cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Riset Industri
ISSN : 19785852     EISSN : 25807366     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Journal of Industrial Research is a periodic scientific media to publish the results of research, study, review, and scientific review of industrial areas that have never been published that is not in the process of evaluating and has been approved by the others (if any) published three times a year on each April, August, and December and accredited by LIPI Number: 490 / AU2 / P2MI-LIPI / 08/2012 for three years.
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue " Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal" : 18 Documents clear
OPTIMASI PEMANFAATAN POTENSI FELSPAR BANJARNEGARA JAWA TENGAH UNTUK INDUSTRI KERAMIK ., Nuryanto; Edwin, Frank
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8272.264 KB)

Abstract

Pemanfaatan felspar Banjarnegara Jawa-Tengah sebagai raw material keramik saat ini belum optimal, karena mutunya tidak stabil.   Pemakaian pada industri keramik terbatas hanya untuk floor/wall tile saja, sedangkan untuk sanitaryware dan tableware harus melalui proses pengolahan mineral dengan membuang sebanyak mungkin bahan pengotor. Material pengotor hasil pengolahan mineral dengan cara pencucian terhadap felspar Banjarnegara adalah 33 % dari produksi bahan mentah, yaitu sebesar 229 ton/hari atau 6000 ton/bulan hanyut di aliran sungai, ini berarti pemborosan sumber daya alam yang cukup besar. Material pengotor hasil pencucian felspar berupa fraksi pasir sedang berukuran -1 +0.5 mm sampai dengan fraksi lanau-Iempung berukuran - 0.062 mm, dapat dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan genteng berglasir dan keramik hias dari jenis bodi hard earthenware.  Demikian pula konsentrat /fraksi kerakal- pasir kasar berukuran -4+1mm dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan bodi keramik porselen, stoneware, hard earthenware, earthenware dan produk khusus Permeable Ceramic Paving (PCP), dengan demikian seluruh raw material feldspar dapat dimanfaatkan untuk industri keramik. Estimasi kapasitas produksi dengan dasar produksi PCP 200.000 bh/hr atau 4000 m2/hr, diperoleh pula kapasitas produksi bodi keramik untuk porselen 251,46 ton/hr, stoneware 400,05 ton/hr, hard earthenware 262,89 ton/hr, dan untuk earthenware 228,60 ton/hr dengan nilai investasi sebesar 60 miliyar rupiah, diperoleh keuntungan sebesar 41,6 miliyar rupiah/th dengan BEP pada 1,6 tahun. Dari kajian hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan serta pertimbangan dari aspek teknologi dan  ekonomi menunjukkan bahwa bahan  mentah  felspar  Banjarnegara  dengan  potensi jumlah  cadangan  >  1  milyar  ton  tersebut,  dapat dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai jenis bodi keramik dan produk khusus permeable ceramic paving (PCP). Kata kunci : optimasi, felspar Banjarnegara, industri keramik
POLIMER NANO KOMPOSIT SEBAGAI MASTER BATCH POLIMER BIODEGRADABLE UNTUK KEMASAN MAKANAN Pudjiastuti, Wiwik; Listyarini, Arie; ., Sudirman
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7587.912 KB)

Abstract

Beberapa penelitian pembuatan plastik biodegradable telah dilakukan di Indonesia dengan menggunakan bahan dasar alam seperti pati, serat, dan lain-lain. Namun hasilnya belum dapat diaplikasikan sebagai kemasan makanan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian pembuatan kemasan makanan dari polimer nanokomposit berbasis polimer termoplastik (Polietilen,PE dan Polipropilen, PP) dengan filler CaC03     dan tapioka berukuran nanopartikel dengan penambahan plasticizer dan aditif. Pembuatan kemasan berupa kantong plastik dilakukan dengan metoda ekstrusi blow molding dengan suhu proses 170°Cuntuk nanokomposit berbasis PE dan 180°C untuk nanokomposit berbasis PP. Hasil  analisa yang meliputi uji sifat fisikimekanik, sifat barrier, biodegradabilitas dan keamanan pangan menunjukkan bahwa polimer nanokomposit yang dihasilkan telah memenuhi syarat sebagai kemasan makanan dan mampu terdegradasi di alam (biodegradable). Kata kunci  : biodegradable, filler, master batch, nanokomposit, polimer termoplastik
REINDUSTRIALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP EKONOMI MAKRO SERTA KINERJA SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA Kustanto, Heru; Oktaviani, Rina; Sinaga, Bonar M; Firdaus, Muhammad
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak reindustrialisasi terhadap ekonomi makro dan kinerja sektor industri, termasuk  industri kecil, menengah dan besar.   Reindustrialisasi dalam  penelitian ini diukur dari peningkatan pangsa output sektor industri. Penelitian ini menggunakan model ekonomi keseimbangan umum recursive dynamic untuk mengukur dampak reindustrialisasi sebagai upaya untuk mengantisipasi faktor-faktor penyebab deindustrialisasi. Reindustrialisasi dilakukan dengan serangkaian kebijakan melalui simulasi peningkatan investasi sektor industri, peningkatan ekspor produk-produk industri, peningkatan penggunaan produksi dalam negeri untuk mengurangi jumlah impor barang-barang konsumsi, peningkatan produktivitas sektor industri, subsidi harga energi dan penqernbanqan klaster industri prioritas yaitu klaster industri agro, klaster industri basis manufaktur dan klaster industri alat angkut.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam simulasi yang dilakukan mampu meningkatkan kinerja ekonomi makro yang diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan  pangsa output sektor  industri lebih tinggi  daripada simulasi  baseline.  Pada semua  simulasi, reindustrialisasi mampu meningkat pertumbuhan output sektor industri kecil menengah lebih tinggi dibandingkan dengan industri besar. Untuk meningkatkan pangsa output sektor industri dapat dilakukan melalui serangkaian kebijakan reindustrialisasi dengan meningkatkan investasi baik penanaman modal dalam  negeri maupun penanaman modal asing, peningkatan ekspor dan penurunan impor produk-produk industri melalui peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, kebijakan untuk mengatur harga energi, dan peningkatan teknologi dan produktivitas sektor industri. Kata  kuncl  : Deindustrialisasi; reindustrialisasi; model ekonomi keseimbangan umum, ekonomi makro; industri kecil, menengah dan besar
REKAYASA BAHAN BAKU SUTERA DAN LIMBAH KOKON UNTUK ROMPI TAHAN PELURU Moeliono, Moekarto; Siregar, Yusniar
