cover
Contact Name
Mita Yuniati
Contact Email
mitayuniati@unesa.ac.id
Phone
+6285736219539
Journal Mail Official
mitayuniati@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Gedung A3 Lt. 2, Fakultas Teknik - Universitas Negeri Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Online Tata Busana
Jurnal Online Tata Busana berisi hasil penelitian bidang Fesyen baik di kependidikan maupun non kependidikan. Focus and Scope: - Pendidikan Tata Busana - Fesyen - Tekstil - Kriya tekstil - Teknologi menjahit - Pola Busana - Manajemen dan Kewirusahaan Fesyen
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016" : 7 Documents clear
Batik Sendang Lamongan ROHMAYA, RICHAH
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i2.14674

Abstract

Abstrak Batik Sendang Lamongan merupakan warisan yang berawal dari zaman Dewi Tilarasih.Batik Sendang Lamongan memiliki 3 motif baru pada tahun 2012 yang dihasilkan dari perlombaan mendesain motif batik yang bertemakan Lamongan. Motif baru tersebut meliputi motif bandeng lele sebagai Icon Kabupaten Lamongan, motif gapuro Tanjung Kodok dan motif kepiting. Dengan munculnya beberapa motif baru ini menimbulkan beberapa masalah yang menarik untuk diteliti yaitu mengenai penerapan sumber ide pada batik Sendang dalam yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Lamongan, ciri-ciri motif batik Sendang Lamongan ditinjau dari ragam hias utama, pelengkap dan isen-isen, dan makna motif dan warna batik Sendang Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan batik Sendang Lamongan dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan triangulasi dengan metode, strategi yang digunakan dengan derajat kepercayaan data temuan hasil penelitian melalui beberapa teknik pengumpulan data untuk merangkum inti pokok. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut sumber ide dalam menentukan motif batik Sendang Lamongan berasal dari lambang kabupaten yang berupa bandemg dan lele, benda-benda yang ada di sektor perikanan daerah pantura yaitu kepiting. Motif dan warna batik menjadi ciri khas Sendang tentunya memiliki makna karena motif tersebut muncul melalui pengalaman-pengalaman yang terjadi dan sesuai dengan lingkungan hidup di sekitar kabupaten Lamongan. Kata Kunci: Batik SendangLamongan, Motif, dan Makna. Abstract Batik of Sendang Lamongan is a heritage started from time of Dewi Tilarsih. Batik of Sendang Lamongan has 3 new motives at 2012 which were created from contest of batik motif design with theme of Lamongan. Those new motives are motif of bandeng-lele (milkfish-catfish) as icons of Lamongan Regency, motif of Tanjung Kodok gate and crab motif. By the appearance of these new motives arouse many problems which interesting to be studied, they are about idea resource implementation within exibition conducted by governace of Lamongan Regency, characteristics motif batik of Sendang Lamongan viewed from main decoration, complementary, isen-isen (filler), and meaning motif batik of Sendang Lamongan. This research using descriptive quanlitative approach to describe batik of Sendang Lamongan with data collecting technique were observation, interview, and documentation. Data analysis using triangulation in order to check the reliance degree and reduction analysis to summarize the main core. Based on research yields obtained data as follow: the idea resource in order to determine motif batik of Sendang Lamongan originated from symbol of Lamongan Regency which are milkfish and catfish, the object existed in fishing sector at Pantura (the north coast of Java) is crab. Motif and color being characteristic of Sendang of course has meaning because those motives appears through experiences occurred and consistent with live environment around Lamongan Regency. Keywords: Batik of Sendang Lamongan, motif, and meaning.
Pengaruh Perkembangan Bordir Komputer Terhadap Usaha Bordir Manual di Tanggulangin Sidoarjo NUR QORIANY, NAILA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i2.14829

Abstract

Abstrak Tanggulangin merupakan salah satu sentra UKM yang ada di Sidoarjo. Kerajinan bordir manual yang ada di Tanggulangin telah ada sejak tahun 1965. Sesuai berjalannya waktu bordir yang di Tanggulangin semakin berkembang, sehingga muncullah bordir komputer. Adanya perkembangan bordir komputer tidak semuanya menghambat usaha bordir manual yang ada di Tanggulangin Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi tentang (1) pengaruh perkembangan bordir komputer terhadap usaha bordir manual di Tanggulangin Sidoarjo dan (2) Hasil produksi bordir manual dan bordir komputer (3) Faktor-faktor yang menjadi dominan bertahannya usaha bordir manual di Tanggulangin Sidoarjo. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan angket. Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data kualitatif tentang deskripsi pengaruh perkembangan bordir komputer di Tanggulangin Sidoarjo, sedangkan teknik angket digunakan untuk memperoleh faktor-faktor bertahannya usaha bordir manual di Tanggulangin Sidoarjo. Teknik analisis data menggunakan teknik Trianggulasi Sumber dan Data dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) adanya perkembangan bordir komputer tidak berpengaruh terhadap bertahannya usaha bordir manual, terbukti dari 8 pengusaha bordir manual, terdapat 5 pengusaha bordir manual yang masih mempertahankan usaha, diantaranya Hasta Indah Bordir, Mina Bordir, Teratai Indah Bordir, Missi Bordir dan Yati Bordir, (2) Produksi bordir manual memiliki hasil lebih bagus, lebih bervolume, dan memiliki kualitas yang baik. Sedangkan bordir komputer kerapatan benangnya rata akan tetapi yang kurang bervolume, sehingga ketika satu benang putus maka akan mudah terlepas atau tertarik, dan hasilnya pun tipis. dan (3) yang membuat usaha bordir manual bertahan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, kepemimpinan, komunikasi, pengkoordinasian, pengendalian, modal, pendapatan, output produksi, volume penjualan, tenaga kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perkembangan bordir komputer di Tanggulangin tidak mempengaruhi pengusaha bordir manual dalam mempertahankan usaha. Kata kunci: Perkembangan bordir, usaha, bordir manual. Abstract Tanggulangin is one of the districts ‘UKM’ centers (SME; Small and Medium-sized Enterprises) in Sidoarjo. Manual embroidery in Tanggulangin has existed since 1965. Over time, embroidery in Tanggulangin become highly developed, so that the computer embroidery finally emerged. However, the development of computer embroidery are not entirely inhibit manual embroidery business in Tanggulangin Sidoarjo. The purpose of this study is to obtain a description of (1) the influence of computer embroidery development on manual embroidery business in Tanggulangin Sidoarjo (2) the production results for manual embroidery and computer embroidery in Tanggulangin Sidoarjo (3) the dominant factors in maintaining the manual embroidery business in Tanggulangin Sidoarjo. The method used in this research is descriptive qualitative. The data obtained through interview and questionnaire. Interview techniques used to obtain qualitative data about the description of the development of computer embroidery, manual embroidery production and computer embroidery in Tanggulangin Sidoarjo, while the questionnaire technique is used to obtain the factors in maintaining the embroidery business in Tanggulangin Sidoarjo. The data analysis techniques using triangulation technoques and data sources by comparing the observed data and interview data. The results of the research showed that (1) The development of computer embroidery not affect the survival of manual embroidery business, evident from 8 entrepreneur manual embroidery, there are 5 employers who still mantain manual embroidery business, such as Hasta Indah Bordir, Mina Bordir, Teratai Indah Bordir, Missi Bordir and Yati Bordir. (2) The production of manual embroidery nicer, more volume, and has a good quality. While the computer embroidery threads that have average density is less volume, so that when the thread breaks it will be easily detached or disinterested, and the results are too thin. And (3) That make a manual embroidery business survives are planning, organizing, directing, leadership, communication, coordinating, controlling, capital, revenue, production output, sales volume, and employment. It can be concluded that the development of computer embroidery in Tanggulangin not affect the entrepreneurs of manual embroidery in maintaining the business. Keywords: Development of embroidery, businesses, manual embroidery
Pemetaan Bordir Pada Busana Wanita Ditinjau Dari Desain, Teknik dan Terapan Bordir Pada UKM Bordir di Sidoarjo DEVIANA, RIZKI
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i2.14830

Abstract

Pengembangan Desain Bros Dari Clay Dengan Sumber Ide Mawar INDAH DWI RACHMAWATI, RIZKY
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i2.15101

