cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
jurkep.jiwa@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
jurkep.jiwa@gmail.com
Editorial Address
Faculty of Nursing and Health Sciences | University of Muhammadiyah Semarang Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia
ISSN : 23382090     EISSN : 26558106     DOI : 10.26714/jkj
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Keperawatan Jiwa publishes articles in the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy groups, risks, and disorders. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025" : 12 Documents clear
PENGARUH PEMBENTUKAN SELF-HELP GROUP (SHG) REMAJA MEROKOK TERHADAP SKOR PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN GURU DI SMA DEPOK Nurhaeni, Heni; Niswati Ilhamy, Hilmiyah; Rianti, Emy; Dinarti, Dinarti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.604-616

Abstract

Pengaruh teman sebaya memegang peranan penting, begitu pula dengan kehadiran guru sebagai role model dalam keseharian remaja di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh pembentukan kelompok swadaya bagi remaja perokok terhadap nilai pengetahuan dan keterampilan guru di SMA Depok-Jawa Barat. Self-Help Group (SHG) merupakan sekelompok orang yang mempunyai permasalahan yang sama dan bekerja sama untuk memecahkan permasalahan tersebut. SHGs efektif dalam membantu individu untuk mencegah masalah yang mereka hadapi. SHG dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan guru.  Mendeskripsikan pengaruh pembentukan SHG di kalangan remaja perokok terhadap nilai pengetahuan dan keterampilan guru di SMA Depok-Jawa Barat. Desain quasi eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest control group design untuk mengetahui pengaruh pembentukan SHG pada remaja perokok terhadap hasil pengukuran skor pengetahuan dan keterampilan guru. Dengan sampel sebanyak 30 responden terdapat perbedaan skor pengetahuan dan keterampilan yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi pendidikan dan pembentukan kelompok swadaya pada kelompok intervensi dengan (p=0,001). Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pengetahuan dan keterampilan guru sebelum dan sesudah intervensi pendidikan dan pembentukan kelompok swadaya pada kelompok intervensi dan terdapat perbedaan yang signifikan skor pengetahuan dan keterampilan guru pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kontrol. . kelompok. setelah pendidikan menggunakan selebaran dan membentuk kelompok swadaya/kelompok bantuan. Peneliti menyarankan untuk menggunakan metode pendidikan dengan berbagai media atau menggunakan instrumen penelitian dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan melakukan penelitian dengan menambahkan variabel sikap dan motivasi.
PERILAKU KEKERASAN PADA LELAKI SEKS DENGAN LELAKI (LSL) YANG TERINFEKSI HIV: STUDI KASUS Khairunnisa, Nisrina Hasna; Sriati, Aat; Maulana, Indra
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.555-572

Abstract

Populasi LSL di Indonesia menurut data PSE 2023 sebanyak 847.000 orang. LSL merupakan kelompok yang rentan terinfeksi HIV. LSL sering menghadapi diskriminasi terkait orientasi seksual dan status HIV. Diskriminasi ini meningkatkan kerentanan terhadap kekerasan fisik, verbal, maupun seksual dari pasangan, keluarga, atau masyarakat. Perilaku kekerasan di kalangan LSL sering dipicu oleh tekanan interpersonal, diskriminasi, serta konflik dalam komunitas. LSL dengan HIV memiliki stigma ganda yang harus diperhatikan dari lingkungan sekitar karena stigma tersebut dapat membuatnya rentan terhadap kekerasan. Berdasarkan hal tersebut, studi kasus ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang perilaku kekerasan pada LSL yang terinfeksi HIV. Penelitian menggunakan metode studi kasus pada Tn. K yang dirawat di RSJ X dengan diagnosa skizoafektif tipe mania dengan perilaku kekerasan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, serta analisis rekam medis yang telah diverifikasi oleh perawat penanggung jawab. Data kemudian ditelaah menggunakan proses keperawatan, berpikir kritis, serta pendekatan berbasis bukti untuk mengidentifikasi faktor predisposisi dan presipitasi yang mempengaruhi perilaku kekerasan pada klien. Faktor-faktor yang menyebabkan perilaku kekerasan pada Tn. K diantaranya adalah gangguan kejiwaan, pola asuh yang kurang baik pada masa kecil, kekerasan seksual, diagnosa penyakit HIV, dan konflik hubungan sosial. Perilaku kekerasan yang terjadi merupakan dampak dari perjalanan kehidupan klien yang kompleks. Intervensi yang diberikan pada klien dengan intervensi secara umum untuk mengatasi perilaku kekerasan dan intervensi tambahan, dengan menulis jurnal.  Dengan menulis jurnal klien mengatakan dirinya dapat mengekspresikan perasaannya tanpa takut dihakimi oleh orang lain.
PENGARUH FAKTOR PSIKOSOSIAL DENGAN STRES NEGATIF PADA PERAWAT DI RS. X Zuniawati, Dewi; Murniati, Anis
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.499-510

Abstract

Bahaya psikososial merupakan bahaya non-fisik yang muncul dari interaksi antara karakteristik pekerjaan, desain kerja, organisasi, manajemen, dan lingkungan sosial dengan kapasitas, kebutuhan, budaya, dan pertimbangan personal pekerja bagi perawat. Bahaya ini dapat mempengaruhi kesehatan mental, prestasi kerja, dan kepuasan kerja melalui persepsi dan pengalaman pekerja pada perawat. Hasil respon karena faktor psikososial yaitu respon stres yang dapat berupa respon stres negative. Stres negatif kondisi emosional negatif atau penderitaan yang disebabkan oleh tekanan, ancaman, atau situasi yang tidak menyenangkan. Kondisi ini bisa berupa rasa sakit emosional, sosial, spiritual, atau fisik, yang dapat menyebabkan perasaan sedih, takut, tertekan, cemas, atau kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai faktor psikososial dengan distres yang terjadi pada perawat di RS. X. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Penelitian dilaksanakan bulan November 2024 – Januari 2025 di RS. X. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 112 perawat dan instrumen yang digunakan yaitu kuisioner. Penelitian ini menggunakan Uji statistik yaitu uji korelasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat ada pengaruh faktor psikososial dengan distres yang terjadi pada perawat di RS. X  dengan hasil lingkungan kerja (nilai p = 0,000), functions and organizational culture (nilai p= 0,006), Job control (nilai p= 0,005), hubungan interpersonal (nilai p= 0,041), dan home-work interface (nilai p= 0,000) dengan variabel dependen yaitu stres negatif. Kemudian, tidak terdapat hubungan antara faktor psikososial budaya kerja (nilai p = 0,102), career development (nilai p = 0,361), dan Role conflict (nilai p = 0,302) dengan variabel dependen yaitu stres negatif. Disimpulkan bahwa ada pengaruh faktor psikososial dengan dengan stres negatif yang terjadi pada perawat di RS. X  Oleh karena itu, disarankan untuk bisa mengelola stres di tempat kerja yaitu di RS bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti mengenali penyebab utama yaitu tidak ada beban kerja yang tinggi, mengatur prioritas dan waktu, mempelajari teknik meredakan stres, melakukan aktivitas fisik ringan, membangun ketahanan, membangun hubungan positif di tempat kerja, dan berbicara dengan orang yang dipercaya
KONSEP DIRI PASIEN KANKER SERVIKS Merlin, Ni Made; Tusi, Juandri Seprianto; Bala Lewar, Emanuel Suban; Vanchapo, Antonius Rino; Riti, Irlin Falde
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.529-534

Abstract

Pasien kanker serviks memiliki berbagai keluhan baik secara fisik dan juga psikologis. Konsep diri merupakan salah satu masalah psikologis yang sering dialami oleh pasien kanker serviks. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran konsep diri pasien kanker serviks pada wanita usia subur. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah 34. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Sampel yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti sebanyak 18 pertanyaan. Kuesioner ini untuk mengukur konsep diri pasien menjadi konsep diri negative maupun positif. Penelitian ini juga memiliki isu etik yang diambil yaitu autonomy, anonymity serta justice. Hasil yang didapatkan adalah konsep diri sebagian besar pasien kanker serviks pada wanita usia subur mengalami konsep diri negative dengan frekuensi 62 dan persentase 95.3%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar wanita usia subur penderita kanker serviks mengalami konsep diri negatif. Wanita usia subur yang mengalami konsep diri negative mengeluhkan dirnya tidak dapat berperan sebagai istri maupun ibu secara optimal. Namun, pasien tersebut tetap menjalani perawatan dirumah sakit dan tidak memilih untuk drop out dari perawatan.
Berbagai Pendekatan Psikoterapi untuk Masalah Psikososial pada Lansia: Sebuah Tinjauan Literatur Primadasa, Arizal; Assyafii, Husain Ali
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.584-593

Abstract

Tahap perkembangan lansia merupakan tahap perkembangan kompleks yang ditandai dengan masalah psikososial sebagai perhatian utama. Masalah psikososial yang dialami lansia antara lain masalah kondisi psikologis dan perilaku sosial. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan psikoterapi yang sesuai dengan permasalahan psikososial yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai pendekatan psikoterapi terhadap masalah psikososial pada lansia. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan psikoterapi yang berbeda telah terbukti secara ilmiah mampu mengatasi berbagai masalah psikososial pada lansia. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi wawasan bagi para ahli kesehatan dan pengambil kebijakan untuk menerapkan pendekatan psikoterapi yang tepat sesuai dengan permasalahan psikososialnya.
PENERAPAN TERAPI DZIKIR PADA PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN Raudhah, Raden Firasya Nur; Amira, Iceu; Hendrawati, Hendrawati
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.511-520

Abstract

Risiko perilaku kekerasan (RPK) adalah perilaku yang menunjukan bahwa seseorang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan baik secara fisik, emosional, maupun verbal. RPK dapat terjadi akibat dari gangguan psikotik yang dapat menyebabkan kurangnya kemampuan regulasi emosi yang menimbulkan perilaku agresif. Apabila tidak ditangani dengan tepat, perilaku agresif dapat menyebabkan dampak negatif sehingga diperlukan intervensi keperawatan salah satunya dengan terapi dzikir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan terapi dzikir pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dalam bentuk case report dengan penerapan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dan data diperoleh melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, serta data sekunder dari rekam medis. Intervensi yang dilakukan berupa penerapan terapi dzikir dengan mengucap astagfirullahaladzim, subhanallah, alhamdulillah, dan allahu akbar secara bertahap yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Hasil yang didapat setelah dilakukan penerapan terapi dzikir selama 3 hari, yaitu adanya perubahan kondisi serta tanda gejala pada pasien, seperti perasaan pasien menjadi lebih tenang, ada kontak mata, serta gejala seperti gelisah, perasaan bingung, dan kesal berkurang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan terapi dzikir dapat membantu mengontrol risiko perilaku kekerasan pada pasien.
GAMBARAN RESILIENSI REMAJA DALAM MENGHADAPI BENCANA Sarfika, Rika; Permata, Putri Indah; Krisdianto, Boby Febri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.535-544

Abstract

Remaja merupakan kelompok individu yang rentan mengalami masalah psikologis, terutama pada remaja yang tinggal didaerah rawan bencana seperti Kota Padang. Resiliensi memainkan peran penting dalam pencegahan masalah kesehatan jiwa, dan juga penting untuk pemulihan dampak psikologis jangka panjang. Penelitian tentang resilensi pada remaja sudah banyak, namun yang berfokus pada bencana masih sangat minim. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran resiliensi remaja dalam menghadapi bencana gempa bumi. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Sebanyak 59 remaja berusia 10-19 tahun yang tinggal dikawasan pantai Pasien Nan Tigo, Koto Tangah, Kota Padang telah berpartisipasi dalam penelitian ini hingga selesai. Kuesioner Adolescent Resilience Disaster Tool (ARDT-Q37) digunakan untuk mengukur resilensi remaja dalam menghadapi bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden (57,6%) memiliki resiliensi baik. 54,2% responden memiliki resiliensi dimensi helping dengan kategori baik, 52,5% responden memiliki resiliensi dimensi adaptability dengan kategori baik, 62,7% responden memiliki resiliensi dimensi trusting in god and hopefulness dengan kategori baik, dan 64,4% responden memiliki resiliensi social supporting dengan kategori baik. Sedangkan, pada resiliensi dimensi self-confidence lebih dari separuh responden (54,2%) memiliki kategori buruk. Resiliensi remaja dalam menghadapi bencana dapat dikatakan tergolong baik, meskipun pada dimensi self-confidence cenderung buruk.
PROSES KOPING PASIEN STROKE TERHADAP PENYAKIT MENURUT MODEL ADAPTASI CALLISTA ROY Desi, Desi; Rayanti, Rosiana Eva; Tumbal, Vini
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.%p

Abstract

Latar Belakang : penyakit stroke menimbulkan perubahan fisik berupa perubahan kelumpuhan ekstremitas, gangguan indra rasa, dan gangguan dalam beraktivitas. Proses penyakit stroke mengakibatkan seseorang penderita mengalami masalah fisik maupun fisiologis yang membuat penderita merasa terganggu dengan keterbatasan dalam melakukan kontak sosial, tidak mau berinteraksi dengan orang lain seperti dulu karena tidak mampu melakukan berbagai aktivitas sehingga menimbulkan rasa malu dalam dirinya. Tujuan: mendeskripsikan proses koping penderita stroke terhadap proses penyakitnya menurut teori adaptasi Callista Roy. Metode: penelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian berupa pendekatan etnografi, kriteria yang digunakan berusia 30-78 tahun dengan kriteria partisipan yang mengalami kelemahan dan kelumpuhan, jumlah partisipan sebanyak empat partisipan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi semi terstruktur secara mendalam. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisa tematik. Hasil : terdapat empat tema yakni 1) riwayat penyakit sebagai stresor, 2) ketidakberdayaan, 3) proses adaptasi secara fisik, psikis, dan sosial, 4) pembentukan mekanisme koping. Semua partisipan menyesuaikan diri terhadap perubahan pasca stroke dengan mekanisme koping adaptif. Kesimpulan: walaupun terjadi perubahan secara fisik, psikis, dan sosial, partisipan memilih mekanisme koping adaptif, salah satunya dengan melakukan pengobatan di klinik. Partisipan rutin memeriksakan kesehatan, rutin konsumsi obat, dan kelola stres dengan cara berdoa.
PENGARUH EDUKASI THOUGHT STOPPING BERBASIS WEBSITE TERHADAP ANSIETAS PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS Fauzia, Fadhila; Widiyati, Sri; Putra, Riskiyana Sukandhi; Arwani, Arwani
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.545-554

Abstract

Stresor pada pelajar dapat menstimulasi berbagai kondisi negatif seperti ansietas. Thought stopping merupakan terapi dengan memberikan perintah kepada diri untuk menghentikan pikiran buruk penyebab ansietas melalui kata ”Stop”, yang akan memberi intruksi pada otak untuk memengaruhi respon Gamma-Aminobutyric Acid (GABA). Edukasi thought stopping disesuaikan dengan kecenderungan siswa yaitu edukasi berbasis internet. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh thought stopping terhadap state anxiety dan trait anxiety pelajar sekolah menengah atas. Peneliti menggunakan desain quasi-experimental dengan jenis non randomized control group pretest posttest design.  Populasi penelitian ini adalah  pelajar kelas XII, dengan besar  sampel  adalah  24  responden  untuk  masing-masing  kelompok perlakuan  dan  kontrol  dengan  teknik  pengambilan  sampel proportionate random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner baku STAI (State-Trait Anxiety Inventory), yang telah diketahui validitas dan reabilitasnya. Media berupa website SANS, yang telah diuji oleh ahli IT dan ahli keperawatan jiwa. Analisis statistik dengan menggunakan uji Paired T-test, Wilcoxon, dan Man-Whitney. Hasil uji stastistik state anxiety dan trait anxiety pada kelompok perlakuan menunjukkan nilai p-value 0,001<0,05. Uji beda antara kelompok kontrol dan perlakuan terhadap state anxiety dan trait anxiety didapatkan nilai p-value 0,001<0,05. Terdapat pengaruh edukasi thought stopping berbasis website terhadap penurunan state dan trait anxiety pelajar sekolah menengah atas.
PENERAPAN TERAPI DZIKIR PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN: CASE REPORT Rivalda, Neneng; Hidayati, Nur Oktavia; Yosep, Iyus
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.617-623

Abstract

Perilaku kekerasan adalah kondisi psikologis yang terjadi kepada individu yang menyebabkan adanya gangguan emosi, kualitas hidup yang menurun dan disertasi disfungsi respon emosi. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan terapi dzikir dalam mengurangi tanda dan gejala pada pasien dengan perilaku kekerasan. Terapi dzikir adalah terapi yang dilakukan untuk pasien dapat lebih mendekatkan diri kepada kepercayaan yang ia anut. Istilah zikir sendiri berawal dari kata “Dzakar” yang artinya ingat. Zikir juga dapat diartikan sebagai menjaga dalam ingatan. Sedangkan pengertian dzikir menurut syara’ adalah mengingat Allah SWT dengan etika tertentu, dalam Al - Quran disebutkan bahwa tujuan dari zikir itu sendiri untuk mengagungkan dan mensucikan hati hati dan jiwa bersyukur atas nikmat yang diberikan, mencegah diri dari hawa nafsu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan bentuk case report dengan berpacu pada asuhan keperawatan yang telah dibuat secara komprehensif sebelumnya. Penelitian ini menggunakan subjek penelitian pasien Ny.R 37 tahun dengan diagnosa keperawatan perilaku kekerasan dengan diberikan intervensi terapi dzikir selama 4 kali pertemuan yang sebelumnya sudah dilakukan informed consent.  Setelah menjalin trust dan dilakukan intervensi terapi dzikir selama 4 kali pertemuan didapatkan bahwa pasien mengalami penurunan tanda dan gejala perilaku kekerasan klien juga mengatakan bahwa dirinya dapat lebih mengontrol dirinya sendiri setelah dilakukan terapi dzikir.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025 Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025 Vol 12, No 4 (2024): November 2024 Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024 Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024 Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024 Vol 11, No 4 (2023): November 2023 Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 10, No 4 (2022): November 2022 Vol 10, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 10, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 9, No 4 (2021): November 2021 Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 8, No 4 (2020): November 2020 Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 8, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 7, No 3 (2019): November 2019 Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa More Issue