cover
Contact Name
Arief Fadillah
Contact Email
arief.fadhilah@trisakti.ac.id
Phone
+6285641842037
Journal Mail Official
reka-lbt@trisakti.ac.id
Editorial Address
Jl. Kyai Tapa No.1, Grogol, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan
Published by Universitas Trisakti
ISSN : -     EISSN : 2964352X     DOI : doi.org/10.25105/rltb
Core Subject : Engineering,
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan diterbitkan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, menerima tulisan dari disiplin ilmu terkait, antara lain Teknik Sipil, Arsitektur (Bangunan/Lansekap), Planologi, Perencanaan Wilayah dan Kota, Ilmu Lingkungan, Rekayasa Sipil dan Lingkungan Terbangun, Teknik Keinsinyuran, dll. Konten jurnal difokuskan 3 aspek utama : Desain, Lingkungan dan Teknologi, yang komponen-komponennya bisa menyangkut ranah sosial (perilaku, relasi, stratifikasi sosial, dll), ekonomi, budaya (ideologi, seni karya cipta, dll) dan politik.
Articles 41 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember" : 41 Documents clear
PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLITE POWDER DAN VISCOCRETE 3115N TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER Muttaqin, Hadril; Herlina, Liana
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.17770

Abstract

Peningkatan dampak kerusakan pada lingkungan dari pembuatan bahan bangunan seperti semen Porland yang menghasilkan emisi karbon dioksida atau CO2 yang dihasilkan oleh industri semen dan tentu memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Beton geopolimer adalah beton jenis baru yang sama sekali tidak menggunakan semen untuk menyatukannya. Beton geopolimer tersusun atas dua komponen, yaitu material dasar dan larutan alkali activator. Bentuk material dasar yang dapat digunakan yang memiliki kandungan silika (Si) dan alumina (Al), seperti tanah liat, fly ash, silica fume, slag, dan lain-lain. Larutan alkali aktivator dapat berupa sodium hidroksida (NaOH) dan sodium silikat (Na2SO3).. Pada penelitian ini konsentrasi molaritas natrium hidroksida yang dipakai yaitu 8M. Perbandingan alkali sodium hidroksida dan sodium silikat adalah 1:2. Untuk membuat beton geopolimer menggunakan bahan tambah zeolite powder dengan kadar 5%, 10%, dan 15%, dengan penambahan zat additive Sika Viscocrete 3115N dengan kadar 1% untuk mengetahui kuat tekan beton tersebut. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur beton 3, 7, dan 28 hari. Hasil dari berat jenis beton geopolimer yang paling maksimum mencapai 2428,01 kg/m3 . Hasil yang didapatkan kuat tekan beton geopolimer yang maksimum mencapai 61,35 MPa dengan penambahan zeolite powder dengan kadar 10% dan sika Viscocrete 3115N dengan kadar 1%. Kata Kunci: Beton geopolimer, fly ash, zeolite powder, superplasticizer.  
ANALISA WAKTU IKAT BETON GEOPOLIMER DENGAN PENAMBAHAN RETARDER SIKA PLASTIMENT P-121 R Indra Yahya T.oinan, Agus; Liana Herlina
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.17772

Abstract

Sebagai salah satu negara berkembang, populasi Indonesia meningkat dengan cepat. Karena populasi yang meningkat, kebutuhan akan sarana dan prasarana di Indonesia meningkat, terutama dalam bidang konstruksi seperti gedung, jalan, dan jembatan. Beton adalah bahan bangunan yang banyak digunakan di Indonesia. Penggunaan semen portland yang semakin meningkat dalam pembangunan infrastruktur berdampak negatif terhadap lingkungan. Beton geopolimer adalah campuran yang tidak menggunakan semen dan menggunakan bahan pengikat seperti fly ash. Beton geopolimer mempunyai kekurangan cepat mengeras. Penelitian ini menambahkan admixture untuk memperlambat pengeras beton. Sebagai alkali, sodiumhidroksida dan sodium silikat digunakan dalam pembuatan beton geopolimer. Jumlah molaritas NaOH yang digunakan adalah 8M, dan perbandingan alkali antara NaOH dan Na2SiO3 adalah 1:2,5. Pengaruh tipe retarder (Merk plastiment P121R) terhadap waktu ikat beton geopolimer adalah tujuan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan fly ash tipe F danmenggunakan kadar penambahan sika plastiment P-121 R sebesar 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2% dari berat fly ash. Metode pengujian yang dilakukan dengan mengukur waktu ikat beton geopolimer dengan menggunakan peralatan vicat apparatus berdasarkan ASTM C403/C403M. Hasil yang diperoleh dari penggunaan fly ash tipe F dengan molaritas 8M pada penelitian inimenunjukkan bahwa pada pengujian waktu ikat awal tercepat pada waktu 8 jam 43 menit dengan konsentrasi 1% danterlama 10 jam 18 menit dengan konsentrasi 2% sedangkan pengujian waktu ikat akhir tercepat pada waktu 12 jam 12menit dengan konsentrasi 0,5% dan terlama 15 jam 17 menit. Kata kunci : beton geopolimer, retarder, waktu ikat, fly ash
OPTIMALISASI PENGHAWAAN PADA RUANG DALAM RUMAH SAKIT Alam Majid, Mohammad; Lili Kusumawati; Punto Wijayanto
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.17782

