cover
Contact Name
Sujadi Priyansah
Contact Email
conserva@unmuhbabel.ac.id
Phone
+6285267415471
Journal Mail Official
conserva@unmuhbabel.ac.id
Editorial Address
Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Jalan K.H. Ahmad Dahlan KM 4 Rt.03 No.51 Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung Telp : (0717) 431331
Location
Kab. bangka tengah,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
ISSN : ""     EISSN : 29883938     DOI : 10.35438
CONSERVA: Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan atau CONSERVA menerima pengajuan naskah berbahasa Indonesia dan Inggris yang membahas semua aspek terkait konservasi hayati dan rehabilitasi lingkungan. CONSERVA Menerbitkan artikel secara online pada bulan Juni dan Desember setiap tahun di bidang: Kebijakan dan Manajemen Lingkungan, Mitigasi Bencana, Perencanaan Wilayah, Evaluasi Sumber Daya Lahan, Hidrologi, Pemodelan dan Ilmu Sistem, Pencemaran Air, Polusi Udara, Teknologi Lingkungan, Ekowisata, Keanekaragaman Hayati, Ekonomi Lingkungan, Kesehatan Lingkungan.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 02 (2024): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan" : 5 Documents clear
Variasi Keruangan Konservasi Air di Desa Branjang Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Abidin, Zainal
CONSERVA Vol 2 No 02 (2024): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Publisher : Unmuh Babel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35438/conserva.v2i02.206

Abstract

Abstrak Jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya membuat kebutuhan akan air juga meningkat. Sedangkan air yang dapat di konsumsi oleh manusia itu terbatas dan terus berkurang setiap tahunnya. Jika tidak diimbangi dengan kegiatan konservasi air maka terjadilah krisis air. Penelitian ini dilakukan di Desa Branjang Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi variasi keruangan konservasi air di Desa Branjang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif deskriptif dengan analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan variasi keruangan konservasi air setiap dusun di Desa Branjang memiliki perbedaan dan persamaan. Konservasi air yang cukup berbeda antar pada perlindungan dan pelestarian sumber air yaitu tradisi iriban yang turun temurun dilakukan untuk menjaga dan merawat sumber air yang ada di salah satu Dusun. Vegetasi yang ditanam disekitar sumber air juga berbeda. Konservasi air pada pengawetan air di Desa Branjang menggunakan bak penampungan untuk menyimpan air serta menggunakan saluran irigasi. Konservasi air pada pengelolaan kualitas di Desa Brajang menggunakan PAMSIMAS dan untuk pengendalian pencemaran air secara teknis menggunakan pipanisasi dan non teknis dengan peringatan lisan bagi yang melanggar. Terdapat 3 faktor yang menyebabkan variasi keruangan konservasi yaitu vegetasi, tradisi atau kearifan lokal dan topografi. Kata kunci: Variasi Keruangan, Konservasi Air
DINAMIKA PERAN TPA PIYUNGAN DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DI WILAYAH SEKITAR Amellia Setyani; Dina Anggraini; Asa Hurun Azahria
CONSERVA Vol 2 No 02 (2024): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Publisher : Unmuh Babel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35438/conserva.v2i02.207

Abstract

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan merupakan tempat penampungan sampah dari wilayah Yogyakarta, Bantul dan Sleman. Seiring dengan meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan, TPA ini menghadapi permasalahan serius berupa over kapasitas hingga berdampak bagi lingkungan, seperti pencemaran air, udara hingga mengancam keberlanjutan sumber daya alam di wilayah sekitar. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dinamika peran TPA Piyungan dalam konservasi SDA, dengan menyoroti tantangan lingkungan yang muncul dari hasil pengelolaan hingga upaya konservasi yang telah dilakukan. Melalui tinjauan terhadap kebijakan pengelolaan sampah, inisiatif masyarakat, serta penerapan teknologi dalam konservasi, artikel ini menemukan bahwa upaya mitigasi dampak lingkungan masih membutuhkan peningkatan, terutama dalam hal pengelolaan sampah yang lebih efisien dan kolaborasi antar pemerintah, pengelola TPA dan masyarakat. Artikel ini juga menekankan pada pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah. Pada akhirnya keberhasilan konservasi SDA di sekitar TPA piyungan sangat bergantung pada sinergi antara berbagai pihak untuk menciptakan solusi lingkungan sehat dan pelestarian SDA jangka panjang dan berkelanjutan Kata Kunci: Konservasi, Pengelolaan, Sampah, TPA Piyungan
Pemanfaatan Satwa Sebagai Obat Tradisional Dalam Upaya Peningkatan Kajian Etnozoologi di Desa Pangkalniur dan Berbura HERI, HERI; Syafutra, Randi; Putri Dalimunthe, Nurzaidah; Priyansah, Sujadi; Hendra Bayu, Hendi
CONSERVA Vol 2 No 02 (2024): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Publisher : Unmuh Babel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35438/conserva.v2i02.211

