cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Attoriolong
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Attoriolong diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNM. Jurnal Attoriolong memuat tulisan yang terkait dengan Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan. dipublikasikan dua kali dalam setahun, pada bulan Januari dan Agustus
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah" : 14 Documents clear
Konversi Lahan Pertanian di Desa Marioritengnga, Kabupaten Soppeng 2012-2021: dari Pertanian Kakao ke Pertanian Jagung Siti Fadrijah; Asmunandar Asmunandar; La Malihu
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengapa petani di Desa Marioritengnga melakukan konversi lahan pertanian, keuntungan ekonomis yang diperoleh petani dari konversi lahan pertanian kakao menjadi lahan pertanian jagung serta dampak sosial ekonomi pertanian jagung bagi petani di Desa Marioritengnga. Fokus penelitian terhadap kehidupan petani jagung dengan jenis penelitian kualitatif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data atau sumber), kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Latar belakang dari konversi lahan pertanian masyarakat Desa Marioritengnga yakni petani selalu mengalami gagal panen yang disebabkan oleh Pola tanam serta budidaya tanaman kakao yang kurang baik, Serangan hama dan penyakit , keterbatasan modal dan mengalami Fluktuasi harga.  Berdasarkan hasil penelitian pula dapat disimpulkan bahwa keutungan ekonomis yang didapat petani pada saat setelah melakukan konversi yaitu pada saat bertani kakao, petani tidak mendapatkan subsidi berupa pupuk maupun pestisida sementara pada saat beralih ke pertanian jagung setelah dibentuk Kelompok Tani para petani mendapatkan subsidi berupa benih jagung dan pupuk sehingga mengurangi beban modal produksi para petani. Dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan yaitu petani mampu menambah aset, seperti menambah luas lahan, membangun rumah, membeli kendaraan, serta menyekolahkan anaknya. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan yakni tergesernya petani penyakap hingga rusaknya lingkungan karena penebangan pohon secara besar besaran.
Modernisasi Pertanian Padi Pulu Mandoti di Desa Pepandungan Salukanan Kabupaten Eanrekang 2012-2021 Nurul Dwiayu S; Asmunandar Asmunandar; Amirullah Amirullah
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui proses peralihan sistem pertanian padi Pulu Mandoti dari tradisional ke modern di Desa Pepandungan, Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya modernisasi pertanian padi Pulu Mandoti, dan Dampak perubahan proses pembudidayaan padi Pulu Mandoti. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Proses Pertanian Padi Pulu Mandoti sudah ada sejak tahun 1945. Penduduk disana melaksanakan aktivitas-aktivitas dengan gotong royong dengan sistem diupah. faktor yang mempengaruhi modernisasi yaitu perubahan pola pikir dan pola hidup masyarakat dengan adanya inovasi teknologi penggunaan mesin-mesin pertanian yang tentunya memajukan kesejahteraan masyarakat disana khususnya para petani. Modernisasi membawa dampak positif dan negatif pada pertanian, pada dampak positif petani pekerjaannya lebih mudah dan mengifisienkan waktu dengan menggunakan teknologi-teknologi modern. Sedangkan pada dampak negatif yang dihasilkan seperti mengurangnya rasa gotong royong yang telah mengakar pada kehidupan masyarakat disana.  Modernisasi Pertanian masyarakat dapat merubah pola hidup  masyarakat di Desa Pepandungan dengan lebih modern sekaligus mengalami peningkatan kesejahteran hidup petani Padi Pulu Mandoti.
Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kuliner Pantai Tak Berombak Kabupaten Maros, 2011-2020 Fadliah Mubakkira; Amirullah Amirullah; Bahri Bahri
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang munculnya pedagang kaki lima di Kawasan Kuliner Pantai Tak Berombak Kabupaten Maros, aktivitas perdagangan serta kehidupan ekonomi pedagang kaki lima di Kawasan Kuliner Pantai Tak Berombak Kabupaten Maros 2011-2020, serta dampak sosial, dampak ekonomi dan dampak lingkungan dan keamanan terhadap keberadaan pedagang kaki lima di Kawasan tersebut. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan metode sejarah  yang terdiri atas empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data/sumber), kritik sumber, interpretasi atau penafsiran sumber, dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pedagang kaki lima di Kabupaten Maros sudah ada sejak dulu yang banyak berjualan dipinggir jalan dan hal ini kadang kala menyebabkan kemacetan pada arus lalu lintas. Sehingga pada tahun 2011 pemerintah daerah menemukan ide untuk merelokasi pedagang kaki lima masuk ke Kawasan Kuliner Pantai Tak Berombak yang pada tahun 2020 berjumlah 101 pedagang kaki lima dengan alasan tata ruang kota Maros agar lebih tertib, indah dan asri. Selain itu, pendapatan yang didapatkan oleh pedagang kaki lima selama berjualan disini cukup meningkat meskipun pada masa covid-19 menurun karena tempat ini sempat ditutup. Adapun dampak yang ditimbulkan terhadap keberadaan pedagang kaki lima di Kawasan Kuliner Pantai Tak Berombak yaitu dampak sosial yang cukup kuat interaksinya sesama pedagang, serta masyarakat. Dampak ekonomi tentunya memiliki dampak bagi pedagang kaki lima itu sendiri, dimana dengan berjualan di Kawasan Kuliner PTB pendapatan yang diperoleh cukup meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sedangkan dampak bagi perekonomian maros yaitu dengan mengurangi pengangguran serta adanya PTB dapat memudahkan masyarakat untuk menjangkau kawasan tersebut.
Soppeng pada Masa Revolusi, 1945-1950 Nurul Fauziah; Bustan Bustan; Jumadi Jumadi
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan kondisi masyarakat Soppeng menjelang revolusi, kondisi masyarakat Soppeng masa revolusi, dan bagaimana bentuk perjuangan serta implikasi masyarakat Soppeng melawan penjajah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan kerja yaitu: Heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Soppeng pada masa revolusi politik terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Jepang menhancurkan armada gabungan Belanda, Inggris, Australia, dan Amerika dan pertempuran di laut Jawa. Pertumbuhan ekonomi sebuah daerah merupakan pondasi yang sangat sentral untuk perkembangan tahap suatu wilayah, semenajak berkuasa penuh Belanda menerapkan kebijakan-kebijakan, seperti pembangunan akses yang cukup berpengaruh pada bidang perekonimian diwilayah. Revolusi menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan satu kisah dalam sejarah Indonesia melainkan merupakan unsur yang kuat didalam persepsi bangsa Indonesia itu sendiri. Pendapatan daerah Soppeng sejak zaman penjajahan adalah pajak hasil bumi yang dikenakan pada para penggarap tanah, utamanya pajak hasil bumi yang dikenakan pada penggarap tanah, pajak kekayaan, pajak benda dan pajak pendapatan. Bentuk perjuanagan masyarakat Soppeng dengan mendirikan badan perjuangan laskar yang diberi nama GAPIS dibentuk sebagai organisasi yang menjadi wadah perjuangan rakyat untuk mendukung dan mempertahankan kemeredekaan
Sekolah Berasrama SMA Negeri 11 Pinrang, 2012-2020. Achmad Idrus Al Islami; Najamuddin Najamuddin; Ahmadin Ahmadin
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang didirikannya, (2) Perkembangan sekolah, dan (3) Dampak keberadaan sekolah tersebut pada alumni dan masyarakat sekitar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis pendekatan sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data atau sumber), kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: (1) Latar belakang didirikannya Sekolah berasrama SMA Negeri 11 Pinrang berawal dari adanya dana infrastruktur daerah (DID) Kabupaten Pinrang. Dan juga didasari oleh dukungan masyarakat dan para pakar-pakar pendidikan yang sangat ingin jika di kabupaten Pinrang dibangun sekolah dengan model semi pesantren negeri atau kata lain sekolah berasrama. Gagasan ini juga diperkuat dengan realita belum adanya sekolah dengan model “Boarding School”. (2) Selama didirikannya Sekolah berasrama SMA Negeri 11 Pinrang pada tahun 2012 sampai sekarang ini telah banyak mengalami perkembangan dari segala aspek, mulai dari perkembangan peserta didik, tenaga pengajar, sarana dan prasarana, kurikulum, dan bahkan prestasi peserta didiknya mulai dari prestasi akademik maupun non akademik. (3) Keberadaan Sekolah berasrama SMA Negeri 11 Pinrang memberikan dampak bagi masyarakat kabupaten Pinrang dan sekitarnya, terutama bagi orang tua peserta didik yang sangat merasakan dampaknya, dan dampak Sekolah berasrama SMA Negeri 11 Pinrang tidak hanya berdampak bagi masyarakat sekitar, tetapi juga berdampak langsung bagi kehidupan para siswa setelah selesai atau kata lain alumni. 
Masjid Djami’ Tua Palopo Sebagai Media Edukasi Sejarah Islam Di Luwu Nurul Nurul; M. Rasyid Ridha; Asmunandar Asmunandar
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dari Masjid Djami’ Tua Palopo sebagai media edukasi sejarah Islam di luwu, yakni eksistensi dari Masjid Djami’ sebagai media dalam penerapan pembelajaran serta keunikan dari Masjid Djami’. Jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen baik buku, jurnal, maupun artikel yang berhubungan dengan penelitian. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: Masjid Djami’ Tua ialah salah satu Masjid peninggalan sejarah Islam tertua dikabupaten Kota Palopo yang masih eksis dan memiliki daya tarik tersendiri, masih sangat ramai dikunjungi. Dalam sejarah Masjid Djami’ bukan hanya digunakan sebagai tempat beribadah tetapi  juga digunakan sebagai media edukasi sejarah Islam di luwu. Sesuai dengan tuntutan kurikulum K13 dimana dalam pembelajaran sejarah wajid memanfaatkan situs bersejarah yang berkaitan dengan pembelajaran salah satunya Masjid Djami’ yang masih dikunjungi oleh pendidik dan siswa sampai sekarang. Berdasarkan hasil penelitian,  dapat disimpulkan faktor pendudkung dari Masjid Djami’ Tua sebagai media edukasi yakni dengan adanya kesesuaikan antara program pembelajaran yang saling berkaitan dengan situs Masjid Djami’ membuat Masjid banyak dikunjungi oleh siswa. Adapun faktor penghambat dijadikannya  sebagai media edukasi yakni kurangnya literature yang memadai khususnya literature primer membuat informasi yang diperoleh tidak sitematis dan terstruktur serta terkendala dalam menggali informasi dan adanya biaya yang dikenakan pengelola ketika membawa rombongan kunjugan edukasi ke Masjid Tua.
