cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Industrial Engineering Online Journal
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
INDUSTRIAL ENGINEERING ONLINE JOURNAL adalah Karya Ilmiah S1 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang memuat tulisan ilmiah dan hasil-hasil penelitian, kajian ilmiah, analisis dan pemecahan permasalahan di Industri yang erat hubungannya dengan bidang Ilmu Teknik Industri.
Arjuna Subject : -
Articles 38 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015" : 38 Documents clear
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN (Studi Kasus di CV. MUSTIKA Semarang) Yaniar Fatkhul Firdaus; Darminto Pujotomo
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.39 KB)

Abstract

Dalam upaya pemenuhan protein hewani dan peningkatan pendapatan peternak, maka pemerintah dan peternak telah berupaya mendayagunakan sebagian besar sumber komoditi ternak yang dikembangkan, diantaranya adalah ayam pedaging.Perkembangan populasi ternak ayam broiler tidak terlepas dari permasalahan yaitu aspek pasar dan penyediaan sarana produksi yang tidak seimbang dengan harga jual produksi, sehingga membuat peternak takut mengambil resiko untuk mengembangkan usaha peternakan ayam broiler dengan skala produksi lebih besar. Pola kemitraan merupakan suatu bentuk kerja sama antara pengusaha dengan peternak dari segi  pengelolaan usaha peternakan.  Dalam kemitraan pihak pengusaha dan peternak harus mempunyai posisi yang sejajar agar tujuan kemitraan dapat tercapai dimana dalam hal perhitungan tentang biaya produksi diatur sepenuhnya oleh perusahaan yang disepakati bersama oleh peternak.  CV Mustika Semarang bergerak dalam bidang penjualan ayam pedaging. Perusahaan ini bekerjasama dengan peternak ayam dengan sistem kemitraan.Analisis finansial diperlukan untuk mengetahui kelayakan suatu usaha.Keberlanjutan usaha peternakan ini ditentukan oleh gambaran finansial usaha, sebab kemampuan suatu usaha peternakan dalam mengembangkan modal terukur dalam parameter investasi.      
ANALISIS IMPLEMENTASI LAYOUT FUNGSIONAL PADA LANTAI PRODUKSI DEPARTEMEN VENEER PT. EBAKO NUSANTARA Eveline Siburian; Arfan Bachtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.678 KB)

Abstract

Pada lantai produksi Departemen Veneer, terdapat beberapa masalah, yaitu belum adanya batas stasiun kerja yang jelas sehingga raw material diletakkan sembarangan di area lantai produksi. Selain itu, banyak material work in process terletak di jalan sehingga lantai produksi terlihat penuh dan menghalangi jalan. Selain itu, terdapat kegiatan backtracking oleh pekerja untuk mengambil barang yang akan diproses. Namun demikian, setelah dilakukan analisis, disimpulkan bahwa saat ini implementasi layout Departemen Veneer sudah diterapkan dengan baik. Bentuk aliran proses yang ada di Departemen Veneer adalah aliran-U. Total ongkos yang dihasilkan dari layout ini dengan mengalikan jarak rectilnier dan jumlah aliran proses serta ongkos material sehingga didapatkan total ongkos sebesar Rp. 32.719,2. Berdasarkan perhitungan algoritma CRAFT dengan software Facility Location Layout tidak ada alternative lain yang dapat menghasilkan total ongkos lebih kecil sehingga implementasi layout yang ada saat ini sudah dikatakan optimal.   ABSTRACTOn the production floor of the Department of Veneer, there are some problems, such as there is no clear boundary of each work stations, so that the raw material is placed carelessly on the production floor area. In addition, there is a lot of work in process material located on the street of production floor, so it looks full and blocks the way. And last, there are backtrackings by the workers to take the goods to be processed. However, after analysis, it was concluded that the current layout implementation Veneer Department has been implemented well. Form of flow processes in the Department of Veneer is a U-flow. Total costs resulting from these layouts by multiplying the distance rectilnier and the amount of flow of the process and material costs to obtain a total cost of Rp. 32.719,2. Based on the calculation algorithm with software CRAFT Facility Location Layout no other alternative that can produce a smaller total cost so that the implementation of the existing layout is now said to be optimal.
ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DENGAN PERHITUNGAN OVERALL EQUIPMENT EFECTIVENESS (OEE) DAN SIX BIG LOSSES MESIN CAVITEC PT. ESSENTRA SURABAYA (STUDI KASUS PT. ESSENTRA) Dewi, Nadia Cynthia; Rinawati, Dyah Ika
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.324 KB)

