Articles
112 Documents
Search results for
, issue
"Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022"
:
112 Documents
clear
FASILITAS WISATA EDUKATIF PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK DI KAWASAN ANCOL, JAKARTA UTARA
Richard Winarto
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pencemaran sampah plastik merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup yang sedang marak terjadi khususnya di Kota Jakarta. Berdasarkan data dari TPST Bantar Gebang, Kota Jakarta mengalami masalah overload muatan sampah, dimana komposisi sampah terbesar kedua merupakan plastik dengan persentase sebesar 28%. Isu pencemaran ini disebabkan oleh adanya pertambahan volume sampah plastik akibat pertumbuhan penduduk, perubahan gaya hidup yang meningkatkan konsumsi belanja daring dan perilaku masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan. Perilaku menyimpang tersebut terjadi akibat persepsi buruk masyarakat bahwa sampah plastik merupakan hal sisa yang tidak memiliki nilai guna dan tidak berarti bagi dirinya. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah fasilitas wisata edukatif pengolahan sampah plastik untuk mengurangi sampah plastik sekaligus menyadarkan masyarakat akan nilai guna dari sampah plastik serta dampaknya kepada lingkungan sekitar. Fasilitas ini juga berpotensi menjadi sebuah nodes yang atraktif yang dapat meningkatkan nilai kawasan wisata Ancol. Melalui pendekatan perilaku (ecological approach) dengan konsep affordance dari J. J. Gibson, diharapkan fasilitas wisata edukatif dapat membangkitkan emosi pengunjung sehingga dapat belajar dengan maksimal dan sadar akan dampak serta nilai guna dari sampah plastik. Dengan demikian, diharapkan akan terbentuk pola hidup yang lebih sehat dan sadar lingkungan, khususnya di sekitar tapak.
Fasilitas Relaksasi Alam di Surabaya
Giovellino Marthiens
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Fasilitas Relaksasi Alam di Surabaya merupakan fasilitas yang menyediakan area bagi masyarakat untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan alam dan juga entitas-entitas hidup yang ada di sekitarnya. Kota Surabaya merupakan salah satu dengan angka stres pada penduduknya yang tinggi, hal ini diakibatkan oleh persaingan antar individu di perkotaan yang sangat tinggi dan hal ini dapat berdampak pada efisiensi kinerja penduduk di perkotaan. Penyelesaian permasalahan fasilitas berorientasi terhadap permasalahan stres pada tahap non-kronis(yang dapat diatasi secara tanpa bantuan tenaga ahli). Untuk menciptakan fasilitas yang nyaman dan menenangkan bagi individu maka perancangan desain fasilitas menggunakan desain biophilic. Fasilitas ini dilengkapi dengan berbagai macam kegiatan yang dipilih untuk membantu individu menemukan caranya sendiri yang menurutnya sesuai untuk membantu melepaskan stres ada 4 kegiatan yaitu : bergerak, berinteraksi, beristirahat, bercerita. Dengan mengekspresikan desain dengan lebih berorientasi kepada alam sehingga bentuk-bentuk bangunan juga dibuat seakan-akan merupakan bagian atau tertutup dari alam sehingga individu bisa lebih memfokuskan kegiatannya pada proses penyembuhan stres yang dimilikinya.
Fasilitas Rehabilitasi Mental Anak dan Remaja di Yogyakarta
Jonathan Bryan
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Proses perkembangan anak dipengaruhi olehkesehatan secara fisik maupun mental. Kesehatanmental merupakan salah satu hal yang perludiperhatikan sejak mulai anak-anak. Banyak anakanakdan remaja yang sulit menjalani kehidupansehari-hari, intelektual dan kognitif saat disekolahdibawah rata-rata, sulit mengendalikan emosi, dll.Sehingga, anak-anak dan remaja membutuhkanterapi untuk meningkatkan kesehatan mentalmereka. Fasilitas Rehabilitasi Mental Anak danRemaja di Yogyakarta dirancang menggunakanpendekatan studi perilaku berdasarkan tingkatkeparahan anak. Fasilitas ini bertujuan untukmemfasilitasi terapi rawat jalan dengan tiga jenisterapi yaitu psikofarmakologi, psikoterapi danpsikososial. Fasilitas ini berfungsi sebagai tempattujuan terapi sekaligus terdapat taman sensomotorik,art therapy dan playground untuk terapifisik. Dengan konsep healing space, memfasilitasikebutuhan anak-anak dan remaja yang mengalamigangguan mental berdasarkan PPDGJ-3.
Fasilitas Rehabilitasi Bagi Penyandang Ketergantungan di Kota Batu
Dimitrij Ardian Tama
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kasus penyalahgunaan NAPZA di Jawa Timur menempati urutan kedua terbanyak se Indonesia. Namun fasilitas yang menangani korban penyalahgunaan NAPZA saat ini minim, bahkan penanganan dalam aspek psikologis masih kurang. Kondisi ini yang menjadi latar belakang proyek Tugas Akhir dengan judul Fasilitas Rehabilitasi Bagi Penyandang Ketergantungan Napza di Kota Batu. Fasilitas ini ditujukan untuk masyarakat usia dewasa muda (18-28 tahun) yang mengalami ketergantungan NAPZA untuk memulihkan pengaruh NAPZA baik secara fisik maupun psikologi mereka.Fasilitas Rehabilitasi Bagi Penyandang Ketergantungan Napza di Kota Batu, meliputi fasilitas medis, fasilitas hunian bagi residen dan staff, ruang kelas, ruang terapi bagi pasien, ruang workshop, ruang bakat minat, kantor pengelola, ruang penerima tamu, dan aula serbaguna. Pendekatan desain menggunakan pendekatan arsitektur perilaku, yaitu dilakukan dengan memahami karakter dan kebutuhan pasien yang mengalami ketergantungan akibat NAPZA agar dapat membantu dalam membuat rancangan yang kontekstual.Fasilitas hunian dirancang untuk pasien rawat inap dengan kamar dan fasilitas yang menyesuaikan dengan kecenderungan perilaku pasien yang membutuhkan interaksi sosial sesama pasien. Fasilitas terapi disesuaikan dengan kecenderungan perilaku, kebutuhan, kelompok usia dan respon pasien ketergantungan NAPZA selama menjalani kegiatan rehabilitasi. Fasilitas rehabilitasi ini menggunakan konsep therapeutic community dengan suasana yang informal sehingga pasien tidak merasa tertekan dan terisolasi.Penerapan pendekatan arsitektur perilaku dengan konsep therapeutic community dalam metode penyembuhannya ini membuat desain Fasilitas Rehabilitasi Bagi Penyandang Ketergantungan Napza di Kota Batu secara arsitektur akan membantu proses rehabilitasi ketergantungan NAPZA agar dapat kembali dan berfungsi kembali di masyarakat.
Fasilitas Meditasi Penderita Stres di Jakarta
Titi Wiliana
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Fasilitas Meditasi Penderita Stres di Jakartamerupakan fasilitas yang dibuat untuk mewadahipenduduk Jakarta yang mengalami stres, danmeditasi ini sendiri ini dipilih karena secarapenelitian terbukti dapat membantu mengurangistres dan membantu meningkatkan fokus. Hal inididasari dengan semakin meningkatnya jumlahorang yang mengalami stress di Jakarta. Masalahdesain yang ditemukan adalah bagaimana caramewadahi kegiatan meditasi dengan menjagasirkulasi/sequence agar suasana yang dinikmatidengan indera saat melalui spatial experience dapattercipta. Dipilihlah pendekatan perilaku yaitupendalaman sequence melalui sensory dipilih.Pendekatan ini dipilih untuk memperhatikan setiaprangkaian pengalaman dapat diterima olehpengunjung menggunakan indera mereka, sehinggadapat membantu memberikan relaksasi, fokus, danmengontrol emosi mereka. Adanya “alam”,pengunjung dibantu diberikan ketenangan, yangdiketahui memang berpengaruh besar padapenduduk Jakarta yang mayoritas melihat gedungtinggi di sekitar mereka. Penggunaan material yangbersifat alami, adanya elemen air dan vegetasi, sertapermainan cahaya dapat membantu menstimulasiindera dan memberikan sensasi relaksasi.
Fasilitas Kantor Startup Bagi Millenial di Kota Surabaya
Richard Christian Soedjono
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Fasilitas Kantor Startup Bagi Millenial di Kota Surabaya merupakan fasilitas yang dapat mewadahi aktivitas bisnis para pekerja Startup yang didominasi oleh para generasi millenial. Karakteristik generasi millenial yang cenderung fleksibel dalam segala hal membuat batasan antara aktivitas bekerja dan aktivitas lainnya semakin memudar, sehingga kantor dengan sistem konvensional sudah tidak lagi sesuai dengan perilaku millenial dalam menjalankan bisnis Startup. Perancangan proyek ini memiliki tujuan untuk menghadirkan program kantor dengan konsep yang sesuai bagi para millenial dalam menjalankan bisnis Startup di era digital saat ini. Oleh Karena itu, untuk mendapatkan hasil yang sesuai perancangan ini menggunakan Pendekatan Perilaku dimana desain akan terfokus pada bagaimana perilaku serta karakteristik millenial dapat menciptakan lingkungan kerja yang interaktif, fleksibel dan kolaboratif yang mendukung performa produktivitas saat berada di area kantor. Dengan hadirnya fasilitas ini, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para generasi millenial dalam berwirausaha melalui bisnis Startup dan menambah akomodasi untuk mendukung kegiatan berbisnis dan berniaga di Kota Surabaya
Hotel Resor di Sumenep
Eliapo Anwira Goena
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Hotel Resor di Sumenep merupakan fasilitas hotel yang menghadirkan suasana alam di dalam bangunan sehingga memberikan pengalaman kepada para wisatawan yang berkunjung. Desain hotel ini membawa suasana lingkungan tepi pantai. Fasilitas ini mewadahi para wisatawan dan para pecinta alam untuk berkunjung di pulau pulau kecil sekitar Sumenep. Hotel Resor ini diharapkan dapat mengembangkan ekonomi dan menjadi pusat wisata, serta mendesain resor yang ramah lingkungan sehingga tidak merusak alam sekitar pantai. Metode pendekatan yang dipilih pada perancangan adalah sains dengan menggunakan teori Ekologi dari Heinz Frick. Dimana adanya hubungan antara manusia dengan alam sekitar dengan cara menghadirkan alam di dalam bangunan yaitu penyesuaian dengan lingkungan setempat, menghemat energi dan sumber energi, memelihara tanah, air dan udara serta menggunakan material lokal dan terbaharukan. Pendalaman yang dipilih adalah energi dengan pengolahan air hujan dan karakter ruang ekologis.
Rumah Susun Adaptif dan Rekreatif bagi Kampung Nelayan Sukolilo di Surabaya
Ivan Liem Surjono
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Rumah Susun Adaptif dan Rekreatif merupakan desain perancangan untuk kampung nelayan Sukolilo di Surabaya. Fasilitas ini memiliki 2 funsgi utama yaitu permukiman rumah susun dan fasilitas umum berupa rekreasi pada bagian belakang dari lahan. Hal tersebut dilatar belakangi oleh kondisi permukiman kumuh akibat dari pertumbuhan penduduk yang terus meningkat namun kapasitas lahan tidak dapat menyeimbangi dan juga lokasi lahan yang berada di tepi pantai termasuk kawasan strategis ekonomi yang menjadi daya tarik wisatawan. Upaya pembaharuan ini memerlukan beberapa faktor pendukung antara lain: pola tatanan rumah susun, aktifitas sehari-hari, pola perilaku, dan kebiasaan & gaya hidup.Pendekatan morfologi diperlukan sebagai respon desain perancangan untuk menyesuaikan dengan kebiasaan hidup penduduk nelayan eksisting dan untuk mengelolah pola eksisting figure ground. Kemudian, pendalaman karakter ruang dipilih untuk mengintegrasikan material yang sudah ada dan banyak disekitar lahan untuk dimanfaatkan dengan menekankan aspek adaptif dan fleksibilitas di dalam sebuah unit hunian. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya rumah susun ini dapat mengoptimalkan lahan yang sudah ada tanpa menghilangkan kebiasaan mereka sehingga dapat melakukan aktivitas tanpa ada batasan.
Fasilitas Pengembangan dan Budidaya Jamur di Tangerang
Roland Jiraldy
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Peningkatan krisis makanan sudah mcnjadi perbincangan yang ada dari tahun ke tahun olch seluruh dunia. Namur', hal itu tetap kurang menjadi perltatian. Bcrangkat dart persoalan tersebut, muncul gagasan mengenai perlunya sebuali tempat budidaya serta pengolahan jamur dikarcnakan jarnur mcrupakan sumbcr bahan pangan barn yang murah dan efektif cepat scrta mudah diolab. Tujuan Fasilitas Pengembangan dan Budidaya Jamur yang berlokasi di Tangerang ini adalah karena jamur sendin mcmiliki karakter tumbuh yang sangat bersahabat dengan iklim di Indonesia. Metode yang digunakan yaitu dengan pendekatan iklim. Metode ini dipilih dan diaplikasikan agar bangunan dapat mcnjadi wadah untuk jamur tumbult sarna scperti yang ada di alarnnya. Hasil yang diperolelt yaitu desain dengan pendalarnan saints bangunan yang dapat dilihat dari bcbcrapa aspek sepcni kebutuhan Man air dan cahaya, perninimart cahaya yang masuk serta pengambilan air hujan scbagai sumbcr air mcnjadi perhatian utama dalam pendalarnan desain.
Fasilitas Rekreasi Penggemar K-Pop di Surabaya
Stefanus Putra Singjaya
eDimensi Arsitektur Petra Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Korean-Pop atau yang lebih dikenaldengan istilah K-Pop merupakan genre musikyang berasal dari Korea Selatan dan jugamerupakan bagian dari budaya Korea Selatansendiri. Dengan munculnya layanan jejaringsosial online dan acara TV Korea Selatan,penyebaran hiburan K-Pop yang dikenal sebagaiKorean Wave menjadi semakin pesat. Hampirseluruh remaja di Indonesia, baik lelaki maupunwanita, terutama di Surabaya sangat menyukaibudaya K-Pop. Mereka sangat mengidolakan“idola”nya, sehingga secara tidak langsungmereka mulai mengikuti gaya idolanya tersebut.Di Indonesia, terlebih di Surabaya, banyak sekaliremaja yang menyanyi dan melakukan dancecover. Banyak remaja melakukan dance cover ditaman kota, mall atau communal space lainnya.Dance cover memerlukan sound speaker yangkencang untuk memutar lagu, hal ini yangmenjadi permasalahan, dimana kegiatan ini bisamengganggu pengunjung mall, taman dancommunal space lain karena kebisingannya.Dengan ini, dibutuhkan suatu wadah untukmewadahi kegiatan K-Pop yang menjadikegemaran remaja masa kini. Bangunandirancang dengan pendekatan arsitektur simbolikyang merepresentasikan kemajuan dankemodernan remaja serta pengolahan spasial untukmemberikan pengalaman ruang yang baru, unik danberbeda kepada pengunjung.