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian pembuatan komposit baru untuk kain tahan peluru telah dilaksanakan, yaitu dengan cara menggabungkan hasil benang sutera yang telah direkayasa baik secara mekanik maupun kimia dengan hasil rekayasa kokon sutera. Mesin yang digunakan untuk pembuatan kain rajut menggunakan mesin rajut datar (MRD) gauge 5 merek Tristar buatan Cina, sedangkan bahan sutera dan kokonnya berasal dari Makasar. Bahan sutera hasil rekayasa ada 3 (tiga) kelompok, tekanan pengepresan ada 3 (tiga) macam, setelan skala stitch cam ada 5 (lima) macam A, B, C, D, dan E yang dikombinasikan menjadi 16 variasi :AB, AC, AD, AE,BC, BD, BE, CD, CE, ABC, ABD, ABE, BCD, BCE, BDE, dan ABCD; sistem fabrikasi ada 2 (dua) macam.  Dengan demikian total contoh uji menjadi 64 x 3 x 2 = 384 unit, dengan ukuran ketebalan hasil fabrikasi  berkisar antara 1,30 cm sId 4,10 cm dan dari semua ini diuji tahan tembaknya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hamparan bahan pengisi mengunakan kokon yang disusun dengan 4 (empat) variasi, menunjukkan hasil yang cukup baik kekuatannya pada saat ditembak dengan senapan  M16 pada jarak  100 peluru tidak tembus (TT) , peluru bersarang pada jarak 50 dan 25 meter dan ini lebih nyata lagi kekuatan tersebut pada variasi ke IV yang khususnya yang proses fabrikasinya dengan  peresinan terpisah dan besar pengepresan tekanannya 70 PSI, jadi yang kain rajutnya tidak kena resin, tetapi untuk yang diresin secara simultant hanya pada  jarak 100 meter ditembak yang masih bersarang pelurunya. Kata kunci  : komposit, sutera, kokon, kain tahan peluru, PSI, dan resin
ANALISA KEGAGALAN TABUNG GAS LPG KAPASITAS 3 KG ., Tarmizi; Latifah, Sri Mulyati
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab dari kebocoran tabung gas LPG kapasitas 3 kg yang terjadi di daerah lasan (circumferensial welding). Untuk itu dilakukan pengkajian kualitas dan performance di daerah lasan pada badan tabung secara metalurgi, dengan melakukan pengujian komposisi kimia dan pengujian mekanik yaitu: uji tarik, uji bending, uji kekerasan, dan metallografi. Sifat mekanik dari tabung pada dasarnya dipengaruhi oleh komposisi kimia dan struktur mikro. Dari hasil uji komposisi kimia, badan tabung mempunyai nilai CE < 0,40%, sehingga mempunyai kemampuan untuk dilas. Tetapi nilai sensitivitas retaknya (Pcm) mendekati nilai kritis (2,3%) sehingga nilai kekuatan tarik dan keuletannya pada sambungan las relatif turun yang menyebabkan adanya retakan dari hasil uji bending. Perbedaan perubahan nilai kekerasan rata-rata yang sangat besar yaitu dengan adanya kenaikan antara weld metal dengan fusion line sebesar 11,60% (25,11 HV) dan terjadi penurunan antara fusion line dengan HAZ sebesar 0,56% (1,21 HV). Perbedaan yang sangat besar inilah yang memicu terjadinya retak saat pengujian bending pada face bend, dimana lokasi retakan ada di fusion line.Kebocoran yang terjadi di daerah lasan (circumferensial welding) disebabkan oleh penipisan dinding tabung akibat proses joggling  sehingga pada saat pengelasan arus yang digunakan akan terlalu besar dan akan menyebabkan terjadinya cacat burn through di daerah akar las, sehingga mengubah dimensi ketebalan dinding tabung yaitu dengan adanya cacat yang menyerupai takikan. Hal ini merupakan inisiasi terjadinya retak yang merambat menembus dinding tabung sehingga terjadi kebocoran. lKatakunci : tabung gas, prosesjoggling, kebocoran 
PENGARUH ASAP CAIR SERBUK KAYU LIMBAH INDUSTRI TERHADAP MUTU BOKAR Yulita, Eli
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8680.294 KB)

