cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Sosial Budaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Sosial Budaya (Online ISSN 2407-1684 | Print ISSN 1979-2603), merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sultan Syarif Kasim Riau sejak tahun 2007. Jurnal Sosial Budaya ini merupakan media yang memuat kajian-kajian ilmiah dalam bentuk hasil riset dalam bidang ilmu sosial/humaniora, seperti pernaskahan, pranata-sosial dan sejarah untuk membangun dan membangkitkan kembali kejayaan Tamaddun Melayu dalam kawasan regional Asia Tenggara. Jurnal Sosial Budaya diterbitkan dua kali dalam setahun pada bulan Juli dan Desember yang berusaha menempatkan hasil penelitian para peneliti, akademisi, pemerhati dalam keilmuan terkait. Jurnal Sosial Budaya juga memberi perhatian bagi publikasi hasil penelitian interdisipliner berbagai pihak yang memiliki perhatian serius untuk merancang, dan merajut tatanan dunia baru Tamadun Melayu.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 1 (2025): Juni 2025" : 7 Documents clear
Konstruksi Makna Dark Jokes: Studi Kasus Penikmat Stand-Up Comedy di Kalangan Pelajar Surakarta Panuluh, Rama Mauliddian; Parahita, Bagas Narendra
Sosial Budaya Vol 22, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v22i1.36916

Abstract

Surakarta dikenal sebagai kota budaya yang menjunjung tinggi sopan santun, keselarasan, dan nilai-nilai tradisional seperti guyub rukun dan ewuh pakewuh. Di tengah karakter budaya yang menjunjung keharmonisan tersebut, kehadiran dark jokes dalam pertunjukan stand-up comedy justru menarik perhatian pelajar sebagai audiens utama. Dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, penelitian ini menggali konstruksi makna dark jokes serta faktor-faktor yang memengaruhi penerimaannya di kalangan pelajar penikmat stand-up comedy di Surakarta. Hasil menunjukkan bahwa dark jokes dimaknai bukan semata sebagai hiburan, melainkan sebagai bentuk ekspresi keresahan sosial dan kritik terhadap isu-isu tabu. Proses pembentukan makna berlangsung melalui tahapan eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi, sebagaimana dijelaskan dalam teori konstruksi sosial Berger dan Luckmann. Penerimaan terhadap dark jokes dipengaruhi oleh latar belakang budaya lokal, segmentasi audiens, pengalaman personal komika, fungsi sosial humor, tingkat paparan, batasan etika, serta kurasi materi. Fenomena ini memperlihatkan adanya negosiasi antara ekspresi budaya populer dan nilai-nilai tradisional dalam benak generasi muda Surakarta.
Analisis Fungsi dan Estetika Logo ‘Nyenyes’ Palembang Patriansah, Mukhsin; Viatra, Aji Windu; Yazid, Iqbal Maulana
Sosial Budaya Vol 22, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v22i1.36843

Abstract

A logo as a visual identity contains design elements as symbols to represent the values, goals and characteristics of the entity being represented. The thing behind the interest of the author of this research is the use of the word "Nyenyes" in the logo being studied. The main problem raised in this research is the design principles of the Nyeyes Palembang logo, viewed from functional and aesthetic aspects. The problem solving plan begins by using qualitative research methods with a measurable and systematic analysis process, starting from the logo description stage, logo analysis by looking at relationships and relevance, as well as function and aesthetic studies based on design principles such as simplicity, timeless, balance, proportional and relevant. Thus, the results of the research can be seen from the visual appearance of the Nyenyes Palembang logo which has implemented design principles as a whole, so that the effectiveness and efficiency values of the logo are very visible and have relevance to the culture of the people of Palembang city. The results of the analysis are strengthened by questionnaire data that the author collected, from a total of 50 correspondences, more than 70% stated that the Nyenyes Palembang logo as a visual identity was attractive, effective and efficient in conveying messages to the target audience.
Pamali sebagai Bentuk Ketahanan Budaya: Studi tentang Kontrol Sosial dalam Masyarakat Adat Cireundeu Azellia, Wirahma; Alimi, Moh Yasir
Sosial Budaya Vol 22, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v22i1.37209

Abstract

Penelitian ini membahas peran pamali sebagai mekanisme kontrol sosial informal dalam masyarakat adat Cireundeu, khususnya dalam menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi. Melalui pendekatan kualitatif studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam dengan tokoh adat serta masyarakat lintas generasi. Analisis dilakukan dengan merujuk pada teori kontrol sosial Travis Hirschi dan teori ketahanan budaya dari Michael Ungar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pamali berfungsi sebagai sistem nilai yang menjaga keteraturan sosial melalui internalisasi norma, pengawasan komunitas, dan keyakinan terhadap konsekuensi spiritual. Empat elemen kontrol sosial—keterikatan, komitmen, keterlibatan, dan kepercayaan—berperan dalam menjaga kepatuhan tanpa sanksi formal. Di tengah perubahan zaman, pamali tetap relevan sebagai instrumen adaptif yang menyatu dengan praktik ekologis, tata ruang adat, pola konsumsi, serta strategi transmisi nilai melalui seni tradisional. Temuan ini menegaskan bahwa pamali tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi pilar ketahanan budaya masyarakat adat Cireundeu.
Kritik terhadap Orientasi Pendidikan Indonesia dalam Podcast “Malaka Project” Kajian Wacana Kritis Herlambang, Rahmat Noval; Tutiasri, Ririn Puspita
Sosial Budaya Vol 22, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v22i1.37668

Abstract

Penelitian ini berguna untuk mengungkap maksud dan makna pada wacana pendidikan yang dimuat dalam podcast Malaka Project berjudul “Guru Gembul: Pendidikan Kita Berorientasi pada Kemunafikan | Malaka Podcast”. Podcast ini mengungkap berbagai macam ironi pada pendidikan di Indonesia, seperti manipulasi terhadap nilai, ketidakjelasan arah pendidikan, serta ketimpangan antara tujuan pendidikan dengan praktik di lapangan. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan model Analisis Wacana Kritis milik Van Dijk, sehingga menganalisis dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial yang terbentuk pada wacana tersebut. Teknik pengambilan data yang dipakai oleh peneliti menggunakan teknik simak dan catat. Hasil dari penelitian menandakan bahwa wacana yang dibangun melalui struktur makro bertema besar kemunafikan dalam pendidikan, didukung struktur mikro yang memanfaatkan gaya bahasa retoris, idiomatik, serta penggunaan sintaksis yang aktif. Narasi terhadap kritik yang disampaikan berpusat pada pengalaman pribadi narasumber dan data empiris seperti hasil PISA dan praktik manipulatif dalam penilaian di pendidikan. Dimensi kognisi sosial ditemukan bahwa pemahaman dan ideologi narasumber turut membentuk isi wacana, sedangkan konteks sosial memperlihatkan peran kekuasaan media digital, terutama Malaka Project dan figur publik yang mendukungnya, dalam pembentukan kritik pendidikan kepada publik. Penelitian ini menegaskan bahwa podcast merupakan media efektif dalam membentuk opini kritis masyarakat terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Terlebih pada hasil analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial yang menunjukan bahwa terdapat maksud untuk menyampaikan ideologi yang dipercayai oleh para pelaku wacana di podcast ini. TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian //  TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//   This page is in Malay Translate to English    AfrikaansAlbanianAmharicArabicArmenianAzerbaijaniBengaliBulgarianCatalanCroatianCzechDanishDutchEnglishEstonianFinnishFrenchGermanGreekGujaratiHaitian CreoleHebrewHindiHungarianIcelandicIndonesianItalianJapaneseKannadaKazakhKhmerKoreanKurdish (Kurmanji)LaoLatvianLithuanianMalagasyMalayMalayalamMalteseMaoriMarathiMyanmar (Burmese)NepaliNorwegianPashtoPersianPolishPortuguesePunjabiRomanianRussianSamoanSimplified ChineseSlovakSlovenianSpanishSwedishTamilTeluguThaiTraditional ChineseTurkishUkrainianUrduVietnameseWelsh Always translate Malay to English Never translate Malay Never translate ejournal.uin-suska.ac.id
Fiqh dan Kearifan Lokal: Studi Implementasi Nilai-nilai Fiqh dalam Praktik Kehidupan Masyarakat Tradisional Kabupaten Kampar Junaidi, Kholid
Sosial Budaya Vol 22, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v22i1.37927

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan nilai-nilai fiqh dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat kontemporer, khususnya dalam konteks sosial, pendidikan, ekonomi, dan pengelolaan lingkungan. Melalui metode literature review sistematis, penelitian ini mengkaji sembilan studi terkini (2018–2025) yang mengeksplorasi integrasi fiqh dengan kearifan lokal dan relevansinya dalam membangun komunitas yang harmonis, berkelanjutan, dan inklusif. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai-nilai fiqh seperti keadilan, kejujuran, musyawarah, amanah, dan ta’awun tidak hanya berfungsi sebagai pedoman hukum, tetapi juga menjadi alat transformasi sosial yang efektif. Penerapan fiqh dalam kehidupan sehari-hari terbukti mampu memperkuat hubungan sosial, menyelesaikan konflik di masyarakat multikultural, serta meningkatkan kepercayaan dan solidaritas antaranggota komunitas. Integrasi fiqh dengan kearifan lokal, seperti dalam pengelolaan sumber daya alam dan ekonomi syariah berbasis gotong royong, menunjukkan model pembangunan yang seimbang antara kebutuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Pendidikan fiqh yang kontekstual dan berbasis digital juga terbukti meningkatkan pemahaman dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan sosial berbasis nilai keislaman. Studi kasus di koperasi syariah pedesaan menegaskan bahwa kombinasi prinsip fiqh muamalah dengan nilai lokal mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Dengan demikian, pendekatan fiqh yang adaptif dan kontekstual sangat relevan dalam menjawab tantangan global. Penelitian ini merekomendasikan penguatan pendidikan fiqh berbasis lokal dan digital, integrasi nilai fiqh dalam tata kelola komunitas, serta penguatan kerja sama antarlembaga dan kemitraan internasional untuk memperluas dampak positif fiqh dalam pembangunan masyarakat.TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian //  TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//
Etnografi Pemukiman Tradisional Batak Toba: Hubungan Antara Ruang, Identitas, dan Budaya Dalam Pembangunan Berkelanjutan Naibaho, Zanrison; Simanjuntak, Daniel Harapan Parlindungan; Rulyani, Ayu; Marlina, Murni Eva; Manalu, Donfordtigo; Br Ginting, Berda Nellyaratri
Sosial Budaya Vol 22, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v22i1.38180

Abstract

This research aims to analyze the relationship between spatial structure, cultural identity, and local values in traditional Batak Toba settlements as the basis for sustainable development based on local wisdom. Using an ethnographic approach through field observations and in-depth interviews, it was found that the spatial layout of the settlement with its configuration of huta, bolon house, sopo, and alaman communal space represents a clan-based social system and Batak Toba traditional cosmology. Space not only functions utilitarianly, but also has symbolic meaning that reflects social relations, spirituality, and collective identity. The use of local materials, the orientation of buildings towards the environment, and the practice of mutual cooperation in house construction indicate that the Batak Toba people have traditionally applied the principles of ecological and social sustainability. The process of modernization and changes in values have the potential to threaten the sustainability of this traditional space, both physically and symbolically. Therefore, the preservation of traditional settlements needs to not only focus on architectural aspects, but also include the revitalization of cultural values as an integral part of an inclusive and contextual sustainable development strategy Keywords:  Toba Batak, ethnography, cultural identity, sustainability, traditional settlements 
Analisis Ekologi Budaya Berbasis Ekoenzim dalam Restorasi Sungai Wampu: Upaya Mewujudkan Lingkungan yang Berkelanjutan Siwi, Riri Putri; Fijrina, Firly; Utami, Mega; Rismawany, Prilly; Naibaho, Zanrison
Sosial Budaya Vol 22, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v22i1.38246

Abstract

Abstract This study aims to explore and analyze the ethnozoology of the Wampu River within the framework of cultural ecology based on eco-enzyme practices, to identify the challenges of sustainability in river revitalization, and to design an environmentally friendly revitalization model in Bahorok District. A mixed-methods approach was employed, involving participant observation, in-depth interviews with 16 informants, questionnaires distributed to 40 respondents, and laboratory tests of water quality at upstream, midstream, and downstream points. The findings reveal that the jurung fish (Tor sp.) holds a central role in Karo culture, functioning not only as a food source but also as a symbolic element of kinship and cultural identity. However, its population is increasingly threatened by pollution, hydropower plant activities, and ecological degradation. The challenges of revitalization include limited ecological literacy among local communities, weak public participation, and the absence of customary institutions that regulate river conservation. As a solution, this research proposes an eco-enzyme-based revitalization model that integrates environmentally friendly technology, local wisdom, and multi-stakeholder collaboration. This model is expected to restore water quality while preserving cultural identity, thereby achieving sustainable and environmentally friendly river management.Keywords: Wampu River, ethnozoology, cultural ecology, eco-enzyme, revitalization AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menelusuri dan menganalisis etnozoologi Sungai Wampu dalam perspektif ekologi budaya berbasis ekoenzim, mengidentifikasi tantangan keberlanjutan revitalisasi, serta merancang model revitalisasi ramah lingkungan di Kecamatan Bahorok. Metode yang digunakan adalah mixed methods dengan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipan, wawancara mendalam dengan 16 informan, penyebaran kuesioner pada 40 responden, serta uji laboratorium kualitas air di hulu, tengah, dan hilir sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan jurung (Tor sp.) memiliki posisi sentral dalam adat Karo, baik sebagai sumber pangan maupun simbol kekerabatan. Namun, keberadaannya semakin terancam akibat pencemaran, aktivitas PLTA, dan degradasi lingkungan. Tantangan revitalisasi mencakup rendahnya literasi ekologi masyarakat, lemahnya partisipasi lokal, serta absennya mekanisme kelembagaan adat dalam menjaga ekosistem sungai. Sebagai solusi, penelitian ini merumuskan model revitalisasi berbasis ekoenzim yang mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan, kearifan lokal, dan kolaborasi multipihak. Model tersebut diharapkan dapat memulihkan kualitas air sekaligus menjaga keberlanjutan identitas budaya, sehingga mewujudkan pengelolaan sungai yang environmental friendly dan berkelanjutan.Kata Kunci: Sungai Wampu, etnozoologi, ekologi budaya, ekoenzim, revitalisasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 7