cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Attoriolong
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Attoriolong diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNM. Jurnal Attoriolong memuat tulisan yang terkait dengan Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan. dipublikasikan dua kali dalam setahun, pada bulan Januari dan Agustus
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah" : 15 Documents clear
Tradisi Mappanre Temme’ Pada Pernikahan Masyarakat Suku Bugis Dusun Labose Desa Laskap Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur, 1967-2021. Nurwina S; Jumadi Jumadi; Ahmadin Ahmadin
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang munculnya tradisi mappanre temme’  pada pernikahan adat suku Bugis dikalangan masyarakat Bugis, untuk mengetahui makna-makna yang terkandung di dalam tradisi ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ialah suatu proses penelitian untuk memahami fenomena-fenomena manusia atau sosial menciptakan gambaran yang menyeluruh dan kompleks yang dapat disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan terperinci yang diperoleh dari sumber informan, serta dilakukan dalam latar setting yang alamiah. Tahun 1967 diambil dan dijadikan batasan tahun dengan alasan objek penelitian yakni Dusun Labose secara resmi masuk menjadi salah satu dusun di Desa Laskap, sedangkan batasan waktu penelitian diambil yakni tahun 2021 karena tahun tersebut merupakan waktu pling mutakhir dalam pengumpulan data penelitian. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upacara tradisi mappanre temme’ pada pernikahan adat masyarakat suku Bugis di Dusun Labose ada beberapa alasan sehingga tradisi ini masih dilaksanakan, diantaranya adalah masih adanya kepercayaan dari nenek moyang terdahulu, faktor turun-temurun atau warisan dari para tetua sehingga harus dilaksanakan sehari sebelum menjelang akad pernikahan dilangsungkan. Di dalam tradisi mappanre temme’ kedua mempelai pengantin melaksanakan tradisi ini di rumahnya maing-masing yang didampingi oleh guru mengaji dan kedua orang tuanya. Calon pengantin memakai baju adat suku Bugis yang biasanya dikenal dengan sebutan baju Bo’do khas suku Bugis, kemudian calon pengantin mengikuti bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh guru mengaji yang telah di amanahkan oleh orangtua calon pengantin untuk memandu berlangsungnya acara mappanre temme’. Dalam tradisi ini juga terdapat makna-makna simbol yang terdapat pada hidangan yang disajikan. 
Aroeppala dalam Panggung Politik Pemerintahan di Sulawesi Selatan 1945 –1966 Rahmatul Yushar; Ahmadin Ahmadin; Patahuddin Patahuddin
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang, peran, kedudukan Aroeppala, awalkarir Aroeppala dalam pemerintahan, kemudian perkembangan karir Aroeppala dalam Politik Pemerintahan di daerah Selayar dan beberapa daerah di Sulawesi Selatan, serta akhir karirpolitik dari Aroeppala. Penelitian ini adalah penelitian sejarah dengan pendekatan deskriptifanalisis. Penelitian ini dilakukan melalui studi lapangan dan kajian pustaka dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang mempunyai tahapan kerja, yaitu heuristik, kritiksumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakangkeluarga Aroeppala mempunyai garis keturunan bangsawan yang secara status sosial tergolongtinggi di tengah masyarakat. Hal inilah yang menjadi peluang bagi Aroeppala untuk mampumelanjutkan pendidikannya yang tidak mampu dijangkau oleh orang lain. Aroeppala pun bersekolah di OSVIA yang lulusannya bekerja sebagai pegawai administrasi pemerintahan. Kebutuhan akan sumber daya manusia pasca proklamasi kemerdekaan sangatlah besar gunamenjalankan pemerintahan yang ditinggalkan oleh pemerintahan militer Jepang. Oleh karenaitu Aroeppala pun mengisi beberapa tempat –tempat di bagian administrasi pemerintahan mulai dari pegawai administarsi pemerintahan biasa hingga menjadi anggota DPR-GR/MPRS padatahun 1966-1971. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa tidak lamanya masa jabatan Aroeppala di setiap tempat dikarenakan kondisi keamanan belum sepenuhnyapulih pasca kemerdekaan dikarenakan adanya NICA. Aroeppala merupakan sosok dengan kepribadian yang sangat bermasyarakat, adil, disiplin dan jujur sehingga selalu menjadi pilihan untuk ditempatkan di berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
Jembatan Kembar: Konflik dan Integrasi Sosial di Lekkong Kabupaten Enrekang 2003-2015 Muhammad Asri; Jumadi Jumadi; Mustari Bosra
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pembangunan jembatan, proses terjadinya konflik sosial akibat pembangunan jembatan serta bagaimanan proses terciptanya integrasi sosial di Lekkong, Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: Heuristik (pengumpulan data dan sumber), kritik sumber baik secara intern maupun ekstern, interpretasi atau penafsiran dan terakhir adalah historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian diketahui bahwa dimulainya perencanaan pembangunan pada tahun 2003 dan pengerjaan ditahun 2004 sebagai upaya mendorong stabilitas terutama disektor pendidikan dan ekonomi. Tidak adanya jembatan sebagai jalur penyeberangan menyebabkan terganggunya aktifitas pendidikan dan ekonomi secara khusus. Ketidak sepakatan masyarakat terkait lokasi pembangunan menyebabkan masyarakat terpecah dan masing-masing membangun jembatan yang dinamai jambatang sunanan dan jambatang tamanan.Peresmian jembatan dilakukan secara bersamaan pada tahun 2012 dengan harapan konflik horizontal dapat diretas.Mengagendakan kegiatan-kegiatan yang berbasis peningkatan hubungann silaturahmi juga dilakukan oleh organuisasi KPML 
Nelayan Rajungan di Kampung Lantebung Kota Makassar 2000-2019 Nurainun Nurainun; Najamuddin Najamuddin; Ahmadin Ahmadin
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan tentang : pentingnya Rajungan bagi masyarakat Lantebung, latar belakang perdagangan rajungan di Kampung Lantebung, dan dinamika perdagangan rajungan di Kampung Lantebung pada tahun 2000-2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rajungan memiliki nilai penting karena menangkap rajungan adalah bagian dari warisan masa lalu. Selain itu, rajungan merupakan penopang kehidupan masyarakat Lantebung. Adapun yang melatarbelakangi masyarakat Lantebung menangkap rajungan dimulai ketika munculnya perusahaan besar yang melirik hasil tangkapan rajungan di awal tahun 2000-an sehingga masyarakat setempat menjadikan rajungan sebagai komoditas utama di samping hasil tangkapan laut lainnya. Dijadikannya rajungan sebagai komoditas memberikan pemahaman pada masyarakat setempat untuk melestarikan habitat rajungan, yakni hutan mangrove (bakau). Pelestarian hutan bakau ini pula membawa dampak ekonomi tersendri seperti adanya eko-wisata mangrove, kemudian dapat merangsang roda ekonomi masyarakat pesisir Kampung Lantebung. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa secara umum rajungan memberikan banyak manfaat tidak hanya dari segi ekonomi, segi sosial-masyarakat, tetapi juga pelestarian lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri atas tahapan: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara studi arsip dan studi pustaka.
Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Syair Kalindaqdaq di Sulawesi Barat Mahdalena Mahdalena; Nuraeni L; Bahariah Bahariah
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalindaqdaq merupakam seni sastra yang berasal dari Sulawesi barat. Kalindaqdaq Masaala/Agama merupakan Kalindaqdaq yang dibahas oleh Penulis, mengingat masyarakat Mandar merupakan penganut Agama Islam yang taat. Tujuan penelitian ini untuk menemukenali nilai-nilai Islam dalam syair Kalindaqdaq suku Mandar, khususnya Rukun Islam. Penelitian ini difokuskan kepada Kalindaqdaq Masaala. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif. Ada 10 data Kalindaqdaq yang telah dianalisis. Data menunjukkan bahwa di dalam Kalindaqdaq dijelaskan secara tersirat tentang rukun Islam yang menjadi pondasi dasar ke Islaman. Kalindaqdaq Masaala digunakan sebagai media untuk menyebarkan Nilai-nilai Islam di tanah Mandar.  Abstract Kalindaqdaq is a literary art originating from West Sulawesi. Kalindaqdaq Masaala /Religion is the Kalindaqdaq discussed by the author, considering that the Mandar people are devout followers of Islam. The purpose of this research is to identify Islamic values in the Kalindaqdaq verse of the Mandar tribe, especially the Pillars of Islam. This research is focused on Kalindaqdaq Masaala. The method used in this research is descriptive qualitative. There are 10 Kalindaqdaq data that have been analyzed. The data show that Kalindaqdaq it implicitly explains the pillars of Islam which are the basic foundations of Islam. Kalindaqdaq Masaala is used as a medium to spread Islamic values the in Mandar tribe.Kata Kunci : Kalindaqdaq , Rukun, Islam,

Page 2 of 2 | Total Record : 15