Abstract

Pemeliharaan dan penanganan mesin yang tidak tepat dapat menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas dan efisiensi mesin. PT. Essentra merupakan perusahan yang bergerak dalam bidang pembuatan cigarette filters. Mesin yang beroperasi secara terus menerus dituntut dapat memenuhi target yang telah di tetapkan dengan tingkat efektivitas yang tinggi. Permasalahan yang terdapat pada PT. Essentra terdapat pada banyaknya breakdown yang terjadi pada mesin Cavitec VD-02 serta kurang maksimalnya jumlah produksi yang menyebabkan kurangnya nilai indeks efektivitas total mesin secara keseluruhan (OEE) pada mesin Cavitec VD-02. Untuk dapat meningkatkan produktivitas maka dilakukan pengukuran Total Productive  Maintenance (TPM) dengan perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE). OEE adalah metode sistematis untuk melakukan pengukuran tingkat efektivitas proses suatu mesin atau peralatan. Secara umum, besar kecilnya nilai OEE dipengaruhi oleh faktor dominan yang menyebabkan rendahnya performansi suatu mesin atau peralatan yang biasa disebut dengan Six Big Losses. Setelah itu mendapatkan penyebab permasalahan yang terjadi dengan menggunakan fishbone diagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai OEE pada mesin Cavitec VD-02 sebesar 44,327957 %, nilai efektivitas ini tergolong sangat rendah karena standar nilai OEE untuk perusahaan kelas dunia idealnya adalah 85%. Faktor terbesar yang mempengaruhi rendahnya nilai OEE adalah performance rate dengan faktor presentase six big losses pada Idling and Minor Stoppages Loss sebesar 41,0778139 % dari seluruh time loss. Hal yang dilakukan untuk mengantisipasi rendahnya nilai OEE pada mesin Cavitec VD-02 yaitu dengan diadakannya autonomous maintenance yang diberikan kepada setiap operator, melakukan Preventive Maintenance secara berkala untuk menjaga performansi mesin. Melakukan training bagi operator dan teknisi maintenance serta melakukan pengawasan terhadap operator tentang kebersihan tempat kerja.     AbstractMaintenance and handling machines that are inappropriately can lead to decreased levels of productivity and efficiency of the machine. PT. Essentra is a company engaged in the manufacture of cigarette filters. The machine operates continuously demanded can meet the targets that have been set with a high level of effectiveness. The problems found in the PT. Essentra found on many a breakdown occurred in the engine as well as Cavitec VD-02 maximum number of less production which led to the lack of effectiveness of the total index value of the overall machine (OEE) on machine Cavitec VD-02. To be able to increase productivity then made measurements of the Total Productive Maintenance (TPM) and calculation of the Overall Equipment Effectiveness (OEE). The OEE is a systematic method to perform measurements of the effectiveness of the process of a machine or equipment. In General, the small value of OEE is influenced by the dominant factor that causes low performance. 
Analisa Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Six Sigma untuk Part NXS-001 pada PT Inti Pantja Press Industri Christoper Christoper; Hery Suliantoro
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1146.508 KB)

