cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
SEBUAH PENELITIAN RETROSPEKTIF: PROFIL DERMATITIS SEBOROIK DI POLIKLINIK DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI RSUP PROF DR IGNG NGOERAH PERIODER JULI 2019 - JULI 2022 Ariani, Luh Nyoman Arya Wisma; sudarsa, prima sanjiwani saraswati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i02.P08

Abstract

Dermatitis seboroik (DS) adalah penyakit kulit kronis yang ditandai rasa gatal dan skuama pada area kulit dominan kelenjar sebasea. Patogenesis DS diduga melibatkan multifaktor dengan produksi kelenjar minyak berlebih dan kolonisasi Malassezia menjadi yang utama. Dermatitis seboroik tidak memiliki predileksi usia, dengan predominansi seks pada pria. Gejala klinis DS berupa patch eritema dengan skuama kekuningan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif untuk melihat profil jumlah kasus, seks, usia, lokasi lesi, dan jenis pengobatan Dermatitis Seboroik di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUP Prof IGNG Ngoerah periode Juli 2019 - Juli 2022. Hasil penelitian ini menampilkan dari 43 kasus DS (0,38%) usia tersering pada 45-65 tahun (41,86%), seks pria (51,17%), lokasi lesi wajah (65,11%), serta pengobatan kortikosteroid dan antijamur topikal yang dikombinasi (67,45%) yang tersering digunakan.
Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai MP-ASI di Puskesmas Rendang Karangasem Rathasari, Ni Made Dea Adilla; Hartawan, I Nyoman Budi; Kardana, I Made; Sukmawati, Made
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i02.P04

Abstract

Kualitas seorang anak dipengaruhi oleh nutrisi yang diberikan dalam proses tumbuh kembang. Pada awalnya, nutrisi yang dibutuhkan yaitu Air Susu Ibu (ASI) dan dilanjutkan dengan asupan makanan tambahan yaitu Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) mulai usia 6-24 bulan. Keberhasilan dalam mewujudkan MP-ASI didukung oleh pengetahuan ibu. Salah satu faktor yang memengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan. Berdasarkan data profil Kesehatan Provinsi tahun 2019, pada bagian cakupan pemerliharaan kesehatan anak mendapatkan hasil bahwa Kabupaten Karangasem merupakan kabupaten terendah dari 9 kabupaten di Bali. Pada studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Rendang Karangasem, mendapatkan hasil bahwa ibu belum sepenuhnya mengerti mengenai MP-ASI. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu mengenai MP-ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu mengenai MP-ASI di Puskesmas Rendang Karangasem. Desain penelitian ini adalah penelitian potong lintang deskriptif dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Rendang Karangasem yang dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2020. Subyek penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan yang melakukan pengobatan di Puskesmas Rendang Karangasem dan didapatkan 72 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner kemudian diolah menggunakan SPSS versi 20. Dalam analisis univariat dan bivariat didapatkan hasil bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu dalam kategori cukup dengan tingkat pendidikan terbanyak yaitu SMP dan pekerjaan sebagai pedagang. Kata kunci : Ibu, MP-ASI, Pengetahuan
PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN MATA PADA MAHASISWA DENGAN GANGGUAN REFRAKSI DAN TANPA GANGGUAN REFRAKSI Pebrianti, Kadek Tari; Permatananda, Pande Ayu Naya Kasih; Sunariasih, Ni Nyoman
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i02.P05

Abstract

Eye fatigue or asthenopia are symptoms that arise due to excessive use of the visual system that is in an imperfect condition to obtain visual acuity. Refractive error is one of the individual elements that affects eye fatigue. People with asthenopia have an accommodating reaction to refractive error. Eye fatigue is a condition that needs to be addressed because it can have a negative impact on a patient's quality of life. The purpose of this study was to determine the difference in the level of eye fatigue in medical students with refractive errors and without refractive errors at the Faculty of Medicine and Health Sciences, Warmadewa University. This research is an analytic observational study with a case control research design. Sampling was carried out in a total sampling with a total sample of 114 people, with total sample of 57 people in each case and control group. Data were obtained by measuring photostress recovery test (PSRT), checking visual acuity and consist of questionnaire. The results of the study on the subject of eye fatigue showed low eye fatigue level of 26.4%, moderate eye fatigue level of 40.4% and severe eye fatigue level of 35.1%. The results of the bivariate analysis using chi square test showed that there was a relationship between refractive errors and eye fatigue (p value = 0.000) and there were differences in the level of eye fatigue in students with and without refractive errors (p value = 0.01).
GAMBARAN KARAKTERISTIK KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA MUDA DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2017 – JUNI 2018 Pradnyaswari, Kadek Enny; Setiawan, Gede Budhi; Wien Aryana, I Gusti Ngurah
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i02.P01

Abstract

Latar belakang: Kanker payudara pada wanita usia muda didefinisikan sebagai keganasan payudara pada wanita usia <40 tahun. Insiden kanker payudara pada usia muda mencapai sekitar 6,6% dari seluruh kanker payudara dan 40% dari seluruh kanker pada wanita usia muda. Meskipun insidennya tergolong rendah, namun wanita usia <40 tahun yang mengidap kanker payudara cenderung memiliki karakteristik tumor yang bersifat lebih agresif dan prognosis lebih buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik kanker payudara pada wanita usia muda di RSUP Sanglah Denpasar periode Januari 2017 – Juni 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif potong lintang yang mengikutsertakan 49 pasien kanker payudara pada wanita usia muda dari 1 Januari 2017 – 30 Juni 2018 di RSUP Sanglah Denpasar dengan teknik total sampling. Sumber penelitian didapatkan dari data sekunder berupa rekam medis dan kemudian di analisis menggunakan IBM SPSS Statistic ver. 23. Hasil: Penelitian ini menunjukkan usia rata-rata dari 49 pasien adalah 34,59 ± 4,46 tahun. Mayoritas kejadian pada rentang usia 35-39 tahun yaitu sebanyak 29 kasus (59,2%). Penelitian ini menemukan bahwa karakteristik yang paling sering ditemukan pada pasien kanker payudara pada wanita usia muda yaitu tipe histopatologi invasive carcinoma of No Special Type (NST) (85,7%), stadium IIIB (42,9%), derajat diferensiasi/grade II (49,0%), dan subtipe molekular Luminal B (55,1%). Simpulan: Karakteristik kanker payudara pada wanita usia muda yang paling sering dijumpai yaitu tipe histopatologi invasive carcinoma of No Special Type (NST), stadium IIIB, derajat diferensiasi/grade II, dan subtipe molekular Luminal B. Kata Kunci: karakteristik, kanker payudara, wanita usia muda
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO HIPOGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI WILAYAH PUSKESMAS TEGALLALANG I, PROVINSI BALI Darmayani, Gusti Ayu Putu Melisa Sinta Melenia; Sari, Ni Komang Ayu Kartika; Sawitri, Anak Agung Sagung
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i02.P06

Abstract

The level of knowledge about risk factors for hypoglycemia or blood sugar levels below normal has not been researched widely in patients with diabetes mellitus. This study aims to determine the level of knowledge about risk factors for hypoglycemia in patients with diabetes mellitus. A cross-sectional descriptive study was conducted on patients with diabetes mellitus with aged more than 20 years at the Tegalallang I Public Health Center in the last 1 year. The research sample was taken by accidental sampling on 90 respondents. The knowledge level of diabetes mellitus patients about risk factors for hypoglycemia was measured by 10 questions, while the characteristics measured were age, gender, last education level, socio-economic conditions, duration of diabetes mellitus, sources of information, and experience suffering from hypoglycemia. Data were analyzed using statistical applications through descriptive analysis and cross tabulation. The results of this study found that most respondents have good knowledge (55.6%). Good knowledge is distribute on age 20-29 and 30-39 years old (100%), female (65.2%), having the last education of SMA/SMU (87%) and Bachelor (75%), and earning below Rp. 2,600,000 (56.2%). In addition, the majority of patients with good knowledge had the characteristics of having diabetes mellitus under 5 years (58.3%), received information from children (100%), and had experienced hypoglycemia before (61.5%). The knowledge level of patients with diabetes mellitus about risk factors for hypoglycemia in patients with diabetes mellitus is mostly good.
Efektivitas Suplementasi Zink Terhadap Lama Rawat Inap pada Pasien Pneumonia Anak: A Systematic Review of Randomized Controlled Trials Dewi, Ni Luh Putu Yunia; Mayangsari, Ayu Setyorini Mestika; Adnyana, I Gusti Agung Ngurah Sugitha
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i02.P02

