cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Industrial Engineering Online Journal
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
INDUSTRIAL ENGINEERING ONLINE JOURNAL adalah Karya Ilmiah S1 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang memuat tulisan ilmiah dan hasil-hasil penelitian, kajian ilmiah, analisis dan pemecahan permasalahan di Industri yang erat hubungannya dengan bidang Ilmu Teknik Industri.
Arjuna Subject : -
Articles 38 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015" : 38 Documents clear
Perancangan Standard Operating Procedures dan Work Instruction pada Aktivitas Produksi Area 1 PT Ebako Nusantara Semarang Muthiah Hanifah; Sriyanto Sriyanto; Diana Puspita Sari
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.019 KB)

Abstract

Standardization of quality control system has become a major issue in the face of global challenges. One part of quality control system is to create a quality control with quality documentation. PT Ebako Nusantara is a company that engaged in manufacture of high-end furniture that produce garden furniture and indoor furniture which market their products in eksport area. At production division, PT Ebako Nusantara is divided into two areas, first area is wood processing to-be a semi-product and second area is finishing and delivery process. Based on these impact shows how important application of standardization in operation production process, for it is necessary to build a quality management system in the form of a clear quality documentation in veneer department of PT Ebako Nusantara. Main goal of this research based on company needs in quality documentation, it is done with system improment through the design of Standard Operating Procedure (SOP) and Work Instruction (WI). Quality documentation developed through observation and interviews with relevant stakeholder of PT Ebako Nusantara. Apart of the process is carried out also identifying company business process. Result of this research are 1 quality manual, 7 SOP, and 9 WI at first floor of production level. SOP has been verified by management of PT Ebako Nusantara. Improvement of defect form for each sub-department and implementation of control document are proposed as improvements to production process of PT Ebako Nusantara.  ABSTRAKStandarisasi sistem manajemen mutu telah menjadi isu utama dalam menghadapi tantangan global. Salah satu bagian dari sistem manajemen mutu adalah menciptakan adanya pengendalian kualitas dengan dokumentasi mutu. PT Ebako Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang high end furniture yang memproduksi garden furniture dan indoor furniture yang memasarkan produknya dalam pasar ekspor. Dalam produksinya, area 1 banyak menghasilkan waste dan cacat selama pengerjaan. Kesalahan dalam pengerjaan, dan variasi kerja menjadi penyebab dari munculnya waste dan cacat tersebut. Berdasarkan dampak tersebut menunjukkan betapa pentingnya penerapan standarisasi dalam pengoperasian proses produksi, untuk itu perlu dibangun suatu sistem manajemen mutu berupa dokumentasi mutu yang jelas pada departemen veneer PT Ebako Nusantara. Tujuan penelitian ini berdasarkan kebutuhan perusahaan dalam pendokumentasian mutu, maka dilakukan dengan perbaikan sistem melalui perancangan Standard Operating Procedure (SOP), dan Work Instruction (WI) dalam pembangunan sistem ini. Dokumenatsi mutu disusun melalui hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak terkait PT Ebako Nusantara. Selain itu tahapan juga dilakukan dengan mengidentifikasi proses bisnis perusahaan. Hasil akhir penelitian ini berupa perancangan 1 manual mutu, 7 SOP dan 9 WI pada bagian area 1 lantai produksi. Prosedur mutu yang dibuat telah diverifikasi dengan pihak manajemen PT Ebako Nusantara. Perbaikan form defect untuk masing-masing sub departemen dan pelaksanaan dokumen kontrol merupakan usulan perbaikan bagi proses produksi PT Ebako Nusantara.
ANALISIS PENYEBAB CACAT PADA PENYETRIPAN OBAT X DI PT. XYZ MENGGUNAKAN NEW SEVEN TOOLS Diva Permatasari Rachmadina; Susatyo Nugroho WP
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.3 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satut perusahaan farmasi. Besarnya jumlah produk cacat telah menjadi masalah yang cukup serius di PT. XYZ. Produk cacat menyebabkan pemborosan biaya yang cukup besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian kualitas yang baik saat proses produksi berlangsung. Dengan adanya perbaikan pada pengendalian kualitas saat proses berlangsung diharapkan jumlah produk cacat akan menurun. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya cacat produksi dan mendapatkan sebuah rencana perbaikan kualitas yang dibutuhkan perusahaan untuk mengurangi jumlah produk cacat. Identifikasi faktor penyebab cacat dilakukan menggunakan New Seven Tools. Hasil menunjukkan bahwa penyebab banyaknya jumlah reject pada proses penyetripan obat X, seperti ketebalan aluminium, proses yang harus diperbaiki, kondisi mesin yang kurang bagus, dan kesalahan operator. PT. XYZ perlu mengurangi jumlah reject dengan melakukan perbaikan mesin secara berkala agar mesin selalu dalam kondisi bagus dan tidak mengganggu proses produksi. Selain itu juga perlu adanya riset mengenai tebal aluminium yang optimum untuk proses produksi. Serta melakukan tata ulang job description operator agar fungsi operator di dalam proses produksi lebih optimal. 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MAL SEBAGAI TEMPAT BERBELANJA Ikhada Fatati; Diana Puspitasari
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.785 KB)