Abstract

PT Inti Pantja Press Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan part kendaraan roda empat. Dalam pembuatan part kendaraan dilakukan suatu proses yang dinamakan dengan stamping press. Proses stamping press ini dilakukan dengan menggunakan mesin press dengan kekuatan ratusan bahkan ribuan ton. Material logam yang diproses dengan mesin tersebut rentan mengalami defect (cacat). Untuk itu perusahaan perlu memaksimalkan pengendalian kualitas terhadap produk yang dihasilkannya. Pengendalian kualitas yang baik akan meminimasi terjadinya produk cacat. Produk cacat yang sampai di tangan konsumen akan menyebabkan berbagai keluhan dan menimbulkan permintaan kompensasi. Hal ini sangat merugikan bagi perusahaan karena selain citra dari perusahaan tercoreng perusahaan juga harus merelakan biaya untuk kompensasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat cacat dari produk yang dihasilkan PT IPPI, menganalisa faktor apa saja yang mampu menyebabkan cacat produk serta memberikan usulan perbaikan terhadap sistem pengendalian kualitas yang ada saat ini. Digunakan metode Six Sigma dalam analisa pengendalian kualitas ini. Hasil menunjukkan bahwa tingkat cacat produk perusahaan untuk part NXS-001 adalah sebesar 23.348,3 DPMO. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa dari lima aspek yang berpotensi menyebabkan produk cacat, manusia merupakan aspek paling berpengaruh. Hal ini karena ketidakdisiplinan dan keteledoran operator dalam melaksanakan tugasnya di lantai produksi. ABSTRACTPT Inti Pantja Press Industri is a manufacturing company that runs in the making of automotive 4WD parts. In the production of the automotive parts, there is a process calles stamping press. Stamping press is done using press machine with hundreds and even thousands tonnage power. Metal materials that are processed using that machine are fragile and tend to be break easily. So that company needs to optimalize quality control of their products. A good quality control system will minimize defect products. Defect products will cause complaints and compensasion from the customers. This is harmful for the company because it has a bad effect on company’s name and the money that is spent for compesasion is such a financial loss. This research is done to know the defect rate of parts that are produced by PT IPPI, analyze factors causing defect products and also give improvement recommendations for the current quality control sytem there. Six Sigma is used as a tool in this research. The results show that company’s defect rate for NXS-001 part is 23.348,3 DPMO (Defect Per Million Opportunities). Then, identification shows that from all five potential aspects causing defect product, man is the most affecting aspect. Defect products is produced mainly because operators are indicipline and careless when do their work in production floor
ANALISIS PENERAPAN SUSTAINABILITAS BANK HIJAU PADA BANK MANDIRI SEMARANG Rido Eko Baskoro; Haryo Santoso
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.572 KB)

Abstract

Pemanasan global berdampak pada lingkungan menimbulkan tuntutan perusahaan memberikan solusi dalam aktivitas bisnisnya termasuk bank melalui bank hijau. Bank berperan penting dalam menciptakan lingkungan. Bank membiayai proyek dan menawarkan produk ramah lingkungan. Bank Sentral di Indonesia, mengatur perbankan sebagai lembaga keuangan yang mempertimbangkan sustainabilitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Bank Mandiri telah melaksanakan aktivitas bank hijau dan berkelanjutan serta dampak bagi lingkungan.Metode Penelitian yang digunakan adalah metode dengan kuesioner. Responden penelitian ini adalah karyawan dan nasabah Bank Mandiri di Semarang. Pengambilan sampel dipilih dengan cara purpossive sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Mandiri telah menjalankan sustainabilitas bank dengan baik, bank telah melaksanakan aktivitas bank hijau dan berkelanjutan serta dampak program bagi lingkungan yang cukup besar.Disimpulkan bahwa Bank Mandiri telah melaksanakan aktivitas bank hijau dan berkelanjutan. Bank Indoinesia dan pemerintah segera menerbitkan regulasi bank hijau sebagai acuan penilaian dan arah aktivitas bisnis perbankan..ABSTRACTThe impact of Global Warming towards the environment resulting in company demand to provide solution in its business activities, including bank, with green banking. Bank holds important role in creating environment. Central Bank in Indonesia regulates banking as a financial conversation with sustainability in mind. The purpose of this research is to determine if Mandiri Bank has been implementing green banking activities and environmentally sustainable.The metod used in this research is questionnaire. Respondent of this research varies from working staff to customer of Mandiri Bank Semarang. Sampling process are done with purposive sampling.The research shows that Mandiri Bank has yet to have rating reference in terms of sustainability, despite the fact that green banking activities are implemented and programs’ impact towards environment are noticeable.In conclusion, Mandiri Bank has done sustainable green banking without any reference. Regulation of green banking from Bank Indonesia can be a possible reference of green banking and banking activities. It is recommended for Mandiri Bank to initiate and increase the green banking commitment.
PENGEMBANGAN DIMENSI KEBERLANJUTAN DENGAN METODE PRODUCT SERVICE SYSTEMS PADA INDUSTRI MEBEL DI KABUPATEN JEPARA Nadira Apsari; Ratna Purwaningsih; Novie Susanto
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.774 KB)

