cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Attoriolong
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Attoriolong diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNM. Jurnal Attoriolong memuat tulisan yang terkait dengan Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan. dipublikasikan dua kali dalam setahun, pada bulan Januari dan Agustus
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah" : 15 Documents clear
Muhammadiyah Cabang Pasui 1966-2015 Waliyuddin Waliyuddin; Jumadi Jumadi; Bahri Bahri
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasui merupakan nama sebuah dusun di Kecamatan Buntu Batu tetapi dijadikan nama Cabang Muhammadiyah di lingkup Kecamatan Buntu Batu. Berdasarkan fakta di atas ditegaskan bahwa permasalahan yang akan diteliti adalah tentang sejarah dan perkembangan Muhammadiyah Cabang Pasui. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejarah dan peranan Muhammadiyah Cabang Pasui terhadap Masyarakat islam. Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yaitu dapat memperluas khazanah ilmu dalam karya ilmiah terutama dalam bentuk sejarah. Sedangkan metode dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Muhammadiyah Cabang Pasui memiliki beberapa ortom dan amal usaha yang menjadi kekuatan utama Muhammadiyah Cabang Pasui dalam berkiprah menjayakan agama Islam seperti Aisyiyah yang khusus membina ibu-ibu dan remaja putri, IPM dan Hisbul Whatan yang khusus membina anak remaja dan Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang bergerak dalam pembinaan generasi muda di kecamatan Buntu Batu. Muhammadiyah dalam rangka membumikan amar makruf dan nahi mungkar menjadikan amal usaha sebagai modal besar dalam mewujudkan misi tersebut, adapun beberapa amal usaha yang menjadi milik pribadi Muhammadiyah Cabang Pasui seperti Masjid Al Ansar Muhammadiyah Pasui, MTs Muhammadiyah Pasui, dan TK ABA Yang tersebar di seluruh kecamatan Buntu Batu. Muhammadiyah Cabang Pasui memiliki peran dikehidupan masyarakat seperti, Bidang Dakwah antara lain: bagian Tabligh, pada mulanya selain menggerakkan pengajian-pengajian. Bidang sosial, bagian ini mempelopori urusan gotong royong. Bagian Pendidikan (sekolahan), pengajian anak-anak dan remaja pada malam sabtu, kemudian pembangunan sarana pendidikan tingkat paud dan Madrasah Tsanawiyah yang Pelajarannya disamping pelajaran agama juga diberikan pelajaran umum setingkat Sekolah umum, lama belajar tiga tahun. 
Museum Kota Makassar Sebagai Sumber Belajar Sejarah, 2000-2020 Junaedy Junaedy; Muh Rasyid Ridha; Amirullah Amirullah
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Didirikannya Museum Kota Makassar, (2) koleksi yang ada di museum, (3) kegiatan edukasi yang ada di Museum Kota Makassar, (4) pemanfaatan museum sebagai sumber belajar sejarah. Jenis penilitian yang digunakan yaitu deskripsi kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Informan dalam penelitian ini yaitu pengelola museum, guru , dan pengunjung Museum Kota Makassar yang terpilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, wawancara. Teknik analisi data dilakukan secara deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukan : (1) Museum Kota Makassar hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai identitas Kota Makassar. (2) Koleksi yang ada di museum beraneka ragam sehingga dapat memberikan pengalaman visual bagi pengunjung dan pembelajaran. (3) Kegiatan edukasi yang ada di Museum Kota Makassar sangat banyak contohnya: pameran koleksi, kegiatan belajar bersama dengan berbagai tema, seminar – seminar yang diadakan dan juga pendampingan pengunjung museum. (4) Museum Kota Makassar dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pembelajaran di luar kelas dengan mengunjungi museum sebagai sumber belajar terkhusus sejarah.
Bate Salapang ri’ Gowa, 1935-1946 Isnaeni Isnaeni; Najamuddin Najamuddin; Mustari Bosra
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Bate Salapang pada masa lalu sebagai pemilih dan pelantik Raja Gowa, sebagai pembuat kebijakan bersama Raja Gowa dan sebagai pemerintah otonomi di wilayah mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan Bate Salapang di masa kerajaan sangat berperang penting karena Bate Salapang selaku Dewan Hadat suatu dewan rakyat (parlemen) yang menetapkan hukum-hukum dasar pemerintah dan hukum adat. Setelah peralihan dari sistem monarki ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Peran Paccallaya memiliki kewanangan dan kekuatan memaksa dan menyelesaikan perselisihan secara tuntas,namun seiring berjalannya waktu peranan paccallaya mulai bergeser digantikan oleh seoranga raja yang disepakati oleh anggota paccallaya.  Peran Bate Salapang masa kerajaan hingga sekarang itu tentu sudah berbeda dimana pada masa kerajaan, bate salapang memiliki kekuasaan/wewenang dalam memilih, mengangkat dan menurunkan seorang Raja. Setelah peralihan rezim dimana masa kerajaan sudah beralih ke masa pemerintahan, begitupun dengan peran bate salapang yang sudah tidak lagi sama perannya dimasa sekarang ini karena pemiliahan pemimpin atau Bupati dipilih langsung oleh Rakyat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri atas tahapan: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara studi arsip dan studi pustaka.
Ritual Andingingi: Strategi Mempertahankan Kelestarian Alam pada Komunitas Kajang 2014-2020 Syahrul Hidayat; Bustan Bustan; Bahri Bahri
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang prosesi  ritual Andingingi pada komunitas adat Kajang, dinamika prosesi ritual Andingingi pada komunitas adat Kajang, dampak ritual Andingingi terhadap Pelestarian Alam pada Komunitas Adat Kajang. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari atas empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data atau sumber), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Adapun yang diwawancarai dalam penelitian ini yaitu: Salam, Mail, Pate’, Ganing, Matampa Wali, Iswandy Bakddu, Citra Farahdiba Isnandar dan Yusuf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Prosesi ritual Andingingi dilaksanakan sejak adanya leluhur komunitas adat Kajang. Ritual ini dilakukan untuk mendinginkan kampung sebagai cara agar tempat tinggal mereka tidak mendapatkan bencana dan malapetaka. (2) Seiring perkembangan zaman, ritual Andingingi juga mengalami perubahan. Diantaranya pada tahun 2014-2016 komunitas adat Kajang sudah terbuka dengan masyarakat luar. Sedangkan pada tahun 2017-2020 perubahan yang paling signifikan terlibatnya pemerintah dalam memberikan bantuan sebagai upaya melestarikan warisan budaya di Kabupaten Bulukumba. (3) Ritual Andingingi memberikan dampak yang cukup besar terhadap pelaksanaannya baik dampak sosial, dampak ekonomi, dampak wisata budaya dan juga dampak lingkungan.
Partai Persatuan Pembangunan dalam Kontestasi Pemilu Legislatif di Kabupaten Sinjai 2009-2014 Muh. Said Ramadhan; Amirullah Amirullah; Bustan Bustan
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan tentang: Bagaimana Partai Persatuan Pembangunan dalam kontestasi pemilu legislatif tahun 2009-2014 di Kabupaten Sinjai, dan bagaimana respon masyarakat Sinjai terhadap Partai Persatuan Pembangunan pada tahun 2009-2014. Dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari tahapan: heuristik, kritik, interpretasi, serta historiografi. Pengumpulan data dilakukan dengan berupa wawancara narasumber, studi pustaka dan studi arsip. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam konstestasi pemilu legislatif dari tahun 2009-2014 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menunjukkan peningkatan perolehan kursi legislatif DPRD di Kabupaten Sinjai, yang pada mulanya hanya mampu meraih satu kursi di pemilu legislatif tahun 2009, berhasil memperoleh empat kursi dari  empat Dapil di Kabupaten Sinjai. Secara umum strategi yang digunakan oleh pengurus maupun caleg  Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari tahun 2009-2014 adalah sama. kunci peningkatan jumlah kursi DPRD di Kabupaten Sinjai yaitu mengubah strategi rekrutmen bakal calon caleg yang sebelumnya rekrutmen tertutup menjadi rekrutmen terbuka. Hasil yang diraih ini menuai respon yang beragam dari masyarakat yakni Pada Pemilu legislatif 2009 masyarakat beranggapan bahwa dalam pemilu legislatif 2009 di Kabupaten Sinjai PPP kurang maksimal dalam meyakinkan masyarakat pemilih untuk memilih mereka padahal PPP adalah Partai yang berasaskan Islam di daerah yang mayoritas beragama Islam. Sementara di Pemilu legislatif 201, masyarakat Sinjai menilai bahwa menunjukkan bahwa PPP berhasil menunjukkan eksistensinya di Bumi Panrita Kitta’. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa Partai Persatuan Pembangunan dalam Kontestasi Pemilu Legislatif di Kabupaten Sinjai  2009-2014 menunjukkan peningkatan raihan kursi legislatif berkat strategi yang diterapkan terutama strategi rekrutmen yang bersifat terbuka.
Ritual Rambu Solo’ pada Komunitas Adat Muslim Patongloan di Kabupaten Enrekang, 1966-2020. Rahmania Rahmania; Najamuddin Najamuddin; La Malihu
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ritual rambu solo’ masyarakat muslim Komunitas Adat Patongloan di Kabupaten Enrekang sebelum memeluk Agama Islam, perubahan dalam ritual rambu solo’ masyarakat muslim Komunitas Adat Patongloan di Kabupaten Enrekang tahun 1966-2020, serta perbedaan antara ritual rambu solo’ masyarakat muslim Komunitas Adat Patongloan dan ritual rambu solo’ masyarakat nonmuslim Toraja. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan metode sejarah yang terdiri atas empat tahapan yakni: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sebelum memeluk Agama Islam, masyarakat adat patongloan di Kabupaten Enrekang menganut Kepercayaan Aluk Todolo yang juga merupakan kepercayaan leluhur masyarakat Toraja. Adapun perubahan yang terjadi pada ritual rambu solo’ masyarakat muslim komunitas adat patongloan pada periode 1966-1979 pelaksanaan ritual masih sangat tradisional baik itu peralatan yang digunakan dan masyarakatnya yang pada saat itu masih terbawa pengaruh Aluk Todolo, pada tahun 1980-2006 beberapa perubahan mulai muncul termasuk pada alat yang digunakan pada saat jalannya ritual dikarenakan perkembangan zaman, kemudian pada tahun 2007-2020 perubahan mulai komplit baik itu dari peralatan yang digunakan hingga pada perubahan pola pikir masyarakat. Perbedaan antara ritual rambu solo’ masyarakat muslim komunitas adat patongloan di Kabupaten Enrekang dan masyarakat nonmuslim Toraja dapat dilihat dari lama mayat dikebumikan, proses pengurusan jenazah, hewan yang dikubankan, cara penyembelihan hewan, serta pada pelaksanaan ritaul rambu solo’.  
Masyarakat Maritim di Desa Lantang Peo Kepulauan Tanakeke Kab Takalar: Kajian Sejarah Sosial Ekonomi Nelayan Rumput Laut, 1959-2019. M. Nur Aidil Fitri; Ahmadin Ahmadin; Muh.Rasyid Ridha
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terbentuknya masyarakat maritim, kondisi sosial dan ekonomi, dinamika yang terjadi pada masyarakat di Lantang Peo. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data atau sumber), kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: (1) Terbentuknya pemukiman dan sebuah sistem Masyarakat di Lantang Peo yang terjadi pada dua fase. (2) Kehidupan Sosial-Ekonomi pada masyarakat Lantang Peo sebagai nelayan, penebang pohon bakau hingga pembudidaya rumput laut. (3) dinamika yang terjadi pada masyarakat di Lantang Peo yang terjadi pada tahun 1959-1970, masyarakat nelayan masih bersifat tradisional. Sedangkan pada tahun 1980-1990 masyarakat nelayan sudah melakukan moderenisasi. Selanjutnya tahun 2000-2019 masyarakat bertransformasi dari nelayan ke pembudidaya rumput laut.
