cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Published by Universitas Surabaya
ISSN : 23038203     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya merupakan kumpulan artikel yang ditulis oleh mahasiswa Universitas Surabaya. ISSN 2302-8203
Arjuna Subject : -
Articles 165 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)" : 165 Documents clear
PERBUATAN MENYIMPAN DAN MEMPERDAGANGKAN BAHAN PETASAN YANG MENGAKIBATKAN HANCURNYA RUMAH PENDUDUK DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DAN UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1951 Go Christian Bryan Goni
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa apakah BY dan TK yang menyimpan dan memperdagangkan bahan petasan yang mengakibatkan hancurnya rumah penduduk di desa Krakal, Jawa Tengah dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951. Tindak pidana tentang kejahatan yang membahayakan keamanan umum bagi barang diatur dalam pasal 188 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Tindak pidana menyimpan bahan peledak tanpa hak diatur dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951. Hasil penelitian menunjukan bahwa BY dan TK dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 karena tindakan yang BY dan TK lakukan telah memenuhi unsur-unsur pasal 188 Kitab UndangUndang Hukum Pidana dan pasal 1 ayat (1) Uundang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951. Oleh karena tindakannya memenuhi unsur-unsur 2 pasal sekaligus maka terhadap BY dan TK dapat dikenai pertanggungjawaban pidana dengan pemberatan sesuai ketentuan pasal 66 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Kata Kunci: Menyimpan dan memperdagangkan bahan petasan, hancurnya rumah penduduk, pertanggungjawaban pidana, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Abstract - The purpose of this thesis was to analyze whether BY and TK who were in possession of and sold the materials of firecrackers which destroyed people’s houses in Krakal Village, Central Java could be subject to criminal liability based on Indonesia’s Criminal Code and Emergency Law number 12 of 1951 or not. Criminal acts concerning crimes that endanger public security for goods are regulated in article 188 of the Criminal Code. The criminal act of storing explosives without license is regulated in the article 1 paragraph (1) of Indonesia’s Emergency Law number 12 of 1951. The results of the study showed that BY and TK could be subject to criminal liability based on the Criminal Code and Indonesia’s Emergency Law number 12 of 1951 because their actions have fulfilled the elements of article 188 of the Criminal Code and article 1 paragraph (1) of Indonesia’s Emergency Law number12 of 1951. Since BY and TK’s actions have fulfilled the elements of both articles, they could be subject to criminal liability according to the provisions of article 66 paragraph (1) of the Criminal Code. Keywords: Possess and Trade Firecrackers Material, Destruction of People’s Houses, Criminal Liability, Criminal Code, Indonesia’s Emergency Law Number 12 of 1951.
STUDI DRAMATURGI PADA PROSES PENCIPTAAN HUMOR KOMIKA STAND-UP COMEDY Trivina Septi Utami
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. The objective of this research is to give image to people about the description of humor creation which is packed to be a concept and conducted by informants for their preparation of the show which is called stand-up comedy. The research is to recognize how stand-up comedy implied by dramaturgic point of view. The informants of the research are two regional stand-up comedians or called comics. These both comics would be analyzed by the dramaturgy qualitative approach. The result of the research defines the choice of humor concept conducted by the informants is based from external factor, that is by demand of the audience, also cognitive influence of the comics within diverse discussion or criticism. The concept of stand-up comedy is able to create humorous sense because unconsciously, comics and audience have a same culture. Thus, Informants could show up their identity to audience through the stand-up comedy. Keywords: dramaturgy, humor, stand-up comedy, humor concept stand-up comedy Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai deskripsi penciptaan humor yang dikemas menjadi materi dan dilakukan oleh informan untuk persiapan penampilan stand-up comedy. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana stand-up comedy jika dilihat dari sudut pandang dramaturgi. Informan dalam penelitian ini yaitu dua orang komika standup comedy tingkat regional. Kedua informan ini akan dianalisa dengan pendekatan kualitatif dramaturgi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan jenis materi humor yang dilakukan oleh informan berasal dari faktor eksternal yaitu tuntutan para penontonnya juga terdapat pengaruh kognitif masing-masing komika dalam keragaman pembahasan penciptaan humor. Materi stand-up comedy dapat menimbulkan kelucuan karena secara tidak sadar komika dan penonton memiliki persamaan budaya. Informan dapat menunjukkan siapa dirinya kepada penonton melalui stand-up comedy. Kata kunci: dramaturgi, humor, stand-up comedy, materi stand-up comedy
HUBUNGAN ANTARA CITRA DIRI NEGATIF DENGAN KECEMASAN SOSIAL PADA REMAJA PUTRI PERKOTAAN Regina Agatha Pribadi
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa transisi tersebut dapat ditandai dengan adanya tuntutan dari lingkungan sosial untuk membentuk diri sesuai dengan citra diri ideal. Jika remaja tidak dapat memenuhi tuntutan sosial maka berdampak munculnya perilaku kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar hubungan citra diri negatif dengan kecemasan sosial. Metode penelitian ini adalah kuantitatif-survey dengan menyebarkan angket kepada responden sebanyak 200 responden. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan incidental sampling. Kriteria responden adalah remaja putri perkotaan dengan usia 11-18 tahun. Hipotesis penelitian diuji dengan teknik spearman correlation. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara citra diri negatif dengan kecemasan sosial (r=0,360; p=0,001). Nilai sumbangan efektif antara citra diri negatif dengan kecemasan sosial adalah 12,2%. Hal ini berarti citra diri negatif memengaruhi kecemasan sosial. Kata kunci: Kecemasan Sosial, Citra diri negatif. ABSTRACT Adolescence is a transitional period from childhood to adulthood. The transition period can be characterized by the demands of the social environment to shape itself in accordance with the ideal self-image. If adolescents can not meet social demands then the impact of the emergence of anxiety behavior. The purpose of this study is to find out how much the relationship of negative self-image with social anxiety. This research method is quantitative-survey by spreading the questionnaire to 200 respondents. The sample was chosen using incidental sampling. Criteria of respondents are urban girls with age 11-18 years. The research hypothesis was tested by spearman correlation technique. The results showed a significant positive relationship between negative self-image and social anxiety (r = 0.360; p = 0.001). The effective contribution value between negative self-image and social anxiety is 12.2%. This means a negative self-image affects social anxiety. Keywords: social anxiety, negative self- image
GAMBARAN KEHIDUPAN KARIR DUA PEREMPUAN LESBIAN Manuel Gultom
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Kita berada pada saat topik orientasi seksualitas semakin ramai dibicarakan. Dalam topik pekerjaan atau karir masih kurang sehingga penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kehidupan dua perempuan lesbian yang bekerja. Hasil dari penelitian ini adalah adanya perbedaan dinamika kehidupan kedua wanita yang juga berada dalam dunia karir yang berbeda yaitu akademik dan hospitality. Perbedaan terdapat dalam tingkat kepuasan bekerja dilihat memakai hasil yang didapat dari alat ukur Quality of Worklife. Adapun persamaan dari kedua perempuan adalah keduanya masih berada didalam golongan puas dalam pekerjaan dan keduanya berada pada pekerjaan yang sesuai dengan jangkar dan orientasi karir mereka. Kata Kunci: lesbian, karir, orientasi karir, jangkar karir, quality of worklife Abstract - We’re in a time where sexual orientation as a topic is still popular to be discussed. However when it touches the subject of career or job, sexual orientation is still lacking of discussion. Therefore, this research has the purpose to give illustration about the career lives of two working lesbian women. The result is that there are differences of career life dynamics of these two women who also work in two different fields, academic and hospitality. The differences are found from looking at the Quality of Worklife measurement scale. Although there are also some similarities, which are both of the women are satisfied by their works and both women are doing jobs that are complimenting their career anchors and orientations. Keywords: lesbian, career, career orientation, career anchor, quality of worklife
