Articles
14 Documents
Search results for
, issue
"Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah"
:
14 Documents
clear
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan di Desa Pambusuang, 2002-2017
Reksawan, M. Diant;
Ahmadin, Ahmadin;
Ridha, M. Rasyid
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (126.001 KB)
Karya ini berupaya menjelaskan perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Pambusuang sejak tahun 2002 hingga 2017 setelah modernisasi atau era modern. Puncak modernisasi baru terjadi di awal tahun 2000-an lebih tepatnya tahun 2002 dimana hal ini diperkuat dari adanya kegiatan melaut terakhir dengan perahu sandeq suatu kelompok nelayan di tahun tersebut. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah kehidupan sosial ekonomi masayarakat nelayan di Desa Pambusuang yang lebih baik setelah modernisasi perahu, serta dampak sosial lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan interkasi sosial. Penelitian ini adalah menggunakan pendekatan penelitian historis (Historical Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan mengumpulkan arsip terkait data-data kehidupan social ekonomi masyarakat nelayan Desa Pambusuang dari buku-buku maupun karya tulis ilmiah yang terkait permasalahan. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah.
Dou Donggo Menggugat: Sebuah Gejolak Sosial di Bima Era Orde Baru
Aksa, Aksa
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (166.941 KB)
Tulisan ini menjelaskan tentang gejolak sosial yang terjadi di daerah Bima pada masa Orde Baru. Gejolak sosial dalam bentuk gerakan protes massa berawal dari sikap dan kebijakan Letkol (Purn) Soeharmadji selama menjadi kepala Pemerintahan daerah tingkat II Bima. Sebagai perpanjangan tangan rezim Orde Baru, Letkol (Purn) Soeharmadji menjalankan politik hegemoni dan dominasi dengan cara intimidasi. Gejolak sosial ditandai dengan bersatunya elit-elit lokal dalam membangkitkan kesadaran massa. Para tokoh dari Donggo mulai menggerakan massa ‘menggugat’ rezim Soeharmadji yang cenderung represif dan diskriminatif di daerah Bima. Gerakan sosial dalam bentuk gerakan protes masyarakat memuncak pada tanggal 22 Juni 1972 muncul dari masyarakat kalangan bawah. Tampilnya masyarakat Donggo menggugat rezim Soeharmadji mengundang simpati dan antipati dari media massa, baik media lokal maupun media nasional. Aksi massa justru dituding oleh pemerintah sebagai tindakan makar. Tulisan ini bertujuan menjelaskan tentang gejolak sosial yang terjadi Bima sejak bersatunya elit-elit lokal dalam merancang strategi gerakan, dan menggelar aksi massa serta sorotan dari berbagai media baik lokal dan nasional. Metode yang digunakan yaitu metode penulisan sejarah (heuristik, kritik sumber (verifikasi), interpretasi dan historiografi). Metode penulisan berguna untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif demi mencapai kesimpulan yang utuh.
Takalar Pada Masa Pemerintahan Burhanuddin Baharuddin, 2012-2017
Rahmawati, St.;
Najamuddin, Najamuddin;
Bahri, Bahri
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kondisi Kabupaten Takalar sebelum pemerintahan Burhanuddin Baharuddin, strategi kebijakan yang menjadi prioritatas pada masa Burhanuddin Baharuddin, serta hasil yang dicapai pada masa pemerintahan Burhanuddin Baharuddin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan; Heuristik (pengumpulan data), kritik sumber, interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemerintahan Burhanuddin Bahruddin, Kabupaten Takalar dari aspek pembangunan infrastruktur dan pendidikan masih relatif kurang dilihat dari produktifitas pembangunan lainnya. Selama lima tahun pemerintahannya Burhanuddin Bahruddin berhasil menjadikan Kabupaten Takalar menjadi Kabupaten yang lebih maju. Perkembangan Kabupaten Takalar dapat dilihat dari meningkatkan pembangunan daerah khususnya infrastruktur jalan, pembuatan jalan beton persawahan, pembuatan saluran irigasi pembangunan sarana dan prasarana umum lainnya seperti: Pembangunan Tribun, pembangunan taman, dan penambahan fasilitas umum dilapangan H. Makkatang Dg.Sibali. dibidang pendidikan (biaya pendidikan gratis dan bantuan biaya penyelesaian studi bagi mahasiswa) , dibidang ekonomi (pertanian), dan dibidang kesehatan (biaya kesehatan gratis dibuatnya Kartu Jaminan Kesehatan Daerah).
