cover
Contact Name
Sujadi Priyansah
Contact Email
conserva@unmuhbabel.ac.id
Phone
+6285267415471
Journal Mail Official
conserva@unmuhbabel.ac.id
Editorial Address
Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Jalan K.H. Ahmad Dahlan KM 4 Rt.03 No.51 Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung Telp : (0717) 431331
Location
Kab. bangka tengah,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
ISSN : ""     EISSN : 29883938     DOI : 10.35438
CONSERVA: Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan atau CONSERVA menerima pengajuan naskah berbahasa Indonesia dan Inggris yang membahas semua aspek terkait konservasi hayati dan rehabilitasi lingkungan. CONSERVA Menerbitkan artikel secara online pada bulan Juni dan Desember setiap tahun di bidang: Kebijakan dan Manajemen Lingkungan, Mitigasi Bencana, Perencanaan Wilayah, Evaluasi Sumber Daya Lahan, Hidrologi, Pemodelan dan Ilmu Sistem, Pencemaran Air, Polusi Udara, Teknologi Lingkungan, Ekowisata, Keanekaragaman Hayati, Ekonomi Lingkungan, Kesehatan Lingkungan.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2023): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan" : 5 Documents clear
ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI RESISTEN CD DARI KAWASAN PENAMBANGAN TIMAH Septiani, Reti; Lingga, Rahmad; Fabiani, Verry Andre
CONSERVA Vol 1 No 1 (2023): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Publisher : Unmuh Babel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35438/conserva.v1i1.183

Abstract

Bangka Belitung Province is one of the largest tin producing area in Indonesia. One of the mining sites located on the Sampur Beach, Kebintik Village, Central Bangka Regency. Tin mining activities can increase heavy metals harmful to the environment, such as Cadmium (Cd). This research aimed to measure Cd levels in sediment and seawater, to isolate and identify Cd resistant bacteria from sediment. Cd metal was analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The average Cd metal level in seawater is 0,0080 ppm and in sediment is 0,0086 ppm. Bacteria were isolated using Zobell 2216E media with the spread plate method. The isolated Bacteria were tested for resistance to Cd with concentration of 20 ppm, 50 ppm, 80 ppm, 100 ppm, and 120 ppm. From 16 bacterial isolates that have been obtained, 7 isolates were resistant to all concentrations, 1 isolate was resistant to 50 ppm, 1 isolate was only resistant to 20 ppm, and 7 isolates were not resistant. Based on the results of the analyzed, the seven isolates of resistant bacteria have similarity with Halomonas sp. (R2 and R3), Neisseria sp. (R4), Cupriviadus sp. (R5), Bacillus sp. (R11), Alcaligenes sp. (R12), and Roseobacter sp. (R13).
ESTIMATE POPULATION OF LONG-TAILED MACAQUE MACACA FASCICULARIS (PRIMATES: CERCOPITHECIDAE) IN CALIK RIVER, SOUTH SUMATRA Iqbal, Muhammad; Setiawan, Arum; Setiawan, Doni; Pormansyah; Saputra, Rio Firman; Indriati, Winda; Sulistyadi, Eko; Maharadatunkamsi; Yustian, Indra
CONSERVA Vol 1 No 1 (2023): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Publisher : Unmuh Babel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35438/conserva.v1i1.185

Abstract

Long-tailed Macaque Macaca fascicularis is recently considered Endangered primate based on the assumption of rapid decline due to the heavy demand in trading. To look at recent data of this Endangered primate, we conduct a mega transect survey on 5 June 2022 and 10-15 June 2022, to assess the populatons on M. fascicularis along 115 km of Calik River, South Sumatra Province, Indonesia. We use direct observation to census all individuals of M. fascicularis. Our survey found a total of 1.194 individuals of M. fascicularis were encountered in Calik River. Based on the survey coverage, it is presumed that the population of M. fascicularis in this area could reach 2.000 individuals. Due to the high population, it was confirmed that this primate has become a pest for the major crops of local people. In addition, no indication of hunting or observation of local people who keep M. fascicularis as a pet. Our survey suggests M. fascicularis is the most common species in riverine habitats.
STUDI SERANGGA YANG BERPOTENSI SEBAGAI HAMA PADA TEGAKAN JATI UTAMA NASIONAL (JUN) PADA UMUR DAN LOKASI YANG BERBEDA DI KABUPATEN KULON PROGO Priyansah, Sujadi; Prijono, Agus; Kurnia, Feni
CONSERVA Vol 1 No 1 (2023): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Publisher : Unmuh Babel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35438/conserva.v1i1.188

