cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
MANAJEMEN STRES DENGAN TERAPI BALI WORLD MUSIC DAN SELF HEALING PADA SISWA SMKN 1 KUBUTAMBAHAN Triana Savitri
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P12

Abstract

COVID-19 cases in the last cases, new cases continue to increase globally, increasing by 10% with massive transmission and high death rates causing problems that lead to mental health disorders. The problems that often occur are symptoms of symptoms, depression, depression and trauma due to COVID-19. The application of Bali World Music and Self Healing Therapy is carried out with the aim of reducing stress levels in adolescents. Activities carried out at SMKN 1 Kubutambahan, Kab. Buleleng, Bali. The results of the study using a questionnaire that had been carried out at SMKN 1 Kubutambahan were found that 20 out of 47 students experienced distress during the COVID-19 pandemic. After getting the community service activities that percentage number of students who experience stress during the pre-test (53,2%) and post-test (25,5%). Bali World Music and Self Healing therapy activities are a form of activity that can be used to treat distress in adolescents
A Dini Suryani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P14

Abstract

Rendahnya pengetahuan ibu dalam merawat balita diare akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita serta dapat mengakibatkan kematian pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan media terpadu terhadap pengetahuan ibu merawat diare di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group. Sampel berjumlah 40 orang, diambil dengan menggunakan systematic random sampling. Hasil uji T dependent didapatkan ada pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan media terpadu terhadap pengetahuan ibu merawat diare (p= 0,000). Diharapkan pihak pemegang kebijakan di Puskesmas, khususnya ruang poliklinik anak, hendaknya membuatkan satu kebijakan untuk memberikan pendidikan kesehatan perawatan anak dengan diare secara lebih intensif dan terstruktur serta mempertimbangkan media leafleat, alat peraga dan audiovisual sehingga dapat lebih efektif dan efisien. Kata Kunci: Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), media terpadu, diare.
GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA NONARTERITIC ANTERIOR ISCHEMIC OPTIC NEUROPATHY (NAION) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2018 Maura Marda Mayangsari; Anak Agung Mas P utrawati Triningrat; I Made Agus Kusumadjaja; I Putu Budhiastra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P15

Abstract

Nonarteritic Anterior Ischemic Optic Neuropathy (NAION) merupakan suatu keadaan neuropati optik akut dengan kondisi iskemia pada nervus optikus yang sifatnya mendadak, tanpa disertai nyeri, umumnya menyerang satu mata atau unilateral dan disertai defek lapang pandang altitudinal inferior. Hingga saat ini, tatalaksana NAION yang tepat, efektif, dan bisa dijadikan standar acuan belum ditemukan dan penelitian mengenai NAION di Indonesia pun masih sangat jarang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif potong lintang (cross-sectional) dengan maksud untuk mengetahui karakteristik penderita NAION di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2018. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik consecutive sampling dengan menggunakan data sekunder berupa catatan medis pasien yang diperoleh dari instalasi rekam medis RSUP Sanglah Denpasar. Hasil penelitian diperoleh 29 sampel penderita NAION dengan kasus terbanyak pada kelompok usia 51-60 tahun dengan rerata usia 53,69 (SB ± 7,69) tahun. Proporsi penderita berjenis kelamin pria sebanyak 15 orang (51,72%) dan wanita sebanyak 14 orang (48,28%). Kelompok penderita NAION dengan tajam penglihatan 6/6-6/30 merupakan kelompok terbanyak sejumlah 13 orang (44,83%). Sejumlah 9 dari 29 penderita (31,03%) mengalami defek lapang pandang altitudinal inferior. Seluruh pasien memiliki paling tidak 1 faktor risiko sistemik berupa hipertensi (43,24%), dislipidemia (35,14%), dan diabetes (21,62%). Rasio cup-to-disk pada penderita paling banyak dengan rasio ?0,3 sebanyak 17 orang (58,62%). Penatalaksanaan terbanyak penderita NAION adalah pengobatan neurotropik yaitu sebanyak 23 orang (48,94%). Kata kunci : NAION, karakteristik, epidemiologi
DIAGNOSIS SITOLOGI PASIEN DENGAN DIAGNOSIS KLINIS TUMOR PARU BERDASARKAN BERBAGAI METODE PENGAMBILAN SAMPEL SITOLOGI DI RSUP SANGLAH TAHUN 2014-2018 Putu Dony Astika Wiguna; Herman Saputra; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P16

Abstract

Tumor paru adalah tumor yang sangat berbahaya karena berkaitan erat dengan kasus kanker paru. Tumor paru dapat didiagnosis melalui pemeriksaan sitopatologi. Hasil pemeriksaan sitopatologi atau diagnosis sitologi dipengaruhi oleh metode pengambilan sampel yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diagnosis sitologi pasien dengan diagnosis klinis tumor paru berdasarkan berbagai metode pengambilan sampel sitologi di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah tahun 2014-2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang retrospektif dengan mengumpulkan data sekunder berupa registrasi data pasien dengan diagnosis klinis tumor paru di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah pada tahun 2014-2018. Data diagnosis sitologi yang diperoleh dikelompokkan secara kategorikal berdasarkan Papanicolaou Class (Pap Class). Penelitian ini memperoleh 885 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah diolah secara deskriptif, di dapatkan 23 sampel Pap Class I, 481 sampel Pap Class II, 32 sampel Pap Class III, 8 sampel Pap Class IV, 24 sampel Pap Class V dan 317 sampel Pap Class VI. Proporsi diagnosis positif keganasan (Pap Class VI) untuk setiap metode pengambilan sampel adalah sputum (1,3%), efusi pleura (9%), bronkoskopi (17,4%), Fine Needle Aspiration (FNAB) Superficial (79,6%) dan Transthoracal Biopsy (TTB) (58,6%). Melalui penelitian ini diketahui bahwa metode pengambilan sampel FNAB merupakan metode pengambilan sampel dengan hasil diagnosis sitologi positif keganasan (Pap Class VI) terbesar. Selain itu di dapatkan juga data bahwa kelompok diagnosis sitologi terbanyak pada kasus tumor paru adalah kelompok negatif keganasan (Pap Class II). Kata kunci: Tumor paru, metode diagnosis, sampel, sitologi
PREVALENSI GANGGUAN KESEHATAN MATA YANG TERJADI PADA CALON ANGGOTA POLISI DI POLDA SULAWESI TENGAH TAHUN 2017- 2021 Fredy Prasetyo Widayanto
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P13

Abstract

Mata adalah indera penglihatan yang berfungsi mempersepsikan bentuk, ukuran, warna, maupun kedudukan suatu objek. Rendahnya perhatian tentang kesehatan mata dapat berdampak pada gangguan kesehatan mata. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis prevalensi gangguan kesehatan mata yang terjadi pada calon anggota polisi di Polda Sulawesi Tengah Tahun 2017-2021. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional design dengan menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling yang melibatkan sampel penelitian sebanyak 8894 kandidat anggota polisi berjenis kelamin laki-laki dan 1305 kandidat anggota polisi berjenis kelamin perempuan. Teknik analasis data yang digunakan adalah persetase, frekuensi, dan rata-rata. Hasil penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 9,8% kandidat polisi laki-laki memiliki gangguan kesehatan mata dengan prevalensi kejadian gangguan mata terbanyak pada kelainan refraksi mata sebesar 64,9%. Sebanyak 15,1% kandidat polisi perempuan memiliki gangguan kesehatan mata dengan prevalensi kejadian gangguan mata terbanyak pada kelainan refraksi mata sebesar 83,6%.
KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI PASIEN TUMOR OTAK DAN MEDULA SPINALIS PADA ANAK DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014 –2018 Putu Febry Krisna Pertiwi; Ni Putu Sriwidyani; Ni Putu Ekawati; Herman Saputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P17

Abstract

Tumor otak dan medula spinalis merupakan salah satu keganasan tersering pada anak-anak, berada pada urutan kedua setelah leukemia. Hingga saat ini belum terdapat data tentang kejadian tumor otak dan medula spinalis pada anak di Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui karakteristik klinikopatologi pasien anak yang menderita tumor otak dan medula spinalis di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014-2018 menurut kelompok usia, jenis kelamin, tipe histopatologi, dan lokasi tumor. Penelitian ini adalah studi deskriptif yang menggunakan desain cross-sectional retrospective pada pasien anak dengan tumor otak dan medulla spinalis. Data penelitian diambil menggunakan teknik total sampling data yang terdaftar di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014-2018, yang diolah dan dikelompokkan menurut kelompok usia, jenis kelamin, gambaran histopatologi, dan lokasi tumor. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari 53 pasien anak yang menderita tumor otak dan medula spinalis di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2014-2018, kejadian tumor otak ditemukan paling banyak pada kelompok usia 10-14 tahun (28,3%) dan jenis kelamin laki-laki (50,9%). Tipe histopatologi terbanyak yang ditemukan adalah pilocytic astrocytoma (22,6%) dan lokasi tumor yang paling sering adalah serebelum (32,1%). Kata kunci: tumor otak, medula spinalis, anak, RSUP Sanglah
HUBUNGAN FREKUENSI MENARI BALI DENGAN TINGKAT STRES PADA PENARI BALI DI DENPASAR Clara Ratu Angela Christi; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; I Putu Gede Adiatmika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P11

Abstract

Perkembangan teknologi berdampak pada menurunnya aktivitas fisik masyarakat. Beban kerja masyarakat juga meningkat yang dapat berujung pada stres. Stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar;ketegangan. Penelitian merupakan analitik korelasi metode cross-sectional yang bertujuan mengetahui hubungan frekuensi menari Bali dengan tingkat stres pada penari Bali di Denpasar. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2020 di Institut Seni Indonesia Denpasar dan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan jumlah 93 responden penari Bali yang mengisi quesioner PSS (Perceived Stress Scale). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas frekuensi menari Bali, variabel terikat tingkat stres, dan variabel kontrol usia, jenis kelamin, dan durasi tari. Hasil pengujian bivariat Somers’ D menyatakan tidak ada hubungan (p>0,05) antara frekuensi menari Bali dengan tingkat stres. Hal ini dipengaruhi oleh jenis tari dan beban pada penari karena menari sebagai tugas bukan hobi. Perlu dilakukan kontrol variabel seperti jenis tari agar tidak banyak bias yang dapat mengganggu hasil penelitian.
HUBUNGAN OLAHRAGA AEROBIK TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA Putu Satyakumara Upadhana; I Made Krisna Dinata; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P18

Abstract

Gaya hidup sedentari adalah gaya hidup dengan aktivitas fisik yang sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali. Kalangan mahasiswa sebagian besar memiliki aktivitas yang sibuk bergantung terhadap adanya kemajuan di era globalisasi ini, sehingga mahasiswa cenderung menjadi gaya hidup sedentari. Penelitian iniKbertujuanOuntuk mengetahui hubungan olahraga aerobik terhadap kemampuan akademik mahasiswa. Bentuk penelitian ini adalah penelitian analitik dengan metode cross-sectional dari sumber data yang didapat dengan metode penyebaran kuesioner kepada beberapa mahasiswa di Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2016, dan dilaksanakan pada bulan Juni – September 2019. Teknik pengumpulan sampel dengan metode random sampling, berjumlah 60 mahasiswa. Analisis data dilakukan dengan program komputer secara bertahap dengan analisis bivariat.Responden yang mengisi kuesioner dari usia 18 tahun hingga 23 tahun. Persentase responden dengan aktivitas olahraga aerobik kategori aktif sebanyak 43,33%, kategori cukup aktif sebanyak 23,33%, dan sedentari sebanyak 33,34%. Persentase responden dengan tingkat kemampuan akademik baik adalah sebesar 81,67%, dengan tingkat kemampuan akademik kurang baik sebesar 18,33%. Terdapat hubungan antara olahraga aerobik dengan tingkat kemampuan akademik dengan P value = 0,023, OR = 2,613 (IK 95% 1,111-6,145). Terdapat beberapa mekanisme yang mendasari dari adanya dampak positif terhadap kemampuan akademik dari olahraga aerobik, yaitu dari sisi psikologis, molekular, dan fisiologis tubuh. Dapat disimpulkan terdapat hubungan positif antara olahraga aerobik dengan kemampuan akademik mahasiswa. Semakin rendah aktivitas fisik mahasiswa, maka akan memiliki risiko tingkat kemampuan akademik kurang baik sebesar 2,613 kali lebih besar. Kata kunci : olahraga, kemampuan akademik, mahasiswa.

Page 2 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue