cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
eDimensi Arsitektur Petra
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
eDimensi Arsitektur Petra adalah jurnal mahasiswa Program Studi Teknik Arsitektur.
Arjuna Subject : -
Articles 120 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018" : 120 Documents clear
Fasilitas Eduwisata Kopi di Bali adalah fasilitas yang mewadahi kegiatan edukasi mengenai kopi secara informal untuk menambah pengetahuan mengenai sejarah, pengetahuan, manfaat, dan lain-lain yang terkait mengenai kopi. Pulau Bali merupakan satu dari tujuan wisata di Indonesia yang memiliki jumlah wisatawan yang tinggi baik dari wisatawan asing dan lokal, sekaligus menjadi tempat asal dari Kopi Bali yang lebih spesifiknya terletak di Kintamani. Fasilitas Eduwisata Kopi di Bali akan menjadi salah Nathalia Fransisca Sumarto
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1520.008 KB)

Abstract

Fasilitas Eduwisata Kopi di Bali adalah fasilitas yangmewadahi kegiatan edukasi mengenai kopi secara informaluntuk menambah pengetahuan mengenai sejarah,pengetahuan, manfaat, dan lain-lain yang terkait mengenaikopi. Pulau Bali merupakan satu dari tujuan wisata diIndonesia yang memiliki jumlah wisatawan yang tinggi baikdari wisatawan asing dan lokal, sekaligus menjadi tempatasal dari Kopi Bali yang lebih spesifiknya terletak diKintamani. Fasilitas Eduwisata Kopi di Bali akan menjadisalah satu tujuan wisata di Kintamani yang bersifat rekreatifdan edukatif. Fasilitas ini akan dilengkapi fasilitas publik,yaitu galeri, workshop, café dan toko suvenir. Pendekatansimbolik digunakan untuk mengekspresikan bentukanmimesis dari biji kopi.
Galeri dan Taman Florikultura di Batu Jennifer Michelle Michelle
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1708.476 KB)

Abstract

Proyek Galeri dan Taman Florikultura di Batumerupakan fasilitas yang berfungsi untuk menampilkansegala macam bunga dan tanaman hias yangdikembangbiakkan dan disusun dalam suatu bangunanuntuk menampilkan nilai estetika dari tanaman hiasflorikultura sehingga dapat menciptakan ruang hijau yangasri dan indah serta menjadi tujuan wisata edukasional bagipara wisatawan. Kota Batu merupakan kota yang dikenaldengan tempat wisata yang sering dikunjungi baik olehwisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Selainitu, lokasi Kota Batu yang terletak di pegununganmenjadikannya sebagai daerah dengan iklim yang sejuk dantanahnya yang subur. Sehingga pertanian dan pariwisatamenjadi pusat perekonomian Kota Batu. Galeri dan TamanFlorikultura di Batu ini dapat menjadi salah satu fasilitasrekreatif dan edukatif yang ikonik di Kota Batu. Galeri iniakan terbagi menjadi tiga fasilitas utama, yaitu budidayatanaman bersuhu tinggi, tanaman air, dan tanaman bersuhurendah. Fasilitas tersebut dilengkapi juga dengan cafe danpujasera. Pendekatan yang digunakan adalah simbolik agardapat mengekspresikan ciri khas dari tanaman hias atauflorikultura terhadap pengunjung. Struktur yang membentukdan menopang bangunan dijadikan sebagai pendalamanagar menunjang ekspresi bangunan dan kebutuhanbudidaya tanaman hias.
Pusat Kebudayaan Korea di Surabaya Maria Aulia Wijaya
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1468.95 KB)

Abstract

Pusat Kebudayaan Korea ini dilatarbelakangi oleh perkembangan kebudayaan Korea di Surabaya yang tidak disertai dengan adanya fasilitas yang memadai untuk belajar dan bertukar budaya dengan kebudayaan Korea. Di era perkembangan teknologi ini, informasi mengenai budaya Korea hanya tersedia melalui televisi dan internet. Di samping itu, penduduk Korea di Surabaya juga tidak memiliki wadah untuk berkumpul. Dengan demikian, masalah desain yang utama adalah bagaimana menyediakan fasilitas untuk belajar budaya Korea yang menyenangkan dan nyaman bagi pengunjung. Sedangkan untuk masalah desain khusus adalah bagaimana desain dapat mencerminkan budaya Korea dengan nilai konfusius yang melandasi kebudayaannya.Dalam mendesain pusat kebudayaan ini, pendekatan desain yang digunakan adalah pendekatan simbolik dengan mengaplikasikan elemen Yin dan Yang pada bendera nasional Korea Selatan sebagai inspirasi desain. Ekspresi dualisme dan interlocking dari Yin dan Yang diterapkan pada bentukan bangunan, penataan massa, zoning, dan ruang luar. Pendalaman karakter ruang dipilih untuk mengekspresikan perbedaan desain yang kontras dari massa Yin dan massa Yang.
Fasilitas Musik Kontemporer di Banjarmasin Yoshua Pangestu Pangestu
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1842.817 KB)

Abstract

Musik kontemporer telah berkembang dan membawadampak besar bagi masyarakat, khususnya bagi anakmuda. Ketertarikan untuk mempelajari musikkontemporer dan instrumennya sedang meningkat disetiap daerah seperti di Banjarmasin. Saat ini anakmuda di Banjarmasin menunjukan ketertarikannyadalam konser dan penampilan musik kontemporer danselalu mencari kesempatan untuk berinteraksi denganmusisi dan mempelajari bagaimana caranya untukmenguasai alat musik. Bagaimanapun, gedung konserdan fasilitas pendidikan untuk mempelajari musikkontemporer belum tersedia di Banjarmasin. Olehkarena itu, sangat penting untuk merancang fasilitaskonser yang juga menyediakan fasilitas edukasi untukmusik kontemporer di Banjarmasin sehinggamembantu anak muda dan musisi bisamengekspresikan ketertarikannya dalam musikkontemporer. Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini,saya mengusulkan konsep desain untuk fasilitas musikkontemporer yang terdiri dari gedung konser danfasilitas edukasi.Dalam proses perancangan, pendekatandesain simbolik digunakan untuk mewujudkankemampuan adaptasi terhadap perubahan sebagaiupaya untuk mengekspresikan salah satu dari artikontemporer. Gedung konser menyediakan 871 tempatduduk dengan fasilitas pendukung seperti hall, loungedan cafe. Sedangkan pada fasilitas edukasi, yang akandibangung terpisah dengan gedung konser, terdiri darikelas untuk mempelajari alat musik seperti gitar, drum,piano, dan juga kelas untuk latihan vokal, hall untukmusic workshop dan masterclass. Untuk memastikanfasilitas-fasilitas layak digunakan untuk musik, areadengan elemen-elemen akustik didesain dan dihitungdalam proses perancangan.
Fasilitas Wisata Biota Laut di Surabaya Risca Siswanto Siswanto
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1736.491 KB)

Abstract

Fasilitas Wisata Biota Laut di Surabaya merupakan fasilitas publik yang bersifat rekreatif yang mengangkat tema kehidupan biota laut di bawah laut agar dapat lebih mengedukasi masyarakat umum mengenai pentingnya menjaga kelestarian biota laut yang Indonesia miliki. Konsep yang diangkat adalah menggiring pengunjung untuk merasakan seperti masuk ke dalam laut agar pengunjung dapat merasakan dan memahami karakter dari tiap zona di dalam laut. Dengan masalah desain menggiring pengunjung dari setiap titik zona, ditambah dengan kebutuhan akan sistem penyediaan air laut untuk biota maupun sistem pengelolaan kehidupan sehari-hari biota, maka pendekatan sistem sirkulasi dengan pendalaman sistem utilitas penyediaan air laut dipilih untuk dapat memenuhi konsep dan masalah / kebutuhan tersebut. Fasilitas ini didirikan di area wisata Kenjeran Park agar dapat lebih sesuai dengan konsep bawah lautnya dan dapat menjadi daya tarik wisata yang baru dan belum pernah ada sebelumnya di Surabaya. Keberadaan fasilitas ini diharapkan dapat lebih mengedukasi masyarakat umum dengan cara yang menarik dan menyenangkan sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dipahami. Sehingga kedepannya masyarakat dapat lebih peduli dengan kelestarian biota di bawah laut Indonesia.
Fasilitas Diagnostik dan Terapi Jiwa di Surabaya Frandy Radya Tanoto
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.434 KB)

Abstract

Latar Belakang Desain Fasilitas Diagnostik danTerapi Jiwa ini kurang memadainya fasilitas terapi jiwayang ada di surabaya , masalah utama adalahmenciptakan tempat terapi yang dapat mewadahistadium/kondisi mulai dari tipe co-operative , semidepresseddan depressed dalam satu ruang rancang .Selain itu, untuk merespon tapak, proyek ini jugamengangkat masalah desain khusus yakni pembagianzoning ruang terapi yang harus disesuaikan dengankarakteristik dari tiap-tiap pasien yang ada. Pendekatandesain yang digunakan adalah pendekatan Perilakudengan menggunakan prinsip Teritori ( suatu polatingkah laku yang ada hubungannya dengankepemilikan oleh seseorang atau kelompok atassebuah tempat atau lokasi). Metode yang diterapkanpada fasilitas diagnostic dan terapi jiwa ini adalahHealing Environment merupakan suatu . desainlingkungan terapi yang dirancang untuk membantuproses pemulihan pasien secara psikologis.Keunikan proyek ini ada pada pembagian zoningyang memperhatikan beberapa aspek penting yaituruang terapi dalam ruangan dan juga luar ruangan, unitkamar inap dari tiap kategori pasien dan ruang interaksiyang dapat digunakan oleh pasien.
Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Kristen di Surabaya Felicia Nathania Nathania
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1624.684 KB)

Abstract

Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Kristen di Surabaya merupakan fasilitas pendidikan formal yang mewadahi siswa TK dan SD yang menggunakan basis kurikulum nasional dengan kombinasi prinsip metode pembelajaran dari teori Multiple Intelligences; serta menerapkan pelajaran Character Building sebagai dasar kurikulum Kristiani. Sekolah ini memberikan wadah bagi anak-anak untuk bertumbuh dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki tiap pribadi baik secara fisik, kognitif, emosi, sosial dan spiritual.Proyek ini juga memperkenalkan metode Multiple Intelligences kepada masyarakat di Surabaya bahwa tiap kecerdasan memiliki cara belajar yang berbeda. Metode ini memiliki prinsip pembelajaran yang berpusat pada tiap kecerdasan anak supaya anak mempunyai lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar anak.Pendekatan perilaku digunakan untuk memahami kebutuhan dan keunikan karakter anak TK maupun SD sebagai pengguna utama yang mempengaruhi zona ruang, suasana ruang, sirkulasi dan bentuk bangunan. Pendalaman desain diterapkan pada karakter beberapa ruang untuk mewujudkan suasana ruang yang mendukung proses pembelajaran.
Pusat Pelatihan Bulutangkis di Surabaya Vito Kosasih Kosasih
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.013 KB)

Abstract

Pusat pelatihan bulutangkis di Surabaya merupakan sebuah fasilitas olahraga yang difungsikan untuk menjadi tempat pelatihan bulutangkis bagi warga Jawa Timur dan sekitarnya. Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga paling berprestasi di Indonesia.Pusat pelatihan ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang seperti kantin, taman, asrama, area kebugaran, dan klinik. Untuk menjaga keaamanan, diberikan 4 buah tangga darurat berdasarkan perhitungan keamanan dan pertimbangan adanya 2 gedung asrama. Pendekatan system spasial dan sirkulasi dipilih untuk dapat menjaga keamanan pengguna fasilitas tersebut serta mampu mengintegrasikan fungsi tiap-tiap ruang dengan baik dan efisien, oleh karena itu pendalaman struktur dipilih agar mampu mewujudkan hal tersebut.
Panti Asuhan di Surabaya Yohana Eniette Tarigan
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2611.445 KB)

Abstract

Panti Asuhan di Surabaya merupakanbangunan yang dirancang sebagai wadahpenampungan untuk anak-anak Yatim Piatu danterlantar di Surabaya yang berusia 4 tahun hingga18 tahun. Di dalam Panti Asuhan ini nantinya anakanakakan memperoleh pendidikan, pembinaandan pemenuhan kebutuhan pokok sehingga dapatmeningkatkan kesejahteraan hidup generasipenerus bangsa.Rumusan Masalah yang diangkat dalamdesain ini ialah Bagaimana menciptkakan desainbangunan yang mampu menstimulasiperkembangan anak sehingga anak mampuberinteraksi dengan lingkungannya. Untukmenjawab permasalahan desain ini,Penulismenggunakan Pendekatan Perilaku denganmemperhatikan karakter dan kebutuhan anakperempuan dan laki-laki berusia 4 tahun hingga 18tahun. Konsep desain yang diusung dalamperancangan ini yaitu menciptakan ruang-ruangkomunal untuk berinteraksi sehingga dapatmeningkatkan perkembangan anak.
Gedung Seni Pertunjukan Di Surabaya Monalisa Soetrisno Soetrisno
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1380.181 KB)

Abstract

Desain gedung seni pertunjukan di Surabaya ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di Indonesia, khususnya Surabaya terhadap keberagaman dan kekayaan seni yang miliki oleh negara Indonesia ini sendiri. Tujuan perancangan gedung seni pertunjukan di Surabaya adalah untuk menyediakan wadah pengembangan seni kebudayaan Indonesia khususnya dalam seni teater. Fasilitas yang diwadahi dalam gedung seni pertunjukan ini antara lain, fasilitas pertunjukan, fasilitas galeri, dan fasilitas pelatihan. Pendekatan yang dipilih dalam perancangan ini adalah pendekatan simbolik intangibel dengan konsep antagonis dan protagonis dalam peran seni pertunjukan. Selain itu karena bangunan merupakan gedung pertunjukan sehingga akustik ruang merupakan permasalahan utama desain sehingga dipilih pendalaman akustik untuk menyelesaikan permasalahan desain.

Page 5 of 12 | Total Record : 120