cover
Contact Name
Mita Yuniati
Contact Email
mitayuniati@unesa.ac.id
Phone
+6285736219539
Journal Mail Official
mitayuniati@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Gedung A3 Lt. 2, Fakultas Teknik - Universitas Negeri Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Online Tata Busana
Jurnal Online Tata Busana berisi hasil penelitian bidang Fesyen baik di kependidikan maupun non kependidikan. Focus and Scope: - Pendidikan Tata Busana - Fesyen - Tekstil - Kriya tekstil - Teknologi menjahit - Pola Busana - Manajemen dan Kewirusahaan Fesyen
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015" : 13 Documents clear
Pengaruh Suhu Panas Matahari Terhadap Button Flower Pada Frame Bag Berbahan Satin Polyester CANDRA PUSPITA, TYAS
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i2.11436

Abstract

Abstrak Button flower merupakan teknik origami berbentuk bunga dengan lipatan kecil yang dipergunakan untuk hiasan kancing pada pakaian. Teknik ini memerlukan kain dengan sifat seperti kertas yaitu kaku sehingga dapat mempermudah proses melipat. Polivinil asetat adalah jenis lem kayu yang dapat dilarutkan dengan pelarut organik. Larutan polivinil asetat dapat membuat kain menjadi kaku, pada proses pengeringan menggunakan pengaruh suhu panas matahari yaitu suhu panas pagi hari (22oC), sore hari (34oC), dan siang hari (44oC). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu panas matahari terhadap button flower pada frame bag berbahan satin polyester dan untuk mengetahui hasil jadi button flower terbaik pada frame bag dengan perbedaan suhu panas matahari. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan pengumpulan data menggunakan metode observasi pada 30 responden dengan lembar instrumen dalam bentuk skala daftar cocok (check list). Analisis data hasil penelitian menggunakan anava tunggal dengan SPSS 17 dengan taraf signifikan 5 % (p
Perbandingan Hasil Jadi Dress Dengan Teknik Origami Four-Sided Asymmetrical Variation Antara Arah Serat Memanjang, Melebar Dan Mengikuti Arah Lipatan ADHELYA ALIEM, VIONITA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i2.11448

Abstract

Abstrak Origami adalah seni melipat kertas yang berasal dari Jepang. Metode yang digunakan adalah Transformational Reconstuction, yaitu metode pola desain yang memungkinkan secara kreatif membentuk dan membangun efek ke dalam potongan pakaian seperti pola yang dikembangkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil jadi dress dengan teknik origami four-sided asymmetrical variation menggunakan arah serat memanjang, serat melebar, dan mengikuti arah lipatan, untuk mengetahui perbedaan hasil jadi dress dengan teknik origami four-sided asymmetrical variation menggunakan arah serat memanjang, melebar dan mengikuti arah lipatan dan untuk mengetahui hasil jadi dress dengan teknik origami four-sided asymmetrical variation yang paling baik. Penelitian ini merupakan penelitian komparasi. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan diobservasi pada 30 observer. Analisis data menggunakn Anava klasifikasi tunggal dengan bantuan SPSS 18 dengan taraf nyata signifikan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan, hasil jadi dress dengan teknik origami four-sided asymmetrical variation menggunakan arah serat memanjang hasil terbaik yaitu terdapat pada aspek lipatan origami dengan nilai mean 2,94, pada arah serat melebar hasil terbaik yaitu terdapat pada aspek lipatan origami dengan nilai mean 2,13 dan pada arah serat mengikuti arah lipatan hasil terbaik yaitu terdapat pada aspek kestabilan bentuk origami dengan nilai mean 3,14. Ada perbedaan pada hasil jadi dress origami yaitu pada aspek kestabilan bentuk origami, aspek lipatan origami dan aspek ketepatan ukuran. Hasil jadi dress dengan teknik origami yang paling baik yaitu menggunakan arah serat mengikuti arah lipatan. Kata kunci: dress, origami four-sided asymmetrical variation, arah serat Abstract Origami is an art of paper folding that originated from Japan. Method used is Transformational Reconstuction, that is design patterns method that allow creatively shaping and built effects into a piece of clothing as developed pattern. The purpose of this research are to know the finished dress with four-sided asymmetrical variation origami techniques using lengthwise grainline, crosswise grainline, and foldwise, to know the differences of finished dress with four-sided asymmetrical variation origami technique using lengthwise grainline, crosswise grainline, and foldwise, and to know the best finished dress with four-sided asymmetrical variation origami technique. This research is a comparative study. Data collection method is using observation. The instrument in this research is observation sheet for 30 observers. Data analysis using one way ANOVA assisted with SPSS 18 by significance 5%. The results shows, the finished dress with four-sided asymmetrical variation origami technique using lengthwise grainline has the best result on aspect of origami fold with mean 2.94, on the crosswise grainline, the best result is on aspect of origami fold with mean 2.13, and on foldwise grainline, the best result is on aspect of origami shape stability with mean 3.14. there are difference on finished dress origami which is on aspect of origami shape stability, origami fold, and size accuracy. The best finished dress with origami technique is by using foldwise grainline. Keywords: Dress, origami four-sided asymmetrical variation, grainline
PENGARUH WARNA DASAR DENIM TERHADAP HASIL JADI PEMBENTUKAN MOTIF BATIK LUKIS DENGAN TEKNIK BLEACHING PADA ROK INDIRA SARI, FADLILAH
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i2.11449

