cover
Contact Name
Mita Yuniati
Contact Email
mitayuniati@unesa.ac.id
Phone
+6285736219539
Journal Mail Official
mitayuniati@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Gedung A3 Lt. 2, Fakultas Teknik - Universitas Negeri Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Online Tata Busana
Jurnal Online Tata Busana berisi hasil penelitian bidang Fesyen baik di kependidikan maupun non kependidikan. Focus and Scope: - Pendidikan Tata Busana - Fesyen - Tekstil - Kriya tekstil - Teknologi menjahit - Pola Busana - Manajemen dan Kewirusahaan Fesyen
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017" : 6 Documents clear
Uji Coba Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Kompetensi Mengoperasikan Mesin Jahit Manual dan Industri di Kelas X Busana Butik 1 SMKN 1 Baureno, Bojonegoro UMMATUS S, AYU
Jurnal Online Tata Busana Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v6i2.18623

Abstract

Abstrak Kompetensi mengoperasikan mesin jahit manual dan industri merupakan salah satu materi pelajaran dasar teknologi menjahit. Tujuan Penelitian ingin mengetahui pengaruh diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada kompetensi mengoperasikan mesin jahit manual dan industri. Populasi dan sampel penelitian berjumlah 20 siswa. Metode penelitian adalah mix method. Desain pene-litian adalah One Group Pretest - Posttest. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, dan tes (tes tulis dan tes kinerja). Dianalisis secara deskriptif dan statistik uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terlaksana dengan sangat baik. Hasil penilaian sikap siswa menunjukkan bahwa siswa sudah menerapkan sikap bertanggung jawab bekerja sama, saling menghargai, disiplin, jujur dan percaya diri dengan baik dalam proses pembelajaran. Nilai chi kuadrat adalah 0.185 ≥ 0.05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak, terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Setelah menggunakan penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw, hasil belajar kompetensi mesin jahit manual dan industri hasilnya meningkat. Temuan penelitian adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kompetensi mengoperasikan mesin jahit manual dan industri dapat meningkatkan aktivitas belajar, sikap siswa dan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dan psikomotorik. Kata kunci: Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hasil belajar siswa, kompetensi mengoperasikan mesin jahit manual dan industri Abstract Competency of operate manual and industry sewing machine is one of subject matter of basic sewing technology. Research purpose is determine the effect applied cooperative learning type jigsaw to learning activity and learning outcomes student on competency of operate manual and industry sewing machine. Population and sample of research is 20 students. Research method is mix method. Research design is One Group Pretest - Posttest. Collected data use observation technique and test (write test and performance test). Analyzed descriptively and statistic chi square test. The research result thant student activity on cooperative learning type jigsaw performing well. The research result that student had applied attitude of responsibility, respect, discipline, honest and confidence of learning process is well. Value of chi square is 0.185 ≥ 0.05. Then Ha is eccepted and Ho is rejected, there was increas of learning result before and after applied cooperative learning type jigsaw. After applied cooperative type jigsaw, the learning result of competency of operate manual and industry sewing machine is increase. The research findings is applied cooperative learning type jigsaw on competency of operate manual and industry sewing machine can increase learning activity, student attitude, and the learning outcomes of student on aspect cognitif and psicomotor. Keywords: Cooperative learning type jigsaw, the learning outcomes of students, competency of operate manual and industry sewing machine
Minat Konsumen Pada Aksesoris Kalung Dari Limbah Kulit Siwalan MAFIKASARI, VEFIANA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v6i2.18650