Abstract

Penghawaan merupakan suatu kebutuhan primer yang harus dimiliki oleh manusia dalam beraktivitas sehari hari. penghawaan pada hakikatnya mempunyai banyak fungsi, antara lain guna memaksimalkan kenyamanan dalam produktivitas kerja, hingga menciptakan suasana yang sehat bagi tubuh. Penghawaan pada suatu bangunan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya iklim, kualitas lingkungan, dan juga terhadap bentuk bangunanatau bentuk massa dari suatu bangunan tersebut. Hal ini yang akan mempengaruhi sisi operasional bangunan dimana salah satu penggunaan terbesar ada pada pemakainan penghawaan buatan dan pencahayaan buatan. Faktor ini tentu dapat diantisipasi melaluikonservasi energi dengan memaksimalkan penggunaan energi alami untuk tujuan tersebut.Penelitian kali ini menggunakan jenis penelitian kuantitafif. Jenis penelitian ini dimulai dari tahap dari akumulasi data melalui metode observasi serta kajian dari sumber literatur, datayang di dapatkan kemudian dianalisa dengan metode analisa deskriptif. Hasil yang di diperoleh membuktikan tentang bagaimana pola bentuk massa dan ruang yang dapat mengoptimaliasi penggunaan energi dengan memaksimalkan penghawaan alami. Kata kunci : Energi, Pola Ruang, Penghawaan
EVALUASI TEBAL PERKERASAN DAN GEOMERIK LANDAS PACU BANDAR UADARA INTERNASIONAL JENDARL AHMAD YANI Aldi Ramadani, Muhammad; Dewi Rintawati; Christina Sari
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.17840

Abstract

Bandar Udara Internasional Jendral Ahmad Yani Semarang adalah salah satu sarana transportasi yang menunjang transportasi udara yang berkontribusi dalam sektor pariwisata Kota Semarang dengan meningkatnya pertumbuhan penumpang 10,7% dan pertumbuhan pesawat 9,35% per tahun pada rentang tahun 2011 hingga 2017 dengan laju pertumbuhan yang pesat maka, kebutuhan fasilias sisi udara sangat dibutuhkan agar sesuai prosedur keselamatan operasi penerbangan yang ditetapkan.dilakukan evaluasi terhadap tebal perkerasan dan geometrik apakah kondisi eksisting mampu untuk mengoprasikan pesawat udara saaat ini. Evaluasi geometrik dilakukan dengan berpedoman pada ICAO dan SKEP/77/VI/2005 dan perkerasan mengacu pada FAA AC 150/5320-6D. Lalu dilakukan evaluasi kondisi eksisting dengan pesawat udara acuan B 737-900 ER, hasil evaluasi untuk kondisi eksisting perkerasan total sebesar 38,2 inch dengan subbase 21,4 inch, base coarse 14,8 inch dan surface 4 inch dengan panjang landas pacu 3674 m x 60 m dari hasil itu diketahui bahwa kondisi eksisting masih dapat digunakan untuk mengoprasikan pesawat udara saat ini. Kata Kunci : Geometrik, Perkerasan, SKEP/77/VI/2005
ANALISIS KAPASITAS INFRASTRUKTUR UDARA BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA M. Arif Prasetya; Dewi Rintawati; Christina Sari
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.17843

