cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition College
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23376236     EISSN : 2622884X     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Journal of Nutrition College (P-ISSN : 2337-6236; E-ISSN : 2622-884X) diterbitkan oleh Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro sebagai media publikasi artikel-artikel ilmiah dalam biang Ilmu Gizi dengan skala terbit 4 kali dalam setahun, yaitu pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 69 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014" : 69 Documents clear
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL LDL DAN HDL SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN SARI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus) PADA WANITA Rahman, Maulida Khurriya; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.176 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6854

Abstract

Latar Belakang : Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Peningkatan kadar kolesterol LDL dan penurunan kadar kolesterol HDL mempunyai implikasi terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penanggulangan agar tidak terjadi dislipidemia.Meningkatkan konsumsi sayuran dan buah yang segar dapat membantu menurunkan kolesterol karena di dalamnya mengandung serat terutama serat larut air yang dapat memberikan efek hipokolesterolemik. Buah bengkuang adalah salah satu bahan makanan yang bersifat hipokolesterolemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol LDL dan HDL sebelum dan setelah pemberian sari bengkuang (Pachyrrhizus erosus) pada wanita.Metode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan rancangan control group pre test – post test. Subjek adalah 28 wanita berusia 40-50 tahun dengan kadar kolesterol LDL antara 100-159mg/dl, dan kadar kolesterol HDL <60mg/dl. Subjek dibagi menjadi dua kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 14 orang. Pemberian intervensi dilakukan selama 21 hari dengan kelompok perlakuan diberikan sari bengkuang yang didapat dari 320gr buah bengkuang dan kelompok kontrol diberikanair sirup rendah kalori. Kadar kolesterol LDL dan HDL dianalisis dengan pemeriksaan laboratorium menggunakan metode perhitungan dan phosphotungstic precipitation, darah diambil setelah subyek berpuasa selama 10 jam. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Analisis statistik menggunakan uji dependent t-test,independent t-test, Wilcoxon, dan Mann Whitney.Hasil : Rerata kadar kolesterol LDL sebelum intervensi pada kelompok perlakuan sebesar 134,07±15,95mg/dl dan mengalami penurunan menjadi 121,24±19,58mg/dl. Terdapat perbedaan yang bermakna kadar kolesterol LDLpada kelompok perlakuan (p=0,012).Rerata kadar kolesterol HDL sebelum intervensi pada kelompok perlakuan sebesar 43,71±8,83mg/dl dan mengalami penurunan menjadi 38±9,23mg/dl. Terdapat perbedaan yang bermakna kadar kolesterol HDL pada kelompok perlakuan (p=0,000).Terdapat perbedaan bermakna kadar kolesterol LDLantara kelompok kontrol dan perlakuan setelah intervensi (p=0,006). Tidak ada perbedaan bermakna kadar kolesterol HDLantara kelompok kontrol dan perlakuan setelah intervensi (p=0,99).Simpulan : Terdapat perbedaan bermakna kadar kolesterol LDLdan HDL sebelum dan setelah pemberian sari bengkuang pada kelompok perlakuan.Terdapat perbedaan bermakna kadar kolesterol LDL antara kelompok kontrol dan perlakuan. Tidak ada perbedaan kadar kolesterol HDL antara kelompok kontrol dan perlakuan.
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI MELALUI KOMIK GIZI SEIMBANG TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA SISWA SDN BENDUNGAN DI SEMARANG Marisa, Marisa; Nuryanto, Nuryanto
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.394 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6911

