cover
Contact Name
Mita Yuniati
Contact Email
mitayuniati@unesa.ac.id
Phone
+6285736219539
Journal Mail Official
mitayuniati@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Gedung A3 Lt. 2, Fakultas Teknik - Universitas Negeri Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Online Tata Busana
Jurnal Online Tata Busana berisi hasil penelitian bidang Fesyen baik di kependidikan maupun non kependidikan. Focus and Scope: - Pendidikan Tata Busana - Fesyen - Tekstil - Kriya tekstil - Teknologi menjahit - Pola Busana - Manajemen dan Kewirusahaan Fesyen
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016" : 11 Documents clear
Pengaruh Jenis Kain Terhadap Hasil Jadi Bordir Tiga Dimensi Pada Hairpiece WULANSARI, NOVITA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i3.15306

Abstract

Abstrak Hairpiece adalah suatu hiasan atau pelengkap busana yang diletakkan pada kepala. Banyak bahan yang bisa dipakai untuk membuat hairpiece sesuai keinginan, seperti sifon, kain organdi, tulle dan lain-lain. Hairpiece bisa di buat dengan menggunakan teknik bordir. Seni bordir awalnya berasal dari Negeri Cina yang dibuat dengan menggunakan tangan dan benang emas biasa disebut dengan sulam (embroidery). Pada perkembangannya sulam ini tidak hanya dibuat dengan tangan, tetapi juga menggunakan mesin yang pada kemudian dikenal dengan sebutan bordir. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tiga jenis kain yaitu kain organdi sutera, kain organdi linen dan kain organdi polyester. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari jenis kain terhadap hasil jadi bordir tiga dimensi pada hairpiece dan untuk mengetahui jenis kain manakah yang lebih baik untuk menghasilkan bordir tiga dimensi pada hairpiece.Penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan metode observasi. Observer dalam peneitian dilakukan oleh 25 responden yang terdiri dari 5 orang dosen yang ahli dalam bidang tata busana dan 20 orang mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah bordir 2. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan instrumen observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik anava tunggal (one way anova) dan uji Duncan Test dengan taraf nyata 5%.Pada perhitungan anava tunggal dan uji Duncan Test pada aspek hasil jadi setikan bordir tiga dimensi memperoleh nilai signifikan 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh jenis kain terhadap hasil jadi bordir tiga dimensi pada hairpiece. Pada aspek kerapian aplikasi bordir tiga dimensi memperoleh nilai signifikan 0,18 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh jenis kain terhadap hasil jadi bordir tiga dimensi pada hairpiece. Kemudian pada aspek kestabilan aplikasi bordir tiga dimensi memperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh jenis kain terhadap hasil jadi bordir tiga dimensi pada hairpiece. Pada hasil analisis data menunjukkan bahwa kain organdi linen lebih baik digunakan sebagai hairpiece dibandingkan dengan kain organdi sutera dan organdi polyester. Kata Kunci: jenis kain, hasil jadi bordir tiga dimensi, hairpiece Abstract Hairpiece is an ornament or a complementary fashion that is placed on the head. Many of the materials that can be used to make a hairpiece as desired, such as chiffon, organdy fabrics, tulle and others. Hairpiece can be made by using embroidery techniques. Embroidery art originally had come from China are made by hand using gold thread embroidery commonly called the (embroidery). In the development of embroidery is not only made by hand, but also using a machine that later became known as embroidery. In this study, researchers used three types of fabrics are fabrics of silk organdy, linen and organdy polyester. The purpose of this study was to determine the effect of the type of fabric to be embroidered three-dimensional results on the hairpiece and to determine the type of fabric which is better for generating three-dimensional embroidery on a hairpiece. This study uses data collection by observation. Observer in this research carried out by 25 respondents consisting of five lecturers who are experts in the field of fashion and 20 students who are already taking courses embroidery 2. The instrument of this research using observation instruments. Analysis of the data in this study using single ANOVA statistical calculations (one way ANOVA) and Duncan test Test with significance level of 5%. In the calculation of the single ANOVA and Duncan test results Test on aspects of three-dimensional embroidery gain significant value 0.002 <0.05, which means there are significant types of fabric to the finished product on the three-dimensional embroidery on hairpiece. In the aspect of neatness application of three-dimensional embroidery obtain significant values ??of 0.18 <0.05, which means there are significant types of fabric to the finished product on the three-dimensional embroidery on hairpiece. Then on aspects of three-dimensional embroidery application stability gained significant value 0.000 <0.05, which means there are significant types of fabric to the finished product on the three-dimensional embroidery on hairpiece. On the results of data analysis showed that organdy linen better used as a hairpiece compared with silk and organdy organdy polyester. Keywords: type of fabric, the results of the three-dimensional embroidery, hairpiece.
Pengembangan Tes Pilihan Ganda Pada Mata Pelajaran Tekstil di Kelas X Busana Butik SMK Negeri 6 Surabaya PRATIWI, HERLINA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i3.15342

