cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Published by Universitas Surabaya
ISSN : 23038203     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya merupakan kumpulan artikel yang ditulis oleh mahasiswa Universitas Surabaya. ISSN 2302-8203
Arjuna Subject : -
Articles 165 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)" : 165 Documents clear
PEMBUATAN MOTION COMIC CERITA RAKYAT LEGENDA GUNUNG ARJUNA Yukiko Ekawati Hananta; Fitri Dwi Kartikasari; Andre Andre
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Cerita rakyat merupakan salah satu ciri khas dari masing – masing daerah di Indonesia. Cerita rakyat diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Namun, sejak masuknya budaya asing, remaja zaman sekarang lebih menyukai gaya hidup budaya asing. Mereka lebih memilih mengikuti perkembangan teknologi seperti komputer dan smartphone, dibandingkan untuk mengenal budayanya sendiri. Minat baca di Indonesia memang rendah, namun dari banyaknya jenis buku yang ada remaja Indonesia lebih suka membaca buku komik. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan minat baca remaja Indonesia dibuatlah motion comic cerita rakyat Legenda Gunung Arjuna. Motion comic ini dibuat dengan harapan dapat membuat remaja lebih tertarik untuk mengenal dan melestarikan budaya Indonesia. Analisis dilakukan terhadap remaja untuk mengetahui masalah apa yang terjadi saat ini, serta menganalisis media sejenis. Dalam pembuatan motion comic ini diperlukan teori – teori yang mendukung seperti cerita rakyat, sinopsis Legenda Gunung Arjuna dan motion comic. Selanjutnya, dilakukan pembuatan desain yang diperlukan dalam motion comic seperti desain karakter, desain lingkungan, narasi, storyboard, interface flow diagram, desain halaman, elemen interface dan desain logo. Dari desain yang telah dibuat akan diimplementasikan dengan menggunakan software Adobe Illustrator CC, Adobe Photoshop CC, Adobe After Effects CC, Adobe Premiere CC, Audacity dan Adobe Animate CC. Tahap selanjutnya adalah tahap uji coba dan evaluasi kepada remaja. Hasil uji coba tersebut menyatakan bahwa motion comic cerita rakyat Legenda Gunung Arjuna dapat menarik minat remaja untuk membaca cerita rakyat serta dapat melestarikan budaya Indonesia. Kata kunci: motion comic, cerita rakyat, Legenda Gunung Arjuna Abstract - Folklore is one of the distinctive features of each region in Indonesia. Folklore passed down orally from generation to generation. However, since the influx of foreign culture, teenagers nowadays prefer foreign cultural lifestyle. They prefer to follow the development of technology such as computers and Smartphones, compared to get to know the culture of its own. Indonesia was indeed read on the interest is low, but the number of types of books there are teenagers Indonesia prefers to read comic books. Therefore, to increase interest in reading teen Indonesia Congressional motion comic folk tale the legend of Mount Arjuna. Motion comic is made with the hope of making teenagers more interested to get to know and preserve the culture of Indonesia. The analysis is performed against the teens to know what problems are occurring now, as well as analyzing the media. In making the motion comic is necessary theory – theory that supports such as folklore, Legends of Mount Arjuna synopsis and a motion comic. Next, do the necessary design creation in motion comic like character design, environmental design, narratives, storyboards, interface flow diagrams, page design, logo design and interface elements. From a design that has been made will be implemented using the software Adobe Illustrator CC, Adobe Photoshop CC, Adobe After Effects CC, Adobe Premiere CC, Audacity and Adobe Animate CC. The next stage is the stage of testing and evaluation to teens. Trial results indicated that the motion comic folk tale the legend of Mount Arjuna can teenagers to read folklore and can preserve the culture of Indonesia. Keywords: motion comic, the folklore, the legend of Mount Arjuna
PEMBUATAN VIDEO GRAFIS TENTANG DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN GADGET SECARA BERLEBIHAN PADA ANAK Elizah Maharani Kertoaji; Monica Widiasri; Marcellinus Ferdinand Suciadi
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Perkembangan teknologi sudah semakin canggih. Mulai dari anak – anak hingga orang dewasa sudah mengenal teknologi. Salah satu teknologi yang paling sering digunakan yaitu, gadget. Dibalik semua manfaatnya, gadget juga memiliki dampak negatif, terutama untuk anak – anak jika dalam penggunaanya tidak mendapat pengawasan yang lebih dari orang tua. Beberapa kasus sudah sering terjadi akibat dampak negatif gadget, namun tetap saja ada orang tua yang kurang peduli akan hal tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah media penyampai informasi berbasis video infografis yang akan membantu orang tua dalam mengetahui dan memahami tentang dampak negatif gadget pada anak. Dalam pembuatan video infografis ini dibutuhkan beberapa dasar teori yang mendukung seperti teori infografis, video, teori karakter desain. Analisis permasalahan dampak negatif gadget dengan melakukan wawancara terhadap orang tua