cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
BAPALA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal berkala ilmiah mahasiswa yang diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jur. Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, Unesa. Jurnal ini berisikan publikasi kependidikan, kesastraan, dan kebahasaan.
Arjuna Subject : -
Articles 58 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium" : 58 Documents clear
MITOS-MITOS DI GUNUNG LAWU: ANALISIS STRUKTUR, NILAI BUDAYA, DAN KEPERCAYAAN MIRZA KRISNA GITA PRATIWI KRISNA G P, MIRZA
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Magetan dan Kabupaten Karanganyar adalah satu diantara kabupaten yang berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang memiliki berbagai macam mitos. Satu di antara mitos tersebut ada pada gunung yang ada di kedua daerah tersebut, yaitu Gunung Lawu. Kemistisan dari gunung tersebut telah santer terdengar oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa serta oleh para pendaki. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana struktur “Mitos-Mitos di Gunung Lawu? ; (2) Bagaimana nilai budaya “Mitos-Mitos di Gunung Lawu?” ; (3) Bagaimana kepercayaan masyarakat terhadap “Mitos-Mitos di Gunung Lawu?. Tujuan peniliti dalam meneliti mitos yang terdapat di Gunung Lawu tersebut adalah (1) Mendeskripsikan struktur “Mitos-Mitos di Gunung Lawu” ; (2) Mendeskripsikan nilai budaya “Mitos-Mitos di Gunung Lawu” ; (3) Mendeskripsikan kepercayaan masyarakat terhadap “Mitos-Mitos di Gunung Lawu”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pertimbangan bahwa data yang dihasilkan berupa data tertulis atau lisan. Dengan mendeskripsikan makna suatu objek atau kejadian yang menjadi bahan penelitian.Penelitian ini lebih mengutamakan data yang diperoleh. Analisis struktur dalam penelitian ini menggunakan analisis struktur 4 tataran Levi Strauss yang berupa (1) tataran geografis, (2) tataran techno-economic, (3) tataran sosiologis, (4) tataran kosmologis. Nilai budaya yang digunakan adalah nilai budaya dari Lantini yang berupa (1) nilai didaktik, (2) nilai etik, dan (3) nilai religiusitas. Sedangkan kepercayaan masyarakat yang terdapat di penelitian ini adalah bahwa masyarakat percaya adanya mitos tersebut dan masih melestarikan serta mematuhi mitos tersebut. Kata kunci: Mitos, Gunung Lawu, Levi Strauss, Nilai budaya, Kepercayaan. 
NOVEL ARUNA DAN LIDAHNYA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK: PERSPEKTIF GASTROCRITICISM DWI ARTIKA, MARETA
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang penghadiran makanan dalam karya sastra yang kini tidak hanya digunakan sebagai objek suatu cerita, melainkan sebagai bahan kritik yang sangat mengena. Novel Aruna dan Lidahnya merupakan salah satu novel yang penceritaannya menggunakan latar budaya dan makanan yang sangat kental. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menjelaskan makanan dan kesenangan (perasaan), (2) menjelaskan makanan dan bricolage (seni), (3) menjelaskan makanan dan nama, (4) makanan dan sejarah dalam novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan kalimat yang terdapat pada sumber data, yakni novel Aruna dan Lidahnya karya laksmi Pamuntjak. Perspektif yang digunakan untuk menganalisis novel adalah perspektif gastrocriticism. Gastrocriticism adalah studi mengenai etika seseorang dalam menghargai suatu makanan. Pada studi gastronomi Ronald Tobin, orang dapat melihat bagaimana cara mencari etika metafora gastronomis yang dikodekan dalam literatur untuk menemukan bahwa pada akhirnya daging telah menjadi kata yang ada bahasa tubuh dalam wacana sastra. Kata Kunci: Sastra, kuliner, dan gastrocriticism
EKRANISASI NOVEL SURGA YANG TA DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA KE FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA KUNT AGUS: KAJIAN ALIH WAHANA ROHMAH, CHOLIFATUR
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia dan film Surga Yang Tak Dirindukan Karya Kunt Agus yang di dalamnya terdapat proses penambahan, penciutan, dan perubahan bervariasi. Ketiga proses tersebut disebut dengan proses ekranisasi. Ekranisasi sendiri adalah proses pelayarputihan. Jadi sebuah novel dengan bentuk tulisan diubah ke dalam film yang berbentuk gambar dan audio. Penelitian ini merupakan penelitian sastra yang dirancang sebagai penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif dan kajiannya menggunakan kajian alih wahana. Sumber data dalam penelitian adalah novel Surga Yang Tak Dirindukan dan film Surga Yang Tak Dirindukan. Hasil penelitian menunujukkan tiga pembahasan dalam penelitian ini. Pertama bahwa struktur naratif penceritaan novel Surga Yang Tak Dirndukan mencakup 175 peristiwa, 24 tokoh, 26 latar dan narrator yang maha tahu. Kedua bahwa struktur naratif pencerita film Surga Yang Tak Dirindukan mencakup 69 adegan, 19 tokoh, 24 latar dan narrator sebagai peran utama film. ketiga bahwa proses ekranisasi seperti penciutan peristiwa berjumlah 175 peristiwa menjadi 69 adegan, tokoh yang semula 24 menjadi 19 tokoh, sementara latar yang semula berjumlah 26 menjadi 24 latar. Penambahan yang terjadi dalam ekranisasi berupa 6 peristiwa, 6 tokoh, serta penambahan 7 latar. Perubahan bervariasi yang terjadi berupa perubahan 13 peristiwa, perubahan 6 tokoh, serta perubahan 10 latar. Terjadinya tiga hal tersebut disebabkan karena berubahnya media serta berkurangnya waktu yang digunakan untuk menapilkan kisah novel. Kata kunci: alih wahana, ekranisasi, stuktur naratif
PENGEMBANGAN MEDIA TUNNEL BOOK UNTUK PEMBELAJARAN MENGIDENTIFIKASI TEKS FABEL SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 26 SURABAYA LIFTIKA SEPTIANA, SELLA
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi  dari pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar  yang diterapkan di sekolah terutama untuk siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana proses pengembangan dan kualitas media tunnel book untuk pembelajaran mengidentifikasi teks fabel siswa kelas VII semester genap di SMP Negeri 26 Surabaya yang dilihat dari tiga aspek, meliputi kevalidan, keterlaksanaan, dan keefektifan. Penelitian ini  menggunakan model penelitian Sadiman yang diadaptasi dengan validasi Sugiyono untuk mengukur kelayakan media. Model pengembangan Sadiman, yakni 1) Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, 2) Merumuskan tujuan instruksional, 3) Merumuskan butir-butir materi, 4) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan, 5) Pembuatan media, dan 6) Mengadakan tes dan revisi.  Penelitian ini menghasilkan sebuah produk yakni  media pembelajaran tunnel book. Hasil dari penelitian ini meliputi 1) Proses pengembangan media menggunakan model pengembangan Sadiman kemudian diadaptasi dengan validasi Sugiyono. 2) Kualitas media tunnel book  dilihat dari tiga aspek, yakni kevalidan, keterlaksanaan, dan keefektifan. Media tunnel book dinilai berkualitas oleh  ahli validator baik dari aspek materi,  media, bahasa dan sastra.  Hasil validasi menunjukkan kriteria “Sangat Baik” dengan persentase 80,29%.  Keterlaksanaan hasil pengembangan media tunnel book berdasarkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa,  dan aktivitas guru dikategorikan dengan kriteria “Sangat Baik”.  Hasil belajar siswa menunjukkan rata-rata 81,44, aktivitas siswa menunjukkan persentase 86,6 %, dan aktivitas guru menunjukkan persentase 81,81 %. Hasil tersebut juga sebanding dengan keefektifan pengembangan media tunnel book berdasarkan angket respon siswa dikategorikan “Memenuhi”dengan persentase 3,31.   Kata Kunci: Pengembangan, Media Tunnel Book, Teks Fabel.
KETIDAKSADARAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR KETIDAKSADARAN TOKOH UTAMA (AKU) NOVEL NAPAS MAYAT KARYA BAGUS DWI HANANTO: KAJIAN PSIKOLOGI ANALITIS CARL GUSTAV JUNG Husain Kusuma, Yanny
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkah laku kejiwaan manusia dapat dipelajari dengan menggunakan psikologi kepribadian. Pada novel Napas Mayat banyak dimunculkan perilaku menyimpang yang digambarkan dengan peristiwa psikis yang tidak disadari oleh tokoh Aku. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan ketidaksadaran yang dilakukan oleh tokoh Aku, mendeskripsikan bentuk khusus isi ketidaksadaran yang dilakukan oleh tokoh Aku, serta mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur ketidaksadaran pada tokoh Aku dalam novel Napas Mayat karya Bagus Dwi Hananto. Metode pada penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini yang ingin dicapai berupa data-data deskriptif yang diperoleh dari sumber penelitian yaitu novel Napas Mayat karya Bagus Dwi Hananto. Pendekatan dalam penelitian ini  mengunakan pendekatan psikologis karena dalam penelitian ini mengunakan teori psikologi analitis Carl Gustav Jung. Hasil dari penelitian adalah ketidaksadaran dalam novel Napas Mayat karya Bagus dwi Hananto, berupa ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif. Ketidaksadaran pribadi tokoh ditunjukan dengan adanya dendam, ingatan-ingatan, pikiran, perasaan yang sudah ditekan masuk ke dalam ketidaksadaran  oleh ego. Ketidaksadaran kolektif yang ditunjukakan dengan adanya berupa symptom dan komplek; mimpi, fantasi, khayalan; dan archetypus.  Bentuk khusus isi ketidaksadaran dalam novel Napas Mayat karya Bagus dwi Hananto berupa bayang-bayang, imago, anima-animus. serta faktor-faktor yang mempengaruhi struktur ketidaksadaran pada tokoh Aku dalam novel Napas Mayat karya Bagus dwi Hananto. yang teriri dari faktor ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif. Kata kunci: Psikologi Analitis, Carl Gustav Jung, Ketidaksadaran, Faktor-Faktor Ketidaksadaran
HEDONISME DALAM NOVEL BELENGGU MERAH MUDA  KARYA TYAS DAMARIA SHOLIHAH, MARATUS
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam novel Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria, Laras sebagai tokoh utama memiliki perilaku hedonisme dan juga dua tokoh lainnya yaitu Arga dan Ratu. Hedonisme juga dimiliki oleh sebagian besar masyarakat metropolitan di Indonesia.Perilaku hedonisme ini membuat kehidupan Laras yang awalnya berjalan lancar dan bahagia, menjadi penuh konflik yang berkepanjangan, begitu juga dengan Arga dan Ratu yang beberapa kali tersandung masalah.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berdasarkan latar belakang, sebagai berikut (1) Bagaimana latar belakang timbulnya perilaku hedonisme pada ketiga tokoh Laras, Arga dan Ratu dalam novel Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria? (2) Bagaimanakah bentuk perilaku hedonisme yang dilakukan oleh ketiga tokoh Laras, Arga, dan Ratu dalam novel Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria? (3) Bagaimanakah dampak perilaku hedonisme yang dilakukan oleh ketiga tokoh Laras, Arga dan Ratu dalam novel Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria? Penelitian ini menggunakan teori hedonisme Arisstipos.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ketiga tokoh Laras, Arga, dan Ratu memiliki perilaku hedonisme yang berupa gemar menghambur-hamburkan uang, membeli barang-barang mewah, melakukan seks bebas dan popularitas. Perilaku hedonisme yang terjadi pada tokoh Laras merupakan bentuk dari lingkungan sosial Laras, sedangkan perilaku hedonisme yang terjadi pada tokoh Arga berawal dari ketampanan wajahnya dan tahta dari pekerjaannya yang membuat dia banyak dipuja-puja banyak wanita sehingga dia terlena dengan dunia hedonisme, lain halnya dengan Ratu yang menyebabkan perilaku hedonisme dia muncul ialah rasa cinta yang berlebihan terhadap Arga.   Kata kunci:Arisstippos, hedonisme, popularitas
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SEMESTER GASAL BERBASIS PSYCHOWRITING KURIKULUM 2013 IMPLEMENTASI 2016 FAJAR SARI, IKA
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan perangkat pembelajaran diperlukan sebagai pedoman pendidik dalam melakukan aktivitas pengajaran, sehingga seorang pendidik dapat mengetahui langkah-langkah pengajaran yang harus dilakukan, perlakuan yang diberikan kepada peserta didik, materi yang diajarkan, pemberian tugas, pemilihan media, dan penilaian. Perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis psychowriting menekankan pada proses pembelajaran, yaitu perlakuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik sesuai dengan kecenderungan tipe pribadi yang dimiliki. Konsep psychowriting membantu pendidik untuk mengetahui kecenderungan tipe pribadi peserta didik dan untuk mengetahui hasil tulisan peserta didik berdasarkan pribadinya. Implementasi perangkat pembelajaran berbasis psychowriting membutuhkan media dan materi ajar sebagai bahan untuk melatih keterampilan menulis. Dalam penenlitian ini perangkat pembelajaran berbasisi psychowriting diterapkan pada materi ajar teks hikayat. Perangkat pembelajaran berbasis psychowriting disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku, yaitu kurikulum 2013 implementasi 2016. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4D Thiagarajan yang meliputi pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Namun, tahap penyebaran tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu dan biaya. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis psychowriting untuk siswa SMA kelas X. Penelitian pengembangan ini menjelaskan dan mendeskripsikan proses pengembangan dan kualitas perangkat pembelajaran berbasis psychowriting. Pada proses pengembangan yang telah dilakukan, yaitu tahap pendefinisian yang meliputi analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan analisis tujuan pembelajaran. Tahap perancangan yang meliputi pemilihan format atau desain awal perangkat pembelajaran. Tahap pengembangan yang meliputi validasi, uji coba, dan revisi hingga dihasilkan perangkat pembelajaran final. Pada kualitas pengembangan perangkat pembelajran dapat diketahui dari kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan.    Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, Psychowriting, Model Pengembangan
PENGEMBANGAN MEDIA MINI MADING LIPAT KAIN (MIMALIKA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS PADA PSYCHOWRITING KELAS  X  SEMESTER GASAL BERDASARKAN KURIKULUM 2013 IMPLEMENTASI 2016 MESTIKANINGRUM, WAHYU
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kurikulum 2013 implementasi 2016 terjadi perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut satu diantaranya ada pada teks kelas X SMA. Seiring dengan perubahan tersebut,  media pembelajaran yang digunakan juga berbeda disesuaikan dengan  teks.  Pembelajaran menggunakan media akan menarik perhatian siswa, apabila bersifat inovatif. Berdasakan pernyataan tersebut, penelitian “Pengembangan Media Mini Mading Lipat Kain (Mimalika) dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis pada Psychowriting Kelas  X  Semester Gasal Berdasarkan Kurikulum 2013 Implementasi 2016” diakukan. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Sadiman yang memiliki enam langkah,yaitu (1) menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa; (2 )merumuskan tujuan instruksional pembelajaran; (3) merumuskan butir-butir materi; (4) mengembangkan alat ukur keberhasilan; (5) menulis naskah media; (6) mengadakan tes dan revisi.Penelitian pengembangan ini menghasilkan Media Mini Mading Lipat Kain (Mimalika) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis pada Psychowriting Kelas  X  semester gasal berdasarkan kurikulum 2013 implementasi 2016 dan deskripsi mengenai proses pengembangan, serta kualitas media. Media mini mading lipat kain (mimalika) berbasis Psychowrting dikategorikan “sangat layak” dengan peresentase 86,53%. Berdasarkan respon siswa dengan presentasi 78,25% maka kepratisan media tergolong “praktis”. Hasil belajar siswa tergolong “sangat baik” dengan rata-rata siswa 85,40. Berdasarkan aktivias guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan media Mimalika berbasis Pschyowriting, maka media  ini tergolong “baik” dengan  persentase 80%. Berdasarkan ketiga hal tersebut, maka keefektifan media Mimalika berbasis Pschyowriting dalam pembelajaran tergolong “sangat efektif” dengan persentase 81.80%. Setelah mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan, maka dapat disimpulkan bahwa media Mimalika berbasis pschyowriting tergolong sangat layak, praktis, dan efektif, sehingga media Mimalika berbasis pschyowriting tergolong “sangat berkualitas” dengan persentase 82,14%. Kata Kunci: Media pembelajaran, teks pada kelas X, pschyowriting, proses pengembangan, kualitas media..
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS PENDEKATAN PSYCHOWRITING KELAS X PADA SEMESTER GENAP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 IMPLEMENTASI 2016 LUTFI, MUHAMAD
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum 2013 yang diimplementasikan 2016 menjadi sebuah langkah untuk diambil dalam perbaikan kurikulum 2013. Mengetahui kurikulum yang masih baru, tentu ada kekurangan diberbagai aspek, terutama  dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Komponen perangkat pembelajaran yang ada, jika dilihat dari kurikulum 2013 implementasi 2016 belum berhasil disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran, khususnya silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan instrumen penilaian. Hal itu terjadi karena pengetahuan dalam konsep kurikulum tersebut belum sepenuhnya dimiliki tenaga pendidik. Sehingga, pembelajaran tidak berjalan dengan efektif dan efesien. Perangkat pembelajaran yang baik perlu disusun dengan mengetahui kondisi kepribadian siswa, karena akan berpengaruh baik pada kegiatan pembelajaran khususnya keterampilan menulis. Hal itu perlu diterapkan konsep pendekatan psychowriting, konsep pembelajaran yang berbasis kepribadian siswa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pengembangan dan kualitas perangkat pembelajaran berbasis pendekatan psychowriting siswa kelas X SMA semester genap. Jenis penelitian ini adalah pengembangan yang menggunakan model pengembangan 4P Thiagarajan yang terdiri atas pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Namun, tahap penyebaran tidak dilakukan karena keterbatasan biaya dan waktu. Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu siswa kelas X-7 SMA Negeri 13 Surabaya dan produk hasil pengembangan perangkat pembelajaran dalam bentuk  buku pedoman guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik validasi, observasi, tes, dan angket. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas lembar validasi, lembar observasi, lembar aktivitas guru atau keterlaksanaan RPP, aktivitas siswa, hasil angket respon siswa, dan tes hasil belajar siswa. Penganalisisan data yang digunakan dibedakan menjadi enam teknik, yaitu hasil validasi, hasil observer, aktivitas guru, aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan psychowriting dari tahap proses pengembangan terdapat tiga tahap, yaitu tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Kualitas dari aspek kevalidan yang dinilai dari kelayakan isi, penyajian, dan bahasa berupa silabus dikategorikan sangat layak dengan persentase 90,21%. Kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran dikategorikan sangat layak dengan persentase 93,33%. Sedangkan instrumen penilaian dikategorikan sangat layak dengan persentase 85,18%. Kualitas dari aspek kepraktisan yang dinilai dari respon guru dan siswa dikategorikan sangat efektif dengan persentase 89,42%. Sedangkan kualitas dari aspek keefektifan dilihat dari keterlaksanaan RPP atau aktivitas guru dinilai sangat efektif dengan persentase 92%. Berdasakan hasil aktivitas siswa dinilai sangat efektif dengan persentase 97,14%. Sedangkan hasil dari belajar siswa dinilai sangat baik, yaitu 81,1. Berdasarkan hasil tersebut, perangkat pembelajaran berbasis pendekatan psychowriting dapat dikategorikan sangat efektif dengan hasil penilaian keefektifan secara keseluruhan sebesar 90,08%. Kata Kunci: perangkat pembelajaran, psychowriting, kurikulum 2013, proses pengembangan dan kualitas
REALITAS SOSIAL DALAM NOVEL KELOMANG KARYA QIZINK LA AZIVA (KAJIAN REALISME SOSIALIS GEORG LUKACS) PRAYITNA PUTRI, MEGA
BAPALA Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 edisi Yudisium
Publisher : BAPALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemikiran pada setiap orang mengenai pemerintahan di Indonesia berbeda membuat penduduk melakukan tindakan penolakan dengan tujuan melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah. Hal tersebut terdapat dalam novel Kelomang karya Qizink La Aziva. Dalam novel ini terdapat realitas sosial terhadap pemerintahan di Indonesia. Bertolak dari penjelasan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; (1) Bagaimana realitas sosial dalam novel Kelomang karya Qizink La Aziva? (2) Bagaimana realitas sosial masyarakat yang stereotip dengan butir soal nomor satu? (3) Bagaimana hubungan realitas sosial yang ada dalam novel Kelomang karya Qizink La Aziva dengan realitas sosial masyarakat Indonesia?. Adapun tujuan penelitian ini (1) Mendeskripsikan realitas sosial dalam novel Kelomang  karya Qizink La Aziva (2) Mendeskripsikan realitas sosial masyarakat yang stereotip dengan butir soal nomor satu (3) Mendeskripsikan hubungan realitas sosial yang ada dalam novel Kelomang karya Qizink La Aziva dengan realitas sosial masyarakat Indonesia.     Kata kunci : Realitas sosial, Novel, Pendekatan sosiologis