cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition College
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23376236     EISSN : 2622884X     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Journal of Nutrition College (P-ISSN : 2337-6236; E-ISSN : 2622-884X) diterbitkan oleh Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro sebagai media publikasi artikel-artikel ilmiah dalam biang Ilmu Gizi dengan skala terbit 4 kali dalam setahun, yaitu pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 3 (2024): Juli" : 10 Documents clear
HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN DENGAN GIZI KURANG PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN (STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANGKALAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA) Hidayati, Hidayati; Margawati, Ani; Noer, Etika Ratna; Syauqy, Ahmad; Kartini, Apoina
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.42541

Abstract

ABSTRACTBackground: Undernutrition describes acute nutritional status.This situation is presented with a Z-Score value of BB/TB at the of <-3 SD to <-2 SD malnutrition category based on World Health Organization (WHO) standards. One of the factors that causes malnutrition in toddlers is family food security.Objectives: To analyze the relationship between food security and malnutrition in children aged 2-5 years in the PangkalanCommunity Health Center working area.Methods: Observational research using a cross sectional study design. The research was 300 children aged 2-5 years, selected through simple random sampling. Food security was calculated using a questionnaire (HFFSM), as well as anthropometric measurements of BB/TB.  Bivariate data analysis was carried out using the Spearman correlation test.Results :As much  75.7%  low food security and nutritional status BB/TB malnutrition was 9%. The results of the Spearman correlation test, show that there is a relationship between family food security and nutritional status according to Z-Score BB/TB p-value 0,023 r=0,131*, this means that if the BB/TB score is low, food security will be increasingly dangerous.Conclusion: Family food security is one of the factors that can increase the incidence of underweight in toddlers aged 2-5 years. Nutritional problems are caused by weak family food security, which is the family’s ability to meet the food needs of household members in terms of quantity, quality, and variety according to local culture. Efforts that can be made to increase food security in households so that nutritional intake can be met properly including empowering houdewives regarding how to manage finances for household consumption as well as empowering training such as sewing and managing small and medium household businesses (UMKM).Keywords : Malnutrition; food security; toodlers                                                                     ABSTRAKLatar belakang: Gizi Kurang menggambarkan status gizi yang bersifat akut, keadaan ini dipresentasikan dengan nilai Z-score BB/TB pada ambang batas <-3 SD sampai dengan <-2 SD kategori  gizi kurang berdasarkan standar World Health Organization (WHO). Salah satu yang menjadi faktor terjadinya gizi kurang pada balita yaitu ketahanan pangan keluarga.Tujuan: Menganalisis hubungan ketahanan pangan dengan gizi kurang pada anak usia 2-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pangkalan.Metode: Penelitian observasional dengan menggunakan rancangan study cross-sectional. Penelitian melibatkan  300 anak usia 2-5 tahun yang  dipilih melalui simple random sampling,  ketahanan pangan dihitung menggunakan kuesioner (HFFSM) serta pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan.. Analisis data bivariate dilakukan dengan menggunakan uji korelasi spearman. Hasil: Sebanyak 75.7% ketahanan pangan rendah (low food security) dan status gizi BB/TB gizi kurang sebanyak 9%. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan terdapat hubungan ketahanan pangan keluarga dengan status gizi menurut Z-Score BB/TB (p=0.023) r=0,131*, artinya apabila skor BB/TB rendah maka ketahanan pangan nya semakin rawan.Simpulan: Kerawanan pangan  keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kejadian gizi kurang pada balita usia 2-5 tahun. Masalah gizi disebabkan lemahnya ketahanan pangan keluarga yang merupakan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan anggota rumah tangga dari segi jumlah, mutu dan ragamnya sesuai dengan budaya setempat. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan di rumah tangga sehingga asupan gizi dapat terpenuhi dengan baik yaitu pemberdayaan kepada ibu rumah tangga terkait bagaimana pengelolaan keuangan untuk konsumsi rumah tangga serta pemberdayaan pelatihan seperti menjahit dan pengelolaan usaha rumah tangga kecil dan menengah (UMKM).Kata Kunci : Gizi Kurang; Ketahanan Pangan; Balita
INTERVENSI POSTER “POKEZI” DAN EFEKTIVITASNYA PADA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU KONSUMSI PANGAN BERISIKO PADA SISWA KELAS X SMK PPN BANJARBARU Pitaloka, Anis Diah; Andrestian, Meilla Dwi; Anwar, Rosihan
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.40815