Abstract

Perubahan gaya hidup telah dialami oleh masyarakat Indonesia. Di era konsumerisme ini, masyarakat mulai meninggalkan pasar tradisional dan lebih memilih mal sebagai tempat berbelanja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih mal sebagai tempat berbelanja. Penelitian dilakukan kepada 100 konsumen mal di Kota Semarang. Pengolahan data dilakukan dengan metode analisis faktor menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi pemilihan mal. Faktor-faktor tersebut adalah hiburan, kenyamanan, gaya hidup dan fasilitas. Faktor hiburan merupakan faktor yang paling mempengaruhi konsumen untuk berkunjung ke mal dengan persentase pengaruh sebesar 31,602%. Keempat faktor tersebut dapat menjelaskan alasan konsumen memilih mal sebagai tempat berbelanja sebesar 80,331%, sedangkan sisanya 19.669% diterangkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.   Abstract Lifestyle changes have been experienced by the people of Indonesia. In this era of consumerism, people preferred mall as their shopping destination rather than traditional market. The objective of this research was to find out the factors that affect consumers for choosing mall as their shopping destination. The data were obtained from 100 mall consumers in Semarang. The data were analyzed by factor analysis method in SPSS. Based on this research, it was found that four factors affected consumers in choosing mall as their shopping destination. Those factors were entertainment, comfort, lifestyle, and facilities. Entertainment is a factor that most affects consumers to visit mall with percentage of effect is 31.602%. Those factors could explain the reason consumers preferred mall as their shopping destination about 80,331% and about 19,669% were explained by other factors which is not included in this research. 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI ULANG (Studi pada Starbucks Semarang) W, Lurensia Vinda; pujotomo, darminto
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.448 KB)

Abstract

Minum kopi yang berkembang menjadi gaya hidup membuat bisnis kedai kopi berkembang dengan cepat. Starbucks, brand kedai kopi global memasuki  pasar Indonesia dan menjadi pilihan banyak konsumen. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap minat membeli ulang konsumen terhadap suatu produk. Objek penelitian yang dipakai adalah kedai kopi Starbucks yang berada di Semarang.Sampel penelitian ini adalah konsumen kedai kopi Starbucks Semarang, sejumlah 100 orang. Metode yang dipakai adalah regresi linier berganda yang dijalankan dengan perangkat lunak SPSS 17 for Windows, hasil uji tersebut digunakan untuk menganalisis data. Dimensi yang dipakai pada variabel kualitas pelayanan adalah keandalan, daya tanggap, jaminan, bukti langsung, dan empati. Dimensi performa, estetika dan kualitas yang dipersepsikan digunakan variabel kualitas produk Starbucks yang berupa minuman.            Hasil studi pada Starbucks Semarang menunjukkan kualitas pelayanan dan kualitas produk yang diberikan memberikan pengaruh terhadap minat beli konsumen.   
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PERPINDAHAN KONSUMEN PT. POS INDONESIA SEMARANG Ratih Hapsari Mawantika; Diana Puspita Sari; Susatyo Nugroho W.P.
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.327 KB)