dan juga pakar yaitu, dokter, guru, psikolog. Dilakukan pula perbandingan dengan video infografis sejenis untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari video infografis tersebut. Selanjutnya, dibuat desain video infografis yang meliputi desain materi, desain tampilan, desain karakter, desain narasi storyboard dan desain aplikasi untuk membuat video infografis, lalu diimplementasikan kedalam beberapa software yaitu Adobe Illustrator CC 2017, Adobe After Effects CC 2017, Notepad++, Audacity. Video infografis ini telah melalui uji coba dan evaluasi dengan menyebar kuisioner terhadap para responden secara acak. Hasilnya, video infografis dapat membantu para pengguna, terutama orang tua untuk memahami dampak negatif penggunaan gadget secara berlebihan pada anak. Kata kunci: gadget, anak, orang tua, video infografis, dampak negatif Abstract – The development of technology is already becoming increasingly sophisticated. Ranging from children to adults already know technology. One of the most frequently used technology, gadget. Behind all of its benefits, the gadget also has a negative impact, especially for the children if in use do not get more scrutiny from parents. Some cases have often occurred due to the negative impact of the gadgets, but nonetheless there are parents who will be less concerned about such matters. Therefore, a single Messenger video-based information media infographics that will assist parents in the know and understand about the negative impact of the gadgets in children. In the making of the video this needed some infographics of the theoretical foundations that support such theories of infographics, video, theory of character design. Analysis of the problem of the negative impact of the gadget by doing the interview against the elderly and also experts, doctors, teachers, psychologists. Also do a comparison with similar video infographics to know the shortcomings and advantages of video infographics. Furthermore, the designer made video infographics which includes Design materials, display design, character design, storyboarding and narrative design application design to create video infographics, and then implemented into some software i.e. Adobe Illustrator CC 2017, Adobe After Effects CC 2017, Notepad ++, Audacity. Video infographics have been through testing and evaluation with the spread of the questionnaire respondents randomly. As a result, video infographics can help users, especially parents to understand the negative impact the use of gadgets is excessive in children. Keywords: gadget, child, parents, video infographics, the negative impact
PENGARUH GRATITUDE THERAPY TERHADAP SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II Komang Frista Ricna Sukarmawan
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Gratitude Therapy dalam meningkatkan Subjective Well-being pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan menggunakan desain one group pretest-posttest. Partisipan pada penelitian ini terdiri dari dua subjek yaitu pasien diabetes mellitus tipe 2 yang memiliki tingkat subjective well being yang tergolong rendah. Subjective well-being diukur dengan menggunakan angket subjective well being oleh Hartanti (2011) yang kemudian oleh peneliti dilakukan modifikasi instrumen dengan menyesuaikan pada karakteristik partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan intervensi Gratitude Therapy, partisipan mengalami peningkatan subjective well being dari kategori rendah menjadi sedang. Hal ini disebabkan partisipan mampu mengubah fokus pikiran dan emosi yang sebelumnya negatif menjadi hal-hal positif dalam hidupnya sehingga partisipan dapat mengambil nilai positif atau hikmah dari peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Kata kunci: subjective well being, gratitude therapy, pasien diabetes mellitus tipe 2 Abstract : The purpose of this study was to determine the effect of Gratitude Therapy in improving the Subjective Well-being in patients with diabetes mellitus type 2. The research method used is quasi experimental by using one group pretestposttest. Participants in this study consisted of two patients with diabetes mellitus type 2 who have a low subjective well being. Subjective well-being was measured using subjective well being questionnaire by Hartanti (2011), which was then modified instruments by the researcher by adjusting to the characteristics of the participants. The results showed that after being given of the gratitude therapy intervention, participants experienced an increase in subjective well being from low to moderate categories. This caused by the changing of the focus of participants’s thoughts and emotions of previously negative into the positive thoughts and emotions, so that participants can take the positive value or wisdom of every events that occur in their life. Keyword: subjective well being, gratitude therapy and patients with diabetes mellitus type 2
PENGARUH PELATIHAN SELF-COMPASSION UNTUK MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PENDAMPING ANAK BERISIKO HUMAN TRAFICKING Partika Dhimas Pangestu; Hartanti Hartanti; Mary Philia Elisabeth
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan psychological well-being yang dimiliki oleh pendamping anak, melalui intervensi pelatihan self-compassion yang dilakukan sebanyak tujuh sesi. Penelitian ini menggunakan pendekatan experiment single case dengan A-B-A design. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini merupakan pendamping anak yang memiliki risiko terlibat dalam kasus human traficking. Berdasarkan hasil pengukuran psychological well-being pada baseline phase (A1), skor partisipan Meliau 110 dan Sanggau 114. Sedangkan hasil pengukuran di treatment phase (B), skor partisipan Meliau 155 dan Sanggau 138. Pada tahap hasil pengukuran di baseline phase (A2), skor partisipan Meliau 165 dan skor partisipan Sanggau 146. Peneliti menyimpulkan bahwa pelatihan self-compassion terbukti efektif dalam meningkatkan psychological well-being pada pendamping anak yang memiliki risiko terlibat kasus human traficking. Kata kunci: Pelatihan self-compassion, psychological welAbstractl-being, pendamping anak, human traficking. Abstract: The purpose of the research is to improve psychological well-being that is owned by the companion of the child, through the intervention of self-compassion training conducted as many as seven sessions. This research uses the approach of single case experiment with A-B-A design. Participants who are involved in this research is a great companion to the child who has the risk involved in the case of human traficking. The results of the measurement of psychological well-being at baseline phase (A1), Meliau score is 110 and 114 to Sanggau. Measurement in the treatment phase (B), Meliau had score 155 and 138 to Sanggau. Measurement results in the baseline phase (A2), Meliau had score 165 and Sanggau 146. Researchers concluded that the training of self-compassion shown to be effective in improving the psychological well-being of companion on a child who has the risk involved cases of human traficking. Keywords: Child facilitator, human trafficking, self-compassion training, psychological well-being
HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN GAYA KELEKATAN PADA REMAJA AWAL Priliana Merdika Inriani
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Remaja awal seringkali menganggap temannya sebagai figur lekat, namun tetap tidak menutup kemungkinan pola asuh orangtua masih dapat menjadi faktor dalam membentuk gaya kelekatan pada remaja awal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pola asuh orangtua (ayah dan ibu) dengan gaya kelekatan pada remaja awal serta mengetahui deskripsi jenis pola asuh orangtua dan gaya kelekatan pada remaja awal. Subjek dalam penelitian ini adalah pelajar SMP yang berusia 13-16 tahun sebanyak 86 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Angket yang digunakan adalah Parental Authority Questionnaire (PAQ) dan Adult Attachment Scale (AAS). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi spearman’s rank order dengan bantuan program IBM SPSS Statistics versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 hipotesis hanya ada satu yang menunjukkan korelasi secara signifikan, yaitu pola asuh ayah otoritatif dan ibu otoritatif-otoritarian dengan secure-anxious attachment. Pada pola asuh kombinasi ini, remaja bisa merasa aman karena ada pola asuh otoritatif yang seringkali memberikan kehangatan, namun di sisi lain juga merasa cemas saat diberi pola asuh otoritarian karena cenderung memberikan batasan yang kaku. Kata kunci: Pola asuh orangtua, gaya kelekatan, remaja awal Abstract – Early adolescent often consider their friend as a figure, but parenting style can be a factor that can shape their attachment style. The aim of the study was to investigate correlation of parenting style (father and mother) with attachment syle of early adolescent and to know the description of parenting style and attachment style of early adolescent. The subject of this research was 86 junior high school students aged 13 to 16 years old. This research used accidental sampling. Questionnaire for parenting style used Parental Authority Questionnaire (PAQ) and attachment style used Adult Attachment Scale (AAS). Spearman’s rank order correlation test was used to analyze data with help of IBM SPSS Statistics version 22. The results of the present study indicate that from 20 hypothesis, only one that have significant correlation is father authoritative and mother authoritative-authoritarian with secure-anxious attachment. This combination of parenting style can make adolescent secure because authoritative parenting style, but also can make anxious when their parents give them authoritarian parenting style. Keywords: Parenting style, attachment style, early adolescent
HUBUNGAN ANTARA PARENTAL ACCEPTANCE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA REMAJA AWAL Avidya Lugracia David
