cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
jurkep.jiwa@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
jurkep.jiwa@gmail.com
Editorial Address
Faculty of Nursing and Health Sciences | University of Muhammadiyah Semarang Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia
ISSN : 23382090     EISSN : 26558106     DOI : 10.26714/jkj
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Keperawatan Jiwa publishes articles in the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy groups, risks, and disorders. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Articles 25 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021" : 25 Documents clear
Kebutuhan Family Caregiver pada Pasien Stroke Anis Ika Nur Rohmah; Dinda Rifayuna
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.143-152

Abstract

Stroke merupakan penyakit keluarga yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita stroke itu sendiri dan juga family caregiver yang merawatnya. Family caregiver mempunyai peran besar dalam perawatan pasien stroke, namun mereka tidak selalu siap dalam menjalankan perannya. Mereka juga melaporkan beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan family caregiver pada pasien stroke di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen, Malang. Jenis penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 62 family caregiver pasien stroke yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner FNQ (Family Needs Questionnaire) setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia 36-45 tahun (33,9%), perempuan (69,4%), berpendidikan SMP (45,2%), ibu rumah tangga (46,8%), dan merawat pasien dengan jenis stroke iskemik (72,6%). Kebutuhan informasi kesehatan menjadi kebutuhan sangat penting yang paling utama (89,96%) pada family caregiver, berikutnya ada kebutuhan dukungan professional (88,30%), kebutuhan dukungan komunitas (87,30%), kebutuhan dukungan emosional (80,19%), kebutuhan keterlibatan dalam perawatan (78,71%) dan dukungan instrumental (66,49%). Kebutuhan informasi kesehatan, dukungan instrumental, dukungan emosional, dukungan komunitas, dukungan professional dan dukungan keterlibatan dalam perawatan sangat dibutuhkan oleh family caregiver dalam merawat anggota keluarganya yang terserang stroke.
Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-36 Bulan Ni Luh Made Asri Dewi; Ni Nengah Handika Primadewi
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.55-60

Abstract

Stunting atau anak kerdil (pendek) merupakan kondisi dimana anak mengalami masalah gizi kronis, dengan hasil pengukuran panjang atau tinggi badan yang lebih kurang dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO  Balita dengan stunting beresiko mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada kehidupannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian stunting pada balita usia 13-36 bulan di Puskesmas Karangasem II. Jenis penelitian ialah deskritif untuk menggambarkan kejadian stunting pada balita usia 13-36 bulan di Puskesmas Karangasem II. Lokasi penelitian di Puskesmas Karangasem II. Alat ukur yang digunakan yaitu tabel Z-score status gizi WHO. Teknik sampel yang digunakan total sampling sebanyak 212 balita. Dari 212 balita, sebanyak 116 balita (54,7%) mengalami stunting, diantaranya 64 balita (57%) berusia 13-24 bulan, dan 64 balita (55%) berjenis kelamin laki-laki.
Kualitas Hidup Orang dengan Gangguan Jiwa: Systematic Review Wardiyah Daulay; Sri Eka Wahyuni; Mahnum Lailan Nasution
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.187-196

Abstract

Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius. Orang dengan gangguan jiwa mengalami berbagai masalah dengan gejala yang berbeda-beda, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan systematic review yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih tentang kualitas hidup orang dengan gangguan jiwa. Metode systematic review dilakukan dengan mencari literatur-literatur yang terkait dengan tema yang diambil, yaitu “kualitas hidup” dan “Orang Dengan Gangguan Jiwa”. Pencarian literatur diambil berdasarkan jurnal yang sudah terindeks, yaitu scopus, copernicus, garuda, sinta 1 sampai sinta 6, WOS, dll, dari tahun 2010-2020, dan artikel yang diambil adalah artikel yang telah ditelaah sejawat (peer review) sehingga didapatkan sebanyak 13 jurnal. Hasil artikel yang didapat berasal dari beberapa negara, termasuk Indonesia. Kualitas hidup orang dengan gangguan jiwa meliputi kualitas hidup secara umum, kepuasan kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan.  Tinjauan ini membantu menginformasikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup orang dengan gangguan jiwa, seperti faktor dukungan keluarga, dukungan sosial, psikologis individu berupa koping, dan pengobatan yang dilakukan.
Terapi Keperawatan dalam Mengatasi Depresi pada Pasien Skizofrenia: Literatur Review Dian Nur Kumalasari; Meidiana Dwidiyanti; Annastasia Ediati
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.105-112

Abstract

Gejala depresi pada pasien skizofrenia bisa terjadi pada semua fase, termasuk fase prodromal, episode psikotik akut dan fase post-psychotic. Paling sering gejala depresi timbul saat fase prodromal. Gejala depresi yang timbul saat fase prodromal bisa mempercepat terjadinya skizofrenia. Penanganan depresi pada pasien skizofrenia bisa dilakukan dengan menggunakan terapi keperawatan. Tujuan dari pembuatan literature ini adalah untuk mengetahui terapi keperawatan yang dapat mengatasi depresi pada pasien skizofrenia. Penulisan ini menggunakan metode literature review dengan sumber pustaka yang digunakan yaitu jurnal dari tahun 2001-2020 dengan proses pencarian artikel melalui Wiley Online Library, Science Direct dan Google Scholar. Hasil pencarian artikel menemukan sebanyak 3570 artikel, diseleksi dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebanyak 9 artikel. Hasil dari 9 artikel tersebut 5 penelitian menunjukkan terapi musik efektif mengatasi depresi pada pasien skizofrenia dan 4 penelitian menunjukkan terapi kognitif efektif dalam mengatasi depresi pada pasien skizofrenia. Hasil sintesis dari beberapa artikel memaparkan terapi keperawatan dalam bentuk terapi spesialis dan terapi komplementer mempunyai peranan yang sangat penting dalam tatalaksana non farmakologis dan telah mampu mengatasi depresi pada pasien skizofrenia.
Persepsi Remaja tentang Seks Pranikah di Sekolah Menengah Atas Alpiani, Delta; Widianti, Efri; Kosim, Kosim
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.161-170

Abstract

Premarital sex have a negative impact on adolescents’s biopsychosocial. Adolescents with positive perception towards premarital sex will avoid that behavior, while adolescents with negative perception prefer to do it. The purpose of this study was to determine how adolescent's perception of premarital sex in Senior High School in Tarogong Kaler Sub-District, The District of Garut. This study used descriptive quantitative research method with cluster sampling technique and was conducted by online survey during August 2020. The questionnaire was developed from the HBM (Health Belief Model) theory, as many as 320 adolescent respondents from class X, XI, and XII from 7 senior high schools at Tarogong Kaler Sub-District. The result indicated that perception of adolescents toward premarital sex was that some adolescents (50.9%) had positive perceptions. While for other domains were (65%) for perceptions of susceptibility, (56.9%) for perception of the seriousness, the perception of benefits (66.3%), and the perception of obstacles (65.9%). The conclusion was that the majority of adolescents in supported to not having premarital sex in each of their domains. Even so, some adolescents still perceived that premarital sex isn’t that bad. To improve adolescent's perception of premarital sex, the nurses would give them deep counseling and health education.
Terapi Dzikir terhadap Perubahan Tingkat Stres Pasien Diabetes Melitus Wahyuningsih, Atik Setiawan; Tamimi, Toriq
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.69-78

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang harus memiliki kedisiplinan pengobatan, hal ini  menimbulkan kejenuhan dan stres. Terapi dzikir membantu menghindari  efek negative dari stres. Penelitian ini bertujuan menganalisa efek terapi dzikir terhadap  tingkat stres  pasien diabetes mellitus di Ruang Mawar RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo. Pendekatan penelitian ini Pre experimental designs, dengan simple random sampling didapatkan sampel sebanyak 59 responden, variabel independent terapi dzikir, variabel dependen perubahan tingkat stres, menggunakan instrument kueioner PAID dengan reabilitas 0,85  dan uji statistik Wilcoxson. Hasil penelitian sebelum diberikan terapi dzikir banyak yang mengalami tingkat stres tinggi sebanyak 37 responden (62.7%). Setelah diberikan terapi dzikir banyak yang mengalami tingkat stres  rendah sebanyak  34 responden (57.6%). Analisis uji statistik wilcoxson didapatkan nilai signifikan p=0,000<0,05 sehingga ada pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat stres  pasien diabetes mellitus di RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo. Untuk mengatasi stres pada penderita diabetes mellitus dibutuhkan mekanisme pertahanan diri dan pendekatan terapi yang bersumber dari agama Islam yaitu berdzikir. Dzikir ditinjau dari aspek kesehatan memberikan dampak positif yang menyebabkan mekanisme keseimbangan tubuh tetap stabil sehingga terapi dzikir dapat menjadi alternatif pendamping terapi penderita diabetes melitus.
Pengalaman Orang dengan Bipolar di Komunitas Bipolar Care Indonesia Nurjanah, Dea Siti; Rokayah, Cucu; Widiastuti, Metty
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.205-212

Abstract

Orang gangguan bipolar mengalami perubahan suasana hati atau gangguan suasana hati dalam waktu singkat. Seseorang dengan gangguan bipolar tidak dapat mengendalikan perasaan ini. Penelitian ini juga dilatarbelakangi oleh pengalaman peneliti sendiri melihat dan pernah berkomunikasi dengan salah satu pengurus komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman penyandang bipolar di komunitas Bipolar Care Indonesia cabang Bandung. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitati, dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pemilihan sampel yaitu purposive sampling digunakan untuk informan yang dipilih atau dipilih secara sengaja karena memiliki pengalaman sesuai dengan fenomena yang diteliti. Partisipan yang ikut dalam penelitian ini yaitu 3 orang partisipan dari komunitas  bipolar care Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam.  Analisa data dengan menggunakan Collaizi Hasil penelitian mengidentifikasi tiga tema mengenai diagnosis pertama gangguan bipolar dan gejalanya, pengalaman selama depresi dan mania, serta halusinasi selama gangguan bipolar. Berdasarkan hasil penelitian, partisipan mampu memahami apa yang mereka rasakan saat suasana hatinya sedang tidak stabil.
Pengaruh Konflik Pekerjaanda dan Kelebihan Peran terhadap Empati Perawat Basirun, Basirun; Santoso, Dadi
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.123-134

Abstract

Beberapa tahun terakhir ini, penelitian empiris yang menguji model hubungan kehidupan dalam pekerjaan telah berkembang dengan baik. Sasaran terhadap studi empiris ini adalah mengembangkan suatu pemahaman yang lebih baik tentang keterkaitan antara kehidupan dalam pekerjaan baik kaitannya masalah konflik pekerjaan maupun kelebihan pekerjaan. Empati merupakan salah satu sikap penting dalam asuhan keperawatan yang berfokus kepada pasien karena empati memungkinkan individu untuk memahami maksud orang lain, memprediksi perilaku mereka dan mengalami emosi yang dipicu oleh emosi mereka. Tujuan dalam penelitian ini adalah; mengetahui  pengaruh  konflik pekerjaan perawat terhadap empati dan mengetahui pengaruh  kelebihan peran perawat terhadap empati. Pengumpulan data primer dilakukan melalui: kuesioner, dengan pendekatan Crossexional study. Populasi penelitian adalah seluruh perawat rawat inap dan telah bekerja lebih dari 2 tahun di Rumah sakit muhammadiyah PKU Yogjakarta.  Jumlah sampel yang telah dilakukan adalah  sebesar 50 dari 50 kuisioner yang telah didistribusikan ke responden pengujian validitas dan realibilitas indikator/ instrument penelitian dengan  uji CFA dengan analisis menggunakan SEM AMOS 22.00.  Metode pengambilan sampel adalah dengan teknik purposive samping yaitu dengan kriteria perawat rawat inap dan telah bekerja lebih dari 2 tahun.  Tidak  ada pengaruh konflik pekerjaan perawat terhadap empati perawat. Ada pengaruh kelebihan peran perawat terhadap terhadap empati perawat.
Efektivitas Murottal Ar- Rahman terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi OSCE Aris Setyawan; Kholifah Hasnah; Vita Purnamasari; Livana PH
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.27-34

Abstract

Objective Structured Clinical Examintion merupakan metode penilaian keterampilan klinik mahasiswa yang memiliki keandalan, validitas, dan objektivitas yang relatif tinggi, namun kadang menyebabkan kecemasan pada mahasiswa. Kecemasan yang dialami mahasiswa saat OSCE akan berdampak pada performa dalam melakukan demonstrasi keterampilan. Maka perlu sebuah upaya untuk mengendalikan kecemasan agar performa mahasiswa bisa maksimal saat OSCE. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan terapi murotal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas murottal Ar Rahman terhadap penurunan kecemasan mahasiswa dalam menghadapi OSCE. Penelitian ini menggunakan desain quasy-eksperimen dengan pendekatan pre-post test control group design. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan tahun kedua, Jumlah responden 32 mahasiswa diambil dengan tekhnik simple random sampling. Instrumen menggunakan Anxiety Inventory Atau TAI-G yang sebelumnya telah teruji validitas dan reliabilitasnya.  Analisis data menggunakan uji parametrik T-Test. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat penurunan nilai pre post  yang signifikan pada kelompok intervensi dengan nilai p-value< 0.001 dan terdapat perbedaan yang signifikan nilai delta kelompok kontrol dan intervensi  dengan nilai p-value 0.001.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi murotal efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan  mahasiswa keperawatan dalam menghadapi ujian kususnya OSCE.
Terapi Aktivitas Kelompok menurunkan Tingkat Halusinasi pada Pasien Skizofrenia: Literature Review Indra Maulana; Taty Hernawaty; Iwan Shalahuddin
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.153-160

Abstract

Jenis dan karakteristik gangguan jiwa sangat beragam, satu diantaranya yang sering dirawat yaitu skizofrenia. Diperkirakan lebih dari 90% pasien skizofrenia mengalami halusinasi. Untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan halusinasi, dibutuhkan penanganan yang tepat. Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu terapi modalitas yang merupakan upaya untuk memfasilitasi perawat atau psikoterapis terhadap sejumlah pasien pada waktu yang sama. Tujuan untuk mengetahui pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) terhadap penurunan tingkat halusinasi pada pasien skizofrenia. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode literature review. Penelusuran artikel dilakukan menggunakan beberapa search engine, diantaranya Google Scholar, Pubmed, dan Ebsco. Dalam penelusuran artikel ini digunakan batasan tahun yaitu mulai dari tahun 2015 hingga 2020. dan menghasilkan 27 temuan artikel. Lalu dilakukan penyeleksian  dan  didapatkan 5  artikel. Setelah artikel didapatkan, dilakukan critical appraisal pada kelima artikel tersebut menggunakan instrumen Joanna Briggs Institute (JBI). Kata kunci yang digunakan dalam penelusuran artikel berbahasa Inggris yaitu “Schizophrenia”, “Group Activity Therapy”, “Hallucination”, sedangkan dalam penelusuran artikel berbahasa Indonesia menggunakan kata kunci “Skizofrenia”, “Terapi Aktivitas Kelompok”, “Halusinasi”. Terapi Aktivitas Kelompok memberikan pengaruh yang signifikan dalam mengontrol beberapa penyakit mental seperti halusinasi, skizofrenia, delusi, dan depresi. Intervensi Terapi  Aktivitas Kelompok (TAK) dapat mengontrol halusinasi dan menurunkan halusinasi pada penderita skizofrenia secara signifikan. Kemudian lingkungan kelompok yang kondusif dan rasa saling percaya antar anggota kelompok dapat memutus halusinasi pada klien dengan skizofrenia.

Page 2 of 3 | Total Record : 25


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025 Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025 Vol 12, No 4 (2024): November 2024 Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024 Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024 Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024 Vol 11, No 4 (2023): November 2023 Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 10, No 4 (2022): November 2022 Vol 10, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 10, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 9, No 4 (2021): November 2021 Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 8, No 4 (2020): November 2020 Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 8, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 7, No 3 (2019): November 2019 Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa More Issue