Abstract

Pangkalniur Village and Berbura Village are two of several villages that surround the Gunung Maras National Park. Since ancient times, people in these two villages have fulfilled their living needs by utilizing the natural resources around the mountain. One of the natural resources that is often used by the people of Pangkalniur Village and Berbura Village is the wild animals that live around the Mount Maras National Park area. These animals are usually used as traditional medicine. This research aims to determine the use of wild animals as traditional medicine by the people in Pangkalniur Village and Berbura Village, as well as knowing the types and parts of animals used, methods and management of animals as traditional medicine, as well as the properties and conservation status of animals used as traditional medicine. This research was conducted from March 2024 to June 2024. The method used was snowball sampling which included a preliminary survey and determining informants, then collecting primary data through interviews. Based on the results of interviews, 12 families and 13 species were obtained which were grouped into 6 classes, namely Reptilia, Mammalia, Actinopterygii, Insecta, Clitellata, Aves, and Amphibia.
PEMANFAATAN SATWA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN KAJIAN ETNOZOOLOGI DI DESA BANYUASIN DAN PUSUK Fatmawati
CONSERVA Vol 2 No 02 (2024): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Publisher : Unmuh Babel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35438/conserva.v2i02.212

Abstract

Pengobatan tradisional masih banyak dilakukan oleh masyarakat di Desa Banyuasin dan Pusuk. Penelitian ini bertujuan untuk mendata jenis-jenis satwa dan cara pengolahannya serta untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Desa Banyuasin dan Desa Pusuk dalam bidang pengobatan tradisional yang termasuk dalam kajian Etnozoologi. Metode yang digunakan adalah kuantitatif yang dijelaskan secara deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik snowball sampling. Analisis data yang digunakan adalah perhitungan dengan menggunakan metode Relative Frequency of Citation (RFC) dan Informant Consensus Factor (ICF). Hasil dari penelitian ini adalah masih adanya kegiatan pengobatan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Desa Banyuasin dan Pusuk. Dari hasil penelitian diperoleh 13 informan dengan rentang usia 40 hingga 93 tahun. Masyarakat memanfaatkan 13 jenis satwa yang terbagi dalam 7 kelas, yaitu Mammalia, Aves, Reptilia, Amfibi, Clitellata, Insecta, dan Actinoptergii. Menurut Daftar Merah IUCN Red List, dari 13 spesies satwa tersebut, 10 spesies masuk dalam kategori Least Concern, 3 spesies satwa berstatus NE (Not Evaluated). Berdasarkan daftar CITES, 10 spesies masuk dalam Non Appendix, dan 2 spesies masuk dalam Appendix II. Sedangkan menurut Permen LHK RI P.106, jenis-jenis satwa yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Banyuasin dan Pusuk termasuk dalam kategori satwa Dilindungi (D) dan Tidak Dilindungi (TD).
Identifikasi Mata Air dan Kearifan Masyarakat sebagai Socio-Bio Indikator Keberhasilan Arboretum di Desa Serang, Blitar Fata, Yulia Amirul
CONSERVA Vol 2 No 02 (2024): CONSERVA : Jurnal Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Publisher : Unmuh Babel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35438/conserva.v2i02.214

Abstract

Abstrak Kegiatan konservasi lingkungan dilaksanakan bersama masyarakat di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kerjasama ini melibatkan berbagai pihak (stakeholder) yaitu masyarakat, pejabat desa, perusahaan dan perguruan tinggi/akademisi. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengeksplorasi sumber air, kearifan masyarakat, serta merencanakan pengelolaan Arboretum bersama masyarakat di Desa Serang. Beberapa kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan diantaranya eksplorasi sumber/mata air, mengidentifikasi kearifan lokal, serta melakukan perencanaan pengelolaan Arboretum. Hasil kegiatan PkM menunjukkan bahwa Sebagian sumber air di Desa Serang telah dimanfaat dengan kualitas air secara fisik dominan baik. Lokasi sumber air berada di kawasan hutan, perkebunan, dan pertanian sehingga masyarakat banyak melakukan kegiatan berupa kearifan lokal untuk bersyukur terhadap hasil alam yang diperoleh. Pembangunan arboretum yang ditujukan untuk kegiatan penelitian dan pendidikan telah mulai direncakan pengelolaan kawasannya oleh masyarakat dan kepala desa. Kegiatan PkM ini merupakan kegiatan awal dalam identifikasi socio-bio indikator pembangunan arboretum. Kata kunci : Mata air, kearifan masyarakat, socio-bio indikator, arboretum Abstract Environmental conservation activities are carried out with the community of Serang Village, Panggungrejo District, Blitar Regency, East Java. This collaboration involves various stakeholders, including the community, village officers, forest companies, and academics. The main objective of this activity is to explore water sources, community wisdom, and the management plan of the Arboretum together with the community in Serang Village. Several Community Service (PkM) activities carried out include exploring water springs, identifying local wisdom, and planning the management of the Arboretum. The results of the PkM activities show that some water springs in Serang Village have been utilized by the local community with water quality predominantly good in physical parameters. The location of the water spring is in a forest, plantation, and agricultural area so the community carries out many activities in the form of local wisdom to be grateful for the natural resources obtained. The development of an arboretum intended for research and education activities has begun to be planned for the management of the area by the community, village head, and forestry of Brawijaya University. This PkM activity is an initial activity in identifying socio-bio indicators for arboretum development. Keywords: Springs, community wisdom, socio-bio indicators, arboretum

Page 1 of 1 | Total Record : 5