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju ke tahap yang lebih dewasa. Pada masa ini, remaja diperhadapkan pada proses krisis identitas atau pencarian jati diri. Beberapa hal dapat berperan penting dalam perkembangan kepribadian remaja, salah satu diantaranya adalah kepercayaan diri. Kepercayaan diri seorang remaja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Khususnya pada remaja awal orang tua menjadi faktor terpenting pembentuk kepercayaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parental acceptance dengan kepercayaan diri pada remaja awal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif survei dengan menyebarkan kuisioner kepada 201 subjek. Kriteria subjek adalah remaja perempuan dan laki-laki yang berusia 12 – 18 tahun dan tinggal bersama dengan orang tua. Penelitian mengambil sampel yang dipilih secara non-random sampling-purposive dan melakukan uji korelasi dengan menggunakan non parametric-spearman’s correlation. Hasil analisis data menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara parental acceptance dengan kepercayaan diri pada remaja awal (r = 0,644; p = 0,001). Berdasarkan hasil analisis data, parental acceptance berpengaruh sebesar 37,3% terhadap kepercayaan diri remaja awal. Peneliti memberi saran agar kiranya orang tua dapat meningkatkan parental acceptance sehingga dapat meningkatan kepercayaan diri remaja awal. Kata kunci: Parental acceptance, kepercayaan diri, remaja awal. Abtract - Adolescence is a period of transition from children to the more mature stage. At this time, adolescents are faced with a process of identity crisis or self-discovery. The confidence of a teenager can be influenced by several factors. Especially in early adolescents parents become the most important factor that affects confidence. The purpose of this study was to determine the relationship between parental acceptance with self-confidence in early adolescence. This study used a quantitative survey method by distributing questionnaires to 201 subjects. Subject Criteria are girls and boys aged 12- 18 years and live with parents. The sample was chosen by non-random samplingpurposive and correlation test using non parametric-spearman's correlation. The results of data analysis showed a significant relationship between parental acceptance with selfconfidence in early adolescence (r = 0.644; p = 0.001). Based on the results of data analysis, parental acceptance has an effect of 37.3% to early adolescent self-confidence. Advice for parents is to improve parental acceptance in order to increase early adolescent confidence. Keywords: Parental acceptance, self confidence, early adolescence.
“JANDA DAN MENIKAH KEMBALI”: KONTESTASI WACANA PADA PEREMPUAN MADURA YANG PERNAH BERCERAI. Intan Permatasari
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuntutan “menikah kembali” pada para janda di Madura adalah hal yang dianggap lumrah sehingga perempuan yang menjanda masih banyak yang terdorong untuk menikah kembali. Fenomena ini juga ditemukan pada komunitas PEKKA di Madura yang terepresentasikan oleh Zaenab dalam penelitian ini. Meskipun demikian, ada juga yang memilih untuk tidak melakukannya, seperti Siti. Kekontrasan keputusan tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan mengenai wacana apa saja yang membentuk dan mendasari pengambilan keputusan kedua perempuan tersebut terkait pernikahan kembali. Penelitian ini bertujuan menunjukkan kontestasi antara wacana dominan dan alternatif tentang janda dan menikah kembali di Madura. Penelitian ini menggunakan kerangka pendekatan feminist poststructuralist dan desain penelitian case study serta in-depth interview dan participant observation sebagai teknik pengambilan data. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan 6 langkah Foucauldian Discourse analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan untuk menikah kembali kebanyakan diwarnai oleh wacana dominan Masyarakat Madura yang menganggap bahwa nilai dan harga diri perempuan ditentukan oleh pernikahan. Sedangkan keputusan perempuan untuk tidak menikah kembali kebanyakan diwarnai oleh wacana alternatif yang dalam garis besarnya menyatakan bahwa nilai/harga diri perempuan tidak tergantung dari pernikahan. Kata Kunci: Wacana, Pernikahan kembali, Janda, Madura. The demands of "remarriage" to widows in Madura are commonplace, so widowed women are still encouraged to remarry. This phenomenon can also be found in the PEKKA community in Madura, which is represented by Zaenab in this study. However, some widows choose not to do so, such as Siti. The contrast of the decision then raises the question of what kind of discourse constitutes women's decision-making regarding remarriage. This study aims to show the contestation between dominant and alternatives discourse about widows and remarriage in Madura. This research uses a framework of poststructuralist feminist approach and design of case study research and in-depth interview and participant observation as data retrieval technique. Data collection was analyzed using 6 steps Foucauldian Discourse analysis. The results of this study indicate that the decision to remarry is mostly colored by the dominant discourse of the Madurese who assume that women's values and self-esteem are determined by marriage. While women's decision not to remarry is mostly colored by an alternative discourse which in the outline states that the value / self-esteem of women is not depend on marriage. Keywords: Discourses, Remarriage, Widows, Madura.
TUHAN TIDAK TIDUR, SEMOGA DOAKU DIDENGAR : SEBUAH ORAL HISTORY PEREMPUAN KORBAN PERSELINGKUHAN DALAM PERKAWINAN Nathania Anindita
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkawinan sebagai suatu perpaduan antara dua minat pribadi yang harus selalu seimbang dalam komunikasi, penyesuaian diri dan rasa saling pengertian sehingga akan mewujudkan sebuah keharmonisan. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri setiap hubungan perkawinan memiliki banyak permasalahan baik yang ringan maupun berat. Salah satu masalah yang paling banyak terjadi di dalam perkawinan adalah perselingkuhan. Perselingkuhan juga termasuk masalah dalam perkawinan yang paling mungkin menyebabkan perceraian. Akan tetapi, tidak jarang korban perselingkuhan terutama perempuan lebih memilih diam dan tetap menjalankan perkawinannya dengan berbagai alasan, salah satunya adalah subjek dalam penelitian ini yaitu Suciati. Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya‐ upaya yang dilakukan Suciati ketika menjadi korban perselingkuhan dan hal‐hal apa saja yang memengaruhi dirinya sehingga ia lebih memilih tidak bercerai dan tetap menjalani perkawinannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian oral history. Paradigma yang digunakan adalah paradigma feminisme. Peneliti feminis menggunakan pendekatan gender sebagai upaya dekonstruksinya. Pendekatan ini percaya bahwa posisi perempuan mengalami ketidakadilan yang disebabkan jenis kelamin yang dimilikinya dan dilanggengkan oleh kepercayaan‐ kepercayaan yang salah tentang perempuan dan laki‐laki. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa keputusan‐keputusan yang diambil oleh Suciati ketika menjadi korban perselingkuhan tidak terlepas dari bagaimana ia dibesarkan oleh keluarganya. Budaya patriarki masih sangat kuat di dalam keluarga dan lingkungan Suciati. Karena keyakinan‐keyakinan yang Suciati dapatkan dari keluarganya membuat ia mengambil keputusan untuk tetap menjalani perkawinannya dan tidak berani mengambil tindakan lain. Keyakinan‐keyakinan tersebut sangat berkaitan erat dengan budaya patriarki yang dianut oleh keluarganya. Budaya patriarki sangat merugikan perempuan karena dalam budaya ini kedudukan dan peran laki‐laki lebih dominan dibanding perempuan. Karena budaya ini juga perempuan tidak memiliki kontrol atas dirinya sendiri. Tubuh perempuan lebih banyak dikontrol oleh lain. Hal ini yang membuat kebanyakan perempuan tidak berani mengambil tindakan dan keputusan lain ketika sedang mengalami permasalahan yang merugikan dirinya. Kata kunci: perkawinan, perselingkuhan, budaya patriarki, feminisme
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN PERILAKU MAKAN PADA EMERGING ADULTS Kartika Wijaya
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan intensitas penggunaan smartphone dengan perilaku makan pada emerging adults. Pada masa ini sudah banyak aplikasi dalam smartphone yang dapat mendukung perilaku makan seseorang yang dapat muncul karena emosi, mood dan stimulus dari luar. Subjek pada penelitian ini merupakan individu usia 18-25 tahun yang memiliki smartphone pribadi. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Intensitas Penggunaan Smartphone (SIPS) dan Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ). Pengambilan data dilakukan secara online melalui google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara intensitas penggunaan smartphone dengan perilaku makan seseorang (r = 0,294 dan p (0,002) < 0,05). Hal ini berarti semakin tinggi tingkat penggunaan smartphone seseorang, semakin tinggi perilaku mengkonsumsi makanannya. Kata kunci – Intensitas Penggunaan Smartphone, Perilaku Makan, Emerging Adults, Korelasi. Abstract – The purpose of this study is to see whether the intensity of smartphone usage correlates with emerging adults’ eating behavior. Nowadays, there are all sorts of applications that could affect a person’s eating behavior that is due to emotions, moods, and external stimulation. Participants on this study are individuals aged 18-25 who has their own smartphones. Questionnaires used to measure the intensity of smartphone usage and eating behavior are Skala Intensitas Penggunaan Smartphone (SIPS) and Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ) respectively and data are obtained through google form. The result shows that there is a significant positive correlation between the intensity of smartphone usage with eating behavior (r = 0,294 dan p (0,002) < 0,05). This means that the higher the intensity of smartphone usage, the higher their behavior of eating. Keywords – Intensity of Smartphone Usage, Eating Behavior, Emerging Adults, Correlation.
HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KESIAPAN MENIKAH DI USIA EMERGING ADULTHOOD PADA PEREMPUAN BERETNIS ARAB Salsabila Salsabila
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hubungan kematangan emosi dengan kesiapan menikah di usia emerging adulthood pada perempuan beretnis Arab, (2) mengetahui seberapa tinggi kesiapan menikah subjek penelitian, (3) mengetahui seberapa tinggi kematangan emosi subjek penelitian. Pengambilan data dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh subjek penelitian (N=118). Kesiapan menikah diukur dengan angket yang disusun oleh peneliti dengan acuan dari Ghalili et al (2012) dan kematangan emosi diukur dengan Emotional Maturity Scale (EMS) yang dikembangkan oleh Dr. Yashvir Singh dan Dr.Mahesh Bhargava 2010 (dalam Sangtam,2014). Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan positif antara kematangan emosi dengan kesiapan menikah di usia emerging adulthood pada perempuan beretnis Arab. Mayoritas subjek penelitian memiliki tingkat kematangan emosi dan kesiapan menikah yang tergolong tinggi. Kata kunci: Kematangan Emosi, Kesiapan Menikah, Perempuan Beretnis Arab, Emerging Adulthood Abstract. This research is purposed to find out (1) the relation between emotional maturity with marriage readiness in emerging adulthood to women with arabian ethnic,(2) find out the level of marriage readiness of research subjects,(3) find out how mature the emotion of the subjects. This research sampling method use purposive sampling method with (N=118) subjects. The marriage readiness is measured with quitioner which according to Ghalili et al (2012) and the emotional maturity measured with Emotional Maturity Scale (EMS) method which was developed by Dr. Yashvir Singh and Dr.Mahesh Bhargava 2010 (Sangtam,2014). The results show positive relation between the emotional maturity to marriage readiness at emerging adulthood on arabian ethnic women. Majority of subjects have high level emotional maturity and marriage readiness. Keywords: Emotional Maturity, Marriage Readiness, Arabian Ethnic Women, Emerging Adulthood

Page 11 of 17 | Total Record : 165


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 2 (2025): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei) Vol. 13 No. 1 (2024): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (November) Vol. 12 No. 2 (2024): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei) Vol. 12 No. 1 (2023): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (November) Vol. 11 No. 2 (2023): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei) Vol. 11 No. 1 (2022): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (November) Vol. 9 No. 2 (2021): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei) Vol. 9 No. 1 (2020): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (November) Vol. 8 No. 2 (2020): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei) Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol. 7 No. 1 (2018): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol. 6 No. 2 (2018): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol. 6 No. 1 (2017): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol. 5 No. 2 (2017): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol 5, No 1 (2016): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 5 No. 1 (2016): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol. 4 No. 2 (2016): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol 4, No 2 (2015): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 4, No 1 (2015): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 4 No. 1 (2015): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol. 3 No. 2 (2015): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol 3, No 2 (2014): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 3, No 1 (2014): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 3 No. 1 (2014): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol. 2 No. 2 (2014): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol 2, No 2 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 2 No. 1 (2013): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol 2, No 1 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 1 No. 1 (2013): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol 1, No 1 (2012): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya More Issue