cover
Contact Name
ARI HAYATI
Contact Email
ari.hayati@unisma.ac.id
Phone
+62341- 551932
Journal Mail Official
biosaintropis@unisma.ac.id
Editorial Address
Tata Usaha FMIPA Unisma Gedung Usman bin Affan Kompleks Unisma Jl. MT Haryono 193 Malang 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic)
ISSN : 23382805     EISSN : 24609455     DOI : https://doi.org/10.33474/e-jbst.v7i2.305
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal ini mengkaji fenomena dan temuan penelitian di bidang biologi dan ilmu-ilmu dasar (sains) lainnya serta bidang studi di wilayah tropis. Jurnal ini ditujukan untuk menemukan solusi alternatif dalam perkembangan ilmu biologi demi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan Dunia.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2020): Fase Pembentukan Tubuh dan Sebaran Makhluk" : 15 Documents clear
Uji Antagonis Jamur Trichoderma viride dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Patogen Alternaria porri Penyebab Penyakit Bercak Ungu pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Vira Ruainiah Ruswandari; Ahmad Syauqi; Tintrim Rahayu
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 2 (2020): Fase Pembentukan Tubuh dan Sebaran Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.666 KB)

Abstract

Trichoderma viride is a microorganism that is commonly found in moist soil and can be isolated from the root area of the shallot plant (Allium ascalonicum L.). The study aim was to determine the mechanism and the difference in percentage of inhibitory power by Trichoderma viride in inhibiting growth of Alternaria porri pathogen at pH 4.8 and 7. The descriptive method was used by descriptive method to isolate Alternaria porri and Trichoderma viride fungi and then purified, and the experimental method tested Trichoderma viride fungal antagonists against Alternaria porri with two PDA media treatments pH 4.8 that observed for 3 days and pH 7 observed for 4 days. The results of the percentage of inhibitory power on the day 1,2,3 were 9%, 34.2% and 35% (pH 4.8), and the results of the percentage of inhibition power of the day 1,2,3 and 4 were 1.9%, 29.9%, 35% and 39.4% (pH 7). The inhibition mechanism of Trichoderma viride in inhibiting Alternaria porri fungi through the stages of antibiosis, parasitism and lysis. Keywords: Trichoderma viride, Alternaria porri, shallot plants, pH 4,8 and pH 7. ABSTRAK Jamur Trichoderma viride merupakan mikroorganisme yang umum dijumpai dalam tanah yang lembab dan dapat diisolasi dari daerah perakaran tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) Penelitian bertujuan untuk mengetahui mekanisme dan perbedaan persentase daya hambat oleh jamur Trichoderma viride dalam menghambat pertumbuhan patogen Alternaria porri pada pH 4,8 dan 7. Metode yamg digunakan metode deskriptif dengan mengisolasi jamur Alternaria porri dan Trichoderma viride lalu dimurnikan, dan metode eksperimen melakukan uji antagonis jamur Trichoderma viride terhadap Alternaria porri dengan dua perlakuan media PDA pH 4,8 yamg diaamati selama 3 hari dan pH 7 yang diamati selama 4 hari. Hasil persentase daya hambat pada hari ke 1,2,3 yaitu 9%, 34,2% dan 35% (pH 4,8), dan hasil persentase daya hambat hari ke 1,2,3 dan 4 yaitu 1,9%, 29,9%, 35% dan 39,4% (pH 7). Hal ini diketahui bahwa hasil terakhir persentase daya hambat 35% (pH 4,8) dan 39,4% (pH 7). Mekanisme Penghambatan Jamur Trichoderma viride dalam menghambat jamur Alternaria porri melalui tahap antibiosis, parasitisme dan lisis. Kata kunci: Trichoderma viride, Alternaria porri, tanaman bawang merah, pH 4,8 dan pH 7.
Uji Antagonis Jamur Gliocladium sp dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Fusarium sp Penyebab Penyakit Layu Pada Tanaman Pisang (Musa paradisiaca L.) Taufiq Hidayat; Ahmad Syauqi; Tintrim Rahayu
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 2 (2020): Fase Pembentukan Tubuh dan Sebaran Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.078 KB)