Abstract

Abstrak Penelitian dilakukan dikelas X Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Surabaya pada mata pelajaran tekstil. Tes pilihan ganda yang dilakukan belum sesuai dengan prosedur pengembangan tes yang berkualitas karena tes tersebut hanya dibuat sesuai dengan ketentuan teoritiknya saja yaitu berdasarkan materi, konstruk, dan bahasa, sedangkan analisis empiris yang meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas tidak dihitung analisis kualitas tesnya karena membutuhkan waktu yang cenderung lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan tes pilihan ganda yang berkualitas dan dapat digunakan sebagai alat evaluasi pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X Busana Butik SMK Negeri 6 Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Desain penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan adalah 4D (Define, Design, Development and Dissemination) tetapi perangkat pembelajaran ini hanya sampai tahap pengembangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Analisis data menggunakan analisis lembar validasi, validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda. Hasil yang diperoleh peneliti: uji soal pertama dengan 30 siswa dari 50 butir soal untuk tingkat kesukaran terdapat 12 soal dengan kategori mudah, 23 soal dengan kriteria sedang dan 15 soal dengan kategori sukar, untuk daya pembeda diperoleh 12 soal jelek, 21 soal cukup, 17 soal baik, untuk validitas diperoleh 22 soal valid dan 28 soal tidak valid dan reliabilitas diperoleh r11=0,72. Uji coba soal kedua analisis tingkat kesukaran terdapat 13 butir soal dengan kategori mudah, 24 butir soal dengan kriteria sedang dan 13 butir soal dengan kategori sukar, analisis daya pembeda diperoleh hasil 5 soal jelek, 25 soal cukup, dan 15 soal baik, untuk validitas diperoleh 44 soal valid 6 soal tidak valid sedangkan reliabilitas diperoleh r11=0,74. Uji coba soal ketiga analisis tingkat kesukaran diperoleh 12 butir soal dengan kategori mudah, 28 butir soal dengan kriteria sedang dan 10 butir soal dengan kategori sukar, analisis daya pembeda diperoleh 22 soal cukup, dan 27 soal baik dan 1 soal baik sekali, untuk validitas diperoleh 50 soal valid sedangkan reliabilitas diperoleh r11=0,76. Kata Kunci: Pengembangan tes pilihan ganda, kualitas tes, mata pelajaran tekstil Abstract This research conducted at class X boutique fashion in SMK Negeri 6 Surabaya on subject of textile. The multiple choice test conducted was suitable yet with quality test development procedure because that test only created as theoretical provision which are based on construction and language, while the empirical analysis including difficulty index, distinguishing power, validity, and reliability were not calculated it test quality analysis because tends to need more time. The purpose of this research are to know the development of quality multiple choice test and proper to be used as evaluation tool on subject of textile grader X Boutique Fashion in SMK Negeri 6 Surabaya.Type of this research was development research. The development research design of learning instrument used was 4D (Define, Design, Development, and Dissemination) but this instrument only stop on development step. Data collecting technique in this research was test. Data analyzes used were validation sheet, validity, reliability, difficulty index, and distinguishing power. Result obtained are: the first trial test with 30 students, from 50 questions, for difficulty index obtained 12 questions within easy category, 13 questions within moderate category, and 15 questions within difficult category. For distinguishing power obtained 12 questions were poor, 21 questions were enough, and 17 questions were good. For validity obtained 22 questions were valid and 28 questions were not valid, and reliability obtained r11=0.72. At second trial test, analysis of difficulty index obtained 13 questions with easy category, 24 questions with moderate category, and 13 questions with difficult category. Analyzes of distinguishing power obtained result 5 question were poor, 25 questions were enough, and 15 question were good. For validity obtained 44 questions were valid, 6 questions were not valid, while reliability obtained r11=0.74. At third trial test, analysis of difficulty index obtained 12 questions with easy category, 28 questions with moderate category, and 10 questions with difficult category. Analyzes of distinguishing power obtained result 22 question were enough, 27 questions were good, and 1 question were very good. For validity obtained 50 questions were valid, while reliability obtained r11=0.76. Keywords: Development of multiple choice test, test quality, subject of textile
Perbaikan Konsruksi Pola Stingray Pada Hasil Jadi Dress Ukuran Medium (M) AMALIYAH, VIYANTI
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i3.15343

Abstract

Abstrak Dress stingray merupakan dress yang terbuka lebar dan datar siluetnya dari pinggang sampai bawah, dress terinspirasi dari hewan yang hidup di dasar laut atau ikan pari yang dibuat sesuai desain menggunakan pola pattern magic. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil jadi perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M) dengan fitting 1, fitting 2, fitting 3.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, observasi berupa checklist (&radic;).Data penelitian diperoleh dari hasil observasi dari 30 observer.Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptifkuantitatif dengan mean.Data penelitian yang diperoleh dari hasil jadi perbaikan konstruksi pola stingray pada hasil jadi dress ukuran medium (M), aspek kesesuaian desain dress stingrayfitting 1 dengan mean 2,8 kategori cukup baik setelah fitting 2 menjadi 3,13 kategori baik dan setelah fitting 3 mean menjadi 4 kategori sangat baik. Aspek cutting dress stingray fitting 1 dengan mean 3,2 kategori baik setelahfitting 2meanmenjadi 3,13 kategori baik dan setelah fitting 3 mean menjadi 4 kategori sangat baik. Pada aspek volume draperie pada dress stingray fitting 1 dengan mean 3,13 kategori baik setelahfitting 2 dengan melakukan dan meanmenjadi baik 3,16 kategori sangat baik dan setelah fitting 3 mean menjadi 4 kategori sangat baik. Kata kunci: Perbaikan konstruksi pola stingray, hasil jadi dress ukuran medium (M) Abstract Stingray dress is a dress opened widely and flat it silhouette from the waist to lower of dress. The dress inspired from animal live at sea floor or stingray that made as design, using standard size of Pattern Magic by using pattern of Pattern Magic. This research aimed to know the result of stingray pattern construction refinement on the outcome of dress size medium (M) at fitting 1, fitting 2, fitting 3, using standard size of Pattern Magic by using pattern of Pattern Magic. This research aimed to know the result of stingray pattern construction refinement on the outcome of dress size medium (M) at fitting 1, fitting 2, fitting 3. Type of this research was descriptive. Data collection method used was observation in form of checklist (&radic;). Research data obtained from 30 observers Type of this research was descriptive. Data collection method used was observation in form of checklist (&radic;). Research data obtained from 30 observers. Data technique analysis used was descriptive quantitative with mean.Data analysis obtained that the refinement of stingray pattern construction on the outcome of dress size medium (M), aspects, design suitability of stingray dress at fitting 1, it mean 2.8 within fair good category. After fitting 2, it is better, become 3.13 within good category. And after fitting 3, mean become 4 is very good category. Aspect of stingray dress cutting at fitting 1 obtained mean 3.2 with good category, after fitting 2, mean become 3.13 is good category. After fitting 3, mean become 4 very good category. At aspect of drapery volume on stingray dress at fitting 1, mean is 3.13 within good category. After fitting 2 with mean become 3.16 is good category, and after fitting 3 mean become 4 very good category. Keywords: Refinement of stingray pattern, outcome of dress size medium (M)
Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Menggunakan Media Prototype Pada Sub Kompetensi Menjahit Kebaya Modifikasi Siswa Kelas XI Busana Butik 1 SMK Negeri Rengel Puji Lestari, Enik
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i3.15631

Abstract

Abstrak Pembelajaran langsung yang diterapkan untuk menyampaikan materi menjahit kebaya modifikasi sebelumnya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), hal ini terjadi karena kurangnya aktivitas guru dan siswa sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru, respon siswa dan hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran langsung dengan menggunakan media prototype pada sub kompetensi menjahit kebaya modifikasi Siswa Kelas XI Busana Butik 1 SMK Negeri Rengel. Je-nis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dan metode pengumpulan data yang dilakukan ada-lah observasi, tes dengan instrumen penelitian yaitu lembar observasi untuk aktivitas guru, lembar tes kognitif dan kinerja yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas guru pada siklus 1 adalah 2,90, siklus 2 adalah 2,85 dan siklus 3 adalah 2,94. Tingkat ketercapaian hasil belajar siswa pada siklus 1 adalah 100% tuntas, siklus 2 adalah 100% tuntas dan siklus 3 adalah 100% tuntas. Respon siswa dapat dikatakan adanya respon positif karena persentase jawaban siswa pada setiap aspek pertanyaan berada &ge; 65%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung dengan menggunakan media prototype pada sub kompetensi menjahit kebaya modifikasi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar menjahit kebaya modifikasi Kelas XI Busana Butik 1 SMK Negeri Rengel. Kata kunci: Pembelajaran langsung, kebaya modifikasi, aktivitas guru, respon siswa dan hasil belajar siswa. Abstract Direct instruction which has been applied for sewing of kebaya modification has not reachead minimum achieved criteria, it happened because it was lack of teacher&rsquo;s and student&rsquo;s activity so that it affected the students learning outcome or achievement. The aims of this rasearch are to improve teacher&rsquo;s activity , the student&rsquo;s responses and the student&rsquo;s learning achievement on sub subject for sewing of kebaya modification on grade XI Busana Butik 1 in SMK Negeri Rengel. The type of this research is Classroom Action Research. Data collecting methods conducted were observation, test with research instrument in the form of observation sheet for teacher&rsquo;s and student&rsquo;s activity and examination sheet for cognitive anf psychomotor test which are both used to know the student&rsquo;s learning achievement individually or clasically. Data analysis method used was descriptive cualitative analysis. The research yield shows that average of teacher&rsquo;s activity at cycle 1 respectively 2,90, cycle 2 respectively 2,85 and cycle 3 respectively 2,94. Student activity respectively at cycle 1 are 100 %, cycle 2 are 100 % and cycle 3 are 100 % too. The student&rsquo;s responses can be said to be a positive response because the percentage of students in every aspect of the question is &ge; 65%. Through these yields, it could be concluded that the implementation of dirrect instruction are able to be used to improve learning skill of the sewing kebaya modification on grader XI Busana Butik 1 in SMK Negeri Rengel. Keywords: Direct instruction, kebaya modification, teacher&rsquo;s activity, the student&rsquo;s responses and learning achievement.
Pengaruh Teknik Mordanting Terhadap Hasil Jadi Pewarnaan Alami Pada Jilbab Berbahan Sutera Dengan Ekstrak Gambir Menggunakan Teknik Tie Dye Maharani, Rizky
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i3.15945

Abstract

Abstrak Pewarnaan alami adalah zat pewarna yang berasal dari tumbuhan seperti ekstrak gambir. Ekstrak gambir adalah ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan gambir (Uncaria Gambir Roxb) yang telah dikeringkan. Dalam proses pewarnaan alami perlu melakukan mordanting untuk penguat dan pembangkit warna. Teknik mordanting ada tiga teknik yaitu teknik mordating awal/pendahuluan, simultan, dan akhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil jadi pewarnaan alami dengan ekstrak gambir menggunakanteknikmordanting yaitu awal / pendahuluan, simultan, dan akhir pada jilbab berbahan sutera, dan untuk mengetahui pengaruh pewarnaan alami dengan ekstrak gambir menggunakanteknik mordanting awal / pendahuluan, simultan, dan akhir pada jilbab berbahan sutera. Jenis penelitan ini termasuk penelitian eksperimen. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi, yang berjumlah 30 responden dan lembar instrumen dalam bentuk berupa pemberian skor kemudian dianalisis menggunakan bantuan komputer program SPSS 17 dengan nilai signifikan 0,05. Hasil analisis menunjukan (1) hasil jadi pewarnaan alami dengan ekstrak gambir pada jilbab berbahan sutera menggunakan tiga teknik mordanting yang terbaik yaitu teknik mordanting simultan dengan Mean sebesar 2,87 pada aspek kerataan warna. Mean sebesar 3,71 pada aspek ketajaman warna. Mean sebesar 3,54 pada aspek daya serap warna. Mean keseluruhan aspek pewarnaan alami pada teknik simultan sebesar 3,37 termasuk kategori sangat baik. (2) ada pengaruh yang signifikan teknik mordanting awal/pendahuluan, simultan, dan akhir berpengaruh terhadap hasil jadi pewarnaan alami pada jilbab berbahan sutera dengan ekstrak gambir menggunakan teknik Tie Dye. Kata Kunci: teknik mordanting, hasil jadi pewarnaan alami pada jilbab berbahan sutera, ekstrak gambir, teknik tie dye Abstract Natural dye is the dye originated from plants like gambir extract. Gambir extract is extracted from leaf and branch of gambir plant (Uncaria Gambir Roxb) that dried. In the process of natural dyeing required to do mordanting to strengthen and generates the color. There are three mordanting technique, they are pre-mordanting, simultaneous mordanting, and post-mordanting. research aimed to know the outcome of natural dyeing with gambir extract by using mordanting technique that are pre-mordanting, simultaneous mordanting, and post-mordanting on silk fabric veil, and to know the effect of natural dyeing with gambir extract by using mordanting technique that are pre-mordanting, simultaneous mordanting, and post-mordanting on silk fabric veil. Type of this research included in experimental.Data collection technique this research was using observation method, by 30 respondents and using instrument sheet in form of scoring then analyzed using SPSS 17 with level of significance 0,05. Research yield shows (1) The best outcome of natural dyeing with gambir extract on silk fabric veil by using three mordanting technique is by using simultaneous mordanting with mean 2.87 on aspect of color evenness, mean 3.71 for aspect of color sharpness, mean 3.54 on aspect of color absorption, and mean for total aspect of natural dyeing with simultaneous technique is 3.37 that included in very good category. (2) there are significant influence of pre-mordanting, simultaneous mordanting, and post-mordanting technique toward the outcome of natural dyeing on silk fabric veil with gambir extract from each aspect. Keywords: mordanting technique, the outcome of natural dyeing on silk fabric veil, gambir extract, tie dye technique
Pengaruh Penggunaan Bahan Terhadap Hasil Jadi Rok Setengah Lingkar Pada Model Ukuran M prihatin, yeni
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i3.16199

Abstract

Peningkatan Keterampilan Membuat Rok Drapery Melalui Pelatihan Pada Siswa Kelas XII SMK YPM 2 Taman Sidoarjo AZKIYAH, ROUDHOTUL
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i3.16329

Abstract

Abstrak Pelatihan pembuatan rok drapery diadakan untuk meningkatkan keterampilan siswa busana butik kelas XII SMK YPM 2 Taman Sidoarjo dalam membuat pola busana secara draping. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keterlaksanaan pengelolaan pelatihan, aktivitas peserta pelatihan, hasil jadi praktek pembuatan rok draperi, dan respon peserta dalam kegiatan pelatihan membuat rok draperi. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pre eksperimental design dengan rancangan penelitian pre-test and post-test group design. Subyek penelitian adalah siswa kelas XII Busana Butik SMK YPM 2 Taman sidoarjo yang berjumlah 21 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, tes dan angket. Metode analisis data menggunakan rata-rata untuk keterlaksanaan pengelolaan pelatihan dan hasil keterampilan, persentase untuk aktivitas dan respon peserta, dan uji t untuk mengetahui perbedaan nilai rerata pre-test dan post-test hasil pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) keterlaksanaan pengelolaan pelatihan didapat rata-rata 3,5 dengan kategori baik sekali 2) aktivitas peserta didapat rata-rata (81-100)% dengan kategori sangat baik 3) hasil pembuatan rok draperi pada pre-test diperoleh rata-rata 61,33 dan post-test sebesar 88,83, hasil uji t sebesar 22,989 dengan taraf signifikasi 0,000 kurang dari 0,05 sehingga dikatakan pelatihan mengalami peningkatan yang signifikan 4) respon peserta terhadap pelatihan menyatakan &ldquo;ya&rdquo; dengan rata-rata (90-100)% dalam kategori sangat baik. Kata Kunci: Pelatihan, Peningkatan Keterampilan, Rok Drapery. Abstract The training of making drapery skirt conducted to improves skill of Boutique Fashion grader XII SMK YPM 2 Taman Sidoarjo in making garment pattern in draping manner. The aims of this research are to know the realization of training management, trainee activity, product of making drapery skirt practice, and trainee response toward training of making drapery skirt. Type of this research was pre-experimental research design with pre-test and post-test group design. Subject of this research were grader XII Boutique Fashion in SMK YPM 2 Taman Sidoarjo as many as 21 students. Data collected by using observation method, test, and questionnaire. Data analysis method using mean for realization of training management and skill product, percentage for trainee activity and response, and t-test to know the difference mean of training pre-test and post-test. Result of the research shows that 1) the realization of training management obtained mean 3.5 with category is very good, 2) trainee activity obtained mean (81-100%) with category is very good, 3) product of drapery skirt at pre-test obtained mean 61.33 and at post-test 88.83, result of t-test is 22.989 with significance level 0.000 less than 0.05 then could be said that the training experience significant improvement, 4) trainee response toward training stated &ldquo;yes&rdquo; with mean (90-100)% within very good category. Keywords: Training, skill improvement, drapery skirt.
Pengaruh Lama Pemeraman Terhadap Hasil Jadi Tie Dye Pada Kain Katun Eka Pratiwi, Rulia
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i3.16361

Abstract

Abstrak Tie dye adalah jumputan, sedangkan dalam bahasa Afrika disebut adire, dalam bahasa India bandhana, dan dalam bahasa Jepang shibori. Menurut Karmila (2010; 9) tie dye adalah kain jumputan pada beberapa bagian tertentu, kemudian diikat dengan tali lalu dicelup. Kain akan menyerap warna kecuali pada bagian-bagian yang diikat. Dengan demikian terbentuklah pola-pola pada kain. Pada penelitian ini tie dye diterapkan pada kain katun. Tujuan penelitian ini adalah a). Untuk mengetahui pengaruh lama pemeraman terhadap hasil jadi tie dye pada kain katun. b). Untuk mengetahui hasil jadi terbaik pengaruh lama pemeraman pada hasil tie dye pada kain katun. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, dengan variabel bebas yakni perbedaan lama pemeraman yaitu 18 jam, 24 jam dan 30 jam. Variabel terikat yaitu hasil jadi tie dye. Meliputi ketajaman warna tie dye, daya serap kain katun, dan hasil jadi motif tie dye. Metode pengumpulan data adalah observasi dengan lembar observasi (checklist) kepada 30 orang observer, yang terdiri dari 4 orang dosen Tata Busana Jurusan PKK Fakultas Teknik dan 26 orang semi terlatih yaitu mahasiswa prodi Tata Busana yang telah menempuh mata kuliah Desain Tekstil. Analisis data menggunakan anava tunggal, dengan uji lanjut Duncan. Terdapat pengaruh yang signifikan pada aspek ketajaman warna dan daya serap warna (p<0,05). Hal ini didukung dengan uji Duncan bahwa lama pemeraman 30 jam menghasilkan ketajaman warna yang lebih baik dibanding lama pemeraman 18 jam dan 24 jam. Sedangkan pada aspek daya serap pada uji Duncan menyatakan bahwa lama pemeraman 24 jam dan 30 jam menghasilkan daya serap yang lebih baik dibandingkan lama pemeraman 18 jam. Pada aspek hasil jadi motif menunjukkan lama waktu pemeraman tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada aspek hasil jadi motif. Kata kunci: Tie dye, lama pemeraman, hasil lama pemeraman. Abstract Tie dye is pinches, while in African language called adire, in India bandhana, and in Japan Shibori. According to Karmila (2010: 9) tie dye is pinches fabric on some certain area, then tied and dyed. The fabric will absorb the color except at tied areas. By this the patterns will be formed on fabric. In this research, tie dye applied on cotton fabric. The aim of this research were a) to know the aging time toward the outcome of tie dye on cotton fabric, b) to know the best outcome of aging time toward tie dye on cotton fabric. This research included in experimental research, with independent variable are aging time, they are 18 hours, 24 hours, and 30 hours. The dependent variable is the outcome of tie dye, including color sharpness, the absorption of cotton fabric, and the outcome motif of tie dye. Data collecting method was observation with check list for 30 observer, they are 4 trained observers, lecturer of Fashion Design Department and 26 semi-trained observers, student of Fashion Design Department who had passed lesson of Textile Design. Data analysis was using one way anava with Duncan post hoc test. There are significant effect on aspects of color and color absorbtion (p<0.05). This is supported by Duncan test that aging time 30 hours produced better color sharpness than aging time 18 hours and 24 hours. While at color absorbtion Duncan test stated that aging time 24 hours and 30 hours produce better absorbtion than aging time 18 hours. At aspect of motif outcome aging time has no significant effect the outcome of motif. Keywords: tie dye, aging time, result of aging time.
Pengaruh Jenis Benang Rajut Terhadap Hasil Jadi Tatting Pada Kerah Rebah LAILATUL K, ANIK
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i3.16448

