cover
Contact Name
Ninda Beny Asfuri
Contact Email
jurnaljmsg@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaljmsg@gmail.com
Editorial Address
Jl. Walanda Maramis No.31, Nusukan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57135
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL ILMIAH MITRA SWARA GANESHA: PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
ISSN : -     EISSN : 23563451     DOI : https://doi.org/10.36728/jmsg
Core Subject : Education,
Jurnal ini secara khusus memfokuskan pada permasalahan utama dalam pengembangan ilmu-ilmu Pendidikan sebagai berikut: 1. Metode Pembelajaran 2. Model Pembelajaran 3. Media Pembelajaran 4. Perkembangan belajar peserta didik anak usia SD
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Mitra Swara Ganesha" : 3 Documents clear
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Six Thinking Hats Dan Pair Check Terhadap Hasil Belajar IPS Ditinjau Dari Kreatifitas Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Sekecamatan Laweyan
JURNAL ILMIAH MITRA SWARA GANESHA: PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Mitra Swara Ganesha
Publisher : Progran Studi PGSD FKIP UTP SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model Pembelajaran merupakan bagian dari komponen pembelajaran yang sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Guru seyogyanya harus bisa memilih model pembelajaran yang tepat untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran sehingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor yang lain yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar, misalnya kreatifitas belajar siswa, motivasi belajar, minat belajar, tingkat intelegensi siswa, dll. Jika siswa memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran maka hasil belajar juga akan meningkat. Model pembelajaran Six Thinking Hats dan Pair Check merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk mempengaruhi hasil belajar ditinjau dari kreatifitas belajar siswa. Penelitian ini menggunakan adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut diuji terlebih dahulu keadaan awalnya, sebelum diberi perlakuan yang berbeda. Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran Six Thinking Hats, model pembelajaran pair Check untuk kelompok kontrol. Pada akhir perlakuan kedua kelompok diukur Hasil Belajar IPS melalui tes. Hasil pengukuran digunakan sebagai data penelitian setelah itu diolah dan dianalisis hasilnya untuk menemukan jawaban atas masalah yang diajukan. Dari analisis data uji independent sample t test diperoleh nilai Sig(2-tailed) sebesar 0,037 < 0,05 dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran The Six Thinking Hats dan model pembelajaran Pair Check terhadap hasil belajar IPS. Dilihat dari coefficients Output menggunakan SPSS sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima dengan kata lain ada perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai kreatifitas belajar tinggi, kreatifitas belajar sedang, dan kreatifitas belajar rendah terhadap hasil belajar IPS.Dari uji regresi Nilai Rsquare Hasil = 0,421. Artinya: Tidak ada interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan kreatifitas belajar siswa terhadap hasil belajar. Kata kunci: Hasil Belajar IPS, Model Pembelajaran Six Thingking Hats, Pair Check, Kreatifitas Belajar
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw Pada Pelajar IPA Kelas V SD Negeri Malang Jiwan 3 Colomadu 2018/2019
JURNAL ILMIAH MITRA SWARA GANESHA: PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Mitra Swara Ganesha
Publisher : Progran Studi PGSD FKIP UTP SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningakatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran jigsaw pada pelajaran IPA Kelas V SDN malangjiwan 3 colomadu. Penelitian. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Februari 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Peningakatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran jigsaw pada pelajaran IPA Kelas V SDN malangjiwan 3 colomadu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model PTK. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yaitu dengan melaksanakan tindakan pra siklus, siklus I dan siklus II. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui peningkatan hasil akhir belajar siswa yaitu dari 9 siswa yang lulus menjadi 21 siswa lulus, 15 siswa yang tidak lulus menjadi 3 siswa saja yang tidak lulus. . Kata kunci: model jigsaw, hasil belajar ,IPA GAYA
Pengembangan Layanan Informasi Teknik Symbolic Model Dalam Membantu Mengembangkan Kemandirian Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
JURNAL ILMIAH MITRA SWARA GANESHA: PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Mitra Swara Ganesha
Publisher : Progran Studi PGSD FKIP UTP SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemandirian belajar yang rendah merupakan gejala yang masih nampak sebagai permasalahan yang serius, khususnya di Sekolah Dasar. Siswa dengan kemandirian belajar yang rendah tidak bisa memperoleh prestasi yang maksimal. Alternatif pelayanan bimbingan dan konseling yang dapat membantu meningkatkan kemandirian siswa adalah Layanan Informasi. Layanan informasi konvensional berorientasi pemberian informasi satu arah. Dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar, seorang guru tidak bisa hanya memberikan ceramah dan arahan, dibutuhkan teladan yang memungkinkan siswa belajar mengenai hal-hal yang tidak bisa dipelajari hanya melalui proses ceramah. Salah satu teknik yang bisa diterapkan dalam kegiatan tersebut adalah modeling symbolic. Oleh karena itu, perlu dikembangkan layanan yang memungkinkan lebih banyak siswa untuk mengikuti kegiatan dengan memanfaatkan teknik modeling simbolik. Layanan informasi dianggap pola layanan tepat untuk dikembangkan dengan teknik modeling simbolik karena paling memungkinkan untuk diselenggarakan secara klasikal. Sehingga, lebih banyak peserta yang dapat mengikuti kegiatan dan berinteraksi dengan model yang disediakan. Kata Kunci: Kemandirian belajar, layanan informasi, symbolic model

Page 1 of 1 | Total Record : 3