Abstract

The fungus Gliocladium sp. is the microbial soil that can be isolated from the root zone of banana plant (Musa Paradica L.) Those fungi are included in the group of potentially antagonistic microbes in the growth inhibiting of Fusarium sp fungus which infects the plants and it cause disease on banana crops withered. This research aim was to know the difference of growth inhibiting percentage of Gliocladium sp, to the Fusarium sp. fungus at pH 5.5 and pH 7. This research uses experiment methods. The results of the growth inhibiting percentage in the last day was higher at pH 5.5 of 35.2% whereas at pH 7 of 14%. This indicates that the growth of the fungus is more suitable in pH acidic approach because of its nature which is able to adjust to the fungal metabolism. The inhibition mechanism of the Gliocladium sp. on fungus inhibiting of Fusarium sp. has the stages of the competition, lysis and mycoparasit. Keywords: Gliocladium sp., Fusarium sp, banana plants, pH ABSTRAK Jamur Gliocladium sp. merupakan mikroba tanah yang dapat diisolasi dari daerah perakaran tanaman pisang (Musa Paradica L.) Jamur tersebut termasuk dalam kelompok mikroba antagonis yang berpotensi dalam menghambat pertumbuhan jamur Fusarium sp yang menginfeksi tanaman yang menyebabkan penyakit layu pada tanaman pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persentase daya hambat jamur Gliocladium sp. dalam menghambat pertumbuhan jamur Fusarium sp. pada pH 5,5 dan pH 7. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan eksperimen. Hasil dari persentase daya hambat hari terakhir lebih tinggi pada pH 5,5 sebesar 35,2% sedangkan pada pH 7 sebesar 14%. Hal ini menandakan bahwa pertumbuhan jamur lebih cocok di pH mendekati asam karena sifatnya yang mampu menyesuaikan dengan metabolisme jamur. Mekanisme Penghambatan jamur Gliocladium sp. kepada jamur Fusarium sp. mempunyai tahap kompetisi, lisis dan mikoparasit. Kata kunci: Gliocladium sp., Fusarium sp., tanaman pisang, pH
Studi Populasi Kepiting (Scylla sp.) di Hutan Mangrove Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan Nurul Fitriyah Ika Putri; Hari Santoso; Saimul Laili
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 2 (2020): Fase Pembentukan Tubuh dan Sebaran Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.668 KB)

Abstract

Mangrove crabs play an important role in aquatic ecosystems on the decomposition of organic waste in every activity. This study aims was to analyze the population density of mangrove crabs (Scylla sp). The sampling method was carried out directly in the field using trap tools provided by purposive sampling. Arrest of 20 ‘bubu’ in three different stations, namely station 1 mangrove density is good, station 2 is medium density, and station 3 is bad density. The study obtained three types of mangrove crabs, in station 1 the percentage obtained by Scylla serrata male 11% and females 33% those were higher than stations 2 and 3 i.e. 0%. The percentage of male and female type of Scylla olivacea in station 3 was higher i.e. 100% compared to stations 2 and 3. For the Scylla paramamosain male type station 1 was higher i.e. 26%, but for the highest female species at station 2 obtain 41%. Abiotic measurements at each station include temperature, salinity, water pH, dissolve oxygen, and humidity. The density of mangroves greatly affects the growth of crabs, because the higher the density of mangroves, the more produced litter. Keywords: mangrove crabs (Scylla sp), mangrove forest ABSTRAK Kepiting bakau berperan penting pada ekosistem perairan pada penguraian sampah organik di setiap aktivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepadatan populasi kepiting bakau (Scylla sp). Metode pengambilan sampel dilakukan langsung dilapangan dengan menggunakan alat-alat perangkap yang disediakan secara purposive sampling. Penangkapan menggunakan 20 bubu di 3 stasiun berbeda, yaitu stasiun 1 kerapatan mangrove baik, stasiun 2 kerapatan sedang, stasiun 3 kerapatan buruk. Penelitian analisis hutan mangrove menunjukkan bahwa diperoleh 3 jenis kepiting bakau, pada stasiun 1 persentase yang didapat jenis Scylla serrata jantan 11% dan betina 33% lebih tinggi dibandingkan stasiun 2 dan 3 yaitu 0%. Persentase jenis Scylla olivacea jantan dan betina di stasiun 3 lebih tinggi yaitu 100% dibandingkan stasiun 2 dan 3. Jenis Scylla paramamosain jantan di stasiun 1 lebih tinggi yakni 26%, namun untuk spesies betina tertinggi di stasiun 2 sebesar 41%. Pengukuran abiotic di setiap stasiun meliputi, suhu, salinitas, pH air, DO, dan kelembapan. Semakin tinggi kerapatan mangrove, maka populasi kepiting yang ditemukan semakin besar. Kata kunci: kepiting bakau, hutan mangrove
Pengaruh Fraksi Ejakulasi terhadap Motilitas Spermatozoa Kambing Peranakan Etawa (Capra aegagrus) Ayu Naila Nahdiyah; Hari Santoso; Hasan Zayadi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 2 (2020): Fase Pembentukan Tubuh dan Sebaran Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.753 KB)

Abstract

The ejaculation fraction on Etawa crossbred goat (PE goat) has various standard spermatozoa qualitues, one of which ismotility of spermatozoa. The motility of spermatozoa is very important to note in the development of artificial insemination techniques, because the success in artificial insemination techniques is strongly influenced by the motility of spermatozoa. The motility of semen spermatozoa is known through the process of examining the movement of spermatozoa in microscopic testing. The aim of this research was find out the effect of ejaculation fraction on motility of PE goat spermatozoa. Using an experimental method with a group's random consisting of two treatment groups; K1 is fraction 1and K2 is a fraction 2. The Replication of each treatment was eight replications and a total of sample research was 16 unit. The semen was collected once a week using artificial vagina (VA) technique. The semen collecting until the second ejaculation and motility test of spermatozoa were immediately measured use sperm vision analyzers IVOS II. The test results of the ejaculation fraction observation using an independent sample t-test showed the value of t hit = 0.700 and t (0.025) than 2.14 t hit <t (0.025) meaning that H0 was received, there was no significant ejaculation fraction 1 with ejaculatory fraction 2; motility meaning of the spermatozoa from the PE goat of a fraction 1 and faction 2 not different significantly. Keywords: ejaculation fraction, motility of Spermatozoa, PE goat. ABSTRAK Fraksi Ejakulasi pada Kambing Peranakan Etawa (PE) mempunyai kualitas spermatozoa dengan berbagai standart, salah satunya motilitas spermatozoa. Motilitas Spermatozoa menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pengembangan teknik Inseminasi Buatan, karena keberhasilan dalam teknik Inseminasi Buatan sangat dipengaruhi oleh motilitas yang dimiliki spermatozoa. Motilitas spermatozoa semen diketahui melalui proses pemeriksaan daya gerak spermatozoa dalam uji mikroskopis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi ejakulasi terhadap motilitas spermatozoa kambing PE. Menggunakan metode percobaan dengan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri atas 2 kelompok perlakuan yakni Kelompok 1 (K1) adalah fraksi 1dan kelompok 2 (K2) adalah fraksi 2, ulangan masing-masing perlakuan 8 ulangan dan unit penelitian berjumlah 16. Penampungan semen dilakukan satu kali seminggu dengan teknik AV (Artificial Vagina). Penampungan dilakukan sampai ejakulat kedua. Segera setelah penampungan dilakukan pengukuran uji motilitas spermatozoa menggunakan sperm vision analyser IVOS II. Hasil uji pengamatan fraksi ejakulasi menggunakan t-test independent sample menunjukkan nilai t hit= 0,700 dan t (0,025)= 2,14 maka t hit < t (0,025) artinya H0 di terima, yang mempunyai arti motilitas spermatozoa kambing PE dari fraksi 1 dan fraksi 2 tidak berbeda nyata. Kata kunci: fraksi ejakulasi, motilitas spermatozoa, kambing PE
Analisis Normalitas dan Abnormalitas Spermatozoa Kambing Peranakan Etawa (Capra aegagrus hircus L.) Sebelum dan Sesudah Fase Pembekuan Moh. Agus Zakaria; Hari Santoso; Hasan Zayadi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 2 (2020): Fase Pembentukan Tubuh dan Sebaran Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.959 KB)

Abstract

A effort for improving the quality of local goats in order to have superior values ​​in their genetics is to calculate the number of abnormalities in spermatozoa. The abnormal spermatozoa can inhibit fertilization if the amount of abnormality is so large. This study aim was to analyze the effect of freezing on the number of abnormalities and normality of spermatozoa of Etawa crossbred goats at the Insemination Center of Singosari in Malang. The sampling spermatozoa by floating on AV (Artificial Vagina), then observed under a microscope. The fresh spermatozoa and Post thawing motility spermatozoa were made reviews on the glass object and stained using eosin. The analysis uses the paired sample t-test with two interconnected sample groups. The results of the study were = - 0.346; t (0.025) = -2.306itung < t(0,025) means that H0 is accepted, meaning that there is no significant difference between spermatozoa before freezing and after freezing. From this study that freezing did not increase the number of spermatozoa abnormalities of the Etawa crossbred goat. Keywords: normal spermatozoa of Etawa crossbred, abnormal spermatozoa, frozen Spermatozoa ABSTRAK Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas kambing lokal agar mempunyai nilai keunggulan pada genetiknya dilakukan perhitungan jumlah abnormalitas dalam spermatozoa. Spermatozoa abnormal dapat menghambat terjadinya fertilisasi apabila jumlah abnormalitas begitu besar. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh pembekuan terhadap jumlah abnormalitas dan normalitas spermatozoa kambing Peranakan Etawa (PE) di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang. Metode pengambilan sampel spermatozoa dengan menapung pada AV (Artificial Vagina), selanjutnya diamati dibawah mikroskop. Spermatozoa segar dan spermatozoa PTM (Post thawing motility) dibuat ulasan di atas objek glass dan dilakukan pewarnaan menggunakan eosin. Analisis menggunakan uji t Paired Sample t-test dengan 2 kelompok sampel yang saling berhubungan. Hasil penelitian thit = - 0,346 ; t(0,025) = -2,306 thitung < t(0,025) artinya H0 diterima artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara spermatozoa sebelum pembekuan dan sesudah pembekuan. Dari penelitian ini bahwa pembekuan tidak menaikkan jumlah abnormalitas spermatozoa kambing Peranakan Etawa. Kata kunci: spermatozoa kambing PE normal, spermatozoa abnormal, spermatozoa beku.

Page 2 of 2 | Total Record : 15