Abstract

Abstrak Salah satu teknik membuat kain ialah dengan cara merenda atau membuat renda (lace). Dalam perkembangannya, terdapat beberapa jenis renda berdasarkan cara pembuatannya, salah satunya adalah knotted lace (renda yang dibuat dengan cara menyimpul). Salah satu jenis knotted lace adalah tatting.Tatting adalah seni merenda yang dikerjakan dengan menggunakan alat berupa shuttle atau jarum tatting, serta crochet dengan bahan berupa benang. Dalam bahasa Prancis tatting disebut Frivolite. Tatting dalam penelitian ini diterapkan pada bentuk krah rebah dengan menggunakan tiga jenis benang rajut yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis benang rajut katun, polyester dan nylon terhadap hasil jadi tatting pada kerah rebah dan untuk mengetahui jenis benang rajut manakah yang menghasilkantattingterbaik pada kerah rebah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi yang dilakukan pada bulan februari sampai bulan juli 2016 di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Observasi dilakukan oleh 30 orang observerdengan cara mengisi lembar observasi penelitian. Analisis data yang digunakan yaitu dengan uji anava tunggal. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh jenis benang rajut terhadap hasil jadi tatting pada kerah rebah. Tingkat signifikan semua aspek adalah p>0,05, sehingga Ha ditolak. Hasil jadi tatting ditinjau dari 3 aspek, pada aspek bentuk tusuk tatting, benang rajut katun mendapatkan mean tertinggi dengan nilai 2,27. Pada aspek kerapatan tusuk tatting benang katun mendapatkan mean tertinggi dengan nilai 2,14, namun pada aspek jatuhnya kerah pada badan, benang nylon menunjukkan mean dengan nilai 2,07. Dengan demikian jenis benang rajut yang menghasilkan tatting terbaik pada kerah rebah adalah benang rajut katun. Kata kunci: Tatting, jenis benang rajut, kerah rebah. Abstract A technique to make fabric is by crocheting or lace making (lace). In it development, there are several types of lace based on it manufacture, one of it knotted lace (lace made by knoting). A type of knotted lace is tatting. Tatting is the art of lacework is conducted by using a shuttle or needle tatting and crochet used a knitting yarn. In French Tatting called Frivolite. Tatting in this research applied to a flat collar using three different types of knitting yarn. The purpose of this research is for to know the influence a type of knitting yarn; cotton, polyester and nylon to the product of tatting on flat collar and to know which the knitting yarn produced the best tatting on flat collar. This research included in experimental research. Methods of data collection is conducted by observation in February to July 2016 at Home Economic Department, Faculty Of Engineering State University Of Surabaya. The observations were performed by 30 observers by filling research observation sheet. Analysis data used was one way anava test. Statistical analysis showed that there was no influence type of knitting yarn to the finished product of tatting on the flat collar. Significant levels of all aspects are p> 0.05, so Ha rejected. Tatting product viewed from three aspects, at puncture tatting aspect, cotton knitting yarn obtain highest mean score 2.27. In the aspect of density puncture tatting cotton yarn obtain highest mean score 2.14, but at aspect of the flat collar drape on the body, nylon yarn showed mean score 2.07. Thus the type of knitting yarn that produces the best tatting on the flat collar is cotton knitting yarn. Keywords: Tatting, knitting yarn types, flat collar.
Busana Raka Raki Jawa Timur SEKAR LARASATI, RENY
Jurnal Online Tata Busana Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v5i3.17234