Abstract

Abstrak Pemanfaatan limbah kulit siwalan sebagai aksesoris bertujuan untuk mengetahui minat konsumen terhadap desain aksesoris dan mengetahui kriteria desain pengembangan aksesoris 9 kalung dari limbah kulit siwalan yang paling diminati oleh konsumen ditinjau dari unsur dan prinsip desain berdasarkan survey. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif menggunakan perhitungan persentase. Hasil penelitian minat konsumen terhadap desain aksesoris kaung dari limbah kulit siwalan adalah 1) Usia 13-15 Tahun, unsur bentuk lingkaran sangat suka 80%, suka 20%, unsur warna kontras sangat suka 80%,suka 10%, unsur ukuran 70 cm sangat suka 70, suka 30%, prinsip irama bentuk persegi, warna kontras, dan ukuran 70 cm sangat suka 90%, suka 10%, bentuk oval, warna kontras, dan ukuran 70 cm sangat suka 80%, suka 20, bentuk lingkaran, warna netral, dan ukuran 50 cm sangat suka 30%, suka 70%,. 2) Usia 16-18 Tahun, bentuk persegi sangat suka 20%, suka 70%, warna netral sangat suka 30%, suka 50%, ukuran 60 cm sangat suka 20%, suka 70%, prinsip irama bentuk persegi, warna netral, dan ukuran 50 cm sangat suka 50%, suka 50%, bentuk oval, warna netral, dan ukuran 50 cm sangat suka 40%, suka 60%, bentuk lingkaran, warna netral, dan ukuran 50 cm sangat suka 30%, suka 60%. 3) Usia 19 – 21 Tahun, bentuk oval sangat suka 50%, suka 50%, warna netral sangat suka 10%, suka 60%, ukuran 70 cm dengan persentase sangat suka 10%, suka 70%, prinsip irama bentuk persegi, warna nuans, dan ukuran 60 cm sangat suka 10%, suka 60%, bentuk oval, warna nuans, dan ukuran 60 cm sangat suka 0%, suka 70%, bentuk lingkaran, warna netral, dan ukuran 50 cm sangat suka 20%, suka 60%. Desain aksesoris kalung dari limbah kulit siwalan yang paling diminati adalah usia 13-15 bentuk oval, warna kontras, dan ukuran kalung 70 cm dengan persentase 50%. Usia 16-18 tahun bentuk persegi, warna netral, dan ukuran kalung 50 cm dengan persentase 40%. Usia 19-21 tahun bentuk persegi, warna nuans, dan ukuran kalung 60 cm dengan persentase 30%. Kata Kunci: Pemanfaatan Limbah, Kulit Siwalan, Aksesoris Kalung. Abstract Utilization of palm shell waste as accessories aims to determine consumer interest towards design necklace of palm shell waste in terms of the elements and principles of design, and determine design necklace of leather waste siwalan most in demand by consumers. This research is a descriptive research with quantitative methods. Research instrument used was a questionnaire or a questionnaire sheet. The data analysis technique used is the technique of data analysis using quantitative descriptive percentage calculations. The results of the research interest of consumers against Kaung accessories designs from waste leather palm is 1) Ages 13-15 Years Old, elements of circular shape very like 80%, like 20%, contrasting color elements very like 80%, like 10%, an element of size 70 cm highly Like 70, like 30%, the principle of rhythm square shape, color contrast, and size of 70 cm is like 90%, like 10%, an oval shape, color contrast, and size of 70 cm is like 80%, like 20, a circle shape, color neutral, and the size of 50 cm is like 30% like 70% . 2) Ages 16-18 Years Old, square shape very like 20%, like 70%, a very neutral color like 30%, like 50%, the size of 60 cm is like 20%, like 70%, the principle of rhythm square shapes, neutral colors, and a size of 50 cm is like 50%, like 50%, an oval shape, neutral colors, and sizes of 50 cm is like 40%, like 60%, a circular shape, neutral colors, and sizes of 50 cm is like 30% like 60%. 3) Age 19-21 Years Old, oval shape very like 50%, like 50%, neutral colors are very like 10%, like 60%, size 70 cm with a percentage really like 10%, like 70%, the principle of rhythm square shapes, colors Nuans, and size of 60 cm is like 10%, like 60%, an oval shape, color Nuans, and measures 60 cm really like 0%, like 70%, a circular shape, neutral colors, and sizes of 50 cm is like 20%, like 60%. Design necklace of leather waste siwalan most desirable is 13-15 oval shape, contrasting colors, and the size of the necklace 70 cm with a percentage of 50%. 16-18 square shapes, neutral colors, and the size of the necklace 50 cm with a percentage of 40%. Age 19-21 years old square shapes, colors Nuans and necklace size 60 cm with a percentage of 30%. Keywords: Waste Utilization, Siwalan Leather, Accessories Necklac.
Perbaikan Sarouel Pants Metode Winifred Aldrich Ayessa Maulidina, Putri
Jurnal Online Tata Busana Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v6i2.18651