Abstract

Abstrak Pengembangan desain bros dari clay merupakan upaya melakukan pengembangan dari segi bentuk dan warna menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Pengembangan desain dilakukan guna mendapatkan bentuk baru yang variatif dan kreatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk men-deskripsikan proses dan hasil pengembangan bentuk dan warna bros dari clay. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Kegiatan pengembangan dilakukan untuk menghasil-kan produk dan menguji keefektifan produk yang terbatas pada aspek bentuk dan warna bros. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik yaitu observasi, wawan-cara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Proses pengembangan bentuk bros dari clay dimulai dari menentukan tujuan, membuat konsep desain, menentukan sumber ide, dan dilanjutkan membuat pengembangan bentuk menggunakan teknik sti-lasi. Bentuk desain yang dikembangkan sejumlah 15 desain dan dipilih 10 desain terbaik. Proses pengembangan warna bros dari clay menggunakan warna dasar pengembangan yaitu warna merah yang dikombinasikan dengan warna hijau. Selanjutnya, bros dikembangkan menjadi 5 warna yang terdiri dari empat tingkatan warna merah dan satu warna putih. Hasil pengembangan desain bros dinilai berdasarkan kriteria pengembangan desain. Ditinjau dari segi bentuk, skor tertinggi di-peroleh desain 4 dengan nilai rata-ratanya 4.37 dan kategori sangat baik, sedangkan skor terendah diperoleh desain 10 dengan nilai rata-ratanya 4.07 dan kategori baik. Ditinjau dari segi warna, skor tertinggi diperoleh desain 6 dengan nilai rata-ratanya 4.34 dan kategori sangat baik, sedangkan skor terendah diperoleh desain 10 dengan nilai rata-ratanya 4.08 dan kategori baik. Kata kunci: Pengembangan Desain, Bros, Clay. Abstract The development of clay brooch design is an attempt to develop the form and color using eco friendly materials. The develop attempt is meant to get the new varied and creative form. The research objectives is to describe the process and the result of the develop attempt of form and color of the brooch. The research type is research and development (R&D). The development activities was undertaken to produce the products and testing the effectiveness of the products that is limited by aspect form and color of the brooch. Data collection methods in this research is triangulation techniques that is observation, interview, and documentation. Data analysis of this research using descriptive analysis. The form develop process of the brooch was started from determine the objectives, make the design concept, determine the source of ideas, and make the develop form using stylized techniques. The design form was developed to some 15 design and selected 10 best designs. The color develop process of color the clay brooch using base the basic colors which is red that combined with green color. Furthermore, the brooch was developed into 5 color consisting of four levels of red and one white. The result of the brooch design development was judged on criteria of design development. The review from the form aspect, the highest score was obtained by design number 4 with average value 4.37 and the excellent categories, while the lowest score was obtained by design number 10 with average value 4.07 and good category. The review from the aspect of color, the highest score was obtained by design number 6 with average value 4.34 and very good category, while the lowest score was obtained by design 10 with average value 4.08 and good category. Keywords: Development of Design, Brooches, Clay.
Pengaruh Jenis Interfacing Terhadap Hasil Jadi Lengan Belimbing (Starfruit Sleeve) Pada Busana Pesta Anak Menggunakan Bahan Taffeta CINTHIA VALENTINA, VISCHA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i2.15217

Abstract

Abstrak Interfacing adalah lapisan dalam untuk menyokong, menguatkan, dan memelihara bentuk pakaian. interfacing diterapkan pada bagian tertentu saja seperti saku, kerah, manset, dan lain-lain. Fungsinya sebagai pembentuk dan memberi volume pada lengan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis interfacing terhadap hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve) menggunakan bahan taffeta ditinjau dari aspek kerataan lengan belimbing, kestabilan bentuk lengan belimbing, dan volume lengan belimbing. Jenis penelitan ini termasuk penelitian eksperimen. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi (check list) oleh dosen tata busana dan mahasiswa tata busana yang sudah atau sedang memprogram mata kuliah kontruksi pola 2 (dua) sebanyak 30 observer. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis varians klasifikasi tunggal dengan taraf signifikansi 5%.Hasil penelitian menggunakan SPSS versi 21 menunjukkan bahwa pada aspek kerataan lengan belimbing Fhitung sebesar 22, 326 dan signifikansi 0,000 dengan nilai mean 3,53 oleh woven interfacing tipe 3068M; non-woven interfacing tipe 25F dengan nilai mean 3,20; knit interfacing tipe 7403 dengan nilai mean 2,70. Pada aspek kestabilan bentuk lengan belimbing Fhitung sebesar 26, 879 dan signifikansi 0,000 dengan nilai mean 3,77 oleh woven interfacing tipe 3068M; non-woven interfacing tipe 25F dengan nilai 3,10; knit interfacing tipe 7403 dengan nilai mean 2,60. Pada aspek volume lengan belimbing Fhitung 19,304 dan signifikansi 0,000 dengan nilai mean 3,73 oleh woven interfacing tipe 3068M; non-woven interfacing tipe 25F dengan nilai mean 3,07; dan knit interfacing tipe 7403 dengan nilai mean 2,77. Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat pengaruh jenis interfacingterhadap hasil jadi lengan belimbing ditinjau dari aspek kerataan lengan belimbing, kestabilan bentuk lengan belimbing, dan aspek volume lengan belimbing. Kata Kunci: Jenis interfacing, lengan belimbing (starfruit sleeve), dan busana pesta anak. Abstract Interfacing is layer to support, reinforce, and maintain apparel shape. Interfacing applied only on particular part, like pocket, collar, cuff, and other. It function is as shaper and creating volume on sleeve. This research aimed to know the effect of interfacing type toward the outcome of starfruit sleeve by using tafetta fabric viewed from aspect of starfruit sleeve evenness, starfruit sleeve shape stability, and volume of starfruit sleeve. Type of this research included in experimental research. Data collection using observation sheet (check list) by lecturers of Fashion Design and college student of Fashion Design which already or being programmed lecture of Pattern Construction 2 as many 30 observers. Data analysis used in this research was variance analysis or single classification variance with significance level 5%. Research result shows that on aspect of starfruit sleeve evenness Fscore is 22.326 and significance 0.000 with mean score 3.53 obtained by woven interfacing type 3068M; non-woven interfacing type 25F obtained mean score 3.20; knit interfacing type 7403 obtained mean score 2.70. At aspect of starfruit sleeve shape stability Fscore is 26.879 and significance 0.000 with mean score 3.77 obtained by woven interfacing type 3068M; non woven interfacing type 25F obtained score 3.10; knit interfacing type 7403 obtained mean score 2.60. At aspect of starfruit sleeve volume Fscore is 19.304 and significance 0.000 with mean score 3.73 obtained by woven interfacing type 3068M; non-woven interfacing type 25F obtained mean score 3.07; and knit interfacing type 7403 obtained mean score 2.77. Based on data analysis result and discussion could be concluded there are effect of interfacing type toward the outcome of starfruit sleeve viewed from aspect of starfruit sleeve evenness, starfruit sleeve shape stability, and volume of starfruit sleeve. Keywords: interfacing type, starfruit sleeve, and kids party wear
Pengaruh Kadar Alkohol Sebagai Pelarut Cat Acrylic Terhadap Hasil Jadi Hand Painting Pada Cascade Skirt SRI WULANDARI, SANTI
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i2.15232

