cover
Contact Name
Ferdi Riansyah
Contact Email
phjjurnal@gmail.com
Phone
+6282273305152
Journal Mail Official
journalkesling@gmail.com
Editorial Address
Jl. Syiah Kuala, Kp. Mulia, Kuta Alam, Banda Aceh, Provinsi Aceh
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Public Health Journal
Published by CV. Teewan Solutions
ISSN : -     EISSN : 30483581     DOI : doi.org/10.62710
Core Subject : Health,
Public Health Journal (PHJ), merupakan jurnal ilmiah hasil kegiatan penelitian yang dialkukan dosen, mahasiswa dan masyarakat yang diterbitkan oleh CV Teewan Solutions. Jurnal ini membahas beberapa permasalahan umum dari hasil penelitian yang diimplementasikan ke masyarakat. Tujuan penerbitan jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran atau gagasan konseptual dan hasil penelitian yang dilakukan dosen yang telah dicapai dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Diharapkan dengan adanya kontri busi Jurnal ini bisa menjadi suatu acuan para peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitian nya untuk memajukan Indonesia di bidang penelitian.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2024): Mai" : 8 Documents clear
Basmi Scabies Dan Faktor Yang Menyebabkan TertularnyaScabies Pada Santri Bustamam, Dita Safira; Nurdin, Ambia; Kiki Asrifa; Khairuman; Meylissa
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Mai
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/xaxqa658

Abstract

Skabies merupakan infeksi ektoparasit pada manusia yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Sarcoptes scabies termasuk ke dalamfilum Artropoda, kelas Arachnida, dan ordo Acarina. Infeksi skabies terjadi akibat kontak langsung kulit ke kulit atau transmisi dari tungau yang melekat pada pakaian, selimut, atau handuk. Skabies terjadi di seluruh dunia dengan prevalensi sekitar 300 juta kasus per tahun. Infeksi skabies menjadi endemik di kalangan masyarakat miskin, namun tingkat pervalensinya bervariasi. Manifestasi klasik skabies adalah gatal yang lebih sering pada malam hari dengan wajah dan leher yang tidak terpengaruh. Temuan khas pada penyakit ini adalah terowongan yang mungkin tidak selalu terlihat. Masa inkubasi sebelum gejala terjadi adalah 3-6 minggu. Individu yang didiagnosis skabies dan setiap orang yang kontak dengannya harus mendapatkan terapi meskipun tidak disertai tanda dan gejala. Skabisid harus digunakan ke seluruh tubuh dari mulai daerah dagu dan telinga ke bawah. Pasien dengan imunokompromais dan dengan krusta skabies dapat menunjukkan resistensi terhadap terapi topikal dan membutuhkan terapi insektisida sistemik seperti ivermektin oral.
Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit scabies,dan hubungan prilaku hidup bersih sehat [PHBS] dan sanitas lingkungan terhadap kejadian penyakit scabies Purnama, Deri Rahmat Ihram; nurdin, ambia; Meylissa; Khairuman
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Mai
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/m1qcn392

Abstract

Penyakit Menular masih menjadi perhatian oleh negara Indonesia. Salah satu penyakit menular adalah scabies (penyakit kulit) disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau sarcoptes scabiei. Hal ini sering terjadi pada masyarakat yang tinggal secara kelompok, hunian padat, pengetahuan rendah, personal hygiene yang kurang baik. pemeliharaan personal hygiene sangat menentukan status kesehatan, dimana individu secara sadar dan inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi tentang penyakit scabies. Metode : penelitian ini kuantitatif denggan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel 58 responden dengan teknikHasil : Uji korelasi Rank Spearman didapatkan hasil faktor PHBS dan sanitasi lingkungan berhubungan dengan scabies dimana nilai signifikan (p) sebesar 0,000>α=0,05. Hasil: penilaian ini diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pencegahan penyakit scabies dan dapat menjaga personal hygiene yang sangat baik.
Aspek Budaya dan Pembangunan Kesehatan Salsabila; Nurdin, Ambia; Meylissa; Lestari, Diana
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Mai
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/tq04ka54

Abstract

Hubungan antara aspek budaya dan kesehatan merupakan bidang penelitian yang kompleks dan relevan. Kebudayaan memainkan peran penting dalam membentuk pola hidup, kepercayaan, dan praktik kesehatan masyarakat. Masalah utama akses budaya dan kesehatan melibatkan ketidaksetaraan akses terhadap layanan kesehatan, dan perubahan yang berhubungan langsung dengan norma dan budaya mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak aspek budaya terhadap pembangunan kesehatan dengan fokus pada masalah akses layanan, norma kesehatan masyarakat, dan penerimaan inovasi. Metode penelitian melibatkan survei, wawancara, dan analisis budaya dalam konteks kesehatan masyarakat. Hasil menunjukkan bahwa faktor budaya siknifikan dalam membentuk pola perilaku kesehatan masyarakat dan dapat menjadi hambatan atau pendukung pembangunan kesehatan. Kesimpulan penelitian ini menyediakan dasar untuk merancang kebijakan yang lebih berfokus secara budaya dan efektif dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan global.
Hubungan Faktor Lingkungan Sosial Dengan Perilaku Merokok Siswa Laki-Laki Di Sma X Kabupaten Kudus Dheny Febriansyah; Nurdin, Ambia; Kurnia, Reza; Lestari, Diana
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Mai
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/q4jax127

Abstract

Lingkungan sosial merupakan faktor penting yang memperkenalkan rokok kepada remaja seperti keluarga,teman sebaya,sekolah,dan Masyarakat. Meningkatkan jumlah perokok dikalangan remaja berawal dari perilaku yang dipengaruhioleh niat untuk merokok. Siswa di SMA X kabupaten kudus yang merokok sebesar 88,2%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisishubungan kabupaten kudus. Metode yang digunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.Populasi adalah siswa laki-laki di SMA X Kabupaten Kudus dengan jumlah 93 orang dan sampel yang diambil adalah total sampling yaitu 93 orang.Sumber data penelitian menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistic Chi Square (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan Sebagian besar usia responden 17-20 tahun (53,8%). Sebagian besar responden berada di kelas 12 (37,6%). Sebagian besar uang saku responden kurang dari Rp.5000 (81,7%). Pendidikan ayah responden sebagian besar tamat SD (46,2%). Pendidikan ibu responden sebagian besar tamat SD (45,2%). Pekerjaan ayah responden sebagian   besar buruh (74,2%). Pekerjaan   ibu   responden   sebagian   besar   buruh   (67,7%). Sebagian besar   responden   mendapat   dukungan merokok   dari   lingkungan keluarga (82,8%), teman sebaya (57%), sekolah (51,6%), masyarakat (78,5%). Percieved behavioral control (95,7%) mempermudah untuk merokok dan responden yang berniat merokok (68,8%). Hasil uji chi   square   didapatkan hubungan dukungan keluarga, teman sebaya, masyarakat, percieved behavioral control, dan niat merokok. Sedangkan untuk dukungan lingkungan sekolah tidak berhubungan.
Hubungan Pengetahuan Tentang Kanker Payudara Dengan Cara Periksa Payudara Sendiri Astuti, Feby Anggi; Nurdin, ambia; Meylissa; Kurnia, Reza
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Mai
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/bjhsq029

Abstract

Abstract: Knowledge of women about the risks and benefits of early detection of breast cancer positively affect their health beliefs, attitudes, and behaviors so that health care professionals can develop effective breast health programs. InIndonesian,foundmorethan80% of casesareat an advanced stage, so thattreatment effortsachieve a curedifficult. One of theearly detectionof breastcancerisbreast self-examinationbehavior(BSE). The purpose of the study was to determine the correlation between the knowledge about breast cancer with breast self-examination method. This research uses an analytic descriptive study design cross sectional approach. The sampling technique is total sampling with a number for research subjects consisted of 64 female college student grade IV from Nursing program science. Measuring instrument used are questionnaires and statistical analysis used was chi square with the aid of the computer program SPSS. The results of the 64 respondents indicate that there were 37 people (57,8%) had a high knowledge about breast cancer and 27 people (42,2%) had low knowledge level, while there were 33 people (51,6%) had good BSE method, and 31 people (48,4%) had an favorable BSE method. The statistical result is p = 0,96 (α = 0,05). In conclusion there is no relationship between knowledge of breast cancer with breast self-examination method. Expected of the research to be developed in a way related to the effect of BSE method toward incidence of breast cancer. Key words: Knowledge, Breast Cancer, Breast self-examination method Abstrak: Pengetahuan perempuan tentang risiko dan manfaat dari deteksi dini kanker payudara berpengaruh positif terhadap keyakinan mereka tentang kesehatan, sikap, dan perilaku, sehingga perawatan kesehatan profesional dapat mengembangkan program kesehatan payudara yang efektif. Di Indonesia ditemukan lebih dari 80% kasus berada pada stadium lanjut, sehingga upaya pengobatan mencapai kesembuhan sulit dilakukan.Salah satu upaya deteksi dini kanker payudara adalah periksa payudara sendiri (SADARI).Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan tentang kanker payudara dengan cara periksa payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Tekniksampling yang digunakan adalah total sampling dengan subjek penelitian sejumlah 64 yang terdiri dari mahasiswi semester IV Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UNSRAT. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner danuji statistik yang digunakan adalah chi square dengan bantuan program komputer SPSS. Hasil penelitian dari 64 responden menunjukkan bahwa terdapat responden dengan pengetahuan tentang kanker payudara tinggi yakni sejumlah 37 orang (57,8%),berpengetahuan rendah sejumlah 27 orang (42,2%), sedangkan responden dengan cara sadari yang baik sejumlah 33 orang (51,6%) dan yang melakukan cara sadari dengan tidak baik sebanyak 31 orang (48,4%). Hasil uji statistik p = 0,96 ( α = 0,05). Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang kanker payudara dengan cara periksa payudara sendiri. Diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan terkait dengan pengaruh cara sadari terhadap kejadian kanker payudara.  
Relevansi Antropologi dalam Kajian Kesenian di Indonesia Rajudin, Rasina; Nurdin, Ambia; Lestari, Diana; Dinen, Kiki Asrifa
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Mai
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/ycxmp156