Abstract

PT. Pos Indonesia merupakan BUMN yang bergerak dalam bidang jasa kurir, jasa keungan, jasa logistik, jasa retail dan properti. Salah satu target pencapaian PT. Pos Indonesia adalah mendapatkan kembali pangsa pasar. Namun dari tahun 2012-2014 terjadi fluktuasi total pelanggan paket untuk retail/individu di PT. Pos Indonesia di.seluruh Kota Semarang. Total pelanggan paket mengalami penurunan sebesar 12,74% pada tahun 2013-2014. Penurunan ini diindikasikan karena adanya konsumen yang beralih/berpindah menggunakan jasa kurir swasta. Didukung dengan hasil kuesioner pendahuluan yang menyatakan konsumen masih tidak puas dan akan menggunakan jasa kurir swasta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel perpindahan terhadap perilaku perpindahan konsumen. Metode yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Teknik pengambilan data penelitian ini dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 120 sampel ke konsumen yang pernah menggunakan PT. Pos Indonesia dan jasa kurir swasta di Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lokasi menunjukkan bahwa variabel lokasi memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku perpindahan konsumen, sehingga rekomendasi yang diberikan diantaranya menambah titik layanan agen pos dan memperpanjang jaringan ages pos, meningkatkan promosi secara langsung dan tidak langsung.    ABSTRACT PT. Pos Indonesia is a State-Owned Enterprises that is engaged in courier services, the financial services, logistics services, retail and property services. One of the targets achievement of PT. Pos Indonesia is regaining market share. But there are fluctuations in total customers for retail/individual package service from 2012-2014. Total customers decreased by 12,74% from 2013 to 2014. This decline is indicated customers switching and use private courier services. Supported by the results of a preliminary questionnaire that states consumers are still not satisfied and will use the services of a private courier. This study aims to determine effect of switching variables on consumer behavior. The method used is Multiple Linear Regression. Modes of data collection is by distributing questionnaires to 120 consumers who had used the PT. Pos Indonesia service and private courier services in Semarang.The resulth showed that location has the strongest effect on consumer swicthing behavior, so the recommendations that given such as adding the number of postal agents and expanding the network of postal agents, improving the promotion directly and indirectly. 
Analisis Perancangan Sistem Barcode dalam Menangani Aliran Raw Material Kayu pada Departemen Lumberyard di PT Ebako Nusantara Semarang Devy Christine GM Simanjuntak; Arfan bakhtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.939 KB)

Abstract

Warehouse merupakan suatu fasilitas yang dirancang khusus oleh suatu perusahaan untuk mencapai tingkat pelayanan yang paling tinggi dengan total biaya yang paling rendah. Penanganan bahan baku merupakan hal terpenting dalam mengintegrasikan pengendalian proses pergudangan tersebut. PT Ebako Nusantara Semarang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang furniture yang memproduksi kursi, meja, lemari dan tempat tidur. Perusahaan ini memiliki Lumberyard Department untuk menyimpan material kayu yang akan digunakan sebagai bahan baku untuk proses produksi. PT Ebako Nusantara Semarang saat ini masih menerapkan sistem manual dalam mengelola warehousenya. Pencatatan secara manual tersebut  membutuhkan waktu yang lama sehingga menyebabkan proses tidak berjalan dengan efisien. Secara otomatis permasalahan ini akan menimbulkan berbagai dampak negatif dari aspek waktu dan aspek biaya.Penelitian ini mencoba  merancang barcode untuk mengurangi permasalahan-permasalahan yang ada, mulai dari proses penerimaan material, penyimpanan material dan pengeluaran material sampai ke lantai produksi. Sistem barcode tersebut akan menggantikan sistem manual yang telah ada sebelumnya. Sistem Barcode ini dibuat untuk mempermudah memonitoring aktivitas yang terjadi di warehouse sehingga dapat mengurangi waktu penanganan kayu dan kesalahan dalam penginputan data kayu. Sistem manual yang diubah menjadi sistem otomasi ini menghasilkan aliran proses dari input sampai ke output secara cepat, tepat, dan akurat. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengurangan dari aspek waktu dan aspek biaya yang dikeluarkan. ABSTRACTWarehouse is a facility that is specially designed by a company to achieve the highest service level and the lowest total cost. Material handling is the most important in integrating warehouse process control. PT Ebako Nusantara Semarang is a manufacturing factory that runs the business in furniture section which produces chairs, tables, cupboards and beds. This company has Lumberyard Department to stock wood material which is later used as material for the production process. PT Ebako Nusantara Semarang still implements manual system in managing their warehouse. The record keeping activity that is run manually need a long time so that the process doesn’t run efficiently. Automatically these problems will make a lot of negative effects in time and also cost. This study try to design barcode to reduce the problems, starting from material receiving , material  storing and material releasing to the shop floor. Barcode system will replace the manual system which is exist before by integrating barcode to the information system. This barcode system is created to simplify monitoring activity that runs in the warehouse so that wood material handling time and error in inputing the data can be reduced. Manual system that is changed to the automation system is creating process flow from the input to the output fast, precisely and accurately. This can be proved by the reducement in time and cost.
SEGMENTASI PEMASOK UNTUK BAHAN BAKU RAMBUT PALSU PADA PT BIOTAKARA Nuriza, Amayta Rahma; Purwanggono, Bambang; Suliantoro, Hery
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.419 KB)