Abstract

Surabaya adalah ibu kota provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terletak di pantai utara Pulau Jawa. Kota ini memiliki populasi yang besar dan merupakan pusat perdagangan, industri, dan jasa di wilayah timur Indonesia. Dikarenakan hal ini maka jumlah penumpang di bandar udara internasional juanda surabaya akan meningkat. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kinerja pelayanan pada bandar udara dengan menggunakan metode FAA (Federal AviationAdministration). Dengan nilai analisis kapasitas landasan pacu yang didapatkan dengan pesawat udara yang beroperasi saat ini adalah 55 penerbangan per jam. Kapasitas landas hubung adalah 65 operasi per jam. Dan untuk landas parkir adalah 83 penerbangan per jam. Berdasarkan pergerakan pesawat udara pada jam sibuk dalam 10 tahun terakhir maka kapasitas fasilitas sisi udara Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dengan pesawat udara saat ini beroperasi dengan baik. Kata kunci : Kapasitas; Landas pacu; Landas hubung; landas parkir; Metode FAA
PENGARUH KALSIUM OKSIDA DAN BORAKS TERHADAP WAKTU IKAT BETON GEOPOLIMER BERBASIS DASAR FLY ASH Muhammad Fikri Haikal, Andi; Liana Herlina
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i2.17849

Abstract

Beton geopolimer dianggap lebih ramah lingkungan dikarenakan bahan penyusunnya tidak lagi menggunakan semen. Salah satu material yang bisa digunakan adalah fly ash.). Salah satu material yang bisa digunakan adalah Fly Ash. Namun, Fly Ash tipe F mempunyai kandungan kalsium oksida (CaO) kurang dari 10% maka itu di gunakan penambahan kalsium oksida bisa berakibat mempercepat proses pengersan tapi meninggkatkan kuat tekan beton geopolimer. Dari hasil penelitian, menunjukan bahwa penambahan kalsium oksida dan boraks( Na2B4O7·10H2O)· pada laurutan alkali memberi pengaruh terhadap setting time. Penambahan kalsium oksida (CaO) bisa mempercepat setting time dan penambahan boraks memperlambat setting time sesuai dengan jumlah kadar kalsium oksida dan boraks yang ditambahkan. Penambahan kalsium oksida Menambahkan kuat tekan beton geopolimer. Dengan penambahan boraks1% dan CaO1%,7,5%,10%,12,5%,15%.Digunakan perbandingan aktivator Na2SiO3 dan NaOH yaitu 2.5:1 dengan molaritas NaOH 10M. Variasi penambahan boraks dan kalsium oksida padasaatpencampuran meliputi Boraks1% dan CaO 1%,7,5%,10%,12,5%,15% dari berat fly ash. Hasil pengujian menunjukkan semakin tinggi kadar boraks1% dan CaO yang ditambahkan semakin cepat waktu ikat yang terjadi. Waktu ikat akhir tercepatdicapai pada beton geopolimer dengan penambahan 15% boraks selama 220 menit.Kata kunci : fly ash, kalsium oksida, CaO, boraks, geopolimer, setting time,
ANALISIS DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN DAN PENURUNAN MENGGUNAKAN METODE REESE & O’NEILL Widianata, Darren
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.17855

Abstract

Fondasi adalah komponen struktur terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang berada di bawahnya (Hardiyatmo, 2017). Fondasi yang direncanakan harus mampu menahan beban struktur bangunan diatasnya, tanpa mengalami keruntuhan geser (shear failure) dan penurunan (settlement) yang berlebih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Reese & O’Neill untuk menganalisis daya dukung aksial dan juga penurunan, dan juga metode vesic untuk menganalisis penurunan sebagai pembanding. Dari uji pembebanan aksial diketahui bahwa penurunan maksimal yang terjadi adalah sebesar 190.45 mm dengan pembebanan 1560 ton. Hasil analitis perhitungan metode Reese & O’Neill pada tanah BH-05A didapatkan daya dukung sebesar 1707.8 ton dan beban yang bekerja adalah 97.6% sebesar 1666.7 ton. Pada metode Reese & O’Neill penurunan yang terjadi adalah 141 mm sedangkan pada metode Vesic adalah 59.3 mm. Pada penelitian tersebut diketahui bahwa perbedaan antara nilai daya dukung aksial dan penurunan aktual dengan metode Reese & O’Neill adalah sebesar 6.84 % dan pada penurunan sebesar 25.96% sedangkan dengan metode vesic beda penurunan yang terjadi adalah 68.84%. Metode Reese & O’Neill lebih akurat dibandingkan dengan metode Vesic. Kata Kunci : Daya dukung aksial, Penurunan, Reese & O’Neill, Vesic
ANALISIS KEANDALAN DAYA DUKUNG FONDASI TIANG PANCANG METODE DINAMIK TERHADAP UJI BEBAN STATIK Novandro, Daniel; Aksan Kawanda
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.17865