Abstract

Zinc supplementation was reported increasing pneumonia in child outcomes, which one is the length of hospital stay, but still controversial. This review will discuss about effectivity of zinc supplementation for the length of hospital stay in children hospitalized with pneumonia in forms systematic review. Searching was performed at CENTRAL, PubMed, and ProQuest for journal published from 2015 to 2020 which evaluate the effectivity of zinc supplementation for the length of hospital stay in children hospitalized with pneumonia. This review based on writing guidelines by Cochrane Textbook of Systematic Review. There are four studies relevant to this review. All studies are blinded study. A total of 1.359 children hospitalized with pneumonia, percentage of a male around 59%. A total of 680 participants received zinc supplementation as addition for standard antibiotics. Participants were 1 to 60 months of age. All studies measure baseline serum zinc levels. Two studies reported significant results, while two other study conversely. Effectivity of zinc supplementation has not been concluded yet. Based on critical appraisal, the author attends to agree with two studies that conduct in Asia, in which the populations were similar to Indonesia. In that study found zinc supplementation effective to decreases the length of hospital stay in children hospitalized with pneumonia. There is no fatal adverse effect of zinc supplementation was reported.
Karakteristik Fraktur Suprakondiler Humerus Pada Anak-Anak di RSUP Sanglah Denpasar Periode 2017-2020 Nanda, Km Junita Sari; Dewi, Kadek Ayu Candra; Meregawa, Putu Feryawan; Aryana, I Gusti Ngurah Wien
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i02.P07

Abstract

Fraktur suprakondiler humerus merupakan fraktur ekstermitas atas yang umum terjadi pada anak-anak di seluruh dunia. Kasus fraktur suprakondiler humerus di Indonesia terutama di Bali cukup sering ditemukan namun data penelitian mengenai karakteristik fraktur ini masih terbatas. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik fraktur suprakondiler humerus pada anak-anak di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil melalui data rekam medis pasien di RSUP Sanglah Denpasar dari Agustus 2017 - Desember 2020. Dilakukan analisis data menggunakan software SPSS versi 26 untuk mendapatkan karakteristik fraktur suprakondiler humerus berdasarkan usia, jenis kelamin, klasifikasi, tatalaksana, waktu penanganan dan komplikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi pasien yang sering datang yaitu pada kelompok anak-anak usia 5-9 tahun (56.9%) dengan berjenis kelamin laki-laki (73.8%). Klasifikasi yang banyak ditemukan pada penelitian ini yaitu fraktur Gartland tipe 3 (56.9%) dan diikuti oleh fraktur Gartland tipe 2 (29.2%). Sebagian besar pasien datang dan mendapatkan penanganan kurang dari 3 minggu setelah terjadinya fraktur (76.9%). Tatalaksana yang sering dilakukan yaitu secara operatif (90.8%). Terdapat beberapa komplikasi yang dapat terjadi seperti malunion (18.5%), sindrom kompartemen (1.5%) dan cedera saraf (1.5%). Fraktur Gartland tipe 3 sebagian besar terjadi pada anak dengan usia 5-9 tahun dikarenakan pada usia tersebut tulang anak masih dalam proses pematangan. Kebanyakan fraktur ini terjadi pada anak laki-laki dikarenakan aktivitas fisik yang lebih tinggi. Dengan dilakukan penalataksanaan yang baik maka dapat mengurangi risiko komplikasi.
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN INSENTIF DENGAN KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TEUKU UMAR ACEH JAYA, ACEH, INDONESIA Rahmayuli, Eka; Martunis, .; Saputra, Irwan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i02.P03

Abstract

Rumah sakit menjalankan perannya sebagai pusat kesehatan dengan pelayanan paripurna sehingga diperlukan kinerja yang optimal dari staf dan pekerja didalamnya. Perilaku pekerja akan menghasilkan kinerja jangka panjang yang positif dan peningkatan kemampuan personil, atau sebaliknya dipengaruhi beberapa faktor yaitu gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan insentif. Penelitian ini merupakan suatu penelitian non-experimental dengan penyajian secara deskriptif dan analitik. Sebuah penelitian menggunakan desain cross sectional yang dianalisis dengan uji Chi-Square. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan subyek penelitian adalah pegawai yang bekerja pada RSUD Teuku Umar Kabupaten Aceh Jaya seluruhnya berjumlah 320 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan termasuk dalam kategori transformatif sebanyak 50,3%, dan adanya hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap pemberian kinerja pegawai (p=0,000). Didapatkan mayoritas budaya organisasi termasuk dalam kategori baik sebesar 57,2%, dan adanya hubungan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dengan p=0,017. Mayoritas insentif termasuk dalam kategori sesuai sebesar 59,1%, dan ada hubungan insentif terhadap kinerja pegawai dengan p=0,006. Disimpulkan bahwa adanya hubungan antara gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan insentif terhadap kinerja pegawai RSUD Teuku Umar Kabupaten Aceh Jaya yang bermakna (sig<0.05).
FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG, DAN PENDORONG PERBEDAAN PERILAKU SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KOTA DENPASAR, PROVINSI BALI Dela, Erinda Resta Sellia; Putri, Wayan Citra Wulan Sucipta; Yuliyatni, Putu Cintya Denny; Aryani, Putu
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i02.P09