Pembelajaran Sejarah pada SMAN di Kota Makassar Masa Pandemi Covid 19 Tahun Ajaran 2020/2021:Studi Kasus pada SMAN 2 Makassar dan SMAN 3 Makassar Mahdalena Mahdalena; Patahuddin Patahuddin; Bahri Bahri
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (quality research) yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan guru, metode pembelajaran sejarah, dan dampak pembelajaran sejarah secara online pada SMAN 2 Makassar dan SMAN 3 Makassar masa pandemi Covid-19 Tahun Ajaran 2020/2021. Subjek dalam penelitian ini antara lain 4 orang guru sejarah dan 6 orang peserta didik pada dua Sekolah Menengah Atas Negeri yakni SMA Negeri 2 Makassar dan SMA Negeri 3 Makassar pada tahun ajaran 2020/2021, serta 2 orang tua peserta didik. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyusunan satuan dan kategorisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Semua aspek kesiapan guru telah dilaksanakan selama pembelajaran online. Beberapa persiapan yang berbeda dengan pembelajaran offline antara lain pengorganisasian materi oleh guru sejarah yang lebih sederhana, pengalokasian waktu pembelajaran yang lebih singkat dari 2-3 kali 45 menit menjadi hanya 30-45 menit dalam satu kali pertemuan, dan teknik penilaian kepada peserta didik yang dirasa lebih sulit karena tidak dapat memantau keseharian peserta didik secara langsung, 2) Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran sejarah secara online antara lain model pembelajaran ekspositori, saintifik, dan kooperatif  dengan metode ceramah dan diskusi. Media atau alat peraga pembelajaran seperti buku, peta, globe, dan lainnya telah berubah dengan memanfaatkan media yang dapat dijangkau secara online antara lain buku elektronik, powerpoint, bahan ajar di internet dan memanfaatkan video pembelajaran pada youtube. (3) Pembelajaran sejarah secara online memiliki dampak positif pada kemudahan pengerjaan dan pengumpulan tugas bagi peserta didik, dan berdampak negatif pada rasa jenuh dan sulit menerima atau memahami materi yang dianggap padat dan membutuhkan penjelasan berulang. Terlebih, peserta didik tidak dapat serta merta bertanya apabila tidak mengerti. Bagi guru, pembelajaran sejarah secara online memiliki dampak positif pada metode mengajar yang dirasakan lebih fleksibel dan dapat menjalankan aktivitas lain sembari mengajar. Adapun dampak negatifnya adalah sulitnya guru sejarah untuk memantau dan menilai peserta didiknya. Disisi lain, dampak pembelajaran sejarah secara online bagi orang tua peserta didik yakni dapat lebih dekat dengan keluarga, walaupun sulit mengontrol dan mengatur kedisiplinan anak di rumah. 
Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Secara Daring pada Masa Pandemi Covid 19 Kelas XI MIPA 3 SMA Negeri Makassar Tahun Ajaran 2021/2022 Andriani Andriani; M. Rasyid Ridha; Jumadi Jumadi
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk Mendeskripsikan Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah di masa Pandemi Covid-19 pada jenjang sekolah menengah atas di Kota Makassar, dengan menelusuri perencanaan pembelajaran sejarah secara daring, proses pembelajaran sejarah secara daring, dan evaluasi pembelajaran sejarah secara daring selama pandemic Covid-19. Subjek dalam penelitian ini adalah guru, wali siswa dan siswa di sekolah menengah atas yaitu SMA Negeri 11 Makassar pada tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, informan penelitian ini adalah guru sejarah, wali siswa dan siswa dari kelas MIPA di tingkatan kelas XI. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dengan reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah menggambarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring di SMA Negeri 11 Makassar kelas XI MIPA 3 sudah terlaksana dengan baik, guru dan siswa telah memiliki fasilitas-fasilitas dasar yang dibutuhkan, hal itu menggambarkan kesiapan pelaksanaan pembelajaran daring. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring guru sudah melakukan perencanaan pembelajaran dan sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik yaitu menggunakan media pembelajaran, strategi, metode dan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan siswa. Pembelajaran daring memiliki fleksibilitas dalam pelaksanaannya dan mampu mendorong guru untuk lebih kreatif dalam mengajar selain itu siswa dituntut untuk lebih mandiri dan termotivasi untuk lebih aktif belajar. Namun, pembelajaran daring memiliki kendala dalam pelaksanaannya seperti kondisi jaringan yang terkadang kurang mendukung dan kesulitan siswa memahami materi pembelajaran adalah tantangan tersendiri dalam pembelajaran daring.
