Articles
112 Documents
Search results for
, issue
"Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022"
:
112 Documents
clear
Hotel Resort di Kupang
Maria Manjela Puspita Cundawan
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Hotel resort pada dasarnya sama yakni memiliki tempat dimana para wisatawan dapat berlibur dan menikmati berbagai fasilitas rekreasi, namun dengan kondisi kota yang dipilih yaitu Kupang, menjadikannya sebuah tempat yang unik dengan pendekatan yang dipilih. Pendekatan bioklimatik dipilih dalam perancangan ini. Pendekatan ini digunakan sebagai penghematan energi di daerah Kupang, dimana daerah Kupang merupakan tempat yang panas karena berada di daerah pesisir pantai. Juga dalam perancangan dipikirkan upaya dalam membangun sebuah hotel resor bintang 4 yang nyaman dengan menggunakan alam sebagai energinya baik itu dari udara, air maupun cahaya di daerah Kupang yang panas. Pembangunan area resort yang berada Kupang diharapkan dapat menjadi sebuah tempat penginapan yang berbeda dari semua resort, dengan mengaplikasikan peng,gunakan pendekatan pada resort tersebut.
Kampung Wisata di Pantai Holtekamp, Papua
Zefany Nuelita Sianipar
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kota Jayapura merupakan kota yang terletak di pantai utara Papua yang kaya dengan keindahan pantainya, salah satunya ialah pantai Holtekamp. Berkembangannya kawasan pantai Holtekamp ditandai dengan selesainya pembangunan jalan Ring Road dan juga jembatan Merah/Holtekamp yang membuat kawasan Hamadi-Holtekamp berkembang pesat. Hal ini terlihat dari pembangunan kafe, rumah makan, serta ruko (rumah-toko) yang signifikan. Namun sayangnya pembangunan ini dilakukan tidak sesuai dengan konteks tapak yang menyebabkan rusaknya ekosistem alami tapak. Melihat permasalahan tersebut, perancangan Kampung Wisata di Pantai Holtekamp, Papua ini hadir untuk mewujudkan kampung wisata yang ramah lingkungan dan berbasis identitas lokal sehingga wajah kawasan tetap unik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Pendekatan desain kampung wisata ini berangkat dari filosofi masyarakat Papua yang memiliki kedekatan dengan alam sekitar sehingga alam memainkan peran penting dalam menciptakan ruangan-ruangan di dalam bangunan. Selain itu, karena banyaknya ruangan dengan fungsi yang berbeda, perancangan bangunan menggunakan pendalaman karakter ruang untuk menghasilkan desain ruangan yang unik sesuai dengan fungsi ruangannya yang masih terintergrasi dengan keseluruhan konsep bangunan di kampung.
Museum Sains untuk Anak di Surabaya
Natashane Natashane
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Museum menjadi salah satu destinasi wisata yang mulai diminati keluarga, khususnya di Surabaya. Sayangnya, banyak museum di Indonesia yang masih belum ramah untuk anak. Mayoritas museum yang sudah ada hanya menyediakan sebuah pojok area khusus anak yang masih belum bisa menyesuaikan karakter anak dengan rasa ingin tahu dan aktivitas yang tinggi. Hal ini menjadi potensi untuk membuat museum interaktif. Museum untuk anak dibutuhkan untuk memaksimalkan edukasi bagi anak-anak. Isi di dalam museum yang akan disajikan dan cocok untuk anak adalah sains. Digabungkan dengan teknologi untuk mengajak anak-anak mengikuti perkembangan teknologi. Selain itu, anak-anak juga diberikan fasilitas untuk mempraktikkan dan menuangkan bakatnya melalui kursus yang disediakan. Pendekatan desain yang digunakan adalah pendekatan perilaku anak dikaitkan dengan multisensori serta pendekatan infill sebagai jawaban dari masalah tapak yang berada di Kawasan cagar budaya. Di umur yang masih dini, anak-anak distimulasi perkembangan kognitifnya dengan sensori yang ada saat bermain sambil belajar. Pengelompokkan anak-anak terbagi menjadi 2, yaitu pra-operasional (4-7 tahun) dan operasional konkrit (7-11 tahun), dengan tujuan akan memaksimalkan pengalaman belajar dan kreativitas anak-anak di dalam museum sains.
PERPUSTAKAAN UMUM DI GIANYAR
Enrico Enrico
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Fasilitas Perpustakaan umum bagi masyarakat Pulau Bali khususnya kota Gianyar bertujuan untuk meningkatkan literasi warga Gianyar maupun Pulau Bali. Dengan adanya fasilitas ini, minat baca atau liteatur warga akan meningkat, sosialisasi antar masyarakat pun meningkat. Tidak hanya berdampak untuk masyarakat sekitar, wisatawan lokal maupun mancanegarapun ikut terdampak. Dibuktikan dengan desain rancangan yang nantinya kental akan budaya setempat. Hal ini dapat meningkatkan kualitas kota Gianyar maupun Bali dari beberapa aspek mulai dari tingkat pendidikan, pariwisata, kualitas penduduk, dan citra dari kota Gianyar yang terkenal sebagai kota seni. Site berlokasi di Kota Gianyar. Fasilitas ini diharapkan dapat membantu para warga sekitar serta mengembangkan potensi pariwisata kota. Bangunannya sendiri juga diharapkan dapat memfasilitasi warga sekitar, karena bangunan ini dirancang tidak hanya sebagai fasilitas pendidikan yang edukatif namun juga untuk rekreasi. Metode pengumpulan data dari studi literatur, studi preseden tentang bangunan yang sejenis, dan data tapak terpilih penting untuk medapatkan hasil perancangan yang sesuai. Menggunakan pendekatan arsitektur sistem sirkulasi dikarenakan desain merupakan bangunan perpustakaan umum yang merepresentatif sirkulasi segmentasi dari pembagian buku yang ada. Dan desain bangunan mengiplementasikan konsep gabungan penataan ruang perpustakaan yang edukatif dan rekreatif.
Balai Konservasi Mangrove Pantai Sendang Asih di Kabupaten Kendal
Winona Handayani Srihono
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Abrasi pada area pesisir pantai menimbulkandampak bagi ekosistem serta penduduk di sekitararea pantai. Berkurangnya garis pantai sepanjangtahun semakin mengikis area tempat tinggalpenduduk dan perlu segera ditanggulangi. Untuk itudibutuhkan suatu upaya untuk mengurangiterjadinya abrasi, salah satunya adalah denganmenyediakan fasilitas konservasi untuk tanamanmangrove. Fasilitas taman konservasi mangrovedirancang untuk dapat menjadi salah satu solusi daripermasalahan abrasi yang terjadi di Pantai SendangAsih menggunakan pendekatan arsitekturbioklimatik yang mengacu pada kenyamanan termalpengguna. Diharapkan dengan terwujudnya fasilitasini selain sebagai
Fasilitas Klinik Penderita Skizofrenia, Depresi, dan Bipolar Disorder di Sentul Selatan
Felicia Ariella
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tingkat prevelensi masalah kesehatan jiwa di Indonesia terus bertambah dengan cukup signifikan. Data Kementrian Keschatan Indonesia 2021 menunjukan 20V0 dad masyakat Indonesia berpotensi memiliki gangguan jiwa dan survei dari komunitas Into The Light pada Mei 2021 menunjukan 98% panisipan merasa kesepian dan 40% memiliki pemikiran mengakhiri hidupnya. Peningkatan ini terus bertambah karena kurangnya fasilitas yang memiliki lingkungan yang mendukung kesembuhan serta ditambaluiya pandangan negatif dari masyarakat mengenai fasilitas kesehatan mental yang membuat perasaan tidak aman bagi penderita ketika mengunjungi fasilitas kesehatan tersebut. Untuk itu dibutuhkan warn fasilitas kesehatan yang mampu menciptakan healing environment serta memberikan perasaan nyaman kepada seseorang. Pecan lingkungan yagn dirancang sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Pendekatan arsitektur biofilik merupakan pendekatan yang mampu membantu kesembuhan dari pasien dengan melibatkan aspek alam dan indera manusia sebagai pembentuk lingkungan. Dengan kehadiran alam sendiri dapat membentuk lingkungan alami yang mudah dirangsang oleh indra seseorang schingga memberikan dampak positif terhadap psikologis seseorang. Pendekatan arsitektur perilaku membantu dalam mengetahui apa raja stimulus yang dibutuhkan oleh pengunjung dan menciptakan karakter ruang yang dibutuhkan.
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Gaya Arsitektur Minimalis Oleh Pengembang Pada Fasad Perumahan Tingkat Menengah Di Surabaya Timur
Fernando Christian Ricky
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Properti dan arsitektur menjadi sebuah topik yang bisa dibilang tidak tabu bagi seluruh kalangan lapisan masyarakat mulai dari kalangan menengah kebawah hingga keatas. Hal ini bukan lain karena kedua hal tersebut termasuk sebagai salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yaitu “Papan”. Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal.Penelitian ini mempunyai target untuk mempelajari seluruh kegiatan dalam dunia properti dan bisa untuk dikolaborasikan dengan salah satu objek arsitektur yaitu fasad. Fasad sendiri menjadi salah satu bagian penting yang mempengaruhi tampilan dari seluruh bangunan tersebut.
Fasilitas Terapi Fotografi di Taman Dayu
Agus Perdana
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Desain Fasilitas Terapi Fotografi di Taman Dayu ini dirancang setelah melihat tingginya tingkat pengidap depresi di Indonesia khusunya di area Jawa Timur. Masalah desain utama pada proyek ini adalah integrasi antar terapi fotografi (Phototheraphy, Photovoice, dan Therapeutic Photography) yang mem i I i ki kebutuhan psikologi yang berbeda; serta cara mengenalkan pengunjung kepada terapi fotografi yang tergolong baru di Indonesia. Pendekatan desain yang digunakan adalah pendekatan arsitektur psikologi dengan pertimbangan bagaimana arsitektur dapat membantu kegiatan terapi dengan memberikan kesan psikologi yang dibutuhkan oleh terapi. Bangunan yang dirancang pada fasilitas ini meliputi; Area 1obby dan Phototheraphy (Lobby, kantor pengurus, dan bilik-bilik konseling Phototheraphy); Area Photovoice (R. Serbaguna, dan galeri foto therapeutic); dan Area Therapeutic Photography (R. Perpustakaan, kantor pengurus, dan bilik-bilik therapeutic photography). Pendalaman desain yang diambil adalah spasial untuk memaksimalkan kesan ruang yang ingin dicapai di setiap area terapi fotografi. Pendekatan desain yang diambil adalah Architecture Psychology yang merupakan teori arsitektur yang dapat menyadarkan pengaruh signifikan dari lingkungan yang dirancang pada pengalaman dan perilaku manusia dan dapat berkontribusi pada pemahaman tentang keterkaitan antara manusia dan lingkungan yang dirancang dan dipengaruhi manusia. Pendekatan ini dipilih karena bangunan fasilitas ini didesain tidak hanya menampung kegiatan terapi fotografi saja tetapi juga mendukung kegiatan didalamnya dengan memberikan kesan terapi yang dibutuhkan dari segi interior maupun eksterior
RUMAH LANSIA DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA
Wilson Juanata
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar belakang yang melandasi perancangan ini karena ketidakseimbangan antara jumlah Rumah Lansia yang ada dengan jumlah lansia yang terlantar di Yogyakarta. Penataan ruang pada Rumah Lansia juga kurang didasarkan pada permasalahan karakteristik dari lansia. Rumah Lansia di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta dirancang dengan konsep menjadi wadah interaksi sosial sesama lansia yang memberikan kenyamanan dalam berinteraksi. Perancangan desain menggunakan pendekatan perilaku yang meliputi konsep: (1) affordance, untuk menimbulkan suasana yang nyaman layaknya rumah bagi lansia; (2) wayfinding, penataan ruang yang disesuaikan dengan karakter lansia sehingga memudahkan lansia untuk mengidentifikasi ruang.
WISATA EDUKASI DAN KONSERVASI PENYU DI BALI UTARA
Sharon Nathazha Daniel
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Fasilitas Wisata Edukasi dan Konservasi Penyu di Bali utara hadir sebagai potensi wisata yang menunjang pemerataan area wisata di Bali serta menjadi tempat konservasi yang memadahi aktivitas penyu di Bali Utara yang dinilai masih kurang dari segi jumlah dan kelayakan sebagai tempat pelestarian penyu.Fasilitas ini harus memunculkan keunikan sebagai ikon tempat, dengan adanya fungsi konservasi penyu harus lebih memperhatikan interaksi ruang antara penyu dengan manusia sebagai pengunjung. Pembentukan ruang dalam fasilitas di rancang terintegrasi dengan materi edukasi yang ingin di sampaikan mengenai kehidupan penyu, sehingga pengunjung dapat belajar melalui visual dan perasaan ruang. Dalam hal ini metode yang di gunakan dalam perancangan adalah karakter ruang.Pendalaman karakter ruang di terapkan melalui permainan skala besar kecil dalam ruangan, permainan cahaya, serta tekstur material penutup dalam ruangan. Permainan karakter ruang yang di susun beralur memberikan edukasi melalui alur cerita ruang yang merupakan siklus kehidupan penyu