Abstract

Abstrak Hand painting adalah salah satu teknik seni lukis diatas kain yang cukup populer dikalangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan jenis cat acrylic dengan pelarut alkohol, memiliki tujuan mengetahui pengaruh kadar alkohol yang digunakan sebagai pelarut cat acrylic terhadap hasil jadi Hand Painting meliputi ketajaman warna, kerataan warna dan daya serap warna. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Adapun variabel bebas adalah pelarut dengan kadar alkohol 30%, 40% dan 50% , proporsi warna merah muda (putih : 0,30 gram dan merah : 0,90 gram). Variabel terikat adalah hasil jadi Hand Painting. Variabel kontrol adalah desain, jenis cat, jenis pelarut , dan teknik pewarnaan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi oleh 30 observer. Dan analisis data yang digunakan, anava tunggal dengan bantuan program SPSS 16. Berdasarkan hasil analisis statistik uji anava, dapat disimpulkan bahwa ketajaman warna memiliki nilai Fhitung sebesar 22.770 dengan harga p sebesar 0.000. Harga p sebesar 0.000 < &alpha; 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap ketajaman warna. Pelarut alkohol 50% menghasilkan warna lebih tajam daripada dengan pelarut alkohol 30% dan 40%. Kerataan warna memiliki nilai Fhitung sebesar 5.645 dengan harga p sebesar 0.005. Harga p sebesar 0.005 < &alpha; 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap kerataan warna. Pelarut alkohol 30% dan 40% menghasilkan warna lebih rata daripada dengan pelarut alkohol 50%. Daya serap warna diperoleh nilai Fhitung sebesar 0.014 dengan harga p sebesar 0.986. Harga p sebesar 0.986 > &alpha; 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap daya serap warna. Pelarut dengan kadar alkohol 30%, 40% dan 50% memiliki daya serap warna yang sama. Kata Kunci : Hand Painting, Pelarut Alkohol, Cat Acrylic, Cascade Skirt. Abstract Hand painting is a technique of painting on fabric which is fairly popular within society. This research using acrylic paint with solvent of alcohol, aimed to know the effect of alcohol concentration which used as solvent of acrylic paint toward the outcome of hand painting including color sharpness, color flatness, and color absorption. Type of this research is experimental. The independent variable are solvent with alcohol concentration 30%, 40%, and 50%, the proportion of color is pink (white : 0.3 gram dan red : 0.9 gram). The dependent variable is the outcome of hand painting. The control variables are design, type of paint, type of solvent, and coloration technique. Data collection method used is observation by 30 observers and data analysis used is one way anava assisted with SPSS 16. Based on analysis result of anava test, could be concluded that color sharpness obtaining score Fcalculation 22.770 with value of p 0.000. Value of p 0.000 < &alpha; 0.05, then could be said that there is significant effect toward color sharpness. Alcohol solvent 40% and 50% produce color sharpness better than alcohol solvent 30%. Color flatness obtaining score Fcalculation 6.645 with value of p 0.005. Value of P 0.005 < &alpha; 0.05, then could be said that there is significant effect toward color flatness. Alcohol solvent 30% and 40% produce color flatness better than alcohol solvent 50%. Color absorption obtaining score Fcalculation 0.014 with score of p 0.986. Score of p 0.986 > &alpha; 0.05 then could be said that there is no significant effect toward color absorption. Alcohol solvent concentration 30%, 40%, and 50% have result of color absorption that not sharp enough. Keywords: Hand Painting, Alcohol Solvent, Acrylic Paint, Cascade Skirt.
Pengaruh Jumlah Cat Merah Terhadap Hasil Pewarnaan Jilbab Pada Kain Sifon Dengan Teknik Hand Painting Setiawati, Nitak
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i2.15239