Abstract

Latar Belakang : Permasalahan gizi yang banyak terjadi pada anak usia sekolah dasar salah satunya disebabkan kurangnya pengetahuan gizi. Pedoman gizi terbaru yang ada di Indonesia yakni Tumpeng Gizi seimbang juga belum dapat tersosialisasi dengan baik. Komik menjadi salah satu media yang sangat digemari anak – anak yang kini telah banyak dimanfaatkan sebagai media pendidikan. Pemberian pendidikan gizi melalui media komik diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang khususnya bagi anak – anak. Metode : Penelitian ini berjenis quasi experimental dengan pre-post test two group design pada anak SDN Bendungan kota Semarang kelas IV dan V sebanyak 66 anak. Subyek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan 1 yang hanya diberikan komik dan kelompok perlakuan 2 yang diberikan komik dan pendampingan seminggu sekali selama satu bulan. Data pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan sikap pada kedua kelompok diuji menggunakan uji paired t-test, Wilcoxon dan Mann Whitney.Hasil : Peningkatan median pengetahuan gizi seimbang pada kelompok perlakuan 1 dari sebelum nya sebesar 56% menjadi 72%,  sedangkan pada kelompok perlakuan 2 rerata pengetahuan sebelum sebesar 61,82 ± 11,09% menjadi 80,85 ± 10,43%. Peningkatan median sikap gizi seimbang pada kelompok perlakuan 1 dari sebelumnya sebesar 64% menjadi 88%, sedangkan peningkatan median sikap pada kelompok perlakuan 2 dari sebelum nya sebesar 60% menjadi 84%. Terdapat perbedaan pada peningkatan pengetahuan gizi antara kelompok perlakuan 1 dan 2 (p<0,05), namun tidak terdapat perbedaan peningkatan sikap gizi antara kelompok perlakuan 1 dan 2 (p>0,05).Kesimpulan : Pendidikan gizi melalui komik gizi seimbang meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang pada kedua kelompok. Terdapat perbedaan pada peningkatan pengetahuan antara kelompok perlakuan 1 dan 2. Tidak ada perbedaan pada peningkatan sikap antara kelompok 1 dan 2.
PENGARUH PEMBERIAN SERBUK BIJI LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR HIPERKOLESTEROLEMIA Andari, Feni; Rahayuni, Arintina
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.848 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6844

Abstract

*)Penulis Penanggungjawab Latar Belakang: Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu faktor risikonya ialah hiperkolesterolemia yang ditandai oleh tingginya kolesterol total dalam darah. Pengendalian kolesterol total yang tepat dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler. Serbuk biji labu kuning bermanfaat menurunkan kolesterol total. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kolesterol total pada tikus Wistar hiperkolesterolemia.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design dengan 24 ekor tikus Wistar yang diinduksi hiperkolesterolemia selama 14 hari, diberi serbuk biji labu kuning dengan dosis P1: 0,54 g/ekor/hari; P2: 0,72 g/ekor/hari; P3: 0,90 g/ekor/hari selama 14 hari. Serum kolesterol total sebelum dan sesudah perlakuan diperiksa menggunakan metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji paired t-test dan Anova.Hasil: Kadar kolesterol total pada kelompok perlakuan 2 (P2) mengalami penurunan dengan nilai p=0,019 dan 3 (P3) dengan nilai p=0,026 setelah diberikan serbuk biji labu kuning. Penurunan berturut – turut,  pada kelompok P2 dari 71,8 mg/dL menjadi 58,8 mg/dL; kelompok P1 dari 66,5 mg/dL menjadi 54,7mg/dL; dan kelompok P3 dari 61,7 mg/dL menjadi 53,7 mg/dL. Tidak ada pengaruh dosis serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kolesterol total antar kelompok p=0,534.Simpulan: Pemberian serbuk biji labu kuning (Cucurbita moschata) pada kelompok perlakuan 2 (P2) dosis 0,072 g/ekor/hari dan 3 (P3) dosis 0,90 g/ekor/hari selama 14 hari secara signifikan menurunkan kolesterol total pada tikus Wistar hiperkolesterolemia (p<0,05).
ANALISIS KANDUNGAN ZAT GIZI DAN DAYA TERIMA MAKANAN ENTERAL BERBASIS LABU KUNING DAN TELUR BEBEK Sholihah, Zainab; Noer, Etika Ratna
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.793 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6891