Masjid Tua Bungku di Morowali 1835-2009 Muzdalifah Muzdalifah; Bustan Bustan; La Malihu
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dan Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pembangunan Masjid Tua Bungku, perkembangan Masid Tua Bungku serta dampak dari bangunan Masjid Tua Bungku di Kabupaten Morowali. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yakni : heuristik yakni pengumpulan data dan sumber, kritik sumber terdiri dari kritik intern dan ekstern, interpretasi atau penafsiran dan tahapan terakhir yakni historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Tua Bungku Di Morowali dibangun pada tahun 1835 pada masa pemerintahan Raja Muh. Baba Raja Bungku ke-VII di bangun guna penyebaran dan perkembangan Islam di Bungku. Masjid Tua Bungku telah mengalami renovasi salah satunya yakni tahun 1836 setahun setelah di bangun. Adanya Masjid Tua Bungku memberikan dampak bagi masyarakat sekitar dan kepada pemerintah sendiri dikarekana pada tahun 1992 telah dijadikan sebagai cagar budaya Nasional. Jadi dapat disimpulkan bahwa  Masjid Tua Bungku merupakan peninggalan Sejarah Islam yang di bangun tahun 1835 telah dipugar sebanyak 4 kali karena bertambahnya pemeluk Islam di Bungku dan dengan adanya Masjid menjadi bibit lahirnya masyarakat yang cinta Islam dan Pengurus Masjid atau remaja Masjid.                            
Tradisi Je'ne-Je'ne Sappara Dalam Masyarakat Desa Balang Loe Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto, 1997-2020. Sitti Hamidah Septiana; Jumadi Jumadi; La Malihu
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang adanya Tradisi Je'ne-Je'ne Sappara di Desa Balang Loe Kecamatan Tarowang  Kabupaten Jeneponto, perkembangan tradisi je'ne-je'ne sappara dalam masyarakat  desa Balang Loe, dan  dampak tradisi Je'ne-Je'ne Sappara terhadap masyarakat  dan  pemerintah desa Balang Loe. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang memiliki empat tahapan yaitu; heuristik (mengumpulkan data), kritik (keaslian sumber), interpetasi (menafsirkan data-data penelitian), dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian menunjukan bahwa keberadaan tradisi Je'ne-Je'ne Sappara ditengah-tengah masyarakat  Desa Balang Loe disebabkan oleh dua yaitu: (1) Untuk memperigati hari kemengan Kerajaan Tarowang  terhadap Kerajaan Majapahit,(2) Untuk mengenang kepergian sang tabbii yang memiliki banyak jasa terhadap masyarakat Desa Balang Loe. Seiring perubahan zaman, tradisi ini juga mengdalamai perkembangan dari segala aspek baik segi pelaksanaannya, penambahan rangakaian kegiatan. (3)Tradisi je'ne-je'ne sappara ini juga memiliki dampak bagi masyarakat dan pemerintah, dampak yang ditimbulkan dengan adanya tradisi Je'ne-Je'ne Sappara misalnya dalam bidang sosial, ekonomi dan wisata budaya.
Penerapan Model Discovery Learning dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA 3 SMAN 1 Soppeng 2021/2022 Andi Nur Rahima; Muh. Rasyid Ridha; Patahuddin Patahuddin
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI MIA 3 di SMAN 1 Soppeng.Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti melakukan teknik pengumpulan data melalui observasi, tes, kuesioner dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah menggunakan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar Sejarah siswa Kelas XI MIA 3 SMAN 1 Soppeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menerapkan model pembelajaran discovery learning, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kondisi awal memperoleh nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis sebesar 64 dengan persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 41,17%. Kemudian peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kondisi akhir memperoleh nilai rata- rata kemampuan berpikir kritis sebesar 72,70 dengan persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 100%. Sedangkan, peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari kondisi awal nilai rata-rata sebesar 77,35 dengan persentase jumlah siswa yang tuntas 64,70%. Pada siklus I terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 78,82 persentase jumlah siswa yang tuntas 76,47%. Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 88,52  persentase jumlah siswa yang tuntas 100%.

Page 1 of 2 | Total Record : 15