Abstract

Jati Utama Nasional (JUN) merupakan hasil perkembangbiakan vegetatif dengan cara stek pucuk yang berasal dari indukan Jati Plus Perhutani. JUN yang memiliki sifat unggul dari indukannya diharapkan mampu tumbuh pada setiap kondisi lahan dan tahan terhadap serangan organisme perusak salah satunya hama. Oleh karena itu perlu adanya penelitian studi serangga yang berpotensi sebagai hama untuk mengindentifikasi besar kecilnya intensitas serangan, tingkat kerusakan, pertumbuhan tanaman serta identifikasi jenis - jenis hama yang menyerang tanaman Jati Utama Nasional (JUN) di Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kulon Progo yang meliputi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Sentolo, Wates dan Panjatan. Pengambilan contoh uji dilakukan pada tanaman umur 9 dan 22 bulan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap Completely Randomized Design (CRD) yang disusun secara faktorial, yaitu terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu umur dan tempat tumbuh tanaman. Data dianalisis dengan analisis varians, dan hasil analisis yang berbeda nyata diuji lebih lebih lanjut dengan uji Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intensitas serangan hama pada daun terendah dihasilkan pada umur 9 dan 22 bulan pada tempat tumbuh Panjatan, sedangkan intensitas serangan hama pada batang dihasilkan pada umur 9 bulan pada tempat Sentolo. Tingkat kerusakan pada daun terendah dihasilkan pada umur 9 bulan di tempat tumbuh Panjatan. Pertumbuhan tinggi tanaman yang tertinggi pada umur 9 dan 22 bulan pada tempat tumbuh Panjatan. Faktor umur tanaman dan tempat tumbuh tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter tanaman. Berdasarkan identifikasi jenis hama yang ditemukan, dihasilkan jenis hama menyerang tanaman tegakan Jati Utama Nasional (JUN) adalah ulat daun jati (Hyblaea puera), penggerek batang/oleng-oleng (Duomitus ceramicus) dan belalang (Valanga nigricornis).
ANALISIS KERAGAMAN JENIS TUMBUHAN DI BUKIT PAU KABUPATEN BANGKA TENGAH Panita, Shakila; Saputri, Nelsa; Alfarizi, Muhammad; Nugroho, Ramadhan Aryo; Julpiani, Julpiani; kirana, Sandi; Saputra, Baruna
CONSERVA Vol 1 No 1 (2023): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Publisher : Unmuh Babel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35438/conserva.v1i1.189

Abstract

Analisis vegetasi merupakan cara untuk mengetahui besar sebaran dari berbagai spesies dalam suatu kawasan yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung. Analisis vegetasi dilakukan dengan membuat plot, mengamati morfologi dan identifikasi vegetasi yang terdapat dilapangan. Beberapa parameter yang dapat dihitung dalam kegiatan analisis vegetasi yaitu kerapatan mutlak, kerapatan relatif, frekuensi mutlak, frekuensi relatif, dominasi mutlak, dominasi relatif dan indeks nilai penting. Penelitian ini dilaksanakan pada hari kamis, 15 Desember 2022 di Bukit Pau yang terletak di kampung Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai vegetasi apa yang paling dominan di Bukit Pau. Penelitian ini menggunakan metode analisis vegetasi dengan system random sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, tumbuhan yang paling mendominasi pada hutan bukit Pau ini adalah tumbuhan jenis jelutung dengan jumlah 55 individu, puspa 41 individu, akasia 30 individu, jambu mete 7 indiividu, kedebik/senggani 5 individu, gaharu 4 individu, dan sakura pau 1 individu
PEMANFAATAN SATWA LIAR SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI DESA PARIT PADANG, KABUPATEN BANGKA Dipa, Fahri; Syafutra, Randi; Dalimunthe, Nurzaidah Putri; Priyansah, Sujadi
CONSERVA Vol 1 No 1 (2023): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Publisher : Unmuh Babel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35438/conserva.v1i1.190

Abstract

Kekayaan alam yang berlimpah baik keanekaragaman tumbuhan maupun satwa di Pulau Bangka terus dimanfatkan oleh masyarakat dalam proses kehidupan dari dahulu hingga sekarang, seperti yang dilakukan oleh warga lokal Desa Parit Padang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui satwa liar apa saja yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Desa Pedindang, serta untuk mengetahui apa saja bagian yang dimanfaatkan, jenis pemanfaatan, dan cara pengolahan dari satwa liar tersebut. Metode yang digunakan adalah snowball sampling yang meliputi survei pendahuluan dan pengumpulan informan, serta wawancara yang meliputi pengumpulan informasi data. Hasil yang didapat bahwa Satwa liar yang dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional adalah sebanyak 7 spesies yang dikelompokkan ke dalam 4 kelas, yaitu mammalia (3 spesies), pisces (1 spesies), reptil (2 spesies), dan insecta (1 spesies). Bagian satwa liar yang dimanfaatkan adalah daging, otak, empedu dan air liur. Jenis pemanfaatan satwa liar adalah sebagai obat Asma, Obat Kulit, Pemulihan Bekas Operasi , Penambah Stamina Pria , dan bahkan batuk. Cara pengolahan satwa liar yang dimanfaatkan adalah dimasak, dibakar untuk diambil minyaknya, dicampur dengan bahan lain, dan tanpa diolah (dimakan secara mentah).

Page 1 of 1 | Total Record : 5