cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
DETEKSI METHICILLIN-SENSITIVE STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN METHICILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS PADA LINGKUNGAN INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA Made Widianantara; Ni Nyoman Sri Budayanti; Ni Nengah Dwi Fatmawati; Made Agus Hendrayana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P17

Abstract

Health care-associated infections (HAIs) merupakan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang terdapat di pusat layanan kesehatan. Pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) merupakan populasi yang paling sering terjangkit HAIs. Salah satu mikroorganisme penyebab HAIs yang paling umum adalah bakteri Staphylococcus aureus. Methicillin-resistant Staplylococcus aureus (MRSA) adalah strain dari Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotika golongan ?-laktam. Kontaminasi Methicillin-sensitive Staphylococcus aureus (MSSA) dan MRSA pada peralatan medis, termasuk di ICU, merupakan salah satu penyebab terjadinya HAIs. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk menentukan tingkat kontaminasi bakteri tersebut pada peralatan medis dan benda-benda pada ruang perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi MSSA dan MRSA pada lingkungan ICU Rumah Sakit Umum (RSU) Puri Raharja. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian observasional. Populasi penelitian adalah benda yang berada di lingkungan RSU Puri Raharja. Sampel pada penelitian ini adalah permukaan benda yang ada pada ruangan ICU RSU Puri Raharja berupa bed rail, meja, gorden, gagang pintu, dan stetoskop yang memenuhi kriteria penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 sampel yang dipilih dengan teknik total sampling. Sampel kemudian diambil menggunakan lidi kapas steril kemudian diinokulasikan pada Staphylococcus medium. Koloni yang terbentuk kemudian diuji biokimia dengan uji katalase dan koagulase untuk identifikasi S. aureus. Uji skrining cefoxitin kemudian dilakukan dengan cefoxitin disk diffusion test dan didapatkan 1 dari 30 (3,33%) sampel menunjukkan hasil MRSA positif. Penelitian ini menunjukkan terdapat kontaminasi MRSA pada satu bed rails ICU RSU Puri Raharja. Kata kunci : Methicillin-resistant staphylococcus aureus, Intensive care unit, Health care-associated infections
TINGKAT KESIAPAN PENGGUNAAN E-LEARNING (E-LEARNING READINESS) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Lisa Amelia Wijaya; Ni Putu Wardani; Dewa Ayu Agus Sri Laksemi; Ni Luh Putu Eka Diarthini
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P08

Abstract

Fast translate Icon translate ABSTRAK E-learning adalah sistem belajar mengajar yang menggunakan media elektronik dan sudah digunakan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSSKPD FK Unud). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan pelaksanaan e-learning di PSSKPD FK Unud. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner berdasarkan model e-learning readiness Aydin dan Tasci yang terdiri atas 37 pertanyaan yang dibagi ke dalam empat faktor, antara lain faktor teknologi, faktor sumber daya manusia, faktor pengembangan diri, dan faktor inovasi. Kuesioner ini ditujukan pada seluruh mahasiswa PSSKPD FK Unud angkatan 2019 dimana penelitian ini dilaksanakan di FK Unud. Berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan 242 dari 254 mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa PSSKPD angkatan 2019 didapatkan bahwa skor kesiapan e-learning PSSKPD FK Unud sebesar x? = 3,98. Skor kesiapan ini menandakan bahwa PSSKPD FK Unud tergolong ke dalam kategori siap, tetapi membutuhkan beberapa peningkatan (3,4 < x? ? 4,2). Adapun peningkatan yang dibutuhkan, yaitu peningkatan dalam faktor teknologi (x? = 4,17), faktor sumber daya manusia (x? = 4,03), faktor pengembangan diri (x? = 3,90), dan faktor inovasi (x? = 3,81). Penilaian terhadap tingkat kesiapan penyelenggaraan e-learning ini perlu dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi serta meningkatkan kualitas dari pelaksanaan e-learning di PSSKPD FK Unud. Kata kunci : e-learning readiness, Aydin dan Tasci, PSSKPD FK Unud
KARAKTERISTIK PASIEN ANAK DENGAN DENGUE SHOCK SYNDROME DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH Putu Agung Satvika Pradnyadevi; Agus Eka Darwinata; Made Agus Hendrayana; Ni Nengah Dwi Fatmawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P13