Abstract

Abstrak Batik lukis dapat dibuat pada kain katun, kanvas, dan denim.Dalam penelitian ini kain yang digunakan adalah kain denim.Awal mulanya kain denim dibuat dengan warna dasar biru indigo atau coklat.Namun pada perkembangannya denim dibuat dalam banyak variasi warna dan corak.Diantaranya warna dasar kain denim yang digunakan adalah merah, hijau, ungu, dan abu-abu.Warna-warna dasar denim tersebut telah dilakukan uji laboratorium yang diketahui bahwa memiliki kadungan serat katun dan polyester yang berbeda.Golongan zat warna pada warna dasar denim hijau, ungu, dan abu-abu adalah direk, sedangkan golongan zat warna pada warna dasar denim merah adalah reaktif. Pembentukan motif batik lukis pada kain denim yang sudah memiliki warna dasar diperlukan teknik bleaching agar warna dasar denim menjadi putih, sehingga dapat memberikanwarna pada motif batik lukis. Jenis bahan bleaching yang dapat digunakan adalah Natrium hipochlorit (NaOCl).Hasil jadi diterapkan pada rok. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perngaruh warna dasar denim merah, hijau, ungu, dan abu-abu terhadap hasil jadi pembentukan motif batik lukis dengan teknik bleaching pada rok, dan untuk mengetahui hasil jadi pembentukan motif batik lukis dengan teknik bleaching yang terbaik antara warna dasar denim merah, hijau, ungu, dan abu-abu. Menggunakan metode observasi pada 30 responden dan lembar instrumen dalam bentuk skala daftar cocok (check list) yang kemudian dianalisis menggunakan anava tunggal dengan taraf nyata signifikan 5% dengan bantuan komputer program SPSS 17 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh warna dasar denim terhadap hasil jadi pembentukan motif batik lukis dengan teknik bleaching, karena hasil dari setiap aspek memiliki &alpha; < 0,05. Hasil jadi pembentukan motif batik lukis dengan teknik bleaching yang terbaik adalah rok dengan warna dasar denim abu-abu, karena warna dasar denim abu-abu menunjukkan hasil terbaik pada aspek hasil jadi bleaching pada kain dan hasil jadi motif batik pada kain. Ke dua warna dasar denim ungu, ke tiga warna dasar denim hijau, dan ke empat warna dasar denim merah. Kata kunci: Batik lukis, warna dasar denim, dan bleaching. Abstract Painting batik can be made on cotton fabric, canvas, and denim. In this research fabric used is denim. Originally denim fabric made with base color indigo or brown. But in development denim is made in many color variations and motives. Many of them used are red, green, purple, and grey. From those colors which already tested at laboratory revealed that all of them have cotton and polyester fiber. Dyes on denim basis color green, purple, and grey is direk, but dyes on denim basis color red is reaktif. The forming of painting batik motif on denim fabric that already had base color needed bleaching technique in order to obtaining motif color of painting batik. Type of bleaching can be used is Natrium hipoclorit (NaOCl). The outcome then applied on skirt. Type of this research is experimental that aimed to know the influence of denim base color including red, green, purple, and grey toward the outcome of painting batik motif forming by bleaching technique on skirt, and to know the best outcome of painting batik motif forming by bleaching technique among red base color denim, green, purple, and grey. This research used observation method performing by 30 respondents and instrument sheet in form of check list scale then analysis using One Way Anava with significance 5% with computer&rsquo;s program SPSS17. Research yield shows that there are influence of denim base color toward the outcome of painting batik motif forming by bleaching technique, because result of each aspect have&alpha;< 0.05. The best outcome of painting batik motif forming by bleaching technique is on skirt with grey base color, because it color shows the best result on aspect of bleaching yield on fabric and batik motif yield on fabric. The second is purple denim base color, third is green denim base color, and fourth is red denim base color. Keywords: Painting batik, denim base color, and bleaching.
Perbedaan Lebar Tulle Terhadap Hasil Jadi Aplikasi Tapestry Pada Kebaya Modifikasi NOER AINI, GIGIH
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i2.11484