Usaha Tambang Pasir Batu di Desa Lonjoboko Kabupaten Gowa, 2006-2018
Aswan, Aswan;
Najamuddin, Najamuddin;
Bahri, Bahri
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang , dinamika perkembangan, dan dampak usaha tambang pasir batu di Desa Lonjoboko Kabupaten Gowa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang berdirinya usaha tambang pasir batu adalah lokasinya yang strategis karena dekat dengan Sungai Je’neberang sebagai tempat untuk menambang, besarnya permintaan akan material untuk pembangunan serta letak desa lonjoboko yang juga strategis sebagai sentra produksi tambang. Dalam menjalankan usaha tambang pasir batu di Desa Lonjoboko mengalami beberapa dinamika baik dari segi permodalan, kegiatan produksi, serta beberapa pengeluaran untuk keperluan usaha sebagai penunjang berjalannya usaha tersebut.  Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa munculnya usaha-usaha tambang pasir batu di Desa Lonjoboko Kabupaten Gowa telah mengakibatkan berbagai dampak diantaranya adalah dampak terhadap lingkungan seperti pencemaran tanah, pencemaran udara, debu yang berterbangan, kebisingan dan kerusakan jalan. Dampak sosial dengan adanya masala-masalah sosial seperti jalur lintasan penambangan yang harus melintasi tanah milik sendiri, rusaknya jalan sebagai sarana transportasi umum dan sengketa lahan. Selanjutnya dampak ekonomi, yakni dengan terserapnya beberapa tenaga kerja oleh usaha tambang tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif kesejarahan. Penelitian ini dilakukan melalui studi lapangan dan kajian pustaka dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang mempunyai tahapan kerja, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi
Nilai Pendidikan Karakter Antikorupsi dalam Kearifan Lokal Masyarakat Ammatoa dan Masyarakat Baduy
Agussalim, Agussalim
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kearifan lokal Masyarakat Ammatoa dan Mayarakat Baduy mengandung nilai-nilai pendidikan karakter di antaranya kesederhanaan dan kejujuran. Nilai inilah yang harus dikembangkan sejak awal kepada peserta didik karena sesunguhnya secara fitrah mereka telah dianugerahi sifat sederhana dan jujur. Hanya saja lingkungan banyak merubah karakter asli mereka, sehingga diperlukan upaya yang disebut pendidikan karakter. Dan salah satu proses penting dalam pendidikan karakter adalah dengan mengeksplorasi kembali nilai-nilai kearifan lokal utamanya tentang kesederhanaan dan kejujuran.
Mempertahankan Sang Merah Putih Tahun 1948: Tinjauan Sejarah Biografi Husein Mutahar
Rahmawati, Melinda;
Jumardi, Jumardi
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pada awal kemerdekaannya, Indonesia masih belum sepenuhnya mendapat pengakuan kedaulatan oleh negara lain. Belanda memanfaatkan hal tersebut untuk kembali berkuasa atas Indonesia. Tentu perjuangan fisik dan diplomasi telah ditempuh untuk menghentikan niat belanda tersebut. Dua kali Negeri Belanda mencoba kekuatan militer Indonesia melalui Agresi Militer I dan II. Salah satu tokoh yang memiliki peran dalam Agresi Militer II ialah Husein Mutahar dengan Perannya dalam menyelamatkan Bendera Sang Merah Putih. Metode penelitian yang digunakan ialah metode historiografi dengan membandingkan beberapa literasi yang bersumber dari buku teks, jurnal ilmiah, dan lainnya. hasil dari penelitian ini adalah terpublikasikannya salah satu peristiwa sejarah dari sudut pandang biografi tokoh agar para pembaca dapat lebih menghayati peristiwa sejarah yang ada serta tumbuhnya rasa nasionalisme melalui kisah dalam biografi tokoh tersebut.
