cover
Contact Name
habibullah
Contact Email
habibullah@kemsos.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
sosiokonsepsia@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosio Konsepsia
ISSN : 20890338     EISSN : 25027921     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Koncepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial presents scientific essays in the form of the results of field research on social welfare. Publish three times the April, August and December periods.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial" : 9 Documents clear
PEKERJA MIGRAN LINTAS NEGARA Studi Kasus Permasalahan Pekerja Migran Perempuan Di Pulau Batam Nina Karinina
Sosio Konsepsia Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i2.691

Abstract

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan kerja para Pekerja Migran Perempuan sektor informal lintas negara. Faktor-faktor tersebut antara lain terkait dengan pendidikan dan keterampilan yang kurang memadai, masalah adaptasi budaya dengan yang dimiliki pengguna jasa Pekerja Migran tersebut di mana mereka bekerja, maupun masalah prosedur keimigrasian dalam pengiriman Pekerja Migran lintas llegam. Dengan deimikian sebagai konsekuensi dari faktor-faktor tersebut, timbul permasalahan yang berakibat fatal bagi diri para Pekerja Migral lintas negara, yang menggugah harkat kemanusiaan dan martabat bangsa. Kota Batam sebagai piniu gerbang pengiriman Pekerja Migran lintas egara, khususnya untuk tujuan Singapura dan Malaysia, memiliki banyak persoalan dalam kaitan penempatan Pekerja Migran di luar negeri tersebut. Studi ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis berbagai faktor permasalahan yang dialami para Pekerja Migran mulai dari sebelum memutuskan menjadi Pekeria Migran, pada saat keberangkatan dun saat bekerja di luar negeri sampai masa kepulangannya kembali dari negara tempai bekerja ke Tanah Air. Sebagai akhir dari studi ini juga dikemukakan suatu rekomendasi sebagai sumbang saran dalam penanggulangan masalah pengiriman Pekerja Migran ke mancanegara.
Halaman Belakang Vol 13 No 2 Mei Ags 2008 Ejournal Ejournal
Sosio Konsepsia Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i2.697

Abstract

ANALISIS KEBUTUHAN PELAYANAN SOSIAL BAGI PEKERJA MIGRAN DI NEGARA TUJUAN Studi Kasus Pekerja Migran Bermasalah di Malaysia Anwar Sitepu
Sosio Konsepsia Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i2.692

Abstract

Kebutuhan pelayanan sosial yang mendesak dilakukan di negara tujuan adalah pelayanan rehabilitatif dan preventif. Pelayanan rehabilitatif dilakukan bagi TKI yang sudah terlanjur menjadi korban dan sudah berada di shelter. Kondisi korban. cukup bervariasi,dapat dikategorikan menjadi korban "luka" (fisik dan atau sosial-psikologis) dalam degradasi: parah, ringan aiau sehat. Pelayanan rehabilitasi sosial-psikologik ditujukan uniuk emulihkan rasa harga diri korban sebagai manusia bermartabat, sedapat mungkin yang bersangkutan dapat pulang kembali ke tengah keluarganya dengan "kepala tegak". Seluruh sisiem pelayanan di shelter harus diupayakan sehingga korban merasa tidak sendirian, tunjukkan negaranya Indonesia (melalui aparat) mau peduli, menyayangi dirinya dan memahami masalahnya. Rehabilitasi psikososial juga dapat dilakukan dengan konsultasi indvidual dan kolektif Petugas harus mendengar secara khusus perasaan,rasa kecewa, rasa terhina, kecemasan korban dan memberinya bimbingan. Secara kolektif apat dilakukan dengan teknik game-trapeutic. Melalui semua media diupayakan sehingga korban berkata kepada dirinya sendiri: "kali ini saya belum berhasil, tetapi dunia belum kiamat, nanti ditanah air saya akan bekerja lebih keras, pada saatnya saya akan berhasil", Pelayanan preventif perlu dilakukan dalam bentuk pemantauan secara berkala ke tempai pekerja migran bekerja. Pemantauan bukan sekedar memonitor pekerja migran tetapi sekaligus memberi bimbingan bagi kedua belah pihak jika ada indikasi permasalahan. Pemantauan berkala juga berfungsi sebagai sarana dukungan moril bagi TKI. Selain kedua pelayanan tersebut, pelayanan lain yang dibutuhkan TKI adalan penyelamatan (rescue) bagi TKI yang diperlakukan buruk tetapi masin berada di tempai kerja; dan pelayanan perlindungan (protectif) melalui perbaikan MOU antar pemerintah Indonesia dengan Malaysia agar lebin pro TKI.
Halaman Depan Vol 13 No 2 2008 Ejournal Ejournal
Sosio Konsepsia Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i2.689