Abstract

Asap cair limbah serbuk kayu industri hasil pirolisis mempunyai potensi sebagai bahan pembeku lateks karet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asap cair serbuk kayu karet (Hevea brasiliensis M) dan kayu gelam (Melaleuca leucadendron L) terhadap mutu bokar. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor yaitu asap cair serbuk kayu karet (K0%, K5%, K10% dan K15%) dan kayu gelam (G0%, G5%, G10% dan G15%). Parameter yang diamati adalah kadar karet kering (%), ketebalan sit angin (mm), diameter zona hambat (mm) dan angka lempeng total (CFU/ml). Hasil penelitian menunjukkan penambahan asap cair pada perlakuan konsentrasi asap cair kayu karet 10% (K10G0)               dapat  meningkatkan  mutu bokar yang dihasilkan, hal ini ditunjukkan dengan kadar karet kering tertinggi 99,79% dan ketebalan terendah yaitu 2,03  mm. Selain itu hasil penelitian juga  menunjukkan penambahan asap cair dapat menghambat pertumbuhan bakteri yaitu dengan terbentuknya diameter zona hambat 20,00 mm pada perlakuan konsentrasi asap cair kayu karet 10% dan kayu gelam 15% (K10G15) dan angka lempeng total 2,92 log CFU/ml pada perlakuan asap cair kayu karet 10% (K10G0).Kata Kunci : kayu karet, kayu gelam, bokar
BIONANOKOMPOSIT : PELUANG POLIMER ALAMI SEBAGAI MATERIAL BARU SEMIKONDUKTOR ., Nuryetti; Hermansyah, Heri; Nasikin, Muhammad
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bionanokomposit adalah material generasi baru dari nanokomposit yang muncul di bidang ilmu pengetahuan material dan teknologi nano. Bionanokomposit adalah gabungan dari matrik polimer alami dari bahan pengisi organik lanorganik  yang berukuran nano. Saat ini usaha pegembangan nanokomposit berbahan polimer alami difokuskan pada peningkatan sifat-sifat mekanik dan panas dan sifat fungsionalnya.Polimer alami sebagai sumber yang dapat diperbaharui seperti protein, polisakarida dan lemak. Material ini memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai material semikonduktor.Dengan melihat kebutuhan akan material semikonduktor yang terus meningkat dan bahan baku polimer alami (pati) di  Indonesia yang berlimpah, merupakan peluang yang    cukup menjanjikan untuk pengembangan bionanokomposit sebagai material semikonduktor di Indonesia. Artikel ini akan membahas tentang bionanokomposit yang berbahan dasar polimer alami, proses pembuatan, karakteristik dan peluang penggunaan polimer alami sebagai bahan pembuatan bionanokomposit. Keywords: polimer alami, plastik, bionanokomposit, proses pembuatan, aplikasi.
PERAN COKELAT SEBAGAI PRODUK PANGAN DERIVAT KAKAO YANG MENYEHATKAN Sudibyo, Agus
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pangan derivat dari kakao (bubuk kakao, cokelat dan produk-produk olahan kakao) telah dikenal selama ratusan tahun. Produk-produk tersebut telah banyak dikonsumsi di seluruh dunia dan telah dipelajari secara luas karena kakao diketahui  sebagai  sumber  senyawa fitokimia  (procianidin, flavonoid,  katekin dan epikatekin) yang signifikan dan berpengaruh baik terhadap kesehatan manusia. 8eberapa tulisan artikel ilmiah terakhir menunjukkan bahwa kuantitas dan kualitas antioksidan di dalam produk olahan kakao dan cokelat sangat tinggi dan senyawa flavonoid yang terkandung di dalamnya dipercaya dapat mengurangi sejumlah gugus radikal bebas dalam tubuh yang berkontribusi baik terhadap masalah kesehatan manusia seperti penyakit kardiovaskular, kanker dan juga mempunyai keuntungan untuk mencegah terjadinya penuaan atau sebagai antipenuaan. Tujuan dari dari penulisan ini adalah : (1) Memberi informasi ilmiah kepada ilmuwan dan peneliti untuk melakukan eksplorasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan produk olahan pangan berbasis kakao sebagai  produk pangan  untuk  kesehatan; (2)  Memberi informasi  kepada lembaga  penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan pangan dalam mengembangkan produk yang lebih komprehensif untuk memahami interaksi yang terjadi antara pangan derivat dari kakao, medisin (obat-obatan) dan suplemen pangan untuk diet; dan (3) Memberi informasi kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan konsumsi kakao dan cokelat dengan memahami keuntungan dan kelemahannya sebagai produk pangan yang menyehatkan. Dalam tulisan ilmiah ini akan dibahas secara ringkas tentang potensi keunggulan produk olahan kakao dan cokelat dan pengaruhnya terhadap kesehatan serta kelemahan dan kendala produk cokelat sebagai produk pangan untuk kesehatan. Kata kunci : kakao, cokelei, flavonoid, keiekin, epikatekin, antioksidan, antiradikal, pangan kesehatan
PENGGUNAAN LARUTAN ALKALI TANPA CYANIDA SEBAGAI PENGGANTI LARUTAN ALKALI CYANIDA PADA PROSES PELAPISAN LOGAM ., Hafid; Saleh, Azhar A; ., Kosasih
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8783.097 KB)

Abstract

Masalah terletak pada pelapisan seng di Indonesia banyak menggunakan larutan alkali cyanida yang sangat beracun dan membayakan lingkungan. Tujuan pelapisan logam adalah untuk melindungi logam dasar dari serangan korosi, memberikan tampak rupa yang lebih baik dan meningkatkan sifat-sifat fisik yang lebih baik dari bahan dasar tersebut.  Metode pelapisannya dilakukan menggunakan larutan alkali tanpa cyanida dengan memvariasikan rapat arus, waktu pelapisan dan suhu serta untuk pertimbangan ekonomis dibahas perhitungan biaya produksi dan biaya pengolahan limbah larutan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa biaya produksi untuk larutan alkali tanpa cyanida lebih rendah dibandingkan dengan larutan alkali cyanida, pencemaran menjadi rendah, mutu lapisan menjadi baik, ketahanan korosi serta ramah lingkungan. Kata kunci :pelapisan logam, seng, cyanida, limbah atau cernaran
OPTIMASI PEMANFAATAN POTENSI FELSPAR BANJARNEGARA JAWA TENGAH UNTUK INDUSTRI KERAMIK ., Nuryanto; Edwin, Frank
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8272.264 KB)

Abstract

Pemanfaatan felspar Banjarnegara Jawa-Tengah sebagai raw material keramik saat ini belum optimal, karena mutunya tidak stabil.   Pemakaian pada industri keramik terbatas hanya untuk floor/wall tile saja, sedangkan untuk sanitaryware dan tableware harus melalui proses pengolahan mineral dengan membuang sebanyak mungkin bahan pengotor. Material pengotor hasil pengolahan mineral dengan cara pencucian terhadap felspar Banjarnegara adalah 33 % dari produksi bahan mentah, yaitu sebesar 229 ton/hari atau 6000 ton/bulan hanyut di aliran sungai, ini berarti pemborosan sumber daya alam yang cukup besar. Material pengotor hasil pencucian felspar berupa fraksi pasir sedang berukuran -1 +0.5 mm sampai dengan fraksi lanau-Iempung berukuran - 0.062 mm, dapat dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan genteng berglasir dan keramik hias dari jenis bodi hard earthenware.  Demikian pula konsentrat /fraksi kerakal- pasir kasar berukuran -4+1mm dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan bodi keramik porselen, stoneware, hard earthenware, earthenware dan produk khusus Permeable Ceramic Paving (PCP), dengan demikian seluruh raw material feldspar dapat dimanfaatkan untuk industri keramik. Estimasi kapasitas produksi dengan dasar produksi PCP 200.000 bh/hr atau 4000 m2/hr, diperoleh pula kapasitas produksi bodi keramik untuk porselen 251,46 ton/hr, stoneware 400,05 ton/hr, hard earthenware 262,89 ton/hr, dan untuk earthenware 228,60 ton/hr dengan nilai investasi sebesar 60 miliyar rupiah, diperoleh keuntungan sebesar 41,6 miliyar rupiah/th dengan BEP pada 1,6 tahun. Dari kajian hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan serta pertimbangan dari aspek teknologi dan  ekonomi menunjukkan bahwa bahan  mentah  felspar  Banjarnegara  dengan  potensi jumlah  cadangan  >  1  milyar  ton  tersebut,  dapat dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai jenis bodi keramik dan produk khusus permeable ceramic paving (PCP). Kata kunci : optimasi, felspar Banjarnegara, industri keramik

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2012 2012


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2016): MENINGKATKAN NILAI TAMBAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI Vol 10, No 2 (2016): PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK Vol 10, No 1 (2016): Peran Teknologi dan Inovasi dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Produ Vol 9, No 1 (2015): Optimalisasi Nilai Tambah Bahan/Material dan Limbah Industri Dalam Negeri Vol 8, No 3 (2014): Pemanfaatan Bahan Baku/Penolong Raw Material Dalam Negeri Vol 8, No 2 (2014): Teknologi Pengendalian Pencemaran Lingkungan untuk Industri Hijau Vol 8, No 1 (2014): Teknologi Proses Berbasis Efisiensi Energi Vol 7, No 3 (2013): Pengembangan Subtitusi Impor Mendukung Kemandirian Bangsa Vol 7, No 2 (2013): Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Mendukung Ketahanan Energi Nasional Vol 7, No 1 (2013): Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Argo Vol 6, No 3 (2012): Pengembangan Industri Berbasis Hasil Tambang Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri Vol 5, No 2 (2011): Penelitian Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah Vol 4, No 3 (2010): Green Industry Vol 4, No 2 (2010): Konservasi Energi Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik Vol 3, No 3 (2009): Peningkatan Nilai Tambah melalui Inovasi Kemasan Vol 3, No 2 (2009): Vol 3, No 1 (2009): Vol 2, No 3 (2008): Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 3 (2007): Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri More Issue