Abstract

ABSTRACTBackround: The Riskesdas team (2018) reported that the proportion of risky consumption habits in adolescents aged 15-19 years which were more than 1 time per day was sweet food 52.30%, sweet drinks 63.67%, and food containing flavorings 73.29 % consumed more than once a day. Banjarbaru State SMK-PP students have poor food consumption habits. Thus, it is necessary to develop the poster media "Pokezi" and examine how effective it is on nutritional knowledge, attitudes, and risky food consumption behavior. Objective: This study aims to provide an intervention on the poster media "Pokezi" on differences in nutritional knowledge, attitudes, and risky food consumption behavior in class X students at SMK PP Negeri Banjarbaru, Banjarbaru City.Methods: This type of research is a quasi experiment. Members of the population are class X students of SMK PP Negeri Banjarbaru. Sampling in this study was non-probability sampling with purposive sampling technique. Each group of respondents was given time to fill out the pre-test and post-test questionnaires. Data analysis used the Wilcoxon signed test. Test the effectiveness of the media using the Kruskal Wallis test.Results: The results showed no significant difference α = 0.005 in the control group. Significantly different α = 0.005 in the Pokezi 1, 2, and 3 poster media experiencing changes in knowledge, attitudes, and risky food consumption behavior. Conclusions: Pokezi 3 shows the highest effectiveness for changing the mean rank of knowledge and behavior of 53.50 and 50.78. Pokezi 1 shows the highest effectiveness for changing the mean rank attitude of 51.38.Keywords: Knowladge of Nutrition; Attitudes; Behavior; Risky Food; Posters ABSTRAKLatar Belakang : Tim Riskesdas (2018) melaporkan bahwa, proporsi kebiasaan konsumsi berisiko pada remaja usia 15-19 tahun yang lebih dari sama dengan 1 kali per hari adalah makanan manis 52,30%, minuman manis 63,67%, dan makanan mengandung penyedap 73,29% yang dikonsumsi lebih dari sekali sehari. Siswa SMK-PP Negeri Banjarbaru memiliki kebiasaan konsumsi pangan yang kurang baik. Dengan demikian, perlu dikembangkan media poster “Pokezi” dan diteliti bagaimana efektivitasnya terhadap pengetahuan gizi, sikap, dan perilaku konsumsi pangan berisiko.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan intervensi media poster “Pokezi” pada perbedaan pengetahuan gizi, sikap, dan perilaku  konsumsi pangan berisiko pada siswa kelas X di SMK PP Negeri Banjarbaru, Kota Banjarbaru. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Anggota populasi yaitu siswa kelas X SMK PP Negeri Banjarbaru.  Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Setiap kelompok responden diberikan waktu mengisi kusioner pre- test dan posttest. Analisis data menggunakan Wilcoxon signed test. Uji efektivitas media menggunakan uji Kruskal Wallis.Hasil: Hasil penelitian menunjukan berbeda tidak nyata α = 0,005 pada kelompok kontrol.  Berbeda nyata α = 0,005 pada media poster Pokezi 1, 2, dan 3 mengalami perubahan terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku konsumsi pangan berisiko. Kesimpulan: Pokezi 3 menunjukan efektivitas tertinggi untuk perubahan mean rank pengetahuan dan perilaku sebesar 53,50 dan 50,78. Pokezi 1 menunjukan efektivitas tertinggi untuk perubahan mean rank sikap sebesar 51,38. Kata Kunci: Pengetahuan Gizi, Sikap, Perilaku, Pangan Berisiko, Poster
ASUPAN Fe, KEBIASAAN MINUM TEH, DAN STATUS GIZI BERKAITAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SANTRI PUTRI Kusumawati, Agustin Dyah; Nurhayati, Nurhayati; Hardiansyah, Angga
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.42914

Abstract

ABSTRACTBackground: Anemia must receive special attention because it can affect health status, especially in women. Anemia can be caused by a lack of consuming foods containing iron (Fe), vitamin C, protein, the habit of consuming Fe inhibitor substances such as caffeine, oxalate, phytate, and tannins contained in tea as well as other factors such as blood loss and nutritional status.Objectives: To determine the relationship between Fe intake, tea-drinking habits, and nutritional status with the incidence of anemia in female students.Methods: This research used a cross-sectional design with a total sample of 73 female students at the Sirojuth Tholibin Islamic Boarding School in Grobogan Regency, Central Java. The sample was collected with accidental sampling. Data on Fe intake were obtained using the Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), tea-drinking habits using the Food Frequency Questionnaire (FFQ), nutritional status using Body Mass Index by Age (BMI/U), and the incidence of anemia was determined by measuring hemoglobin using the Point of Care Testing (POCT) method with the easytouch GCHb digital device. Bivariate analysis with Gamma (g) correlation test.Results The results of this study obtained the characteristics of respondents with sufficient Fe intake 41 (56,2%) respondents, good tea-drinking habits 51 (69.9%) respondents, good nutritional status 54 (74%) respondents, and no anemia category 52 (71.2%) respondents. Based on the results of the bivariate test analysis, it showed that Fe intake, tea-drinking habits, and nutritional status had a relationship with the incidence of anemia (p-value <0.05). Conclusion: There is a relationship between Fe intake, tea-drinking habits, and nutritional status with the incidence of anemia in female students.Keywords : anemia; Fe intake; female students; nutritional status; tea-drinking habit.                                                                      ABSTRAKLatar belakang: Anemia harus mendapat perhatian khusus karena dapat memengaruhi status kesehatan khususnya pada perempuan. Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi (Fe), vitamin C, protein, kebiasaan konsumsi zat inhibitor Fe seperti kafein, oksalat, fitat dan tanin yang terkandung dalam teh serta faktor lain seperti kehilangan darah dan status gizi.Tujuan: Mengetahui hubungan antara asupan Fe, kebiasaan minum teh, dan status gizi dengan kejadian anemia pada santri putri.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan total sampel 73 santri putri di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin di Kab. Grobogan, Jawa Tengah. Sampel diambil dengan teknik accidental sampling. Data asupan Fe diperoleh dengan menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), kebiasaan minum teh dengan Food Frequency Questionnaire (FFQ), status gizi dengan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U), dan kejadian anemia ditentukan dengan pengukuran hemoglobin menggunakan metode Point of Care Testing (POCT) dengan alat digital Easytouch GCHb. Analisis bivariat dengan uji korelasi Gama (g).Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh karakteristik responden dengan asupan Fe cukup 41 responden (56,2%), kebiasaan minum teh baik 51 responden (69,9%) status gizi baik 54 responden (74%), dan kejadian anemia dengan kategori tidak anemia 52 responden (71,2%). Berdasarkan hasil analisa uji bivariat menunjukkan bahwa asupan Fe, kebiasaan minum teh, dan status gizi memiliki hubungan dengan kejadian anemia (nilai p<0,05).Simpulan: Terdapat hubungan antara asupan Fe, kebiasaan minum teh, dan status gizi dengan kejadian anemia pada santri putri.Kata Kunci : anemia; asupan Fe; santri putri; status gizi; kebiasaan minum teh.
PENGARUH EDUKASI GIZI MELALUI MEDIA POP-UP BOOK TERHADAP PENGETAHUAN GIZI DAN KEBIASAAN MAKAN PAGI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 3 TIUH MEMON Nurahmadi, Rizki; Khalida Dalimunthe, Nathasa
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.40863