Abstract

IMPLEMENTASI DAN STRATEGI PROGRAM COMMUNITY DEVELOPMENT (CD) PERTAMINA DAERAH OPERASI HULU (DOH) SUMATERA BAGIAN SELATAN (SUMBAGSEL) SEBAGAI WUJUD COOPERATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN PERTAMBANGAN Habibullah Habibullah
Sosio Konsepsia Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i2.695

Abstract

Program CD yang dimaknai pengembangan kehidupan dan peningkaian taraf hidup masyarakat dalam suatu komuniti tertentu bukan semata persoalan moral yang berorientasi pada penghargaan harkat dan martabat manusia. Akan tetapi juga merupakan upaya penciptaan keamanan bagi perusahaan pertambangan dari ancaman masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi implementasi dan strategi program CD Periamina DOH Sumbagsel sebagai wujud CSR perusahaan pertambangan.Pertamina DOH Sumbagsel melaksanakan Program CD sebagai wujud corporate social responsibility  melalui 7 (tujuh) bidang yaitu ekononii (PUKK), pendidikan, peribadatan, sarana jalan, pemuda & olahraga, dan kesehatan. Bidang ekonomi (PUKK) mendapai perhatian khusus yakni bagian berdiri sendiri. Hal ini disebabkan PUKK nierupakan prioritas program CD Pertamina DOH Sumbagsel dan cenderung lebih memberdayakan masyarakat dibanding dengan program CD lain yang cenderung memberikan pelayanan sosial.Apabila dilihat dari 7 (Tujuh) bidang program CD Pertamina DOH Sumbagsel sudah memenuhi  syarat sebagai program CD yang bersifat multidimensional. Strategi program CD Pertamina DOH Sumbagsel adalan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan dilaksanakan berdasarkan kemampuan perusahaan, pelaksanaan bekerjasama dengan lembaga pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat dan partisipasi masyarakat.Idealnya kebutuhan kebutuhan masyarakat tidak hanya merupakan hasil dari identifikasi pihak Pertamina DOH Sumbagsel akan tetapi juga mempertimbangkan hasil identifikasi dari tiap stakeholder. Strategi hanya mendanai saja sudan sesuai dengan strategi bawah ke-atas (bottom up srategies). 
MASALAH SOSIAL TENAGA KERJA WANITA INDONESIA DI SHELTER KBRI KUALA LUMPUR Sutaat Sutaat
Sosio Konsepsia Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i2.690

Abstract

T11lisan ini merupakan hasil penelitian studi kasus di Shelter KBRI Kuala Lumpur-Malaysia. Tujuannya 1.mtuk mendapatkan gambaran tentang masalah sosial TKW dan pelayanan sosial TKW di Shelter KBRI. Metode penelitian ini adalah deskriptif analisis. Informan terdiri dari: TKW-bermasalah, Petugas KBRI Kuala Lumpur, Agency, dan LSM peduli terhadap permasalahan TKW. Hasil penelitian ini memmjukkan, bahwa sumber permasalahan yang diliadapi TKw, baik karena faktor internal 111aupun ekstemal, antara lain: (a) nzinimnya pembekalan (keterampilan teknis); (b) kualitas keterampilmz da11 kemampumz berkomzmikasi TKW masilz dibmoah rata-rata tenaga kerja asal negara lain; dan (c) TKW rnengalami masalah besar dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja (culture sclwck). Dampak dari kondisi tersebut memzmculkan berbagai masalah, antara lain tindak kekerasan, eksploitasi, pemaksaan kultur majikan terhadap TKw, dan perasaan tertekan (tidak betalz).Beberapa reko111endasi diajukan lzasil penelitian ini antara lain: (1) pemerintah perlu meningkatkan koordinasi de,zgan berbagai unsur, baik antar instansi pemerintah maupzm dengan pihak swasta dalam pengiri111a11 TKV\T; (2) perlu pembekalan keterampilan khususnya kemampuan bahasa ,asing dan keterampilan teknis sebelum TKW dibermzgkatkan ke luar negeri.; (3) Departemen Sosial dapat melakukan fungsi preventif, rehabilitatif, dan developmental. Fungsi rehabilitatif terutama terhadap TKW-bermasalah yang ada di Shelter KBRI Kuala L1t111pur, dalam bentuk pelayanan sosial.
KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA KOMUNITAS WONG SIKEP DI PATI Sugiyanto Sugiyanto
Sosio Konsepsia Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i2.694

Abstract

Peneliiian Kehidupan Sosial Budaya Komunitas Wong Sikep di Pati, merupakan penelitian kasus, dengan tujuan : teridentifikasinya unsur-unsur kebudayaan KAT, dan diperolehnya implikasi unsur-unsur perubahan terhadap keberfungsian sosial KAT. Untuk itu penelitian ini, bersifat dekriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa secara kultural, komuniias yang meyebut dirinya sebagai komunitas "Wong Sikep" ini masih mempertahankan dan memegang teguh ajaran Saminisme yang dipelopori oleh seorang tokoh bernama Samin Surontiko; Interaksi dengan luar komunitas serta perubahan sosialnya tidak ada masalah: Namun, tidak dibarengi dengan perubahan nilai maupun norma yang ada dalam masyarakat, terutama yang berkaitan dengan ajaran Saminisme, sehingga terlihat kekeh (terkesan tidak mau ada perubahan); Dilihat secara geografis mereka tidak terisolir, bahkan lingkungan dikelilingi oleh komunitas lain, karena komunitas Wong Sikep relatif kecil dan homogen; Namun demikian apabila dilukukan pemberdayaan mereka tidak menutup diri, pada prinsipnya mereka pantang uniuk minta-minta.Untuk mengubah persepsi terhadap petuberdayaan KAT perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa kesiapan masyarakat (Pra Conditioning) menerima dan melaksanakan pemberdayaan dimaksud benar­benar positif, sebagai gabungan pendekatan bottom-up dan pendekatan top-down sehingga dalam pelaksanaanya tidak muncul masalah baru di luar dugaan. Selain itu juga perlu memanfatkan berbagai faktor pendukung yang dapat memperlancar proses pemberdayaan serta mengurangi faktor penghambat yang menghalangi pelaksanaan pemberdayaan KAT. 
PERDAGANGAN PEREMPUAN DAN ANAK: KAJIAN FAKTOR PENYEBAB DAN ALTERNATIF PENCEGAHANNYA Abu Hanifah
Sosio Konsepsia Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i2.693

Abstract

Pengkajian ini bertujuan mengetahui : (1) faktor penyebab meningkatnya kasus perdagangan perempuan dan anak di Indonesia; (2) Peran Pemerintah dan LSM dalam upaya pencegahan dan penanggulangan tindak pidana perdagangan perempuan dan anak. Cara mencapai tujuan dilakukan studi dokunzentasi. Data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dikategorisasi, dianalisis, dan diinterpretasi secara deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab meningkatnya kasus perdagangan perempuan dan anak yaitu: kemiskinan, pendidikan rendah, kawin usia dini, ketidaktaatan terhadap ajaran agama, dan sebagian besar orangtua terlibat dalam praktik perdagangan perempuan dan anak. Peran pemerintah dalam pencegalum dan penanggulangan perdagangan perempuan dan anak, baru terbatas pada tingkat sosialisasi dan penyusunan infrastniktur kelembagaan yang terkait dengan trafficking, namun beberapa LSM telah merespons persoalan trafficking dengan berbagai aksi, baik da/am bentuk penanganan kasus maupun pencegalzan terjadinya trafficking. Solusi yang diajukan dalam pengkajian ini, adalah pencegahan perdagangan perempuan dan anak melalui pemberdayaan sosial keluarga, dimana keluarga yang ketahanan sosialnya lemah ditingkatkan agar dapat melaksanakan peran dan fungsi sebagaimana mestinya. Upaya peningkatan peran dan fungsi keluarga, dilakukan dengan intervensi pekerjaan sosial. Pekerja sosial sebagai pelaku perubahan diharapkan dapat nzemperbaiki kondisi keluarga, nzenyangkut beberapa aspek, yaitu : (a) pelaksanaan peran sesuai dengan kedudukan; (b) pemenuhan kebutuhan dasar; (c) terjalinnya hub1mgan akrab antara keluarga dengan lingkzmgannya; dan (d) tewujudnya keluarga yang harmonis.
TEKNIK PENJANGKAUAN DAN PENDAMPINGAN PEKERJA SOSIAL TERHADAP MANTAN ANDIK LAPAS MELALUI PEER EDUCATOR (PE) Studi Kasus di Rumah Pusat Pelibatan Masyarakat Hari Harjanto Setiawan
Sosio Konsepsia Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i2.696

Abstract

Peer Educator adalah anak mantan Andik (anak didik) yang mempunyai pengaruh terhadap teman-temannya dan telah dilatih untuk melakukan pendampingan terhadap sesama mantan andik bersama pekerja sosial. PE sangat membantu pekerja sosial karena anak dapat lebih terbuka dalam menyampaikan informasi mengenai masalah dan kebutuhan sesama mereka. PE dipilih dari mereka yang mempunyai pengaruh terliadap teman lainnya, bertujuan untuk menghindari kecurigaan anak, menimbulkan kepercayaan terhadap anak lain dan mempengaruhi pola pikir temannya.PE dipilih berdasarkan atas pengaruh seseorang terhadap kelompoknya. Setelah mereka dilatih, secara reguler masing-masing PE melakukan pertemuan / local meeting dengan temannya bersama dengan pekerja sosial di wilayah dampingannya. Dalam pertemuan itu membahas permasalahan-permasalahan, issue-issue terbaru maupun harapan anak dampingan. Selain itu, sesama PE dan pekerja sosial melakukan pertemuan rutin secara reguler untuk sharing pengalaman di wilayah dampingan masing-masing.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2008 2008


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 1 (2021): Sosio Konsepsia Vol 10 No 3 (2021): Sosio Konsepsia Vol 10, No 2 (2021) Vol 10, No 1 (2020): Sosio Konsepsia Vol 9, No 3 (2020): Sosio Konsepsia Vol 9, No 2 (2020): Sosio Konsepsia Vol 9, No 1 (2019): Sosio Konsepsia Vol 8, No 3 (2019): Sosio Konsepsia Vol 8, No 2 (2019): Sosio Konsepsia Vol 8, No 2 (2019): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 1 (2018): Sosio Konsepsia Vol 7 No 3 (2018): Volume 7 Nomor 3 Tahun 2018 Sosio Konsepsia Vol 8, No 1 (2018): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 3 (2018): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 2 (2018): Sosio Konsepsia Vol 7, No 2 (2018): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 6 No 3 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6, No 3 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 6, No 3 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6 No 2 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6, No 2 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6, No 2 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 6 No 1 (2016): Sosio Konsepsia Vol 5 No 3 (2016): Sosio Konsepsia Vol 5 No 2 (2016): Sosio Konsepsia Vol 5 No 1 (2015): Sosio Konsepsia Vol 5, No 1 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4 No 3 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4, No 3 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4, No 2 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4 No 2 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4 No 1 (2014): Sosio Konsepsia Vol 4, No 1 (2014) Vol 3 No 3 (2014): Sosio Konsepsia Vol 3 No 2 (2014): Sosio Konsepsia Vol 3 No 1 (2013): Sosio Konsepsia Vol 2 No 3 (2013): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 2 No 2 (2013): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 3 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 2 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 15 No 3 (2010): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 15 No 2 (2010): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 15 No 1 (2010): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 2 (2009): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 1 (2009): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 13 No 3 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 13 No 1 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 3 (2006): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 2 (2006): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial More Issue