Abstract

Abstrak Raka Raki Jawa tImur merupakan sebutan bagi duta wisata Jawa Timur.Raka merupakan sebutan untuk duta wisata laki-laki sedangkan Raki sebutan untuk duta wisata perempuan.Busana yang dikenakan oleh duta wisata Raka Raki Jawa Timur tak kalah pentingnnya dan hal ini juga merupakan salah satu wujud promosi budaya. Busana Raka Raki Jawa Timur terwujud dari rumusan beberapa budayawan, seniman dan pengamat busana nasional diseluruh Jawa Timur.Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan bentuk busana Raka Raki Jawa Timur, (2) mendeskripsikan warna busana Raka Raki Jawa Timur, dan (3) mendeskripsikan makna busana Raka Raki Jawa Timur. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik penggumpulan data yang dilakukan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan teknik triangulasi yakni dengan menggabungkan tiga metode yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Raka merupakan sebutan untuk duta wisata Jawa Timur Pria dan Raki merupakan sebutan untuk duta wisata Wanita. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) bentuk busana Raka berupa beskap dengan celana panjang dan terdapat kain yang dililitkan pada panggul kemudian memakai udeng tertutup pada bagian kepala sedangkan bentuk busana Raki berupa kebaya standard tanpa kutu baru dengan selendang dan kain panjang bermotif bang-bangan khas Jawa Timur, (2) warna yang dipakai pada busana Raka adalah warna gelap (hitam) sedangkan warna yang digunakan pada busana Raki bervariasi dan dominan warna cerah. (3) Makna busana Raka, 5 kancing pada tengah muka beskap melambangkan rukun islam, 2 kancing pada leher melambangkan dua kalimat syahadat, 6 kancing pada manset yang masing-masing terdiri dari 3 kancing melambangkan rukun iman. Kain yang digunakan oleh Raka melambangkan kesopanan.Sedangkan busana Raki melambangkan keanggunan seorang wanita Jawa Timur. Kata Kunci : Busana Raka Raki Jawa Timur, warna, makna Abstract Raka Raki of East Java is a mention for tourism ambassador of East Java. Raka is a predicate for boy tourism ambassador, while Raki is a predicate for girl tourism ambassador. The costumes wearing by Raka Raki tourism ambassador is equally important and in this case, it also a manifest of cultural promotion. Costumes of East Java Raka Raki created from the formulation of some humanist, artist, and observer of national costumes in East Java territory. The aims of this research are: (1) describes construction of East Java Raka Raki Costumes, (2) describes color of East Java Raka Raki costumes, and (3) describes meaning of East Java Raka Raki costumes. Type of this research is descriptive quantitative research with data collecting technique conducted were observation, interview, and documentation. Data analysis technique used triangulation that combine three methods those are observation, interview, and documentation. Raka is the term for East Java tourism ambassador Men and Raki is a term for Women tourism ambassador. Raka is Result of this research shows that (1) the construction of Raka costume are basofi with pants and fabric convoluted on hip and wearing closed udeng on head. While for Raki costume are standard kebaya without kutu baru (gear), wearing shawl and long fabric with East Java characteristic motif bang-bangan. (2) the color applied on Raka costume is dark (black) and on Raki costume is varied and dominantly bright. (3) Meaning of Raka costume, 5 buttons on center front of beskap is symbol of Islam commandment, 2 buttons on collar is symbol of two confessions of faith, 6 buttons on cuffs that each consist of 3 buttons is symbol pillars of faith. The fabric used by Raka symbolize the corteous. Keywords: Costume of East Java Raka Raki, color, meaning

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 2 (2025): Jurnal Online Tata Busana Juli 2025 Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Online Tata Busana Maret 2025 Vol. 13 No. 3 (2024): Jurnal Online Tata Busana November 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Online Tata Busana Juli 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Online Tata Busana Maret 2024 Vol. 12 No. 3 (2023): Jurnal Online Tata Busana November 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Online Tata Busana Juli 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Online Tata Busana Maret 2023 Vol. 11 No. 3 (2022): Jurnal Online Tata Busana November 2022 Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Online Tata Busana Juli 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Online Tata Busana Maret 2022 Vol. 10 No. 02 (2021): Jurnal Online Tata Busana Juli 2021 Vol. 10 No. 01 (2021): Jurnal Online Tata Busana Maret 2021 Vol. 10 No. 3 (2021): Jurnal Online Tata Busana November 2021 Vol. 9 No. 03 (2020): Jurnal Online Tata Busana Desember 2020 Vol. 9 No. 2 (2020) Vol. 9 No. 1 (2020) Vol. 8 No. 3 (2019) Vol. 8 No. 2 (2019) Vol. 8 No. 1 (2019) Vol. 7 No. 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Edisi Yudisium Februari 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Jurnal Online Tata Busana Maret 2018 Vol. 7 No. 3 (2018) Vol. 6 No. 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Volume 6, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2016 Vol. 4 No. 3 (2015): Volume 4, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015 Vol. 3 No. 3 (2014): Volume 3, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2014 Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Online Tata Busana Mei 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2013 More Issue