Abstract

ABSTRACTBackground: School aged children are a group that is vulnerable to nutritional and health problems. One of the problem is the habit not have breakfast. Nutrition education with interesting media is an effort to increase nutrition knowledge and breakfast habits in school children.Objective: The aimed of the research was to analyze the effect of nutrition education through Pop-up book media on nutrition knowledge and breakfast habits of 3 Tiuh Memon Elementary School studentsMethods: This research was conducted in July 2023, located at Tiuh Memon 3 Public Elementary School. The research design was a pre-experimental design with one group pretest-posttest. The sampling technique used was purposive sampling with a total sample of 57 respondents. The research instrument was a nutritional knowledge questionnaire and food recall (type and frequency of having breakfast) before and after education. The analysis carried out was descriptive and different tests, namely the Paired T-test and the Wilcoxon test.Results: There was an effect of nutrition education through Pop-up book media on nutritional knowledge (p=0.002), breakfast habits (breakfast frequency in a week) (p=0.000) and breakfast habits (type of breakfast) (p=0.000).Keywords: Breakfast habit;Nutritional education;; Nutritional knowledge; School Aged children                                                             ABSTRACTLatar Belakang : Anak sekolah dasar adalah salah satu kelompok yang rentan terhadap permasalahan gizi dan kesehatan. Salah satu pemasalahannya yaitu tidak terbiasa untuk makan pagi. Edukasi gizi dengan media yang menarik merupakan salah satu upaya untuk dapat meningkatkan pengetahuan gizi dan kebiasaan makan pagi pada anak sekolah.Tujuan : Tujuan penelitian yaitu menganalisis pengaruh edukasi gizi melalui media Pop-up book terhadap pengetahuan gizi dan kebiasaan makan pagi siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Tiuh MemonMetode : Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2023 berlokasi di Sekolah Dasar Negeri 3 Tiuh Memon. Desain penelitian ini adalah pre experiment design dengan pendekatan one group pretest-posttest. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel  sebanyak 57 responden. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan gizi dan food recall (jenis dan frekuensi makan) sebelum dan sesudah edukasi. Analisis yang dilakukan adalah deskriptif dan uji beda yaitu Paired T-test dan uji Wilcoxon.Hasil : Terdapat pengaruh edukasi gizi melalui media Pop-up book terhadap pengetahuan gizi ( p=0,002) dan kebiasaan makan pagi (frekuensi makan pagi dalam seminggu) (p=0,000) dan kebiasaan makan pagi (jenis makan pagi) (p=0,000).Kesimpulan : Ada pengaruh edukasi gizi melalui media Pop-up book terhadap pengetahuan gizi dan kebiasaan makan pagi siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Tiuh Memon.Kata Kunci : Anak usia sekolah; Edukasi Gizi; Kebiasaan Makan pagi; Pengetahuan gizi 
HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DAN TINGKAT KONSUMSI ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA DAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA PUTRI Novita, Tri Liana; Ningtyias, Farida Wahyu; Ratnawati, Leersia Yusi
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.41955

Abstract

ABSTRACTBackground: Low learning achievement is one of the impacts of anemia. Factors causing anemia in adolescent girls include family food security and iron consumption levels. Anemia in adolescent girls requires special attention, considering that the impact is very detrimental so can be prevented and overcome to increase productivity and cognitive abilities.Objectives: This study aims to analyze the relationship between family food security and iron consumption level with the incidence of anemia and learning achievement in adolescent girls.Methods: The study used observational analytics with a cross sectional approach. The sample was high school adolescent girls in Pakusari District as many as 86 subjects aged of 16-18 years using proportional random sampling and carried out in March-May 2023. The independent variables in this study are family food security and iron consumption levels, and the dependent variables are anemia and learning achievement in adolescent girls. Data collection was conducted by interview using 2x24 hour food recall questionnaire and Self-Administered Food Security Survey Module for Children Ages 12 Years and Older, measurement of hemoglobin levels and documentation of student report cards. Bivariate analysis was conducted using chi-square and coefficient contingency.Results: Statistical results showed a relationship between family food security (p=0.001; C=0.343) and iron consumption level (p=0.000; C=0.595) with the incidence of anemia. Food security showed a weak relationship while the level of iron consumption was moderately strong. There was also a weak relationship between family food security (p=0.004; C=0.338) and iron consumption level (p=0.005; C=0.333) with learning achievement.Conclusion: There is a relationship between family food security and iron consumption level with the incidence of anemia and learning achievement among high school girls in Pakusari District, Jember Regency.Keywords : Food security; iron; anemia; learning achievement, adolescent girls                                                    ABSTRAKLatar belakang: Capaian prestasi belajar yang rendah merupakan salah satu dampak dari anemia. Faktor penyebab anemia pada remaja putri diantaranya adalah ketahanan pangan keluarga dan tingkat konsumsi zat besi. Anemia remaja putri memerlukan perhatian khusus mengingat dampak yang ditimbulkan merugikan sehingga dapat dicegah dan ditanggulangi untuk meningkatkan produktivitas dan kemampuan kognitif.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara ketahanan pangan keluarga dan tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian anemia dan prestasi belajar pada remaja putri.Metode: Penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah remaja putri SMA/sederajat di Kecamatan Pakusari sebanyak 86 subjek dengan rentang usia 16-18 tahun menggunakan proportional random sampling dan dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2023. Veriabel bebas pada penelitian ini adalah ketahanan pangan keluarga dan tingkat konsumsi zat besi, variabel terikat adalah anemia dan prestasi belajar pada remaja putri. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner food recall 2x24 jam dan Self-Administered Food Security Survey Module for Children Ages 12 Years and Older, pengukuran kadar hemoglobin dengan Easy Touch (GCHb) dan dokumentasi rapor siswa. Analisis bivariat menggunakan chi-square dan coefficient contingency.Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara ketahanan pangan keluarga (p=0,001; C=0,343) dan tingkat konsumsi zat besi (p=0,000; C=0,595) dengan kejadian anemia. Dimana ketahanan pangan menunjukkan hubungan yang lemah sedangkan tingkat konsumsi zat besi berhubungan cukup kuat. Hubungan yang lemah juga pada ketahanan pangan keluarga (p=0,004; C=0,338) dan tingkat konsumsi zat besi (p=0,005; C=0,333) dengan prestasi belajar.Simpulan: Terdapat hubungan antara ketahanan pangan keluarga dan tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian anemia dan prestasi belajar pada remaja putri SMA/sederajat di Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember.Kata Kunci : Ketahanan pangan; zat besi; anemia; prestasi belajar, remaja putri
PERAN SENYAWA BIOAKTIF RUMPUT LAUT TERHADAP RESPON GLUKOSA DARAH PADA INDIVIDU OBESITAS: LITERATUR REVIEW Anggriany, Nissa; Noer, Etika Ratna; Margawati, Ani; Pramono, Adriyan; Anjani, Gemala
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.42821

Abstract

ABSTRACTObesity is considered as a risk factor for insulin resistance and hyperglycemia. Strategies for glycemic control are necessary in order to prevent obese individuals from developing diabetes mellitus. Over the last few years, research regarding natural products obtained from seaweed has increased since it contains various bioactive compounds; such as, polysaccharides, polyphenols, carotenoids, fucoxanthin and others. These compounds appear to have various biological effects which are beneficial to health; such as, antioxidant, anti-inflammatory, antimicrobial and anti-diabetic activities. In addition, the low energy content of seaweed and various bioactive compounds can prevent diabetes through various mechanisms. This narrative review provides summary of the various bioactive compounds contained in seaweed and provides a summary regarding the mechanisms of seaweed bioactive compounds on blood glucose responses in obese individuals.Keywords: Seaweed; bioactive compounds; blood glucose; obesity                                                                           ABSTRAKObesitas merupakan faktor risiko terjadinya resistensi insulin dan hiperglikemia. Kontrol glikemik sangat penting untuk menjaga individu obesitas agar tidak sampai pada kondisi diabetes mellitus, sehingga diperlukan strategi untuk mengontrol glikemik. Selama beberapa tahun terakhir, penelitian terkait produk alami yang diperoleh dari rumput laut semakin meningkat karena mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti polisakarida, polifenol, karotenoid, fukosantin dan lainnya. Senyawa tersebut tampaknya memiliki berbagai efek biologis yang bermanfaat bagi kesehatan seperti aktivitas antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, dan antidiabetes. Selain itu, kandungan energi yang rendah pada rumput laut dan berbagai senyawa bioaktif dapat mencegah diabetes melalui berbagai mekanisme. Tinjauan naratif ini merangkum berbagai kandungan senyawa bioaktif rumput laut dan memberikan ringkasan terkait mekanisme senyawa biaktif rumput laut terhadap respon glukosa darah pada individu obesitas.Kata Kunci: Rumput laut; senyawa bioaktif; glukosa darah; obesitas
LITERATUR REVIEW: EFEK SPIRULINA PLANTENSIS PADA STRES OKSIDATIF DAN PERADANGAN PADA OBESITAS Kura, Stefyne Sonya Yohana; Pramono, Adriyan; Afifah, Diana Nur; A.Savitri, Rachmania
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.42574

Abstract

ABSTRACTBackground:  Obesity is a complex condition with multiple contributing variables, making it challenging to treat the obesity epidemic. The prevalence of obesity has increased in many sectors of society since the late 1970s, and this rising trend is concerning due to the negative health consequences and significant healthcare costs associated with excess body weight. Spirulina has gained interest due to its bioactive components and advantageous effects on health. This review focuses on the underlying molecular mechanisms that contribute to the occurrence of obesity. In addition, the role of antioxidants in the treatment of obesity is also discussed.Objectives: To determine the Effects of Spirulina Platensis on Oxidative Stress and Inflammation Of Overweight/Obesity.Methods: This research design used the literature review method. This technique is carried out with the aim of putting forward various theories that are relevant to the problem being faced or studied as a reference material in discussing the results of the study.Results:The result of the research  from the article review found that the causes of obesity based factors that cause the incidence of obesity consist of environmental factors, namely physical activity only as a trend and various food choices, health service factors, namely the influence of counseling, genetic factors namely age, parental fatness, gene mutation, and behavioral factors, namely diet and lack of health,  physical activityConclusion: Obesity is caused by many factors including environmental factors, health services, genetics, and behaviorKeywords : Keywords; spirulina plantensis;obesity; Oxidative Stress                                                                                                             ABSTRAKLatar belakang: Obesitas adalah kondisi yang kompleks dengan berbagai variabel yang berkontribusi, sehingga sulit untuk mengobati epidemi obesitas. Prevalensi obesitas telah meningkat di banyak sektor masyarakat sejak akhir 1970-an, dan tren yang meningkat ini mengkhawatirkan karena konsekuensi kesehatan yang negatif dan biaya perawatan kesehatan yang signifikan terkait dengan kelebihan berat badan. Spirulina telah menarik perhatian karena komponen bioaktifnya dan efek menguntungkan bagi kesehatan. Ulasan ini berfokus pada mekanisme molekuler yang mendasari yang berkontribusi terhadap terjadinya obesitas.Tujuan : Untuk mengetahui efek spirulina plantensis pada stres oksidatif dan peradangan kelebihan berat badan/obesitas.Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini  menggunakan metode tinjauan pustaka. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengemukakan berbagai teori yang relevan dengan masalah yang sedang dihadapi atau yang sedang diteliti sebagai bahan acuan dalam pembahasan hasil penelitianHasil: Penelitian dari telaah artikel ditemukan bahwa penyebab obesitas berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkan kejadian obesitas terdiri dari faktor lingkungan yaitu aktivitas fisik hanya sebagai tren dan pilihan makanan yang beragam, faktor pelayanan kesehatan yaitu pengaruh penyuluhan, faktor genetik yaitu usia, kegemukan orang tua, mutasi gen, dan faktor perilaku yaitu pola makan dan kurangnya aktivitas fisik.Simpulan: Obesitas disebabkan oleh banyak faktor termasuk faktor lingkungan, pelayanan kesehatan, genetik, dan perilaku.Kata kunci : spirulina plantensis; obesitas; stres oksidatif 
PENGARUH DIETARY APPROACHES TO STOP HYPERTENSION TERHADAP METABOLIC SYNDROME Sarbini, Dwi; Septiyana, Nur Azizah Dewi; Pratiwi, Winda Wahyu
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.42508

Abstract

ABSTRACTBackground: Metabolic Syndrome (MetS) is a batch of cardiovascular disease and type 2 diabetes mellitus risk factors. The incidence of MetS in Indonesia for 5 years (2013-2018) has increased in patients with central obesity (4,4%), hypertension (8,31%), hyperglycemia (0,5%), hypertriglyceridemia (3%), and decreased HDL cholesterol (1,4%). One of the causes of the increased risk of MetS is the bad diet.Objectives: The aim of the literature review is to examine the effect of dietary approaches to stop hypertension (DASH) on MetS.Methods: Searched the keyword by PICO method (adults, elderly, DASH, hypertension, diabetes mellitus and MetS). The sourced for literature review was Pubmed database (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/). Articles were written in English that free full text, published in 2012–2022, the type of research was randomized controlled trial, the subjects ware sufferers of MetS, hypertension, diabetes mellitus, adults, and elderly, as well as reputed Scopus Q1-Q4 had reviewed. Six articles has been chosed from 632 articles that were found based on the criteriaResults . The results of the review article showed that DASH can reduce waist circumference (WC) at 67%, blood pressure (BP) at 67%, triglycerides at 67%, fasting blood glucose (GDP) at 67% and increase HDL-cholesterol at 33%. The results of statistical analysis showed a significant decrease in WC (67%), BP (33%), triglycerides (17%), and GDP (33%).Conclusion: Based on this literature review, it was concluded that DASH can reduce MetS risk factors.Keywords : Adult; Diet DASH; MetS.                                                                         ABSTRAKLatar belakang: Metabolic Syndrome (MetS) merupakan kumpulan faktor risiko cardiovascular disease dan diabetes melitus tipe 2. Kejadian MetS di Indonesia selama 5 tahun (2013-2018) mengalami peningkatan pada penderita obesitas sentral (4,4%), hipertensi (8,31%), hiperglikemia (0,5%),  hipertrigliseridemia (3%), dan penurunan kolesterol high density lipoprotein (HDL) (1,4%). Salah satu penyebab peningkatan risiko MetS adalah pola makan yang salah.Tujuan: mengkaji pengaruh dietary approaches to stop hypertension (DASH) terhadap MetS.Metode: Pencarian kata kunci menggunakan metode PICO (dewasa, lansia, DASH, hypertension, diabetes mellitus dan MetS). Literature review ini menggunakan sumber database Pubmed (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/). Artikel yang termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi adalah artikel free full text menggunakan Bahasa Inggris, terbit tahun 2012–2022, jenis penelitian randomized controlled trial, subjek merupakan penderita MetS, hipertensi, diabetes melitus, orang dewasa dan lansia, serta bereputasi Scopus Q1-Q4.Hasil: Diet DASH dapat menurunkan waist circumference (WC) sebesar 67%, tekanan darah (TD) sebesar 67%, trigliserida sebesar 67%, glukosa darah puasa (GDP) sebesar 67% dan meningkatkan HDL-kolesterol sebesar 33%. Hasil analisis statistik menunjukkan penurunan secara signifikan terjadi pada WC (67%), TD (33%), trigliserida (17%), dan  GDP (33%). Simpulan: Diet DASH dapat menurunkan faktor risiko MetS.Kata Kunci : Dewasa; Diet DASH; Sindrom Metabolik
A LITERRATURE REVIEW : VARIASI UBI JALAR SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN DARURAT Amirullah, M Fadil; Afifah, Diana Nur; Noer, Etika Ratna
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.42005

Abstract

ABSTRACTBackground: Emergency food is a practical and highly nutritious alternative intake. Meanwhile, the nutritional content of emergency food must be 2,100 kcal daily. Limited food supplies due to disasters also result in malnutrition for disaster victims. Some nutritional problems that arise during disasters include malnutrition at vulnerable ages and decreased nutritional status in community groups. Based on this, practical, nutritious food that can be consumed directly is needed. One of the local food ingredients that can be used to make emergency food is sweet potatoes. Objective: This research aims to determine variations of sweet potato as an alternative ingredient in making emergency food. Results: The development of emergency food based on local food can be an effort to overcome the problem of lack of food availability. One food ingredient that can be used as emergency food is sweet potatoes. Sweet potatoes contain minerals and vitamins such as potassium, phosphorus, vitamin C, vitamin K, and Vitamin B, and fiber. Several processed products developed using purple sweet potato as emergency food include biscuits, food bars, noodle snack bars, and jalangkote. Conclusion: The benefits of sweet potatoes as emergency food can be used as alternative food, based on processed products developed using sweet potatoes as emergency food. This study also emphasizes sweet potatoes as a nutritious and practical food source for disaster victims at a relatively low price and easy to obtain. Keywords: emergency food; sweet potato; local food  ABSTRAKLatar belakang: Pangan darurat merupakan alternatif asupan yang praktis dan bernutrisi tinggi. Adapun, kandungan nutrisi dalam pengan darurat adalah harus memenuhi sebesar 2.100 kkal per hari. Keterbatasan bahan pangan karena bencana berakibat pula pada kekurangan gizi korban bencana. Beberapa masalah gizi yang muncul ketika bencana diantaranya adalah kurang gizi pada usia rentan hingga menurunnya status gizi pada kelompok masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan pangan yang praktis dan bergizi serta bisa langsung dikonsumsi. salah satu bahan pangan lokal yang dapat digunakan sebagai pembuatan pangan darurat adalah ubi jalar.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk variasi ubi jalar sebagai alternatif bahan dalam pembuatan pangan darurat. Hasil: Pengembangan pangan darurat berbahan dasar pangan lokal mampu menjadi upaya dalam mengatasi masalah kurangnya ketersediaan makanan. Salah satu bahan makanan yang dapat dijadikan sebagai pangan darurat adalah ubi jalar. Ubi jalar tersebut mengandung mineral dan vitamin seperti kalium, fosfor, vitamin C, vitamin K dan Vitamin B serta terdapat pula kandungan serat. Beberapa produk olahan yang telah dikembangan menggunakan bahan ubi jalar ungu sebagai pangan darurat diantaranya adalah biskuit, food bar, snack bar, mie . Simpulan: Manfaat ubi jalar seebagai pangan darurat bisa dijadikan sebagai pangan alternatif hal ini didasari dengan adanya olahan produkyang telah di kembangkan menggunakan ubi jalar sebagai pangan darurat. Kajian ini juga meenenkankan ubi jalar sebagai sumber pangan bergizi dan praktis bagi para korban bencana dengan harga relatif murah dan gampang di dapatkan.Kata Kunci : pangan darurat; ubi jalar; pangan lokal
EFFECT OF CONSUMING PREBIOTIC BISCUIT BASED ON PROTEIN QUALITY EVALUATION BY IN VIVO METHOD Zhafarinnadia, Moura; Sumanti, Debby Moody; Hanidah, In-In; Barqin, Gesa Aldin
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.40505

Abstract

ABSTRACTBackground: Prebiotic biscuits are biscuits made from composite flour consisting of plaintain hump flour, yellow sweet potato flour, black soybean flour and black soybean sprouts flour. The combination of the resulting composite flour is known to have a higher nutritional value when compared to wheat flour. However, prebiotic biscuits contain certain ingredients such as protein or food fiber whose structure must be known in advance to modify their functional properties after consumption. Objective: The evaluation of protein quality was carried out to determine the effect of giving “BonnisA” prebiotic biscuits with different protein sources in increasing the quality of protein in Vivo. Methods: Research method used was experimental which was analyzed descriptively with 4 treatments 5 times. The object used in this experiment are male wistar rats (Sprague Dawley) weighing 150 - 220 g, and the treatments were given were black soybean flour prebiotic biscuits, prebiotic biscuits with black soybean sprouts flour, standard rations and egg white flour. Results: The results obtained showed that the highest increase in body weight of rats was treated with the prebiotic biscuit BonnisA black soybean flour of 13.29%. Furthermore, the evaluation of protein quality on rats was increased in black soybean flour prebiotic biscuits based on true digestibility (TD) (99.21%), biological values (BV) (99.25%), and net protein utilization (NPU) (98.47%).Conclusions: The evaluation of protein quality showed that there was a significant difference (p <0.05) between the provision of black soybean flour prebiotic biscuits and prebiotic biscuits with black soybean sprouts flour and standard rations and egg white flour at true digestibility (TD), biological values (BV) and Net Protein Utilization (NPU).Keywords : Prebiotic biscuits, Evaluation of protein quality, In Vivo

Page 1 of 1 | Total Record : 10