Abstract

PT Bio Takara merupakan perusahaan ekspor dengan produk wig dan eyelashes. Pada divisi wig, beberapa pemasok sering mengalami masalah seperti keterlambatan pengiriman, barang cacat, dan produk tidak sesuai spesifikasi. PT Bio Takara tidak pernah melakukan segmentasi untuk mengetahui posisi tiap pemasok pada matriks segmentasi. Segmentasi pemasok bertujuan untuk mengetahui manajemen hubungan yang tepat dengan pemasok. Penentuan dan perhitungan bobot kriteria pada tiap dimensi dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan melakukan segmentasi pemasok, PT Bio Takara dapat melihat posisi pemasok berdasarkan dimensi capabilities dan willingness yang mengacu pada model Rezaei dan Ortt (2012). Dari hasil diskusi penentuan kriteria, terpilih 8 kriteria untuk dimensi capabilities dan 6 kriteria untuk dimensi willingness. Hasil dari agregasi pembobotan dengan nilai pemasok akan menjadi dasar untuk menentukan posisi pemasok dalam matriks segmentasi. Terdapat 9 pemasok yang termasuk kedalam tipe 4 yaitu pemasok A, B, C, D, E, F, G, H, dan K. Sedangkan 2 pemasok lain termasuk kedalam tipe 2 yaitu pemasok I dan J.     ABSTRACTPT Bio Takara is an exporter company that produces wigs and eyelashes. On wigs division, some suppliers frequently face many problems such as late delivery, conformed products, and unspecified products. PT Bio Takara never do segmentation activity to know the position of every supplier on the segmentation matrix. The purpose of supplier segmentation is to know the relationship management that fits the supplier, Determination and calculation of the criterion weight on every dimensions is done by the related people. By doing the supplier segmentation, PT Bio Takara can see the position of the supplier based on capabilities and willingness dimension that refer to Rezaei’s and Ortt’s model (2012). The result of the criterion determination shows that 8 criterion are selected for Capabilities Dimension and 6 criterion for Willingness Dimension. The aggregated weight result with the supplier  score will be a basis to determine supplier’s position on the segmentation matrix. There are 9 suppliers that are included in type 4, supplier A, B, C, D, E, F, G, H and K, whereas two other supplier are included in type 2, supplier I dan J.
Analisis Kecelakan Kerja dengan Menggunakan Metode Human Factor Analysis and Classification System (HFACS) dan 5WHYS di Divisi Stamping PT.Mekar Armada Jaya FAHD, MOHAMMAD; PUSPITASARI, NIA BUDI; RUMITA, RANI
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.952 KB)

Abstract

PT. Mekar Armada Jaya biasa disebut New Armada dibagi menjadi dua divisi produksi yaitu Divisi karoseri dan Divisi Stamping & Tools. Pada Divisi Stamping & Tools tahun 2010 sampai dengan 2014, terjadi 69 kecelakaan kerja dimana kejadian tersebut dibagi lagi menjadi tiga kategori dalam level rendah, sedang, dan besar. Dari hasil rekap kecelakaan kerja banyaknya terjadi kecelakaan pada mesin press yaitu sebanyak 17 kejadian pada level sedang.Penelitian pada PT. Mekar Armada Jaya ini bertujuan untuk melakukan identifikasi masalah yang terjadi pada level sedang, setelah dilakukan identifikasi maka kejadian yang terbesar terdapat pada mesin press. Setelah mengetahui kecelakaan kerja terbesar terdapat pada mesin press maka dilakukan analisis dengan menggunakan metode HFACS dan 5whys yang bertujuan untuk mendapatkan identifikasi penyebab terjadinya kecelakaan kerja.Hasil dari analisis menggunakan metode HFACS maka didapat nilai tertinggi terdapat pada sub level comunication & coordination pada level 2 dan decision error pada level 1 dengan nilai odds ratio sebesar 14 dan convidence interval sebesar 0,451 – 434,411. Maka perlu perbaikan pada lingkungan kerja, memberikan peraturan yang memaksa operator untuk bertindak aman sebelum melakukan pekerjaan, pengawas harus bertindak tegas kepada operator yang melakukan kesalahan, pengawas bertanggung jawab atas operator dengan cara mengetahui SOP penggunaan mesin dan memberikan pengawasan secara teratur.    ABSTRACT                 PT . Mekar Armada Jaya as known as New Armada divided into two production division, named Car Body division and Stamping & Tools division. In Stamping & Tools Division from 2010 to 2014, occurred 69 work accident where those cases are divided into three categories there are low, medium, and high level. From the results recap many working accidents mostly happen in the machine press accident occurred as 17 cases in medium levels.                The resesearch at PT . Mekar Armada Jaya aims to identify the problems that occur at medium level , after the identification of the biggest incident occur in the press machine. After knowing  that the highest number of working accident in the medium level occur in the press machine, therefore this analysis performed by using HFACS and 5whys methods which aim to get identify the causes of working accidents.                    Results of the analysis is using HFACS method then the gained highest score contained in the sub-level of comunication and coordination at the 2nd level and the decision error at the 1st level with the odds ratio of 14 and convidence interval of 0,451-434,411. So the working environment need to be fixed, giving rules which force the operator to act safely before doing the job, the supervisor must be firm to the operator who do mistake, the supervisor must responsible to the operator by understanding the SOP of the machines usage and give supervision in order.   
PERENCANAAN KEBIJAKAN OVERHAUL DAN ANALISIS PENGADAAN MESIN STANDBY PADA MESIN HOIST CURING UTARA DAN SELATAN PLANT I-8 (STUDI KASUS PT. WIJAYA KARYA BETON BOGOR) Aditya Wiratama Putra; Susatyo Nugroho W P; Rani Rumita
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.655 KB)

Abstract

Wika Beton merupakan bagian dari Divisi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang memproduksitiang beton dan komponen pracetak lain. Salah satu mesin yang mempunyai peran vital dan sering mengalami kerusakan di lapangan adalah hoist curing dengan kapasitas 10 ton. Untuk mengetahui kebijakan overhaul yang diterapkan PT Wijaya Karya Beton   pada hoist maka diperlukan analisis sistem perawatan dengan metode preventive – corrective maintenance. Sedangkan untuk mengetahui kebijakan pengadaan hoist  yang diterapkan PT Wijaya Karya Beton diperlukan analisis sistem perawatan dengan metode standby machine menggunakan distribusi  poisson  karena  data  yang  diambil  berupa  data  rata  –  rata  kerusakan  dengan frekuensi yang jarang terjadi.   Kerusakan yang  terjadi pada hoist curing selama periode Januari 2011 -November 2013 sebanyak 289 hoist baik yang mengganggu produksi secara langsung maupun tidak, dengan rata – rata kerusakan hoist perbulan sebanyak 8 hoist. Menggunakan formulasi preventive mainetanance, didapat biaya   kebijakan preventive mainetanance/overhaul  mencapai  titik  optimalnya  pada  bulan  ke  19,    dengan  biaya  Rp1.430.585  per  bulan  atau  Rp  27.181.115/overhaul.  Sedangkan  analisis     menggunakan formulasi standby machine merekomendasikan   PT Wijaya Karya Beton Pabrik Bogor membutuhkan hoist kapasitas 10 ton dalam kondisi standby sebanyak 2 hoist.  
MODEL PENILAIAN KINERJA 360 DEGREE FEEDBACK UNTUK OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE FUZZY AHP DI PT. BERKAT MANUNGGAL JAYA Erika Rosmawati Hutabarat; Susatyo Nugroho WP; Diana Puspitasari
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.524 KB)

Abstract

Penilaian kinerja merupakan proses identifikasi, evaluasi dan pengembangan kinerja individu untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi secara efektif. Kinerja operator di PT. Berkat Manunggal Jaya masih dianggap belum optimal dalam hal kedisiplinan, motivasi kerja dan tingkat pengetahuan yang mengakibatkan tingginya tingkat kecacatan produk dan kecelakaan kerja serta effort yang rendah dalam melakukan pekerjaannya. Penelitian ini membahas tentang sistem penilaian kinerja operator sebagai pertimbangan pemberian insentif untuk merangsang peningkatan kinerja operator. Untuk memecahkan masalah ini digunakan metode fuzzy AHP dengan model penilaian 360 Degree feedback. Fuzzy menutup kelemahan yang terdapat pada AHP, yaitu permasalahan terhadap kesubjektifan penilai sedangkan model 360 degree feedback memiliki standar yang objektif dalam penilaian kinerja karena penillai terdiri dari berbagai sumber.Berdasarkan perhitungan fuzzy AHP Urutan sub kriteria berdasarkan bobot global tertinggi adalah kemampuan pengendalian 0,214, kemampuan assembly 0,198, pengalaman diperusahaan  0,137, kemampuan 0,082, tingkat pemahaman 0,075, tingkat adaptasi terhadap perubahan 0,074, kehadiran 0,063, pengalaman masa lalu 0,061, pengetahuan 0,059 dan tingkat pendidikan 0,036. Sedangkan bobot untuk masing-masing penilai adalah kepala departemen 0,552. Rekan kerja 0,327, dan diri sendiri 0,121. Hasil penilaian kinerja ini akan dijadikan acuan untuk memberikan insentif kepada operator. Abstract                    The performance assessment defines identification, evaluation, and development of individual performance to achieve the organization’s goals and objectives effectively. The operator performance in PT. Berkat Manunggal Jaya is still considered unoptimal in terms of discipline, motivation, and knowledge level that cause high level of product defects and accidents as well as the low effort in doing jobs. This study discusses the operator performance appraisal system as consideration of incentives to stimulate operator performance. To solve this problem,  fuzzy AHP method with scoring model 360 Degree feedback is used. Fuzzy covers the shortcomings found in AHP, namely problem of the assessors subjectivity while model 360 degree feedback has objective standards in evaluating performance because the assessors consist of various sources.                    Based on fuzzy AHP calculation,  sub-criteria sequences based on the highest global weight are the ability to control 0.214, ability of assembly 0.198, experience in the company 0.137, ability 0.082, understanding level 0.075, adaptation degree to changes 0,074, attendance 0.063, past experience 0.061, knowledge 0.059, and education level 0,036. While the weight for each appraiser is the department head 0.552, coworkers 0.327, and oneself 0.121. The performance evaluation results will be used as a reference to provide incentive to the operator.

Page 2 of 4 | Total Record : 38


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 4 (2024): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2024 Vol 13, No 3 (2024): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2024 Vol 13, No 2 (2024): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2024 Vol 13, No 1 (2024): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2024 Vol 12, No 4 (2023): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2023 Vol 12, No 3 (2023): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2023 Vol 12, No 2 (2023): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2023 Vol 12, No 1 (2023): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2023 Vol 11, No 4 (2022): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2022 Vol 11, No 3 (2022): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2022 Vol 11, No 2 (2022): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2022 Vol 11, No 1 (2022): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2022 Vol 10, No 1 (2021): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2021 Vol 9, No 4 (2020): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2020 Vol 10, No 4 (2021): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2021 Vol 10, No 3 (2021): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2021 Vol 9, No 3 (2020): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2020 Vol 9, No 2 (2020): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2020 Vol 9, No 1 (2020): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2020 Vol 8, No 4 (2019): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2019 Vol 8, No 3 (2019): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2019 Vol 8, No 2 (2019): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2019 Vol 8, No 1 (2019): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2019 Vol 7, No 4 (2018): WISUDA PERIODE OKTOBER 2018 Vol 7, No 3 (2018): WISUDA PERIODE JULI 2018 Vol 7, No 2 (2018): WISUDA PERIODE APRIL 2018 Vol 7, No 1 (2018): WISUDA PERIODE JANUARI 2018 Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017 Vol 6, No 3 (2017): wisuda periode juli 2017 Vol 6, No 2 (2017): wisuda periode april 2017 Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Januari Tahun 2017 Vol 5, No 4 (2016): Wisuda Oktober Tahun 2016 Vol 5, No 3 (2016): Wisuda Juli Tahun 2016 Vol 5, No 2 (2016): Wisuda April Tahun 2016 Vol 5, No 1 (2016): wisuda januari Tahun 2016 Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015 Vol 4, No 3 (2015): Wisuda Juli Tahun 2015 Vol 4, No.2 Tahun 2015 Vol 4, No.1 Tahun 2015 volume 3,nomor 4,tahun 2014 Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014 Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014 Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013 Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012 Volume 1, Nomer 3, Tahun 2012 Volume 1, Nomer 2, Tahun 2012 Volume 1, Nomer 1, Tahun 2012 More Issue