Abstract

Abstrak Sarouel Pants merupakan celana yang diadaptasi dari budaya Islam dengan pesak yang menggantung dan membentuk drapery, celana ini menjadi trend pada Musim Semi tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil jadi Sarouel Pants metode Winifred Aldrich pada fitting I sebelum perbaikan, hasil jadi Sarouel Pants metode Winifred Aldrich fitting II ber-dasarkan perbaikan 1, dan hasil jadi Sarouel Pants metode Winifred Aldrich fitting III berdasarkan perbaikan 2. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menge-tahui hasil jadi Sarouel Pants metode Winifred Aldrich pada fitting I, II, dan III. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi yang dilakukan oleh 30 observer dengan menggunakan lembar observasi dalam bentuk check list menggunakan skala guttman. Kemudian dianalisis dengan menggunakan mean dan disajikan dalam diagram batang. Hasil observasi fitting I aspek hasil jadi pinggang dan panggul mendapatkan mean 3.04 kategori baik, hasil jadi yoke panggul mendapat-an mean 3.40 kategori baik, hasil jadi drapery mendapatkan mean 3.4 kategori baik , hasil jadi gusset mendapatkan mean 3.40 kategori baik , dan hasil jadi bentuk pipa celana pada sarouel pants mendapatkan mean 3.10 kategori baik sehingga diperlukan perbaikan untuk keseluruhan aspek. Perbaikan dilakukan dengan mengurangi 1 cm pada bagian lingkar pinggang dan panggul, mengu-rangi 1 cm pada garis yoke, membentuk garis kurva pada yoke, mengurangi 2 cm pada pipa ce-lana, dan mengurangi 2,5 cm pada pergelangan kaki. Hasil observasi fitting II berdasarkan per-baikan 1, untuk aspek hasil jadi pinggang dan panggul mendapatkan mean 4.0, hasil jadi yoke panggul mendapatkan mean 3.40 kategori baik, hasil jadi gusset mendapatkan mean 4.0 kategori sangat baik dan aspek hasil jadi bentuk pipa celana mendapatkan mean 4.0 kategori sangat baik. Perbaikan dilakukan pada aspek hasil jadi yoke panggul, dan hasil jadi drapery yaitu dengan membentuk garis kurva pada yoke. Hasil observasi fitting III berdasarkan perbaikan 2, untuk aspek hasil jadi pinggang dan panggul mendapatkan mean 4.0 , hasil jadi yoke panggul mendapatkan mean 4.0, hasil jadi drapery mendapatkan mean 4.0, hasil jadi gusset mendapatkan mean 4.0, dan hasil jadi bentuk pipa celana mendapatkan mean 4.0 sehingga tidak diperlukan perbaikan untuk keseluruhan aspek. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu untuk pembuatan sarouel pants dengan metode Winifred Aldrich menggunakan bahan knit yang memiliki daya mulur, pada bagian ping-gang dan panggul dikurangi 1-2 cm dari ukuran asli, pada bagian pipa celana dikurangi 1,5-2 cm dari ukuran asli, pada bagian yoke menggunakan serat memanjang, dan pada bagian gusset atau pesak menggunakan serat serong 45 derajat. Kata Kunci: Perbaikan sarouel pants, metode Winifred Aldrich. Abstract Sarouel Pants are trousers adapted from the Islamic culture with hanging crotch and drapery on it, these trousers are becoming a trend in the Spring of 2016. This study aims to find out the results of the Sarouel Pants using Winifred Aldrich method with 1st fitting before correction, 2nd fitting with correction 1, and 3rd fitting with corretion 2. This type of research is descriptive quantitative research that aims to find out the results of Sarouel Pants using Winifred Aldrich methods with fitting I, II, and III. The method used is the observation made by 30 observers using research instrument sheet in the form of a check list using Guttman scale which was then analyzed using mean and presented in a bar chart. In observation of the first fitting aspect of the results of the waist and hips get mean 3.04 with well average categories, the results of the hip yoke get mean 3.40 with well average categories, the results of the drapery get mean 3.4 with well average categories, the results of the gusset get mean 3.40 with well average categories, and the results of the pants pipeline get mean 3:10 with well average categories, therefore the are needed correction for the overall aspect in fitting I. In second fitting based on correction 1, the result of the waist and hips get a mean 4.0 with excellent average categories, the results of hip yoke get mean 3:40 with well average categories, the results of the gusset get mean 4.0 with excellent average categories and the result of the pants pipeline get mean 4.0 with excellent average categories. On fitting II there are still needed a correction for several aspect which is the result of hip yoke and the result of. In third fitting based on corretion 2, the result of the waist and hips get a mean 4.0 with excellent average categories, the results of hip yoke get mean 4.0 with excellent average categories, the results of the gusset get mean 4.0 with excellent average categories and the result of the pants pipeline get mean 4.0 with excellent average categories so no longer correction are needed for the overall aspect. Keywords: Correction Of Sarouel Pants, Winifred Aldrich Methods.
Perbedaan Hasil Hiasan Kombinasi Bordir dan Sulaman Bayangan Antara Kain Organdi Sutra dan Organdi Polyester Pada Half Circle Skirt PUTRI W, MEI
Jurnal Online Tata Busana Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v6i2.18714

