cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
eDimensi Arsitektur Petra
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
eDimensi Arsitektur Petra adalah jurnal mahasiswa Program Studi Teknik Arsitektur.
Arjuna Subject : -
Articles 112 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022" : 112 Documents clear
Galeri Informasi Pariwisata di Mandalika Lombok Davin Ivannaga
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sirkuit MotoGP di Mandalika telah rampung sehingga membuat Mandalika menjadi salah satu objek wisata yang akan banyak dikunjungi. Oleh karena itu, pemerintah mulai meningkatkan zona wisata serta ekonomi dikarenakan masuknya para wisatawan. Masuknya para wisatawan membuat para masyarakat khawatir akan terlupakannya wisata serta budaya lokal. Galeri Informasi Pariwisata di Mandalika Lombok, bertujuan untuk menjawab kekhawatiran para masyarakat, dengan metode pendekatan simbolik, bangunan yang ada dibentuk merepresentasikan Desa mini Mandalika. Di mana setiap bangunan memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda, yang melambangkan keunggulan Mandalika yaitu, budaya, olahraga, alam, dan kuliner Mandalika. Bangunan ini diharapkan mampu memberi informasi tentang kepariwastaaan serta budaya Mandalika kepada
Fasilitas Pelatihan dan Pagelaran Seni Pertunjukan Jawa Timur di Surabaya Bernadette Andrea
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasilitas Pelatihan dan Pagelaran Seni Pertunjukan Jawa Timur di Surabaya merupakan fasilitas yang dirancang untuk mewadahi kegiatan kebudayaan dalam bentuk pelatihan dan pagelaran seni pertunjukan tradisional dimana memudarnya perhatian masyarakat terutama di kota besar seperti Surabaya dan minimnya jumlah gedung yang mewadahi kegiatan pelatihan dan pagelaran kesenian tradisional menjadi latar belakang perancangan fasilitas. Seni pertunjukan Jawa Timur seperti Ludruk, Wayang Topeng, Reog Ponorogo, dan Jekdong membutuhkan kebutuhan ruang yang berbeda sehingga perancangan fasilitas pagelaran menggunakan Teater Black Box sederhana dengan konsep fleksibilitas ruang yang dapat menciptakan banyak alternatif tatanan panggung dan tempat duduk sesuai dengan kebutuhan pagelaran yang akan ditampilkan. Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular dipilih untuk menyuguhkan fasilitas yang menampilkan elemen lokal arsitektur tradisional khas Jawa yaitu Rumah Joglo dengan pemanfaatan teknologi sehingga dapat menjadi sebuah bangunan yang ikonik agar dapat mengembalikan atensi masyarakat pada kesenian tradisional. Konsep Rumah Joglo diterapkan pada konsep desain, gubahan bentuk, rancangan tapak, struktur dan fasad bangunan.
Fasilitas Penelitian dan Budidaya Mikroalga di Teluk Jakarta Marsela Giovani
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasilitas Penelitian dan Budidaya Mikroalga di Teluk Jakarta ditujukan bagi peneliti, pelajar, dan wisatawan sebagai sarana rekreasi dan edukasi untuk memperkenalkan mikroalga sebagai energi terbarukan generasi ketiga. Perancangan dilatarbelakangi oleh pencemaran ekosistem perairan, minimnya penaggulangan ledakan mikroalga, dan meningkatnya tren penelitian. Bertujuan menanggulangi isu dan memanfaatkan potensi sumber daya laut, fasilitas diharapkan dapat menarik wisatawan dan pelajar sebagai wadah bertukar pikiran bagi peneliti maupun masyarakat awam untuk ikut berpartisipasi menjaga potensi alam dan kondisi ekosistem perairan. Permasalahan desain utama adalah bagaimana memenuhi kebutuhan budidaya mikroalga yang ramah lingkungan serta menghubungkan antara kegiatan manusia, arsitektur, dan alam. Sehingga dipilih pendekatan ekologi dan sistem dengan pendalaman pencahayaan alami dan siklus budidaya mikroalga. Hasil perancangan adalah desain ekosentris yang mengintegrasikan proses budidaya mikroalga ke dalam arsitektur sebagai objek penelitian dan edukasi yang menyesuaikan dengan kondisi iklim.
FASILITAS AGROWISATA APEL DI KOTA BATU James Edwin Tanwijaya
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasilitas Agrowisata Apel di Kota Batu ini dilatarbelakangi dengan kecenderungan masyarakat dalam meminati wisata berupa taman hiburan (Jatim Park, Selecta, dan BNS) daripada wisata alam seperti agrowisata yang menyebabkan rendahnya kemajuan wisata alam yang ada di Kota Batu. Oleh karena itu, dengan hadirnya agrowisata apel ini diharapkan mampu menampilkan sisi agrowisata yang memberikan kenyamanan dan ikatan dengan alam sekitar. Agrowisata ini memperkenalkan hubungan antara alam dengan bangunan sehingga manusia yang berada di dalamnya menjadi aman dan nyaman melalui pendekatan biophilic dengan pendalaman karakter ruang. Dilengkapi dengan fasilitas publik antara lain: ruang pameran, restoran, cafétaria, ruang produksi keripik apel, pusat oleh-oleh dan fasilitas penginapan. Proyek ini juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat betapa pentingnya alam sekitar.
Fasilitas Sekolah Musik di Surabaya Julian Owen
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasilitas Sekolah Musik di Surabaya adalah sebuah tempat edukatif yang kontekstual bagi para pemusik dan kaum awam. Sebuah tempat untuk mempelajari mengenai dasar tentang musik dan juga pengasahan kemampuan bermain musik tanpa ada batasan waktu. Sekolah musik di Surabaya hanyalah sekedar tempat kursus yang waktunya terbatas. Masalah desain utama sekolah musik adalah untuk menciptakan sebuah ruang performa pemusik yang terintegrasi dengan fungsi sebagai sekolah, serta dapat menarik minat awam untuk berinteraksi dan belajar tentang musik. Masalah ini kemudian diselesaikan dengan pendekatan perilaku yang fokus pada perilaku pengunjung. Keunikan proyek ini adalah pada integrasi pemusik atau pengguna bangunan yang berbeda-beda sehingga bangunan dapat memenuhi kebutuhan ruang, serta menghubungkan ruang dalam maupun ruang luar melalui elemen transparan, menciptakan interaksi antar individu maupun kelompok. Edukasi musik yang terdiri dari gallery sejarah musik, kelas musik, pelatihan musik, dan juga studio rekam musik untuk belajar musik, berlatih musik, menciptakan musik dan juga menampilkan karya musik.
Fasilitas Konservasi dan Penelitian Bekantan di Mangrove Tarakan Chinthia Angelina Kuanda
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasilitas Konservasi dan Penelitian Bekantan adalah sebuah fasilitas yang mewadahi aktivitas manusia dalam melakukan pemeliharaan dan menelaah bekantan secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kualitas ekosistem. Desain fasilitas ini dilatar belakangi oleh rusaknya ekosistem hutan mangrove di Tarakan, yang berdampak pada menurunnya populasi Bekantan yang merupakan satwa endemik pulau Kalimantan. Fasilitas ini direncanakan terbangun dekat dengan Area Konservasi hutan mangrove di Jalan Sei Sesayap, kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Masalab desain yang diangkat dalam perancangan fasilitas ini berasal dari Lokasi tapak terpilih yang berada diantara dua lingkungan yang berbeda yaitu hutan mangrove dan area aktivitas manusia, sehingga pendekatan yang dipilih adalah pendekatan secara lingkungan dengan Teori Ken Yeang yaitu Ecomimicry. Pendekatan Ecomimicry memunculkan ide konsep desain "Connecting Ecosystem" yang menghubungan fasilitas manusia dan bekantan dengan implementasi ekosistem habitat bekantan pada tapak dan bangunan. Pendalaman yang dipilih merupakan pendalaman struktur yang berfokus kepada kandang pra-lepasliaran bekantan di dalam tapak sebagai masalah utama dalam mewadahi kebutuhan fasilitas konservasi rehabilitasi. Hasil dari pendekatan dan pendalaman ini adalah desain dapat mewadahi aktivitas manusia dan bekantan di dalam tapak dan menjadi area penghubung untuk mendorong terjadinya pembelajaran bagi manusia dan peningkatan kualitas hidup bekantan serta ekosistem asalnya.
Fasilitas Terapi Seni Bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa di Yogyakarta Tifanno Leon Santoso
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan jiwa adalah sindrom polaperilaku individu yang berkaitan dengansuatu gejala penderitaan dan pelemahandidalam satu atau lebih fungsi penting darimanusia, yaitu fungsi psikologis, perilaku,biologis, gangguan tersebut mempengaruhihubungan antara dirinya sendiri dan jugamasyarakat. Yogyakarta masih menjaditempat yang memiliki angka tertinggi dakamorang yang mengalami penyakit gangguanjiwa yang disebut sebagai ODGJ. Kondisi inisangat memprihatinkan karena angka inimerupakan angka tertinggi kedua yangtercatat di Indonesia. Fasilitas Terapi Senibagi Orang dengan Gangguan Jiwa diYogyakarta dirancang dengan tujuan untukmenyembuhkan orang dengan gangguan jiwayang ada di Kawasan Kulon Progo,Yogyakarta. Pendekatan yang digunakandalam perancangan ini adalah pendekatanperilaku yang didalamnya terdapat, biophilicdesign, dimana desain diintegrasikan denganalam untuk mendukung proses penyembuhanmental, psikologis dan fisik dari penderitagangguan jiwa. Ruangan – ruangan yangdidesain baik ruang dalam dan ruang luar,mendukung untuk proses penyembuhan, danjuga untuk menimbulkan rasa nyaman dan amanuntuk membuka diri dan saling bersosialisasi.
MUSEUM SENI KONTEMPORER DI SURABAYA Derian Derian
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Museum Seni Kontemporer di Surabaya bertujuan sebagai tempat edukasi dan rekreasi seni bagi masyarakat Indonesia, terutama Jawa Timur. Saat ini, beberapa tempat edukasi seni di Indonesia memiliki kondisi yang kurang terawat dan atau kurang menanggapi perkembangan seni. Tempat edukasi sekaligus rekreasi seni di Surabaya dapat menjadi sarana bagi masyarakat yang ingin lebih mengenal seni. Masalah dari perancangan bangunan ini adalah bagaimana dapat menciptakan fasilitas museum yang mengedukasi dan rekreasi dengan cara mendorong pengalaman pengguna. Dengan ini pembangunan museum ingin mendorong sequence pada bangunan, dari sistem sirkulasi yang beralur dan juga penataan seni secara kronologis untuk mendorong narasi dan pengalaman pengguna. Bangunan sebagai museum ingin memberikan kesan yang lebih untuk penggunanya, dari itu pendekatan pada bangunan menggunakan teori ‘spatial perception’. Teori ini dipilih karena cocoknya dengan konsep dan fungsi bangunan sebagai tempat seni, dimana teori ini membahas tentang persepsi orang terhadap sebuah ruang ataupun benda, dimana persepsi orang dapat berubah dan akan berbeda jika pengguna memandang sebuah seni atau ruang dalam persepsi, jarak pandang, sudut pandang, pencahayaan, dan kondisi lainnya. Untuk mendukung pengalaman ruang pada bangunan dengan persepsi, bangunan di desain memperhatikan skala, penghawaan dan pencahayaan dan zoning pada bangunan.
Pasar Tradisional di Gunung Kidul Lukas Suryanata
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunung kidul terletak pada bagiantimur DIY dan merupakan daerah dengandominasi perbukitan, goa dan pantai,keistimewaan ini menjadi incaran utama parainvestor untuk mengembangkan perusahaanmereka. tingginya Industri pariwisata di GunungKidul mendongkrak Pendapatan Asli Daerah(PAD) dan memperbesar pemulihan ekonomidari dampak pandemi ini sampai berkali-kalilipat, meskipun banyak membawa dampakpositif dari aspek perekonomian di wilayahnamun perkembangan industri pariwisata diGunung Kidul juga memberi dampak negatif,akibatnya kekuatan ekonomi dikuasi oleh parainvestor, dan masyarkat asli kurang medapatperan dalam kegiatan pariwisata, Sehinggapemilihan project Pasar Tradisional didasaridengan membawa semangat masyarakat asliGunung Kidul yogyakarta, serta mendorongekonomi kreatif bagi masyarakat sekitar, projectini menerapkan konsep one stop service, dimanaberbelanja kebutuhan suatu produk dapatdilakukan dalam 1 tempat atau sekalipemberhentian, sehingga fokus konsep ini padaalur dan zoning serta berdampak padakontuinitas alur pengunjung, konsep inimendukung mekanisme perbelanjaan secarakelompok, pendekatan utilitas dipilih daripermasalahan pada tipologi pasar yaitu kondisiyang kumuh dan kotor serta Utilitas pada pasaradalah salah satu bagian terpenting dalamperencanaan dan perancangan pasar, karenaaktivitas pasar menghasilkan limbah yangberdampak buruk bagi lingkungan.
Resor Hijau di Pantai Mandalika, Lombok Robert Hartono
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain Resor Hijau di Pantai Mandalika, Lombok dilatar belakangi oleh rencana Pemerintah Indonesia untuk memajukan sektor infrastruktur dan pariwisata di Kawasan Mandalika, Lombok dengan membangun dua proyek besar, yaitu Bandara Internasional Lombok dan Sirkuit Internasional Mandalika. Dengan ini dibutuhkannya fasilitas penunjang berupa fasiltas penginapan, yaitu resor. Untuk mengembangkan perekonomian dan memperkenalkan keindahan alam di Mandalika, maka desain ini ditujukan untuk mewadahi aktivitas wisatawan di Kawasan Mandalika. Fasiltas resor ini diusulkan untuk berdiri di atas sebidang tanah luas yang berlokasi di pesisir Pantai Mandalika dan berdektan dengan fasilitas wisata di Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok, Nusa Tenggara Barat 83573. Perancangan ini diharapkan untuk bisa menjadi fasilitas yang dapat memperkenalkan keindahan alam Lombok dan dapat menjadi fasilitas penunjang bagi fasilitas pariwisata di area wisata Mandalika. Untuk mewadahi aktivitas para wisatawan dengan melakukan pendekatan ekologis mengenai biophilic architecture dan pendalaman sequence yang focus terhadap alur sirkulasi bagi penginap resor dan menciptakan alur sirkulasi yang menarik bagi pengguna bangunan sebagai penyelesaian masalah desain. Hasil dari pendekatan dan pendalaman ini adalah desain yang daoat mewadahi kegiatan wisata di Mandalika dan sebagai tempat untuk mengenalkan keindahan alam Lombok.

Page 7 of 12 | Total Record : 112