PENGARUH MEDIA EXPOSURE VIDEO ARTIFICIAL BEAUTY UNTUK MENINGKATKAN BODY ESTEEM DAN BODY IMAGE SATISFACTION PADA REMAJA PUTRI KOTA SURABAYA Nathania Nathania
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Low body esteem dan body image dissatisfaction merupakan permasalahan sosial yang banyak dialami oleh remaja putri usia 14-17 tahun. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, low body esteem dan body image dissatisfaction disebabkan oleh internalisasi standar kecantikan palsu oleh media yang diperkuat oleh lingkungan sosial seseorang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh media exposure dan psikoedukasi melalui pesan dari media untuk membentuk cognitive dissonance tentang standar kecantikan untuk membentuk percaya diri dan menurunkan tingkat body dissatisfaction pada remaja putri dengan menggunakan metode eksperimen pretest posttest control group design. Eksperimen dilakukan sebanyak 6 kali sesi bertujuan untuk memberikan efek yang bersifat jangka panjang bagi subjek karena pesan yang diberikan dapat lebih terinternalisasi. Pengukuran DV dilakukan denga menggunakan skala body esteem dan skala body image. Hasil penelitian menyatakan adanya pengaruh yang signifikan dari pemberian treatment media exposure terhadap peningkatan body esteem dan body image satisfaction. Kata Kunci: Artificial Beauty, Media Exposure, Body Image, Body Esteem Abstract- low body esteem and body image dissatisfaction ia a common problem among 14-17 years adolescence girl. According to the theories and apst research, low body esteem and body image dissatisfaction caused by artificial beauty internalisation by the consumption media and social influence that cause upward social comparison. The aim of this research is to figure out the effect of media esposure artificial beauty video to increase body esteem and body image satisfaction among them by creating the cognitive dissonance of beauty standard. This experimental research used pretest posttest control group design. This Experiment results gift a significant result and large efect size to increase the body esteem and body image satisfaction amog the adolescents. Keywords: Artificial Beauty, Media Exposure, Body Image, Body Esteem
HUBUNGAN ANTARA KURANG TIDUR (SLEEP DEPRIVATION) DENGAN AGRESI PADA DEWASA AWAL DENGAN SUASANA HATI SEBAGAI MEDIATOR Anthony Anggoro Utomo
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak -Sebanyak 107 kasus kekerasan yang telah dilakukan oleh organisas i masyarakat pada tahun 2007 - 2010 dan juga terdapat sebanyak 145.800 r emaja yang mengalami kasus bullying di UK pada tahun 2012. Perilaku dis ebutkan sebelumnya merupakan salah satu bentuk perilaku agresi yang masi h sering terjadi sampai sekarang secara global di seluruh dunia. Penelitian i ni bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kurang tidur dapat mempen garuhi agresi melalui suasana hati sebagai mediator. Penelitian dengan meto de survey ini menggunakan desain accidental sampling dan sampel yang di butuhkan sebanyak 267 subjek dengan kategori usia emerging adulthood di wilayah Surabaya. Pengukuran menggunakan alat ukur The Pittsburg Sleep Quality Index untuk kurang tidur, The Profile of Mood States untuk suasan a hati dan The Aggression Questionnaire untuk agresi. Data dianalisis meng gunakan uji regresi path analysis dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 16.0 for Windows. Hasil menunjukan bahwa kurang tidur me miliki hubungan signifikan dengan agresi melalui suasana hati sebagai medi ator dengan nilai t hitung > t tabel yaitu 6.727 > 1.96. Dalam penelitian in i kurang tidur tidak dapat mempengaruhi agresi secara langsung karena nilai jalur antara kedua variabel adalah 0.029 yang berarti nilai tersebut mendek ati 0 sehingga hampir tidak ada memiliki pengaruh yang berarti. Kata kunci : Kurang tidur, suasana hati, agresi, emerging adulthood, path analysis Abstract -There are 107 cases of violence that community organization has done in 2007 - 2010 in Indonesia and as much as 145.800 of adolescents who experienced case of bullying in UK in 2012. That behavior is one of the many kind of aggression behavior that still happening globally all over the world until now. Purpose of this research is to find out relationship bet ween sleep deprivation and aggression on emerging adulthood using mood as intervening variable. Survey with accidental sampling is used as a metho d in