Abstract

Dengue shock syndrome (DSS) adalah salah satu manifestasi klinis dari infeksi virus dengue. DSS ditandai dengan kegagalan sirkulasi berupa bagian ujung ekstremitas yang dingin, terlihat gelisah, nadi yang cepat dan lemah serta penurunan tekanan darah. DSS sering terjadi pada anak usia diatas 5 tahun dengan beberapa kecenderungan yang ditemukan seperti status nutrisi gizi lebih, pendarahan pada awal infeksi yang disebabkan karena adanya trombositopenia, peningkatan kadar hematokrit 20% dari kadar normal serta infeksi virus sekunder. Karakteristik dari pasien yang mengalami DSS sangat penting untuk diketahui agar seorang klinisi dapat lebih waspada dalam menangani pasien dengan infeksi virus dengue yang mempunyai karakteristik yang sesuai untuk berkembang menjadi DSS, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik usia, jenis kelamin, status nutrisi, kadar trombosit, kadar hematokrit dan serologis IgG dan IgM anti-dengue pada pasien anak dengan DSS di RSUP Sanglah dalam periode tahun 2018-2019. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan metode cross-sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari rekam medis pasien dengan DSS di RSUP Sanglah dalam periode tahun 2018-2019. Terkumpul sebanyak 21 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pasien anak dengan DSS mempunyai rentang usia 8 hingga 16 tahun, jenis kelamin dominan adalah laki-laki, status nutrisi gizi baik, kadar trombosit rerata adalah 52.800/mm3, kadar hematokrit rerata adalah 44,6% serta dominan pasien mengalami infeksi virus dengue sekunder yang ditandai dengan serologis IgG anti dengue yang positip. Kata kunci : DSS, Infeksi Virus Dengue, Karakteristik Pasien
EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ANGGUR (Vitis vinifera L.) MENINGKATKAN KADAR LOW-DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIBERI DIET TINGGI KOLESTEROL Nuril Hidayah; Ni Made Linawati; I Wayan Sugiritama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P04

Abstract

Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dapat menyebabkan dislipidemia, yang kemudian dapat bermanifestasi menjadi aterosklerosis. Menurut penelitian eksperimental sebelumnya, kulit buah anggur memiliki kandungan antosianin yang dapat mengakibatkan penurunan kadar LDL darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol kulit buah anggur terhadap kadar LDL tikus wistar yang diberi diet tinggi kolesterol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post-test only control group design. Dua puluh lima tikus wistar jantan berusia dua hingga tiga bulan dengan berat badan 150-200 gram dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kelompok kontrol (pakan standar), P1 (diet tinggi kolesterol), P2 (diet tinggi kolesterol dan 100 mg/200 gBB/hari ekstrak), P3 (diet tinggi kolesterol dan 250 mg/200 gBB/hari ekstrak), dan P4 (diet tinggi kolesterol dan 500 mg/200 gBB/hari ekstrak). Hasil penelitian menunjukkan kelompok P3 memiliki rerata kadar LDL serum lebih tinggi dibanding kelompok P1 (nilai P<0,05). Rerata kadar LDL serum kelompok kontrol sebesar 3,12 mg/dL; P1 sebesar 7,66 mg/dL; P2 sebesar 7,54 mg/dL; P3 sebesar 14,40img/dL; dan P4 sebesar 13,56 mg/dL. Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya, kadar LDL mengalami peningkatan pada tikus yang diberikan ekstrak kulit anggur. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit buah anggur dengan dosis 250 mg/200 gBB/hari selama 15 hari dapat meningkatkan kadar LDL serum tikus wistar yang diberi diet tinggi kolesterol secara signifikan. Kata kunci: diet tinggi kolesterol, kulit anggur, LDL
ANALISIS GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRI PASCA PEMBERIAN TERAPI EMPIRIS DI RSUP SANGLAH BALI Vanessa Juventia Hadiwijono
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P18

Abstract

Bali termasuk tiga provinsi dengan rata-rata kasus AIDS tertinggi. Pasien AIDS tidak bisa lepas dari infeksi oportunistik di bagian saraf salah satunya toksoplasmosis serebri. Terapi utama dari toksoplasmosis serebri adalah pirimetamin dan sulfadoxin. Tingginya tingkat kecacatan neurologis dan kematian pada pasien membuat peneliti ingin melihat melihat karakteristik lesi sebelum pemberian terapi dan hubungan pemberian terapi pirimetamin dan sulfadoxin terhadap luas lesi melalui gambaran radiologis di RSUP Sanglah. Metode penelitian ini adalah studi analitik- observasional dengan menggunakan data sekunder Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik gambaran radiologis CT-Scan dan analisis multivariat Paired Sample T-Test digunakan untuk mengetahui hubungan antara pemberian terapi dengan hasil pemeriksaan CT-Scan serebri berdasarkan luas lesi. Gambaran radiologis lesi sebelum pemberian terapi menunjukkan lokasi lesi berada di thalamus (30%), parietal (20%), temporoparietal (20%), thalamus kanan dan parietal kanan (10%), basal ganglia (10%), dan frontal (10%). Jenis lesi yakni lesi multipel (70%) dan lesi tunggal (30%). Gambaran penyerta yang ada yakni edema (80%), midline shift (70%), dan hidrosefalus (10%). Hasil uji beda luas lesi terhadap pemberian pirimethamin dan sulfadoxin menunjukkan nilai p=0,073 dimana p > 0,05 dan nilai t hitung (t hitung=2,030) < nilai t tabel (t tabel=2,262). Tren lesi berada di thalamus, berjenis multipel, dan disertai edema. Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara luas lesi dengan pemberian pirimethamin dan sulfadoxin di RSUP Sanglah Denpasar.
PROFIL PASIEN YANG MENJALANI PROGRAM SEE AND TREAT DI PUSKESMAS MENGWI I TAHUN 2017-2018 Putu Srinata Dampati; I Nyoman Gede Budiana; I Nyoman Bayu Mahendra; I. B. G. Fajar Manuaba
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P09

Abstract

Cervical cancer is one of the high incidence cancer in the world including Indonesia. The mortality of this cancer is also high. In order to decrease number of incidence and mortality rate, prevention must be done. Cervical cancer prevention can be conducted through early detection/screening of precancer lesion. See and treat is one of the screening method to prevent cervical cancer development. This method uses Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) for screening and cryotherapy as a treatment if VIA test show positive result. The goal of this study is to determine profile of patients who undergo see and treat programme in Puskesmas Mengwi I in 2017-2018. This study is a descriptive cross sectional study using secondary data obtained from patient’s medical record who undergo see and treat programme in Puskesmas Mengwi I in 2017-2018. Sample taken using total sampling technique. There are 155 patients (1.39%) which obtained from this study from 11,146 total female population in Puskesmas Mengwi I working area, about 84 patients (54.2%) are > 35 years old, 142 patients (91.6%) first married at the age ? 20, 94 patients (60.6%) have graduated college, 105 patients (67.7%) are currently working, 76 patients (49.0%) using IUD, 43 patients (27.7%) had no gynecological complain, 91 patients (58.7%) have < 3 children, 10 patients (6.5%) show positive VIA result, and all of the VIA positive patient (100%) treated using cryotherapy. Keywords : see and treat, VIA, cryotherapy.
GAMBARAN KARAKTERISTIK FRAKTUR EKSTREMITAS ATAS DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2019 – JUNI 2019 Made Ramanda Bramasta Pramana; Made Bramantya Karna; I Gusti Lanang Ngurah Agung Artha Wiguna
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P14

Abstract

Fraktur ekstermitas merupakan fraktur yang terjadi pada clavicula, scapula, humerus, radius, ulna, carpal, metacarpal, phalanx. Fraktur ini umumnya terjadi pada laki-laki usia produktif, namun bisa juga pada wanita. Namun, data mengenai fraktur ekstremitas atas di Indonesia khususnya di Denpasar masih sulit ditemukan. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik fraktur ekstremitas atas di Instalasi Gawat Darurat RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan data rekam medis dengan teknik penentuan sampel total sampling. Data yang didapat sesuai kriteria inklusi dan eksklusi adalah 186 pasien dengan 246 lokasi fraktur yang kemudian dianalisis dengan SPSS versi 26. Penelitian ini menunjukkan 67% pasien adalah laki-laki. Mayoritas pasien berusia 26-35 tahun (16,6%). Jenis fraktur terbanyak adalah fraktur tertutup (84,1%). Sebagian besar pasien ditatalaksanai secara non-operatif (50,4%). Mekanisme terjadinya fraktur terbanyak adalah high energy injury (83,7%). Lokasi tersering terjadinya fraktur adalah pada radius sebanyak 66 kasus (26,8%). Sebagian besar karakteristik pasien fraktur ekstremitas atas di Instalasi Gawat Darurat RSUP Sanglah adalah laki-laki, usia 26-35 tahun, jenis fraktur tertutup, penatalaksanaan non-operatif, mekanisme terjadinya fraktur high energy injury, dan lokasi fraktur tersering pada radius.
PERBEDAAN RERATA PANJANG LARVA LALAT PADA BANGKAI TIKUS WISTAR YANG TERPAPAR DOSIS LETAL DEKSTROMETORFAN DENGAN YANG TIDAK TERPAPAR Revina Amalia Saputra; Ida Bagus Putu Alit; Kunthi Yulianti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P05

Abstract

Penentuan waktu kematian penting dilakukan pada kematian tidak wajar. Salah satu cara menentukan waktu kematian adalah dengan entomologi forensik, terutama berdasarkan larva lalat sebagai salah satu temuan post-mortem. Untuk itu, penting untuk mengetahui faktor-faktorryang mempengaruhiipertumbuhan larva lalat. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh konsumsi dekstrometorfan ante-mortem terhadap pertumbuhan larva lalat post-mortem. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental post-testtonly with controllgroup dengan subyek tikuss wistar. Subyek dikontrol untuk jenis kelamin, usia, berat badan, kecacatan fisik, makanan dan minuman lalu diacak dalam kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuanndibunuh dengan pemberian dekstrometorfan hingga dosis letal, kelompok kontrol dibunuh dengan dislokasi servikal. Bangkai tikus diletakkan di tempat terbuka selama tujuh hari lalu panjang larva lalat diukur setiap hari pada hari kedua hingga kelima. Analisa uji beda dilakukan untuk semua hari pengukuran dengan aplikasi SPSS 23.0. Rerata panjang larva lalat pada hari kedua hingga kelima pada kelompok kontrol masing-masing adalah 2,97 mm, 7,90 mm, 13,14 mm, dan 15,40 mm. Pada kelompok perlakuan rerata panjang larva lalat masing-masing adalah 3,82 mm, 11,98 mm, 15,22 mm, dan 17,57 mm. Perbedaan rerata panjang larva ini signifikan dengan nilai p<0,001 untuk semua hari pengukuran dan beda rerata untuk masing-masing hari adalah 0,85 mm, 4,08 mm, 2,08 mm, dan 2,17 mm. Penelitian ini menemukan perbedaan signifikan panjang larva lalat pada semua hari pengukuran dengan larva ditemukan lebih panjang pada kelompok perlakuan. Penelitian ini adalah yang pertama mempelajari hubungan dekstrometorfan dengan laju pertumbuhan larva lalat. Kata kunci: dekstrometorfan, larva lalat, entomologi forensik

Page 2 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue