cover
Contact Name
Wildan Insan Fauzi
Contact Email
wildaninsanfauzi@upi.edu
Phone
+6285221045707
Journal Mail Official
historia@upi.edu
Editorial Address
Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Laboratorium Prodi Pendidikan Sejarah, Lantai 4, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
ISSN : 26204789     EISSN : 26157993     DOI : https://doi.org/10.17509/historia.v5i1
Focus and Scope 1. Learning History at school 2. Learning History in college 3. History education curriculum 4. Historical material (local, national, and world history) 5. History of education 6. Historical material in social studies
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2020): Pendidikan Sejarah dan Sejarah Pendidikan" : 8 Documents clear
A History and Ideology in the Development of the Writing of History Textbooks for High School in Indonesia 1994-2013 Darmawan, Scopus ID: 57192940869, Wawan; Mulyana, Agus
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 3, No 1 (2020): Pendidikan Sejarah dan Sejarah Pendidikan
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.303 KB) | DOI: 10.17509/historia.v3i1.20991

Abstract

This article reveals the results of research on the contents of history subjects in history textbooks for High School that issued in two different government, those are the New Order Government and Reformation Government, which are considered to contain ideological messages. History textbooks that flowed from the curriculum follows on government policies. That wasn’t surprising if the government changed, they will change the curriculum, and also change the content of text books, in this case includes the history text books. The change indicates that history text books cannot be separated from the interests of the government’s ideology. The aim of this research is wanting to reveal the forms of ideology that is present in the content of history text books. The method that used is critical discourse analysis to know the ideological discourse in history text books from two different government periods. The history text books that are examined based on the 1994 Curriculum and the 2013 Curriculum to indicate two curriculums results from two reigns. Based on the results of this research, it can be compared with the ideology of writing content of history text books in the New Order and Reformation period, there are includes communism and Pancasila, deceit democracy and freedom for democracy, militarism and anti-militarism, neoliberalism and anti-communism, liberalism and anti-liberalism. However, there is still a single narrative of the nation in the New Order that could not be replaced by the Reformation era.
Sebaran dan Dominasi Pemikir Ilmu Pendidikan di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK): 1954-1999 Subkhan, Edi
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 3, No 1 (2020): Pendidikan Sejarah dan Sejarah Pendidikan
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.95 KB) | DOI: 10.17509/historia.v3i1.17107

Abstract

This article tracing the existence of the pedagogic thinkers and their works in several teacher colleges in Indonesia in the period of 1950 to the late of 1990, among others in teacher training institute and pedagogy (IKIP) in Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Semarang, Malang, Surabaya, Padang, and Ujung Pandang. This research employing qualitative approach by analyzing several classical references on pedagogy and find out that the pedagogic thinkers in IKIP Bandung and Yogyakarta are very prominent than others. For examples Imam Barnadib and Noeng Muhadjir from Yogyakarta, and Kartini Kartono, Sikun Pribadi, Redja Mudyahardja, Ngalim Purwanto dan others from Bandung. Several pedagogic thinker from another teacher college also prominent, but they are still less productive than pedagogic thinkers from IKIP Bandung and Yogyakarta. It is just Mochtar Buchori and Soegarda Poerbakawatja who could offset the pedagogic thinker’s productivity from IKIP Bandung and Yogyakarta. Artikel ini menelusuri keberadaan para tokoh pemikir ilmu pendidikan dan karya-karyanya di beberapa LPTK di Indonesia dalam kurun waktu 1950-an hingga 1990-an akhir, antara lain IKIP Yogyakarta, IKIP Bandung, IKIP Jakarta, IKIP Semarang, IKIP Malang, IKIP Surabaya, IKIP Padang, IKIP Ujung Pandang, dan juga beberapa institusi lain. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif melalui penelusuran terhadap referensi-referensi klasik mengenai ilmu pendidikan, terlihat bahwa para penulis ilmu pendidikan di IKIP Bandung dan IKIP Yogya­karta sangat menonjol dibanding lainnya. Sebut saja Imam Barnadib dan Noeng Muhadjir dari IKIP Yogyakarta, kemudian Kartini Kartono, Sikun Pribadi, Redja Mudyahardja, Ngalim Purwanto dan lainnya dari IKIP Bandung. Beberapa penulis dari LPTK lain juga cukup diperhitungkan, namun masih kalah produktif dari IKIP Bandung dan IKIP Yogyakarta. Kiranya hanya Mochtar Buchori dan Soegarda Poerbakawatja yang dapat mengimbangi produktivitas dari para penulis ilmu pendidikan IKIP Bandung dan Yogyakarta tersebut.
Pengembangan Media Pembelajaran Audio berbasis Podcast pada Materi Sejarah Lokal di Sumatera Selatan Asmi, Adhitya Rol
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 3, No 1 (2020): Pendidikan Sejarah dan Sejarah Pendidikan
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.744 KB) | DOI: 10.17509/historia.v3i1.21017

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Audio Berbasis Podcast Pada Materi Sejarah Lokal Di Sumatera Selatan” memuat data mengenai sejarah lokal, Sriwijaya. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana Model Fisikal Media pembelajaran berbasis Audio Podcast pada mata kuliah Sejarah Indonesia Kuno dan bagaimana efektifitas Media pembelajaran berbasis Audio Podcast pada mata kuliah Sejarah Indonesia Kuno. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah mendapatkan prototype Media pembelajaran berbasis Audio Podcast pada mata kuliah Sejarah Indonesia Kuno dan mengetahui efektifitas Media pembelajaran berbasis Audio Podcast pada mata kuliah Sejarah Indonesia Kuno. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model penelitian ADDIE. Langkah-langkah pengembangan model ADDIE adalah sebagai berikut (1) Analisis, (2) Desain (3) Development (4) Implementasi (5) Evaluasi. Kevalidan media pembelajaran ini dinilai oleh empat tim ahli, yaitu ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media. Kevalidan materi memiliki nilai sebesar 4,78 dengan kategori valid, kevalidan bahasa sebesar 4,38 dengan kategori valid, kevalidan media dengan nilai sebesar 4 dengan kategori valid dan kevlidan desain pembelajaran dengan kategori sangat valid. Penelitian pengembangan ini telah dilakukan dan diterapkan pada mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sriwijaya pada  mata kuliah Sejarah Indonesia Kuno 1. Efek potensial penggunaan media Audio berbasis Podcast  pada tahap Uji coba lapangan dengan hasil rata-rata pretest yaitu 36,42 dengan kategori sangat rendah dan kemudian rata-rata postest yaitu 82.32 dengan kategori baik. Terjadi peningkatan sebesar 45,9% dan nilai N-gain 0,72 jika 0,72 ≥ 0,7 maka termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukan media Audio berbasis Podcast  pada materi Sriwijaya telah berhasil diterapkan dan memiliki nilai kevalidan dan memiliki dampak efektifitas.
Pemanfaatan Pengalaman Sejarawan untuk Meningkatkan Keterampilan Peserta Didik dalam Penelitian Sejarah Labibatussolihah, Labibatussolihah
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 3, No 1 (2020): Pendidikan Sejarah dan Sejarah Pendidikan
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.44 KB) | DOI: 10.17509/historia.v3i1.19525

Abstract

In this era when technological advances make students vulnerable to unverified information, hoax, history learning has an important role in stimulating their criticism and literacy skills. Students understanding in the historical method which is consists of heuristics, criticism, interpretation, and art of historical writing as an effective working tool should be pursued one of them by obtaining such knowledge from historian’s experience presented in the learning process. This study uses the classroom action research method with Elliot's design to answer the problem of how to improve students' abilities in historical research through the use of historian's experience? From this study it can be concluded 1) there is increase in historical research skills after the students get material historian experience; 2) it also increase students' criticism in choosing sources of reference; 3) history learning becomes more interesting and challenging for students.Keyword: Historical method, history learning, historical research, historian, classroom action research
Fondasi Filosofis Pendidikan Sejarah di Era Post Truth Bandarsyah, Desvian
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 3, No 1 (2020): Pendidikan Sejarah dan Sejarah Pendidikan
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.041 KB) | DOI: 10.17509/historia.v3i1.21042

Abstract

Kehidupan di era post truth, menempatkan kebenaran menjadi barang yang dianiaya dengan brutal. Setiap individu merobek-robek substansi kebenaran, maka kehidupan semakin sinis. Alih-alih kebenaran yang diperoleh, mereka malah menghancurkan kebenaran. Maka, pendidikan dan pendidik sejarah dapat mendorong berlangsungnya proses diseminasi ilmu pengetahuan yang benar dan bijak dalam masyarakat. Untuk memahami berbagai perkembangan dunia kekinian, mutlak diperlukan ilmu dan nalar keilmuan dalam masyarakat. Penularan nalar keilmuan yang meluas pada masyarakat akan memberikan efek besar bagi kebangkitan masyarakat dan bangsa. Dengan demikian, pendidikan sejarah perlu mengambil peran yang lebih besar dalam menjaga kesinambungan proses sosial untuk menjadi Indonesia di tengah-tengah masyarakat dunia. Perlu usaha yang ditopang dengan kesadaran yang jernih dalam melihat dialektika sejarah dan kesejarahan yang berlangsung. Tanpa itu, masyarakat akan mengalami distorsi dalam memahami peristiwa yang terjadi dihadapan mereka pada dewasa ini. Sebab peristiwa-peristiwa itu telah dan akan terus dipahami secara keliru oleh sebagian besar masyarakat bangsa ini.
Kelahiran Arkeologi Indonesia di Ilmu Sosial dan Perkembangannya ke Ilmu Alam Kaharudin, Hendri Asyhari Fajrian
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 3, No 1 (2020): Pendidikan Sejarah dan Sejarah Pendidikan
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.028 KB) | DOI: 10.17509/historia.v3i1.20142

Abstract

Meningkatnya kompleksitas permasalahan dalam penelitian arkeologi terjadi bersamaan dengan berkembangnya teori dan metode penelitian di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.  Kedekatannya dengan antropologi, menjadikan arkeologi pada mulanya banyak mengambil teori-teori ilmu sosial yang lebih bersifat kualitatif. Pada perkembangannya, seiring ditemukannya teknik baru dalam pengambilan informasi, membuat para arkeolog lebih banyak bergelut dengan data-data kuantitatif. Praktik ini tak ayal berdampak pada menurunnya penggunaan teori ilmu sosial dalam laporan penelitian arkeologi. Arkeologi yang sangat bersifat multidisiplin menghasilkan spektrum penelitian yang beragam. Tulisan ini berusaha menjabarkan pergeseran nilai yang terjadi dalam paradigma penelitian arkeologi, khususnya di Indonesia, melalui studi pustaka dan analisis deskriptif kualitatif. Karakteristik penelitian arkeologi yang awalnya cenderung bersifat kultural-historis kini bergeser ke natural-historis yang menitikberatkan pada objektivitas penelitian dan keempirisan data. Pergeseran nilai yang terjadi juga berkaitan dengan perubahan tuntutan atas bentuk penelitian arkeologi secara global.
PSPB dan Dekonstruksi Sejarah Indonesia pada Masa Orde Baru Naredi, Hari
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 3, No 1 (2020): Pendidikan Sejarah dan Sejarah Pendidikan
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.326 KB) | DOI: 10.17509/historia.v3i1.20731

Abstract

Narasi sejarah Indonesia hadir sebagai karya ilmiah para ahli sejarah melalui proses metodologi sejarah yang dapat di pertanggungjawabkan secara akademis. Buku teks Sejarah Nasional Indonesia yang terdiri dari enam jilid menjadi salah satu rujukan utama bagi penulisan buku teks Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB). Penulisan buku teks PSPB tidak terlepas dari kebijakan pemerintah Orde Baru yang bersifat militeristik dan sentralistik untuk menamamkan semangat patriotisme, menanamkan nilai–nilai semangat ‘45  kepada generasi penerus bangsa mulai dari  tingkat dasar dan menengah (SD, SMP dan SMA). Kehadiran PSPB sebagai bagian dari pendidikan Sejarah untuk siswa SD, SMP dan SMA adalah kebijakan politis pada masa Orde Baru karena secara formal masuk dalam GBHN. Artikel ini ingin menganalisis proses dekonstruksi atas tafsir Sejarah Indonesia pada masa Orde Baru melalui kebijakan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa yang hadir dalam bentuk buku teks PSPB yang secara faktual pernah diterapkan di tingkat sekolah dasar dan menengah pada masa Orde Baru. Dekonstruksi menjadi bagian dari upaya untuk bersikap kritis menginterogasi teks secara kritis sebagai bukti dalam pertanyaan itu, bukan hanya untuk menerimanya sebagai sumber informasi. PSPB sebagai buku teks sejarah bagi siswa SD, SMP dan SMA  jika dilihat dari cara pandang dekonstruksi terdapat paradigma oposisi biner didalamnya. Pandangan dekonstruksi akan menolak oposisi biner yang memiliki hierarki —terpusat mengakibatkan penyempitan makna—hanya akan menghadirkan  ketunggalan makna saja dan bersifat universal. Ketunggalan makna menuju pada eksistensi metafisika kehadiran transenden. Ketunggalan makna akan menyudutkan  the other (dalam teks PSPB sulit dijumpai atau bahkan tidak ada didalam teks yang membahas tentang peran masyarakat sipil, perkembangan sosialisme di Indonesia, peran Seokarno sebagai penggagas Pancasila, Proklamator Bangsa atau  peran para tokoh sipil lainnya dalam upaya diplomasi). The other dalam  buku teks PSPB tidak akan mendapat tempat yang layak. Kehadiran the other tidak akan pernah masuk dalam pusat makna ia hanya akan menjadi catatan pinggiran saja.
Soekarno, Nasakom, dan Buku Di Bawah Bendera Revolusi Sebagai Materi Ajar Pelajaran Sejarah SMA Agustina, Ema
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 3, No 1 (2020): Pendidikan Sejarah dan Sejarah Pendidikan
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.89 KB) | DOI: 10.17509/historia.v3i1.20908

Abstract

Buku dengan judul “Di Bawah Bendera Revolusi” merupakan buah pemikiran dari Soekarno. Ideologi nasionalisme, islamisme, dan marxisme yang kemudian dikenal dengan NASAKOM merupakan tiga konsep gerakan pra kemerdekaan yang ditulis oleh Soekarno pada tahun 1962. Hanya elemen yang terpenting dari marxisme yang diambil Soekarno yaitu metode berpikirnya yang kemudian disebut dengan historis materialisme dan diramu dengan dua elemen yang mengandung aspek modernitas. Hal tersebut dianggap Soekarno diperlukan bagi bangsa Indonesia. Dari beberapa kutipan pendapat Soekarno tentang konsep nasionalisme, islamisme, dan marxisme dapat diketahui bahwa ia berusaha mencari titik temu dari ketiga ideologi tersebut agar menjadi suatu kekuatan dalam mencapai persatuan. Ide ini kemudian dijadikan Soekarno sebagai alat perjuangan untuk mendirikan NKRI. Hal tersebut sebaiknya dikupas cukup mendalam pada pembelajaran sejarah khususnya di Sekolah Menengah Atas. Pemikiran Soekarno tentang nasakom yang tercantum pada buku teks sejarah SMA hanya sekilas sehingga dapat menimbulkan salah tafsir tentang Soekarno dan pemikirannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2025): on progress Vol 8, No 1 (2025): Media dan Propaganda Kesehatan era Kolonial Vol 7, No 1 (2024): Kritik Sosial dalam Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6, No 2 (2023): Pembelajaran Sejarah berbasis Digital Vol 6, No 1 (2023): Sejarah untuk Pembelajaran Sejarah Vol 5, No 2 (2022): Pengembangan Materi dalam Pembelajaran Sejarah Vol 5, No 1 (2022): Kreativitas dalam Pembelajaran Sejarah Vol 4, No 2 (2021): Pengayaan Materi Pembelajaran Sejarah Vol 4, No 1 (2021): Monumen Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 3, No 2 (2020): Pembelajaran Sejarah dan Kearifan Lokal Vol 3, No 1 (2020): Pendidikan Sejarah dan Sejarah Pendidikan Vol 2, No 2 (2019): Pendidikan Sejarah abad 21 Vol 2, No 1 (2019): Historiografi Buku Teks Sejarah: dari nasionalisme hingga Ecopedagogy Vol 1, No 2 (2018): Buku Teks Sejarah dan Sejarah Indonesia Vol 1, No 1 (2017): Pembelajaran Sejarah lokal Vol 14, No 2 (2013) Vol 14, No 2 (2013): Pembelajaran sejarah berbasis budaya Vol 14, No 1 (2013): local wisdom Vol 14, No 1 (2013): local wisdom in history education Vol 13, No 2 (2012): Local History in History Learning Vol 13, No 1 (2012): pembelajaran sejarah lokal dan nasional Vol 12, No 2 (2011): History Learning Vol 12, No 1 (2011): Nationalism and History Education Vol 11, No 2 (2010): History Teaching Vol 11, No 1 (2010): Feudalism, History, and Education Vol 10, No 2 (2009): Nationalism, Ethnicity, and National Integrity Vol 9, No 2 (2008): Perkembangan Islam di Indonesia More Issue