Abstract

Abstrak Perkembangan desain tekstil saat ini mempunyai beragam jenis, bentuk dan cara penerapannya, seiring dengan perkembangan zaman hal tersebut turut mempengaruhi perkembangan mode yang kini semakin beragam dan inovatif. Inovasi produk sulaman perlu terus menerus dilakukan agar tidak mengalami kejenuhan trend demi memenuhi kebutuhan pasar yang semakin tinggi. Saat ini skirt menjadi fashion item yang sangat diminati wanita, karena sangat cocok dipadukan dengan berbagai atasan busana.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara kain organdi sutera dan organdi polyester ditinjau dari aspek bentuk hiasan, kerapian hiasan di bagian baik dan di bagian buruk, dan kestabilan hasil jadi hiasan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen dengan variabel bebas kain organdi sutera dan kain organdi polyester. Variabel terikat hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan pada half circle skirt ditinjau dari aspek bentuk hiasan, kerapian hiasan di bagian baik dan di bagian buruk dan kestabilan hasil jadi hiasan. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi pada 30 observer. Analisis data menggunakan lembar observasi pada 30 observer. Analisis data menggunakan uji t (t-test) dengan bantuan SPSS 18 dengan taraf signifikan ? ≤ 0,05. Berdasarkan analisis data statistik menggunakan uji t (t-test) pada penelitian yang telah dilakukan tentang perbedaan hasil hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester dapat disimpulkan, bahwa terdapat perbedaan pada hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester pada aspek bentuk hiasan pada half circle skirt. Sedangkan pada aspek kerapian hiasan dibagian baik dan dibagian buruk tidak terdapat perbedaan pada hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester. Kata Kunci: Hiasan, bordir, sulaman bayangan, organdi sutera, organdi polyester, half circle skirt. Abstract Development of textile designs currently has various types, shapes and how to implement, along with the time that also influence the development of fashion that is increasingly diverse and innovative. Embroidery product innovation needs to continue to do so as not to burn out the trend in order to meet the market requirements are higher. Currently skirt became fashion items that are very attractive lady, as is perfect paired with a variety of tops fashion. The purpose of this study was to determine differences in the results ornament combination of embroidered and shadow embroidery between use silk organdy and polyester organdy review of aspects of ornament shape, ornament neatness in good part and bad part, and the stability of the finished product decoration. This research is an experimental research with independent variable silk organdy and polyester organdy. The dependent variable the result ornament combination of embroidered and shadow embroidery on half circle skirt in terms of ornament shape, neatness decoration at the good and bad part and the stability of the finished product decoration. Methods of data collection using observation sheet at 30 observer. Data analysis using t test with SPSS 18 program with a significant level ? ≤ 0,05. Based on statistical data analysis using t test on the research that has been done on the differences ornament combination of embroidered and shadow embroidery using silk organdy and polyester organdy can be concluded, that there are difference in results ornament combination of embroidered and shadow embroidery between use silk organdy and polyester organdy on the aspect of ornament shape on half circle skirt and on the aspect of stability the result ornament on half circle skirt. While on the aspect of neatness decoration at the good and in the bad part there was no difference in the result of shadow embroidery between use silk organdy and polyester organdy. Keywords: Ornament, embroidered, shadow embroidery, silk organdy, polyester organdy, half circle skirt.
Pengembangan Desain Busana Pengantin Pinjung Iras Putri Bojonegoro ALFIAH, CHAFIDHOTIN
Jurnal Online Tata Busana Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v6i2.18830