Abstract

Abstrak Tapestry merupakan salah satu teknik dalam pembuatan kriya tekstil dengan cara menganyam. Penelitian ini menggunakan bahan tulle dengan ukuran yang berbeda sebagai benang pakan tapestry yang diaplikasikan pada kebaya modifikasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) hasil jadi aplikasi tapestry bahan tulle lebar 1 cm, 2 cm, dan 3 cm, (2) perbedaan penggunaan lebar tulle terhadap hasil jadi aplikasi tapestry pada kebaya modifikasi, dan (3) manakah yang paling baik dari penggunaan bahan tulle untuk tapestry dengan lebar 1 cm, 2 cm, dan 3 cm terhadap hasil jadi aplikasi tapestry pada kebaya modifikasi. Metode penelitian ini adalah eksperimen. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi. Hasil perolehan data dihitung dengan uji anova tunggal menggunakan SPSS 18. Pengujian data dengan anova tunggal dilakukan untuk mengetahui hasil dari masing-masing aspek penilaian tapestry tentang perbedaan dan hasil jadi aplikasi tapestry pada kebaya modifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil jadi tapestry dari masing-masing aspek penelitian tapestry lebar tulle 1 cm nilai mean 3.27, 3.50,3.47, 3,77, tapestry lebar tulle 2 cm nilai mean 3.07, 3.47, 3.07, 3.33, tapestry lebar tulle 3 cm 2.80, 2.97, 2.87,2.80. (2) Hasil jadi aplikasi tapestry lebar tulle 1 cm, 2 cm, dan 3 cm memiliki perbedaan yang signifikan dengan nilai &alpha; < 5%. (3) Hasil jadi aplikasi tapestry yang paling baik yaitu tapestry lebar tulle 1 cm dengan nilai mean 3.27, 3.50, 3.47, 3.77 dari masing-masing aspek penilaian. Kata kunci : tapestry, tulle, aplikasi, kebaya modifikasi. Abstract Tapestry is one of the techniques in the manufacture of textile by weaving. This research uses tulle with different sizes as weft threads tapestry that was applied to the kabaya modification. The purpose of this study was to determine (1) the results so tapestry application wide tulle 1 cm, 2 cm, and 3 cm. (2) differences in the use of the results so wide tulle tapestry on kabaya modification application, and (3) which is the better from the use of tulle for tapestry with a width of 1 cm, 2 cm, and 3 cm of the results so tapestry on the kabaya modification application. The research method is experimental. Data were collected by using observation techniques used to obtain qualitative data and calculate data acquisition with a single anova test using SPSS 18. The test data with the single anova. The results showed that (1) the results so tapestry of each aspect of tapestry research 1 cm wide tulle mean value 3:27, 3.50,3.47, 3.77, tulle 2 cm wide tapestry mean value of 3:07, 3:47, 3:07, 3:33, tapestry width tulle 3 cm 2.80, 2.97, 2.87,2.80. (2) The results so wide tapestry application tulle 1 cm, 2 cm and 3 cm had a significant difference to the value of &alpha; <5%. (3) The results of the application so that the best tapestry tapestry tulle width of 1 cm with a mean of 3:27, 3:50, 3:47, 3.77 of each aspect of the assessment. Keyword: tapestry, tulle, application, modification of kabaya.
Penerapan Pembelajaran Problem Based Instruction Pada Sub Kompetensi Menggambar Desain Celana di SMK Negeri 1 Kertosono SUDIRINI, TUTU
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i2.11491