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengulas bagaimana antropologi dan seni menaruh perhatian pada seni, khususnya pada penelitian serupa yang pernah dilakukan di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut juga untuk menunjukkan makna tersirat dari beberapa proposisi dan asosiasi gagasan dalam perspektif antropologi yang dapat dijadikan pertimbangan bagi kajian seni rupa. Dalam pengertian ini, hal ini bukan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan besar antropologi seni atau membatasi diri pada keutamaan-keutamaan antropologi seni, melainkan untuk memperluas cakrawala yang harus mempertimbangkan hal-hal tersebut.
Analisis Kebijakan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Rsud Dikota Banda Aceh Dalam Meningkatkan Pelayanan Pasien Rawat Jalan Dan Inap Novaldi, Anza; Nurdin, Ambia; Kiki Asrifa; Fitria, Ully
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Mai
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/2h3tkb08

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakebijakan kesehatan diimplementasikan dan bagaimanapengaruhnya terhadap efisiensi organisasi rumah sakit daerahdalam meningkatkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatankuantitatif sebagai metode penelitian teori implementasikebijakan, yang terdiri dari empat elemen yaitu komunikasi, sumber daya, posisi dan sikap pelaksana kebijakan, dan birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakankesehatan memiliki dampak yang signifikan terhadap efektivitasorganisasi rumah sakit daerah dalam meningkatkan pelayananrawat jalan dan rumah sakit. Di sisi lain, motivasi dan sikappelaksana tidak memiliki dampak yang signifikan terhadapefektivitas peningkatan pelayanan rawat jalan dan rawat inap di organisasi RSUD.
FAKTOR SOSIAL BUDAYA YANG MEMENGARUHI KESEHATAN IBU DAN ANAK Puji Sri Hartati; Nurdin, Ambia; Kurnia, Reza; Meylissa
Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2024): Mai
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/5ppt6206

Abstract

Kesehatan ibu dan anak sebagai  indikator kunci   Kesehatan  masyarakat di ukur dengan Angka Kematian     ibu    (AKI)   dan   angka   kematian   Bayi  (AKI) . Pemersalahan  ini  kematian ibu dan anak merupakan masalah yang tidak bisa di pisahkan dengan    kebudayaan  atau    perilaku  masyarakat  itu sendiri. Sistem   sosial dan budaya  di  masyarakat  merupakan sebuah   pertimbangan   penting  dalam  pelayanan  Kesehatan  yang bisa di manfaatkan lebih optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor   budaya  apa  saja yang mempengaruhi kesehatan  ibu dan anak.  Penelitian ini adalah etnografi cepat    atau  rapit   ethnographic   assessment   procedur (REAP) dengan  pendekatan  kualitatif. Teknik  pengambilan  sampe menggunakan    snowball atau chain referral sampling .Dilakukan secara  berantai  dari   satu   partisipan   kepada   partisipa   lainnya. Merupakan varias i dari  sampel  purposive.  Jumlah responden   sebanyak   8   yang  sesuai dengan   kriteria   inklusi.   Data  yang di tunjukkan   merupakan  hasil   wawancara   mendalam   (Indepth Interview)  dan   FGD  (Focus Group Discussion) . Penelitian ini menghasilkan  temuan  tentang  : (1 ) kiyai akses Kesehatan. (2) Perempuan tidak memiliki   kuasa yang cukup   penuh  atau  memperdayakan dirinya untuk memilih layanan Kesehatan, terlebih dalam kondisi hamil   dan  melahirkan. (3)  unsur   kepercayaan   warisan   turun  temurun turut  membentuk  system pengetahuan   Masyarakat   cibitung. (4)  sistem   mata  pencaharian buruh tani sebagai sumber utama ekonomi di cibitung.

Page 1 of 1 | Total Record : 8