cover
Contact Name
Sutrisno Adi Prayitno
Contact Email
sutrisnoadi2007@umg.ac.id
Phone
+6281213105322
Journal Mail Official
ningrumsugiyati@umg.ac.id
Editorial Address
http://journal.umg.ac.id/index.php/jfspt/edit
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Food Safety and Processing Technology
ISSN : -     EISSN : 30257344     DOI : https://doi.org/10.30587/jfspt.v3i1
Journal of Food Safety and Processing Technology (JFSPT) merupakan salah satu jurnal keilmuan pada Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik dengan memiliki fokus dan ruang lingkup sebagai berikut: Ilmu dan teknologi pengolahan makanan dan minuman Higiene dan keamanan pangan Bioteknologi pangan Mikrobiologi Pengembangan produk pangan Gizi dan sensori makanan Pangan fungsional Kimia dan biokimia pangan Rekayasa Pangan Lain – lain yang relevan dengan bidang pangan
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2024): April 2024" : 6 Documents clear
Ekstraksi Pigmen Betasianin Menggunakan Teknologi Pulsed Electric Fields (PEF) : Review Nurbaya, Syarifa Ramadhani; Budiandari, Rahmah Utami; Hudi, Lukman; Azara, Rima
Journal of Food Safety and Processing Technology (JFSPT) Vol. 1 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jfspt.v1i2.7034

Abstract

PEF (Pulsed Electric Fields) adalah proses non termal yang melibatkan penggunaan pulse pendek (µs-ms) dengan voltase tinggi pada material yang diletakkan di antara dua elektroda. PEF dapat digunakan untuk proses ekstraksi. Hal ini dikarenakan PEF menyebabkan elektroporasi membran sel. Mekanisme elektroporasi yang disebabkan oleh PEF mekanismenya terbagi menjadi tiga fase, yaitu fase 1 (inisiasi pembentukan pori-pori dan destabilisasi sementara struktur membrane), fase 2 (pori-pori mengembang dan teragregasi), dan fase 3 (tahap final elektroporasi). Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa PEF dapat digunakan untuk ekstraksi pigmen betanin dengan kekuatan medan Listrik antara 1-20 kV/cm.
Karakteristik Organoleptik Minuman Buah Naga merah (Hylocereus polyrhizus) Metode Osmosis Budiandari, Rahmah Utami; Nurbaya, Syarifa Ramadhani
Journal of Food Safety and Processing Technology (JFSPT) Vol. 1 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jfspt.v1i2.7071

Abstract

Osmosis salah satu metode membuat sari buah dengan merendam buah dengan gula sehingga terjadi plasmolisis, air dan komponen buah keluar melalui membran semi permeabel. Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) tinggi antioksidan, pigmen betasianin. Kebaharuan penelitian ini mengukur tingkat kesukaan panelis dan mutu minuman sari buah. Tujuan penelitian ini adalah karakterisasi mutu organoleptik minuman buah naga merah dan tingkat kesukaan panelis. Penelitian dilaksanakan dengan uji organoleptik hedonik, data yang diperoleh duji friedman, dilanjutkan perlakuan terbaik. Hasil Hasil menunjukkan bahwa pada lama waktu osmosis 24 jam dan konsentrasi sukrosa 50% rerata organoleptik meliputi warna 3,13, aroma 3,77 dan rasa 3,47.
Uji kandungan zat pewarna rhodamin B dan formalin pada jajanan pasar yang beredar di Pasar Kembang Surabaya Jawa Timur Rahmiati, Retnani; Tukan, Vinsensius Yakobus; Hariyani, Nunuk
Journal of Food Safety and Processing Technology (JFSPT) Vol. 1 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jfspt.v1i2.7284

Abstract

Salah satu permasalahan yang kerap muncul pada jajanan pasar ialah penggunaan bahan tambahan yang bukan merupakan food grade. Bahan tambahan berbahaya yang sering ditambahkan pada jajanan pasar ialah pewarna tekstil rhodamin B dan formalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jajanan pasar yang diperjualbelikan mengandung pewarna rhodamin B dan formalin atau tidak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel diambil di Pasar Kembang Surabaya berupa kue lapis, lapis legit, kue tok, kue mutiara, bolu kukus, pudding, tahu bakso, lemper dan lepet untuk dilakukan pengujian kualitatif dan kuantitatif terhadap rhodamin B dan formalin. Data yang didapat ditabulasi dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deksriptif. Sebanyak 27 sampel jajanan pasar yang dicurigai mengandung rhodamin B, setelah dilakukan pengujian semuanya negatif mangandung rhodamin B, sedangkan sebanyak 37 sampel jajanan pasar yang dicurigai mengandung formalin, 2 diantaranya atau 5% positif mengandung formalin. Jajanan pasar yang positif mengandung formalin ialah lepet dari produsen 3 dengan kadar 0,0343 ppm dan tahu bakso dari produsen 1 dengan kadar 0,0316 ppm.
Analisis Mikrobiologi Pada Produk Garam yang Diproduksi Oleh PT.UNIChemCandi Indonesia Berdasarkan Regulasi DI Indonesia (SNI & BPOM) Putri, Vita Maulidah; Prayitno, Sutrisno Adi; Putri, Silvy Novita Antrisna
Journal of Food Safety and Processing Technology (JFSPT) Vol. 1 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jfspt.v1i2.7440