Abstract

Latar Belakang: Fase rehabilitasi sebagai bagian dari fase pemulihan gizi buruk memerlukan pemberian makanan yang tepat agar tumbuh kejar anak dapat tercapai. Salah satu bentuk makanan yang diberikan yaitu makanan enteral yang dapat dibuat sendiri menggunakan bahan pangan lokal yang bernilai gizi tinggi seperti labu kuning dan telur bebek.Tujuan: Menganalisis kandungan zat gizi dan daya terima formula makanan enteral dengan variasi persentase telur bebek.Metoda: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu variasi komposisi telur bebek 3% (A1), 6% (A2), dan 9% (A3). Kandungan zat gizi yang dianalisis antara lain kadar karbohidrat, lemak, protein, betakaroten, serat kasar, dan abu. Pengujian daya terima dilakukan dengan uji hedonik oleh 30 panelis tidak terlatih. Analisis yang digunakan yaitu uji One Way ANOVA CI 95% dilanjutkan dengan uji posthoc Tukey.Hasil: Terdapat perbedaan pada kadar karbohidrat, lemak, protein, betakaroten, serat kasar, dan abu. Sementara pada daya terima tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Formula yang direkomendasikan adalah formula A2 dengan energi 130 kkal/100 ml dan protein 5,6 g/100 ml. Konsumsi 100 ml formula A2 dapat memenuhi 86% kecukupan energi dan 93% kecukupan protein anak gizi buruk pada fase rehabilitasi dengan kebutuhan energi 150 kkal/kgBB/hari dan protein 4 g/kgBB/hari.Simpulan: Formula makanan enteral berbasis labu kuning dan telur bebek memenuhi persyaratan kandungan gizi dan dapat diterima oleh panelis. Formula makanan enteral berbasis labu kuning dan telur bebek mengandung tinggi protein dan vitamin A.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT), PERSEN LEMAK TUBUH, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEPADATAN TULANG PADA REMAJA PUTRI Nafilah, Nafilah; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.209 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6868

Abstract

Latar Belakang : Kepadatan tulang yang rendah saat remaja dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepadatan tulang diantaranya asupan zat gizi , IMT , persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik. Akan tetapi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko osteoporosis.Tujuan :Mengetahui hubungan IMT, persen lemak tubuh, asupan zat gizi dan aktivitas fisik dengan kepadatan tulang pada remaja putri.Metode :Penelitian dilaksanakan di SMP PL Domenico Savio Semarang pada bulan Juni 2014.Desain penelitian cross-sectional dengan subyek 101 remaja putri usia 13-15 tahun dipilih dengan metode simple random sampling. Data yang diambil adalah berat badan, persen lemak tubuh, tinggi badan, asupan protein, kalsium, fosfor, vitamin D, tingkat aktivitas fisik, dan kepadatan tulang. Analisis bivariat dengan uji rank Spearman dan analisis multivariat menggunakan uji regresi linier ganda.Hasil :Sebagian besar subyek (70,3%) mengalami osteopenia dan 29,7% memilki kepadatan tulang kategori normal. Sebanyak 63,4% subyek memilki nilai z-score IMT kategori normal, 65,3% memilki persen lemak tubuh normal, 44,6% memiliki tingkat aktivitas sedang, dan 56,4% memilki asupan protein lebih dari AKG. Asupan kalsium, fosfor, dan vitamin D kurang dari AKG masing-masing 65,3%, 44,6%, dan 66,3%. Asupan protein, kalsium, fosfor, vitamin D dan aktivitas fisik tidak terbukti terdapat hubungan dengan kepadatan tulang (p>0,05). Akan tetapi, IMT (r=0,415) dan persen lemak tubuh (r=0,402) terbukti mempunyai hubungan bermakna dengan kepadatan tulang (p<0,05). Pada analisis regresi linier ganda, hanya persen lemak tubuh yang menjadi prediktor kepadatan tulang (B=0,032).Kesimpulan :Terbukti terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan persen lemak tubuh dengan kepadatan tulang. Akan tetapi, variabel yang menjadi prediktor terhadap kepadatan tulang hanya persen lemak tubuh.
INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK VEGETABLE LEATHER BROKOLI (Brassica oleracea var. ITALICA) DENGAN SUBSTITUSI INULIN Handayani, Liri; Ayustaningwarno, Fitriyono
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.476 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6881

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 erat kaitannya dengan pola hidup. Asupan tinggi lemak dan gula tetapi rendah serat dapat menyebabkan hiperglikemia. Dalam penatalaksanaannya, diperlukan kontrol gula darah untuk mencegah komplikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik (IG) rendah, seperti brokoli dan inulin. Pengolahan brokoli menjadi vegetable leather diharapkan menghasilkan makanan rendah IG.Tujuan: Menganalisis nilai indeks glikemik dan beban glikemik (BG) vegetable leather brokoli yang disubstitusi dengan inulin. Metode: Merupakan penelitian dengan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu substitusi sukrosa dengan inulin (0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%) yang disubstitusikan pada vegetable leather untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai indeks glikemik dan beban glikemik vegetable leather. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dengan uji lanjut Tukey. Hasil: Indeks glikemik dari setiap variasi susbtitusi inulin (0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%) adalah 50,09; 53,48; 30,00; 29,16; dan 23,42. Sedangkan beban glikemik dari setiap variasi adalah 10,36; 8,76; 5,39; 3,91; dan 3,67.Simpulan: Semua vegetable leather memiliki IG dan BG kategori rendah. Vegetable leather dengan substitusi inulin 100% memiliki indeks glikemik (23,42) dan beban glikemik (3,67) yang paling rendah.
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN DAN STATUS HIDRASI DENGAN KONSENTRASI BERFIKIR PADA REMAJA Lentini, Banun; Margawati, Ani
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.731 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6862

Abstract

Latar Belakang : Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat. Masalah gizi tersebut antara lain anemia dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30 % - 40 %. Keadaan status gizi remaja salah satunya dipengaruhi oleh pola konsumsi makan yaitu keterbatasan makanan atau membatasi sendiri makanannya karena faktor ingin langsing. Selain itu masalah gizi pada remaja adalah rendahnya kebiasaan sarapan. Remaja yang tidak terbiasa melakukan sarapan 79,2% mempunyai prestasi sekolah yang kurang. Tingginya angka remaja yang tidak terbiasa sarapan berpengaruh pada status hidrasi yang berkorelasi terhadap konsentrasi berfikir. Tujuan: Menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan dan status hidrasi dengan konsentrasi berfikir pada remaja.Metode:Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah remaja perempuan. Jumlah subjek sebanyak  80  remaja dipilih menggunakan metode simple random sampling . Pengambilan data status hidrasi menggunakan indikator berat jenis urin. Data konsentrasi berfikir menggunakan  Digit Symbol Test dan Digit Span Test dari subtest WAIS ( Weschler Adult intelegence Scale) yang dilakukan oleh lembaga psikologi terapan yang tersertifikasi. Data kebiasaan sarapan dikumpulkan berdasarkan wawancara dengan kuesioner.Hasil : Sebanyak 52,5 % siswa terbiasa melakukan sarapan dan  47, 5 % subjek tidak terbiasa melakukan sarapan. Dari hasil analisis berat jenis urin didapatkan sebanyak 70 % subjek mengalami dehidrasi dan 30 % tidak dehidrasi (normal). Berdasarkan hasil test konsentrasi tersebut didapat 48,25 % subjek memiliki kemampuan konsentrasi rendah dan 51,75 % memiliki kemampuan konsentrasi tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dan konsentrasi berfikir (p=0,00).  Tidak terdapat hubungan antara status hidrasi dengan konsentrasi berfikir (p=0,35)Kesimpulan :Terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan konsentrasi berfikir . Tidak terdapat hubungan antara status hidrasi dengan konsentrasi berfikir.
PENGARUH PEMBERIAN IKAN TERI (Engraulis encrasicolus) TERHADAP KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) TIKUS SPRAGUE DAWLEY USIA SATU BULAN Savitri, Nadia; Puruhita, Niken
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.473 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6918

Abstract

Latar Belakang: C-reactive protein (CRP), adalah marker inflamasi yang merupakan prediktor kuat kejadian penyakit kardiovaskuler (PKV). Peningkatan kadar CRP berkaitan dengan peningkatan risiko PKV. Asam lemak omega-3 diketahui memiliki sifat-sifat anti inflamasi sehingga asam lemak omega-3 dipercaya memiliki efek protektif terhadap PKV. CRP juga berkaitan dengan indeks omega-3 sebagai prediktor asupan omega-3. Kadar indeks omega-3 yang rendah diketahui meningkatkan risiko PKV. Ikan teri (Engraulis encrasicolus) mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi yang dimungkinkan dapat menurunkan kadar CRP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ikan teri kadar CRP tikus.Metode: Penelitian eksperimental murni dengan post test only with control group design yang diterapkan pada 14 tikus Sprague dawley usia 1 bulan yang dikelompokkan menggunakan sistem acak sederhana menjadi 1 kelompok kontrol dan 1 kelompok intervensi. Subjek diberikan pakan modifikasi dengan penambahan ikan teri sebanyak 1.5 gr per 10 gr pakan selama 19 hari. Sampel darah diambil dari plexus retro orbitalis dan pengukuran kadar CRP dari serum ditentukan menggunakan metode CRP kuantitatif. Data dianalisis dengan analisa data deskriptif. Hasil: Kadar CRP pada kedua kelompok, kontrol dan perlakuan adalah sama yaitu dalam batas < 5 mg/L yang termasuk dalam kategori normal. Kesimpulan: Data yang diperoleh pada penelitian ini tidak dapat digunakan untuk menjelaskan mekanisme protektif PKV dari diet tinggi asam lemak omega-3 yang berasal dari ikan teri terhadap kadar CRP tikus sehat
PERBEDAAN KADAR GLUKOSADARAHPUASASEBELUM DAN SETELAHPEMBERIAN SARI BENGKUANG (Pachyrrhizuserosus) PADA WANITA PREDIABETES Yasmina, Andriani Rizka; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.708 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6824

Abstract

Latar Belakang : Prediabetes merupakan suatu keadaan yang mendahului timbulnya diabetes. Pemilihan jenis makanan yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai pencegahan diabetes. Bahan makanan yang dihubungkan dengan penurunan kadar glukosa darah adalah bengkuang (Pachyrrhizuserosus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan setelah pemberian sari bengkuang (pachyrrhizuserosus) pada wanita prediabetes.Metode  : Penelitian ini merupakan penelitian true experiment dengan control group pretest – posttest design. Subjek penelitian ini sebanyak 30 orang wanita dengan kriteria, 40-50 tahun, dan kadar glukosa darah puasa (GDP) 100-125 mg/dl. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok (perlakuan dan kontrol) secara acak dimana masing-masing kelompok memiliki 15 orang subjek. Kelompok perlakuan pada penelitian ini diberi sari bengkuang yang terbuat dari 320 gram buah bengkuang yang diambil sarinya menggunakan juicer dan kelompok kontrol diberi sirup rendah kalori yang terbuat dari 2 sendok makan sirup dan ditambah ±200 ml air matang selama 21 hari. Metode pengukuran kadar glukosa darah puasa adalah spektofotometri. Paired t-test, Indepedent sample t-test, Wilcoxon, dan Mann-Whitneydigunakan untuk menganalisis perbedaan kadar glukosa darah.Hasil  :  Rerata kadar GDP subjek sebelum intervensi pada kelompok perlakuan sebesar 108.53 mg/dl dan setelah intervensi sebesar 102.53 mg/dl. Rerata kadar GDP subjek sebelum intervensi pada kelompok control sebesar 105.53 mg/dl dan setelah intervensi sebesar 109.4 mg/dl. Rerata delta kadar GDP subjek setelah intervensi pada kelompok perlakuan mengalami penurunan yang bermakna (p<0.05) sebesar 6 mg/dl dan pada kelompok control mengalami peningkatan sebesar 3.47 mg/dl namun tidak bermakna(p>0.05). Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna (p<0.05) antar kedua kelompok.Simpulan  :  Terdapat penurunan kadar glukosa darah puasa yang bermakna (p<0.05) sebesar 6 mg/dl setelah pemberian sari bengkuang yang terbuat dari 320 gram buah bengkuang.