Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Kreano is a place to share and communicate research results from researchers or invited authors. Kreano publishes original, novel, and empirical works in the field of mathematics education. Researchers can come from Lecturers, Teachers, Researchers, and students who need broad access to the publication of your research results. The Journal invites original research articles and not simultaneously submitted to another journal or conference. Jurnal Kreano invites authors to conduct empirical research according to the classification in the Mathematics Education Database.
Articles
30 Documents
Search results for
, issue
"Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif"
:
30 Documents
clear
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android untuk Pembelajaran Permutasi dan Kombinasi
Hafidz, Muhammad;
Masriyah, Masriyah
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/kreano.v11i2.24198
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran dan menghasilkan media pembelajaran berbasis android yang berkualitas baik pada materi permutasi dan kombinasi kelas XII SMA, serta mendeskripsikan keefektifannya. Subjek penelitian untuk kelas uji coba adalah 5 siswa kelas XII dan 30 siswa kelas XI dengan 15 siswa kelas implementasi dan 15 siswa kelas nonimplementasi. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis android untuk pembelajaran permutasi dan kombinasi. Media pembelajaran dikembangkan menggunakan model pengembangan ADDIE. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa media pembelajaran yang dikembangkan berkualitas baik karena memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Berdasarkan analisis deskriptif pada tahap implementasi media pembelajaran berbasis android merupakan media pembelajaran yang efektif karena hasil tes peningkatan pemahaman siswa tuntas secara klasikal, serta terdapat perbedaan signifikan dengan siswa yang tidak menggunakan media pembelajaran.The aim of the research was describing the development of instructional media and producing good quality Android-based learning media on permutation and combination material of class XII high school, as well as describing the effectiveness. The research subjects for the pilot class were 5 students of class XII and 30 students of class XI with 15 students in the implementation class and 15 students in the non-implementation class. The Instructional media developed in this study are android-based instructional media for permutation and combination learning. Instructional media are developed using the ADDIE. Based on the results of descriptive analysis, it is found that the instrutional media developed are of good quality because they meet valid, practical, and effective criteria. Based on descriptive analysis at the implementation stage, android-based instructional media are effective because the test results of increasing students' understanding of classical completeness, and there are significant differences with students who do not use instructional media.
Model Pembelajaran Concrete Representational Abstract (CRA) Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Calon Guru Matematika
Khaerunnisa, Etika;
Santosa, Cecep Anwar Hadi Firdos;
Novaliyosi, Novaliyosi
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/kreano.v11i2.21652
Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui capaian pemahaman konsep calon guru matematika yang menggunakan pembelajaran Concrete Representational Abstract (CRA). Penelitian ini merupakan studi kuasi-eksperimen dengan desain kelompok kontrol non ekivalen. Sampel penelitian adalah calon guru matematika di Jurusan Pendidikan Matematika, dengan sampel penelitian sebanyak dua kelompok yaitu semester I.B sebagai kelompok eksperimen sebanyak 37 mahasiswa dan semester I.C sebagai kelompok kontrol sebanyak 40 mahasiswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes uraian kemampuan pemahaman konsep matematis, dan lembar observasi. Dengan menggunakan uji perbedaan dua rerata diperoleh hasil bahwa pencapaian pemahaman konsep calon guru matematika yang memperoleh pembelajaran Concrete Representation Abstract (CRA) lebih baik daripada calon guru matematika yang memperoleh pembelajaran biasa.The purpose of this study was to determine the achievement of conceptual understanding of prospective mathematics teachers using Concrete Representational Abstract (CRA) learning. This research is a quasi-experimental with a non-equivalent control group design. The subject of the study consists of 77 pre-service teachers in the Department of Mathematics Education. The students were divided into two classrooms, experimental (37) and control (40). The research instrument used in the form of a test description of the ability to understand mathematical concepts, and observation sheets. The results show that the achievement of the conceptual understanding of pre-service mathematics teachers who get Concrete Representation Abstract (CRA) learning model is better than pre-service mathematics teachers who get instruction without CRA model.