Abstract

Abstrak Problem Based Instruction, merupakan model pembelajaran yang bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dan dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya. Dalam pembelajaran problem based instruction siswa akan belajar berbagai hal termasuk ingatan (kognitif), afektif dan psikomotorik, serta ketrampilan berpikir kritis dan kreatif. Dalam kurikulum 2013 Problem Based Instruction merupakan salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Dalam menggambar desain celana diperlukan kemampuan kritis, kreatif dan inovatif untuk mencipta sebuah desain yang baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskriptifkan keterlaksanaan penerapan model pembelajaran problem based instruction ditinjau dari aktivitas siswa, aktivitas guru dan pencapaian hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran sub kompetensi menggambar macam-macam desain celana. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa XI Tata busana 2 SMK Negeri 1 Kertosono tahun ajaran 2014/2015 pada sub kompetensi menggambar desain celana. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan tes di akhir pembelajaran. Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan, penerapan pembelajaran problem based instruction dalam sub kompetensi menggambar desain celana terkait dengan aktivitas guru mendapatkan kriteria sangat baik dengan persentase rata-rata 93,87%. Aktivitas siswa pada penerapan pembelajaran problem based instruction sub kompetensi menggambar desain celana mendapat kriteria sangat baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua dengan total persentase sebesar 94,16%. Sedangkan untuk hasil belajar siswa secara individu melalui penerapan pembelajaran problem based instruction pada sub kompetensi menggambar desain celana dapat melampaui ketuntasan belajar individu yang ditetapkan sekolah yaitu &ge;75. Perolehan rata-rata hasil belajar siswa individu sebesar 86,8, dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 100%. Kata kunci: problem based instruction, menggambar desain celana Abstract Problem Based Instruction, is a learning model that purpose to stimulate learners to learn through real problem under daily lives, and associated with the knowledge that has been or will be learned. In Problem Based Instruction students will learn a variety of things including a memory (cognitive), affective and psychomotor, as well critical and creative thinking skills. In curriculum of 2013 Problem Based Instruction is one of learning model which applied in the learning process. In drawing trouser design required critical capabilities, creative and innovative ways to create a new design. The purpose of this research was to describe the application of problem based instruction method in terms of student activity, the activity of the teacher and student achievement during the learning how to draw kinds of trouser design. Type of this research is descriptive. The subjects were students of XI-2 fasion designer class at SMK Negeri 1 Kertosono academic year 2014/2015, in drawing a trouser designs. Data collection method used is observation and tests at the end of the lesson. Analysis of the data which used is descriptive analysis by using persentase. The results shows, the activity of the teacher getting criteria very well with the average percentage of 93.87%. Student activity achive criteria very well received at the first and the second meeting with the total percentage of 94.16. As for the individual student learning outcomes through the application of problem-based learning can transcend individual mastery learning set is &ge;75 schools. Average achieved for individual result is 86.8 student learning outcomes, and completeness of classical study of 100%. Keywords: problem-based instruction, drawing trouser designs
Perbandingan Hasil Jadi Tapestri Menggunakan Kain Tulle Dengan Teknik Pilin dan Non Pilin Pada Pembuatan Rompi SETYO PURWANTININGSIH, ESTU
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i2.11627

