cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jip@uin-malang.ac.id
Editorial Address
Department of Pharmacy Building 2nd Floor, Faculty of Medicine and Health Sciences, 3rd Campus Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Islamic Pharmacy
ISSN : 24605182     EISSN : 25276123     DOI : http://dx.doi.org/10.18860/jip
Core Subject : Health, Science,
Welcome to Journal of Islamic Pharmacy (e-ISSN : 2527-6123) formerly Jurnal Farmasains (p-ISSN : 2460-5182) Department of Pharmacy, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia. The journal was established in 2015 and online publication was begun in 2016. Since 2016, the journal has been published in English and only receives manuscripts in English.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm." : 10 Documents clear
Karakteristik yang terkait dengan Pengetahuan dan Kepatuhan Minum Obat Pasien Tuberkulosis Paru di RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjung Pinang Wiyati, Tuti; Maifitrianti, Maifitrianti; Nabilla, Adistya Risma
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.29829

Abstract

Indonesia masih menjadi lima negara terbesar di dunia yang memiliki angka pasien tuberkulosis (TB) paru yang tinggi. Tanjung Pinang menjadi salah satu kota di Indonesia yang memiliki catatan kesembuhan pasien TB dibawah angka pencapaian nasional. Keberhasilan pengobatan TB sangat dipengaruhi oleh kepatuhan pasien dalam pengobatan. Pengetahuan mengenai TB sangatlah penting guna menyadarkan pasien agar patuh dalam menjalankan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor karakteristik yang terkait dengan pengetahuan dan kepatuhan minum obat, serta menganalisis hubungan dari tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib Tanjung Pinang. Desain penelitian dilakukan secara cross-sectional pada bulan April-Juni 2022. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, dengan 81 pasien memenuhi kriteria inklusi. Tingkat pengetahuan dinilai menggunakan kuesioner pengetahuan yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya berdasarkan pedoman World Health Organization (WHO), sedangkan tingkat kepatuhan dinilai menggunakan kuesioner Medication Adherence Rating Scale (MARS-5). Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar pasien mempunyai tingkat pengetahuan baik (79,0%) dan patuh dalam meminum obat (77,8%). Karakteristik usia dan pendidikan memiliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan dan kepatuhan (p 0,05). Tingkat pengetahuan berhubungan erat dengan kepatuhan minum obat (p 0,05) dengan nilai korelasi kuat (r = 0,704) dan arah korelasi positif. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan pasien TB maka semakin meningkat kepatuhan minum obatnya.
Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap Perilaku dalam Menggunakan Produk Kosmetik Berlabel Halal pada Mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang Maulina, Novia; Silmy, Nur Fairus; Sugihantoro, Hajar; Syahrir, Achmad
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.26879

Abstract

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, sepatutnya memenuhi kebutuhan yang mengarah pada keadaan kehalalan suatu produk, salah satunya penggunaan kosmetik yang banyak digunakan masyarakat terutama mahasiswa. Kesadaran dalam menggunakan kosmetik halal ini merupakan akibat dari pemahaman agama yang baik serta edukasi produsen terkait sertifikat halal pada produknya, sehingga masyarakat lebih selektif pada pemilihan produk yang digunakan. Pengetahuan tentang kosmetik halal ini akan mempengaruhi perilaku dalam menggunakan produk kosmetik halal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang tentang produk kosmetik halal, serta mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan terhadap perilaku dalam menggunakan kosmetik berlabel halal pada mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang. Metode penelitian bersifat deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling yaitu teknik purposive sampling. Hasil analisis data pada 104 responden menunjukkan pada tingkat pengetahuan 73 mahasiswa (70%) memiliki pengetahuan tinggi, 30 mahasiswa (29%) memiliki pengetahuan cukup, dan 1 mahasiswa (1%) memiliki pengetahuan rendah. Pada tingkat perilaku 62 (60%) mahasiswa memiliki perilaku tinggi, 27 mahasiswa (26%) memiliki perilaku cukup, dan 15 mahasiswa (14%) memiliki perilaku rendah. Pengetahuan kosmetik halal berpengaruh signifikan (0,006) terhadap perilaku dalam menggunakan produk kosmetik berlabel halal dengan kekuatan pengaruh sedang 0,388 dan arah positif. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pengetahuan tentang kosmetik halal dengan perilaku dalam menggunakan produk kosmetik berlabel halal dengan kekuatan pengaruh tinggi dan arah hubungan yang positif.
Potensi Antibakteri Minyak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata D) terhadap Penghambatan Bakteri Gram Positif Sunnah, Istianatus; Fadiyah, Ghina Atika; Silmi, Wiwin Anuggerah; Erwiyani, Agitya Resti
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.27010

Abstract

Minyak biji labu kuning merupakan minyak nabati yang memiliki kandungan senyawa metabolit yang bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik fisik dan potensi minyak biji labu kuning dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Minyak diperoleh melalui proses ekstraksi sokletasi menggunakan pelarut n-heksana, kemudian dilakukan skrining fitokimia flavonoid, saponin, dan tanin, serta penentuan karakteristik fisik meliputi uji organoleptis, pH, bobot jenis, bilangan asam, bilangan iodium, dan bilangan penyabunan. Metode difusi cakram digunakan untuk mengevaluasi potensi antibakteri dengan kontrol positif doksisiklin 30 µg. Perbedaan potensi dianalisis menggunakan one-way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan minyak biji labu kuning memiliki kandungan flavonoid dan saponin, namun tidak memiliki kandungan tanin. Minyak biji labu kuning memiliki warna kuning, bau khas labu, dengan pH 5 ± 0, bobot jenis 0,89 g/mL, bilangan asam 6 ± 0 mg NaOH/g, bilangan iodium 14,63 ± 0,77 g I2/100g, dan bilangan penyabunan 449 mg KOH/100g. Diameter zona hambat minyak biji labu kuning terhadap bakteri S. aureus sebesar 1,89 ± 0,703 mm dan P. acnes sebesar 0,6 ± 0,06 mm. Kontrol positif doksisiklin memiliki diameter zona hambat sebesar 28,19 ± 2,959 mm terhadap S. aureus dan 27,8 ± 1,21 mm terhadap P. acnes. Minyak biji labu kuning memiliki kandungan senyawa flavonoid dan saponin yang berperan menghambat pertumbuhan bakteri, namun memiliki potensi lemah dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif S. aureus dan P. acnes.
Formulasi dan Evaluasi Stabilitas Suhu yang Berbeda pada Sabun Padat Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn) Muslikh, Faisal Akhmal; Aryantini, Dyah; Sari, Fita; Hesturini, Rosa Juwita; Latarissa, Nayla Annida; Imanda'ar, Pavitra Meilina; Sya'adah, Puri Zumrotul; Reza, Putri Firdaus Shafiera; Priyantri, Risma Virgian
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.26897

Abstract

Daun sirih (Piper betle Linn) telah terbukti memiliki sifat antibakteri yang kuat, yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri, termasuk bakteri gram positif dan gram negatif. Mekanisme kerja antibakteri dari ekstrak daun sirih melibatkan beberapa faktor, seperti minyak atsiri, senyawa fenolik, alkaloid, dan flavonoid, yang bekerja secara sinergis untuk menghambat dan mematikan bakteri. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk merancang dua formula sabun padat yang mengandung ekstrak daun sirih, kemudian dilakukan evaluasi stabilitasnya pada suhu ruang (± 25⁰C), suhu dingin (± 4-8⁰C) serta suhu panas (± 40⁰C). Hasil uji menunjukkan bahwa formula 1 (F1) dan 2 (F2) sediaan sabun padat memenuhi syarat yang ditetapkan, termasuk dalam hal bentuk, warna, aroma, kadar air, pH, dan stabilitas busa. F1 menampilkan organoleptis dengan bentuk yang tidak padat dan berwarna coklat pekat. Sementara itu, F2 menunjukkan organoleptis dengan bentuk padat, berwarna putih kehijauan, dan aroma yang khas seperti daun sirih. Uji pH menunjukkan nilai 11 untuk F1 dan 10 untuk F2. Stabilitas busa F1 mencapai rerata 80,65 ± 1,038%, 90,83 ± 2,929%, dan 93,20 ± 1,200%, sementara F2 memiliki nilai rerata 85,56 ± 8,435%, 84,98 ± 4,392%, dan 93,59 ± 2.114%. Uji kadar air menunjukkan F1 memiliki rerata 3,645 ± 0,010%, 1,761 ± 0,035%, dan 3,081 ± 0,156%, sedangkan F2 memiliki nilai sebesar 1,125 ± 0,108%, 1,310 ± 0,274%, dan 2,142 ± 0,167%. Dapat disimpulkan bahwa formula kedua dipilih karena memenuhi semua kriteria yang ditetapkan. Sabun padat dengan ekstrak daun sirih ini diharapkan dapat menjadi pilihan yang baik bagi individu yang mengutamakan kebersihan dan perlindungan kulit dari infeksi bakteri.
Analisis Kadar Timbal dalam Eyeliner berbagai Merek yang Beredar di Surakarta dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom Mauk, Bertha Angela Chameliana; Harmastuti, Nuraini; Kurniasari, Fitri
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.28643

Abstract

Eyeliner merupakan sediaan yang digunakan pada kulit tipis sekitar mata dengan fungsi mempertajam dan memperindah bentuk mata. Eyeliner memiliki pigmen warna dasar emulsi minyak dalam air. Eyeliner mengandung logam timbal yang dapat menyebabkan sakit kepala, dan penggunaan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi sistem saraf serta dapat bersifat karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar timbal dalam eyeliner berbagai merek yang beredar di Surakarta dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom. Metode penelitian menggunakan tiga merek sampel eyeliner terdaftar Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM), tiga merek sampel eyeliner tidak terdaftar BPOM, dan tiga merek sampel eyeliner luar negeri yang beredar di Surakarta. Analisis kualitatif dan kuantitatif logam timbal menggunakan instrumen spektrofotometri serapan atom. Hasil uji kualitatif dan kuantitatif dengan spektrofotometri serapan atom menunjukkan bahwa terdapat timbal dalam sampel dengan kadar berturut-turut A1 = 24,4075 ± 2,3970 mg/Kg, A2 = 24,8934 ± 4,4417 mg/Kg, A3 = 51,4224 ± 20,9957 mg/Kg, B1= 296,8730 ± 33,2398 mg/Kg, B2 = 294,8082 ± 26,7292 mg/Kg, B3 = 264,3652 ± 39,3059 mg/Kg, C1 = 177,0400 ± 22,7420 mg/Kg, C2 = 220,0130 ± 39,6887 mg/Kg, dan C3 = 708,4181 ± 163,9650 mg/Kg. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh sampel tidak memenuhi syarat kadar timbal yang telah ditentukan oleh BPOM Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2019 yaitu tidak lebih dari 20 mg/Kg atau 20 mg/L.
Desain dan Studi In Silico Senyawa Daun Kelor (Moringa oleifera) sebagai Kandidat Antimikroba terhadap Staphylococcus aureus Sa'banah, Nonah; Mardianingrum, Richa; Endah, Srie Rezeki Nur
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.29099

Abstract

Infeksi adalah suatu penyakit dimana bakteri patogen masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak sehingga menimbulkan penyakit. Bakteri patogen Staphylococcus aureus bisa menyebabkan infeksi pneumonia yang terjadi karena peradangan pada alveoli. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan kandidat obat dari 68 senyawa daun kelor sebagai antibakteri S. aureus. Metode yang diujikan meliputi skrining toksisitas, farmakokinetik, drug scan, penambatan molekul, visualisasi docking, serta simulasi molekuler dinamik secara in silico. Hasil toksisitas dan farmakokinetik dengan menggunakan web server PkCSM terdapat 8 senyawa yang lolos dan memenuhi kriteria. Hasil penambatan molekul dengan menggunakan PyRx nilai binding energy yang rendah yaitu -8.02 dan -6.19 masing-masing pada senyawa genistein dan benzylamine, dapat dibuktikan dengan simulasi molekuler dinamik selama 100 ns menggunakan Desmond yang berinteraksi dengan sisi aktif terhadap reseptor inhibitor benzamide pada residu asam amino Gln 192, Leu 209, Gly 227, Asn 243, Val 310, serta memiliki interaksi yang stabil pada waktu 66-100 ns. Hasil ini menunjukkan bahwa genistein menunjukkan potensi antibakteri yang lebih unggul dibandingkan linezolid dan bisa menjadi agen antibakteri yang menjanjikan melawan S. aureus.
Studi Literatur: Analisis Efektivitas-Biaya Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Preeklamsia di Beberapa Rumah Sakit Indonesia Maulidia, Shofia Siza; Andayani, Tri Murti; Endarti, Dwi
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.29361

Abstract

Preeklamsia menjadi salah satu penyakit yang menyumbang hampir 75% angka kematian ibu (AKI) diseluruh dunia. Penanganan kasus preeklamsia di Indonesia masih menjadi tantangan besar diantara para praktisi maupun setiap rumah sakit. Kejadian ini tidak hanya dapat menimbulkan masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada masalah ekonomi yang cukup besar. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat antihipertensi yang paling cost-effective pada pasien preeklamsia di Indonesia berdasarkan perspektif rumah sakit. Naskah ini disusun dengan pencarian literatur melalui database Google Scholar dan GARUDA hingga diperoleh sebanyak 4 artikel. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan obat antihipertensi tunggal yang paling cost-effective pada pasien preeklamsia adalah nifedipin, sedangkan pada terapi kombinasi adalah kombinasi nifedipin dengan metildopa. Metildopa dapat digunakan pada preeklamsia ringan sampai sedang, sedangkan nifedipin dapat diberikan pada preeklamsia ringan sampai sedang dan berat, sehingga pasien preeklamsia disarankan untuk menggunakan antihipertensi nifedipin dan/atau metildopa.
Kontrol Kualitas Minuman Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dengan Tambahan 5% Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Syafitri, Meyke Herina; Rahmawati, Risma
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.29628

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memerlukan makan dan minum. Namun, di era modern ini seseorang lebih suka jenis minuman yang diolah serba instan dan berasa manis. Tidak banyak yang menyadari bahwa mengonsumsi minuman kemasan terusmenerus dapat mengganggu kesehatan. Salah satu alternatif cara yang digunakan untuk tetap memperhatikan kandungan nutrisinya yaitu dengan mengonsumsi minuman yang mengandung antioksidan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan hasil uji kontrol kualitas dari minuman bunga telang dengan tambahan 5% sari buah belimbing wuluh. Penelitian dilakukan pada dua kondisi penyimpanan yaitu suhu ruang dan suhu dingin selama 12 pekan. Parameter fisik diperiksa melalui uji hedonik yang meliputi warna, rasa, aroma, dan daya terima, serta homogenitas dengan menggunakan 10 panelis. Hasil rata-rata nilai keseluruhan seluruh panelis untuk parameter warna, rasa, aroma, daya terima dan homogenitas secara berturut-turut pada suhu ruang sebesar 3,7; 2,6; 3,1; 3,2; 3,4 sedangkan pada suhu dingin yaitu 3,8; 3; 3,2; 3,4; 3,5. Skor uji hedonik secara keseluruhan baik pada suhu ruang maupun suhu dingin memenuhi spesifikasi yang ditentukan, kecuali parameter rasa pada suhu ruang. Parameter kimia dilakukan dengan menguji pH sediaan selama tiga pekan, diperoleh data secara berturut-turut pada suhu ruang yaitu 5,59; 5,27; 4,35 sedangkan pada suhu dingin sebesar 5,59; 5,83 4,34. Hasil ini memenuhi spesifikasi yang ditentukan yaitu masuk pada rentang 4 - 7.
Formulasi Sediaan Patch Ekstrak Daun Gamal (Gliricidia sepium) terhadap Penyembuhan Luka Insisi pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Asjur, Asti Vebriyanti; Saputro, Syaifullah; Yunaldi, Yunaldi; Latu, Saparuddin
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.29418

Abstract

Luka insisi merupakan luka yang ditimbulkan karena teriris oleh instrumen tajam, seperti luka yang terjadi setelah pembedahan atau operasi. Salah satu tanaman yang telah digunakan secara tradisional dalam penyembuhan luka sayat adalah daun gamal (Gliricidia sepium). Analisis fitokimia ekstrak daun gamal sebelumnya menunjukkan hasil positif adanya kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan glikosida yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Formulasi sediaan patch ekstrak daun gamal bertujuan untuk mengetahui sifat patch ekstrak daun gamal dalam penyembuhan luka insisi dan nilai optimum ekstrak daun gamal dalam penyembuhan luka insisi. Patch transdermal dari ekstrak daun gamal dibuat dengan 3 formula yaitu F1, F2, dan F3. Pengujian luka sayat terhadap tikus putih dilakukan dengan metode SPSS one-way ANOVA menggunakan 15 ekor tikus putih dengan 15 luka yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan; kontrol negatif (tidak diberikan apapun), kontrol positif (plaster povidone-iodine), dan F1, F2, F3 (ekstrak daun gamal). Parameter yang diamati adalah sifat fisik dan efektivitas luka insisi terhadap tikus putih yaitu panjang luka sayat dan persentase penyembuhan luka. Formula terbaik yaitu formula F2 dengan % persembuhan luka sebesar 0,65%, 0,66%, dan 0,68%, namun tidak melebihi efektivitas dari kontrol positif (plaster povidone-iodine) dengan % persembuhan luka sebesar 0,68%, 0,71% dan 0,72%. Diikuti formula F1 dengan % persembuhan luka sebesar 0,62%, 0,63%, 0,64%. Terakhir formula F3 dengan % persembuhan luka sebesar 0,54%, 0,55% dan 0,55%.
Advances in Electrospun Polymer-Based Nanofibers for Wound Healing: A Narrative Review Imanto, Teguh; Zahra, Veirda
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.30062

Abstract

Polymer-based nanofibers produced using electrospinning techniques have become a significant innovation in drug delivery systems, particularly in wound healing. The nanofiber structure, which resembles the extracellular matrix (ECM), provides an advantage in supporting tissue regeneration and drug release control, making it an effective solution for the treatment of acute and chronic wounds. The aim of this review is to analyze recent advancements in the use of polymer-based nanofibers for drug delivery in wound healing therapy. The method used is a systematic approach with modified PRISMA guidelines. Relevant literature was extracted from the ScienceDirect database using the keywords "polymers", "nanofiber", "electrospinning" and "wound healing," with the publication period limited to 2016–2025. From the search results that yielded 5,750 articles, a strict selection process narrowed them down to 21 relevant articles for analysis. The analysis results show that polymer-based nanofibers such as PVA, PCL, and PVP demonstrate outstanding abilities in delivering antibacterial drugs, enhancing wound healing efficiency, and combating infections, especially in chronic wounds. Nanofiber technology also provides innovative solutions in mitigating bacterial resistance. In conclusion, polymer-based nanofibers open significant opportunities in the pharmaceutical field and wound healing therapy with more precise and effective drug release control.

Page 1 of 1 | Total Record : 10