Pelaksanaan Ritual Sipulung pada Masyarakat Towani Tolotang di Amparita masa Covid 19 Andi Tenrile; Najamuddin Najamuddin; Ahmadin Ahmadin
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas 3 hal pokok yakni latar belakang dilakukannya acara Sipulung, dinamika pelaksanaan acara Sipulung, serta dampak Covid-19 terhadap pelaksanaan acara Sipulungmasyarakat Towani Tolotang di Amparita Kabupaten Sidenreng Rappang. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa acara Sipulung dilaksanakan karena sebuah wasiat dari leluhur masyarakat Towani Tolotang  yang bernama Ipabbere. Ipabbere berpesan kepada anak cucunya bahwa kelak jika dia meninggal maka kuburanya harus di ziarahi setahun sekali. Sipulung juga sebagai media permohonan keselamatan dalam setahun. Pelaksanaan Sipulung telah mengalami banyak dinamika mulai dari sebelum adanya Covid-19 sampai saat adanya Covid-19. Sipulung yang biasanya ramai di hadiri oleh masyarakat Towani Tolotang baik dari daerah Sidrap maupun luar daerah Sidrap juga merasakan dampak akibat adanya Covid-19. Tidak semua masyarakat dapat mengikuti acara Sipulung ini seperti anak-anak, lanjut usia, dan masyarakat yang memiliki gejala seperti Covid-19 tidak diperbolehkan untuk ikut. Terdapat beberapa rangkaian acara yang biasa mereka lakukan terpaksa harus ditiadakan seperti acara Masempe’ bahkan ada rombongan kepemangkuan yang hanya datang ziarah di makam Ipabbere dan melakukan pelaporan kepada Dewata Seuwa’e kemudian langsung pulang tanpa manre sipulung seperti. Sipulung yang biasanya bisa dihadiri oleh tamu dari luar masyarakat Towani Tolotang pada acara kali ini sudah tidak diperbolehkan. Waktu keberangkatan ke lokasi Sipulung juga berubah menjadi lebih awal dan pulang lebih cepat.
Peran Datuk Ri Bandang Dalam Menyebarkan Islam di Selayar Study Historis Masuknya Islam di Selayar A. Reni Agustina. M; Mustari Bosra; Ahmadin Ahmadin
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan awal mula Datuk ri Bandangmenyebarkan agama Islam diSelayar, proses Datuk ri Bandang menyebarkan agama Islam diSelayar, dan faktor pendukung dan penghambat Datuk ri Bandang dalam menyebarkan agamaIslam di Selayar. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Latar belakang dan awal mulamasuknya Islam di Selayar khususnya di Gantarang Lalang Bata tidak bisa dilepaskan dari sejarahmasuknya Islam di Nusantara itu sendiri. Ini dapat dilihat dari penerimaan agama Islam sebagaiagama resmi di Kerajaan Gowa pada abad ke XVI M atau lebih tepatnya pada tahun 1605 M yangditandai dengan masuknya raja Gowa pada saat itu I Mangerangi Daeng Mara’bia atau yangkemudian dikenal sebagai Sultan Alauddin. (2) Proses Datuk ri Bandang Menyebarkan Islam diSelayar adalah ketika Datuk ri Bandang mengawali kedatangannya di kepulauan Selayar, dimanasetelah itu ia berangkat dengan Fuso (seorang nelayan) ke Gantarang,berlayar ke Babaere untukmengislamkan raja Gantarang. Raja Gantarang bertanya kepada Datuk ri Bandang tentang apamaksud dan tujuannya sebagaimana yang dijelaskan dalam stambong (tulisan Arab yang berbahasa Makassar) dalam bahasa Jawa disebut tambo atau babat yang menerangkan tentangsejarah Datuk ri Bandang dan Masuknya Agama Islam di daerah Kepulauan Selayar. Faktor pendukung dan penghambat Datuk ri Bandang dalam menyebarkan agama Islam di Selayar adalah: 1) Faktor pendukung yaitu ajaran tasawuf menjadi faktor terpenting bagi tersebarnya Islam secara luas di Pulau Selayar. Karena Islam Pertama yang diperkenalkan di Selayar, adalah Islam dalam corak tasawuf. Faktor penghambat yaitu kebiasaan masyarakat yang bertentangan denganajaran Islam seperti minum ballo’.

Page 1 of 2 | Total Record : 14