cover
Contact Name
Sultan Tirta Mujtaba
Contact Email
sultanmujtaba.04@gmail.com
Phone
+62895384199272
Journal Mail Official
salingkajurnal@gmail.com
Editorial Address
Simpang Alai, Cupak Tangah Pauh Limo, Padang 25162
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Majalah Ilmiah Bahasa dan Sastra
ISSN : 02161389     EISSN : 26153963     DOI : https://doi.org/10.26499/salingka
Salingka, P-ISSN: 0216-1389, E-ISSN: 2615-3963 is a journal that publishes results of research focus on Identity in language and literature studies. This is including theoretical linguistics, applied linguistics, interdisciplinary linguistics, oral tradition, philology, semiotics, pure literature, applied literature, interdisciplinary literature, also literature and identity politics. Salingka is published twice a year, in August and December. Each article published in Salingka will undergo the assessment process by peer reviewers. Focuses on publishing the original research articles, review articles from contributors, and the current issues related to language and literature education, linguistics and literature specifically related to era 4.0. The main objective of Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia is to provide a platform for the international scholars, academicians, and researchers to share contemporary thoughts in the fields. It also aims to promote interdisciplinary studies in language, language teaching, linguistics, and literature thus become the leading international journal in language, language teaching, linguistics, and literature in the world.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 2 (2021): SALINGKA, Edisi Desember 2021" : 7 Documents clear
Pemberitaan kasus penembakan 6 laskar FPI pada detik.com: Analisis Wacana Kritis Zulianto, Roni Ardian
Salingka Vol 18, No 2 (2021): SALINGKA, Edisi Desember 2021
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v18i2.562

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana media masa detik.com mengonstruksi peristiwa penembakan 6 orang laskar FPI sesuai ideologi mereka dengan menggunakan satuan lingual berupa bahasa. Oleh sebab itu, untuk mengaji wacana dari media masa detik.com, penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis dengan teori tiga dimensi dari Fairclough dan Linguistik Sistemik Fungsional dari Halliday untuk membantu memperdalam analisis dimensi tekstual. Sementara itu, untuk mengumpulkan data, ada beberapa metode dan teknik yang digunakan, yaitu metode simak dengan teknik catat, dan untuk menganalisis data menggunakan metode padan pragmatik dengan teknik pilah unsur langsung. Dari hasil analisis, detik.com merekonstruksi peristiwa tersebut sebagai dampak dari penyelidikan dan tindakan dari FPI yang gegabah untuk menyerang petugas sehingga terjadi penembakan. 
ERGATIFITAS DALAM PEMBERITAAN KEBAKARAN GEDUNG KEJAKSAAN AGUNG Herpindo, Herpindo; Yusdi, Muhammad
Salingka Vol 18, No 2 (2021): SALINGKA, Edisi Desember 2021
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v18i2.542

Abstract

Penelitian ini mencoba untuk menguraikan sisi lain dari konstruksi ergatif dengan diatesis anti-pasif pada pemberitaan kebakaran Gedung Kejaksaan Agung yang selama ini hanya dilihat sebagai konstruksi nominatif akusatif yang berdiatesis aktif-pasif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak terhadap penggunaan konstruksi ergatif dalam pemberitaan kebakaran Gedung Kejaksaan Agung. Tata Bahasa Grammatikal Transformatif Grammatical Transformative Approach dengan struktur pohon sintaksis digunakan sebagai analisis data. Hasil analisis data menunjukkan semua transitif setelah S yang tidak memiliki pemarkah morfologis meN- merupakan verba ergatif yang anti pasif. Konstruksi ergatif ditandai dengan transitif + ꝋ, intransitif + ꝋ, dan intransitif ke – an. Dengan kata lain penggunaan konstruksi ergatif dalam pemberitaan kebakaran Gedung Kejaksaan Agung bertujuan untuk membuat bangunan sintaksis yang mengedepankan peran objek sebagai inti kalimat dengan perlakuan FN S sama dengan FN O berbeda dengan FN A dengan pivot S/O.
KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL RARA MENDUT KARYA Y.B MANGUNWIJAYA (ANALISIS WACANA KRITIS SARA MILLS) Fatimah, Andi Anugrah Batari; Syamsudduha, Syamsudduha; Usman, Usman
Salingka Vol 18, No 2 (2021): SALINGKA, Edisi Desember 2021
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v18i2.568

Abstract

Penelitian ini, berakar dari kekeliruan berpikir masyarakat yang seringkali menganggap bahwa, wacana gender adalah wacana yang berkaitan dengan kodrat manusia, sehingga menimbulkan berbagi bentuk ketidakadilan gender yang juga tercermin dalam karya sastra. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk ketidakadilan gender dalam Novel Rara Mendut. Data berupa kata, frasa, klausa dan kalimat yang bersumber dari novel Rara Mendut karya Y.B. Mangunwijaya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif-linguistik kritis yang berfokus pada analisis bentuk ketidakadilan gender ditinjau dari posisi subjek-objek dan posisi pembaca. Hasil penelitian menunjukkan dan menjelaskan bahwa dalam novel ditemukan 174 data dengan 46 data terpilih mengenai bentuk ketidakadilan gender berupa marginalisasi, subordinasi, stereotip, kekerasan dan beban ganda yang ditinjau berdasarkan posisi aktor baik sebagai subjek maupun objek, dan posisi pembaca.
PEMBELAJARAN BIPA YANG MENYENANGKAN: KEINGINAN PEMELAJAR Exciting BIPA Learning: The Desire of Learners Defina, Defina
Salingka Vol 18, No 2 (2021): SALINGKA, Edisi Desember 2021
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v18i2.575

Abstract

AbstrakTujuan pembelajaran bahasa akan berhasil jika pembelajaran itu menyenangkan bagi pemelajar. Untuk mengetahui pembelajaran bahasa yang menyenangkan bagi pemelajar adalah dengan melakukan evaluasi pembelajaran dari perspektif pemelajar. Tujuan penulisan ini adalah mendeksripsikan bentuk pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) yang menyenangkan bagi pemelajar   ACICIS 'Agriculture Professional Practicum (APP) 2019. Teori yang digunakan adalah teori evaluasi dan aspek evaluasi dalam pembelajaran bahasa serta konsep pembelajaran yang menyenangkan. Sementara itu, penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, kuesioner, dan wawancara. Jumlah responden 10 orang pemelajar dan informan satu orang, koordinator ACICIS IPB. Hasilnya, pembelajaran yang menyenangkan bagi pemelajar adalah adanya kejelasan tujuan pembelajaran; tema-tema yang menarik, seperti pertanian; teks, tugas, materi tata bahasa, dan budaya yang memotivasi dengan tidak menyulitkan pemelajar; dan teknik mengajar pengajar yang menyenangkan. Kesimpulan, pembelajaran bahasa asing haruslah tidak mempesulit pemelajar, namun harus menyenangkan sehingga meningkatkan motivasi belajar.
MIMIKRI, HIBRIDITAS, DAN AMBIVALENSI DALAM KUMPULAN CERPEN TEH DAN PENGKHIANAT KARYA IKSAKA BANU (KAJIAN POSKOLONIALISME) Wardianto, Bayu Suta
Salingka Vol 18, No 2 (2021): SALINGKA, Edisi Desember 2021
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v18i2.599

Abstract

Literary works are born from the results of one's thoughts or expressions, literary works grow and develop according to the situation or condition of the author. In addition to being used as a medium of entertainment, literary works are also useful as learning, critical, and documentation of historical events that have occurred in its time. This form of research is descriptive qualitative that uses content analysis strategy. The source of this research data was obtained from a collection of short stories Tea and Traitors by Iksaka Banu. The data was obtained from the results of the study and analysis of the collection of short stories Tea and Traitors by Iksaka Banu. The selected data is classified according to the concepts of mimicry, ambival, hybridity. Testing the validity of the data in this study echoes the trianggulasi theory. The data analysis techniques used are the interactive techniques of milles and huberman models.  The results of this study found several forms of mimicry. A form of mimicry that is performed by minorities against the dominant. In the impersonation of hybridity aspects of the short story collection Tea and Traitors found a form of impersonation of lifestyle. The form of ambivalence in the short story collection Tea and Traitors found several forms of ambivalence, such as modeling or dress and racism by the dominant against minorities. Postlonial studies of tea and traitor short stories can be used as material for studying literature in schools because they contain moral values.
LEGENDA MALIN KUNDANG SUATU KAJIAN STRUKTURAL LÉVI-STRAUSS Nasri, Daratullaila
Salingka Vol 18, No 2 (2021): SALINGKA, Edisi Desember 2021
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v18i2.480

Abstract

Artikel “Legenda Malin Kundang suatu Kajian Struktural Lévi-Staruss” membicarakan makna yang terkandung dalam legenda Malin Kundang. Makna legenda tersebut dilihat dari sudut pandang struktural yang digagas oleh Lévi-Staruss. Untuk menemukan makna dalam legenda tersebut penulis menggunakan metode analisis struktural yang ditawarkan Lévi-Staruss tersebut. Dalam hal ini Lévi-Staruss” mengistilahkan mytheme (miteme) dan ceriteme. Dengan metode tersebut penulis mendapatkan hasil bahwa legenda Malin Kundang tidak menggambarkan sistem Matrilineal. Hal itu terlihat dengan tidak adanya tokoh mamak dalam legenda Malin Kundang. Selain itu, juga tergambar dari tempat tinggal Malin Kundang yang memperlihatkan keluarga inti. Akan tetapi, dilihat dari nama tokoh cerita, legenda tersebut memperlihatkan ciri keminangkabauan. Kemudian, budaya merantau yang digambar dalam legenda itu merupakan salah satu konsep penting dalam budaya Minangkabau.  Dengan demikian, legenda Malin Kundang merupakan cerita simbolis. Malin Kundang dikisahkan tidak mengakui ibunya. Artinya, dia menggugat keberadaan ibu dan menafikan simbol penting dalam sistem matrilineal Minangkabau dan ajaran Islam yang mengagungkan dan memuliakan ibu. Oleh karena itu, akibat perbuatannya Malin Kundang dan Kapalnya menjadi batu.
DOMINASI IDEOLOGI FAMILIASME TERHADAP DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM NOVEL-NOVEL INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KRITIK SASTRA FEMINIS Muyassaroh, Muyassaroh
Salingka Vol 18, No 2 (2021): SALINGKA, Edisi Desember 2021
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diskriminasi yang dialami perempuan sebagai akibat adanya praktik ideologi familialisme di tengah masyarakat yang diceritakan dalam novel-novel Indonesia. Ideologi familialisme adalah ideologi yang menempatkan perempuan hanyalah sebagai istri dan ibu yang baik. Keberadaan ideologi ini menjadikan perempuan semakin terpinggir karena mengharuskan perempuan tunduk berada dalam rumah. Oleh karena itu, muncul gerakan feminisme yang berusaha melepaskan berbagai kontrol laki-laki dan menuntut kesetaraan gender. Sumber data penelitian ini adalah sebelas novel Indonesia yang terbit pada tahun 1920—2000. Metode dan teknik analisis yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif sehingga hasil penelitian adalah penjelasan berupa kata-kata bukan angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideologi familialisme yang menjadi penyebab terpinggirkannya perempuan dalam novel-novel Indonesia periode 1920—2000-an, meliputi perjodohan, poligami, kepatuhan mutlak istri pada suami, dan bergantung pada laki-laki.This study aims to analyze the discrimination experienced by women as a result of the practice of familial ideology in society told in Indonesian novels. The ideology of familialism is an ideology that places women only as good wives and mothers. The existence of this ideology makes women even more marginalized because it requires women to being in the house. Therefore, a feminist movement emerged, trying to release male controls and the demand of gender equality. The data sources of this research are eleven Indonesian novels published in 1920-2000. The method and analysis technique used are descriptive qualitative so that the results of the research are explanations in the form of words and not numbers. The results showed that the ideology of familialism become the cause of the marginalization of women in Indonesian novels for the period 1920-2000, including matchmaking, polygamy, absolute compliance of wives to husbands, and dependence on men.

Page 1 of 1 | Total Record : 7