Abstract

Abstrak Tapestri adalah teknik menenun yang dikerjakan secara manual dengan tangan pada proses penyilangan pakan dan lungsi. Penelitian ini menggunakan tapestri dengan teknik pilin dan non pilin. Rompi adalah busana tanpa lengan yang panjangnya sampai sebatas pinggang dan dipakai menjadi busana luar untuk menutupi blous atau kemeja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil jadi tapestri menggunakan kain tulle dengan teknik pilin dan non pilin pada pembuatan rompi ditinjau dari aspek pakan, pilinan, daya pakai, ukuran dan keserasian dengan desain. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen dengan metode pengumpulan data menggunakan metode observasi yang dilakukan pada 30 orang observer. Variabel Bebas : teknik pilin dan non pilin, variabel Terikat: hasil jadi rompi. Analisis data menggunakan independent sample t-test dengan program SPSS 21 dengan signifikansi 5% (p<0,05). Hasil jadi dilihat dari hasil analisis data tersebut menunjukan perbedaan yang signifikan antara hasil jadi tapestri pada pembuatan rompi dari kain tulle dengan teknik pilin dan non pilin dilihat dari aspek pakan, aspek pilinan, aspek daya pakai, aspek ukuran, dan aspek keserasian dengan desain. Hasil jadi yang terbaik tapestri pada pembuatan rompi dari kain tulle dengan teknik pilin dan non pilin di tinjau dari aspek pakan, aspek pilinan, aspek daya pakai, aspek ukuran, dan aspek keserasian dengan desain dilihat dari mean dan analisis data adalah hasil jadi tapestri pada pembuatan rompi dari kain tulle dengan teknik pilin. Kata kunci: tapestry, rompi, pilin, non pilin, tulle Abstract Tapestry is weaving technique that is done manually by hand in the process of crossing the weft and warp. This study uses a technique tapestry with twist and non-twist. Vest is a sleeveless dress that reaches to the waist and wear as outside clothing to cover blous or shirt.The purpose of this study was to determine the differences of the tapestry results using tulle with twist and non-twist technique to produce vest in terms of material aspects, wrench, power use, size and aptitude with the design. This research belongs of experiments with methods of collecting data using observation methods to made 30 observers. The independent variables: the independent variables: tapestry twist and non-twist technique, the dependent variable: results so vest. Data analysis using independent sample t-test with SPSS 21 with a 5% significance (p <0.05). The results viewed by data analysis that showed a significant difference between the results of tapestry in the manufacture of tulle vest with twist and non-twist techniques by seen from the material , chirality, power use, size, and aptitude with the design aspect. The best results for tapestry in the manufacture of tulle vest with twist and non-twist technical can be reviewed of material, chirality, durability, size, and aptitude with the design aspect can viewed by mean and data analysis are the results. So, tapestry is suitable for vest making of tulle with twist techniques. Keywords: tapestry, twist, non twist, vest, tulle.
Penerapan Pengajaran Berdasarkan Masalah (PBI) Kompetensi Membuat Hiasan Pada Busana Dengan Memanfaatkan Perca Untuk Siswa Kelas XI di SMK Negeri 3 Blitar SUMIATUN,
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i2.11662

Abstract

Abstrak Pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik dan penyelesaian masalah yang nyata. Hiasan busana dapat dibuat dengan menggunakan berbagai macam teknik. Disekitar kota Blitar terdapat banyak perca yang dapat dimanfaatkan untuk membuat hiasan busana. Melalui penerapan pengajaran berdasarkan masalah siswa dapat berfikir kreatif untuk menyelesaikan masalah perca tersebut menjadi hiasan busana dengan teknik aplikasi. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengetahui keterlaksanaan aktivitas guru dalam penerapan pengajaran berdasarkan masalah, 2) mengetahui keterlaksanaan aktivitas siswa dalam penerapan pengajaran berdasarkan masalah, 3) mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa, 4) mengetahui respon siswa dalam penerapan pengajaran berdasarkan masalah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi untuk mengetahui keterlaksanaan aktivitas guru dan aktivitas siswa, tes hasil belajar, dan angket respon siswa. Analisis keterlaksanaan aktivitas guru dan aktivitas siswa menggunakan persentase dengan perolehan nilai rata-rata, ketuntasan hasil belajar siswa dan respon siswa menggunakan persentase. Hasil penelitian diperoleh: 1) Keterlaksanaan aktivitas guru terlaksana dengan sangat baik (100%) dengan nilai rata-rata 3,71, 2) Keterlaksanaan aktivitas siswa terlaksana dengan sangat baik (100%) dengan nilai rata-rata 3,53, 3) Ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 90% dengan ketuntasan belajar individu &ge;78%, 4) Respon siswa menyatakan 99% setuju dengan penerapan pengajaran berdasarkan masalah. Kata kunci: Penerapan pengajaran berdasarkan masalah, hasil belajar siswa, respon siswa. Abstract Problem based instruction is a learning method that is based on many problems that require investigation authentic and real problem solving. Fashion ornaments can be made using a variety of techniques. Around the city of Blitar, there are many waste fabric that can be used to make fashion ornaments. Through the application of problem based instruction, students can think creatively to solve problems of waste fabric becomes fashion ornaments with application techniques. The aim for this research are: 1) to know the activity of teachers in problem based instruction, 2) to know the activity of students in problem based instruction, 3) to know the student learning outcomes, 4) to evaluate the response of students using the method of problem based instruction. This type of research is included in the quantitative descriptive. The method of collecting data are using the observation of teacher activity and student activity, achievement test and student questionnaire responses. Analysis of teacher activity and student activity are using the percentage with an average acquisition value, and the results of student learning and student responses are using percentages. The results were obtained: 1) Teacher activity performing very well (100%) with an average value of 3.71, 2) Students activity performing very well (100%) with an average value of 3.53, 3) Classical mastery learning students achieve 90 %, with individual mastery learning &ge;78%, 4) response states 99% of students agree with application of problem based instruction. Keywords: Apllication of problem based instruction, student learning outcomes, student responses
Pengaruh Ketebalan Bahan Tali Rafia Asahylon Terhadap Hasil Jadi Crochet/Rajutan Pada Tas Jinjing (Corde Bag) WULANDARI, YUNI
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i2.11742

Abstract

Abstrak Tas adalah suatu benda yang dipakai untuk menaruh, menyimpan atau membawah barang dengan berbagai bentuk, ukuran dan mode sesuai dengan bahan untuk pembuatannya. Tali rafia memiliki karakteristik berbentuk pipih, elastis, mudah dipilin menyerupai benang, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tas dengan teknik merajut. Merajut/ crochet adalah teknik mengaitkan benang sehingga berbentuk motif berbeda- beda sesuai dengan desain yang diinginkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh ketebalan bahan tali rafia asahylon terhadap hasil jadi crochet / rajutan. Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimen. Metode pegumpulan data adalah teknik observasi berdasarkan aspek kestabilan hasil jadi crochet/ rajutan, kerapatan hasil jadi crochet/ rajutan dan kesesuaian bahan yang digunakan dengan hasil jadi crochet/ rajutan, menggunakan penilaian pada lembar instrumen dengan memberikan check list (&radic;) oleh 25 responden antara lain 5 dosen tata busana dan 20 mahasiswa tata busana. Teknik analisis data menggunakan analisis anava tunggal dengan bantuan program komputer SPSS 21. Hasil penelitian diperoleh bahwa adanya pengaruh ketebalan bahan tali rafia asahylon terhadap hasil jadi crochet/ rajutan pada tas jinjing (corde bag) dengan hasil signifikan &alpha; < 0,05. Bahan tali rafia asahylon ketebalan 0,12mm hasilnya lebih baik dari pada bahan yang lainnya dengan nilai mean paling tinggi 3,46 dari ketiga aspek yang dinilai. Kata Kunci: Crochet / rajutan, Tali rafia dan Tas jinjing (corde bag). Abstract Bag is an object that is used to put , save or bring goods with a variety of shapes , sizes and trends in accordance with the material of manufacture. Raffia has the characteristics of a flat -shaped, elastic, easily twisted to resemble thread, so it can be used to manufacture bags with knitting techniques. Knitting/crochet is yarn hooking technique so shaped different motif according to the desired design. The aim of research is to determine the influence of material thickness to the results asahylon raffia crochet/knitting. Type of research is experimental research. Methods of data collection is observation techniques based on aspects of stability results so crochet / knitting, density results so crochet/knitting, and the suitability of the materials used by the results so crochet / knitting, using valuation sheet instruments with provides check list ( &radic; ) by 25 respondents among others, five lecturers and 20 students fashion designer. Data were analyzed using ANOVA analysis of single with the help of a computer program SPSS 21. The result of research showed that the influence of the thickness of the material raffia asahylon the results so crochet / knitting on a tote bag (corde bag) with significant results &alpha; > 0.05. Material thickness 0,12 mm of raffia asahylon results were better than other materials with the highest mean score of 3:46 on the three aspects are assessed. Keywords: Crochet / Knitting, Raffia dan Tote Bag (corde bag).
Pengaruh Jarak Jahitan Kerutan Benang Elastik Terhadap Hasil Jadi Busana 4 In 1 WILDAYATI R P, ALIZZA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i2.11774

Abstract

Abstrak Busana 4 in 1 adalah satu busana dengan 4 fungsi yaitu model Jumper Tube, Bloomy pants, Drapery Dress, dan Sabrina Top. Busana 4 in 1 menggunakan benang elastik pada salah satu bagian busananya sebagai penyangga pada tubuh pemakainya. Jarak elastik yang digunakan pada pembuatan busana adalah 1 cm, 1,5 cm, dan 2 cm. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui hasil jadi busana 4 in 1 yang menjadi model Jumper Tube, Bloomy pants, Drapery Dress, dan Sabrina Top dengan menggunakan jarak jahitan benang elastik dengan jarak 1cm, 1,5cm, dan 2cm dan 2) mengetahui pengaruh jarak jahitan benang elastik pada pembuatan busana 4 in 1 dengan dengan jarak 1cm, 1,5cm, dan 2cm. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen.Metode pengumpulan data menggunakan observasi, observer terdiri dari 4 orang ahli dan 26 mahasiswa. Variabel bebas pada penelitian ini adalah jarak jahitan benang elastik sebesar 1 cm, 1,5 cm, dan 2 cm. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil jadi busana 4 in 1. Untuk analisis data menggunakan anava tunggal dengan signifikansi 5% (p<0,05). Hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini dapat diketahui : 1) Desain busana DraperyDress mempunyai nilai signifikan sebesar 0,051 yang berarti bahwa ada pengaruh jarak elastik pada busana DraperyDress, 2) Desain busana SabrinaTop mempunyai nilai signifikan sebesar 0,000 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh jarak jelastik pada busana Sabrina Top, 3) Desain busana BloomyPants mempunyai nilai signifikan sebesar 0,000 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh jarak elastik pada busana BloomyPants, 4) Desain busana JumperTube mempunyai nilai signifikan sebesar 0,057 yang berarti bahwa ada pengaruh jarak elastik pada busana JumperTube. Kata kunci: Jarak jahitan elastik 1 cm, 1,5 cm, dan 2 cm, DraperyDress, Sabrina Top, Bloomy Pants, Jumper Tube. Abstract Clothing 4 in 1 is the fashion with four functions, namely the model Jumper Tube, Bloomy pants, Drapery Dress, and Sabrina Top. Clothing 4 in 1 using elastic thread in one piece of clothing as a buffer on the wearer's body. Distance elastic used in the manufacture of clothing is 1 cm, 1.5 cm, and 2 cm. This study aims to: 1) determine the results fashion 4 in 1 which became the model Jumper Tube, Bloomy pants, Drapery Dress, and Sabrina Top by using an elastic thread stitching distance with a distance of 1 cm, 1.5 cm, and 2cm and 2) the effect of distance elastic thread stitching on clothing manufacture 4 in 1 with a distance of 1cm, 1.5 cm, and 2cm. This type of research is research eksperimen.Method of data collectionusing observation, the observers consisted of 4 experts and 26 college students. The independent variable in this study is an elastic thread stitching distance of 1 cm, 1.5 cm, and 2 cm. The dependent variable in this study is the result of fashion 4 in 1. For data analysis using single ANOVA with a significance of 5% (p <0.05). Results of research and discussion in this study can be seen: 1) Design of DraperyDress has a significant value of 0.051, which means that influence on the fashion DraperyDress elastic range, 2) Design of SabrinaTop have significant value of 0.000, which means that there is no effect on the distance elastic Sabrina Top , 3) Design of BloomyPants have significant value of 0.000, which means that there is no influence on the fashion BloomyPants elastic range, 4) Design of JumperTube have significant value of 0.057, which means that no influence on the fashion JumperTube elastic range. Keywords: Elastic seams within 1 cm, 1.5 cm, and 2 cm, Drapery Dress, Sabrina Top, Bloomy Pants, Jumper Tube.
Pelatihan Menghias Kerudung Dengan Menggunakan Dua Handout di Panti Asuhan Himmatun Ayat Waru Sidoarjo YULIA RACHMAWATI, DIAN
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i2.11795

Abstract

Abstrak Pelatihan diberikan sebagai salah satu upaya untuk mendorong orang berwirausaha. Salah satu pelatihan yang dapat diberikan yakni dengan memanfaatkan kain perca seperti halnya pelatihan keterampilan pembuatan hiasan kerudung dari sisa kain perca yang dilaksanakan bagi penghuni di Panti Asuhan Himmatun Ayat Waru Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) aktivitas instruktur (2) waktu yang dibutuhkan peserta untuk menyelesaikan tugas pada hand out (3) kinerja peserta dan, (4) respon peserta pelatihan menghias kerudung di Panti Asuhan Himmatun Ayat Waru Sidoarjo. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode observasi, tes kinerja, dan metode angket. Metode observasi digunakan untuk menilai aktivitas instruktur dan aktivitas peserta pelatihan. Jumlah observer pada pelatihan ini sebanyak lima orang mahasiswa jurusan pendidikan. Tes digunakan untuk menilai hasil pelatihan keterampilan menghias kerudung dengan memanfaatkan sisa kain perca. Sedangkan metode angket digunakan untuk mengetahui respon peserta terhadap pelatihan. Adapun jumlah peserta peserta pelatihan sebanyak 15 orang. Hasil pengambilan data diolah dengan menggunakan prosentase (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh aktivitas instruktur pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga dalam pelatihan terlaksana dengan sangat baik. Aktivitas peserta pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga juga memenuhi kriteria penilaian yang baik, dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur materi secara bertahap yang sudah diberikan oleh pelatih. Hasil pelatihan menghias kerudung ditinjau dari aspek perpaduan jenis bahan maupun warna kain perca, kerataan lekapan kain, jarak tusuk teknik hias, dan kerapian tusuk memenuhi kriteria penilaian sangat baik. Respon peserta terhadap pelatihan keterampilan menghias kerudung hampir semua jawaban positif, namun ada beberapa aspek yang belum terpenuhi jawaban &ldquo;ya&rdquo; sempurna yakni aspek materi yang mudah dipahami dan demonstrasi yang mudah dipahami. Hal tersebut menunjukkan bahwa materi yang diberikan cukup sulit bagi peserta namun setelah didemonstrasikan oleh instruktur, peserta lebih memahami. Selain itu juga pelatihan ini relative baru dan menyenangkan bagi mereka dan perlu dikembangkan lebih lanjut. Kata kunci: Pelatihan, menghias, hasil jadi menghias kerudung. Abstract Training is given as an effort to improve skill. One of training which may give is by using fabric rag such as training of decorating veil from waste of fabric rag at orphanage Himmatun Ayat Waru Sidoarjo. This research aimed to know: (1) instructor activity, (2) time used by trainee, (3) trainee performance, (4) trainee response toward training of decorating veil at orphanage Himmatun Ayat Waru Sidoarjo. Data collecting method used was observation method, performance test, and questionnaire. The observation method used to assessing instructor activity and trainee activity. Number of observer in this training was five college students of Fashion Design Department. Test used to assessing training result of decorating veil by using fabric rag waste by researcher, while questionnaire method used to know trainee response toward training. Total of trainee were 15 students. Data obtained then analyzed using percentage (%). Result of this research shows that all instructor activity at first class, second class, and third class in the training conducted very good. Trainee activity at first class, second class, and third class also meets the good criteria, and conducted as subject procedure step by step according to the trainer taught. Result of decorating veil training viewed from aspect of fabric type harmony or the fabric rag color, flatness of fabric application, stitch space of decorating technique, and stitch neatness meets the very good criteria. The trainee response toward the training of decorating veil was almost all of trainee giving positive response, but some aspect was not obtained perfectly &ldquo;yes&rdquo; answer, it were aspect of the matter is easy to understand and the demonstration is easy to understand. It shows that subjects were given by the trainer was difficult enough for the trainee, but after demonstrated by instructor, trainee understands more. Beside that, this training is relatively new and pleasure for them and required further development. Keywords: training, decorating, product of decorating veil.

Page 1 of 2 | Total Record : 13


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 2 (2025): Jurnal Online Tata Busana Juli 2025 Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Online Tata Busana Maret 2025 Vol. 13 No. 3 (2024): Jurnal Online Tata Busana November 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Online Tata Busana Juli 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Online Tata Busana Maret 2024 Vol. 12 No. 3 (2023): Jurnal Online Tata Busana November 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Online Tata Busana Juli 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Online Tata Busana Maret 2023 Vol. 11 No. 3 (2022): Jurnal Online Tata Busana November 2022 Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Online Tata Busana Juli 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Online Tata Busana Maret 2022 Vol. 10 No. 02 (2021): Jurnal Online Tata Busana Juli 2021 Vol. 10 No. 01 (2021): Jurnal Online Tata Busana Maret 2021 Vol. 10 No. 3 (2021): Jurnal Online Tata Busana November 2021 Vol. 9 No. 03 (2020): Jurnal Online Tata Busana Desember 2020 Vol. 9 No. 2 (2020) Vol. 9 No. 1 (2020) Vol. 8 No. 3 (2019) Vol. 8 No. 2 (2019) Vol. 8 No. 1 (2019) Vol. 7 No. 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Edisi Yudisium Februari 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Jurnal Online Tata Busana Maret 2018 Vol. 7 No. 3 (2018) Vol. 6 No. 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Volume 6, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2016 Vol. 4 No. 3 (2015): Volume 4, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015 Vol. 3 No. 3 (2014): Volume 3, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2014 Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Online Tata Busana Mei 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2013 More Issue