Apakah Pembelajaran Matematika Secara Daring Efektif? (Studi Kasus pada Pembelajaran Selama Masa Pandemi Covid-19)
Kusumaningrum, Betty;
Wijayanto, Zainnur
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/kreano.v11i2.25029
Pandemi Covid-19 yang terjadi diberbagai negara membeikan dampak yang luas pada semua sektor penting seperti pendidikan. Sistem pendidikan diberbagai tingkatan pendidikan telah berubah drastis dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Penelitian ini diadakan untuk mengetahui efektivitas perkuliahan dasring berdasarkan persepsi mahasiswa selama masa pandemi Covid-19. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diberikan secara online kepada 100 orang mahasiswa pendidikan matematika. Subyek penelitian tersebut dipilih dengan metode random sampling. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa perkuliahan daring sering terkendala jaringan internet yang sulit dijangkau. Aktivitas perkuliahan daring menjadi tidak lancar. Akibatnya, mahasiswa tidak dapat memahami materi dengan baik. Mahasiswa menginginkan adanya video pembelajaran dan diskusi daring yang dilakukan melalui aplikasi WhatsApp atau Google Classroom.The Covid-19 pandemic that occurred in various countries caused extensive impacts in various important sectors such as education. The education system at various levels of education has changed dramatically from in-class learning to online learning. This research was conducted to determine the effectiveness of online learning based on students' perceptions during the Covid-19 pandemic. The research data were obtained using a questionnaire given online to 100 mathematics education students. The research subjects were selected by random sampling method. Based on research results, it was found that online lectures are often constrained by internet networks that are difficult to reach. Online lecture activities are not smooth. As a result, students cannot understand the material well. Students want online learning videos and discussions through the WhatsApp application or Google Classroom.
Bagaimanakah Cara Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal Operasi Hitung Pembagian?: Exploratory Case Study dalam menggunakan Media Kotak Puzzle Geometri
Nurfaidah, Nurfaidah;
Sudirman, Sudirman;
Mellawaty, Mellawaty
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/kreano.v11i2.25930
Each child has their own characteristics, including mild mentally retarded students. There are several ways to help the mild mentally retarded students in learning mathematics. One of the ways is by using square geometry puzzle media. This study aimed to explore the learning process of mild mental retardation students in solving division count operations using square geometry puzzle media. The research design was an exploratory case study of 2 male mild mentally retarded students in a special school in Indramayu Regency. Data collection techniques used in this were used observation, interviews, and documentation which were analyzed by using data analysis techniques from Bogdan and Biklen. The research findings illustrated that the use of square geometry puzzle media can make students more active and expressive. It was because there was body movement that makes students do not feel bored in the learning process. In addition, according to the ability of students in solving division questions, it is found that mentally retarded students are able to solve division questions until the numbers divided that reached 30 and 40.Setiap anak memiliki karakteristik sendiri, termasuk siswa tunagrahita ringan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu siswa tunagrahita ringan belajar matematika. Salah satu cara yakni menggunakan media kotak puzzle geometri. Fokus penelitian ini mengeksplorasi cara siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung pembagian bilangan bulat sampai 40 menggunakan media kotak puzzle geometri. Desain penelitian menggunakan exploratory case study terhadap 2 siswa tunagrahita laki-laki di salah satu SLB di Kabupaten Indramayu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik analisis data dari Bogdan dan Biklen. Hasil temuan penelitian menggambarkan bahwa penggunan media kotak puzzle geometri dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan ekspresif. Hal tersebut karena semua anggota badan bergerak dan tidak menimbulkan kebosanan dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, jika dilihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaiakan soal pembagian diperoleh bahwa siswa tunagrahita mampu menyelesaikan soal pembagian sampai angka yang dibagi mencapai 30 dan 40.
Students’ Intuition of Field Independent and Field Dependent in Solving Divergence Mathematical Problem
Abidin, Zainal;
Jarmita, Nida
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/kreano.v11i2.26804
In solving divergent mathematical problem, there is a different mental activity of formal cognitition. The activity is wel known as intuitive cognition or intuition. This study aims at exploring students’ intuition styles of Field Independent and Field Dependent when they solve divergent mathematical problems. The subjects of this study were GEEFT-test-selected students of MAN Model Banda Aceh who had intuition styles of Field Independent and Field Dependent. The findings of this study showed that field independent students used direct affirmatory intuition in understanding problems, direct and global anticipatory intuition in making plans for solutions, and global anticipatory intuition in solving divergent mathematical problems. On the other hand, field dependent students used direct affirmatory intuition in understanding problems, direct and global anticipatory intuition in making problem-solving plans, and anticipatory global intuition in re-examining divergent mathematical problem solving.Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi intuisi siswa yang bergaya kognitif Field Independent dan Field Dependent saat memecahkan masalah matematika divergen. Dalam penelitian ini subjeknya adalah siswa MAN Model Banda Aceh yang memiliki gaya kognitif field independent dan field dependent, dipilih menggunakan tes GEEFT. Temuan dalam penelitian ini diperoleh bahwa siswa field independent menggunakan intuisi afirmatori yang bersifat langsung dalam memahami masalah, dalam membuat rencan pemecahan menggunakan intuisi antisipatori bersifat langsung dan global, dan dalam memecahkan masalah matematika divergen menggunakan intuisi antisipatori yang bersifat global. Sedangkan siswa field dependent menggunakan intuisi afirmatori yang bersifat langsung dalam memahami masalah, dalam membuat rencana pemecahan masalah menggunakan intuisi antisipatori yang besifat langsung dan global, dan dalam memeriksa kembali pemecahan masalah matematika divergen menggunakan intuisi antisipatori yang bersifat global.
Analisis Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa
Wahyu Utomo, Muhammad Faruq;
Pujiastuti, Heni;
Mutaqin, Anwar
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/kreano.v11i2.25569
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika yang ditinjau dari gaya kognitif siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini terdiri dari 4 siswa kelas X IPA 4 MAN 2 Kota Serang semester genap tahun ajaran 2019/2020. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes kemampuan literasi matematika, tes Group Embedded Figure Test (GEFT) untuk mengetahui jenis gaya kognituif siswa, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Siswa dengan gaya kognitif field independent dan field dependent secara bersamaan mampu menjawab dengan tepat dan memenuhi pencapaian indikator soal dengan baik pada level 1, 2, dan 5. Siswa field independent yang telah mampu menggunakan aspek penalaran spasial dan menggunakan representasinya dengan baik. Siswa field dependent belum mampu menggunakan aspek penalaran spasial dan belum dapat menggunakan representasinya dengan baik. Siswa field independent dan siswa field dependent belum mampu menggunakan konsep generalisasi.This study aims to describe the ability of mathematical literacy in terms of students' cognitive styles. This research is a type of descriptive research with a qualitative approach. The subjects of this study consisted of 4 students of Class X IPA 4 MAN 2 Serang City in the even semester of the 2019/2020 school year. The instrument used in this study was a test of mathematical literacy ability, a Group Embedded Figure Test (GEFT) test to find out the types of students' cognitive style, and interview guidelines. The results of this study indicate that students with field independent and field dependent cognitive styles simultaneously are able to answer appropriately and meet the achievement of problem indicators well at levels 1, 2, and 5. Field independent students who have been able to use aspects of spatial reasoning and use their representations with well. Field dependent students have not been able to use aspects of spatial reasoning and have not been able to use their representations properly. Field independent students and field dependent students have not been able to use the concept of generalization.ÂÂ
Hambatan Didaktis Siswa SMP dalam Penyelesaian Masalah Geometri Berdasarkan Kemampuan Persepsi Ruang
Nurjanah, Nurjanah;
Juliana, Anggi
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/kreano.v11i2.26752
This study aims to produce a description of students' didactical obstacles in solving geometric problems based on their spatial perception ability. Didactical obstacles were obtained through the results of the analysis of the students' spatial perception obtained ability from the test of geometric instruments associated with the spatial perception ability. This research method is descriptive qualitative. The participants of this study were junior high school students and mathematics teachers. The analysis of the students' spatial perception ability was obtained based on the results of instrument tests, in-depth interviews, and document analysis. The results of this study showed that most students experienced didactical obstacles in solving geometric problems based on their spatial perception ability.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan gambaran dari hambatan didaktis siswa dalam penyelesaian masalah geometri berdasarkan kemampuan persepsi ruang. Hambatan didaktis diperoleh melalui hasil analisis dari kemampuan persepsi ruang siswa yang diperoleh dari uji instrumen geometri yang dikaitkan dengan kemampuan persepsi ruang. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Partisipan penelitian ini adalah siswa SMP dan guru matematika. Analisis kemampuan persepsi ruang siswa diperoleh berdasarkan hasil uji instrumen, wawancara yang mendalam, dan analisis dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar siswa mengalami hambatan didaktis dalam menyelesaikan masalah geometri berdasarkan kemampuan persepsi ruang.
How does Audience Feedback affect improving problem solving skills? A study in PBL with a blended learning environment
Hikmasari, Prihatina;
Asih, Tri Sri Noor;
Prabowo, Ardhi
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/kreano.v11i2.26211
This research aims to analyze the quality of audience feedback learning in the Problem Based Learning model with a blended learning environment against problem solving capabilities. The research design uses a one-shot case study of 2 classes namely experiment and control classes at SMA Negeri 8 Semarang. Data collection techniques in research using test methods, polls, observations, interviews, and documentation. The results showed that audience feedback in the Problem Based Learning model with a blended learning environment towards quality mathematical problem solving capabilities. This is demonstrated by the average validity of instruments and the performance of quality learning in good categories. The suitability of providing feedback on learning results makes students more independent in learning so as to solve problem solving of mathematics problems. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pembelajaran audience feedback dalam model Problem Based Learning dengan lingkungan blended learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Desain penelitian menggunakan one-shot case study terhadap 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kontrol di SMA Negeri 8 Semarang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode tes, angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa audience feedback dalam model Problem Based Learning dengan lingkungan blended learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika berkualitas. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata validitas instrumen dan keterlaksanaan pembelajaran berkualitas dalam kategori baik. Kesesuaian pemberian feedback hasil belajar menjadikan peserta didik lebih mandiri dalam belajar sehingga mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika.
Prespektif Gender terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa pada Blended Learning berbantu Google Classrooms
Mulyono, Mulyono;
Ardiansyah, Adi Satrio;
Fariz, Regilsa;
Khoirunnisa, Karima
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/kreano.v11i2.26540
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kemampuan berpikir kreatif dilihat dari perbedaan gender pada Blended Learning berbantu Google Classrooms (BL-GC). Penelitian mix methods dilakukan dengan strategi concurrent embedded dimana subjek penelitian dipilih dengan teknik purpose sampling sehingga diperoleh 5 mahasiswa laki-laki dan 5 mahasiswa perempuan. Untuk meninjau kemampuan berpikir kreatif digunakan tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi BL-GC efektif terhadap kemampuan berpikir kreatif tanpa melihat perbedaan gender. Hal tersebut diperoleh berdasarkan hasil temuan secara kualiatatif dan kuantitatif yang menyebutkan bahwa kemampuan berpikir kreatif, peningkatan kemampuan berpikir kreatif, dan ketercapaian indikator kemampuan berpikir kreatif tidak berbeda secara signifikan. Temuan lain menunjukkan bahwa kefasihan merupakan langkah awal dari kemampuan berpikir kreatif, sehingga jika ingin mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, maka langkah awalnya adalah mengembangkan kefasihan siswa.The aim of this study was to examine creative thinking skills viewed by gender differences in Blended Learning with Google Classrooms assisted (BL-GC). The mix methods research was carried out with a concurrent embedded strategy. The research subjects consist of 5 male and 5 female students. To review differences in creative thinking skills, tests and interviews are used. The results showed that the implementation of BL-GC was effective on creative thinking skills regardless of gender. This was obtained based on the qualitative and quantitative findings which stated that creative thinking skills, gain creative thinking skills, and the achievement of creative thinking skills’s indicators did not differ significantly. Other findings show that fluency is the first step in the ability to think creatively, so that if you want to develop creative thinking skills, the first step is to develop student fluency.
Peningkatan Kemampuan Dasar Matematika Siswa SMA melalui Kegiatan Klinik Matematika
Hamidy, Anwaril;
Syam, Hayrul
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 11, No 2 (2020): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/kreano.v11i2.25921
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas kegiatan Klinik Matematika dalam meningkatkan kemampuan dasar matematika siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain desain pretest-post-test non-equivalent group. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 12 Berau, yaitu masing-masing 31 orang sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal pretest (α = 0,800) dan post-test (α = 0,800) masing-masing sebanyak 30 butir berbentuk isian singkat. Skor pretest dan post-test diolah dan disajikan dengan statistik deskriptif. Selanjutnya ditentukan n-gain dari kedua kelas, lalu dilakukan uji beda sampel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan skor siswa dari kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Setelah dilakukan uji hipotesis, gap peningkatan pada kedua kelas tersebut signifikan secara statistik (p(0,033) < α(0.05)). Dengan demikian, disimpulkan Klinik Matematika meningkatkan kemampuan dasar matematika siswa SMA secara signifikan.This study was aimed to examine the effectiveness of the Klinik Matematika in improving the basic mathematical abilities of high school students. This research is a quasi-experimental study with a non-equivalent group pretest-post-test design. The subjects of this research were students of 11th grade of SMAN 12 Berau, there are 31 students each as the experimental and control group. The research instrument was a short answer pretest (α = 0,800) and post-test (α = 0,800) which consist of 30 items. Pretest and post-test scores were analysed and presented with descriptive statistics. Then the n-gain of the groups is determined, so an independent sample test can be performed. The results showed that the improving in student scores from the experimental group was higher than the control group. After hypothesis tested, the gap of the two groups was statistically significant (p (0.033) <α (0.05)). Thus, it was concluded that the Klinik Matematika significantly improved the basic mathematical abilities of high school students.