Abstract

Abstrak Perkembangan mode di bidang fashion tidak lepas dari peranan unsur warna sebagai penunjang estetika. Salah satu warna trend pada akhir tahun 2016 adalah warna ungu agak pink menurut Pantone Color Institute. Salah satu cara mengaplikasikan warna tersebut menggunakan cat tekstil. Untuk menghasilkan warna ungu dengan menggunakan cat warna merah (Carmine), biru (Deep Blue) dan putih (Opaque White). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jumlah cat merah terhadap hasil pewarnaan jilbab pada kain sifon dengan teknik hand painting dan mengetahui hasil pewarnaan yang terbaik. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan variabel bebas jumlah cat merah (2 gram, 4 gram dan 6 gram). Variabel terikat hasil pewarnaan jilbab pada sifon meliputi ketajaman warna, kerataan warna, daya serap warna dan uji kesukaan warna. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi oleh 30 observer, dengan skor 1-4 dan analisis data menggunakan anava satu arah dengan program SPSS 16. Hasil analisis statistik anava, dapat disimpulkan bahwa ketajaman warna tidak terdapat pengaruh yang signifikan, yaitu memiliki nilai Fhitung 0,047 dengan harga p sebesar 0,954. Harga p sebesar 0,954, p > 0,05. Kerataan warna menunjukkan ada pengaruh yang signifikan, yaitu memiliki nilai Fhitung 14,030 dengan harga p sebesar 0,000. Dibandingkan harga p sebesar 0,000, p < 0,05, sehingga jumlah cat merah 4 gram dan 6 gram menunjukkan hasil yang lebih. Daya serap warna menunjukkan ada pengaruh yang signifikan, yaitu memiliki nilai Fhitung 13,247 dengan harga p sebesar 0,000. Harga p sebesar 0,000, p < 0,05, sehingga. jumlah cat merah 4 gram dan 6 gram menunjukkan lebih baik daya serapnya. Uji kesukaan menunjukkan ada pengaruh yang signifikan, yaitu memiliki nilai Fhitung 18,965 dengan harga p sebesar 0,000. Harga p sebesar 0,000, p < 0,05, sehingga jumlah cat merah 4 gram dan 6 gram menunjukkan lebih disukai dari pada jumlah cat merah 2 gram. Simpulan dari penelitian ini yaitu hasil pewarnaan yang lebih rata, memiliki daya serap yang baik dan lebih disukai adalah pada jumlah cat merah 4 gram dan 6 gram. Kata Kunci: Jumlah Cat Merah, Hasil Pewarnaan, Hand Painting Abstract The progress of mode within fashion cannot be separated from the role of color element as supporting of aesthetics. One color become a trend in the end of 2016 is light reddish purple according to Pantone Color Institute. One manner of applying that color is by using textile paint, to produce purple color by using red color (carmine), blue (Deep blue), and white (Opaque white). The aim of this research is to know the effect of red paint quantity toward the result of veil coloration on chiffon fabric with hand painting technique and knowing the staining best been reviewed. Type of this research is experimental research with independent variables are red paint quantity (2 grams, 4 grams, and 6 grams). The dependent variable is result of veil coloration on chiffon including color sharpness, color evenness, color absorption, and color preference test. Data collection method using observation method by 30 observers, with score 1-4, and data analyzed using One Way Anava assisted with SPSS 16 program. The analysis result of anava could be concluded that color sharpness is no significant effect, has score Fcalculation 0.047 with value of p 0.954. Value of p 0.954, p > 0.05. Color evenness is significant effect, has score Fcalculation 14.030 with value of p 0.000. Value of p 0.000, p < 0.05 with the result that red paint quantity both 4 grams and 6 grams shows more even color. The color absorption is significant effect, has score Fcalculation 13.247 with value of p 0.000. Value of p 0.000, p < 0.05 with the result that red paint quantity both 4 grams and 6 grams shows better it absorption. The color preference test is significant effect, has score Fcalculation 18.965 with value of p 0.000. Value of p 0.000, p < 0.05, with the result that red paint quantity 4 grams and 6 grams shows being very preferred better than 2 grams. The conclusion of this research is that more even coloration result, has good absorption, and color preference which is very preferred is on red color 4 grams and 6 grams. Keyword: Red paint quantity, coloration result, hand painting.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 2 (2025): Jurnal Online Tata Busana Juli 2025 Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Online Tata Busana Maret 2025 Vol. 13 No. 3 (2024): Jurnal Online Tata Busana November 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Online Tata Busana Juli 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Online Tata Busana Maret 2024 Vol. 12 No. 3 (2023): Jurnal Online Tata Busana November 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Online Tata Busana Juli 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Online Tata Busana Maret 2023 Vol. 11 No. 3 (2022): Jurnal Online Tata Busana November 2022 Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Online Tata Busana Juli 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Online Tata Busana Maret 2022 Vol. 10 No. 02 (2021): Jurnal Online Tata Busana Juli 2021 Vol. 10 No. 01 (2021): Jurnal Online Tata Busana Maret 2021 Vol. 10 No. 3 (2021): Jurnal Online Tata Busana November 2021 Vol. 9 No. 03 (2020): Jurnal Online Tata Busana Desember 2020 Vol. 9 No. 2 (2020) Vol. 9 No. 1 (2020) Vol. 8 No. 3 (2019) Vol. 8 No. 2 (2019) Vol. 8 No. 1 (2019) Vol. 7 No. 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Edisi Yudisium Februari 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Jurnal Online Tata Busana Maret 2018 Vol. 7 No. 3 (2018) Vol. 6 No. 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Volume 6, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2016 Vol. 4 No. 3 (2015): Volume 4, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015 Vol. 3 No. 3 (2014): Volume 3, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2014 Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Online Tata Busana Mei 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2013 More Issue