Abstract

Abstrak Busana pengantin Pinjung Iras Putri Bojonegoro merupakan busana pengantin daerah yang sudah jarang diminati masyarakat karena desain yang kurang modern dan kurang praktis. Untuk itupengembangan desain dengan cara memodifikasi desain busana pengantin Pinjung Iras Putri Bojoegoro tanpa menghilangkan pakemnya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh desain busana pengantin Pinjung Iras Putri Bojonegoro yang lebih modern, estetik dan memiliki nilai ergonomis. Sehingga akan diminati mempelai untuk kembali menggunakan busana pengantin daerah. Metode dalam penelitian ini adalah deskripif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan di Bojonegoro. Teknik wawancara digunakan untuk menggali informasi mengenai busana pengantin Pinjung Iras Putri Bojonegoro. Teknik observasi digunakan untuk mengamati busana pakem serta memverifikasi hasil wawancara. Teknik dokumentasi digunakan untuk membuktikan adanya busana pengantin Pinjung Iras Pinjung Putri dimasa lampau. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan desain busana pengantin Pinjung Iras Putri Bojonegoro menerapkan unsur desain yaitu garis dan warna. Unsur garis yang diterapkan adalah garis lengkung yang memiliki makna luwes dan kombinasi warna yang melambangkan kemurnian, kemakmuran dan ketegasan. Sedangkan prinsip desain yang diterapkan adalah aksen, keseimbangan dan unity. aksen diterapkan pada rok draper, keseimbangan yang diterapkan adalah keseimbangan asimetris, unity atau kesatuan dalam desain ini terletak pada bagian rok yang tidak meninggalkan pakem. Dari hasil penelitian maka, pengembangan desain tersebut jika ditinjau dari aspek ergonomis maka hasilnya lebih mudah, praktis dan nyaman dalam penggunaanya, karena busana tersebut didesain dengan meggunakan resleting, hak kait dan seluruh busana bagian bawah digabungkan sehingga lebih praktis dan efisien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembagan desain Busana pengantin Pinjung Iras Putri Bojonegoro bermanfaat untuk pengusaha jasa rias pengantin. Kata kunci: Pengembangan Desain, Busana Pengantin, Pinjung Iras Putri Bojonegoro Abstract Pinjung Iras Putri Bojonegoro wedding dress is traditional wedding dress from Bojonegoro that was rarely interested in the society because of the design was ancient and lost with the use of bridal. Intricate use is also a consideration bride and wedding organizer. Design development is an attempt to modify the design of Pinjung Iras Putri Bojonegoro wedding dress whithout eliminates the characteristic. The purpose of this research was to obtain design the of Pinjung Iras Putri Bojonegoro wedding dress more modern, aesthetic and ergonomic value. So the bride would be desirable to re-use a traditional wedding dress . The method in this research is descriptive qualitative. Data were collected by using observation, interview and documentation. The data were collecting at Bojonegoro. Interview techniques used to dig up information of Pinjung Iras Putri Bojonegoro wedding dress. Observation techniques used to observe the characteristic and to verify the results of the interview. Documentation techniques is used to prove the existence of Pinjung Iras Putri Bojonegoro wedding dress in the past. The results showed that the development of the design Pinjung Iras Putri Bojonegoro wedding dress implement elements of design that is lines and colors. Line element that applied is a curved line that has a flexible meaning and color combinations that symbolizes purity, prosperity and firmness. While the design principles applied are accents, balance and unity. Accents applied to the skirt draper, the balance being applied is asymmetrical balance, unity in this design lies in part a skirt that did not leave the grip. From interviews with the expert, the development of the design when viewed from the ergonomic aspects of the results are more convenient, practical and comfortable for user, because fashion is created is by using zippers, hooks and right across the bottom coupled fashion so it is more practical and efficient. It can be concluded that developing a design Clothing bride Pinjung Iras Putri Bojonegoro helpful for businessmen bridal services. Keyword: Development Design, Wedding Dress, Pinjung Iras Putri Bojonegoro
Pengaruh Jumlah Tawas Terhadap Hasil Pewarnaan Dylon Pada Bulu Entok Sebagai Aksesoris Headpiece DIAN GH, PINK
Jurnal Online Tata Busana Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v6i2.18832

