sufi, Wanita.
PEMIKIRAN IBROHIM HILAL DALAM BUKU AT-TASAWUF AL-ISLAM BAIN AL-DIN WA AL-FALSAFAH Zaenuddin
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 1 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i1.104

Abstract

Pembahasan mengenai tasawwuf sangat sulit untuk memberikan rumus standar karena bentuknya relatif dan subjektif. Semakin Anda mengeksplorasi dan mendiskusikan pengetahuan ini secara mendalam, semakin rumit menjadi, seperti berlayar ke tengah-tengah lautan yang semakin jauh dari pantai. Ini adalah gambaran umum dari ilmu Sufisme. Oleh karena itu, tidak ada definisi mutlak yang dapat dipandu oleh setiap praktisi dan praktisi ilmu ini. Namun, ilmu Sufisme pada dasarnya adalah proses tazkiyatun nafs yang membuat hati lebih bersih dan lebih murni, pada akhirnya selalu dekat dengan dan dengan Tuhan melalui riyadhoh atau mujahadah. Sains Sufisme bergantung pada perasaan (dhauq) dan tidak memberikan penghargaan untuk alasan seperti dalam sains filsafat. Namun, ini tidak berarti bahwa rasio ditinggalkan dan tidak menerima apresiasi. Diskusi tentang rasio memiliki posisi yang sangat dihormati dalam Sufisme, terutama dalam Sufi filsafat. Dalam dinamika Sufisme, dua sekolah ditemukan yang menarik satu sama lain. Pertama, Sufisme Sunni, yaitu Sufism yang membahas komunikasi antara makhluk dan pencipta mereka yang didasarkan pada nilai-nilai pengajaran Al-Quran dan Sunnah. Kedua, Sufisme filosofis, yaitu aliran Sufisisme yang telah dipengaruhi oleh ajaran-ajaran filosofis. Dalam arus kedua ini, manusia dapat mencapai tingkat bersatu dengan al-Khaliq dalam bentuk Hulul atau Ittihad. Buku at-Tasawuf al-Islam bain al-Din wa al-Falsafah oleh Ibrohim Hilal, adalah sebuah buku yang secara komprehensif menjelaskan dua kategori Sufisme di atas, dengan penjelasan lengkap dan terperinci. Buku ini memberikan informasi tentang Sufisme dan Filsafat, yang merupakan dua disiplin yang terkait dan saling melengkapi.
STUDI KOMPARASI KONSEP INSAN KAMIL DAN MANUSIA PONTIFIKAL PEMIKIRAN SEYYED HOSSEIN NASR Hadziq, Abdulloh; Hasan, Alfin Nor; Lessy, Zulkipli
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 1 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i1.105

Abstract

This research discusses a comparative study of the concept of Insan Kamil and Seyyed Hossein Nasr's Pontifical Man. Insan Kamil can simply be interpreted as a perfect human being. Insan Kamil is a concept first coined by Ibn Arabi and developed by Abdul Karim al-Jili, which was then developed by many subsequent scholars. Meanwhile, Seyyed's Pontifical Man is the concept of human nature and how he should act. Pontifical Man in terminology can be interpreted as a papal man, namely the link between earth and heaven. This research is library research. The results of this study indicate that the concept of Pontifical Man thought by Seyyed Hossein Nasr is a modification and codification of the concept of Insan Kamil because Pontifical Man departs from traditional traditions and genealogy of all religions.
PEMIKIRAN PAUL K. FEYERABEND TENTANG ANARKIS EPISTEMOLOGI DAN IMPLIKASINYA PADA STUDI ISLAM Nehru Millat Ahmad; Lau Han Sein; Hisyam Naufan Maulana
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 1 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i1.114

Abstract

Tulisan ini akan membahas pemikiran anarkisme epistemologis Paul Karl Feyerabend. Ia merupakan salah satu dari sekian banyak filosof kontemporer yang melancarkan kritik terhadap aliran positivisme yang begitu mendominasi cara berfikir orang modern. Tulisan ini akan berfokus pada anarkisme epistemologis Paul karl Feyerabend dan implikasinya terhadap studi Islam. pemikiran Paul Karl Fayerabend mengenai anarkisme epistemologis yang pada awalnya hanya untuk mengkritisi cara berfikir positivisme, namun juga dapat bermanfaat dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Adapun prinsip anarkis epistemologi yang ditawarkan Feyerabend terdapat beberapa gagasan yang ia tawarkan, seperti anti metode dan kritik metode. Selain itu dalam gagasan Feyerabend terdapat prinsip apa saja boleh, teori pengembangbiakkan dan kontra induksi. Hasil dari hasil kontribusi pemikiran Feyerabend terhadap Studi Islam harus membiasakan diri melihat sebuah ide yang terkandung dalam setiap gagasan guna memperkaya ide atau pemikiran manusia dan berani menggagas serta membangitkan pemikiran teologis baru yang berkaitan dengan membebaskan belenggu pikiran dan mensejahterakan masyarakat. Dari hasil tersebut dirasa dalam studi tafsir al-Qur`an dapat berkembang seiring berjalannya zaman.
PARADIGMA WAHDAT AL-ULUM (Konsep Pemikiran Integritas Keilmuan Dalam Pandangan Al-Ghazali dan Ibnu Sina serta Relevansinya terhadap Perguruan Tinggi) Noor, Abd Hamid
Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 1 No 1 (2024): Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : LP2M STIK KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/hjis.v1i1.117

Abstract

Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin harus dipahami dari berbagai aspeknya. Hal ini agar cahaya Islam menjadi penerang dalam kehidupan manusia. Sebagaimana wahyu yang pertama kali turun, umat Islam diharuskan untuk memandang dan memahami segala jenis pengetahuan dan tidak membeda-bedakan antara pengetahuan yang bersumber dari agama maupun yang bersumber dari pembacaan alam semesta (Sains). Khazanah keilmuan yang bersumber dari agama, jika dipahami secara tekstual, akan sering menimbulkan konflik dengan ilmu eksperimental. Padahal keduanya layak duduk bersama untuk memecahkan persoalan manusia. Masalah semacam ini bukan disebabkan oleh agama, tetapi oleh penafsiran agama yang salah. Juga, sikap sebagian orang yang berprasangka buruk terhadap adanya relasi agama dan sains. Padahal penafsiran Islam dalam konteks ilmu-ilmu keislaman mendekati kebenaran ketika ilmu-ilmu tersebut dapat menjawab permasalahan manusia. Bukan hanya sekedar teks suci yang bersifat konseptual-transenden suci yang konseptual-transenden tetapi juga harus pragmatis-humanis.

Page 1 of 1 | Total Record : 8