Abstract

Kabupaten Jepara merupakan kabupaten dengan jumlah unit usaha mebel terbanyak di Jawa Tengah dan  menyumbang 10% dari total ekspor mebel Indonesia pada tahun 2010. Diketahui konsumsi kayu di Jepara sebesar 2,2 juta m3 per tahun dan melebihi kapasitas produksi Perhutani di pulau jawa yang hanya 900 ribu m3 pertahun. Perkembangan sektor industri mebel dipandang sebagai suatu kegiatan yang menyebabkan dampak perubahan pada lingkungan. Banyaknya permintaan konsumen memaksa pengusaha mebel untuk memproduksi sebesar-besarnya, padahal bahan baku yang ada di alam semakin berkurang. Semakin menipisnya bahan baku sementara permintaan konsumen yang semakin tinggi dapat mengakibatkan industri menjadi tidak berkelanjutan. Oleh karena itu diperlukan identifikasi keberlanjutan pada industri mebel di Kabupaten Jepara untuk mengetahui dimensi keberlanjutan apa saja yang perlu dikembangkan sehingga dapat menjaga keberlangsungan industri mebel di Kabupaten Jepara. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dimensi keberlanjutan dalam penelitian ini adalah Product-Service Systems (PSS). Kelebihan dari metode PSS adalah metode ini memungkinkan dan menjanjikan sistem yang lebih berkelanjutan karena tujuan dari PSS adalah mengintegrasikan lingkungan dengan aspek sosial dan ekonomi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kriteria keberlanjutan yang perlu ditingkatkan adalah kriteria Pengurangan sumber daya, Kesehatan dan keselamatan kerja, Ketenagakerjaan, dan Pengembangan bisnis jangka panjang. Beberapa rekomendasi dirumuskan untuk meningkatkan keberlanjutan pada kriteria tersebut. Rekomendasi-rekomendasi tersebut kemudian dibandingkan dan diuji untuk mengetahui kelayakan dan kemungkinan penerapannya.  ABSTRACTJepara district is the district with the highest number of furniture business units in Central Java and accounted for 10% of total exports of Indonesia furniture in 2010. It is known that wood consumption in Jepara is 2.2 million m3 per year and exceed Perhutani production capacity in the island of Java which only 900 thousand m3 per year. The development of furniture industry sector is seen as an activity that cause impact on the environment changes. Increasing of the of consumer demand force entrepreneurs to manufacture furniture as much as possible, whereas raw materials that exist in nature is diminishing. The depletion of raw materials and the higher consumer demand can cause an unsustainable industry. Therefore, we need an identification of sustainability in the furniture industry in Jepara district to determine the dimensions of the sustainability that  needs to be developed so that we can maintain the sustainability of the furniture industry in Jepara district.The method used to identify the dimensions of sustainability in this study is Product-Service Systems (PSS). The advantage of this method is that this method is enabling and promising a more sustainable system because the purpose of PSS is to integrate environment with social and economic aspects. The result showed that the sustainability criteria that need to improved are Resource reduction, Health and safety, Employment, and Long-term business development. Some recommendations are formulated to improve the sustainability of those criterias. Recommendations are then compared and tested to determine the feasibility and possibility of its.
Analisis Overall Equipment Effectiveness dan Six Big Losses pada Mesin Pencelupan Benang (Studi Kasus PT. Pismatex Textile Industry) Firmansyah, M. Miftah; Susanty, Aries; Puspitasari, Diana
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.906 KB)

Abstract

Perusahaan textile nasional terus berupa untuk menampilkan kemampuan terbaiknya PT. Pismatex merupakan salah satu perusahaan dengan terus melakukan continous improvement.  Berdasarkan  pengamatan diperusahaan,  didapatkan bahwa sering terjadi breakdown mesin pada divisi Dyeing dan keterlambatan bahan baku benang. Data menunjukkan bahwa setiap harinya terjadi breakdown mesin 2 sampai 4 jam pada setiap mesin Dyeing. kinerja mesin juga sering kali mengalami gangguan dikarenakan umur mesin yang telah mencapai 25 tahun pengunaan yang pada akhirnya target produksi jarang tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness)  dan six big losses dari mesin. sehingga dapat diketahui kerugian terbesar yang ditimbulkan oleh mesin Dyeing.          Berdasarkan perhitungan nilai Overall Equipment Effectiveness mesin Dyeing PT. Pismatex Textile Industri yaitu sebesar 68,59 % dengan availability sebesar 81,62%, performance sebesar 85,07% dan quality rate sebesar 98,78%.  Hasil perhitungan nilai Six Big Losses masing-masing yaitu reduced speed sebesar 39,87 %, breakdown loss sebesar 8,12%, idling time sebesar 0,57%, rework loss sebesar 1,47%, scrap loss sebesar 0 % dan nilai setup and adjustment loss sebesar 10,26%. Dari nilai ini dapat dilihat bahwa faktor reduced speed loss merupakan faktor losses dengan nilai  terbesar.  Abstact        National textile companies keep struggling to show the best of the company. PT. Pismatex is the one of the company that keep the continuous improvement. Based on the field observation, there are numbers of machine breakdowns in dyeing division and delays in sourcing yarn. There ara 2 up to 4 machine breakdowns in each of dyeing machine, the performance of the machine is frequently disrupted due to the lifespan of the machie that has reached 25 years. This resulting of the production target is rarely met. The research purposed to find the OEE (Overall Equipment Effectiveness) and six big losses of machine. So the big losses caused by the machine could be find.          The Overall Equipment Effectiveness of dyeing machine in PT. Pismatex is 68,59 % with availability 81,62%, performance 85,07% and quality rate 98,78%. The result of six big losses are reduced speed  39,87 %, breakdown loss 8,12%, idling time 0,57%, rework loss 1,47%, scrap loss 0 % and value of setup and adjustment loss 10,26%. In conclusion, the reduced losses is a factor losses with the highest value. 
Analisa Pemilihan Supplier Ramah Lingkungan dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Pada PT X Khairunnisa Hanan Yancadianti; Nia Budi Puspitasari; Ary Arvianto
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.223 KB)

Abstract

Isu mengenai lingkungan telah menjadi tren bagi industri maupun masyarakat. Pemilihan pemasok merupakan masalah pengambilan keputusan penting agar mendapatkan pemasok yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Kriteria pemilihan pemasok umunya hanya didasarkan pada aspek cost, delivery, dan quality. Dalam melakukan pemilihan supplier perlu diketahui posisi item dan jumlah supplier yang tersedia untuk item tersebut. Metode yang digunakan dalam menentukan kategori item bahan baku adalah Kraljic Portfolio Matrix. Dalam pemilihan green supplier digunakan metode Analytcal Hierarchy Process (AHP). Dari 9 item bahan baku yang dikelompokkan 3 item berada pada kategori  critical, 1 item pada leverage, 3 item pada bottleneck dan 2 item pada kategori noncritical. Pada pemilihan green supplier kriteria kualitas memiliki bobot 0,413, kriteria biaya memiliki bobot 0,241, kriteria lingkungan 0,189, kriteria pengiriman 0,085 dan kriteria pelayanan 0,054. Rekomendasi supplier yang diberikan adalah PT Sejong karena memiliki bobot terbesar yaitu 0,268.  Abstract Indonesia with 250 million of population, has became potensial land for cosmetics market. These industries is growing with 14% increase in sales in 2012. Nowadays, environmental issues is becoming a trend in society. The decision in  supplier selection will be very important in order to get suppliers who can improve competitiveness of the company. The criteria selection of supplier generally based only on aspect of cost, delivery, and quality. In choosing a supplier, it necessary to know the item position and the number of which available for these item. The methode which is used to determine basic material item category is Kraljic Portfolio Matrix. Kraljic. The selection of green supplier use Analytcal Hierarchy Process (AHP). From 9 item of basic material which are have been grouped, 3 item are on critical category, 1 item on leverage, 3 item on bottleneck, and 2 item on noncritical category. In green supplier selection, quality criteria weighs 0,413, cost criteria weighs 0,241, environment criteria 0,189, delivery criteria 0,085, and service criteria 0,054. The recommended supplier given is PT Sejong because it has the greatest weight of 0,268.

Page 4 of 4 | Total Record : 38


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 4 (2024): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2024 Vol 13, No 3 (2024): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2024 Vol 13, No 2 (2024): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2024 Vol 13, No 1 (2024): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2024 Vol 12, No 4 (2023): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2023 Vol 12, No 3 (2023): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2023 Vol 12, No 2 (2023): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2023 Vol 12, No 1 (2023): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2023 Vol 11, No 4 (2022): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2022 Vol 11, No 3 (2022): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2022 Vol 11, No 2 (2022): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2022 Vol 11, No 1 (2022): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2022 Vol 10, No 1 (2021): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2021 Vol 9, No 4 (2020): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2020 Vol 10, No 4 (2021): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2021 Vol 10, No 3 (2021): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2021 Vol 9, No 3 (2020): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2020 Vol 9, No 2 (2020): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2020 Vol 9, No 1 (2020): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2020 Vol 8, No 4 (2019): WISUDA PERIODE OKTOBER TAHUN 2019 Vol 8, No 3 (2019): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2019 Vol 8, No 2 (2019): WISUDA PERIODE APRIL TAHUN 2019 Vol 8, No 1 (2019): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2019 Vol 7, No 4 (2018): WISUDA PERIODE OKTOBER 2018 Vol 7, No 3 (2018): WISUDA PERIODE JULI 2018 Vol 7, No 2 (2018): WISUDA PERIODE APRIL 2018 Vol 7, No 1 (2018): WISUDA PERIODE JANUARI 2018 Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017 Vol 6, No 3 (2017): wisuda periode juli 2017 Vol 6, No 2 (2017): wisuda periode april 2017 Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Januari Tahun 2017 Vol 5, No 4 (2016): Wisuda Oktober Tahun 2016 Vol 5, No 3 (2016): Wisuda Juli Tahun 2016 Vol 5, No 2 (2016): Wisuda April Tahun 2016 Vol 5, No 1 (2016): wisuda januari Tahun 2016 Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015 Vol 4, No 3 (2015): Wisuda Juli Tahun 2015 Vol 4, No.2 Tahun 2015 Vol 4, No.1 Tahun 2015 volume 3,nomor 4,tahun 2014 Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014 Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014 Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013 Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012 Volume 1, Nomer 3, Tahun 2012 Volume 1, Nomer 2, Tahun 2012 Volume 1, Nomer 1, Tahun 2012 More Issue