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu penyebab kecacatan, pembengkakan biaya kesehatan, dan kematian terbanyak di dunia. Skrining menjadi salah satu upaya untuk mencegah penyakit ini. Skrining PTM dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, glukosa darah, kolesterol darah, dan indeks massa tubuh. Akan tetapi pemanfaatan skrining ini masih rendah. Berdasarkan teori Lawrence Green, faktor predisposisi, pendukung, dan pendorong merupakan faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi perilaku skrining PTM berdasarkan faktor predisposisi, pendukung, dan pendorong di kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan di Denpasar pada Oktobber – Novermber 2022. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 160 yang diambil dengan metode convenient. Data diambil dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi–square. Dalam penelitian ini, 41,3% responden memiliki perilaku skrining yang baik. Perilaku skrining yang baik ditemukan pada kelompok lansia awal – manula (PR 1,900; 95% IK: 1,335 – 2,705), memiliki asuransi (PR 1,682; 95% IK: 1,075 – 2,637), dukungan keluarga yang baik (PR 3,204; 95% IK: 2,003 – 5,126), dukungan teman yang baik (PR 3,132; 95% IK: 2,077 – 4,723); dan dukungan petugas kesehatan yang baik (PR 2,564; 95% IK: 1,761 – 3,734). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan proporsi perilaku skrining berdasarkan faktor usia, kepemilikan asuransi, dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan petugas kesehatan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perilaku skrining PTM adalah pemberian edukasi, lebih menyebarluaskan informasi mengenai posyandu lansia dan posbindu PTM, bekerja sama dengan penyedia lapangan pekerjaan untuk mengadakan skrining di tempat kerja, dan memberikan dukungan pada keluarga untuk melakukan pemeriksaan PTM. Kata kunci : Skrining penyakit tidak menular, deteksi dini, faktor predisposisi, Lawrence Green, Denpasar
CLINICOPATHOLOGIC CHARACTERISTICS OF OSTEOSARCOMA POST NEOADJUVANT CHEMOTHERAPY IN SANGLAH CENTRAL GENERAL HOSPITAL, DENPASAR, 2015-2019 Pranata, I Putu Yogi; Sumadi, I Wayan Juli; Saputra, Herman; Ekawati, Ni Putu
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i02.P14

Abstract

ABSTRAK Kemoterapi neoadjuvan merupakan salah satu terapi untuk osteosarcoma yang dapat menyebabkan nekrosis pada tumor dan berhubungan dengan tingkat kelangsungan hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik klinikopatologi osteosarcoma pasca kemoterapi neoadjuvan di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2015-2019 berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi tumor, tipe histologik, dan jumlah mitosis. Penelitian ini bersifat deskriptif cross sectional dengan menggunakan data sekunder pasien osteosarcoma pasca kemoterapi neoadjuvan yang tercatat dalam pemeriksaan histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar. Teknik pengambilan data yaitu total sampling, didapatkan 11 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian menunjukkan pasien osteosarcoma pasca kemoterapi neoadjuvan lebih banyak dengan respon kemoterapi buruk (54,5%). Berdasarkan usia, respon baik dan buruk umumnya terjadi pada kelompok usia 0-20 tahun (80,0% dan 50,0%). Berdasarkan jenis kelamin, respon buruk lebih banyak pada laki-laki (83,3%) sedangkan respon baik lebih banyak pada perempuan (60,0%). Berdasarkan lokasi tumor, respon buruk lebih banyak pada tibia (50,0%) sedangkan respon baik lebih banyak pada femur (60,0%). Berdasarkan tipe histologik, respon baik dan buruk umumnya terjadi pada tipe conventional (100,0% dan 83,3%). Berdasarkan jumlah mitosis, respon buruk lebih banyak pada low (60,0%) sedangkan respon baik lebih banyak pada high (100,0%). Kesimpulan penelitian ini adalah pasien osteosarcoma pasca kemoterapi neoadjuvan lebih banyak memiliki respon buruk. Pasien dengan respon buruk lebih banyak pada usia 0-20 tahun, laki-laki, tumor di bagian tibia, tipe conventional, dan jumlah mitosis low. Sementara itu, pasien respon baik lebih banyak pada usia 0-20 tahun, perempuan, tumor di bagian femur, tipe conventional, dan jumlah mitosis high. Kata kunci : Osteosarcoma Pasca Kemoterapi Neoadjuvan, Karakteristik Klinikopatologi, Respon Kemoterapi

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue