cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Peternakan Indonesia
Published by Universitas Andalas
ISSN : 19071760     EISSN : 24606626     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Peternakan Indonesia (JPI) "Indonesian Journal of Animal Science". Jurnal Peternakan Indonesia (JPI) diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Andalas, sebagai media publikasi hasil penelitian, pengkajian dan pendalaman literatur tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang peternakan dan kehewanan. JPI diterbitkan untuk menyempurnakan dan melanjutkan Jurnal Peternakan dan Lingkungan (JPL) yang telah ada semenjak bulan Oktober 1994. JPI diterbitkan tiga kali dalam setahun pada bulan Februari, Juni dan Oktober. Tulisan/karya ilmiah yang diterima belum pernah dipublikasikan atau tidak sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia" : 9 Documents clear
Degradasi in vitro Fraksi Serat Ransum Berbasis Limbah Jagung Amoniasi Elihasridas Elihasridas; R. W. S. Ningrat
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.17.2.116-122.2015

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan rasio penggunaan limbah jagung amoniasi dan konsentrat dalam ransum komplit ternak ruminansia berdasarkan parameter kecernaan fraksi serat (NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa) secara in vitro. Empat formula ransum komplit adalah; R0= 50% rumput lapangan + 50% konsentrat (ransum kontrol), R1= 40% limbah jagung amoniasi + 60% konsentrat, R2= 60% limbah jagung amoniasi + 40% konsentrat dan R3= 80% limbah jagung amoniasi + 20% konsentrat. Kecernaan fraksi serat diukur setelah ransum diinkubasi selama 48 jam dengan cairan buffer rumen menurut teknik Tilley dan Terry (1969). Data dianilisis secara statistik menggunakan rancangan acak kelompok, dan perbedaan nilai rataan perlakuan diuji dengan uji Duncan. Hasil yang diperoleh menunjukkan degradasi fraksi serat ransum nyata berbeda (P<0.05), tetapi R1 dan R0 tidak nyata berbeda. Disimpulkan bahwa rasio 40% limbah jagung amoniasi dan 60% konsentrat (R1) menghasilkan degradasi fraksi serat yang lebih baik dari R2 dan R3 dan tidak nyata berbeda dengan ransum kontrol (R0).
Kajian Pemanfaatan Limbah Jerami Sebagai Pakan Ternak Sapi di Provinsi Aceh Y. Yusriani; Elviwirda Elviwirda; M. Sabri
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.17.2.163-169.2015

Abstract

Kajian Pemanfaatan Limbah Jerami sebagai Pakan Ternak Sapi di Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh bertujuan untuk mengintroduksikan teknologi pakan sapi berbasis jerami padi. Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan, Kabupaten Aceh Timur dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan teknologi, pembuatan fermentasi jerami padi dengan menggunakan probiotik, pembuatan urea molases blok, pelaksanaan introduksi dan manajemen teknologi pakan. Ternak yang digunakan sebanyak 9 ekor berdasarkan berat badan berkisar antara 100 – 300 kg. Ada tiga perlakuan ransum yang digunakan terdiri dari : R0 : Perlakuan petani (jerami + konsentrat) ; R1 : Hijauan 30% (15% rumput gajah + 15% rumpul gamal) + Jerami Fermentasi 70% + Mineral blok + Konsentrat (jagung+ dedak), ; R2 : Hijauan 70% (35% rumput gajah + 35% rumpul gamal) + Jerami Fermentasi 30% + Mineral blok + Konsentrat (jagung+ dedak). Pengamatan yang dilakukan meliputi pertambahan berat badan, konsumsi ransum, konversi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan bobot hidup harian (PBHH) tertinggi dijumpai pada perlakuan R2 sebesar 0,82 kg/ekor/hari dan terendah pada perlakuan R0 sebesar 0,60 kg/ekor/hari. Pola pemberian ransum Hijauan 70% (35% rumput gajah + 35% rumpul gamal) + Jerami Fermentasi 30% + Mineral blok + Konsentrat (jagung+ dedak) yaitu (R2) memberikan pertambahan bobot hidup harian (PBHH) yang optimal. Hasil pengkajian ini menunjukkan bahwa formula pakan pada perlakuan R2 lebih efisien dengan formula pakan pada perlakuan lainnya.
Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Umur Tanaman terhadap Produksi dan Kualitas Rumput Kume (Sorghum plumosum var. timorense) F. K. Keraf; Y. Nulik; M. L. Mullik
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.17.2.123-130.2015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan kualitas sorghum plumosum var. timorense dengan pemberian pupuk nitrogen dan umur tanaman. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 4 level pupuk nitrogen (faktor 1) dan 6 level umur tanaman (faktor 2) yang diulang 4 kali. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan, jumlah anakan, produksi biomasa, kandungan nutrisi dan kecernaan in vitro. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk nitrogen berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi bahan kering dan produksi serat kasar, namun berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap laju pertumbuhan, jumlah anakan, produksi bahan organik, produksi protein kasar, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Sedangkan faktor umur tanaman berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap semua parameter yang diamati. Interaksi kedua faktor tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap jumlah anakan, produksi bahan kering, produksi bahan organik dan produksi serat kasar, namun berpengaruh (P<0,5) terhadap laju pertumbuhan, produksi protein kasar dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik.
Kajian Inovasi Integrasi Tanaman – Ternak melalui Pemanfaatan Hasil Ikutan Tanaman Sawit untuk Meningkatkan Produksi Sapi Lokal Sumatera Barat A. M. Bamualim; F. Madarisa; Y. Pendra; E. Mawardi; Asmak Asmak
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.17.2.83-93.2015

Abstract

Satu kajian telah dilakukan tentang inovasi integrasi tanaman-ternak melalui pemanfaatan hasil ikutan sawit untuk meningkatkan produksi sapi potong lokal Sumatera Barat tahun 2014. Tiga kategori data dikumpulkan, yaitu (1) aspek sosial ekonomi peternak, (2) pertambahan berat badan harian sapi dan (3) produksi kelapa sawit. Semua data diambil dari kelompok Sri Langgeng (13 responden) di Dharmasraya dan kelompok Tanjung Keramat (10 responden) di Pasaman Barat. Hasilnya menunjukan bahwa rataan umur peternak adalah 39 tahun, mempunyai kebun sawit seluas 2,2 ha dan 4,1 ha dengan 4,2 ekor dan 6,2 ekor sapi masing masing di Tanjung Keramat dan Sri Langgeng. Penerimaan bulanan mereka ialah Rp 1,63 juta dan seputar Rp 1,05 juta merupakan sumbangan dari ternak sapi di kedua kelompok. Pemberian pakan tambahan dengan hasil ikutan sawit menaikan berat badan sapi 0,14 dan 0,09 kg/ekor/hari, masing masing di Sri Langgeng dan Tanjung Keramat. Sebaliknya ternak kontrol justru berkurang beratnya sebesar -0,17 dan -0,11 kg/ekor/hari. Penggunaan pupuk organik dari kotoran sapi – diatas dari hasil pupuk buatan – menambah buah sawit sebesar 39,4 % dan 48,4 % di kedua kelompok. Kajian membuktikan bahwa ada peluang untuk mempercepat proses adopsi integrasi sapi dengan tanaman diarea perkebunan kelapa sawit Sumatera Barat.
Peningkatan Kualitas Nutrisi Limbah Kulit Ubi Kayu melalui Fermentasi Menggunakan Bacillus amyloliquefaciens Mirzah Mirzah; H. Muis
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.17.2.131-142.2015

Abstract

Satu penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara dosis inokulum dengan lama fermentasi kulit ubi kayu menggunakan bakteri Bacillus amyloliquefaciens terhadap perubahan kandungan zat-zat makanan dan kualitas produk kulit ubi kayu fermentasi (Kukaf). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis inokulum dari bakteri Bacillus amyloliquefaciens terdiri dari A1=1%, A2=2% dan A3=3% per 100 g substrat. Faktor kedua adalah lama fermentasi terdiri dari B1=4 hari, B2=6 hari dan B3=8 hari. Peubah yang diamati adalah perubahan kandungan bahan kering, protein kasar, serat kasar, dan kualitas nutrisi seperti kecernaan serat kasar, retensi nitrogen dan energi metabolisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara dosis inokulum Bacillus amyloliquefaciens dengan lamanya fermentasi memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap penurunan bahan kering, peningkatan protein kasar dan retensi nitrogen, dan terdapat pengaruh interaksi yang nyata (P < 0,05) antara dosis inokulum dengan lama fermentasi terhadap penurunan serat kasar dan energi metabolisme produk Kukaf, sedangkan pada peubah kecernaan serat kasar interaksinya tidak berpengaruh nyata (P>0,05), namun faktor dosis inokulum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan serat kasarnya. Kesimpulan penelitian ini adalah kualitas gizi Kukaf yang terbaik didapat pada perlakuan A3B1(dosis inokulum 3% dan lama fermentasi 4 hari) yang dapat menurunkan bahan kering sebesar 12,32 %, meningkatkan protein kasar sebesar 45,34 % dan merurunkan serat kasar sebesar 13,48%, dengan nilai retensi nitrogen sebesar 66,64 %, kecernaan serat kasar 44,45% dan energi metabolisme 2.135 kkal/kg.
Identifikasi Sistim Peternakan di Manokwari, Papua Barat-Indonesia D. A. Iyai; A. Yaku
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.17.2.94-105.2015

Abstract

Pembangunan peternakan yang moderen membutuhkan kejelasan dan ketegasan batasan, corak dan dinamika produksinya. Penelitian eksploratif dengan metode survei melalui pendekatan Participative Rural Appraisal selama satu bulan dilakukan untuk mencatat sumberdaya yang dimiliki oleh para peternak berdasarkan kawasan agro-ekologi di Manokwari, yang meliputi Manokwari Utara, Manokwari Selatan, Warmare, Prafi, Masni, Oransbari, Ransiki, Anggi dan Minyambouw. Karakteristik agroekologi dibuat dengan software Microsoft Office VISIO. Matriks sederhana digunakan untuk pengelompokan kriteria komoditi ternak, komoditi pertanian, dan komoditi perikanan dan indikator BioFisik. Sistim peternakan terpadu yang dapat diidentifikasi pada wilayah agroekologi pesisir adalah sistim peternakan sapi berbasis tanaman kelapa (cocobeef) dan tanaman pertanian (crops livestock farming system) serta backyard poultry farming system. Pada daerah dataran rendah sistim yang dikembangkan adalah cattle-palm farming system, pig palm farming system, goat faming system, poultry farming system dan Crops livestock farming system. Pada kawasan Agroekologi Dataran Tinggi, Crop Pig Farming System, Poultry Farming System dan Backyard Cattle farming system sudah dikembangkan.
Peningkatan Kualitas Limbah Buah Kopi dengan Phanerochaete chrysosporium sebagai Pakan Alternatif Nuraini Nuraini; Y. Marlida; Mirzah Mirzah; R. Disafitri; R. Febrian
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.17.2.143-150.2015

Abstract

Limbah buah kopi bisa digunakan sebagai pakan alternatif berdasarkan potensi ketersediaannya dan kandungan nutrisinya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas nutrisi limbah buah kopi melalui fermentasi dengan Phanerochaete chrysosporium. Metode eksperimen yang digunakan adalah dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 2 dengan 3 ulangan. Faktor pertama, dosis inokulum yaitu: 4%, 7% dan 10% dari jumlah substrat. Faktor kedua, lama fermentasi: 7 hari dan 10 hari. Peubah yang diamati adalah protein kasar, serat kasar, retensi nitrogen dan kecernaan serat kasar. Hasil penelitian yang diperoleh adalah interaksi antara dosis inokulum 7% dan lama fermentasi dengan Phanerochaete chrysosporium 10 hari dapat menurunkan serat kasar dan meningkatkan protein kasar, retensi nitrogen dan kecernaan serat kasar limbah buah kopi fermentasi. Kesimpulan penelitian ini adalah fermentasi dengan Phanerochaete chrysosporium dengan dosis inokulum 7% dan lama fermentasi 10 hari merupakan perlakuan terbaik untuk peningkatan kualitas nutrisi dari limbah buah kopi.
Estimasi Output Sapi Potong di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat D. E. Putra; Sumadi Sumadi; T. Hartatik
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.17.2.105-115.2015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi produktivitas sapi potong di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dalam menghasilkan bibit sapi potong dan kelayakan daerah tersebut sebagai sumber sapi potong di Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan dengan cara sensus dengan alat bantu kuesioner dengan metode Quota sampling digunakan untuk memilih tiga kecamatan yang memiliki populasi tinggi, sedang, dan rendah. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah identitas peternak dan ternak. Data sekunder dari instansi terkait juga digunakan sebagai pendukung dalam penelitian ini. Perkembangan populasi ternak dianalisis dengan pendekatan teori pemuliabiakan ternak. Rata-rata kenaikan populasi ternak dianalisis menggunakan analisis time series (analisis runtut waktu). Hasil penelitian ini menunjukkan nilai efisiensi reproduksi (ER) sebesar 89,95% dan nilai natural increase (NI) sebesar 29,46% yang menunjukkan bahwa pertambahan populasi sapi tergolong sedang. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara umum populasi sapi potong di Kabupaten Pesisir Selatan masih cukup memenuhi kebutuhan daerah tersebut namun kekurangan ternak pejantan sebesar 12,32% dan populasi ternak betina melebihi kebutuhan sebesar 21,03% dengan nilai net replacement rate (NRR) jantan sebesar 87,68% dan NRR betina sebesar 121,03%. Secara rata-rata output sapi potong pada semua bangsa untuk sapi afkir jantan adalah sebesar 5,93%, betina sebesar 11,12% , sapi muda jantan sebesar 2,19%, dan sapi muda betina sebesar 1,01% dari total populasi sapi.
Pengaruh Pemberian Dosis Mineral Ca dan Lama Fermentasi Pelepah Sawit terhadap Kandungan Lignin, Kecernaan BK, BO, PK dan Fraksi Serat (NDF, ADF, Hemiselulosa dan Selulosa) menggunakan Kapang Phanerochaete chrysosporium S. Rahayu; N. Jamarun; M. Zain; D. Febrina
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.17.2.151-162.2015

Abstract

Pelepah sawit dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak tetapi terkendala karena tingginya kandungan lignin.  Strategi yang dapat dilakukan untuk menurunkan kandungan lignin pelepah sawit adalah melalui fermentasi menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium (Pc). Pertumbuhan kapang Phanerochaete chrysosporium  dipengaruhi oleh ketersediaan mineral dalam substrat. Untuk itu diperlukan penambahan mineral sesuai dengan kebutuhan kapang dimana salah satunya adalah mineral kalsium (Ca). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian dosis mineral Ca dan lama fermentasi dalam menurunkan kandungan lignin, meningkatkan kecernaan BK, BO, PK, NDF, ADF, Selulosa dan Hemiselulosa pelepah sawit yang difermentasi menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial untuk menghitung persentase penurunan lignin dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan tiga kali ulangan. Faktor A yaitu pemberian dosis mineral Ca yaitu A0: kontrol (pelepah + Pc) + 0 ppm Ca, A1: kontrol + 1000 ppm Ca, A2 : kontrol + 1500 ppm Ca, A3 : kontrol + 2000 ppm Ca. Faktor B adalah lama waktu fermentasi yaitu Y1: 10 hari, Y2 : 15 hari dan Y3 : 20 hari. Data dianalisis menggunakan analisa varian (Anova) dan untuk melihat perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) (Steel and Torrie, 1991). Hasil sidik ragam menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata (P<00.1) terhadap penurunan kandungan lignin, kecernaan BK, BO, PK, NDF, ADF, Hemiselulosa dan Selulosa. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fermentasi pelepah sawit menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium pada dosis mineral Ca 2000 ppm dengan lama fermentasi 10 hari dapat menurunkan kandungan lignin 26,79% dengan kecernaan BK 51,44%., BO 53,24%., PK 47,54%., NDF 47,48%., ADF 42,24%., Selulosa 45,44% dan Hemiselulosa 48,34%.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 27 No 3 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26, No 3 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26 No 3 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26 No 2 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26, No 2 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26 No 1 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25 No 3 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25, No 3 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25, No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25, No 1 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25 No 1 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 24, No 3 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 24, No 2 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 23, No 3 (2021): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 23, No 2 (2021): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 23, No 1 (2021): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 22, No 3 (2020): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 22, No 1 (2020): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 21, No 3 (2019): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 21, No 2 (2019): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 21, No 1 (2019): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 20, No 3 (2018): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 20, No 2 (2018): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 20, No 1 (2018): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 19, No 3 (2017): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 17, No 3 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16 No 2 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 14, No 3 (2012): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 14, No 2 (2012): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 14, No 1 (2012): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 3 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 1 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 12, No 3 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 12, No 2 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 12, No 1 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 11, No 3 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 11, No 2 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 11, No 1 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia More Issue