this research and it is involving as much as 267 subject with emergin g adulthood whose lived in Surabaya. The Pittsburg Sleep Quality Index fo r measuring sleep deprivation, The Profile of Mood States for measuring m ood and The Aggression Questionnaire for measuring aggression. Data analy zed using regression test with SPSS program version 16.0 for Windows. Th e results show that sleep deprivation have significant relationship with aggr ession using mood as intervening variable with value t score > t table that is 6.727 > 1.96. In this research sleep deprivation don’t have direct relatio nship with aggression because of its path value is too small and nearly zer o that is 0.029 and conclude that the relationship nearly has no significant effect. Kata kunci : Sleep Deprivation, mood, aggression, emerging adulthood, path analysis
"CUMA JADI BUDAK CINTA": MENGUNGKAP KEKERASAN DALAM PACARAN TERHADAP LAKI-LAKI Albertus Christian; Teguh Wijaya Mulya; Khanis Suvianita
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - “Kekerasan” pada umumnya merupakan suatu kata yang diasosiasikan dengan suatu tindakan/perilaku yang dilakukan oleh laki-laki, dan membuat kita tidak dapat melihat subjektivitas yang lain bahwa ternyata laki-laki juga dapat mengalami kekerasan, terutama dari perempuan sekalipun yang seringkali secara fisik dianggap lebih lemah dari laki-laki. Ada data-data tertentu yang menunjukkan bahwa wacana ini juga terjadi pada laki-laki. Contohnya saja, data dari Weiss pada tahun 2010 di Amerika yang menunjukkan bahwa 46% kekerasan yang dialami oleh laki-laki dilakukan oleh perempuan. Walaupun ada secara statistik, namun wacana ini terlihat masih belum terangkat ke permukaan, apalagi berpacaran belum diatur secara khusus dalam peraturan perundangan atau hukum di Indonesia. Kondisi ini membuat saya sebagai peneliti kualitatif tertarik untuk meneliti dan mencari bagaimana pemaknaan laki-laki terhadap kekerasan yang mereka alami dari pacaran sehingga masih belum terangkat ke atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada muncul beberapa diskursus maskulinitas tertentu yang bersifat romantis ataupun hegemoni dan secara keseluruhan menempatkan mereka ke posisi subjek dengan ekspektasi power yang tinggi sehingga membuat tindakan yang dilakukan oleh pasangannya adalah bukan kekerasan. Susunan diskursus secara keseluruhan muncul dalam bentuk yang berbeda, namun sejenis dengan diskursus yang muncul pada kekerasan terhadap perempuan sehingga dapat disimpulkan keduanya sama pentingnya untuk disorot. Kata kunci: laki-laki, maskulinitas, wacana, diskursus. Abstract – Usually, “violence” is a word that associated with a condition where the behaviour was done by a man towards a woman. This condition made us can’t see the other subjectivities, such as when a man experiencing violence especially from the women in dating, that usually considered weaker than men. There are some data that shown this discourse really happen to men. For example, Weiss’ research (2010) in America shown that 46% of violence that happen to men was done by women. Even there are some statistics and other research, but unlikely the violence against women discourse, this discourse still not yet appeared clearly in the public, as we know that Indonesian civil law have not yet legalized any law regarding to dating unlike the marriage. As a qualitative researcher, this condition made me feel interested to do more research about this topic and find how men interpret the violence that happens from their girlfriend to them and made this discourse doesn’t clearly appear in the public/academic area. The results shown that appears some form of masculinity like romantic masculinity or hegemonic that generally place them on a subject position with a high expectation of power practice as a man and made them interpret the behaviour that they receive, especially the violence behaviour as a non-violence behaviour. Generally, discursive formations that emerge from all participant shown in a different form, but have the same kind of formations that emerge from violence against women so we can conclude that violence against man or violence against women have the same importance to emerge it to the public or academic area. Keywords: man, masculinity, discourse
"LAKI-LAKI LANGKA?" STUDI KUALITATIF TERHADAP LAKI-LAKI PENDUKUNG FEMINISME Maria Gianne Tiffany Kartiko; Teguh Wijaya Mulya; Siti Yunia Mazdafiah
