cover
Contact Name
Arifa Chan
Contact Email
uppublikasi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
uppublikasi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Published by Kementerian Pertanian
ISSN : 23561297     EISSN : 25287222     DOI : -
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar (JTIDP) published by Indonesian Center for Estate Crops Research and Development is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from area of agricultural science on industrial and beverage crops.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar" : 7 Documents clear
Peningkatan Kualitas Lemak Kakao dengan Penambahan Ekstrak Kulit Biji Kakao Tarigan, Elsera Br; Utami, Febriska Ditiea; Malahayati, Nura; Purwanto, Eko Heri
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p121-128

Abstract

Kulit biji kakao (Theobroma cacao L.) merupakan limbah kakao yang memiliki potensi sebagai antioksidan karena mengandung senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kandungan polifenol ekstrak kulit biji kakao menggunakan tiga jenis pelarut, dan (2) mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kulit biji kakao terhadap perubahan mutu lemak kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi, Jawa Barat, mulai bulan Desember 2020 hingga Januari 2021. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan pelarut metanol 80%, etanol 96%, dan etil asetat 96%. Ekstrak dari ketiga pelarut kemudian diaplikasikan dalam lemak kakao yang telah disimpan selama 12 bulan (kontrol) dengan volume: 0,5; 1,5; dan 2,5 ml/50 ml lemak kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit kakao menggunakan pelarut etanol dan metanol memiliki nilai total fenolik dan kapasitas antioksidan yang tidak berbeda nyata.  Ekstrak yang menggunakan pelarut metanol memiliki nilai total fenolik dan kapasitas antioksidan paling besar dibandingkan dua pelarut lainnya, masing-masing 29,27±2,45 mgGAE/g dan 19,55±5,52 mgGAEAC/g. Jenis pelarut ekstrak tidak berbeda nyata dalam kemampuannya menurunkan bilangan asam dan bilangan peroksida, tetapi semakin banyak ekstrak pelarut yang ditambahkan maka semakin menurunkan nilai bilangan asam dan peroksida. Penambahan ekstrak 2,5 ml pada lemak kakao yang telah disimpan 12 bulan dapat menurunkan bilangan asam dan bilangan peroksida hingga di bawah nilai lemak baru yang diproses. 
Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Kopi Arabika Menoreh dengan Teknik Seduhan Cold Brew Amri, Aldicky Faizal; Taqiyuddin, Muhammad; Atmaka, Windi; Herawati, Ervika Rahayu Novita
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p173-182

Abstract

Kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak didistribusikan dan dikonsumsi di dunia. Kopi umumnya diseduh dengan air panas, namun seiring dengan berkembangnya industri kopi, proses penyeduhan kopi juga bisa menggunakan air dingin. Teknik seduhan tersebut disebut cold brew. Informasi mengenai karakteristik cold brew masih sedikit, sehingga perlu dilakukan studi terkait karakteristik minuman cold brew khususnya dengan kopi lokal Indonesia. Penelitian ini menggunakan kopi Arabika Menoreh sebagai obyek utama penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisikokimia dan sensoris kopi Arabika Menoreh dengan teknik seduhan cold brew. Penelitian diawali dengan penyangraian kopi menjadi tiga jenis yaitu light (T = 193 oC, t = 5 menit), medium (T = 208 oC, t = 7 menit), dan dark (T = 223 oC, t = 13 menit). Selanjutnya, kopi digiling menjadi dua jenis ukuran gilingan (medium dan coarse). Pembuatan sampel formulasi minuman cold brew dilakukan dengan waktu ekstraksi 8 jam. Analisis sensoris dilakukan berdasarkan metode SCA. Analisis data sensoris dilakukan untuk menentukan tiga formulasi terbaik sesuai profil sangrai, kemudian dilanjutkan dengan analisis fisikokimia. Sampel cold brew terbaik yang diperoleh dari penelitian ini adalah kopi Arabika Menoreh medium-coarse dengan nilai parameter sensoris tertinggi yaitu aroma, acidity, aftertaste, dan sweetness. Nilai pH, asam klorogenat, dan beberapa asam organik berpengaruh terhadap asiditas (keasaman). Asam laktat berpengaruh terhadap nilai body dan kadar kafein relatif stabil pada masing-masing sampel. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan diversifikasi produk kopi Arabika Menoreh.
Evaluasi Cendawan Endofit Asal Tanaman Karet untuk Mengendalikan Colletotrichum gloeosporioides Patogen Penyakit Gugur Daun Colletotrichum Rita Harni; Khaerati Khaerati; Edi Wardiana
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p129-140

Abstract

Penyakit gugur daun Colletotrichum yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit penting pada tanaman karet. Akibat infeksi C. gloeosporioides dapat menurunkan produksi 7%-45%. Pengendalian menggunakan cendawan endofit sangat menjanjikan karena dapat menekan inokulum dan kolonisasi patogen, menginduksi ketahanan tanaman, dan dapat memicu pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian mengevaluasi beberapa isolat cendawan endofit asal karet dalam mengendalikan C. gloeosporioides patogen penyebab gugur daun Colletotrichum. Penelitian dilakukan di laboratorium dan rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi, mulai Maret sampai November 2018. Isolat cendawan endofit dari tanaman karet diuji daya hambat dan mekanisme kinerjanya terhadap C. gloeosporioides secara in vitro di laboratorium dan pada bibit karet di rumah kaca. Pengamatan dilakukan terhadap daya hambat, masa inkubasi, jumlah bercak, keparahan penyakit, dan pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cendawan endofit secara in vitro mampu menekan pertumbuhan C. gloeosporioides dengan daya hambat sebesar 64,17% - 86,67%. Isolat yang memiliki daya hambat tinggi (>80%) adalah  CEPR.19, CEPR.6, CEBPM.21, DTJE.1, dan DMJE.27. Hasil pengamatan pada bibit karet diperoleh tiga isolat yang potensial mampu mengendalikan C. gloeosporioides yaitu CEBPM.21, CEPR.19, dan DTJE.1 dengan penekanan keparahan penyakit berturut-turut sebesar 68,57%; 67,88%, dan 60,20% dengan mekanisme kerjanya menginduksi ketahanan, antibiosis, kompetisi, dan hiperparasit.
Efisiensi Kinerja dan Hasil Panen Teh Menggunakan Gunting dan Mesin pada Beragam Kemiringan Lahan Ahmad Thoriq; Krawali Sita
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p165-172

Abstract

Tea leaf plucking is an important activity that can determine the quantity and quality of tea production. Tea plantations characteristically have variations of slopes that affect the performance of the picking process. This study aimed to analyze the performance efficiency of tea plucking activities using plucking machines and scissors. Field data were collected from several blocks in the South Gambung and North Gambung afdeling. Data collected consisted of the elevation of the place, the slope of the land, the plucking area, plucking time, the number of pluckers, the plots length of the plucking activity, the width of the plots, and the harvested tea's weight. The data collected were processed into field capacity and tea plucking performance efficiency, which were then analyzed descriptively. Results showed that the slope of the land has an effect on work efficiency of 3.00%-8.68%. The effective and theoretical field capacity of tea plucking machines is 0.14 hectares per hour and 0.20 hectares per hour, respectively, while the scissors is 0.015 hectares per hour and 0.020 hectares per hour. The quality of tea harvested with machines that meet the requirements is 44.10%, better than scissors harvested, which is only 28.09%.
Keragaman Genetik Klon Lokal Kopi Robusta Asal Temanggung Berdasarkan Marka SSR Indah Sulistiyorini; Nur Kholilatul Izzah; Dani Dani; Budi Martono
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p141-150

Abstract

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu sentra produksi kopi Robusta di Jawa Tengah dengan beragam klon kopi lokal yang potensial. Dari hasil eksplorasi diperoleh beberapa nomor klon lokal kopi Robusta yang berpotensi memiliki produktivitas tinggi dan diduga tahan terhadap hama/penyakit. Namun, klon kopi lokal tersebut belum diketahui secara jelas tingkat kemiripan genetiknya dengan klon-klon unggul yang sudah dilepas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik 29 klon lokal kopi Robusta asal Temanggung berdasarkan marka SSR. Penelitian dilakukan di Laboratorium Molekular lingkup Laboratorium Terpadu Balittri, mulai bulan Februari sampai Desember 2018. Penelitian menggunakan 29 nomor klon lokal yang berasal dari Temanggung dan dua varietas yang sudah dilepas, yaitu BP 42 dan BP 358, sebagai pembanding. Sebanyak 14 marka SSR yang digunakan dalam penelitian bersifat polimorfik dan mampu mengelompokkan klon kopi lokal asal Temanggung menjadi 5 grup besar dengan nilai koefisien kemiripan genetik sebesar 0,57. Empat klon kopi lokal Temanggung, yaitu kopi Putih Daun Lebar, Lokal, Tugusari Hijau, dan Tugusari Kuning berada dalam satu grup yang sama dengan klon pembanding BP 42 dan BP 358 pada grup I. Satu klon lokal (Tugusari Hijau) memiliki kemiripan genetik dengan klon pembanding BP 358 sebesar 0,91. Sementara itu, 25  klon lokal lainnya berada pada grup yang berbeda dengan klon pembanding. Klon lokal yang mempunyai jarak genetik yang jauh selanjutnya dapat dipilih sebagai kandidat klon unggul lokal dalam program pemuliaan tanaman kopi.
Kultur Embrio Tiga Spesies Kopi pada Umur Buah dan Formulasi Media yang Berbeda Meynarti Sari Dewi Ibrahim; Indah Sulistiyorini
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p151-164

Abstract

Studying the fruit age and proper media formulation is one of the important stages in embryo culture of coffee. The data is highly benefical, especially in saving embryos generated from intra- and inter-species crosses that fall prematurely or experience problems in germination. The aim of this study was to determine the suitable age and media formulation for embryo culture of Arabica, Robusta, and Liberica coffee. The study was conducted at the Tissue Culture Laboratory, Indonesian Industrial and Beverage Crops Research Institute from January 2019 to November 2020. Murashige and Skoog (MS) media with growth regulators adapted to embryonic development were used in this study. The three types of coffee divided into 5 groups, namely pinhead, immature, early mature, almost mature, mature, and used as planting material. The research was designed in a completely randomized design with 10 replications, and media formulation as a treatment. The results showed that embryo culture of the three coffee species was conducted successfully, except for pinhead fruit. The older the cultured fruit, the higher the percentage of germination. There is a difference in germination time between the three coffee species. The  medium for embryo culture should be adjusted with the age of the fruit being cultured. Aside from growing embryos, the cultured mature fruit embryos on MS medium given 0.5 mg/l BA can also be used for propagation by utilizing the secondary somatic embryos formation.
Pemetaan Atribut Sensori Kopi Kobura Berdasarkan Perbedaan Cara Panen dan Pengolahan di Tingkat Petani Enny Randriani; Elsera Br Tarigan; Edi Wardiana
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p109-120

Abstract

In general, Kobura coffee farmers in South Ogan Komering Ulu (OKU) harvest coffee with the criteria of red fruit and a mixture of red and green, while the processing method is a dry process. However, the sensory attributes of these activities are not yet known. This study aims to map the sensory qualities of Kobura coffee at the farmer level based on differences in harvesting and processing methods. The research was carried out in Banding Agung District, South OKU Regency, and the Coffee and Cocoa Bioindustry Laboratory, Balittri, Sukabumi, from March to December 2019. The design used was a completely randomized design with 3 treatment factors and two replications. The first factor was three clones of Kobura coffee (Kobura 1, 2, 3), the second factor was two harvesting methods (red and mix of red + green fruit), and the third factor is two processing methods (dry and wet). The variable observed were the sensory attributes analyzed by multivariate analysis of variance, principal component analysis, cluster analysis, and path analysis. The results showed that the harvesting and processing methods of Kobura coffee at the farmer level in South OKU did not significantly affect the sensory. Furthermore, each cluster's harvesting and processing methods were evenly distributed because the proportion between red and green fruit was not clearly identified in the mixed fruit harvest. Superior genetic and optimal altitude factors make Kobura coffee categorized into Fine Robusta with a final score of 81.13-85.75. The final score is directly and dominantly influenced by mouthfeel (body), flavor, overall, and fragrance, respectively.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 3 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 3 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 3 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 3 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri More Issue