cover
Contact Name
Fathul Qorib
Contact Email
fathul.indonesia@gmail.com
Phone
+6285354769970
Journal Mail Official
jisip.unitri@gmail.com
Editorial Address
Jl. Telaga Warna, Tlogomas, Malang, Jawa Timur, Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP)
ISSN : -     EISSN : 24426962     DOI : 10.33366/jisip
JISIP Journal of Social and Political Science is published three times a year (April, August and December). Article published in JISIP is an article based on the results of research (priority), and articles on scientific reviews of contemporary phenomena in the field of Social and Political Science, Communication and Public Administration. In receiving articles that will be reviewed by internal, external editors and reviewers. Each article entered in the JISIP journal will be sent to the editors section through the Initial Review process. After that, the articles will be sent to peer reviewers to get the Double-Blind Peer Review Process. JISIP will be published papers chosen under the a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 (2025)" : 16 Documents clear
Time Management as a Foundation for Ethics, Integrity, Competence, Professionalism, and Communication in Higher Education Discipline Akbar, Muhammad Caesar; Pulungan, Ahmad Fakhrizal; Nasution, Darmeli; Haralayya, Bhadrappa
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v14i2.3278

Abstract

This research aims to analyze time management as an essential pillar in the development of ethics, integrity, competence, professionalism, and communication among students at Medan Aviation Polytechnic. Effective time management plays a vital role in developing a student's character, especially in forming the discipline that is the foundation of professional behavior in the aviation world. By adopting a qualitative approach, this research collected data through interviews, observations, and documentation studies of students and lecturers at the Medan Aviation Polytechnic. The research results indicate that effective time management plays a significant role in enhancing student ethics, integrity, and competence. Apart from that, time management also plays a crucial role in improving professionalism and effective communication, which are essential aspects in the aviation sector. This research offers recommendations for enhancing time management training within the higher education curriculum, aiming to foster students who are more disciplined and prepared to face future professional challenges. This is relevant to the needs of the aviation industry, which prioritizes punctuality, team coordination, and high adaptability in a dynamic work environment.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen waktu sebagai pilar penting dalam pembentukan etika, integritas, kompetensi, profesionalisme, dan komunikasi di kalangan mahasiswa Politeknik Penerbangan Medan. Manajemen waktu yang efektif berperan vital dalam pengembangan karakter mahasiswa, terutama dalam membentuk kedisiplinan yang menjadi dasar dari perilaku profesional di dunia penerbangan. Dengan mengadopsi pendekatan kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap mahasiswa dan dosen di Politeknik Penerbangan Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen waktu yang baik berkontribusi signifikan terhadap peningkatan etika, integritas, serta kompetensi mahasiswa. Selain itu, manajemen waktu juga berperan dalam meningkatkan profesionalisme dan komunikasi yang efektif, yang merupakan aspek penting dalam dunia kerja di sektor penerbangan. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk penguatan pelatihan manajemen waktu dalam kurikulum pendidikan tinggi, guna mendukung pengembangan karakter mahasiswa yang lebih disiplin dan siap menghadapi tantangan profesional di masa depan. Hal ini relevan dengan kebutuhan industri penerbangan yang mengutamakan ketepatan waktu, koordinasi tim, serta kemampuan adaptasi yang tinggi dalam lingkungan kerja yang dinamis.
Understanding the Role of Love Language in Interpersonal Communication within Same-Gender Friendships Putri, Dinda Apriliani; Salamah, Ummu; Nurhadi, Zikri Fachrul
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v14i2.3340

Abstract

Interpersonal communication is a critical element in building and maintaining the quality of same-gender friendships, particularly among university students. These friendships are often misunderstood, with assumptions that they are linked to sexual orientation. This study examines the role of love language in interpersonal communication through five key dimensions: openness, empathy, supportive behavior, positive attitude, and equality, and how these dimensions influence same-gender friendships. A qualitative approach was used, involving in-depth interviews with four pairs of informants at Garut University, all students aged 18-25 who have been friends for at least two years. Data validity was ensured through source and method triangulation, with input from experts in communication and psychology to enrich the analysis. The results show that the dimensions of openness, empathy, supportiveness, positivity, and equality are fundamental in fostering emotional connections and improving the overall quality of friendships. These dimensions contribute to stronger bonds of trust, empathy, and mutual support, which are essential for maintaining harmonious and meaningful relationships. The study concludes that effective and honest communication, especially empathy and openness, is key to sustaining healthy same-gender friendships. It also encourages further research into the role of communication in diverse social relationships and highlights the importance of continually developing communication skills to nurture and strengthen interpersonal relationships.Komunikasi interpersonal merupakan elemen penting dalam membangun dan mempertahankan kualitas persahabatan sesama jenis, khususnya di kalangan mahasiswa. Persahabatan ini sering kali disalahpahami, dengan anggapan bahwa hal tersebut berkaitan dengan orientasi seksual. Penelitian ini menganalisis peran bahasa cinta dalam komunikasi interpersonal melalui lima dimensi utama: keterbukaan, empati, perilaku mendukung, sikap positif, dan kesetaraan, serta bagaimana dimensi-dimensi ini mempengaruhi persahabatan sesama jenis. Pendekatan kualitatif digunakan, dengan melakukan wawancara mendalam dengan empat pasangan informan di Universitas Garut, yang semuanya merupakan mahasiswa berusia 18-25 tahun yang telah berteman selama minimal dua tahun. Validitas data melalui triangulasi sumber dan metode, dengan masukan dari para ahli komunikasi dan psikologi untuk memperkaya analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif, dan kesetaraan sangat penting dalam memperkuat hubungan emosional dan meningkatkan kualitas persahabatan. Dimensi-dimensi ini berkontribusi pada ikatan kepercayaan, empati, dan saling mendukung, yang esensial untuk mempertahankan hubungan yang harmonis dan bermakna. Penelitian ini menyimpulkan bahwa komunikasi yang jujur dan empatik, terutama keterbukaan dan empati, adalah kunci untuk mempertahankan persahabatan sesama jenis yang sehat. Penelitian ini juga mendorong eksplorasi lebih lanjut mengenai peran komunikasi dalam berbagai konteks hubungan sosial dan menekankan pentingnya pengembangan keterampilan komunikasi yang terus-menerus untuk memperkuat hubungan interpersonal.
Analisis Implementasi Model Pentahelix sebagai Strategi Kolaboratif dalam Pengembangan Wisata Religi Dumai Islamic Center, Pemerintah Kota Dumai, Provinsi Riau Mentari, Siti Inne; Dharma, Ferry Adhi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v14i2.3318

Abstract

This study aims to analyze the communication strategy of the Dumai City Government in developing the Dumai Islamic Center (DIC) as a religious tourism destination. Using qualitative methods with non-participant observation techniques, in-depth interviews, and documentation, data were analyzed through the SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) approach. The results of the study indicate that the communication strategy utilizes print, electronic, and digital media and involves content creators to increase the visibility of DIC. The strength of this strategy lies in the attractiveness of DIC's architecture and extensive use of media, while its weaknesses are budget limitations and minimal involvement of academics. Opportunities arise from stakeholder involvement through activities such as bonsai exhibitions and bird singing competitions, while threats come from bureaucratic instability and competition from similar destinations. The final results of this study indicate that the application of the Pentahelix model through synergy between government, business, community, academics, and media is a strategic solution to ensure the sustainability of DIC's promotion and development as a leading religious tourism destination in Dumai City.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi Pemerintah Kota Dumai dalam mengembangkan Dumai Islamic Center (DIC) sebagai destinasi wisata religi. Menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi non-partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi, data dianalisis melalui pendekatan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi memanfaatkan media cetak, elektronik, dan digital serta melibatkan content creator untuk meningkatkan visibilitas DIC. Kekuatan strategi ini terletak pada daya tarik arsitektur DIC dan penggunaan media yang luas, sedangkan kelemahannya adalah keterbatasan anggaran dan minimnya keterlibatan akademisi. Peluang muncul dari keterlibatan pemangku kepentingan melalui kegiatan seperti pameran bonsai dan lomba kicau burung, sementara ancaman datang dari ketidakstabilan birokrasi dan persaingan destinasi serupa. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model Pentahelix melalui sinergi antara pemerintah, bisnis, komunitas, akademisi, dan media menjadi solusi strategis untuk memastikan keberlanjutan promosi dan pengembangan DIC sebagai destinasi wisata religi unggulan di Kota Dumai.
Implementation of the KPU’s Role in the 2024 Regional Elections in East Java Putra, I Made Arie Widyasthana Wartana; Rasyid, Almer; Wirawan, Rycko; Bana, Halimatusa; Cahyani, Refa Amalia; Amirella, Tirta; Prasetyo, Amalia Eka Didik
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v14i2.3380

Abstract

This article explores the strategic efforts of the General Elections Commission (KPU) in preparing for the 2024 Regional Elections (Pilkada), with a focus on improving procedures and preventing issues experienced in previous elections. Using a literature review method with a narrative synthesis approach, the study analyses data from credible databases such as Google Scholar, Scopus, and Science Direct. Findings highlight that political education initiatives, such as the “KPU Goes to School” and “KPU Goes to Campus” programs, play a critical role in fostering early political awareness and boosting participation among first-time voters. The KPU's supervision strategy encompasses internal monitoring and close coordination with the Election Supervisory Body (Bawaslu) to address violations and maintain electoral integrity. In East Java, particular emphasis is placed on validating voter data due to the region's size and complexity. Furthermore, participatory programs and technology-based innovations are employed to enhance transparency and uphold the credibility of the electoral process. The study concludes that the KPU's comprehensive oversight, strategic collaboration with Bawaslu, and active public engagement are fundamental in ensuring a fair, transparent, and dignified 2024 Pilkada. These efforts collectively strengthen the democratic process and contribute to more accountable local governance in Indonesia.Artikel ini mengeksplorasi upaya strategis Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mempersiapkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, dengan fokus pada perbaikan prosedur dan pencegahan masalah yang dialami pada pilkada sebelumnya. Menggunakan metode tinjauan literatur dengan pendekatan sintesis naratif, studi ini menganalisis data dari basis data kredibel seperti Google Scholar, Scopus, dan Science Direct. Temuan menyoroti bahwa inisiatif pendidikan politik-seperti program “KPU Masuk Sekolah” dan “KPU Masuk Kampus”-memainkan peran penting dalam menumbuhkan kesadaran politik sejak dini dan meningkatkan partisipasi di kalangan pemilih pemula. Strategi pengawasan KPU mencakup pengawasan internal dan koordinasi erat dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengatasi pelanggaran dan menjaga integritas pemilu. Di Jawa Timur, penekanan khusus diberikan pada validasi data pemilih karena ukuran dan kompleksitas wilayahnya. Selain itu, program partisipatif dan inovasi berbasis teknologi digunakan untuk meningkatkan transparansi dan menegakkan kredibilitas proses pemilu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengawasan komprehensif KPU, kolaborasi strategis dengan Bawaslu, dan pelibatan publik secara aktif sangat penting untuk memastikan Pilkada 2024 yang adil, transparan, dan bermartabat. Upaya-upaya ini secara kolektif memperkuat proses demokrasi dan berkontribusi pada tata kelola pemerintahan daerah yang lebih akuntabel di Indonesia.
Black Woman Radicals (BWR) Advocacy Manifesto: Intersectional Feminist Analysis of Afro-Palestinian Layered Oppression Nihayati, Arina; Larasati, Larasati; Fahlevi, Zhillan Zhalila; Maswanku, Luwemba Musa
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v14i2.3385

Abstract

The Israeli-Palestinian conflict has drawn global attention for decades, involving not only states but also international organizations, individuals, and non-governmental organizations. Media coverage often simplifies the conflict as Israeli Defense Force (IDF) vs Hamas or Jews vs Arabs. However, Afro-Palestinian communities face layered oppression that goes underreported—experiencing marginalization both as Black people and as Palestinians. This study aims to analyze how the Black Women Radicals (BWR) movement advocates for Afro-Palestinians through a transnational and intersectional feminist lens. Using an integrative review method, this study systematically examines data such as advocacy manifestos, organizational campaigns, and scholarly articles. Findings show that BWR’s initiatives highlight the intersection of race, nationality, and gender within systems of oppression. Kimberlé Crenshaw’s theory of intersectionality becomes crucial in interpreting BWR’s advocacy as a response to Afro-Palestinians’ structural invisibility and multidimensional subjugation.Konflik Israel dan Palestina telah menjadi perhatian global selama beberapa dekade, melibatkan negara, organisasi internasional, individu, hingga lembaga non-pemerintah. Media kerap membingkai konflik ini secara biner sebagai Israel Defense Force (IDF) melawan Hamas atau Yahudi melawan Arab. Namun, kelompok Afro-Palestina mengalami opresi berlapis yang luput dari pemberitaan utama—sebagai warga Palestina sekaligus ras kulit hitam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana gerakan Black Women Radicals (BWR) melakukan advokasi terhadap Afro-Palestina melalui pendekatan feminisme interseksional dan advokasi transnasional. Menggunakan metode integrative review, studi ini mengkaji berbagai data seperti manifesto advokasi, kampanye organisasi, dan artikel akademik. Temuan menunjukkan bahwa inisiatif BWR menyoroti pertemuan antara ras, kewarganegaraan, dan gender dalam sistem penindasan struktural. Teori interseksionalitas dari Kimberlé Crenshaw penting untuk memahami advokasi BWR sebagai respons terhadap ketaknampakan struktural dan subordinasi multidimensi yang dialami Afro-Palestina.
Social Innovation and International Relations: A Case Study on The Acceleration of Battery Electic Vehicle in Indonesia Robertua, Verdinand; Oktavian, Riskey; Aldya, Riantina Fitra Aldya
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v14i2.3224

Abstract

This article examines the acceleration of Battery Electric Vehicle (BEV) adoption in Indonesia through a dual-theoretical lens: Sandra M. Bates’ six-step social innovation framework and Jänicke and Jacob’s diffusion theory of environmental innovation. While Presidential Regulation No. 55 of 2019 formalizes Indonesia’s commitment to electric mobility, its underlying motivations, coherence, and systemic impact remain contested. Employing a qualitative case study methodology, the research draws on semi-structured interviews with stakeholders from civil society, policy networks, and EV user groups, as well as policy document analysis. The findings reveal that although the policy sequence aligns with Bates’ innovation stages—problem identification, prioritization, solution exploration, implementation, business model development, and diffusion—it does so within a fragmented governance context marked by coal-powered electricity, elite-focused infrastructure, and weak coordination across sectors. From the perspective of Jänicke and Jacob’s diffusion model, Indonesia’s trajectory reflects a technological initiative pathway, where global technological developments precede and shape reactive domestic policy. Rather than an internally driven transformation, BEV policy in Indonesia appears influenced by external climate obligations and domestic electricity surplus management, highlighting the role of structural dependency in shaping sustainability transitions. This study contributes to debates in International Relations and climate governance by showing how countries in the Global South navigate externally generated innovations within domestic constraints. It also proposes the need to adapt prevailing innovation frameworks to better capture asymmetric power relations and the contested nature of environmental transitions in developing contexts.Artikel ini mengkaji percepatan adopsi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai di Indonesia melalui dua pendekatan teoretis: kerangka enam langkah inovasi sosial Sandra M. Bates dan teori difusi inovasi lingkungan Jänicke Jacob. Meskipun Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 memformalkan komitmen Indonesia terhadap mobilitas listrik, motivasi mendasar, koherensi, dan dampak sistemiknya masih diperdebatkan. Dengan menggunakan metodologi studi kasus kualitatif, penelitian ini bersandar pada wawancara semi-terstruktur dengan pemangku kepentingan dari masyarakat sipil, jaringan kebijakan, dan kelompok pengguna EV, serta analisis dokumen kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, meski urutan kebijakan selaras dengan tahapan inovasi Bates- (1) identifikasi masalah, (2) prioritisasi, (3) eksplorasi solusi, (4) implementasi, (5) pengembangan model bisnis, dan (6) difusi—proses tersebut berjalan dalam konteks tata kelola terfragmentasi, yang ditandai oleh penggunaan listrik berbasis batubara, infrastruktur yang terpusat pada elit, dan koordinasi antarsektor yang lemah. Dari perspektif model difusi Jänicke Jacob, trajektori Indonesia mencerminkan jalur inisiatif teknologi, di mana perkembangan teknologi global mendahului dan membentuk kebijakan domestik yang bersifat reaktif. Alih‑alih merupakan transformasi yang digerakkan dari dalam, kebijakan BEV di Indonesia tampak dipengaruhi oleh kewajiban iklim eksternal dan upaya pengelolaan surplus listrik domestik, menggarisbawahi peran ketergantungan struktural dalam menuntun transisi keberlanjutan. Studi ini berkontribusi pada wacana Hubungan Internasional dan tata kelola iklim dengan menunjukkan bagaimana negara‑negara Global South menavigasi inovasi eksternal dalam kerangka domestik yang terbatas. Selain itu, penelitian ini mengusulkan perlunya adaptasi kerangka inovasi yang ada agar lebih mampu menangkap relasi kekuasaan asimetris dan sifat kontestasi transisi lingkungan di negara berkembang.

Page 2 of 2 | Total Record : 16