Abstract

Daya dukung fondasi tiang pancang dengan metode dinamik memiliki nilai yang berbeda satu sama lain sehingga memengaruhi keandalan dari setiap metode dinamik yang ada dalam menetukan daya dukung fondasi tiang pancang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat keandalan setiap metode dinamik terhadap Uji Beban Statik. Metode dinamik yang digunakan adalah sebelas formula dinamik dan Uji Beban Dinamik yaitu Pile Driving Analyzer (PDA), lalu dibandingkan terhadap Uji Beban Statik karena Uji ini yang paling konsisten nilainya. Perbandingan ini menggunakan beberapa metode yang berurutan, yaitu Uji Normalitas, Uji Kruskal-Wallis, dan Uji Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Hasil dari penelitian ini adalah semua formula dinamik yang digunakan memiliki keandalan yang rendah karena nilai galat yang tinggi dan hampir semua dinyatakan tidak akurat. Uji Beban Dinamik ternyata memiliki nilai galat yang paling rendah dan dinyatakan baik, yaitu sebesar 16,872%. Hal ini menyatakan Uji Beban Dinamik memiliki keandalan yang baik dan konsisten terhadap Uji Beban Statik Kata Kunci : daya dukung, fondasi tiang pancang, metode dinamik
PENERAPAN ARCHITECTURE ORGANIC PADA BENTUK BANGUNAN HOTELRESORT DI KUTA BALI Arsyad, Ilham; Inavonna; Dwi Rosnarti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.17878

Abstract

Pada umumnya konsep arsitektur organik berasal dari alam sebagai unsur keasliannya. Unsur alam menjadi pokok dan inspirasi untuk perkembangan desain arsitektur organik agar dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa menghilangkan unsur aslinya. Penerapan arsitektur organic pada perancangan bentuk bangunan hotel resort di Kuta Bali ini bertujuan untuk mencapai kenyamanan pemakai bangunan yang selaras antara arsitektur, struktur & estetika. Metoda yang digunakan untuk menerapkan arsitektur organic pada bentuk bangunan Hotel Resort di Kuta Bali dilakukan melaui studi banding terhadap bangunan sejenis yang memiliki tema perancangan arsitektur organic. Pengolahan data dilakukan dengan cara mentabulasi dan mengklasifikasi data terhadap 9 elemen perancangan arsitektur dari Anthony, K. H. (1989). Design Juries On Trial. Hasil penelitian ini akan menemukan penerapan bentuk elemen arsitektur organic pada perancangan hotel resort yang difokuskan pada aspek arsitektur, struktur & estetika. Sehingga hasil temuan ini di harapkan dapat dijadikan inovasi dan bahan pembelajaran di masa yang akan datang. Kata kunci : Arsitektur Organik, Hotel Resort, Bentuk, Perancangan
PENILAIAN TERHADAP KEMAMPUAN TAMPUNG DAN WAKTU PELAYANAN DI GERBANG TOL TANJUNG DUREN Hs. Chandrapradja, Muhammad Al Khowarizmi; Budi Hartanto Susilo
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.17957

Abstract

Pada Gerbang Tol Tanjung Duren, sering terjadi antrean kendaraan yang merentang hingga jalan kolektor Jalan Kyai Tapa dan Jalan Rute Nasional 1 Jalan Daan Mogot, dengan panjang antrean sekitar 250 meter. Gerbang Tol ini dilengkapi dengan dua jenis gardu tol, yaitu sistem GTO (Kartu Elektronik dan SLFF) dan GSO (Kartu Elektronik). Penelitian ini dilaksanakan untuk menilai kapasitas tingkat kedatangan dan rata-rata waktu layanan di Gerbang Tol Tanjung Duren dalam situasi saat ini. Metode penelitian yang dipakai adalah survei lapangan untuk mengumpulkan data mengenai tingkat kedatangan dan waktu layanan. Hasil survei yang dilaksanakan pada hari Senin, 10 Juli 2023 dari pukul 13.00 hingga 16.00 WIB menunjukkan bahwa kapasitas maksimal di Gerbang Tol Tanjung Duren tercatat pada GTO 01 Kartu Elektronik dengan jumlah 413 kend/jam, GTO 01 SLFF dengan jumlah 3 kend/jam, dan GSO 02 Kartu Elektronik dengan jumlah 325 kend/jam. Sementara itu, rata-rata waktu layanan di Gerbang Tol Tanjung Duren dengan sistem pengumpulan Kartu Elektronik pada GTO 01 adalah sekitar 5.5 detik per kendaraan, sedangkan untuk sistem pengumpulan SLFF pada GTO 01 adalah sekitar 3.8 detik per kendaraan. Untuk sistem pengumpulan Kartu Elektronik pada GSO 02, rata-rata waktu layanan adalah sekitar 6.6 detik per kendaraan. Kata kunci: Gerbang Tol Tanjung Duren, kapasitas, tingkat kedatangan, waktu layanan.