Dinamika Perdagangan Kopra di Kepulauan Selayar, 1946-1949
Anwar, Sukardy;
Bosra, Mustari;
Patahuddin, Patahuddin
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui latarbelakang perdagangan kopra di Selayar pada masa Republik Indonesia Serikat, perkembangan perdagangan kopra dan tata kelola niaga per-kopra-an serta dampak perdagangan kopra pada masa Pemerintahan Republik Indonesia Serikat terhadap masyarakat di Selayar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yakni heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa perdagangan kopra di Selayar pada tahun 1946-1949 sangat tinggi terutama harga kopra di pasaran dunia, sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat Selayar memperluas lahan tanaman kelapa. Peran Selayar dalam perdagangan internasional menjadikan masyarakatnya sejahtera pada masa itu karena harga kopra yang memiliki nilai jual yang tinggi. Namun dilain sisi juga secara tidak langsung membuat masyarakat Selayar menjadi malas dalam mata pencaharian lain karena mereka hanya fokus dalam hal memperbanyak pohon kelapa dan mengelolah kopra.Â
Perubahan Alat-Alat Produksi Pandai Besi Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang, 1990-2017
Sukardi, Sukardi;
Jumadi, Jumadi;
Najamuddin, Najamuddin
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan mengetahui masuknya modernisasi teknologi terhadap kegiatan industri pandai besi di kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang tahun 1990 – 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelurahan Massepe menjadi pusat industri pandai besi di kabupaten Sidenreng Rappang. Keberadaan pandai besi merupakan kegiatan industri turun – temurun yang awalnya masih sangat bersifat sederhana tradisional. Alat – alat yang di gunakan juga bersifat tradisional seperti pompa angin manual ( assaung ), palu – palu, dan alat pengasa manual ( kikir ). Masuknya teknologi mesin modern dimulai sejak tahun 1998 yaitu dengan adanya pengrajin yang alat – alat produksi mesin blower listrik, mesin tempa otomatis dan mesin gerinda listrik. Alat – alat modern tersebut membuat proses produksi menjadi semakin mudah dan menghemat waktu dan tenaga yang di gunakan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hadirnya modernisasi memberikan peningkatan dan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan dan moril yaitu berupa pemenuhan kebutuhan sandang pangan, peningkatan pendidikan dan peningkatan pendapatan masyarakat pandai besi di kelurahan Massepe, kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik intern dan ekstern), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelitian lapangan terdiri dari wawancara dan mengumpulkan sumber arsip serta literatur-literatur yang berhubungan.
K.H. Muhammad Arbia Karib: Pendidik dan Ulama di Bantaeng 1948-2018
Wardana, Haerul;
Bosra, Mustari;
Bustan, Bustan
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan menceriterakan perjalanan hidup seorang tokoh dari masa kecil hingga wafat, menjadi seorang pendidik dari pertama kali menjadi seorang honorer hingga menjadi kepala sekolah, menjadi seorang ulama di Kabupaten Bantaeng dari 1948-2018. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan menggunakan beberapa tahapan kerja, yaitu heuristik ( pengumpulan data) kritik eksternal dan kritik internal, interpertasi dan penyajian serta historiografi (penulisan) yang merupakan pengungkapan kisah sejarah secara tertulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa K.H Muhammad lahir pada tahun 1948 dan wafat pada 2018. Perjalanan K.H Muhammad Arbia Karib dalam dunia pendidikan dimulai dari menjadi tenaga honorer hingga menjadi seorang kepala sekolah. Pergerakan dalam dakwah Islam dimulai dengan bergabung di Muhammadiyah, BAZNAS dan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bantaeng.
Arung Palakka Antara Pahlawan dan Pengkhianat: Perspektif Pengajaran Sejarah Lokal di Sulawesi Selatan
Palallo, H.M. Nafsar
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Sejarah lokal khususnya sejarah daerah Sulawesi Selatan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah nasional perlu mendapat perhatian bagi para peminat sejarah maupun para sejarawan. Mengingat daerah Sulawesi Selatan menyimpan banyak khazanah sejarah daerah yang hArungs diungkapkan secara utuh dan menyeluruh. Sehingga dapat diketahui oleh generasi sekarang dan yang akan datang. Sebutan pahlawan memang sangat relatif, tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Karena itu tulisan ini mencoba mengetengahkan gagasan perlu adanya kontemplasi untuk mendesakralisasikan sosok pahlawan nasional dengan mendudukan mereka sebagai manusia biasa yang memiliki banyak keunggulan dan tidak sedikit pula kelemahannya. Sehinga kita tidak terjebak dengan â€kultus individuâ€. Ini diperlukan agar kita dapat lebih dekat dengan mereka sekaligus dapat memaknai hasil perjuangannya. Selain itu sifat kontroversi di sini tidak bermaksud untuk menjadikan sebuah kebenaran mutlak, sehingga masih dapat dikatakan benar atau juga salah.