Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL
JIHI can be a reference and literature source for academician in International Relations area as it consists of articles and research reports on International Relations Issues. Articles and research reports are written by academics who is the expert on its field like Security Studies, International Political Economy, Regime, International Organization, Gender and International Relations, Diplomacy, Media and International Relations, etc.
Articles
8 Documents
Search results for
, issue
" Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional"
:
8 Documents
clear
Testing Theories of the Determinants of An Individual Foreign Policy Preferences in Georgia
Sari, Angguntari C.
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (513.56 KB)
|
DOI: 10.26593/jihi.v13i2.2542.91-103
AbstractPublic opinion has an impact on statesâ foreign policy. In the case of Georgia, the pro-Russian or pro-United States attitude among the people is determined by several factors. The strategic value of Georgia for these two most powerful states in the world makes their study of the mass opinionâs preferences toward major power an interesting and a valuable one. In this article, I test two sets of factors that shape the individual preferences toward major powers, and employ logistic regression model to explain the relationship between four independent variables with the dependent variable. I argue that religiosity, role of government, and economic satisfaction are still the best predictors of the pro-Russian policy. Key words: Georgia, public opinion, Russia, United States, logistic regressionAbstrakKebijakan luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh pendapat para masyarakatnya. Pertanyaannya adalah apa yang mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kebijakan yang selayaknya diambil oleh pemerintah? Artikel ini meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pandangan masyarakat di Georgia mengenai rekan ideal bagi negara mereka. Georgia sendiri merupakan negara yang memiliki nilai strategis bagi negara besar seperti Rusia dan Amerika. Oleh karenanya, kajian mengenai determinan opini publik mengenai siapa diantara kedua negara besar tersebut yang layak menjadi mitra Georgia penting untuk dilakukan. Melalui metode kuantitatif, khususnya pendekatan regresi logistik, artikel ini berusaha melanjutkan penelitian yang terdahulu. Penelitian sebelumnya melihat korelasi antara faktor agama, peran pemerintah, dan kepuasan ekonomi dengan pilihan masyarakat terhadap mitra kerjasama luar negeri Georgia. Satu hal yang luput dari penelitian sebelumnya adalah peran nilai politik. Berdasar analisa melalui model regresi logistik, faktor agama, peran pemerintah, dan kepuasan ekonomi masih menjadi faktor penentu utama pilihan masyarakat Georgia mengenai siapa diantara Amerika dan Rusia yang dianggap ideal menjadi mitra hubungan bilateral negara mereka. Kata kunci: georgia; opini publik; rusia; amerika; regresi logistik.
Bahasa Perempuan Merigi Sakti dan PT. CBS Bengkulu Tengah dalam konflik Lingkungan
Muzni, Nurlianti;
Utari, Prahastiwi
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (319.396 KB)
|
DOI: 10.26593/jihi.v13i2.2609.159-170
AbstrakTulisan ini merupakan bagian penelitian kualitatif studi kasus pasca konflik lingkungan yang terjadi di Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu. Perempuan Merigi Sakti hanyalah representasi dari suara-suara perempuan yang âterbungkamâ selama konflik dan pasca konflik oleh karena sistem sosial ataupun birokratis. Pentingnya memahami bahasa tutur perempuan dalam konflik karena perempuan dapat bercerita sesuai dengan apa yang menjadi keluhan dasar masyarakat desa ketika kehidupan mereka terganggu. Perempuan (khususnya perempuan desa) sebagai penyedia pangan oleh peran gender tradisional mereka, juga sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas pengasuhan anak dan mengurus rumah tangga. Penelitian ini menunjukkan adanya kontradiktif yang terjadi antara perempuan dan masyarakat di Merigi Sakti. Suara perempuan Merigi Sakti lebih tertarik menekankan hubungan mereka satu sama lain.Kata kunci: bahasa; perempuan; konflik lingkungan; gender; merigi saktiAbstractsThis paper is part of a qualitative research with case study approaches of post-conflict environmental that happen in Merigi Sakti Sub-district, Central Bengkulu Regency, Bengkulu Province. Â Women in Merigi Sakti are just a representation of female voices that are "silenced" during conflict and post conflict because of social or bureaucratic system. The importance of understanding the speech language of women in conflict because women can tell stories in accordance with what is the basic complaint of the village community when their lives are disturbed. Women (especially rural women) as food providers by their traditional gender roles, as well as those most responsible for child care and housekeeping. This study shows the contradictions that occur between women and men in Merigi Sakti. The voices presented by women in Merigi Sakti emphasize more on each others relationships and the voices associated with domestic activities in women.Keywords: language; women; environment conflict; gender; merigi sakti
Imprediktibilitas Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat: Tantangan dan Ancaman Rezim Donald Trump Terhadap ASEAN
Ardiyanti, Dwi
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (253.074 KB)
|
DOI: 10.26593/jihi.v13i2.2618.105-117
ABSTRAKAmerika Serikat merupakan negara yang mengklaim negaranya sendiri sebagai negara adikuasa. Kebijakan luar negeri Amerika Serikat ikut berpengaruh terhadap rezim internasional. Dalam kerjasama dengan negara lain, Amerika Serikat juga ikut menentukan arah perubahan dunia. Salah satunya adalah kebijakan luar negeri yang berpengaruh terhadap kawasan ASEAN yang sebagian besar negara anggotanya potensial sebagai pasar internasional. Negara Indonesia, Malaysia, Singapura, maupun Filipina merupakan contoh negara anggota ASEAN yang ikut terpengaruh oleh kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Pada rezim Donald Trump, kebijakan luar negeri Amerika Serikat sangat sulit diramalkan. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi negara anggota ASEAN yang masih mengandalkan investasi asing dan kerjasama dengan negara maju seperti Amerika Serikat. Aliansi negara Amerika Serikat di bawah rezim Donald Trump dan arah kebijakan luar negeri dalam bidang keamanan maupun ekonomi sekarang sangat sulit ditebak, yang juga berpengaruh terhadap kemajuan ASEAN. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa arah kebijakan luar negeri Donald Trump dan mengkaitkannya dengan kerjasama Amerika Serikat-ASEAN.Kata kunci: Amerika Serikat; kebijakan luar negeri; Donald Trump; rezim; kerjasamaAbstractUnited States is state which gives impact on cooperation with ASEAN (Association of Southeast Asia Nations). Itâs foreign policy influence international rezime. The direction of United States foreign policy which is determined by chosen President also influence ASEAN region in which most of the member states are potential for international market. Indonesia, Malaysia, Singapore, or The Philipines are examples which are influenced by Unites Statesâs foreign policy. In the Donald Trump rezime, it is hard to predict United Statesâs foreign policy. It becomes a challenge for ASEAN member countries which still reckon on investment and cooperation with developed states like United States. Alliance with the United States under rezime of Donald Trump and its foreign policy in the security and economy is hard to be predict, which then influence ASEAN advancement as a regional organization. This research is aim to analyze United Statesâs foreign policy under rezime of Donald Trump and correlate it with cooperation between Unites States-ASEAN. Keywords: United States; Foreign Policy; Donald Trump; Regime; Cooperation.
Trade Controversy Amidst Tobacco Control Provisions: Dynamics on the Establishment of U.S Tobacco Control Act 2009
Arisanto, Puguh Toko
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (362.006 KB)
|
DOI: 10.26593/jihi.v13i2.2626.171-185
AbstractThis article examines the dynamics on the establishment of a health policy that U.S suddenly issued, so-called Family Smoking Prevention and Tobacco Control Act (FSPTCA). Some provisions of this act having something to do with trade were assumed controversial policy due to two reasons. First, it banned the circulations of specific flavors in cigarettes but allowed menthol-containing tobacco products. Second, this act involved tobacco industry participation on Tobacco Products Scientific Advisory Committee (TPSAC). In short, this article addresses interest groups consisting of tobacco companies and civil society groups influencing U.S government to take action regarding ratification of World Health Organization Framework Convention on Tobacco Control (WHO FCTC). They both have contradicting interests and race against each other to influence government through varied means. I argue that this opposing domestic dynamics influences U.S government to issue FSPTCA that contained two controversies and adopted provisions of WHO FCTC as win-win solution. Keywords: tobacco control; interest groups; ratification; influence; win-win solution. AbstrakArtikel ini membahas mengenai dinamika pembentukan sebuah kebijakan atau undang-undang kesehatan Amerika, FSPTCA yang dikeluarkan secara mendadak. Beberapa ketentuan dari undang-undang ini berkaitan dengan perdagangan dan diasumsikan sebagai kebijakan yang kontroversial karena dua alasan. Pertama, undang-undang ini melarang peredaran rokok beraroma rasa namun mengizinkan produk tembakau yang mengandung mentol. Kedua, undang-undang ini melibatkan partisipasi industri tembakau dalam sebuah kelompok para penasehat ilmiah produk tembakau. Singkatnya, artikel ini merujuk pada kelompok kepentingan yaitu perusahaan-perusahaan rokok dan kelompok masyarakat sipil yang mempengaruhi pemerintah dalam meratifikasi konvensi kerangka kontrol tembakau dari WHO. Mereka memiliki kepentingan yang saling bertentangan dan saling berlomba untuk mempengaruhi pemerintah Amerika melalui berbagai macam cara. Akhirnya, penulis beragumen bahwa dinamika domestik yang saling bertentangan mempengaruhi pemerintah AS untuk mengeluarkan kebijakan FSPTCA yang memuat dua kontroversi dan mengadopsi ketentuan WHO FCTC dengan dua kontroversinya sebagai win-win solution.  Kata Kunci: kontrol tembakau; kelompok kepentingan; ratifikasi; mempengaruhi; win-win solution.Â
Memahami Investasi Minyak Cina di Sudan: Analisis Interaksi Strategis Cina pada Situasi Konflik
Setiawan, Fajar Ajie
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (399.211 KB)
|
DOI: 10.26593/jihi.v13i2.2277.119-133
AbstrakPerkembangan pesat perekonomian Cina khususnya dalam dua dekade terakhir mendorong tingginya ketergantungan Cina akan impor minyak bumi melebihi kapasitas produksi domestiknya. Cina untuk pertama kalinya melewati Amerika Serikat sebagai importir minyak terbesar di dunia pada tahun 2015 dengan kawasan Afrika khususnya negara-negara âbermasalahâ seperti Sudan menjadi tujuannya. Investasi berbasis minyak Cina di Sudan kemudian menjadi perhatian dunia internasional karena kebijakan non-interferensi Cina dianggap tidak memedulikan permasalahan domestik Sudan. Penelitian ini berupaya untuk menjelaskan bagaimana investasi berbasis minyak Cina di Sudan dengan fokus analisis terhadap interaksi strategis antar negara yaitu Cina dengan Sudan yang dilanda konflik dengan menggunakan tiga variabel analisis yaitu kepentingan negara, spesifikasi setting strategis, dan perhatian terhadap faktor ketidakpastian. Hasil analisis memperlihatkan bahwa kebutuhan minyak sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Cina merupakan kepentingan krusial sehingga menjadi prioritas yang dijalankan oleh SOEs Cina sebagai instrumen strategis berdasarkan kebijakan âChina Firstâ yang permisif terhadap isu domestik. Kata Kunci: investasi minyak; politik luar negeri cina; konflik sudan; ekonomi politik internasionalAbstract The rapid economic development of PRC especially during the last two decades has prompted its dependence on oil imports exceeding its domestic production. China for the first time exceeded US as the biggest oil importer in 2015 with Africa particularly âtroubledâ countries such as Sudan as its destination. Chinaâs oil-based investment in Sudan later becomes international concern since Chinaâs non-interference policy was perceived as ignoring Sudanâs domestic problems. This research attempts to explain Chinaâs oil-based investment in Sudan with focus of analysis on Chinaâs strategic interaction with conflict-troubled Sudan using three analytical variables: the identification of state interest, the specification of strategic setting, and the attention to the role of uncertainty. Analysis result shows that Chinaâs need for oil to secure its economic growth is Chinaâs vital interest as being prioritized by its SOEs as Chinaâs strategic instrument based on âChina Firstâ policy that is permissive towards Sudanâs domestic issue.Keywords: oil investment; chinaâs foreign policy; sudan conflict; IPE
Maute Group dan Jaringan Keluarga dalam Kelompok Islam Radikal di Filipina Selatan
Nara Indra, Putu Agung
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (257.153 KB)
|
DOI: 10.26593/jihi.v13i2.2719.187-200
AbstrakPerjalanan konflik antara pemerintah Filipina dengan kelompok-kelompok separatis di Filipina Selatan memunculkan beragam kelompok militan Islam seperti MILF, Abu Sayyaf, dan yang paling mutakhir, Kelompok Maute. .Banyaknya kelompok militan yang muncul berawal dari perpecahan-perpecahan di dalam kelompok-kelompok militan tradisional di Filipina Selatan khususnya MNLF dan MILF. Fenomena perpecahan ini akhirnya memunculkan kelompok-kelompok sempalan yang kerap terlibat pertempuran di antara mereka sendiri. Di sisi lain, kelompok-kelompok tersebut justru memiliki latar belakang ikatan keluarga yang sangat erat. Tulisan ini menyoroti tentang peranan jaringan keluarga di dalam keberadaan kelompok-kelompok militan di Filipina Selatan khususnya Kelompok Maute. Kelompok Maute dapat berkembang pesat karena pendiri dan sebagian besar anggotanya memiliki hubungan keluarga dengan kelompok Moro Islamic Liberation Front. Ikatan keluarga ini akhirnya menjadi pelindung sekaligus faktor penting bagi berkembangnya radikalisme Kelompok Maute.Kata kunci: Filipina Selatan, kelompok radikal Islam, MILF, Kelompok Maute, ikatan keluarga. AbstractThe history of conflict between Philippines government and separatist group in Southern Phillipines area has formed many radical Islamic groups such as, MILF, Abu Sayyaf, and Maute group. The emergence of these groups was caused by the schism in the older militant groups such as MNLF and MILF. However, the disunity of the older militant groups and the emergence of the so called âsplinter groupsâ finally created conflicts among them. On the other hand, those groups bear resemblance in their family origins. This article highlighted the family networking inside the radical Islamic groups especially the Maute group. This group can grow rapidly because of the family bond between their founders and members with the Moro Islamic Liberation Front (MILF). The family bond became their protector and also vital point for the rise of radicalism in the Maute group.Keyword: Southern Philippines, radical Islamic groups, MMILF, Maute group, family bond.Â
Russia-ASEAN Summit 2016: Improvement For The Better Strategic Partnership
Umagapi, Juniar Laraswanda
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (228.172 KB)
|
DOI: 10.26593/jihi.v13i2.2328.135-144
AbstractThis article tries to elaborate the impact for the cooperation between ASEAN-Russia in economic and political security. How the ways to increase their bilateral relations and bring positive impacts for both countries. ASEAN is often regarded as the paragon case of successful regional security cooperation and attributes its achievement to economy, socialâcultural and political-security. In the recent years, ASEAN try to create many external relations with another country and Russia is one of them. ASEAN want to make a mutual relationship with others and solve the regional issue happen in many countries. Economy and political security will be the main issue for this cooperation. ASEAN and Russia start their bilateral relation for a long time ago but economic relations like trade is still low but they try hard to progress. After ASEAN summit 2016 in Sochi, Russia on 19-21 May a lot of agreement have been signed and people looking forward for the impact of this partnership.Keywords: ASEAN; strategic partnership; security; economy; political; ASEAN-Russia Summit 2016; sochiAbstrakArtikel ini mencoba untuk menguraikan dampak kerjasama antara ASEAN-Rusia dalam bidang keamanan ,ekonomi dan politik. Bagaimana cara meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara dan membawa dampak positif bagi kedua negara. ASEAN sering dianggap sebagai kasus paragon dari suksesnya kerjasama keamanan regional dan memberikan kontribusi prestasinya di bidang ekonomi, sosial budaya dan keamanan politik. Dalam beberapa tahun terakhir, ASEAN mencoba menciptakan banyak hubungan eksternal dengan negara lain dan Rusia adalah salah satunya. ASEAN ingin menjalin hubungan timbal balik dengan negara-negara lain dan memecahkan masalah regional yang terjadi di banyak negara. Ekonomi dan keamanan politik akan menjadi isu utama untuk kerja sama ini. ASEAN dan Rusia memulai hubungan bilateral mereka untuk waktu yang lama namun hubungan ekonomi seperti perdagangan masih rendah karena itu mereka berusaha keras untuk berkembang. Setelah KTT ASEAN 2016 di Sochi, Rusia pada tanggal 19-21 Mei banyak kesepakatan telah ditandatangani dan banyak pihak menantikan dampak dari kemitraan ini.Kata Kunci: ASEAN; kemitraan strategis; keamanan; ekonomi: politik; KTT ASEAN-Rusia 2016; sochi
The Evolution of ISIS In Indonesia With Regards to Its Social Media Strategy
Arifin, Naufal Armia
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional
Publisher : Parahyangan Center for International Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (311.709 KB)
|
DOI: 10.26593/jihi.v13i2.2627.145-158
AbstractISIS is a splinter terrorist group from Al-Qaeda that became a global threat in the last two decades. Its recruitment method that is different from its predecessor, also how it utilizes social media effectively, made them able to spread terror to every part of the world and conquer many territories of Iraq and Syria in order to fulfill their goal of a caliphate. However, recent development shows ISIS will lose their base of operation in both countries and there are signs of ISIS shifting their focus to Southeast Asia, with regards to the Marawi conquest. This paper aims to discuss how such development affects ISIS in Indonesia as the largest Muslim country in Southeast Asia and how the government responds to the situation. Keywords: isis; al-qaeda; social media; foreign fighters; indonesia. AbstrakISIS adalah kelompok teroris pecahan dari Al-Qaeda yang menjadi ancaman global dalam hampir dua dekade terakhir. Metode perekrutan anggota ISIS yang berbeda dari pendahulunya, serta bagaimana ISIS memanfaatkan sosial media dengan efektif membuat kelompok ini dapat menyebarkan teror di seluruh dunia dan menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah untuk memenuhi tujuan negara kekhalifahan mereka. Namun, perkembangan terkini menunjukkan ISIS akan kehilangan basis operasinya di kedua negara tersebut dan terdapat tanda bahwa ISIS akan mengalihkan fokus mereka ke Asia Tenggara dengan berkaca pada peristiwa penaklukan Marawi. Tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana perkembangan tersebut berpengaruh pada ISIS di Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di Asia Tenggara dan bagaimana pemerintah meresponnya. Kata Kunci: isis; al-qaeda; media sosial; pejuang asing; indonesia.