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana lingkungan membentuk partisipan menjadi laki-laki pendukung feminisme. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan paradigma kritikal. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan pengalaman pada dua partisipan dengan latar belakang yang berbeda yaitu dalam bentuk tekanan sebagai anak laki-laki, pengalaman melihat/menyadari ketidaksetaraan serta perubahan pola pikir setelah muncul keinginan untuk mengubah kondisi yang dinilai tidak setara di masyarakat. Kesamaan-kesamaan tersebut menunjukkan bahwa mungkin pengalaman tersebut juga dialami oleh laki-laki pendukung feminisme lainnya. Maka dari itu, penelitian ini mengusulkan model perkembangan kefeminisan laki-laki untuk menjelaskan proses yang dialami partisipan. Model tersebut memiliki tiga tahap yaitu laki-laki yang tertekan oleh eskpektasi masyarakat laki-laki yang menyadari ketidakadilan dan patriarki, dan laki-laki yang sadar akan perlunya perubahan. Kata kunci: feminisme, keseteraan gender, laki-laki, aktivis Abstract. This study was conducted to find out how the environment molds men into being supporters of feminism. The research was conducted through qualitative method by using the critical paradigm The results of this study indicate the similarity of experience in two participants with different backgrounds, namely in the form of pressure as a boy, the experience of seeing/realizing inequality and changing the mindset after the emergence of the desire to change the conditions that are considered unequal in the community. These similarities suggest that it may also be experienced by other male feminist supporters. Therefore, this study uses a male feminine development model to explain the process experienced by participants. The model has three stages: men who are oppressed by the expectations of men who are aware of injustice and patriarchy, and men who are aware of the need for change. Keywords: feminism, gender equality, men, activists
DINAMIKA KESEPIAN PADA WANITA DEWASA AWAL Camelia Octaviany
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak –Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena kesepian pada wanita dewasa awal (emerging young adult) secara mendalam melalui latar belakang terbentuknya kejadian hingga dampak dan cara informan menghadapi kesepian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan menggunakan dua subjek wanita dewasa awal. Adapun latar belakang pengalaman berelasi dan persepsi yang muncul pada diri individu menjadi kunci utama dalam menemukan penyebab kesepian. Relasi dalam keluarga yang tidak memuaskan menimbulkan kebutuhan berelasi yang berekspektasi ketika individu berada di lingkungannya. Terciptanya perasaan kesepian dalam beberapa bentuk yang berbeda sesuai pada pengalaman tersebut menghasilkan gambaran kesepian yang berbeda-beda pula. Dampak yang dihasilkan dari kesepian dapat menyebabkan kebosanan dan tidak adanya penghargaan pada relasi yang dimiliki individu sehingga berdampak pada penggunaan cara yang efektif dalam mengatasi perasaan kesepian. Hasil penelitian menggambarkan sebagaimana coping yang dilakukan dalam mengatasi kesepian dapat bekerja sesuai dengan cara individu memaknai aktivitas tersebut, seperti mengenali kesepian itu sendiri, melakukan pengenalan diri dan hiburan yang disukai, serta melakukan pengungkapan diri. Perasaan kesepian ditentukan melalui gambaran psikologis pengalaman berelasi individu, menyebabkan kesepian menjadi unik pada satu sama lain. Kesepian bukan berarti tidak bisa terselesaikan, tapi justru dapat menjembatani para individu kesepian untuk semakin berkembang dan lebih jauh mengenal nan mencintai diri sendiri. Kata kunci: Kesepian, wanita, dewasa awal, coping Abstract –This study aims to describe the phenomenon of loneliness in early young adults, through the background of the formation of events to the impact and the way informants face loneliness. The method used in this study was qualitative and two subjects of early adult women. Background experience and related perceptions that in individuals become the main key in finding the cause of loneliness. Unsatisfactory relationships in the family cause the related needs that are expected when individuals are in their environment. The creation of feelings of loneliness in different forms according to experience produces a different picture of loneliness. The impact of loneliness can lead to boredom and lack of respect for the relationships that individuals have so that the impact on the use of effective ways to overcome loneliness. The results of the study describe as coping done in dealing with loneliness can work in accordance with the way individuals interpret these activities, such as recognizing loneliness itself, conducting selfrecognition, preferred entertainment, and doing self-disclosure. Feelings of loneliness are determined through psychological images of experiences related individually, which causes loneliness to be unique to each other. Loneliness does not mean that it cannot be resolved, but can bridge lonely individuals to develop and further know who loves themselves. Keywords: Loneliness, women, young adult, coping
