Articles
120 Documents
Search results for
, issue
"Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018"
:
120 Documents
clear
Panti Asuhan Anak dan Remaja Di Sidoarjo
Aprilia Rendra Putri
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1393.46 KB)
Panti Asuhan Anak dan Remaja di Sidoarjo merupakanfasilitas hunian untuk menampung anak hingga remajaterlantar dengan alasan orang tua tidak mampu secaraekonomi atau tidak bertanggung jawab, serta menerimapenitipan anak bila orang tuanya sedang bekerja. KabupatenSidoarjo memiliki 20 panti asuhan, namun hanya 2 yangberbasis Kristiani yang jaraknya lebih dari 15km dari Sidoarjokota. Hal ini menyebabkan kurangnya hunian yang berbasisKristiani untuk anak-anak terlantar di Sidoarjo. Panti AsuhanAnak dan Remaja di Sidoarjo ini menjadi satu-satunya pantiasuhan yang berbasis Kristiani di Sidoarjo kota. Fasilitas iniakan dilengkapi fasilitas penerima, edukasi, ruangserbaguna, ruang doa, serta hunian untuk pengasuh dananak yatim piatu. Pendekatan perilaku digunakan untukmenjawab kebutuhan anak yatim piatu, khususnya yangberagama Kristen. Pembagian tempat tinggal bagi anak pantijuga diatur sedemikian rupa untuk mendapatkan suasanakekeluargaan dalam panti asuhan.
Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Buddha di Denpasar, Bali
Dwiki Pradipta Sinarta
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (374.865 KB)
Desain Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar diDenpasar, Bali ini didasari oleh pemikiran kondisi infrastruktursekolah yang ada saat ini yang kurang memadai dan jugabelum adanya fasilitas khusus bagi umat yang beragamaBuddha, sehingga masalah desain utama adalah bagaimanamenciptakan sekolah yang sesuai dengan standar yang telahditetapkan pemerintah dengan tambahan fasilitas bagi umatberagama Buddha. Selain itu, untuk merespon kegiatan yangada, proyek ini memberikan ruang terbuka hijau yang cukupbesar sehingga pengguna dapat bermain dengan leluasa dikawasan sekolah ini. Pendekatan Semiotik dipilih untukmenciptakan kawasan pendidikan dasar yang memiliki nilaiagama Buddha.Keunikan proyek ini ada pada zoning pada setiapbangunannya. Setiap bangunan memiliki fungsi yangberbeda dan juga pengguna yang berbeda juga, tetapiterdapat satu bangunan yang dimana menjadi tempatberkumpulnya segala perbedaan tersebut seperti ajarandalam Agama Buddha dimana Sang Buddha menjadi gurudari semua makhluk baik dewa dan manusia. Bangunantersebut menjadi pusat yang mengikat setiap bangunan yangada. Setiap bangunan Taman Kanak-kanak dan juga SekolahDasar memiliki drop off sendiri sehingga memudahkan bagiorang tua dalam mengantarkan anaknya. Pembagian parkirantara guru dan juga orang tua murid memudahkan dalampengaturan sirkulasi dan pembagian parkir kendaraan.
Museum Transportasi Darat di Surabaya
Alex Wiarta Wiarta
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (816.369 KB)
Museum Transportasi Darat di Surabayamerupakan proyek yang bertujuan untukmengedukasi masyarakat Surabaya khususnya danIndonesia pada umumnya mengenai pengetahuanumum tentang transportasi darat yang meliputisistem penggerak, standar keselamatan, dan caraperawatan alat Transportasi Darat. Proyek inisecara khusus mengangkat tema roda gigi danmedan magnet sebagai ciri khas dariperkembangan teknologi transportasi darat.Pendekatan desain yang dipakai adalahpendekatan simbolik metaphor yang menampilkanbaik roda gigi dan medan magnet dalam ekspresibangunan museum. Pendalaman desain yangdigunakan adalah Pendalaman Karakter Ruangdengan tujuan untuk mengedukasi aktif masyarakatdengan menaiki alat transportasi dalam suasanayang menyenangkan. Hal ini juga didukung olehpemilihan material dan warna furnitur, sertaperalatan elektronik lainya dalam pengolahan ruangdalam (interior) Museum.
Fasilitas Pelatihan Keterampilan Terpadu untuk Penyandang Autisme di Surabaya
Angela Angela Angela
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1125.846 KB)
Fasilitas Pelatihan Keterampilan Terpadu untuk Penyandang Autisme merupakan sebuah fasilitas pelatihan keterampilan bagi para penyandang autisme yang dirasa telah siap untuk terjun ke masyarakat, untuk melatih keterampilan berdasarkan bidang profesi yang diminati, sebagai bentuk simulasi dalam menjalani dunia pekerjaan di masa yang akan datang. Proyek ini dirancang dengan kesadaran bahwa ada kebutuhan akan tempat transisi bagi penyandang autisme yang telah selesai menjalani sekolah atau terapi, yang akan membantu mereka terjun ke dunia pekerjaan.Masalah desain yang diangkat dalam proyek ini adalah bagaimana merancang suatu kawasan arsitektur dengan ruang yang dapat mengakomodasi kebutuhan penyandang autisme saat terjadi overstimulasi ketika melakukan interaksi, serta mampu mewadahi berbagai macam aktivitas dengan kualitas sensorik yang berbeda-beda bagi penyandang autisme. Fasilitas ini terdiri dari 3 massa utama yaitu: fasilitas pelatihan keterampilan terkait masyarakat, fasilitas pelatihan keterampilan khusus, serta fasilitas pelatihan keterampilan olahraga. Pendekatan perilaku digunakan untuk membantu proses perancangan.
Hotel Bisnis Bintang Lima di Surabaya
Eric Richardo Chowandy
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (763.1 KB)
Desain Hotel Bisnis Bintang Lima di Surabaya ini merupakanrespon desain untuk menjawab kebutuhan perkembangankepariwisataan Kota Surabaya. Dengan menciptakan sebuahtower Hotel berkonsep bisnis dengan kualitas bintang lima,muncul sebuah masalah desain yaitu bagaimana hoteltersebut dapat menampilkan kualitas bintang limanya secaratampilan arsitektur yang dipadukan dengan sistem bangunanyang baik seperti utilitas yang rapi dan sirkulasi penggunayang terasa privat. Ketinggian bangunan tersebutpun jugamenciptakan permasalah struktur untuk diselesaikan. Selainitu, desain hotel ini merespon lingkungan sekitarnya yangmerupakan salah satu kompleks bisnis dan retail terbesardan cepat berkembang di Surabaya, Sehingga bangunan inijuga semestinya dapat berfungsi sebagai pusat kegiatanbisnis. Pendekatan yang digunakan adalah simbolis denganteori metafora untuk menggambarkan kegiatan negosiasi.Sedangkan pendalaman struktur digunakan untukmenciptakan tampilan bangunan yang unik dan mewah sertamenyelesaikan masalah struktur pada bangunan tinggi.Yang menjadi keunikan bangunan ini merupakan sistemstrukturnya yang tidak dimiliki oleh bangunan lain diSurabaya, yaitu struktur diagrid. Selain itu, fasilitas yangdimiliki juga di desain agar mengungguli hotel bintang limalainnya secara kualitas. Desain hotel merupakan komposisidua bangunan bertingkat tinggi diatas dua massa podiumterpisah yang berfungsi untuk fasilitas hotel, retail dankonvensi.
Fasilitas Pendidikan dan Pengembangan Diri di Surabaya
Dailywin Dailywin Dailywin
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2019.193 KB)
Fasilitas Pendidikan dan Pengembangan Diri di Surabaya, merupakan fasilitas pendidikan yang bertujuan membantu individu menjadi pribadi yang lebih baik di area kepemimpinannya dan menjadi wadah bagi individu untuk dapat mengekspresikan dirinya. Fasilitas ini menggunakan kurikulum dari “John Robert Power’s” yang mengajarkan tentang pengembangan diri. Dimana murid dididik untuk mengenal pribadinya dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan materi-materi pengembangan diri dan komunikasi.Fasilitas ini juga akan di lengkapi dengan fasilitas penunjang, yaitu gym, kolam renang, beauty area, perpustakaan, dan auditorium.Pendekatan simbolik digunakan untuk mengekspresikan proses anak muda yang tidak tahu tujuan hidupnya menjadi seorang pemimpin yang memiliki visi yang jauh ke depan. Pendalaman karakter ruang pada beberapa ruangan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran.
Rumah Susun di Jember
Ishak Tedjowidjojo Tedjowidjojo
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2043.369 KB)
Rumah Susun di Jember merupakan fasilitas rumah susun bagi masyarakat Kota Jember yang memiliki tingkat pendapatan ekonomi rendah. Pemilihan site didasarkan pada luas kumuh terbesar yang terdapat di daerah Jember Kidul. Site yang dipilih terletak di samping Kali Jompo yang termasuk dalam kawasan Jember Kidul. Rumah Susun ini didesain dengan menggunakan pendekatan perilaku yang disesuaikan dengan kebiasaan dan prilaku warga kampung setempat. Hal ini didasarkan pada kebiasaan warga kampung yang tidak mudah untuk diubah, sehingga desain bangunan harus disesuaikan dengan kebutuhan calon penghuni tersebut. Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada bangunan rumah susun ini juga didasarkan pada kebutuhan penghuni, serta memilliki fasilitas-fasilitas yang dapat memunculkan ciri khas tersendiri dari kampung tersebut, serta membedakan bangunan rumah susun ini dengan rumah susun yang lain. Ruang dalam didesain dengan konsep fleksibel, yang disesuaikan dengan sifat ruang di kampung yang berubah-ubah, disesuiakan dengan kebutuhan dan kegiatan warga saat itu. Di setiap lantai bangunan juga terdapat ruang komunal yang dapat dijadikan sebagai ruang untuk berkumpul, bersantai, dan kegiatan penghuni sehari-hari lainnya.
Gereja Pantekosta Tabernakel di Surabaya
Daniel Christ Hariyono
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (933.112 KB)
Desain Gereja Pantekosta Tabernakel di Surabaya ini didasari oleh pemikiran pada masa kini masih banyak gereja Protestan yang kurang memperhatikan elemen-elemen pembentuk fisik gereja yang dapat menunjukkan citra bangunan gereja, sehingga masalah desain utama adalah bagaimana menampilkan identitas gereja atau ciri khas gereja agar lebih ekspresif dan komunikatif dan juga menimbulkan suasana religius pengguna pada saat berada di dalam bangunan. Pendekatan desain yang digunakan adalah Simbolik dengan penekanan yaitu Simbolik Metafora. Kemudian, pendalaman struktur dipilih untuk mencermati penyelesaian struktur pada bentukan yang organik serta penyelesaian konstruksi bangunan secara keseluruhan.Keunikan proyek ini ada pada bentukan bangunannya, dimana konsep Tabernakel (rumah Allah) menjadi dasar dalam pembentukan bangunan ini, sesuai dengan denominasi Gereja Pantekosta Tabernakel. Dengan desain Simbolik Metafora, mengambil bentukan tangan Tuhan yang melindungi sehingga bentukan berbentuk oval dengan tutupan kubah. Sehingga muncul permasalahan dalam sistim strukturnya, diselesaikan dengan pendalaman struktur dengan struktur rangka atap space frame dan plat lantai waffle slab sebagai penyelesaian ruangan yang bebas kolom. Zonasi dibagi menjadi 2 zona, yaitu zona publik dan zona privat. Zona publik pada lantai 1 berisi fasilitas-fasilitas pendukung bangunan gereja, sedangkan zona privat pada lantai 2 dan lantai 3 berisi ruang gereja utama.
Fasilitas Eduwisata Pembudidayaan Ikan Kerapu di Pasir Putih, Situbondo
Sieny Felicia Felicia
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1841.572 KB)
Fasilitas Eduwisata Pembudidayaan Ikan Kerapu di Pasir Putih, Situbondo merupakan fasilitas wisata yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya keberlanjutan ekosistem laut dan pembudidayaan ikan kerapu. Hal ini juga mendukung Visi Pemerintah Situbondo untuk mengembangkan sektor perikanan budidaya ikan kerapu dalam rangka untuk menjadikan Situbondo sebagai Kota Kerapu. Pembelajaran diutamakan pada bagian galeri yang berada dalam bangunan dan bak-bak pembudidayaan untuk aktivitas pembelajaran di luar ruangan. Dengan disediakannya fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan populasi kerapu yang menurun dan mengembangkan sektor pariwisata di Pasir Putih. Pendekatan arsitektur simbolik dipilih untuk menciptakan fasilitas yang mampu menampilkan ciri khas setempat. Pada fasilitas utama yaitu fasilitas eduwisata, didesain semenarik mungkin dengan alur untuk mengenalkan pentingnya pembudidayaan ikan kerapu sehingga digunakan pendalaman sequence.
Co Working Space di Malang
Theodor Zerubabel Nawa Hoke
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1598.304 KB)
“Co Working Space di Malang” merupakan fasilitas yangmenyediakan jasa untuk para wirausaha muda danmahasiswa yang tidak memiliki ruang kerja yang permanen,fasilitas ini menawarkan suasana dan konsep baru dalaminteraksi kegiatan bekerja. Fasilitas ini terbagi menjadibeberapa massa, fasilitas utama berupa 2 buah bangunan coworking space bersifat open plan yang menggabungkanunsur-unsur outdoor dan semi outdoor. Selain kegiatan cowork massa utama juga memiliki sarana kegiatan penunjangcafé dan perpustakaan. Melalui fasilitas ini diharapkanwirasusaha muda dan mahasiswa dapat salih berinteraksi,berkolaborasi dan membangun koneksi yang dapat berimbaskepada hasil kerja yang lebih baik dan suasana kerja yangmendukung dan mewadahi tipe-tipe kerja orang yangberbeda-beda. Diharapkan dengan dirancangnya konsepopen plan pada bangunan tujuan-tujuan diatas dapatterpenuhi dan terlaksana dengan baik. Konsep perancangansecara keseluruhan yang ingin menyajikan gaya lamamenjadi baru dirasa sesuai dengan pilihan pendekatanperancangan yaitu simbolik. Simbolik rancangan terinspirasidari gaya lama tatanan ruang perkantoran yang modular danterbagi-bagi menjadi cubicle. Pendalaman yang dipilih dalamperancangan adalah karakter ruang. Karakter ruang dipilihkarena sesuai dengan konsep dan pendekatan