Articles
120 Documents
Search results for
, issue
"Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018"
:
120 Documents
clear
Galeri Seni Patung Kontemporer di Yogyakarta
Alva Nita Beatrice M.
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1057.936 KB)
Galeri Seni Patung Kontemporer di Yogyakarta merupakan sebuah galeri kontemporer yang dapat mewadahi kegiatan seni, khususnya seni patung. Fasilitas ini terletak di kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, yang merupakan kota dengan perkembangan seni yang pesat. Galeri seni patung kontemporer ini dilengkapi dengan fasilitas public yaitu ruang pamer seni patung, ruang pamer seni dua dimensi, perpustakaan seni, café, serta fasilitas untuk seniman berupa studio dan workshop. Galeri ini terletak di area pemukiman dengan kepadatan tinggi, maka dirancanglah galeri ruang luar yang dapat memberi kesan berbeda pada tapak galeri.Pendekatan desain yang digunakan adalah pendekatan simbolik. Ruang luar untuk menampilkan simbol kontemporer pada bangunan galeri, maka ditunjukkan dalam bentuk fasad yang mengkilap dengan tujuan memberi kesan baru dan berbeda dari lingkungan sekitar. Interior bangunan juga dirancang dengan karakter yang dapat menonjolkan keunikan pameran karya seni.
Fasilitas Eduwisata Tanaman Hidroponik di Malang
Cynthia Tandiono Tandiono
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1430.81 KB)
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan potensi alam dan hasil pertaniannya. Namun saat ini, lahan pertanian semakin berkurang begitu pula dengan minat generasi muda terhadap potensi pertanian yang dapat menjadi ancaman keberlangsungan pertanian masa depan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu fasilitas edukasi yang menarik bagi generasi muda untuk mengenalkan hidroponik sebagai salah satu potensi meningkatkan lahan sisa yang ada. Sehingga masalah desain utama yang diangkat adalah bagaimana mengintegrasikan sebuah fungsi edukasi dan wisata menjadi suatu fasilitas publik dengan tetap menjaga kelangsungan hidup tanaman di dalamnya. Selain itu, untuk merespon kebutuhan sekitar tapak, proyek ini juga mengangkat masalah desain khusus yaitu bagaimana memaksimalkan kondisi iklim setempat melalui penerapan desain pasif. Pendekatan desain yang digunakan adalah sains arsitektur melalui teori bioklimatik dengan prinsip yang diterapkan: orientasi bangunan, bukaan jendela dan ventilasi alami, sun shading, dan lansekap. Kemudian, pendalaman karakter ruang dipilih untuk menghadirkan suasana ruang yang unik yang menarik pengunjung.
Fasilitas Liponsos Anak di Surabaya
Tamara Ayu Gunawan Ng.
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1196.104 KB)
Fasilitas Liponsos Anak di Surabaya merupakan sebuah hunian binaan bagi anak-anak jalanan dan terlantar. Fasilitas yang tersedia didasarkan pada Teori Treatment oleh Albert Camus, yang menyatakan bahwa pembinaan yang bersifat treatment sesuai untuk mendidik para penyandang masalah kesejahteraan sosial, dalam kasus ini adalah para anak jalanan dan terlantar. Karenanya, dibutuhkan tiga fase pembinaan utama yaitu fase prevensi, rehabilitasi, dan resosialisasi. Dengan memperhatikan perilaku anak jalanan dan terlantar tersebut, maka bangunan didesain menjadi tiga zona utama yaitu zona prevensi, rehabilitasi, dan resosialisasi. Pada ketiga zona tersebut, karakter ruang utaman diperdalam agar dapat menciptakan hunian binaan yang sesuai dengan karakter aktif, kreatif, dan memiliki kebiasaan berkumpul bersama dengan teman-temannya.
Fasilitas Eduwisata Permainan Rakyat di Surabaya
Cindy Alianto Alianto
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (487.27 KB)
Perencanaan fasilitas Eduwisata Permainan Rakyat diSurabaya ini didasari dengan pemikiran mengenai kondisipermainan rakyat yang mulai dilupakan dan digantikandengan permainan elektronik, peristiwa ini sangat terasaterutama di kota-kota besar, salah satunya kota Surabaya.Tujuan utama fasilitas ini untuk terciptanya sarana edukasidan rekreasi permainan rakyat yang interaktif dan menarikbagi anak-anak usia 6-12 tahun dan juga masyarakatSurabaya. Di dalam fasilitas ini terdapat mini galeri mengenaisejarah permainan rakyat, area bermain indoor yangdipadukan dengan media elektronik dan interactive displayserta area bermain outdoor, kelas workshop untuk diajarkanmembuat alat permainan dari berbagai material. Terdapatpula fasilitas pendukung seperti kafetaria, toko suvenir, areaduduk, dan kantor pengelola. Pendekatan desain yangdigunakan adalah vernakular kontemporer. Konsep desainperancangan ini diambil dari perkampungan Indonesia,karena permainan rakyat sendiri banyak dimainkan di areaperkampungan. Fasilitas ini juga menciptakan karakter ruangyang berbeda di setiap area bermain dan dipadukan denganteknologi untuk dapat menarik minat anak untuk bermain.
Rusun Nelayan di Tarakan
Siendy Wijaya Wijaya
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1309.51 KB)
Desain Rusun Nelayan di Tarakan ini didasari oleh pemikiran akan kondisi perkampungan nelayan yang mengalami peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat. Peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat ini tidak diiringi dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat nelayan dan infrastruktur yang buruk, sehingga mengakibatkan kekumuhan yang dianggap sebagai bagian kota yang perlu disingkirkan. Proyek ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah kepadatan penduduk nelayan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat nelayan agar memiliki rumah tinggal yang layak. Pendekatan desain yang digunakan adalah pendekatan perilaku karena menyadari bahwa ada karakteristik tersendiri dari masyarakat nelayan dibandingkan masyarakat yang bukan berprofesi sebagai nelayan. Kemudian, pendalaman karakter ruang dipilih untuk mencermati penyelesaian kebutuhan ruang kegiatan nelayan agar dapat mengakomodasi segala kegiatan nelayan, seperti : ruang mengolah ikan, ruang penjemuran ikan, dan lain-lain.Keunikan proyek ini ada pada sistem organisasi ruang yang berfokus pada aktivitas nelayan. Desain rusun ini juga memperhatikan kebudayaan masyarakat nelayan yang memperhatikan interaksi sosial antar penghuni sehingga disediakan ruang-ruang bersama dengan akses yang mudah. Pada lantai dasar rusun difungsikan sebagai area aktivitas nelayan, hal ini bertujuan agar aktivitas nelayan dengan aktivitas dalam rumah tangga tidak saling menggangu. Parkir perahu nelayan dapat parkir pada dermaga yang dekat dan terhubung dengan tempat mengolah ikan.
Fasilitas Terapi dan Pengembangan Bakat Penderita Down Syndrome di Surabaya
Daniel Kristianto Kristianto
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1075.633 KB)
Fasilitas Terapi dan Pengembangan Bakat PenderitaDown Syndrome di Surabaya merupakan sebuah fasilitasyang bertujuan untuk mempersiapkan, melatih, dan merawatpenderita Down Syndrome, sehingga saat dewasa merekamampu terjun ke dalam masyarakat dan dunia kerja. Padafasilitas ini akan dilakukan berbagai jenis terapi dan kegiatanpengembangan bakat untuk melatih para penderita DownSyndrome agar dapat mengatasi hambatan fisik, mental,maupun intelektual yang mereka miliki. Fasilitas ini tidakhanya akan berguna bagi penderita Down Syndrome, namunjuga bagi para orang tua penderita, terlerbih lagi masyarakat,bahkan kepada pemerintah, sehingga kepedulian terhadapanak dengan keterbelakangan mental terutama DownSyndrome semakin meningkat.Pendekatan perilaku digunakan untuk menganalisakebutuhan khusus dan kebiasaan / perilaku penderita DownSyndrome sehingga mampu didukung dengan desainaristektur, baik pada ruang dalam maupun ruang luar.Dengan konsep Multi Sensory Architecture dan AdaptiveDesign, fasilitas didesain tidak hanya untuk kenyamananpengguna, namun juga untuk memberi stimulasi yangberguna bagi perkembangan penderita Down Syndome.Fasilitas ini akan dibagi menjadi beberapa area, yaitu lobby,area terapi dan pengembangan bakat, area pengajar, areaperawatan, area penunjang, dan area servis. Pendalamankarakter ruang digunakan untuk mendesain secara khususruang dalam dan ruang luar sesuai dengan konsep desain.
Fasilitas Olahraga Bodyweight di Surabaya
Maria Ellenore Gunawan
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2795.483 KB)
Fasilitas Olahraga Bodyweight di Surabaya merupakan fasilitas yang mewadahi dan memperkenalkan salah satu jenis olahraga yang baru berkembang di Surabaya, khususnya 4 tahun terakhir. Bodyweight sendiri merupakan latihan yang tidak menggunakan beban atau mesin tertentu. Olahraga bodyweight terbagi menjadi beberapa jenis olahraga yang berbeda beda, seperti : olahraga lari, olahraga senam, panjat tebing, yoga, pilates, olahraga renang, TRX, olahraga parkour, dan calisthenic. Fasilitas ini akan dilengkapi fasilitas publik, seperti cafe dan pertokoan retail. Masalah desain utama adalah mengolah berbagai zona dan aktivitas yang ada khususnya secara visual untuk beberapa jenis olahraga dan penggunaan penghawaan dan pencahayaan alami. Pendekatan perilaku digunakan untuk penempatan berbagai perilaku yang berbeda dari olahraga – olahraga yang ada. Suasana interior bangunan juga mengespreksikan karakter dari masing masing olahraga yang ada melalui pendalaman karakter ruang.
Fasilitas Rekreasi di Danau Matano, Sulawesi Selatan
Jeane Chrestella Chrestella
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1105.771 KB)
Desain Fasilitas Rekreasi di Danau Matano, Sulawesi Selatan ini didasari oleh pemikiran akan kebutuhan fasilitas rekreasi yang layak dengan akses yang mudah bagi pengunjung danau Matano, sehingga masalah desain utama adalah bagaimana menciptakan jenis fasilitas rekreasi yang sesuai dan fasilitas rekreasi dengan akses yang mudah yang bisa berhubungan langsung dengan danau Matano itu sendiri. Selain itu, untuk merespon gaya arsitektur lokal, maka proyek ini mengangkat masalah desain khusus yakni bagaimana bangunan bisa selaras dengan gaya arsitektur lokal yang ada di wilayah Sulawesi Selatan. Pendekatan desain yang digunakan kemudian adalah vernakular yang kemudian mengadaptasi sistem rumah panggung dari bangunan tradisional Sulawesi Selatan kedalam desain bangunan. Kemudian, pendalaman karakter yang dipilih adalah pendalaman fasad untuk menjelaskan fungsi dan makna desain fasad yang memiliki hubungan dengan bentuk vernakular yang telah diadaptasi kedalam bangunan.Kelebihan dari proyek massa banyak ini tidak hanya terletak pada objeknya yaitu danau Matano sebagai objek utama yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatwan baik dalam segi view maupun sejarah tetapi juga bisa menjadi salah satu wadah untuk wisatawan melakukan rekreasi air dengan fasilitas yang memadai dan akses yang mudah.
Fasilitas Pengolahan Minuman Berfermentasi di Batu
Alexandro Vincentio Gorenza
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (694.156 KB)
Desain Fasilitas Pengolahan MinumanBerfermentasi di Batu ini merupakan fasilitas yangmenggunakan buah hasil alam di Batu seperti apel,strawberry dan jeruk, untuk diolah dengan carafermentasi Wine, sehingga produk dari fasilitas inidapat disebut dengan Fruit Wine, karena winetersebut dibuat dari buah selain anggur.Desain Fasilitas pengolahan MinumanBerfermentasi di Batu ini terbentuk dari paradigmamasyarakat yang beranggapan bahwa Winemerupakan minuman yang hanya dapat dinikmati olehmasyarakat kalangan atas saja, hal ini menyebabkanrendahnya konsumsi dan pengetahuan masyarakatmengenai Wine. Oleh karena itu, Masalah utama daridesain ini adalah bagaimana mendesain bangunanyang dapat mengakomodasi proses fermentasi secaraefektif dan efisienKeunikan dari Fasilitas ini terletak dari efektifitasdan juga efisiensi desain yang dapat membantumengoptimalkan proses fermentasi yang terjadidengan memanfaatkan lahan serta iklim lingkungansekitar, sehingga dapat menekan harga produksi.Pendekatan yang digunakan dalam mendesainbangunan ini adalah pendekatan utilitas danpendalaman yang dipilih adalah pendalaman sistemutilitas dalam proses fermentasi. Pendekatan ini dipilihagar dapat mengoptimalkan kondisi lahan yangberkontur. sehingga meng efisienkan prosesfermentasi
Sanggar Kreativitas Anak berbasis Kristiani
Marceanno Julio Makanoneng
eDimensi Arsitektur Petra Vol 6, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1841.235 KB)
Desain Sanggar Kreativitas Anak ini didasari oleh kurangnya kesadaraan dari orangtua terhadap pengembangan bakat dan minat anak. Dengan tingginya tuntuan ekonomi membuat orangtua kurang memiliki waktu berkualitas untuk mengembangkan bakat dan kreativitas anak mereka, Anak-anak yang cenderung hanya dibiarkan dirumah tanpa melakukan kegiatan yang membangun kreativitasan dan kepribadian mereka akan kurang dapat bersosialisasi sehingga masalah desain utama adalah bagaimana desain mampu menyediakan sarana bagi anak yang aman dan nyaman dengan pembagian zoning dan pengaturan pola sirkulasi yang jelas. Sedangkan untuk masalah desain khusus adalah bagaimana desain dapat ramah terhadap anak dengan menerapkan nilai-nilai kristiani pada program kegiatan maupun desain bangunan. Pendekatan desain yang digunakan adalah pendekatan metaphor dengan meminjam cerita Alkitab yaitu cerita penciptaan (Kejadian 1).Keunikan dari proyek ini ada pada penerapan konsep cerita penciptaan (Kejadian 1) terhadap bangunan. Dalam tapak terdapat 6 massa utama yang dimana menggambarkan 6 hari penciptaan Allah, Setiap massa bangunan tersebut memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing dengan program kegiatan yang berbeda-beda. Pendalaman karakter ruang dipilih untuk mengekspresikan keunikan desain dari setiap massa sesuai tema penciptaan dari “Kejadian” untuk mendukung pengembangan bakat dan minat anak secara krsitiani.