Abstract

Abstrak Tawas adalah garam rangkap aluminium sulfat, yang dipakai untuk menjernihkan air atau campuran bahan celup. Tawas memiliki ciri kristal putih gelap, tembus cahaya, bersifat menguatkan warna. Zat tersebut digunakan sebagai mordan dalam penggunaan zat warna sintetis dylon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil jadi pewarnaan dylon dan adanya pengaruh jumlah tawas terhadap hasil pewarnaan pada bulu entok sebagai aksesoris headpiece. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas pada penelitian ini adalah jumlah tawas seberat 5 gram/liter, 10 gram/liter dan 15 gram/liter. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil pewarnaan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, yang diolah dengan metode analisis statistik anava tunggal dengan bantuan SPSS 21 dengan taraf signifikan α ≤ 0,05. Hasil analisis data menyatakan bahwa hasil pewarnaan dylon pada aspek kerataan warna dan ketajaman warna dengan jumlah tawas 5 gram/liter dalam kategori tidak baik, jumlah tawas 10 gram/liter dalam kategori baik dan jumlah tawas 15 gram/liter dalam kategori sangat baik. Ada pengaruh jumlah tawas 5 gram/liter, 10 gram/liter, 15 gram/liter terhadap hasil pewarnaan dylon ditinjau dari aspek kerataan warna dengan signifikan α= 0,00 dan aspek ketajaman warna dengan signifikan α= 0,00. Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil jadi pewarnaan dylon pada bulu entok sebagai aksesoris headpiece dengan jumlah tawas 15 gram/liter sangat baik dan terdapat pengaruh jumlah tawas terhadap hasil pewarnaan dylon pada bulu entok sebagai aksesoris headpiece ditinjau dari aspek kerataan warna dan ketajaman warna. Kata Kunci : jumlah tawas, pewarnaan, dylon, bulu entok, aksesoris headpiece. Abstract Alum is double sulfate salts of aluminum sulfate used to clarify water or dye mixture. Alums has properties dark white crystal, transparent, strengthen color. These substances used as mordant in using of Dylon. The purpose of this research was to know result of coloration dylon and the influence of alum quantity toward result of coloration on Entok Fur As Accessories Headpiece. Type of this research was experimental research. The independent variables in this research was of mordant, that was alum and quantity that were 5 grams/liter, 10 grams/liter, and 15 grams/liter. It dependents variable was result of coloration. Data collecting technique used was observation, analyzed with one way anava statistic using SPSS 21 program with significance α= 0.05. The result of data analysis that result of coloration dylon on flatness of color and sharpness of color by quantity of alum 5 grams/liter in category is not well, quantity of alum 10 gram/liter in category is good and quantity of alum 15 grams/liter in category is very good. There is influence of the quantity of alum 5 grams/liter, 10 grams/liter, 15 grams/liter that result of coloration dylon terms of aspects flatness with significant α= 0,00 and aspects sharpness with significant α= 0,00. Based on data analysis result and discussion could be concluded that result of coloration dylon on feather Entok as accessories headpiece with quantity of alum 15 grams.liter is very good and there is effect on the quantity alum result of coloration dylon on feather Entok as accessories headpiece in terms from flatness of color and sharpness of color. Keyword : quantity of alum, coloration, dylon, feather entok, accessories headpiece.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 2 (2025): Jurnal Online Tata Busana Juli 2025 Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Online Tata Busana Maret 2025 Vol. 13 No. 3 (2024): Jurnal Online Tata Busana November 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Online Tata Busana Juli 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Online Tata Busana Maret 2024 Vol. 12 No. 3 (2023): Jurnal Online Tata Busana November 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Online Tata Busana Juli 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Online Tata Busana Maret 2023 Vol. 11 No. 3 (2022): Jurnal Online Tata Busana November 2022 Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Online Tata Busana Juli 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Online Tata Busana Maret 2022 Vol. 10 No. 02 (2021): Jurnal Online Tata Busana Juli 2021 Vol. 10 No. 01 (2021): Jurnal Online Tata Busana Maret 2021 Vol. 10 No. 3 (2021): Jurnal Online Tata Busana November 2021 Vol. 9 No. 03 (2020): Jurnal Online Tata Busana Desember 2020 Vol. 9 No. 2 (2020) Vol. 9 No. 1 (2020) Vol. 8 No. 3 (2019) Vol. 8 No. 2 (2019) Vol. 8 No. 1 (2019) Vol. 7 No. 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Edisi Yudisium Februari 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Jurnal Online Tata Busana Maret 2018 Vol. 7 No. 3 (2018) Vol. 6 No. 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Volume 6, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2016 Vol. 4 No. 3 (2015): Volume 4, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015 Vol. 3 No. 3 (2014): Volume 3, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2014 Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Online Tata Busana Mei 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2013 More Issue