Abstract

Garam yang berkualitas harus memenuhi standar keamanan yang telah ditetapkan di Indonesia yaitu berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Per-BPOM). Keamanan pangan pada suatu produk dapat terpenuhi salah satunya dengan menerapkan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan mikroorganisme pada garam dan membandingkan dengan standar yang telah ditentukan berdasarkan SNI dan Per-BPOM. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil analisis mikrobiologi menunjukkan bahwa garam yang diuji dengan parameter Bacillus cereus, Enterobacteriaceae, dan Clostridium perfringens adalah <1x yang artinya garam yang diuji tidak melebihi batas yang ditentukan berdasarkan SNI 7388-2009 dan per-BPOM No 13 Tahun 2019 yang ditunjukkan setelah inokulasi bahwa tidak ada petumbuhan koloni bakteri pada msaing-masing media selektif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pertumbuhan mikroorganisme pada garam yang diproduksi PT.UNIChemCandi Indonesia sehingga garam telah memenuhi standar keamanan pangan dan aman dikonsumsi.
Uji Hedonik Kualitas Minuman Teh Fungsional dari Proporsi Daun Mint dan Daun Melinjo serta Lemon Kering Rosydah, Dina; Prayitno, Sutrisno Adi; Rahma, Amalia
Journal of Food Safety and Processing Technology (JFSPT) Vol. 1 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jfspt.v1i2.7449

Abstract

Minuman teh sebagai bahan penyegar akan memberikan dampak yang positif bagi tubuh karena memiliki potensi senyawa untuk kesehatan. Pengembangan produk teh yang bernilai untuk kesehatan haruslah terus dikembangkan. Penggunaan bahan alam yang aman dan berkualitas akan menjawab tantangan tersebut dalam membuat produk teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas melinjo [Gnetum gnemon L.] dan daun mint sebagai minuman fungsional dengan penambahan lemon kering dalam kualitas sensori. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen untuk mendapatkan data dan menggunakan uji Kruskal Wallis sebagai uji analisis datanya. Sampel percobaan yang diuji ada tiga macam, T0 (40% daun melinjo: 40% daun mint: 20% lemon) T1 (50% daun melinjo: 30% daun mint: 20% lemon) T2: ( 30% daun melinjo: 50% daun mint: 20% lemon). Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi uji sensorik yang terdiri dari rasa, aroma, warna dan kejernihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah daun mint dan semakin sedikit jumlah daun melinjo dapat meningkatkan tingkat minat panelis terhadap nilai aroma, warna dan kejernihan. Namun seiring dengan bertambahnya jumlah daun mint menyebabkan menurunnya minat panelis terhadap rasa teh sebagai minuman fungsional. Berdasarkan analisis Kruskall Wallis terhadap penilaian panelis terhadap daun melinjo dan daun mint sebagai minuman fungsional dengan penambahan lemon kering tidak memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap rasa, warna, aroma dan kejernihan. Formulasi terbaik sebagai pengobatan yang dihasilkan dari penelitian ini berdasarkan parameter sensorik adalah minum fungsional dengan perlakuan T2 (30% daun melinjo: 50% daun mint: 20% lemon kering.
Konsentrasi Gelatin Dan Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) steenis) terhadap Mutu Kimia, Antioksidan dan Organoleptik Permen Lunak Rendah Kalori Novitasari, Sherly Putri; Hartati, Fadjar Kurnia
Journal of Food Safety and Processing Technology (JFSPT) Vol. 1 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jfspt.v1i2.7503

Abstract

Permen lunak yang beredar dipasaran pada umumnya menggunakan bahan tambahan pangan pewarna dan penguat rasa. Seperti yang telah diketahui bahwa produsen permen lunak umumnya lebih mengutamakan rasa dan penampilan sehingga dengan adanya hal tersebut penulis tertarik untuk meningkatkan mutu permen lunak dengan menambah nilai fungsional pada produk permen lunak dari daun binahong. Secara empiris beragam khasiat binahong telah diakui, untuk mengatasi beberapa penyakit seperti luka bakar, kanker, dan jantung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara factorial yang terdiri dari Ekstrak Binahong (4%, 5% dan 6%) dan Konsentrasi Gula Stevia (5%, 10% dan 15%). Data yang diperoleh dianalisa berdasarkan statistik parametrik dengan menggunakan Analisa Sidik Ragam (ANSIRA) dengan menggunakan Statistic Product and Service Solution (SPSS) versi 24. Data non parametrik yang meliputi uji organoleptik warna, rasa, aroma dan kekenyalan diuji berdasarkan rerata kesukaan panelis, untuk mengetahui pengaruh tidaknya suatu perlakuan terhadap uji organoleptik dilakukan dengan uji kruskal wallis. Penentuan perlakuan terbaik dari semua penelitian dilakukan menggunakan uji efektifitas. Ekstrak daun binahong yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap aktivitas antioksidan, kadar air dan kadar abu. Konsentrasi gelatin yang berbeda berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan, kadar air dan kadar abu. Interaksi antara Ekstrak daun binahong dan konsentrasi gelatin yang berbeda berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan, kadar air dan kadar abu. Berdasarkan uji efektivitas konsentrasi B2G3 dengan ekstrak daun binahong 5% dan konsentrasi gelatin 15% merupakan perlakuan terbaik dengan nilai hasil (NH) tertinggi yaitu 1,058 dengan kriteria variabel penelitian antioksidan = 109,8 ppm, Kadar air = 39,8%, Kadar abu = 1,71%, Warna = 5,51 (suka), Kekenyalan = 4,55 (agak suka), Aroma = 4,03 (netral), Rasa = 5,48 (agak suka).

Page 1 of 1 | Total Record : 6