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN CIRI KEPRIBADIAN EXTRAVERSION DENGAN SELF-EFFICACY PADA MAHASISWA YANG MENGERJAKAN SKRIPSI Nidia Nastiti
CALYPTRA Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

INTISARI Self-efficacy merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi pengerjaan skripsi. Mahasiswa yang memiliki self-efficacy tinggi, akan memiliki tingkat usaha tinggi untuk lebih bekerja keras dan bertahan ketika menghadapi kesulitan dalam pengerjaan skripsinya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran dukungan sosial dan ciri kepribadian extraversion dengan self-efficacy pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Dalam menjelaskan hubungan variabel, peneliti menggunakan teori kognitif sosial milik Bandura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan cara penyebaran kuesioner. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa seluruh fakultas di Universitas Surabaya. Sebanyak 138 mahasiswa menjadi responden dalam penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Hasil dari pengujian statistik didapatkan nilai F sebesar 26,463, nilai r sebesar 0,282, dan signifikansi 0,000 (p < 0,05). Temuan lain selanjutnya adalah aspek dukungan penilaian merupakan aspek yang memiliki sumbangan efektif paling tinggi terhadap self-efficacy, yaitu 22,9%. Hasil temuan ini mendukung hipotesis adanya hubungan antara dukungan sosial dan extraversion dengan self-efficacy. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Extraversion, Self-Efficacy, Pengerjaan Skripsi

Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 2 (2025): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei) Vol. 13 No. 1 (2024): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (November) Vol. 12 No. 2 (2024): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei) Vol. 12 No. 1 (2023): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (November) Vol. 11 No. 2 (2023): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei) Vol. 11 No. 1 (2022): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (November) Vol. 9 No. 2 (2021): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei) Vol. 9 No. 1 (2020): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (November) Vol. 8 No. 2 (2020): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei) Vol. 8 No. 1 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol. 7 No. 2 (2019): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol. 7 No. 1 (2018): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol. 6 No. 2 (2018): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol. 6 No. 1 (2017): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol. 5 No. 2 (2017): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol 5, No 1 (2016): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 5 No. 1 (2016): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol. 4 No. 2 (2016): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol 4, No 2 (2015): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 4 No. 1 (2015): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol 4, No 1 (2015): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 3 No. 2 (2015): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol 3, No 2 (2014): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 3, No 1 (2014): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 3 No. 1 (2014): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol. 2 No. 2 (2014): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol 2, No 2 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 2 No. 1 (2013): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September) Vol 2, No 1 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 1 No. 1 (2013): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Maret) Vol 1, No 1 (2012): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya More Issue